Goodharts Law Tim Produksi Gotong Royong: Animasi : @karikaturonart / karikaturari Backsound : @widiwedee / widiwedee Camera Person & Editor : Satrio / s.a.t.r.i.o
fenomena ini juga sering kita temui pada pasal-pasal hukum, yang mana jadinya kita menjadi sering lupa bahwa tujuan akhir adanya hukum adalah keadilan dan bukan pemenuhan klausul-kausul hukum itu sendiri
Goodhart's Law adalah prinsip dalam ekonomi dan manajemen yang menyatakan bahwa "Ketika suatu ukuran menjadi target, maka ia akan berhenti menjadi ukuran yang baik." Dalam konteks ini, "ukuran" merujuk pada indikator atau metrik yang digunakan untuk mengukur atau mengevaluasi suatu proses atau aktivitas. Prinsip ini pertama kali dikemukakan oleh seorang ekonom bernama Charles Goodhart pada tahun 1975, yang mengamati bahwa ketika suatu indikator ekonomi seperti tingkat inflasi digunakan sebagai target bagi kebijakan moneter, maka tingkat inflasi tidak lagi mencerminkan keadaan ekonomi yang sebenarnya. Dalam praktiknya, Goodhart's Law sering terjadi ketika suatu metrik atau indikator digunakan sebagai target atau standar kinerja, yang kemudian menyebabkan orang berfokus pada memenuhi target tersebut tanpa memperhatikan aspek-aspek lain yang mungkin juga penting. Hal ini dapat menghasilkan efek samping yang tidak diinginkan, seperti manipulasi data, pemangkasan sudut pandang atau perspektif yang lebih luas, dan pemindahan fokus dari tujuan yang sebenarnya. Sebagai contoh, jika suatu perusahaan menetapkan target penjualan bulanan sebagai metrik kinerja, maka para karyawan mungkin akan berfokus pada mencapai target tersebut tanpa memperhatikan faktor lain seperti kualitas produk atau kepuasan pelanggan. Sebagai alternatif, perusahaan dapat menggunakan sejumlah metrik yang berbeda untuk mengevaluasi kinerja mereka, dan menghindari menetapkan target atau standar yang terlalu kaku.
Sepakat, secara kompleks semua terjadi distorsi pemahaman terhadap esensi. Contoh, tentang sampah. Ingin lingkungan bersih tapi sikap terhadap hal yang mengotori malah setiap saat dilakukan.
Bener, di pendidikan misal ya aku ngalamin sendiri supaya satu sekolah ingin dapat grade A akreditasinya, maka sekolah akan membuat ada apa yang sebenernya engga ada, gampangnya diada-adakan lah. Dan sebenrnya itu bikin muak si
Tp gabisa disalahin jg kalau sekolah mau dapat A, kita juga harus mengoreksi butir2 ceklist yg ditetapkan oleh pemangku kebijakan. Kadanggg pemangku kebijakan sebenernya belum mampu untuk menjadi pihak yg menguji, tapi pada akhirnya mereka cuma menggugurkan kewajiban saja supaya dianggap kerja. Lingkaran setan memang.
GADA brang target penangkapan perwilayah... yang ada adalah target penyelesaian perkara, pelaksanaan restoratif justice, target pelaksaaan patroli gabungan dalam rangka mencegah kejahatan.. semua program kepolisian terbuka bisa dicek dengan mudah melalui internet...
tidak ada yang salah kecuali orang yang tidak mau memperbaiki dirinya..mantab mas sabrang sehat2 selalu ttp semangat memberikan pencerahan pada kami sesulurmu warga indonesia ❤
KPI sekarang dipenuhi angka angka, sementara kita liat angka angka itu ujung-ujungnya hanya jadi beban lalu fakta menunjukkan representasi angka angka itu tidak sesuai dengan kenyataan. Mungkin harus balik lagi jaman kualitatif, over dosis objektif dengan angka angka ujungnya semua pihak malah jadi objek penderita. Cmiiw
Butuh kesabaran banyak u bisa menemukan jawaban yg maslahat, sudah dicontohkan Mbah Einstein u nemukan bolam butuh waktu panjang dan eksperimen yg gagal berulang kali, KITA gagal 1-2x sdh susah bangkit u tuk berbuat kebaikan yg lainnya, apalagi konteks perusahaan yg finishnya profit/laba, bukan maslahat (meskipun banyak LEADER" yg sering statement barokah dalah bekerja, aktualnya tabrak semua norma demi gol KPI)
Mas Sabrang, setiap mendengarkan "ocehan-ocehan" njenengan saya jadi termotivasi untuk mengulik lebih dalam setiap apa yang dikatakan njengenan. Matur nuwun sudah memantik begitu banyak objek-objek berfikir dan terima kasih sudah memberikan kami keleluasaan untuk mengulik sendisiri secara lebih luas. Semoga sehat terus Mas agar bisa memberi kuliah-kuliah singkat nan penuh misteri seoertu ini.
Di negri kita lg krisis keimanan, bkn mencari manusia yg berkwalitas/produktif/cerdas tetapi mencari yg pintar dan kaya harta utk menjabat di pemerintahan.
Kalau saya pribadi melihat di presedential threshold 20 % adl salah satu bukti dri teori goodharts law ini. Demi mencapai target tersebut akhirnya apa2 digadaikan demi mencapai ambisi politik, termasuk keadilan publik, diskusi kritis akan kebijakan, dan kepentingan2 publik lain
Tanpa mengurangi rasa hormat dan kagum saya terhadap statement mas Sabrang, Saya melihat banyak intektual2 atau aktifis2 yang memiliki pemahaman seperti mas sabrang tapi setelah masuk pemerintahan artinya menjadi pejabat, malah tidak mengaplikasi strategi2 yang seperti mas sabrang sampaikan.. mengapa mas Sabrang tidak terjun ke dunia politik agar mas sabrang bisa punya kans dan wewenang untuk menerapkan sistem yang mas sabrang sampaikan.. Harapan Indonesia khususnya saya adalah munculnya intelektual2 yg bukan hanya jadi kritikus, tapi bisa berkontribusi untuk indonesia di ranah politik.. Saya punya nama2 yang kira2 bila ada di politik mungkin bisa membangkitkan anak2 muda di indonesia seperti salah satunya mas sabrang.. juga Najwa shihab, bossman mardigu, guru gembul, dsb..
Goodhart's law paling parah sekarang ya asean game di kamboja, banyak kontingen Indonesia yang dicurangi terutama sama tuan rumah sendiri yang ngejar medali emas.
semoga menjadi pencerahan bagi kita semua. nitip pingin polling, sebaiknya perlu gak ada backsoundnya di content eksplanasi seperti ini. Saya pribadi kurang nyaman, lebih prefer audio penjelasan yang clear tanpa backsound. Karena ketika playback speednya dinaikkan (rata-rata ketika menyimak mbah nun, cak sabrang tak naikin 1.75x) sangat terdistorsi. Monggo bisa polling di kolom komen.
Mau share juga soal orang pengumpul pajak yg KPI nya bisa jd adalah target penerimaan, kalau tdk sampai target cari2 kesalahan wajib pajak bhkan ada yg sampai memelintir, menghianati aturan yg ia sampai kn ke masyarakat awam sehingga pajak mereka menjadi besar.. Parah, ini ironi, yg nyata dialami segelintir wajib pajak. Pemerasan atas nama regulasi, saya sangat sedih mengetahui hal ini
Manipulasi pasti akan membawa impact. Ya dan tidak atas pengambilan decision merupakan hasil atau bentuk dari manipulasi. Tinggal apa dan siapa yang akan dikorbankan atas manipulasi tersebut. Terima kasih Mas Sabrang atas setiap ilmunya. Setiap kritik merupakan bekal bagi kita untuk terus belajar. Matur nuwun
terkait permasalahn dunia pendidikan yang disinggung mas sabrang, saya sepakat. pada realitanya masih mengedepankan angka sebagai bentuk prestasi dibanding peningkatan kualitas kualitatif. perlu mengevaluasi sistem penentuan KPI yang ditetapkan
Paling banyak di dunia pendidikan yang paling crusial mas, bahkan para dosen sendiripun agak mengesampingkan kualitas demi tercapainya kuantitas dan populeritas
untuk menciptakan KPI yang kompleks dan berorientasi pada kualitas proses itu memang membutuhkan waktu dan energi yang banyak. Kebanyakan pemangku keputusan itu males ribet, sehingga menciptakan KPI yang mudah di manipulasi. Beberapa pilihan solusi yang belum teruji salah satunya mungkin dengan memberikan reward kepada pelaku yang mencapai KPI, namun rewardnya yang bisa menyadarkan (bukan memotivasi) pelakunya bahwa proses yang dia lalui di sistem itu bermakna. Contoh kasus, alih2 di sebuah kursus pemograman, dari pada memberi peserta-nya sertifikat nilai jika lulus sebuah test, kenapa tidak di berikan proyek nyata untuk membantu masyarakat sekitar yang lingkup kecil saja seperti membuat aplikasi ronda malam, jadikan dokumentasi video pada proses pembuatan aplikasinya, tak masalah jika nanti aplikasi-nya tidak di pakai di masa depan, namun bila peserta yang lulus melihat lagi video dokumentasi di youtube, di masa depan mungkin dia akan menemukan makna di balik proses belajarnya. Selain itu, sistem reward video dokumentasi di banding sertifikat nilai, lebih memungkinkan orang lain yang melihat bisa kemungkinan memahami makna proses belajarnya juga, di banding hanya melihat tulisan nilai di atas kertas. Namun satu kekurangannya, proses-nya sangat ribet dan belum teruji
pada teriak: "(nama universitas) jaya jaya jaya", padahal tujuan universitas adalah men-jaya-kan mahasiswa, lah kok mahasiswa nya teriak2 universitas nya yang jaya wkwk
@@sahputromangun861 melenceng bagaimana, memang begitu saya menyebutnya, sebagai contoh jika ukuran kedisiplinan/kerapian adalah memasuk baju dalam celana, mengancingkan baju hingga paling atas, malah tampak aneh di masyarakat, jadi jangan terlalu rapi/ terlalu sopan. Kesimpulan nya "sopan" yang saya maksud bukan adat kesopanan. Jangan teks book dong Mas sahputro. ✌️😂
Kadang sy sendiri pribadi merasa frustasi menyaksikan praktek yang terjadi, tapi begitu budaya yang terjadi nyaris di seluruh instansi.... yaa akhirnya suka atau tidak, mau atau terpaksa yaa ngikut sama lingkungan... Makanya Pak Mahfud pernah mengatakan seorang malaikat sekalipun ketika masuk system +62 bakal jadi iblis... Termasuk Pak Yusril juga menyampaikan bahwa system yang lemah dapat mengubah orang baik menjadi jahat sedangkan system yang kuat dapat mengubah orang jahat menjadi baik. Itu semua benar adanya..... Dan kalo disimak Pitutur dari Bung Karno : "+62 itu tidak bodoh tetapi dibodohkan dan tidak miskin tetapi dimiskinkan oleh sebuah SYSTEM" Kalo di ambil garis besarnya orang-orang Elite sendiri menyadari bahwa system yang diadopsi selama ini benar-benar tidak sehat... Tetapi tidak seorangpun memiliki kemauan untuk bertindak... Itu kenapa fenomena yang ganjil dijunjung2 dan yang benar justru dikucilkan karena moral yang berkuasa sedemikian kompleks... Untuk tingkat pusat aja tidak ada institusi yang tidak bermasalah... Ada yang bertanggungjawab? Justru saling melempar kesalahan. Artinya mereka semua sadar yang mereka lakukan salah... Tetapi hukum tidak memiliki daya kekuatan untuk menegakkan keadilan karena disanalah sumber keruntuhan negara. Ketika hukum memihak kepada yang berduit, dan manusia yang memegangnya pun tak amanah maka benturan antar masyarakat pun tidak terelakkan antara yang pro maupun kontra. Karena sejak dari pikiran mesti sudah tidak adil.... 🌹
Tidak mudah untuk di ungkapkan secara gamblang tetapi memang demikian perilaku system yang ada.... Di ikuti melawan nurani, sedangkan tidak diikuti bisa tidak berjalan... Akhirnya moral dikorbankan , keuntungan yang utama kalo disederhanakan itu yang disebut praktek kaum Sudra... 🌹
@@ibangmidfilder2596 tidak ada, apa yang bisa dilakukan terhadap yang telah terjadi? Dipelajari.... 5W + 1H Lantas tanyakan kepada Bangsa +62 apa yang diinginkan terhadap bangsa dan negerinya... Melestarikan budaya yang sudah ada atau membuat perubahan yang terencana... 🌻✨
aku pengen tanya ke sampean mas 😅 : satu saja atau sedikit saja apa keyakinan yang sampean pake di keseluruhan usia hidup ini, khusus di diri sampean sendiri ?
Variabel sekompleks itu, apakah bisa dibangun sebuah 'algoritma' yang brbasis sains dan psikologi yang bisa mengukur kualitas siswa di sekolah, agar siswa semakin menyadari kualitas apa yang dibutuhkan oleh manusia untuk sukses dan bahagia ketika hidup di Dunia dan akhirat?
Nggeh leres, jujur saya sedih mas sabrang terkait dengan matrik yg menjadi tolak ukur ini, sehingga fokusnya untuk mendapat indikator matrik yang ditetapkan. Sehingga segala cara dilakukan untuk "menyesuaikan" matrik-matrik tersebut sampai lupa esensinya. Perlu waktu, kesabaran dan aspek lain-lain. Tapi ndak papa. Sementara kita ikuti alur permainannya dulu sembari menunggu timing yang tepat 😊 *kayak maen dota mas
Mau berkomentar pun rumit, terlalu sering dan terlalu banyak keadaan yang saya temukan bahwa sesuatu hanya dilakukan untuk mencapai target, supaya terlihat bagus, supaya terdengar indah. Berbagai upaya dilakukan untuk memenuhi KPI. KPI sebagai target, bukan sebagai hasil dari pekerjaan yang dilakukan.
ini seperti halnya agar semuanya tetap berjalan sehingga Korbanpun bisa berubah menjadi tersangka karena beladiri
fenomena ini juga sering kita temui pada pasal-pasal hukum, yang mana jadinya kita menjadi sering lupa bahwa tujuan akhir adanya hukum adalah keadilan dan bukan pemenuhan klausul-kausul hukum itu sendiri
Terima kasih vitaminnya Gus
Goodhart's Law adalah prinsip dalam ekonomi dan manajemen yang menyatakan bahwa "Ketika suatu ukuran menjadi target, maka ia akan berhenti menjadi ukuran yang baik." Dalam konteks ini, "ukuran" merujuk pada indikator atau metrik yang digunakan untuk mengukur atau mengevaluasi suatu proses atau aktivitas.
Prinsip ini pertama kali dikemukakan oleh seorang ekonom bernama Charles Goodhart pada tahun 1975, yang mengamati bahwa ketika suatu indikator ekonomi seperti tingkat inflasi digunakan sebagai target bagi kebijakan moneter, maka tingkat inflasi tidak lagi mencerminkan keadaan ekonomi yang sebenarnya.
Dalam praktiknya, Goodhart's Law sering terjadi ketika suatu metrik atau indikator digunakan sebagai target atau standar kinerja, yang kemudian menyebabkan orang berfokus pada memenuhi target tersebut tanpa memperhatikan aspek-aspek lain yang mungkin juga penting. Hal ini dapat menghasilkan efek samping yang tidak diinginkan, seperti manipulasi data, pemangkasan sudut pandang atau perspektif yang lebih luas, dan pemindahan fokus dari tujuan yang sebenarnya.
Sebagai contoh, jika suatu perusahaan menetapkan target penjualan bulanan sebagai metrik kinerja, maka para karyawan mungkin akan berfokus pada mencapai target tersebut tanpa memperhatikan faktor lain seperti kualitas produk atau kepuasan pelanggan. Sebagai alternatif, perusahaan dapat menggunakan sejumlah metrik yang berbeda untuk mengevaluasi kinerja mereka, dan menghindari menetapkan target atau standar yang terlalu kaku.
Sepakat, secara kompleks semua terjadi distorsi pemahaman terhadap esensi. Contoh, tentang sampah. Ingin lingkungan bersih tapi sikap terhadap hal yang mengotori malah setiap saat dilakukan.
ok wawasan baru. bahasan baru. kesadaran baru. apa yang bisa aku rubah dengan amunisi baru ku ini .
Bener, di pendidikan misal ya aku ngalamin sendiri supaya satu sekolah ingin dapat grade A akreditasinya, maka sekolah akan membuat ada apa yang sebenernya engga ada, gampangnya diada-adakan lah. Dan sebenrnya itu bikin muak si
Tp gabisa disalahin jg kalau sekolah mau dapat A, kita juga harus mengoreksi butir2 ceklist yg ditetapkan oleh pemangku kebijakan. Kadanggg pemangku kebijakan sebenernya belum mampu untuk menjadi pihak yg menguji, tapi pada akhirnya mereka cuma menggugurkan kewajiban saja supaya dianggap kerja. Lingkaran setan memang.
"dengan asumsi kita mau beresin bareng bareng"
Cerdassnya ampun-ampunan makhluk Tuhan 1 ini
Analoginya paling gampng d cerna
Sangat buuuuanyak
dan ketika saya berusaha menjadi salah satu oknum yg ingin mengembalikan fokus TUJUAN tsb, saya malah di judge sebagai "sampah masyarakat"💀🥲
GADA brang target penangkapan perwilayah... yang ada adalah target penyelesaian perkara, pelaksanaan restoratif justice, target pelaksaaan patroli gabungan dalam rangka mencegah kejahatan.. semua program kepolisian terbuka bisa dicek dengan mudah melalui internet...
Metode ngaji dakwah yang asyik dan keren santai dan dapat wawasan baru
master
saya suka topik seperti ini.
tidak ada yang salah kecuali orang yang tidak mau memperbaiki dirinya..mantab mas sabrang sehat2 selalu ttp semangat memberikan pencerahan pada kami sesulurmu warga indonesia ❤
5:53-7:18 syangnya itu benar terjadi dalam setiap lini kehidupan mas poleksosbudhankamdik
Mesti bar moco kajian akademik seko pak Rimawan
Okehhh
Konten yg sangat" menarik gus, jazakallah gus, sangat" tercerahkan
Tidak ada orang yang salah, kecuali orang yang tidak mau memperbaiki dirinya.
Mas sabrang ngobrol sama guru gembul. Semoga bisa semakin memajukan& mencerahkan bangsa.
KPI sekarang dipenuhi angka angka, sementara kita liat angka angka itu ujung-ujungnya hanya jadi beban lalu fakta menunjukkan representasi angka angka itu tidak sesuai dengan kenyataan.
Mungkin harus balik lagi jaman kualitatif, over dosis objektif dengan angka angka ujungnya semua pihak malah jadi objek penderita.
Cmiiw
Selalu memantik pikiran untuk direnungkan.
"tidak ada yang salah, kecuali orang yang tidak mau memperbaiki diri". Setuju :)
Butuh kesabaran banyak u bisa menemukan jawaban yg maslahat, sudah dicontohkan Mbah Einstein u nemukan bolam butuh waktu panjang dan eksperimen yg gagal berulang kali, KITA gagal 1-2x sdh susah bangkit u tuk berbuat kebaikan yg lainnya, apalagi konteks perusahaan yg finishnya profit/laba, bukan maslahat (meskipun banyak LEADER" yg sering statement barokah dalah bekerja, aktualnya tabrak semua norma demi gol KPI)
Key performance indicator. Lagi sering dengar ini melalui mas sabrang. Okay lagi belajar 😅
terjadi kebohongan disemua hal
10 tahun maneh mas sabrang presiden..amin ya Allah.
Mas Sabrang, setiap mendengarkan "ocehan-ocehan" njenengan saya jadi termotivasi untuk mengulik lebih dalam setiap apa yang dikatakan njengenan. Matur nuwun sudah memantik begitu banyak objek-objek berfikir dan terima kasih sudah memberikan kami keleluasaan untuk mengulik sendisiri secara lebih luas. Semoga sehat terus Mas agar bisa memberi kuliah-kuliah singkat nan penuh misteri seoertu ini.
Mas Sabrang MDP Pancen OYE, Wes Ewes Ewes Bablas Angine...
👍👍👍🦅🦅🦅🦅🦅🦅🦅
Sama seperti kayak target penyerapan anggaran .
Di negri kita lg krisis keimanan, bkn mencari manusia yg berkwalitas/produktif/cerdas tetapi mencari yg pintar dan kaya harta utk menjabat di pemerintahan.
Kalau saya pribadi melihat di presedential threshold 20 % adl salah satu bukti dri teori goodharts law ini. Demi mencapai target tersebut akhirnya apa2 digadaikan demi mencapai ambisi politik, termasuk keadilan publik, diskusi kritis akan kebijakan, dan kepentingan2 publik lain
lagi liat koplo,dpt notif mas sabrang,lgsg gercep
Tanpa mengurangi rasa hormat dan kagum saya terhadap statement mas Sabrang, Saya melihat banyak intektual2 atau aktifis2 yang memiliki pemahaman seperti mas sabrang tapi setelah masuk pemerintahan artinya menjadi pejabat, malah tidak mengaplikasi strategi2 yang seperti mas sabrang sampaikan.. mengapa mas Sabrang tidak terjun ke dunia politik agar mas sabrang bisa punya kans dan wewenang untuk menerapkan sistem yang mas sabrang sampaikan.. Harapan Indonesia khususnya saya adalah munculnya intelektual2 yg bukan hanya jadi kritikus, tapi bisa berkontribusi untuk indonesia di ranah politik.. Saya punya nama2 yang kira2 bila ada di politik mungkin bisa membangkitkan anak2 muda di indonesia seperti salah satunya mas sabrang.. juga Najwa shihab, bossman mardigu, guru gembul, dsb..
Mungkin goodhartslaw paling parah adalah menjadikan kaya(harta) sebagai matrik utama akan kesuksesan dan kemuliaan hidup
Goodhart's law paling parah sekarang ya asean game di kamboja, banyak kontingen Indonesia yang dicurangi terutama sama tuan rumah sendiri yang ngejar medali emas.
semoga menjadi pencerahan bagi kita semua.
nitip pingin polling, sebaiknya perlu gak ada backsoundnya di content eksplanasi seperti ini. Saya pribadi kurang nyaman, lebih prefer audio penjelasan yang clear tanpa backsound. Karena ketika playback speednya dinaikkan (rata-rata ketika menyimak mbah nun, cak sabrang tak naikin 1.75x) sangat terdistorsi. Monggo bisa polling di kolom komen.
Bismillah Allahumma sehat selalu buat sampeyan & keluarga Mas Sabrang MDP...
Mau share juga soal orang pengumpul pajak yg KPI nya bisa jd adalah target penerimaan, kalau tdk sampai target cari2 kesalahan wajib pajak bhkan ada yg sampai memelintir, menghianati aturan yg ia sampai kn ke masyarakat awam sehingga pajak mereka menjadi besar..
Parah, ini ironi, yg nyata dialami segelintir wajib pajak. Pemerasan atas nama regulasi, saya sangat sedih mengetahui hal ini
Langsung nyimak
Manipulasi pasti akan membawa impact. Ya dan tidak atas pengambilan decision merupakan hasil atau bentuk dari manipulasi. Tinggal apa dan siapa yang akan dikorbankan atas manipulasi tersebut.
Terima kasih Mas Sabrang atas setiap ilmunya. Setiap kritik merupakan bekal bagi kita untuk terus belajar. Matur nuwun
Idola poll dgn Gus Sabrang,,,melampui Gen z gandrungi K pop wkwkwk..... Salam takdzim Gus
Salam maiyah
Maaf mau nanya, yg seperti ini hanya terjadi di indo apa emang problem seluruh dunia?
terkait permasalahn dunia pendidikan yang disinggung mas sabrang, saya sepakat. pada realitanya masih mengedepankan angka sebagai bentuk prestasi dibanding peningkatan kualitas kualitatif. perlu mengevaluasi sistem penentuan KPI yang ditetapkan
Paling banyak di dunia pendidikan yang paling crusial mas, bahkan para dosen sendiripun agak mengesampingkan kualitas demi tercapainya kuantitas dan populeritas
Kapan ngobrol sama habib jafar mas sabrang
untuk menciptakan KPI yang kompleks dan berorientasi pada kualitas proses itu memang membutuhkan waktu dan energi yang banyak.
Kebanyakan pemangku keputusan itu males ribet, sehingga menciptakan KPI yang mudah di manipulasi.
Beberapa pilihan solusi yang belum teruji salah satunya mungkin dengan memberikan reward kepada pelaku yang mencapai KPI, namun rewardnya yang bisa menyadarkan (bukan memotivasi) pelakunya bahwa proses yang dia lalui di sistem itu bermakna.
Contoh kasus, alih2 di sebuah kursus pemograman, dari pada memberi peserta-nya sertifikat nilai jika lulus sebuah test, kenapa tidak di berikan proyek nyata untuk membantu masyarakat sekitar yang lingkup kecil saja seperti membuat aplikasi ronda malam, jadikan dokumentasi video pada proses pembuatan aplikasinya,
tak masalah jika nanti aplikasi-nya tidak di pakai di masa depan, namun bila peserta yang lulus melihat lagi video dokumentasi di youtube, di masa depan mungkin dia akan menemukan makna di balik proses belajarnya.
Selain itu, sistem reward video dokumentasi di banding sertifikat nilai, lebih memungkinkan orang lain yang melihat bisa kemungkinan memahami makna proses belajarnya juga, di banding hanya melihat tulisan nilai di atas kertas.
Namun satu kekurangannya, proses-nya sangat ribet dan belum teruji
pada teriak: "(nama universitas) jaya jaya jaya", padahal tujuan universitas adalah men-jaya-kan mahasiswa, lah kok mahasiswa nya teriak2 universitas nya yang jaya wkwk
Memperbaiki, jika mereka sadar kekeliruan dalam hal ini pasti mudah, tetapi kebanyakan dari mereka tidak menyadarinya bahwa mereka keliru.
Ooodhart Law ini kalau dalam bahasa sehari-hari saya menyebutnya "jangan terlalu sopan" 😊.
Loh kok malah melenceng mas 😁.
@@sahputromangun861 melenceng bagaimana, memang begitu saya menyebutnya, sebagai contoh jika ukuran kedisiplinan/kerapian adalah memasuk baju dalam celana, mengancingkan baju hingga paling atas, malah tampak aneh di masyarakat, jadi jangan terlalu rapi/ terlalu sopan. Kesimpulan nya "sopan" yang saya maksud bukan adat kesopanan. Jangan teks book dong Mas sahputro. ✌️😂
@@keongsawah290 measure itu kan banyak. mungkin "sopan" ada di dalamnya. Tapi kan bukan di persempit seperti itu maknanya.
ide yg sangat bagus audio,visual,teks plus animasi lbh mudah masuk dan di mengerti.. matur nuwun mas Sabrang
penjelasan yang sangat mendetail, makasih bang sabrang
Kadang sy sendiri pribadi merasa frustasi menyaksikan praktek yang terjadi, tapi begitu budaya yang terjadi nyaris di seluruh instansi.... yaa akhirnya suka atau tidak, mau atau terpaksa yaa ngikut sama lingkungan... Makanya Pak Mahfud pernah mengatakan seorang malaikat sekalipun ketika masuk system +62 bakal jadi iblis... Termasuk Pak Yusril juga menyampaikan bahwa system yang lemah dapat mengubah orang baik menjadi jahat sedangkan system yang kuat dapat mengubah orang jahat menjadi baik. Itu semua benar adanya..... Dan kalo disimak Pitutur dari Bung Karno : "+62 itu tidak bodoh tetapi dibodohkan dan tidak miskin tetapi dimiskinkan oleh sebuah SYSTEM" Kalo di ambil garis besarnya orang-orang Elite sendiri menyadari bahwa system yang diadopsi selama ini benar-benar tidak sehat...
Tetapi tidak seorangpun memiliki kemauan untuk bertindak... Itu kenapa fenomena yang ganjil dijunjung2 dan yang benar justru dikucilkan karena moral yang berkuasa sedemikian kompleks... Untuk tingkat pusat aja tidak ada institusi yang tidak bermasalah... Ada yang bertanggungjawab? Justru saling melempar kesalahan. Artinya mereka semua sadar yang mereka lakukan salah... Tetapi hukum tidak memiliki daya kekuatan untuk menegakkan keadilan karena disanalah sumber keruntuhan negara. Ketika hukum memihak kepada yang berduit, dan manusia yang memegangnya pun tak amanah maka benturan antar masyarakat pun tidak terelakkan antara yang pro maupun kontra. Karena sejak dari pikiran mesti sudah tidak adil.... 🌹
Jagat esparibus?
Terima kasih Mas Sabrang..sehat selalu 🙏🏻
..berbohong gff...demi tercapainya tertib administrasi yg dicanangkan...☺☺
Jan Kuerenn 👍👍👍 Mas Sabrang🙏❤
07.00 wowww
Makin keren Mas Sabrang... Sehat sukses SELALU.
Aamiin
Kita ketinggalan banget busyet wkwkwkwkwk
apik tenan Mas Sabrang. Sehat terus dan selalu menjadi inspirasi kami.
Up buat mas sabrang ngobrol sama kapolri.
Proses kebaikan yo cak ❤
Tidak mudah untuk di ungkapkan secara gamblang tetapi memang demikian perilaku system yang ada.... Di ikuti melawan nurani, sedangkan tidak diikuti bisa tidak berjalan... Akhirnya moral dikorbankan , keuntungan yang utama kalo disederhanakan itu yang disebut praktek kaum Sudra... 🌹
Jdi solusinya gmn pak Karno?
@@ibangmidfilder2596 tidak ada, apa yang bisa dilakukan terhadap yang telah terjadi? Dipelajari.... 5W + 1H
Lantas tanyakan kepada Bangsa +62 apa yang diinginkan terhadap bangsa dan negerinya...
Melestarikan budaya yang sudah ada atau membuat perubahan yang terencana... 🌻✨
Sotoy ini orang
@@she9318 5w 1 h
Topine apik... bahasan e apik... barakallah mas e
1975 dan sampai skrg masih terjadi mas hahahaha lets discuss mas...
aku pengen tanya ke sampean mas 😅 :
satu saja atau sedikit saja
apa keyakinan yang sampean pake di keseluruhan usia hidup ini, khusus di diri sampean sendiri ?
info yang jual topi nya mas, bagus....😁
❤❤❤
Mas...
Matursuwun
Variabel sekompleks itu, apakah bisa dibangun sebuah 'algoritma' yang brbasis sains dan psikologi yang bisa mengukur kualitas siswa di sekolah, agar siswa semakin menyadari kualitas apa yang dibutuhkan oleh manusia untuk sukses dan bahagia ketika hidup di Dunia dan akhirat?
Zettelkasten kapan mase😊
keren mas sabrang, ide2 nya selalu menginspirasi dan jujur.
Mantap Mase
Nggeh leres, jujur saya sedih mas sabrang terkait dengan matrik yg menjadi tolak ukur ini, sehingga fokusnya untuk mendapat indikator matrik yang ditetapkan. Sehingga segala cara dilakukan untuk "menyesuaikan" matrik-matrik tersebut sampai lupa esensinya.
Perlu waktu, kesabaran dan aspek lain-lain.
Tapi ndak papa. Sementara kita ikuti alur permainannya dulu sembari menunggu timing yang tepat 😊 *kayak maen dota mas
Matursuwun
Mau berkomentar pun rumit, terlalu sering dan terlalu banyak keadaan yang saya temukan bahwa sesuatu hanya dilakukan untuk mencapai target, supaya terlihat bagus, supaya terdengar indah. Berbagai upaya dilakukan untuk memenuhi KPI. KPI sebagai target, bukan sebagai hasil dari pekerjaan yang dilakukan.
Josss🎉🎉🎉❤❤
coba aku wis kenal mas sabrang ket jaman sma ^.^
Mantab wawasannya bro
ttp request hukum kekekalan energi ms sabrang
Setuju prof.
👏👏👏
Bbw bln kemarin..