Bang Duzzle, Saya mau bilang bahwa Saya ini memang dari dulu selalu anti dengan Informasi gaje seperti ini mau Cari Informasi apapun melalui Google aja selalu tidak sesuai dengan apa yang Saya cari terutama soal cara mendaftarkan diri dan bekerja di dunia Hiburan aja selalu minim/tidak ada informasi syarat² dll sebagainya dan kebanyakan informasi yang Saya dapat selalu terlalu singkat (tidak panjang)
@@yuukiakihime454 lah gua gen z dan gua cuma ya kalo beritanya ini "ooo yaudah" selesai dan melihat di tv apa benar itu ada dan ternyata palsu gak gua anggap serius beritanya dan gua lebih baik memahami terlebih dahulu apa kah benar atau tidak
@@ardhanaar-ff7de iyes betul , sama memang sifatnya seperti iklan aja atau pop up , cuman dalam konteks informasi ya kali informasi di kasi cuman setengah setengah , senggak nggaknya walaupun berita atau info sepele aja , misal iklan judol aja atau gimana mereka punya web sendiri atau senggak nggaknya ada konteks lebih lanjut . jadi konteksnya lebih tanggung jawab aja gitu , walaupun cuman sekedar argument atau pendapat nggak penting.
format tampilan berita biar dipercaya gen z: - font sans serif, besar/bold, modern & stylish - warna design element" vibrant/pastel/monokrom - post design wajib simpel, elegan, gk rame" - teks gk banyak"
Pentingnya ningkatin sikap atau rasa skeptis atau krisis dalam mengolah berita maupun informasi, pastiin aja sumbernya jelas dan terpercaya kalau bisa research sampai ke dalam:D
@@anonymouskira4205Sikap skeptis jelek?... justru itu tameng buat orang gk gampang ketipu,gk langsung percaya artinya di pikir dulu dg kata lain kritis
@@anonymouskira4205 Hmm justru karena skeptis itu bisa jadi kritis soalnnya kita jadi selalu meragukan segala sumber informasi yang ada dan mengecek informasi tersebut.:v Intinya sih sikap skeptis itu seperti saringan yang berguna untuk memfilter segala sesuatu yang masuk lalu hasil dari saringan tersebut (Fakta) bisa dipakai untuk mengkritik.:v
Gua benci dengan sistem generasi,menurut gua itu diskriminasi,janganlah membeda bedakan manusia cuman gara gara beda usia dan zaman,kita semua sama,sama sama manusia,gak ada yang namanya boomer,gen x,gen y/milenial,gen z,gen alpha,semuanya omong kosong,itu adalah sistem jahat yang dibuat untuk mendiskriminasi!
Gua sih dari dulu suka berita berbentuk paper fisik atau majalah seperti Tempo, Serambi Indonesia, atau Jakarta Post karena gua membaca berita yang memuat 5W+1H bukan ringkasan dari sebuah peristiwa seperti homeless media begitu.
Tau gk knp media kek gini kebanyakan gk kredibel? Karena admin yg buat beritanya sendiri juga gen Z. Ada beberapa yg bilang begitu dan bisa di bilang itu bener, ada satu kasus yg gw inget bgt isi berita soal Pedestrian yg mana di postingan malah disebut sebagai trotoar anjir. Padahal kan itu istilah sebagai si user (pejalan kaki), penggunaan E.Y.D yg sgt kurang dan terakhir bikin tambah ilfeel jg mana rame bgt comment dan isinya itupun joke alay, cringe kek Tiktok. Dan gw jg pernah jadi korban dr media jenis ini, INISIAL F, asli rasanya malu bgt bs kena hoax tipe receh gini mending nyimak di media konvensional. Lebih kredibel topik yg dibahas bisa dibahas lebih meluas
Duzzle NEXT: Bedah Channel: - Kenapa Channel Subscribers Sangat Underrated? Belajar Aja: - Kenapa Gen Z Suka Kartun? - Bagaimana Jaman Sekarang Gen Z Orang Sendiri? Bahas Game Aja: - Kenapa Jaman Sekarang Game Bola Terus? Santai Aja: - Bagaimana Skyrock Entertainment Merajai Industri Hiburan?
Itu namanya citizen journalism (jurnalisme warga) bang. Citizen journalism sebenarnya disatu sisi bisa membantu aktivitas professional journalism karena aktivitas semacam ini yang dilakukan oleh warga sipil umumnya punya kecepatan arus informasi yang tinggi. Kemudian jurnalisme profesional selanjutnya tinggal melakukan cross check sumber2 untuk kemudian di jadikan bahan berita. Bila berita tersebut benar dapat menjadi pemberitaan sementara bila hoax, jadi berita cek fakta. Citizen journalism juga membantu masyarakat untuk menjadi lebih up to date dan mendapat berita yang mutakhir, lebih2 bila kabar tersebut dikonfirmasi aktual justru akan semakin meningkatkan wawasan konsumen informasi. Namun perlu diketahui klo citizen journalism tidak selalu memenuhi kaidah jurnalistik termasuk pengutipan sumber yang belum tentu relevan. Oleh karena itu, bila berita semacam ini ditelan mentah2 orang yang tidak memiliki pemahaman literasi yang cukup, justru akan menjadi rawan penyebaran hoax, framing, black campaign dll.. yang akan berujung pada penyesatan dan pembodohan. Ini diperburuk dengan adanya media massa macam tiktok yang menyedian informasi dalam bentuk short video (super singkat, informasi bisa disampaikan hanya dakam waktu 1 menitan bahkan kurang) ini membangun habit buruk bagi masyarakat terkhuss gen z mengalami kencanduan informasi. Dsmpak dari candu informasi ini cukup destruktif dan sudah pernah dijelaskan sama mimin duzzle. Orang jadi gabisa berenti scrolling tiktok, kebanyakan informasi tanpa mencoba untuk crosscek sumber.
Hm.. perspektif yang menarik, mampu melihat sisi positifnya media media semacam itu. dan sebetulnya, masalahnya ada di masyarakatnya sendiri sebagai khalayak yang menerima informasi, tapi gak bisa disalahin juga, karena masyarakat sendiri jarang bisa punya waktu atau niatan untuk deep dive soal fakta benar tidaknya suatu info. Sedangkan media media semacam itu cuman fokus ke kuantitas konten,
@@ardifarikhi6287 itu dia, masyarakat kita ada gap besar dalam hal perkembangan teknologi dan banyak hal, karena gap itulah sekarang hadir sebagai masyarakat yang tau hasil teknologinya aja. gak tau perkembangannya, Kita secara keseluruhan tidak hidup berdampingan dengan proses perkembangan teknologi, hanya berdampingan dengan hasil teknologi.
Gen Z harusnya karena dekat dan upto date dengan internet bisa bedain informasi hoax dan faktual. Klo gen Z yg sekali baca berita langsung emosi dan gamau cari faktanya apabedanya lu sama gen sebelumnya kyk Boomer yg lu kata2ain😂
Salah satu homeless media yang selalu menyampaikan informasi fakta yang gw andalkan di Facebook= EMU. Kalau pihak admin/moderator mereka ternyata nemuin kalau berita yang mereka kasih ga valid/hoax/misinformation, mereka langsung hapus beritanya dan bikin postingan baru untuk klarifikasi.
kalo permintaan rumah terus meningkat akibat tekanan populasi maka keseimbangan alam global akan terancam yaitu deforestasi secara masif sehingga akibatnya Perubahan Iklim nya sangat-sangat Ekstrem
Bang bahas tentang: 1.sisi gelap malaysia dan Singapura terhadap Indonesia ? 2.kenapa bocil dan boomers cringe itu beragam islam? 3.kenapa meme Upin Ipin dan Spongebob itu selalu di season awal? 4.kenapa tik tok disebut kandang monyet? 5.kenapa industri game china sekarang sangat meningkatkan? Semoga dibikin bang 🙏
Menurut w ga bakal dibuat krn : No 1 gada relevansi untuk dibuat konten, No 2 terlalu berbahaya soalnya bahasnya udah ada agama, No 3 mah karena anak-anak sh*tpost banyakan suka nonton kartu season awal No 4 dan 5 masih bagus menurut w
Klo no.2 ya karena mayoritas... Apa agama lain kagak? Sama jawabannya...karena minoritas jdi jumlah sedikit.. Coba lu main ke india dan amrik...yg mayoritas yt cringe😂😂😂
lebih kearah ngeskip berita berita yg begituan sih dan langsung ngeblock akun kayak begitu contoh folktalive, dan lain lain. gua lebih benci karena berita berita begitu yg kebanyakan juga gak bagus, dan tidak ada gunanya semua buat gua.
Ralat bang, IG itu rata2 isinya Gen M semua, coba deh cek kolom komentar dipostingan berita begituan, cek akun satu² pasti kebanyakan mbak² umur 30tahunan 😂
Yuk mulai mengonsumsi konten jurnalistik dari tempo, kompas, dll. Meskipun mereka pernah salah mewartakan, kita tahu siapa yg bisa dirujak. Berbeda dengan akun-akun yang tidak terdaftar di dewan pers yg tanggung jawabnya tidak jelas.
Yg menyedihkan dari media kayak gini tu ya mereka sering kali bener bener ga ngerti seberapa bsk dari dampak media itu sendiri, padahal fungsi media dinegara tuh sangat besar.
Next bahas millenial kenapa mereka selalu nganggep generasi terbaik, padahal ga juga. Dan tiap apa² yang dilakukan gen z selalu disalahin Dan selalu koar² dimedsos Minggir anak 90an mau lewat, anak 2000an mana tau Baca selengkapnya..
Dan dari dulu sudah seperti itu, saya sering ketemu konten meme/rage yang bertema "Cuman anak '90an yang pernah mengalami ini" sedari saya kenal internet pertama kali (Saat itu tahun 2014 alias 10 tahun lalu).
Mereka pakai bahasa inggris supaya terkesan "berkelas" padahal aslinya norak. Ntar kalau folklative buat postingan bahwa *"menurut studi, besok merupakah hari menjilat pant4t sedunia"* . Langsung pada percaya mungkin itu...
Kalau boleh jujur yaa bang, media-media yang dikeluarkan dari internet rata-rata memang tidak bisa diyakini 100% akurat, sejauh ini yang benar-benar bisa dijadikan acuan itu berita-berita di televisi, dan berita-berita di media cetak (koran, majalah) In my opinion bang
Bang coba bikin pembahasan kenapa ada beberapa perusahaan yang salah satu syarat nya harus berumur 18 sampai 25 thn, emangnya org yg berumur diatas 25 thn gak butuh pekerjaan ?
Ya simpel perusahaan ingin merekrut orang yang di usia segitu karena rata rata itu usia produktif, dan fisik yang bagus ketimbang usia lain. Kenapa perusahaan bener bener pilih-pilih? Ya karena pencari kerja sangat banyak bertimpang balik dengan lapangan kerjanya, makanya kita sebagai pelamar kerja terkesan ga ada harga, bisa diumpamakan hukum supply and demand lah..
Yup bang. gw gen-z tapi kurang suka sama berita" kek gini, yah karna seperti yang kita tau berita" gini tuh cepat" plus singkat, setiap kali gw cari rinciannya/ kronologi pasti website terpercaya blom ada berita yg terkait, yang Ng jadiin berita nya Abu"
Iya bang Gedeg banget aku ngeliatnya,semoga aja cepat ilang media media kyak gitu udah nyebarin hoax Mulu terus malas Banget lagi bikin postingan nya asal posting aja kayaknya itu mereka yang penting diliat oleh banyak orang
Seumur-umur ga pernah follow akun satu ini. Hanya dengan modal gambar gedung, dll. Ditambah beberapa kalimat langsung unggah, tanpa menyertakan sumber yang jelas.
Pembahasan ini keingat di momen pernah lihat secara random, dan beberapa bagian untuk literasi media pernah saya lihat sejak 2015. Saat ini memang masuk masa Information Overload, namun saya sampai sekarang harus melihat dari banyak sisi. Hal ini karena ada banyak hint yang bisa dipahami. Sisanya merenung akan hal ini dan kurang lebih begitu
Gw setiap ada media yg ngasih info atau fakta tertentu selalu ngecek dulu biar ga missinformasi, soalnya gw udah kapok sama media informasi yg ngakunya media khusus bahas sejarah, eh tapi malah ngebuzzer + buat persona karakter fiksi yang punya darah Jepang (pokoknya deskripsi karakter mimpi basah author) terus mereka klarifikasi kalo mereka gatau identitas asli karakter fiksi tsb seakan akan nyoba lepas tangan akan blunder yang mereka buat sendiri, inisial medianya NH
cukup beri pendahuluan "riset:....", "studi:.....", "survei:...." dsb. Dijamin sebagian besar penontonnya langsung percaya tanpa mencari tahu kebenarannya
Pas Smp percaya tapi cuman sekedar baca aja ga terlalu notice kali sama kalimatnya. kalau skrng saya langsung skip, atau langsung saya Blacklist sosmednta
Gw juga dulu ngikutin initial f ini di ig, mana percaya lgi..cma semenjak dpt edukasi² tentang Dunia digital jdi nge unfollow yg bginian, hadehhh pokok nya klo algorithma IG dulu isinya kata-kata sama homeless media bgini, skrg klo yg bginian lewat tl langsung "not interest post" klo ga sengaja liat Brita nya jga ku cross check lagi
menurutku bukan dari generasinya yang menjadi permasalahan utama namun dari cara berfikir dan literasi orangnya dan aku juga setuju dengan pendapat channel ini
Betul, gk ada 1 pun manusia (kecuali Rasulullah SAW) dan generasi mana pun yg sempurna, jd gk sepatutnya menyalahkan dan mengejek kekurangan 1 sama lain, lebih baik ngaca aja sih wkwk
yap bener kata-kata yg terakhir "bad news is a good news" dan udah dari dulu kek gitu makanya homeless media jadi makin rame dan ironisnya gen z tak ubahnya seperti boomer terdahulu yg percaya sama postingan hoax FB, mereka pun juga sama tertipu nya wkwkwk apa karena iq 78? maybe yes maybe no wkwk tapi asli sih gue kesel banget liat berita sampah homeless media itu padahal gue ga follow tapi bisa-bisanya muncul di beranda ig, paling gue kesel udah beritanya sampah, sumber beritanya dari tiktok pula yg emang gudangnya konten sampah, taek emang
Homeless media sisi positifnya paling update, tapi rentan hoax atau missinformasi, terkadang sedikit merugikan jurnalis sih karena posting berita ga cantumin sumbernya
saya sebagai gen z akan sangat berhati hati dengan info sekarang karena info sekarang dapat diedit hanya karena KONTEN demi menyalahkan gen z zaman sekarang
Berita otomotif dan berita viral paling sering merujuk pada situs info yg memang nggak kredibel.... + Info yg di berikan sepenggal saja dan aneh karena gak ada maknanya. Salam sehat filter informasi 🙏🏻🙏🏻😁
yg udah di bawah naungan dewan pers aja kadang kadang bikin berita yg gak 100% kredible.. bahkan terkesan berita pesanan sgelintir elit apa lagi media media yg di sebutin bang duzlle di atas
Setidaknya point positifnya , orang atau masyarakat jadi tahu kalau informasi bisa di sebarkan lewat internet . minusnya banyak informasi jadi banjir , problemnya orang orang susah bagaimana mau kurasi berita , berdasarkan info media ataupun sumber berita yang kadang penulisannya juga kurang . bang duzzle , coba dong buatin video yang isinya cara memanagement informasi atau mengkurasi informasi atau berita dalam internet , bagus tuh kalau di bahas .
Gue sering liat postingan2 homeless media, cuma ngasih info ga lengkap di gambarnya dan di captionnya bukan penjelasan lebih lengkapnya malah nanya balik kek "Kalo menurut kalian gimana guys?". Kenapa malah nanya balik jir.
Kyk media serampangan ini sering kali buat info kotak2 kecil gitu kyk folksh*t,folkative,ahquotes, ini bisa rame karena netizen kurangnya memahami informasi panjang jelas detail hanya sebatas yg dibaca di kotak aja padahal penjelasan detail nya ada di caption gitu tapi JARANG BACA emang agak laen dah netizen kita, media yg menurut ku di percaya kyk kompas, pikiran rakyat,unexpln (sama percis tapi ada caption) yg paling detail dalam pemberitaan
Bang, aku dulu nonton video lamamu di YT tentang bang Fajrul yang sukses buat yt sains. Kayaknya udah subscribe tapi pakai akun lama. Sekarang nemu lagi channel ini. Langsung disubscribe. Jujur, awal tau akun kayak bang Fajrul dari kamu bang. Tetap semangat bang!
Cara terbaik ingin tau berita : Cek caption postingan ( Kalo gak ada ), Search di Google cek berita paling relevan, 2 Cara pengen tau berita itu HOAX / Bukan, Padahal gak ada salahnya research tapi sayang Gen z jarang mau, BTW gw lahir 98 itunganya Gen Z atau akhir orde baru yah ? 😅 Pokoknya Anak jaman sekarang gampang banget kena jebak thumbnail berita padahal mereka belom coba cari tau detail beritanya, Emang Generasi serba instan
Gen Z setelah dikasih tau kalo dia kena hoax yaudah berusaha lebih teliti lagi Boomer setelah dikasih tau kalo dia kena hoax, baper, nyangkal, "kamu anak durhaka, gk percaya sama orangtua"
Dulu Gw kira berpikir kritis itu sama halnya dengan menolak fakta, ternyata berpikir kritis lebih dari itu. Dengan berpikir kritis kita bisa mengetahui nilai dari sebuah opini dan juga argumen yang dikemukakan bisa juga menentukan benar salahnya suatu issue. Makanya kita dituntut untuk memiliki literasi yang baik agar tidak menelan informasi mentah mentah
Selama megang homeless media selalu cek 2x tentang apa yg gw share , bahkan gw harus pahami dulu apa isinya baru di posting Kadang ambigu atau kata kata nya gak nyambung terutama kalau bukan bahasa inggris Tentang militer
Intinya, akun yang memberi informasi tanpa riset (hanya copas dari konten lain) dan tanpa ikatan jurnalis (pers) adalah "homeless media". Bukan hanya ada di ig,tiktok atau fb melainkan ada juga di youtube.
Owh saya bukan orang JKT dan jarang nonton video abang juga karena cuman nonton random apa yang muncul di beranda tapi untungnya saya kebal penggiringan opini kayak gitu,bahkan selalu mencantumkan source ketika ribut dikomentar juga biar ga asal bunyi.:D
Saya malah baru tahu, ada model konten atau berita kayak gini. Kalo bener gen z gampang kesetir sama hal ini, cukup ironis. Karena mereka biasanya yang ngatain orang tua gampang kemakan info nggak jelas.
Lebih simplenya karena gen z malas mencari informasi asli dan hanya kebawa oleh berita ilusi tanpa bukti dan hanya bermodalkan narasi untuk keuntungan pribadi.
gw salah satu Gen Z ga pernah ngikut2in media seperti itu.. jika melihat sekilas saya pasti melakukan riset kecil-kecil untuk mem-validasi berita dari "Media Sampah" tersebut. buka sosmed cuma nyari hiburan, video-video aneh dan absurd serta referensi musik doang.. udah ngerasa sih sekarang di umur hampir 25 ini Attention Span sedikit berkurang karena sedikit kecanduan sosmed.
Kalau aku justru anti alias membenci media homeless ini. Dikarenakan ada sebuah berita yang bisa dikatakan hoax dari media homeless; sehingga aku tidak mau memaafkan media homeless tersebut. Yaitu berita dari media homeless yang berjudul "Indonesia Menepati Top 3 Sebagai Fatherless Country" lah?! Jika itu benar, terus nomor 1 sama nomor 2 siapa?! Apalagi kalau sampai bikin top list "5 Countries That Raised Without The Father Figure. Why There's No Indonesia In The List", lalu siapa nomor 4 dan 5?! Makanya dari awal aku tidak percaya lagi sama berita dari media homeless ya karena itu tadi; sumbernya ngawur alias gajelas dan terancam diclaim hoax.
Gw yg gen z aja sumpah gw g suka bat berita yg dari folkative kek gmn ya sumber nya itu dari mana Kek "menurut studi" nahh studi nya itu identitasnya siapa gitu 😅😅😅
sarang hoax dan kadang memprovokasi, netizen kita yg jumlahnya besar dan ga semuanya punya kemampuan buat research dan riset berita, jelas jadi sasaran empuk yg sangat mudah digiring.
Tragisnya, Media informasi yang semacam itu biasanya fokus ke kuantitas, sedangkan masyarakat sendiri juga jarang bisa memastikan baik tidaknya kualitas suatu informasi. Jadi Seperti menyiram bensin bertemu api, dengan mindset yang penting menyala, sudahkah kita tahu terlalu menyala akan menghanguskan. 😂
Mendengar tentang berbagai bentuk media berita zaman sekarang, entah itu yang dilindungi media pers, independen, atau semacamnya, tetap menjadi hal penting untuk bisa memilah berita-berita mana yang berpotensi sebagai hoax/misinformasi/propaganda/bias kelompok tertentu Dan untuk beberapa kalangan, terutama media global internasional, terdapat wadah seperti "Ground News" yang bisa membandingkan bias/perbedaan berita-berita yang sedang hangat dibicarakan (baik persoalan di palestina, ukraina, dan lain sebagainya). Untuk beberapa media berita homeless yang seringkali mencampurkan unsur nyeleneh/komedi/meme, menurut gw terkadang bisa menjadi sangat bias apalagi bila tidak menyertakan sumber yang jelas/terbukti benar (entah itu artikel, jurnal, dan sejenisnya) serta pake embel embel tertentu buat menarik perhatian (contoh: musik jedag jedug, Phonk edit, editan "those whose knows💀", dan sejenisnya)
Walaupun Berita di Thumbnail ngawur.. Tapi Aamiin aja deh semoga 90% orang Jakarta selalu nonton Duzzle di waktu senggang wkwk..
Buat contoh aja 😅
Wkwk 90% gak tuh
Aku 0,000000001% nya min☝️🤓
Bang gw bukan orang Jakarta hehhe😂
Bang Duzzle, Saya mau bilang bahwa Saya ini memang dari dulu selalu anti dengan Informasi gaje seperti ini mau Cari Informasi apapun melalui Google aja selalu tidak sesuai dengan apa yang Saya cari terutama soal cara mendaftarkan diri dan bekerja di dunia Hiburan aja selalu minim/tidak ada informasi syarat² dll sebagainya dan kebanyakan informasi yang Saya dapat selalu terlalu singkat (tidak panjang)
Ketika gen z heran kenapa orang tua mereka gampang kena hoax facebook, ironi nya mereka juga sama aja cuma agak naik level dikit.
Kelaz
Gen z jaman Majapahit beda bang, gw kelahiran tahun 97 soalnya hehe
valid 😂
Tru gen z dibagi 2 kategori @@Light-F3TB
cokk "naik level" faqq wkwkw
Sumber: Trust me bro
Btw kadang judul yg ditulis mereka itu clickbait. Shg bagi gw mereka gak ada bedanya ama media berita mainstream.
Wikipedia bijimane dengan NPOV (Neutral point of view) nggak dibayar pihak² manapun sifatnya open source? 🗿🍿
"The source is I made it the f*ck up"
@@BlackCrust Wikipedia iu ensiklopedia, bukan media berita
@@Rinoarashi-P emang makanya isinya netral nggak memihak siapapun lengkap & objektif semua. 🗿🍿
TRIMBUN, Trimbun Jateng Jatim Jabar Sulawesi dll
inisial folkshit,folkative, dan terkadang aboutethics walau ga terlalu sering
yang baru lagi jakarta.keras, dulu cuma up video lucu sekarang jadi media
Ahquote
@@NatraPutraEsaiya Betul Jakarta Keras dulu Video Lu Sekarang Malah Jadi Media Der, enggak ada Bahan Konten mungkin 😂
Ini mah bukan inisial lagi bejir
@@Ibrahim-h2k3wreallll😂
"Menurut penelitian", tapi judul penelitiannya tidak disebutkan
Iya juga ya..
Selain judul, kapan dirilis dan oleh siapa😁
tipikal berita yang di sukai Gen Z sama Boomer juga
@@yuukiakihime454 lah gua gen z dan gua cuma ya kalo beritanya ini "ooo yaudah" selesai dan melihat di tv apa benar itu ada dan ternyata palsu gak gua anggap serius beritanya dan gua lebih baik memahami terlebih dahulu apa kah benar atau tidak
@@ardhanaar-ff7de iyes betul , sama memang sifatnya seperti iklan aja atau pop up , cuman dalam konteks informasi ya kali informasi di kasi cuman setengah setengah , senggak nggaknya walaupun berita atau info sepele aja , misal iklan judol aja atau gimana mereka punya web sendiri atau senggak nggaknya ada konteks lebih lanjut . jadi konteksnya lebih tanggung jawab aja gitu , walaupun cuman sekedar argument atau pendapat nggak penting.
format tampilan berita biar dipercaya gen z:
- font sans serif, besar/bold, modern & stylish
- warna design element" vibrant/pastel/monokrom
- post design wajib simpel, elegan, gk rame"
- teks gk banyak"
Pentingnya ningkatin sikap atau rasa skeptis atau krisis dalam mengolah berita maupun informasi, pastiin aja sumbernya jelas dan terpercaya kalau bisa research sampai ke dalam:D
Yup.. 😎👌
Skeptis jatohnya jelek...dan beda jauh ma kritis😂😂😂
@@anonymouskira4205jeleknya?
@@anonymouskira4205Sikap skeptis jelek?... justru itu tameng buat orang gk gampang ketipu,gk langsung percaya artinya di pikir dulu dg kata lain kritis
@@anonymouskira4205 Hmm justru karena skeptis itu bisa jadi kritis soalnnya kita jadi selalu meragukan segala sumber informasi yang ada dan mengecek informasi tersebut.:v
Intinya sih sikap skeptis itu seperti saringan yang berguna untuk memfilter segala sesuatu yang masuk lalu hasil dari saringan tersebut (Fakta) bisa dipakai untuk mengkritik.:v
Gua benci dengan sistem generasi,menurut gua itu diskriminasi,janganlah membeda bedakan manusia cuman gara gara beda usia dan zaman,kita semua sama,sama sama manusia,gak ada yang namanya boomer,gen x,gen y/milenial,gen z,gen alpha,semuanya omong kosong,itu adalah sistem jahat yang dibuat untuk mendiskriminasi!
Well said 👏
Tuan Crab : Seorang pria menikahi tiang
Wkwkw tapi setidaknya sesuai apa yg di bilang
@@Teslacdhi4197 Padahal nyatanya emang Patrick nikah ama tiang nya 😅
Langsung ingat episodenya😂
Baru aja nonton di tv
plankton punya istri komputer
Sebagai Gen Z gue nggak percaya berita ginian, malah gue riset sendirinya dengan mencocokan data apakah sesuai dengan postingan
Kalo gw sih gk peduli 😂
Peh
@@rekayy 😂 lah sama gan
Kadang gk ngasih info apa2 cuman caption digambar..makanya search sndiri
@@rizputri1167 beritanya ambigu bjir
Gua sih dari dulu suka berita berbentuk paper fisik atau majalah seperti Tempo, Serambi Indonesia, atau Jakarta Post karena gua membaca berita yang memuat 5W+1H bukan ringkasan dari sebuah peristiwa seperti homeless media begitu.
Tau gk knp media kek gini kebanyakan gk kredibel? Karena admin yg buat beritanya sendiri juga gen Z. Ada beberapa yg bilang begitu dan bisa di bilang itu bener, ada satu kasus yg gw inget bgt isi berita soal Pedestrian yg mana di postingan malah disebut sebagai trotoar anjir. Padahal kan itu istilah sebagai si user (pejalan kaki), penggunaan E.Y.D yg sgt kurang dan terakhir bikin tambah ilfeel jg mana rame bgt comment dan isinya itupun joke alay, cringe kek Tiktok. Dan gw jg pernah jadi korban dr media jenis ini, INISIAL F, asli rasanya malu bgt bs kena hoax tipe receh gini mending nyimak di media konvensional. Lebih kredibel topik yg dibahas bisa dibahas lebih meluas
media gen z yang masih kredibel dan akurat itu cuman narasi punyannya mba najwa shihab yang risetnya itu benar benar teliti dan tajam
Dan gua salah satu yg pernah jadi korban homeless media😢
Oh brarti lu aja yng terlalu bego😹
Sabar ya sob 😊
Lah ada salah satu korbannya
@@nandaahmad7688 iya bang, untungnya ga gua sebarin kemana²
@@ardhanaar-ff7de yah pasti ada lah bang
salut Duzzle tetap konsisten upload meskipun yang melek 1/10
Combo yg lebih bahaya, insert layout dengan template yg sama cuma medianya bukan gambar melainkan video.
memang kebanyakan begitu , tanpa context , thumbnail nggak jelas gimana , judul berita yang clickbait . tipikal berita yang di sukai Boomer juga
Combo yang gimana itu bang
@@rizkyali-lh6it dia video tapi berbentuk poto, macam di swipe swipe gitu
@medanakun212 oh kaya power poin yah bang
@@rizkyali-lh6it ya
Duzzle NEXT:
Bedah Channel:
- Kenapa Channel Subscribers Sangat Underrated?
Belajar Aja:
- Kenapa Gen Z Suka Kartun?
- Bagaimana Jaman Sekarang Gen Z Orang Sendiri?
Bahas Game Aja:
- Kenapa Jaman Sekarang Game Bola Terus?
Santai Aja:
- Bagaimana Skyrock Entertainment Merajai Industri Hiburan?
Itu namanya citizen journalism (jurnalisme warga) bang. Citizen journalism sebenarnya disatu sisi bisa membantu aktivitas professional journalism karena aktivitas semacam ini yang dilakukan oleh warga sipil umumnya punya kecepatan arus informasi yang tinggi. Kemudian jurnalisme profesional selanjutnya tinggal melakukan cross check sumber2 untuk kemudian di jadikan bahan berita. Bila berita tersebut benar dapat menjadi pemberitaan sementara bila hoax, jadi berita cek fakta. Citizen journalism juga membantu masyarakat untuk menjadi lebih up to date dan mendapat berita yang mutakhir, lebih2 bila kabar tersebut dikonfirmasi aktual justru akan semakin meningkatkan wawasan konsumen informasi. Namun perlu diketahui klo citizen journalism tidak selalu memenuhi kaidah jurnalistik termasuk pengutipan sumber yang belum tentu relevan. Oleh karena itu, bila berita semacam ini ditelan mentah2 orang yang tidak memiliki pemahaman literasi yang cukup, justru akan menjadi rawan penyebaran hoax, framing, black campaign dll.. yang akan berujung pada penyesatan dan pembodohan. Ini diperburuk dengan adanya media massa macam tiktok yang menyedian informasi dalam bentuk short video (super singkat, informasi bisa disampaikan hanya dakam waktu 1 menitan bahkan kurang) ini membangun habit buruk bagi masyarakat terkhuss gen z mengalami kencanduan informasi. Dsmpak dari candu informasi ini cukup destruktif dan sudah pernah dijelaskan sama mimin duzzle. Orang jadi gabisa berenti scrolling tiktok, kebanyakan informasi tanpa mencoba untuk crosscek sumber.
Hm.. perspektif yang menarik, mampu melihat sisi positifnya media media semacam itu.
dan sebetulnya, masalahnya ada di masyarakatnya sendiri sebagai khalayak yang menerima informasi, tapi gak bisa disalahin juga, karena masyarakat sendiri jarang bisa punya waktu atau niatan untuk deep dive soal fakta benar tidaknya suatu info. Sedangkan media media semacam itu cuman fokus ke kuantitas konten,
@male20yearsold memang suatu perkembangan zaman kalau tidak dibarengin perkembangan kualitas manusia pasti lebih banyak membawa kerusakan
@@ardifarikhi6287 itu dia, masyarakat kita ada gap besar dalam hal perkembangan teknologi dan banyak hal, karena gap itulah sekarang hadir sebagai masyarakat yang tau hasil teknologinya aja. gak tau perkembangannya, Kita secara keseluruhan tidak hidup berdampingan dengan proses perkembangan teknologi, hanya berdampingan dengan hasil teknologi.
Gen Z harusnya karena dekat dan upto date dengan internet bisa bedain informasi hoax dan faktual. Klo gen Z yg sekali baca berita langsung emosi dan gamau cari faktanya apabedanya lu sama gen sebelumnya kyk Boomer yg lu kata2ain😂
😁sebenarnya sama aja gen z ma gen boomer...hanya gk mau mengakui aja
Sama aja
Masalahnya mah sama ae kayak bapak anak gak mau ngalah
Sama aja
Salah satu homeless media yang selalu menyampaikan informasi fakta yang gw andalkan di Facebook= EMU. Kalau pihak admin/moderator mereka ternyata nemuin kalau berita yang mereka kasih ga valid/hoax/misinformation, mereka langsung hapus beritanya dan bikin postingan baru untuk klarifikasi.
0:12 hampir aja percaya
Clickbait itu.. 🙏
Untung aja liat komen ini
Clickbait karena overproud?
kalo permintaan rumah terus meningkat akibat tekanan populasi
maka keseimbangan alam global akan terancam yaitu deforestasi secara masif
sehingga akibatnya Perubahan Iklim nya sangat-sangat Ekstrem
Bang bahas tentang:
1.sisi gelap malaysia dan Singapura terhadap Indonesia ?
2.kenapa bocil dan boomers cringe itu beragam islam?
3.kenapa meme Upin Ipin dan Spongebob itu selalu di season awal?
4.kenapa tik tok disebut kandang monyet?
5.kenapa industri game china sekarang sangat meningkatkan?
Semoga dibikin bang 🙏
Menurut w ga bakal dibuat krn : No 1 gada relevansi untuk dibuat konten, No 2 terlalu berbahaya soalnya bahasnya udah ada agama, No 3 mah karena anak-anak sh*tpost banyakan suka nonton kartu season awal
No 4 dan 5 masih bagus menurut w
No 4 ya tau tau ajalah
Karena kebanyakan TH-camr countryballs itu MBTInya pengguna Fi/Te makanya mereka gak analisis dulu informasi yang mereka terima
Nomor 2 gara2 mereka tau agama ‘agama yang sebenarnya’ tdk sprt kristen dll mereka bukan agama yang benar
Klo no.2 ya karena mayoritas...
Apa agama lain kagak? Sama jawabannya...karena minoritas jdi jumlah sedikit..
Coba lu main ke india dan amrik...yg mayoritas yt cringe😂😂😂
Biasanya ahqoute klo gak folkative 🗿🚬
wkwk valid💀
+ folkshit
lebih kearah ngeskip berita berita yg begituan sih dan langsung ngeblock akun kayak begitu contoh folktalive, dan lain lain. gua lebih benci karena berita berita begitu yg kebanyakan juga gak bagus, dan tidak ada gunanya semua buat gua.
folkative adalah sumber berita anomali, bikin penelitian fiktif tentang cinta cintaan yang sebenarnya sangat bertolak belakang dengan fakta yang ada
Seharusnya gen z itu tidak mencerna berita secara mentah mentah, tapi harus bisa mencari kebenaran berita tersebut dengan mencari informasi yg valid
Ralat bang, IG itu rata2 isinya Gen M semua, coba deh cek kolom komentar dipostingan berita begituan, cek akun satu² pasti kebanyakan mbak² umur 30tahunan 😂
6:52 waduh ada bg gerald COYY 😂😂
Yuk mulai mengonsumsi konten jurnalistik dari tempo, kompas, dll.
Meskipun mereka pernah salah mewartakan, kita tahu siapa yg bisa dirujak. Berbeda dengan akun-akun yang tidak terdaftar di dewan pers yg tanggung jawabnya tidak jelas.
Yg menyedihkan dari media kayak gini tu ya mereka sering kali bener bener ga ngerti seberapa bsk dari dampak media itu sendiri, padahal fungsi media dinegara tuh sangat besar.
Next bahas millenial kenapa mereka selalu nganggep generasi terbaik, padahal ga juga. Dan tiap apa² yang dilakukan gen z selalu disalahin
Dan selalu koar² dimedsos
Minggir anak 90an mau lewat, anak 2000an mana tau
Baca selengkapnya..
Dan dari dulu sudah seperti itu, saya sering ketemu konten meme/rage yang bertema "Cuman anak '90an yang pernah mengalami ini" sedari saya kenal internet pertama kali (Saat itu tahun 2014 alias 10 tahun lalu).
Saling iri sih menurut gw
Gen lama iri sm Gen baru karena punya akses ke teknologi yg canggih dan mempermudah hidup tdk seperti gen sebelumnya
Mana captionnya bahasa Inggris lagi kadang kadang biasanya yang gini folklative,dan gw kadang kadang suka ketipu
Dan herannya byk yg percaya tanpa riset dulu... sumbernya pun gada di postingan2 folklative itu
sengaja banget biar orang indo pada males baca😂
Aneh lagian, ngapain ada hari ngechat mantan anjir
Mereka pakai bahasa inggris supaya terkesan "berkelas" padahal aslinya norak. Ntar kalau folklative buat postingan bahwa *"menurut studi, besok merupakah hari menjilat pant4t sedunia"* . Langsung pada percaya mungkin itu...
@@flashgodam1066WTF pasti mantan pacar awakwkwkwkwkw
Inisial Folkative
Falid bang 😂😂😂
waduh bang ko sebut merk😢😂
Ini mah bukan inisial jir
Inisial ga tuh 😂😂
Folkatif
Volix media
Judul: Bahasa Indonesia
Deskripsi: Bahasa inggris
Yakin banget gue 80% mayoritas orang cuma baca judul doang
Baru kemarin Remotivi bahas soal ini eh skrg Duzzle ikutan bahas juga
Artinya Homeless Media ini udah jadi concern bersama
Kalau boleh jujur yaa bang, media-media yang dikeluarkan dari internet rata-rata memang tidak bisa diyakini 100% akurat, sejauh ini yang benar-benar bisa dijadikan acuan itu berita-berita di televisi, dan berita-berita di media cetak (koran, majalah)
In my opinion bang
Bang coba bikin pembahasan kenapa ada beberapa perusahaan yang salah satu syarat nya harus berumur 18 sampai 25 thn, emangnya org yg berumur diatas 25 thn gak butuh pekerjaan ?
Ya simpel perusahaan ingin merekrut orang yang di usia segitu karena rata rata itu usia produktif, dan fisik yang bagus ketimbang usia lain. Kenapa perusahaan bener bener pilih-pilih? Ya karena pencari kerja sangat banyak bertimpang balik dengan lapangan kerjanya, makanya kita sebagai pelamar kerja terkesan ga ada harga, bisa diumpamakan hukum supply and demand lah..
Yup bang. gw gen-z tapi kurang suka sama berita" kek gini, yah karna seperti yang kita tau berita" gini tuh cepat" plus singkat, setiap kali gw cari rinciannya/ kronologi pasti website terpercaya blom ada berita yg terkait, yang Ng jadiin berita nya Abu"
😮 chanel duzzle, adalah chanel favorit ku karena menarik🎉🎉
Thnx!! 😎
@@Duzzles beneran bang aku suka ama konten kau topik kau banyak suka aku, tapi makasih karena balas komen ku😁😅
folkative emg gajelas jir, foto gedung trs berita sepenggal doang, kadang2 cuma tulisan curhatan2 jg.. jir ini media apa sebenernya kocak
Iya bang Gedeg banget aku ngeliatnya,semoga aja cepat ilang media media kyak gitu udah nyebarin hoax Mulu terus malas Banget lagi bikin postingan nya asal posting aja kayaknya itu mereka yang penting diliat oleh banyak orang
Lama2 jg dijual😂
Pake bahasa Inggris lagi seakan media yang sangat profesional 😂
@@Ibrahim-h2k3w ussfeeds ini kalo pake inggris
Seumur-umur ga pernah follow akun satu ini. Hanya dengan modal gambar gedung, dll. Ditambah beberapa kalimat langsung unggah, tanpa menyertakan sumber yang jelas.
Pulang sekolah nonton duzzle enak banget
😎👍
Harga Properti spt rumah, tanah tdk akan bisa turun hanya akan naik terus krn NJOP itu juga naik biasanya.
Yang di video Clickbait itu wkwk.. 😅
Pembahasan ini keingat di momen pernah lihat secara random, dan beberapa bagian untuk literasi media pernah saya lihat sejak 2015. Saat ini memang masuk masa Information Overload, namun saya sampai sekarang harus melihat dari banyak sisi. Hal ini karena ada banyak hint yang bisa dipahami. Sisanya merenung akan hal ini dan kurang lebih begitu
Gw setiap ada media yg ngasih info atau fakta tertentu selalu ngecek dulu biar ga missinformasi, soalnya gw udah kapok sama media informasi yg ngakunya media khusus bahas sejarah, eh tapi malah ngebuzzer + buat persona karakter fiksi yang punya darah Jepang (pokoknya deskripsi karakter mimpi basah author) terus mereka klarifikasi kalo mereka gatau identitas asli karakter fiksi tsb seakan akan nyoba lepas tangan akan blunder yang mereka buat sendiri, inisial medianya NH
NH?
NeoHistory?
"studi mengatakan orang yang suka ngantuk ternyata orang yang bla bla bla" 🗿
😅
mengapa orang-orang suka dikit-dikit bilang "oh ini salah gen z"?
krn gen z bebal susah dibilangin+ bodo dlm berperilaku
cukup beri pendahuluan "riset:....", "studi:.....", "survei:...." dsb. Dijamin sebagian besar penontonnya langsung percaya tanpa mencari tahu kebenarannya
Pas Smp percaya tapi cuman sekedar baca aja ga terlalu notice kali sama kalimatnya. kalau skrng saya langsung skip, atau langsung saya Blacklist sosmednta
Gw komen "cara menipu gen z" Ditiktod lgsg diserang gw
Bro masuk ke sarangnya💀
🤣
Ga heran
Kalo gak diserang malah kaget sya
Bro masuk ke sarangnya💀
Gw juga dulu ngikutin initial f ini di ig, mana percaya lgi..cma semenjak dpt edukasi² tentang Dunia digital jdi nge unfollow yg bginian, hadehhh pokok nya klo algorithma IG dulu isinya kata-kata sama homeless media bgini, skrg klo yg bginian lewat tl langsung "not interest post" klo ga sengaja liat Brita nya jga ku cross check lagi
Berita nya pun banyak ga bersubstansi, dan ga guna banget buat dipercaya
menurutku bukan dari generasinya yang menjadi permasalahan utama namun dari cara berfikir dan literasi orangnya dan aku juga setuju dengan pendapat channel ini
Betul, gk ada 1 pun manusia (kecuali Rasulullah SAW) dan generasi mana pun yg sempurna, jd gk sepatutnya menyalahkan dan mengejek kekurangan 1 sama lain, lebih baik ngaca aja sih wkwk
yap bener kata-kata yg terakhir "bad news is a good news" dan udah dari dulu kek gitu makanya homeless media jadi makin rame dan ironisnya gen z tak ubahnya seperti boomer terdahulu yg percaya sama postingan hoax FB, mereka pun juga sama tertipu nya wkwkwk apa karena iq 78? maybe yes maybe no wkwk
tapi asli sih gue kesel banget liat berita sampah homeless media itu padahal gue ga follow tapi bisa-bisanya muncul di beranda ig, paling gue kesel udah beritanya sampah, sumber beritanya dari tiktok pula yg emang gudangnya konten sampah, taek emang
Homeless media sisi positifnya paling update, tapi rentan hoax atau missinformasi, terkadang sedikit merugikan jurnalis sih karena posting berita ga cantumin sumbernya
saya sebagai gen z akan sangat berhati hati dengan info sekarang karena info sekarang dapat diedit hanya karena KONTEN demi menyalahkan gen z zaman sekarang
itulah pentingnya mencari sumber dari berbagai media,jangan satu sumber lalubdi jadikan acuan,tetaplah bijak dalam bermedsos
Berita otomotif dan berita viral paling sering merujuk pada situs info yg memang nggak kredibel.... + Info yg di berikan sepenggal saja dan aneh karena gak ada maknanya.
Salam sehat filter informasi 🙏🏻🙏🏻😁
yg udah di bawah naungan dewan pers aja kadang kadang bikin berita yg gak 100% kredible.. bahkan terkesan berita pesanan sgelintir elit
apa lagi media media yg di sebutin bang duzlle di atas
Setidaknya point positifnya , orang atau masyarakat jadi tahu kalau informasi bisa di sebarkan lewat internet . minusnya banyak informasi jadi banjir , problemnya orang orang susah bagaimana mau kurasi berita , berdasarkan info media ataupun sumber berita yang kadang penulisannya juga kurang . bang duzzle , coba dong buatin video yang isinya cara memanagement informasi atau mengkurasi informasi atau berita dalam internet , bagus tuh kalau di bahas .
Semangat kontennya bang duzzle
Oalah, kalo ini mah udah banyak, tapi ku sebut salah satu aja deh, inisialnya F
Ups 🤭
Siapa bg hehe mau tau
@@mantapbro2638 to the point aja folkative
@@hervol11 mksih bg
Nggak hanya folkative, ada juga jakarta keras, dll
Akhirnya ada yang mewakilkan isi hatiku
Gue sering liat postingan2 homeless media, cuma ngasih info ga lengkap di gambarnya dan di captionnya bukan penjelasan lebih lengkapnya malah nanya balik kek "Kalo menurut kalian gimana guys?". Kenapa malah nanya balik jir.
Kyk media serampangan ini sering kali buat info kotak2 kecil gitu kyk folksh*t,folkative,ahquotes, ini bisa rame karena netizen kurangnya memahami informasi panjang jelas detail hanya sebatas yg dibaca di kotak aja padahal penjelasan detail nya ada di caption gitu tapi JARANG BACA emang agak laen dah netizen kita, media yg menurut ku di percaya kyk kompas, pikiran rakyat,unexpln (sama percis tapi ada caption) yg paling detail dalam pemberitaan
Namanya khas sekali ya wkwk..
Boleh juga style nya nih untuk bahan post Di IG😂
Itulah gua sebabnya hapus ig fb tiktok pusing banget udah 9 tahunan main medsos kecuali yt dan wa itu doang o
Bang, aku dulu nonton video lamamu di YT tentang bang Fajrul yang sukses buat yt sains. Kayaknya udah subscribe tapi pakai akun lama. Sekarang nemu lagi channel ini. Langsung disubscribe. Jujur, awal tau akun kayak bang Fajrul dari kamu bang. Tetap semangat bang!
Cara terbaik ingin tau berita : Cek caption postingan ( Kalo gak ada ), Search di Google cek berita paling relevan, 2 Cara pengen tau berita itu HOAX / Bukan, Padahal gak ada salahnya research tapi sayang Gen z jarang mau, BTW gw lahir 98 itunganya Gen Z atau akhir orde baru yah ? 😅 Pokoknya Anak jaman sekarang gampang banget kena jebak thumbnail berita padahal mereka belom coba cari tau detail beritanya, Emang Generasi serba instan
Gen Z setelah dikasih tau kalo dia kena hoax yaudah berusaha lebih teliti lagi
Boomer setelah dikasih tau kalo dia kena hoax, baper, nyangkal, "kamu anak durhaka, gk percaya sama orangtua"
mungkin karena kebanyakan nyari informasi langsung ke sumber resmi jadinya saya baru tahu kalau hal kaya gini tuh ada😅
Dulu Gw kira berpikir kritis itu sama halnya dengan menolak fakta, ternyata berpikir kritis lebih dari itu. Dengan berpikir kritis kita bisa mengetahui nilai dari sebuah opini dan juga argumen yang dikemukakan bisa juga menentukan benar salahnya suatu issue. Makanya kita dituntut untuk memiliki literasi yang baik agar tidak menelan informasi mentah mentah
Tapi rawan ditipu media semacam folk*tiv*. Kalau suka ngasih sisi positif tetap aja harus teliti lagi informasinya
Selama megang homeless media selalu cek 2x tentang apa yg gw share , bahkan gw harus pahami dulu apa isinya baru di posting
Kadang ambigu atau kata kata nya gak nyambung terutama kalau bukan bahasa inggris
Tentang militer
Intinya, akun yang memberi informasi tanpa riset (hanya copas dari konten lain) dan tanpa ikatan jurnalis (pers) adalah "homeless media". Bukan hanya ada di ig,tiktok atau fb melainkan ada juga di youtube.
Padahal Duzzle Sendiri Homeless Media 😅😅😅😅😅 Ga tau Diri
thx bang, Chanel yg konsisten ngasih edukasi. lanjutkan
Owh saya bukan orang JKT dan jarang nonton video abang juga karena cuman nonton random apa yang muncul di beranda tapi untungnya saya kebal penggiringan opini kayak gitu,bahkan selalu mencantumkan source ketika ribut dikomentar juga biar ga asal bunyi.:D
Saya malah baru tahu, ada model konten atau berita kayak gini. Kalo bener gen z gampang kesetir sama hal ini, cukup ironis. Karena mereka biasanya yang ngatain orang tua gampang kemakan info nggak jelas.
Suka banget akhirnya ada juga pembahasan media begitu yg jadi keresahan saya 😂
Bang bahas dong mengenai dampak information overload bagi pola pikir
Itulah pentingnya membaca sampai habis dan jangan ditelan mentah mentah ditela’ah dulu “kaya kasus terdahulu micin bikin bodoh “ 😅
Bang, gw jujur terinspirasi dari lu dan gw mau bikin video edukasi kayak gini juga. Btw lu edit video pake apk apa bang?
Beruntungnya aku sebagai "gen z" tidak teripu dengan berita seperti itu
Padahal Duzzle Sendiri Homeless Media 😅😅😅😅😅 Ga tau Diri
Lebih simplenya karena gen z malas mencari informasi asli dan hanya kebawa oleh berita ilusi tanpa bukti dan hanya bermodalkan narasi untuk keuntungan pribadi.
Intinya informasi apapun yang kalian terima tetaplah skeptis dan kritis ya gaes
gw salah satu Gen Z ga pernah ngikut2in media seperti itu.. jika melihat sekilas saya pasti melakukan riset kecil-kecil untuk mem-validasi berita dari "Media Sampah" tersebut.
buka sosmed cuma nyari hiburan, video-video aneh dan absurd serta referensi musik doang.. udah ngerasa sih sekarang di umur hampir 25 ini Attention Span sedikit berkurang karena sedikit kecanduan sosmed.
Bagi yang kritis belum tentu kena hoax
Bang kapan bahas tentang jokes bawa bawa daerah misal Jawa=hama dll
Faktanya itu
Setelah nonton video ini, gua malah bingung. Kenapa paling banyak yang kena tipu itu orang tua?
Kalau aku justru anti alias membenci media homeless ini.
Dikarenakan ada sebuah berita yang bisa dikatakan hoax dari media homeless; sehingga aku tidak mau memaafkan media homeless tersebut.
Yaitu berita dari media homeless yang berjudul "Indonesia Menepati Top 3 Sebagai Fatherless Country" lah?! Jika itu benar, terus nomor 1 sama nomor 2 siapa?! Apalagi kalau sampai bikin top list "5 Countries That Raised Without The Father Figure. Why There's No Indonesia In The List", lalu siapa nomor 4 dan 5?!
Makanya dari awal aku tidak percaya lagi sama berita dari media homeless ya karena itu tadi; sumbernya ngawur alias gajelas dan terancam diclaim hoax.
Aku setelah nonton dari berita media homeless karena fyp suka cek juga brita nya di media mainstream 😊 demi mengcheck informasi nya
Gw yg gen z aja sumpah gw g suka bat berita yg dari folkative kek gmn ya sumber nya itu dari mana
Kek "menurut studi" nahh studi nya itu identitasnya siapa gitu 😅😅😅
Cuma punya fb itupun aktif di grub hobi saja dan yt, kukira media semacam itu cuma trend mim ternyata beneran ada
Pesan yg dpt dipetik ialah Jangan percaya dgn berita yg menunjukkan seseorang menikahi tiang lampu
Terlepas dari pembahasan beritanya, Kadang juga media televisi swasta jadi "buzzer politik" tapi dibalut dengan cerita yang halus
Walaupun ngawur tapi Aminin aja suaya bang Duzzle makin banyak ditonton dan makin banyak juga yang teredukasi
😎🙏
sarang hoax dan kadang memprovokasi, netizen kita yg jumlahnya besar dan ga semuanya punya kemampuan buat research dan riset berita, jelas jadi sasaran empuk yg sangat mudah digiring.
Termasuk taraokun
Tragisnya, Media informasi yang semacam itu biasanya fokus ke kuantitas, sedangkan masyarakat sendiri juga jarang bisa memastikan baik tidaknya kualitas suatu informasi.
Jadi Seperti menyiram bensin bertemu api, dengan mindset yang penting menyala, sudahkah kita tahu terlalu menyala akan menghanguskan. 😂
Channel ini paling bermanfaat, jadi saya gak rugi untuk subscribe sampean sampryan ❤😊
bahkan kadang2 bukan berita tp curhat galau ato opini pribadi
Bg coba bahas kenapa film india lebih sering ditayangin ditv lokal sedangkan film lain, itu cuma sinetron doang yg paling banyak ditayangin?
Mendengar tentang berbagai bentuk media berita zaman sekarang, entah itu yang dilindungi media pers, independen, atau semacamnya, tetap menjadi hal penting untuk bisa memilah berita-berita mana yang berpotensi sebagai hoax/misinformasi/propaganda/bias kelompok tertentu Dan untuk beberapa kalangan, terutama media global internasional, terdapat wadah seperti "Ground News" yang bisa membandingkan bias/perbedaan berita-berita yang sedang hangat dibicarakan (baik persoalan di palestina, ukraina, dan lain sebagainya).
Untuk beberapa media berita homeless yang seringkali mencampurkan unsur nyeleneh/komedi/meme, menurut gw terkadang bisa menjadi sangat bias apalagi bila tidak menyertakan sumber yang jelas/terbukti benar (entah itu artikel, jurnal, dan sejenisnya) serta pake embel embel tertentu buat menarik perhatian (contoh: musik jedag jedug, Phonk edit, editan "those whose knows💀", dan sejenisnya)