13/06/2019, 2:20 pm Semoga Ustadz DR. Firanda Andirja, Lc., MA. selalu dalam perlindungan اَللّهُ Subhanahu Wa Ta'ala dari segala fitnah dunia maupun akhirat. آمين آمين آمين يا ربّ العالمين
Benarkah kalo meminjamkan uang, kita boleh mengambil uang kita kapan saja? misal sy meminjamkan dana 1jt ke si Dodi. terus sy bilang, dod pinjeman duit dari gw bisa gw ambil sesuka gw, besok, minggu depan, atau 30 menit lg gw ambil? masuk logika nggak? gopay, toped, shopee, dll kan regulasinya jelas, tidak boleh menggunakan dana customer untuk kepentingan perusahaan. Kenapa kita korek2 lagi? kenapa tidak menghukumi yg jawahirnya saja? tidak perlu mengkorek2 ini disimpen di BI, terus masuk kategori riba, dll. faktanya kl mau di korek2, semua transaksi ekonomi kita itu udah riba. uang kartal itu riba (non-dinar/dirham), karna itu bentuknya surat utang pada negara, artinya kita minjemin duit ke negara dan banyak ulama yg berfatwa demikian. lha makin ruwet kan? Terus ust yg lain malah berasumsi dengan pertanyaannya yg malah makin melebar, darimana mereka dapet untung? dana buat bonus? free ongkir? dll. Ya bukan urusan kita lah. mereka punya skema bisnis. Sebaiknya ust2 yg bilang ini statusnya qardh perlu mempelajari skema bisnis digital startup. Mereka mendapatkan suntikan dana dari berbagai venture capital, bukan dari dana customer. dalam dunia startup ada istilah burn money for customer/list building (bakar2 duit buat membangun/menarik customer). Nah, dana haji yg jelas2 'pengelolaannya aneh' knp gk dibilang riba juga? tau kan, kl daftar haji masa tunggu nya belasan taun. dan duitnya dibayar di depan, taruh lah 40jt. itu duit 10 taun kedepan, riba yg didapet negara brp banyak? dan duitnya ditaruh di BI juga lho. malah desas desus mau dimanfaatin ke sektor bisnis yg lain. Bohong kalo duitnya ditaruh dilemari, negara kita menganut hukum ekonomi kapitalis, ya jelas pasti mw untung. Menurut sy, penjelasan yg pas mengenai e-money/fintech itu adalah dari Ust Dzulqarnain yg bilang kalo status nya adalah wadi'ah. toh pada praktiknya kan emang kita bener2 menitipkan? kapan aja kita bisa nge-withdraw dana atau manfaatin buat order yg lain. wallahu a'lam
@@tuxtheme6431 ane jg liatnya gitu gan... kalo deposit di Go-Pay kan kita masih memiliki & menguasai sepenuhnya ya..artinya bisa kita pakai kapan saja kan... sedangkan kalo hutang kan sudah berpindah kepemilikan ke orang lain, tidak menguasai lagi, jadi kita gak bisa pakai lagi tuh dananya.. والله أعلمُ
@@tuxtheme6431 lah ust firanda kan sudah jelaskan disitu, nyimak ga sih? Akad antara konsumen dgn pihak gopay ada khilaf pda mslah tsb antara wadiah atau qardh, namun silahkan antum pilih pendapat ulama yg mana. Klo ada yg berbeda pendapat dgn ust lain apa iya harus di tahzir?? Setiap ust punya kapasitas msing2 dlm memilih pendapat dan tidak sembarangan, kok antum seolah2 membenci ust firanda?? Apa krna mslah tahziran di masa lalu, antum membenci beliau? Sudahlah jgn perlu saling membenci satu sama lain sudah selesai urusan itu !! Saya suka ust firanda dan ust zulkarnain m sunusi, stop kebencian antara sesama salaf !!! Terkait mslah antum yg berucap uang kartal haram, tabungan haji haram, sepertinya ana kurang yakin antum salafi atau bukan, menyimpulkan sesuatu sprti org awam.
Barakallahu Fik Semoga kita bisa mengambil ilmu dari beliau (ustadz), bisa teguh di atas manhaj Salaf, berpegang pada Al Quran & Hadits dengan pemahaman para sahabat radhiyallahu anhum.
Masya Allah ustadz semoga Allah menjaga mu, penerangan yg ringkas dan jelas tanpa ada kata" yg "menjatuhkan" org yg tidak sependapat dgn mu, inilah contoh akhlak yg mulia dari seorang da'i.. بارك الله فيكم يا أستاذ
saking khawatir santri-nya salah nangkep dengan materi yang disampaikan, ustadz Firanda, bolak-balik bilang.. "sampai disini faham..?.." masalah sensi ginian, emang perlu buka wawasan, jazakallah ustadz..
Bagi yg tertutup pikiranya dan mau ambil mudahnya lakukan aja sesuai keinginan, ustadz cuman menjelaskan keumat hukumnya syari'nya. Hidayah ditangan Allah
Ustadz ini berkata A, ustadz itu berkata B, ustadz lain berkata C. Ga mgkn kita mngikuti semuanya kan bu? Buya Yahya mengatakan go pay itu boleh, bukan berarti Buya Yahya tertutup pikirannya. Silahkan disimak video Buya Yahya sendiri. Terimakasih
Jgn mudah menilai buruk, ust firanda hanya menafsirkan bgt juga ust yg lain, kebenaran hanya milik Allah. Yakini saja tdk perlu menilai yg lain buruk. Lgi pula terkait uang akan masuk ke BI juga menurut sy penafsiran yg tidak tepat, krn sangat mungkin top up hanya hitungan menit atau jam lalu dipakai lagi, uang tdk masuk ke BI hanya catatan saja dan tdk ada waktu utk bisa mengolahnya, hanya lewat sama halnya titip
Benarkah kalo meminjamkan uang, kita boleh mengambil uang kita kapan saja? misal sy meminjamkan dana 1jt ke si Dodi. terus sy bilang, dod pinjeman duit dari gw bisa gw ambil sesuka gw, besok, minggu depan, atau 30 menit lg gw ambil? masuk logika nggak? gopay, toped, shopee, dll kan regulasinya jelas, tidak boleh menggunakan dana customer untuk kepentingan perusahaan. Kenapa kita korek2 lagi? kenapa tidak menghukumi yg jawahirnya saja? tidak perlu mengkorek2 ini disimpen di BI, terus masuk kategori riba, dll. faktanya kl mau di korek2, semua transaksi ekonomi kita itu udah riba. uang kartal itu riba (non-dinar/dirham), karna itu bentuknya surat utang pada negara, artinya kita minjemin duit ke negara dan banyak ulama yg berfatwa demikian. lha makin ruwet kan? Terus ust yg lain malah berasumsi dengan pertanyaannya yg malah makin melebar, darimana mereka dapet untung? dana buat bonus? free ongkir? dll. Ya bukan urusan kita lah. mereka punya skema bisnis. Sebaiknya ust2 yg bilang ini statusnya qardh perlu mempelajari skema bisnis digital startup. Mereka mendapatkan suntikan dana dari berbagai venture capital, bukan dari dana customer. dalam dunia startup ada istilah burn money for customer/list building (bakar2 duit buat membangun/menarik customer). Nah, dana haji yg jelas2 'pengelolaannya aneh' knp gk dibilang riba juga? tau kan, kl daftar haji masa tunggu nya belasan taun. dan duitnya dibayar di depan, taruh lah 40jt. itu duit 10 taun kedepan, riba yg didapet negara brp banyak? dan duitnya ditaruh di BI juga lho. malah desas desus mau dimanfaatin ke sektor bisnis yg lain. Bohong kalo duitnya ditaruh dilemari, negara kita menganut hukum ekonomi kapitalis, ya jelas pasti mw untung. Menurut sy, penjelasan yg pas mengenai e-money/fintech itu adalah dari Ust Dzulqarnain yg bilang kalo status nya adalah wadi'ah. toh pada praktiknya kan emang kita bener2 menitipkan? kapan aja kita bisa nge-withdraw dana atau manfaatin buat order yg lain. wallahu a'lam
@@kingartuv26 menurut gw hadist itu akan terjadi nanti saat Dajjal muncul, kalau sekarang belum kayaknya, soalnya ada aja orang yang tidak makan riba, tidak pakai uang elektronik dkk (yang tinggal di kampung)
Barakallahu Fik Semoga kita bisa mengambil ilmu dari beliau (ustadz), bisa teguh di atas manhaj Salaf, berpegang pada Al Quran & Hadits dengan pemahaman para sahabat radhiyallahu anhum.
السلام عليكم ماشاءالله Penjelasan yg bagus, dan akan jauh lebih bagus/jelas apabila Ustadz mempunyai referensi yg jelas atau langsung dari Gojek tentang tata cara pengelolaan uang dari nasabah Gopay, sehingga tidak perlu memberikan Penjelasan berdasarkan Asumsi (sampai 4 tata cara perdagangan). والله أعلم
Walaupun di simpan dikantor gojek, tapi namanya tetap pindah kepemilikan dan di gopay tentubada diskon diskon dan menguntungkan pengguna gopay, jadi riba jelas kalau sudah ada diskon diskon
Penjelasannya cukup jelas, bisa dipahami. Namun untuk mengambil kesimpulan: halal-haram, perlu menyimak dari berbagai pendapat ulama. Baik yang pro maupun yang kontra. Beliau pun mengakui bahwa dalam menghukumi go-pay terdapat perbedaan pendapat. Jazakallahu khair
Sebaiknya juga ada pihak Gojek yang berbicara. Kita tidak bisa serba tau dari Internet dikarenakan tidak semua perjanjian atau peraturan Gojek ada padanya. Ustad Firanza(kalau tidak salah) juga cukup terkenal, oleh karena itu ia mampu berbicara dengan pihak Gojek agar mencari solusi dan mendapat info yang lebih dalam
Semua perkataan manusia boleh di ambil boleh pula ditolak kecuali perkataan Rosulullah, kata Imam Malik. Monggo dipilah dipilih sesuai kemampuan kita...
Pakai e-Money gak masalah.. yang masalah itu kalau kita pakai Promo" yang di sediakan.. Shoope pay , Dll . Gratis ongkir ,dll.. Karna skema E money adalah seperti yang ust firanda jelaskan di atas.. Bukan Simpanan tapi akadnya hutang.. Itu yang saya fahami jika menyimak sampai akhir.... Wallahu a'lam..
@@siapaakubukanaku3570 owh berarti klo pakai bank konven juga selama ga ngambil bunganya dan hanya utk transaksi biasa gpp ya? Trs klo dari bank konven tersebut ada promo promonya itu gmna ya hukumnya? Bolehkah?
@@starfield19 setahu ana memang yg bikin dilarang itu bunga nya, kalo tidak ya bisa saja berubah hukumnya. --- Kalo kita punya tabungan di bank dan mendapatkan tawaran promo itu setahu ana dilarang juga. Pada prinsipnya jika kita mempunyai sejumlah tabungan di bank dan kemudian kita mendapatkan sejumlah manfaat berupa bunga atau promo atau fasilitas tambahan lain itu bisa masuk kategori riba fadhl. Promo itu seperti bunga tabungan yg di berikan diawal atau pertengahan (yg bersifat tdk rutin), beda dikit sama bunga yg biasanya diberikan di akhir bulan dan bersifat rutin.
Barakallahu Fik Semoga kita bisa mengambil ilmu dari beliau (ustadz), bisa teguh di atas manhaj Salaf, berpegang pada Al Quran & Hadits dengan pemahaman para sahabat radhiyallahu anhum.
@@autodynamite1926 disini kan kasus percontohannya yang diskon di gopay ya… kalau kita gunakan gopay utk transaksi di gojek tanpa menggunakan diskonnya apakah boleh?
Yg kontra di komentar itu udah nonton sampe selesai nggak sih? Coba ditonton dengan jernih. Emang berat nerima kebaikan kalo udah kebanyakan makan duit riba.
ga semua yg kontra makan riba kok, diawal juga ustadz firanda bilang ini ada perbedaan pendapat. Menurut ustadz firanda yg lebih tepat adalah qard, sementara ada ustadz lain yg menganggap akadnya sharf. Terbukalah terhadap perbedaan, jangan anggap cuma ustadznya aja yang bener yang lain salah 🤣
azas dalam muamalah: BOLEH, sampai ada dalil yang melarang. Untuk kajian ust FA, termasuk kajian muamalah, bisa banyak perbedaan pendapat. Teman sekuliah saya di S3 Ekonomi Syariah sangat kukuh awalnya mendukung pendapat Ribanya GoPay. Belakangan dari literatur yg kita telaah, banyak kriteria yang harus dipenuhi untuk sampai pada kesimpulan. Termasuk pertanyaan: apakah memang kita (termasuk yg peduli dengan GoPay ini) sudah pernah bertemu langsung dengan jajaran manajemen GoJek dan Yang di BI ttg bgm mereka memutar Uangnya. Jika masih banyak yg belum jelas, memang tak boleh kita langsung memutuskan RIBA dst. Contohnya Buya Yahya tidak mempermasalahkannya. Wallahu a'lam
Menurut Saya, Ustad sebaiknya cek dulu sama pihak Gojek agar dapat pengertian yang lebih dalam, dikarenakan bisa jadi ada suatu kepastian yang tetap menjamin adanya akad wadiah sehingga Go Pay menjadi halal. Pak Nadiem Makarim juga sesama Muslim, pasti ia ingin mendapatkan rezeki dan masuk surga dengan inovasinya. Oleh karena itu, kita seharusnya menghusnuzonkan bahwa pak Nadiem itu tidak berniat bahwa perusahaanya itu menghasilkan Riba. Sebaiknya kita kembali mengingatkan pihak Gojek atau pertanyakanya agar mendapat solusi yang menguntungkan bagi semuanya
Deposit e-money dan semisalnya memang status nya akad utang mas. -------- "Prinsip utama" hutang/ pinjam itu adalah yang diserahi dana/ barang itu bisa menggunakan/ mengambil manfaat dari dana/ barang yg diserahkan tadi. Prinsip ini yg tanpa sadar kadang biasa kita kerjakan. ---------- Sedangkan dalam hutang uang, keberadaan kelebihan uang, pemberian diskon, pemberian fasilitas lebih itu bisa masuk kategori riba fadhl.
@@siapaakubukanaku3570 Bukan hukum ribanya, maksud Ane hukum jelas Go Paynya yaitu memang benar dijadikan qardh apakah ditetapkan oleh pihaknya sebagai wadiah
@@siapaakubukanaku3570 Dikarenakan penemu Gojek juga orang Islam sehingga bisa saja ia mengetahui keharaman riba fadhl sehingga ia menetapkan Go Pay sebagai wadiah
Barakallahu Fik Semoga kita bisa mengambil ilmu dari beliau (ustadz), bisa teguh di atas manhaj Salaf, berpegang pada Al Quran & Hadits dengan pemahaman para sahabat radhiyallahu anhum.
Pindah ke OV*/Gr*b aja. Disitu ada fitur yang bisa menyamakan tarif non diskon/tunai dengan pembayaran menggunakan OV*. Jadi yang memang niatnya menggunakan uang digital utk kemudahan bukan utk mengambil keuntungan atau diskon bisa tenang. Wallahu a’lam bisshawab
Sama aja. Uang kita tetap di kelola untuk praktek ribawi. Sama halnya dengan ketika anda meletakkan uang ke bank konvensional tapi tidak mengambil bunga nya, tetap aja riba.
Muhammad Shufi di menit 0:34 Ustadz Firanda jelas terdengar yang jadi masalah diskon/benefit yang diambil dari Gopay. Di edaran surat fatwa Yayasan Al Irsyad juga jelas tertulis hukum asal Gopay halal asal tidak mengambil diskon nya. Silakan googling edaran surat tersebut utk lebih jelasnya
Heri Iswanto kalo dari yg saya tangkap, selama bisa di rubah jd non diskon dengan me-remove kode diskon nya ya tidak masalah/halal. Dan setahu saya, untuk saat ini disaat sy posting komentar ini hanya OV*/Gr*b yang bisa. Untuk Gopay tetap tdk bisa
masya Allah, penjelasannya singkat padat dan mencerahkan. permasalahan yang sama dengan semua bentuk uang e-money: gopay, ovo, linkaja, dana, e-money, semua sama, ternyata tetap ada unsur ribanya. tapi kita sebagai pengguna kadang mau tidak mau tetap harus pakai. masuk tol contohnya sdh tidak bisa cash lagi, harus pakai e-money...semoga Allah mengampuni dosa saya...aamiin..
Barakallahu Fik Semoga kita bisa mengambil ilmu dari beliau (ustadz), bisa teguh di atas manhaj Salaf, berpegang pada Al Quran & Hadits dengan pemahaman para sahabat radhiyallahu anhum.
Ustad salafi di hujat mulu.. Padahal penjelasannya masuk akal. Masalah pelaksanaan silahkan, tidak boleh saling hina yang penting tugas ustad sampaikan hukum nya lengkap. Trus yang salah apanya?
Barakallahu Fik Semoga kita bisa mengambil ilmu dari beliau (ustadz), bisa teguh di atas manhaj Salaf, berpegang pada Al Quran & Hadits dengan pemahaman para sahabat radhiyallahu anhum.
Gopay itu pure Sevices atau Jasa. Contoh case : kita minta tolong teman beliin makan dan kita kasih upah ke mereka tapi bayarnya nanti ketika makanan sudah datang. Tentu yg kita bayar ke teman adalah harga makanan + upah teman. Seperti itulah gofood. Dan Gopay itu adalah e-wallet atau dompet digital. Bukan mata uang sendiri. Top Up saldo Gopay sama saja seperti kita taruh uang ke dalam dompet kita. Di Gopay pun mata uangnya Rupiah dan diatur dalam PBI. Silahkan saja cari ttg PBI e-Wallet atau e-money. Ada lagi nih .. Pertama: Sorry to say Ustadz.. Uang Gopay disimpan di Bank Umum bukan Bank Indonesia (BI). BI itu sebagai regulator, namanya saja Bank tapi tidak melayani kegiatan perbankan. Kemudian Bank Umum ada 2, yaitu Bank Konvensional dan Syariah. Bagaimana hukumnya jika uang Gopay disimpan di Bank Syariah? Kedua: Percayalah.. kalau hanya Gopay pemain tunggal tidak akan ada promo. Kenapa Gopay dan sejenisnya gencar promo atau bakar duit? Krn mereka bersaing secara ketat dalam hal pertumbuhan pengguna dan transaksi. Kalau growth mereka stagnan atau lambat, percayalah.. Investor akan lari.. Sama seperti case, toko baju A dan toko baju B. Mereka akan gencar promo utk menarik pelanggan datang dan berbelanja. Ustadz nya masih gagal paham ttg pertarungan start up technology. Disamping itu, Gopay dan sejenisnya perlu license e-wallet dari BI utk bisa beroperasi. Jika minim transaksi atau penggunaan, izinnya bisa dicabut. Ustadznya nya perlu kaji catatan atau laporan keuangan atau cashflow perusahaan gopay dulu. Jika tidak, yg timbul adalah fitnah.
@@sinsinofficial238 itulah yg disayangkan. Belum memahami business model dan cashflownya tapi sudah berani kasih statement. Ustadz jaman now. Perlu selektif memilih ustadz panutan.
ente tonton dlu om benar2 maksud kata2 nya ustadz.. ente komen kesana kemari diluar konteks yg dibicarakan ustadz xixixixi muter2 nulis panjang2 tp ga ngerti intinya pokoknya... yang di permasalahkan isi top up perpindahan uang dan menyimpan uangnya. ysd ngaku aja klo emng msh riba, ane aja msh riba ko tp ga mnutup diri untuk memperbaiki diri lbh baik, dsni ustadz mengajarkan klo bisa pakai cash bayar langsung knp ngga bgtu aja.. menghidari praktek2 yang kita tidak ketahui atau yg jauh dari syariat islam sesungguhnya.
Dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor 20/6/PBI/2018 tentang Uang Elektronik menjelaskan, penerbit uang elektronik non bank wajib menempatkan dana dengan ketentuan paling sedikit 30% di giro kelompok Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) IV, dan maksimal 70% ditempatkan pada surat berharga negara (SBN) atau surat berharga Bank Indonesia (BI).
Barakallahu Fik Semoga kita bisa mengambil ilmu dari beliau (ustadz), bisa teguh di atas manhaj Salaf, berpegang pada Al Quran & Hadits dengan pemahaman para sahabat radhiyallahu anhum.
ada juga yg berpendapat sebagai wadiah menitipkan... sama seperti akad juga di bank syariah... insya allah hal ini segera ulama majelis ulama indonesia segera mengeluarkan fatwa ketetapan hukum
Barakallahu Fik Semoga kita bisa mengambil ilmu dari beliau (ustadz), bisa teguh di atas manhaj Salaf, berpegang pada Al Quran & Hadits dengan pemahaman para sahabat radhiyallahu anhum.
Terserah kita untuk merojihkan yang mana, kata ustazd Firanda Ikut yang menghalalkan silahkan, ikut yang berhati-hati juga silahkan Ketika pilihan antara yang halal dan haram dipersilahkan oleh yang alim. Bagaimana nasib generasi 20, 50 atau seratus tahun mendatang ya?
Permasalahan perbedaan dalam furu' itu pada dasarnya tidak seberat di usul.... Berarti sebagai penuntut ilmu kita harus peka... kalau beliau juga bilang "kalo bisa tidak usah ikut gopay"
Barakallahu Fik Semoga kita bisa mengambil ilmu dari beliau (ustadz), bisa teguh di atas manhaj Salaf, berpegang pada Al Quran & Hadits dengan pemahaman para sahabat radhiyallahu anhum.
@@japantv1086 saya bertanya, apakah dengan menitip uang di Bank Syariah, kemudian tiap bulan dipotong, dan uang bisa beli apa2 di menu ATM, pertanyaanya, apakah ini juga mirip dengan GoPay, dan lainnya? Saya bertanya pak Philip Morris (ini nama asli atau ? )
Assalamualaikum.. Saya rasa pendapat beliau mengenai “GOPAY bukan BELI JASA” kurang tepat.. Beliau bilang intinya, “..gopay bukan beli jasa karena jasa yang ditawarkan tidak jelas..” “..Tidak seperti umroh, kalo umroh jelas paket yang didapat ini ini dst..” Saya rasa kurang tepat karena, layanan yang di sediakan oleh GOPAY sangat jelas pilihannya untuk apa saja, sama sekali TIDAK ADA hal yang tidak jelas dalam pelayanan GOPAY. Konsumen dapat dengan JELAS memilih apa layanan yang akan dipilih.. Lalu beliau melanjutkan, “..tidak jelas juga ketika buat naik gojek, harga bisa berubah2 tidak jelas.” Saya rasa statement ini sangatlah SALAH. Karena PERUBAHAN HARGA di dalam waktu tertentu, JELAS ada juga pemberitahuannya. Kan sama saja juga kita memilih seperti ini: *akad beli jasa yang ditangguhkan* PERATURAN: Jam 06.00-08.00 harga jasa 2.000 Jam 08.00-09.00 harga jasa 4.000 Seperti itu contohnya. Sama sekali tidak ada yang tidak jelas. Semuanya ada PILIHAN DAN PERATURANNYA dalam membeli jasa tersebut.. Ini hanya koreksi saya sebagai sesama umat muslim. Jadi menurut saya “BELI JASA” adalah muamalat yang tepat antara konsumen dengan gopay. Afwan, jika ada salah kata. Wallahualam bishawab.. Wassalamualaikum..
Tapi saat antum topup 100ribu, antum tidak jelas akan menggunakan untu apa saja. Di situ letak ketidak jelasannya. Bukan hanya pada fluktuatif harga. Misal, ana topup 100ribu, ana bisa memperoleh 5x perjalanaan pulang balik rumah-kantor, bisa juga untuk jasa gosend 3 kali pengiriman, atau beli gofood (yang bukan jasa sepenuhnya). Sedangkan jasa umroh, kalau ana bayar 20juta, ana sudah tau akan dapat 1x perjalanan, hotel apa untuk berapa malam, makanan nya apa, bus nya apa, pakaian seragam, dan sebagainya. Ada baiknya antum jangan gunakan istilah "kurang tepat" untuk menilai pemaparan ustad, beliau keilmuannya jelas, S3. Bisa jadi antum yang belum paham apa yang ustad maksudkan :) Kecuali antum juga S3 ilmu agama islam, barulah bisa beradu argumen dengan kata "tepat" atau "tidak tepat". Wallahua'lam.
ada pertanyaan, mungkin tergolong super sensitivv di salafy ini, kan ada dewan Al Irsyad yg menjadi rujukan fatwa, karena di dewan tsb ber manhaj salaf Pertanyaan - apa boleh yg sudah belajar kajian sunnah, mengambil ilmu ekonomi islam dari Prof Syafi Antoni, padahal kan mungkin ust gelar S3 yg anda maksud, dapet kursi mengajar di Stie... Tazkia kan kalo ga salah namanya
@@emilramdani4169 kalau antum tinggal di jakarta, bolehlah kita bersua sesekali 😁 Dan untuk pertanyaan antum, ana nggak bisa jawab karena ana masih tholabul 'ilmi 😊
@@Kanvaskata saya tau kemungkinan jawaban oke yg aga bisa di jawab 1. Saranin Ust terutama manhaj salafy, dan mendalami ekonomi islam daerah bekasi, bogor 2. Apakah dewan syariah nasional (DSN), fatwanya pada ngawur, sebab diantaranya ada yg bilang boleh kerja di OjK, dan status pegawai pajak Halal
Gopay disini nggak ngunakan dananya, jelas2 OJK melarang menggunakan dana mengendap tadi, tujuan gojek bikin diskon itu tujuan menarik konsumen agar penetrasi pasar tinggi, otomatis gopay di sini pasti lebih menarik di mata investor dan investor tanam modal ke dia ini yang buat gojek besar.
Tujuan langsung nya untuk mendapatkan bunga dari dana masyarakat yg terkumpul (mengendap), semakin besar dana yg terkumpul semakin besar pula bunga nya, makanya ada iming-iming diskon jika menggunakan gopay(atau sejenisnya). Ini merupakan pengumpulan dana dr masyarakat (crop founding) tanpa perlu susah-susah membuat Bank.
Kalo mengharapkan bunga dibanding diskon yg diberikan, itu belum sebanding. Bayangkan kalo GoPay Rp 10.000, kalo cash Rp 11.000, berarti selisihnya 10%. Jk tiap trx 5-10% perhari atau cuma 1% saja, gak mungkin bs menomboki diskon. Tp kalo Akun2 mitra GoPay dijual kpd pihak ke 3 dengan kontrak sekian tahun dan terus bertambah jumlahnya, maka itu lbh logis. Inilah yg disebut Bisnis berbasis BIG DATA Analisis. Jgn heran Iklan terus bermasukan saat kita pindah2 wilayah antar kecamatan dimkota2 besar. Iklan masuk sesuai posisi kita dan karakter kita. Ini semua dr BigData. Jk pola yg disampaikan ust di video benar + Big Data Analisis (+kepentingan inteligent), maka komplitlah sudah masalahnya. Yg perlu 1 lg adalah, Punya umat Islam mana? Yg sesuai syariah. InsyaAllah wujud
@@vandefoot Dalam komentar video tersirat "dana deposit tidak digunakan/ diputar oleh gopay" ,, dan hal ini kalo sejatinya begitu maka termasuk titipan, maka potongan harga boleh saja dilakukan. Konteks tulisan ana adalah hanya untuk menunjukkan kalo deposit itu termasuk pinjaman (bukan titipan) yaitu ditunjukkan dgn bunga bank yg diberikan kpd pihak gopay (bukan ke user), Krn kalo pinjaman maka konsekuensi manfaatnya Dr pinjaman berjalan bisa dimasukkan riba,,,. Ada beberapa hal yg bisa dilakukan pihak gopay dgn dana yg tersimpan pada rekening gopay, selain bunga bank, juga light assets, kepercayaan investor, likuiditas naik, harga saham naik, dapat sebagai agunan pinjaman, dan lain-lain yg kesemuanya itu dapat berjalan jika pihak ketiga ( Bank Indonesia, investor, dll ) menyakini bahwa deposit yg terkumpul itu telah menjadi milik pihak kedua (gopay),, dan Krn dana deposit telah menjadi milik pihak gopay maka akad setoran deposit oleh pihak pertama (user) itu termasuk akad pinjaman,, Karena tidak mgkn Bank Indonesia memberikan bunga bank ke pihak gopay atau investor menanamkan modalnya ke gopay kalau akumulasi dana deposit masih belum diakui secara hukum milik gopay (atau masih milik user).
Nitip? Sama ajah sih seperti bank konvensional. Yang membedakan syariah cuman penggunaan kata untuk memperhalus saja agar bisa lebih diterima oleh telinga orang awam. Wallahu a'lam
Justru diskon nya yg dipermasalahkan (Krn akad nya dikategorikan utang, maka diskon dianggap bunga /riba), kalo tidak ada diskon malahan aman aman saja.
masih blm final menurut sy penjelasan beliau, karna wadi'ah (titipan) itu ada dua, wadi'ah yad amanah titpan yg tdk boleh dmanfaatkn, diotak2, ditasharrufka. yg kedua ada wadi'ah yad dhamanah yaitu titipan yg boleh digunakan atau ditasharrufkan dan keuntungan tersebut hak oleh pihak yg dititipi seperti gopay, atau bank, dan tdk tdk disebut akad qord hal tesebut.. walloHu a'lam.. nah go pay akadnya menurut sy adalah yg kuat wadi'ah yad dhmanah..
@@profdidin6450 point saya lebih ke sistem kerja akad nya,.. baru di klasifikasi masuk penamaan pinjaman atau titipan, .. Sistem kerja yg mempengaruhi hukum nya bukan sebaliknya
Barakallahu Fik Semoga kita bisa mengambil ilmu dari beliau (ustadz), bisa teguh di atas manhaj Salaf, berpegang pada Al Quran & Hadits dengan pemahaman para sahabat radhiyallahu anhum.
Kalo bayar cash/tunai tidak riba, beda kalo kita bayar dengan ewallet spt gopay ovo dll berarti kita mendapatkan manfaat, entah berupa diskon/cashback itu termasuk riba, mohon koreksi jika salah
Poin 1. Sharf. Gopay bisa dikembalikan ke rekening dan di cairkan jadi uang lagi. Sama saja dengan menyimpn di atm kemudian di cairkan. Lantas gimana ?
Afwan Ustadz.. Saran saya para ustadz tdk hanya memberikan fatwa boleh tidak boleh , haram dan halal, tapi memberikan solusi utk umat. Misalnya dgn membuat uang digital yg syariah, halaman thoyyiban..
Kan solusinya adalah tidak mengambil diskon yg di berikan e-money. Ustadz ustadz yg mempermasalahkan e-money adalah pada diskon yg diberikan pihak operator e-money, jika tanpa mengambil diskon maka transaksi mubah
Ini baru betul pemahaman gk kaya sebelah uang electronik haram pekerja go food di bilang haram . Luruskan pak ust semoga para pekerja yg abis melihat video sebelah putus asa untuk menghidupkan keluarga
cari Ustadz Erwandi Tarmidzi, In Sha Allah membantu. sekadar membenarkan. Islam tidak mengenal ilmu perbankan yg berkisar pada riba yg ada klo antum mau dlm Islam itu ilmu Muamalah atau secara istilahnya Ilmu Ekonomi baik Makro maupun Mikro
Alhamdulillah, penjelasanya cukup rinci. Tidak perlu diributkan. Jika ingin hati-2 bayar cash, selesai. Sebaliknya jika ini dianggap jual beli biasa dan apabila ada sisa gopay yg tidak dpt diuangkan mau direlakan. Ya tinggal terserah kita.
GoPay dan Ovo itu sering2 Promo duit dari Para Angel investor yang dibakar, kalo ngandelin duit bunga yang cuman seupil (rata-rata 6-10%) dari Bank Mana cukup buat Promo Cashback, Voucher dan diskon2 lainnya, Promo ini dibangun supaya Customer lebih royal dan lebih boros dalam transaksi dan kalo ditanya kapan balik modal perusahaan startup itu ada hitungannya lagi, kalau sudah ramai pasti akan dikenakan biaya Transaksi/Layanan dan juga dapat uang dari Tenan2 komisi Mitra GoFood dan Mitra2 lainnya 10-30%, Harusnya Tanya ke yang lebih Paham bagaimana startup dibangun.... Cari di TH-cam banyak kok penjelasan Perusahaan2 Startup, jangan asal Klaim Riba, tanpa ilmu yang benar, Nanti kamu tersesat... Besar pertanggungjawaban nya di Hari akhir Bray...
hmmmm, ini pernyataan salah ini kalo contoh kalimat salah yg lain "Harusnya kalian tau ttg manfaat pajak, jangan bilang dikit dikit haram, dikit2x riba kalo ga tau ilmunya"
Ahmad Supamudji Yang jadi permasalahan bukan duit dari siapa yang digunakan untuk promo, tapi keuntungan yang hanya bisa didapat dengan diawali deposit duit ke Gopay. Disinilah letak ribanya, kalaulah diskon/promo dari Gojek bisa menggunakan duit cash, maka tentu tidak riba karena tidak diawali dengan deposit/meminjamkan duit ke gopay.
Mantafff.. kalimat di akhir statemen ente cihuyyy.. biar ga salah tangkap, sbg pertanggungjawaban ente buat komen begitu.. coba minta tolong dibuat kajiannya, upload TH-cam biar kita sama2 bisa pelajari dan dibandingkan dengan apa yg sudah dikaji oleh Ustad... kasih pondasi hukumnya.. Hatur nuhun
Harus di urai dulu akad anda menyerahkan dana ke bank / ke operator e-money (hibah atau titip atau menghutangi) baru nanti turun ke hukum diskon/promo/ tambahan manfaat yg kadang diberikan
Customer/Driver ke Gopay nggak riba, Gopay ke BI jadi riba.. Riba kejadian karena kita titipin duit ke Gopay. Semua yg terlibat Riba akan di perangi Rabb ... Simple as it is.
Kita titipin duit ya titipin duit..tdk ada kesepakatan dri kita pemilik uang, bhwa uangnya hrus dititipin kebank dan tentu kita tdk menginginkan itu..... Itu dosa mereka bukan dosa yg menitipkan uangnya... Mslh kita tahu atau tidak uang kita dititipkan ke bank, itu persoalan ghaib yg kita tdk terhukumi soal itu... yg jelas dlm akad kita kpd gopay, kita mengisi saldo dan disimpan di saldo gojek kita dan bisa kita gunakan suatu saat utk bertransaksi dan kita bisa menggunakannya kapanpun tanpa kehilangan sepeserpun nilai nominalnya....mslh disalahgunakan, urusan mereka kepada allah aza wa jalla. Wallahualam..
@@fadlyriz Tapi kalau kita sekarang kan sudah tau mas kalau Gopay itu pasti ditaruh bank. Sama kaya gini. Sebelumnya kita gatau kalo puasa hari jum'at saja itu gaboleh/haram. Terus setelah belajar, kita tau tuh hukumnya. Apa yg kita lakukan? Tetap puasa apa taat aturan?
@@fadlyriz Jadi, yg dibilang sama masnya emang ga salah, selama kita gatau gopay itu ditaruh bank. Lha sekarang kita tau nih ternyata gopay ditaruh bank. Maka hukumnya adalah kita bukan lagi nitip. Tapi ngutangin dia
@@ulikeit6321 ULike It berarti kita tdk boleh menggunakan jasa dan bertransaksi yg melibatkan pihak bank (transfer, simpan uang dll) walau tanpa kita ambil bunganya ? Coz, kita mengetahui bhwa dana kita yg tersimpan atau apapun keuntungan yg dihasilkan mereka dri kita tsb pasti digunakan utk riba.. Sekalian saja kita tdk usah bertransaksi dengan org2 kafir, munafik dan fasiq yg suka menyimpan uang mereka di bank... Coz..kita ikut terlibat atas perbuatan mereka..... Ya toh.. 🤔
1. Gopay tidak menyimpan dananya di BI, tapi di rekening Bank Gopay, tapi di lindungi oleh OJK 2. BI tidak memberikan bunga atas dana yang disimpan oleh bank komersial, tapi menerapkan suku bunga bank sesuai regulasi 3. BI tidak mengelola dana misal untuk investasi dll Mohon diupdate info tersebut, sehingga lebih sinkron
13/06/2019, 2:20 pm
Semoga Ustadz DR. Firanda Andirja, Lc., MA. selalu dalam perlindungan اَللّهُ Subhanahu Wa Ta'ala dari segala fitnah dunia maupun akhirat.
آمين آمين آمين يا ربّ العالمين
Benarkah kalo meminjamkan uang, kita boleh mengambil uang kita kapan saja? misal sy meminjamkan dana 1jt ke si Dodi. terus sy bilang, dod pinjeman duit dari gw bisa gw ambil sesuka gw, besok, minggu depan, atau 30 menit lg gw ambil? masuk logika nggak? gopay, toped, shopee, dll kan regulasinya jelas, tidak boleh menggunakan dana customer untuk kepentingan perusahaan. Kenapa kita korek2 lagi? kenapa tidak menghukumi yg jawahirnya saja? tidak perlu mengkorek2 ini disimpen di BI, terus masuk kategori riba, dll. faktanya kl mau di korek2, semua transaksi ekonomi kita itu udah riba. uang kartal itu riba (non-dinar/dirham), karna itu bentuknya surat utang pada negara, artinya kita minjemin duit ke negara dan banyak ulama yg berfatwa demikian. lha makin ruwet kan?
Terus ust yg lain malah berasumsi dengan pertanyaannya yg malah makin melebar, darimana mereka dapet untung? dana buat bonus? free ongkir? dll. Ya bukan urusan kita lah. mereka punya skema bisnis. Sebaiknya ust2 yg bilang ini statusnya qardh perlu mempelajari skema bisnis digital startup. Mereka mendapatkan suntikan dana dari berbagai venture capital, bukan dari dana customer. dalam dunia startup ada istilah burn money for customer/list building (bakar2 duit buat membangun/menarik customer).
Nah, dana haji yg jelas2 'pengelolaannya aneh' knp gk dibilang riba juga? tau kan, kl daftar haji masa tunggu nya belasan taun. dan duitnya dibayar di depan, taruh lah 40jt. itu duit 10 taun kedepan, riba yg didapet negara brp banyak? dan duitnya ditaruh di BI juga lho. malah desas desus mau dimanfaatin ke sektor bisnis yg lain. Bohong kalo duitnya ditaruh dilemari, negara kita menganut hukum ekonomi kapitalis, ya jelas pasti mw untung.
Menurut sy, penjelasan yg pas mengenai e-money/fintech itu adalah dari Ust Dzulqarnain yg bilang kalo status nya adalah wadi'ah. toh pada praktiknya kan emang kita bener2 menitipkan? kapan aja kita bisa nge-withdraw dana atau manfaatin buat order yg lain. wallahu a'lam
@@tuxtheme6431 ane jg liatnya gitu gan...
kalo deposit di Go-Pay kan kita masih memiliki & menguasai sepenuhnya ya..artinya bisa kita pakai kapan saja kan...
sedangkan kalo hutang kan sudah berpindah kepemilikan ke orang lain, tidak menguasai lagi, jadi kita gak bisa pakai lagi tuh dananya.. والله أعلمُ
اَمِين يَا رَبَّ الْعَالَمِيْن
@@tuxtheme6431 lah ust firanda kan sudah jelaskan disitu, nyimak ga sih? Akad antara konsumen dgn pihak gopay ada khilaf pda mslah tsb antara wadiah atau qardh, namun silahkan antum pilih pendapat ulama yg mana. Klo ada yg berbeda pendapat dgn ust lain apa iya harus di tahzir?? Setiap ust punya kapasitas msing2 dlm memilih pendapat dan tidak sembarangan, kok antum seolah2 membenci ust firanda?? Apa krna mslah tahziran di masa lalu, antum membenci beliau? Sudahlah jgn perlu saling membenci satu sama lain sudah selesai urusan itu !! Saya suka ust firanda dan ust zulkarnain m sunusi, stop kebencian antara sesama salaf !!!
Terkait mslah antum yg berucap uang kartal haram, tabungan haji haram, sepertinya ana kurang yakin antum salafi atau bukan, menyimpulkan sesuatu sprti org awam.
@@rakhmatsabarudin4587komennya dihapus, brarti dia udah sadar kesalahannya
Penjelasan sangat jelas, dan tanpa merendahkan ustadz lain yang berbeda pendapat...
Barakallahu Fik
Semoga kita bisa mengambil ilmu dari beliau (ustadz), bisa teguh di atas manhaj Salaf, berpegang pada Al Quran & Hadits dengan pemahaman para sahabat radhiyallahu anhum.
Kalo kita dapat voucher itu hukumnya gimana yak? Kan itu bukan diskon
Ustadz memang ok cara penyampaian..dan menghargai yg berbeda
Ya kek Nasi Uduk ada yg lurus ada yg bengkok ada juga NKRI harga Mentri tinggal pilih yg mana yg anda sukai.
@@KebumenMengaji admin,ustadz mana aja yg ahlu sunnah?
Ust sudah menjelaskan dengan jelas, semoga dimudahkan menjauhkan riba
Masaya Allah sebanyak2 penjelasan ttg akad muamalah, penjelasan ustadz firanda hafizahullah yg paling jelas.
masyaAllah Tabarakallah....ini penjelasan paling mudah ana cerna tanpa merendahkan pendapat yg lain..
Masya Allah ustadz semoga Allah menjaga mu, penerangan yg ringkas dan jelas tanpa ada kata" yg "menjatuhkan" org yg tidak sependapat dgn mu, inilah contoh akhlak yg mulia dari seorang da'i..
بارك الله فيكم يا أستاذ
Alhamdulillaah jelas dan tepat, bersumber dari Quran dan HaditsShahih. Semoga Kita bisa Kita segera mengamalkan Ilmu ini
saking khawatir santri-nya salah nangkep dengan materi yang disampaikan, ustadz Firanda, bolak-balik bilang.. "sampai disini faham..?.."
masalah sensi ginian, emang perlu buka wawasan, jazakallah ustadz..
saya sangat tersentuh dengan pernyataan terakhir, jangan saling menghina, merendahkan. masing-masing punya dasar.....love it.
Jazakumullah Khoiron wa Barakallahufiikum Ustadz
Jazakallah khairan Ustadz, Alhamdulillah ana jadi lebih tahu dan bertekad menghindari itu..
Alhamdulillah dpt ilmu,jazaakallahu khairon
Mtrnwn ustadz Firanda
Smg Allah azza wa jall, sll menjaga ustadz dn klrgx ...beserta jama'ahx
Dan sy juga Aamiiin
Alhamdulillah, Jazakallahu khoir 🤲
Masya Allah, penjelasannya mantap pool 👏👏👏
Semog yg sdh nonton vidio ini segera hijrah ke jalan yg benar
@@ratnaalwi6203 mulai besok sy akan berhenti jd gojek, sementara nganggur duluan lah, cari kerjaan yg halal
Kaya gini nih penjelasan orang berilmu, lugas tegas tanpa merendahkan pendapat lainnya
Jelas dan mantap penjelasannya ustadz. . 👍🏻
Alhamdulillah, hati kami lebih tenang dengan pendapat ini
Meskipun dalam beberapa hal saya berbeda dengan pendapat beliau, tapi kalau masalah ini saya sangat setuju. Semoga beliau selalu sehat.. aamiinn 😊
Jazakumullahu khaira ustadz
Semoga Allah subhanallahu wataala.memberikan kesehatan ustadz Firanja dan keluarganya ,jama ahnya.Aamiin
Bagi yg tertutup pikiranya dan mau ambil mudahnya lakukan aja sesuai keinginan, ustadz cuman menjelaskan keumat hukumnya syari'nya. Hidayah ditangan Allah
Ustadz ini berkata A, ustadz itu berkata B, ustadz lain berkata C. Ga mgkn kita mngikuti semuanya kan bu? Buya Yahya mengatakan go pay itu boleh, bukan berarti Buya Yahya tertutup pikirannya. Silahkan disimak video Buya Yahya sendiri. Terimakasih
Jgn mudah menilai buruk, ust firanda hanya menafsirkan bgt juga ust yg lain, kebenaran hanya milik Allah. Yakini saja tdk perlu menilai yg lain buruk. Lgi pula terkait uang akan masuk ke BI juga menurut sy penafsiran yg tidak tepat, krn sangat mungkin top up hanya hitungan menit atau jam lalu dipakai lagi, uang tdk masuk ke BI hanya catatan saja dan tdk ada waktu utk bisa mengolahnya, hanya lewat sama halnya titip
Benarkah kalo meminjamkan uang, kita boleh mengambil uang kita kapan saja? misal sy meminjamkan dana 1jt ke si Dodi. terus sy bilang, dod pinjeman duit dari gw bisa gw ambil sesuka gw, besok, minggu depan, atau 30 menit lg gw ambil? masuk logika nggak? gopay, toped, shopee, dll kan regulasinya jelas, tidak boleh menggunakan dana customer untuk kepentingan perusahaan. Kenapa kita korek2 lagi? kenapa tidak menghukumi yg jawahirnya saja? tidak perlu mengkorek2 ini disimpen di BI, terus masuk kategori riba, dll. faktanya kl mau di korek2, semua transaksi ekonomi kita itu udah riba. uang kartal itu riba (non-dinar/dirham), karna itu bentuknya surat utang pada negara, artinya kita minjemin duit ke negara dan banyak ulama yg berfatwa demikian. lha makin ruwet kan?
Terus ust yg lain malah berasumsi dengan pertanyaannya yg malah makin melebar, darimana mereka dapet untung? dana buat bonus? free ongkir? dll. Ya bukan urusan kita lah. mereka punya skema bisnis. Sebaiknya ust2 yg bilang ini statusnya qardh perlu mempelajari skema bisnis digital startup. Mereka mendapatkan suntikan dana dari berbagai venture capital, bukan dari dana customer. dalam dunia startup ada istilah burn money for customer/list building (bakar2 duit buat membangun/menarik customer).
Nah, dana haji yg jelas2 'pengelolaannya aneh' knp gk dibilang riba juga? tau kan, kl daftar haji masa tunggu nya belasan taun. dan duitnya dibayar di depan, taruh lah 40jt. itu duit 10 taun kedepan, riba yg didapet negara brp banyak? dan duitnya ditaruh di BI juga lho. malah desas desus mau dimanfaatin ke sektor bisnis yg lain. Bohong kalo duitnya ditaruh dilemari, negara kita menganut hukum ekonomi kapitalis, ya jelas pasti mw untung.
Menurut sy, penjelasan yg pas mengenai e-money/fintech itu adalah dari Ust Dzulqarnain yg bilang kalo status nya adalah wadi'ah. toh pada praktiknya kan emang kita bener2 menitipkan? kapan aja kita bisa nge-withdraw dana atau manfaatin buat order yg lain. wallahu a'lam
Bukan tertutup pikirannya pendapat orang beda2 ada ustd dan habaib yg memperbolehkan namanya perbedaab bos
@@tuxtheme6431 baru kebaca.. dan saya suka sekali komennya.. logis.. ada yang bahas dana haji/umroh g ya?
Maa Syaa Allah, semoga Allah senantiasa menjaga ust di atas jalan yang lurus🤲
Akan datang pada manusia suatu zaman,saat orang yang bersabar di antara mereka di atas agamanya seperti orang yang menggenggam bara api.
Mirwan Meer maashaAllaah
Jaman now?!
@@kingartuv26 menurut gw hadist itu akan terjadi nanti saat Dajjal muncul, kalau sekarang belum kayaknya, soalnya ada aja orang yang tidak makan riba, tidak pakai uang elektronik dkk (yang tinggal di kampung)
Alhamdulillah. Semakin terang-benderang... Haqqul yaqin...
alhamdulillah, jelas banget penjelasannya..
Jazakallah khairon Ustad
riba oh riba, membuat orang lupa sm Allah, Allah yg maha mengkayakan dan Allah yg maha mencukupkan Qs-annajm ayat 48
Paparannya detil dan mudah dipahami, jazakumullah ustadz,
Subhanallah 😭 . Ilmunya
MasyaAlloh, jelas sekali..
Alhamdulillah setelah bimbang utk saat ini, inilah pendapat yg paling menenangkan bagi ana..
Ustad ini cerdasnya masyallah
Beliau S1,S2,S3 dr salah satu Unv.di Madinah....makanya jd penceramah di masjid Nabawi.
Jazakallahu khairan Ustadz
Semoga Ustadz selalu sehat dan panjang umur, dan selalu dalam lidungan Allah SWT.
Barakallahu Fik
Semoga kita bisa mengambil ilmu dari beliau (ustadz), bisa teguh di atas manhaj Salaf, berpegang pada Al Quran & Hadits dengan pemahaman para sahabat radhiyallahu anhum.
السلام عليكم
ماشاءالله
Penjelasan yg bagus, dan akan jauh lebih bagus/jelas apabila Ustadz mempunyai referensi yg jelas atau langsung dari Gojek tentang tata cara pengelolaan uang dari nasabah Gopay, sehingga tidak perlu memberikan Penjelasan berdasarkan Asumsi (sampai 4 tata cara perdagangan).
والله أعلم
Bener bgt 👍
Walaupun di simpan dikantor gojek, tapi namanya tetap pindah kepemilikan dan di gopay tentubada diskon diskon dan menguntungkan pengguna gopay, jadi riba jelas kalau sudah ada diskon diskon
@@kensarey klo diskonnya ga dipake dan saldo di gopay hanya digunakan utk keperluan transaksi sehari hari gpp kah?
Saya barusan baca di kumparan mengenai kewajiban menyimpan dana float di BI baik dalam bentuk SBN ataupun SBI
Wa'alaikumussalam
MasyaAllah sangat ilmiah, barakallah ustad
ustadz tolong jelaskan hukum shopeepay
Sama bae cok, beda nama.. doang.
Ma syaa Allah, semoga kaum muslimin bisa faham tentang transaksi yang halal dan haram.
Penjelasannya cukup jelas, bisa dipahami.
Namun untuk mengambil kesimpulan: halal-haram, perlu menyimak dari berbagai pendapat ulama. Baik yang pro maupun yang kontra.
Beliau pun mengakui bahwa dalam menghukumi go-pay terdapat perbedaan pendapat.
Jazakallahu khair
Sebaiknya juga ada pihak Gojek yang berbicara. Kita tidak bisa serba tau dari Internet dikarenakan tidak semua perjanjian atau peraturan Gojek ada padanya. Ustad Firanza(kalau tidak salah) juga cukup terkenal, oleh karena itu ia mampu berbicara dengan pihak Gojek agar mencari solusi dan mendapat info yang lebih dalam
Terimakasih ustad....
Semua perkataan manusia boleh di ambil boleh pula ditolak kecuali perkataan Rosulullah, kata Imam Malik. Monggo dipilah dipilih sesuai kemampuan kita...
Cakeep jawaban nya om
Jazaakalloohu khoiron atas penjelasan dan ilmunya, Allahu yahfidzh al ustadz ad duktur Firanda
Menurut saya paling tepat analoginya adalah “merubah”, yakni dengan merubah uang nyata menjadi uang elektronik.
Pakai e-Money gak masalah..
yang masalah itu kalau kita pakai Promo" yang di sediakan..
Shoope pay , Dll .
Gratis ongkir ,dll..
Karna skema E money adalah seperti yang ust firanda jelaskan di atas..
Bukan Simpanan tapi akadnya hutang..
Itu yang saya fahami jika menyimak sampai akhir....
Wallahu a'lam..
@@ademuhammadrafi2947 jadi klo utk transaksi biasanya tanpa menggunakan promo promo yg diberika gpp ya?
@@starfield19 na'am , kalo tanpa mengambil bonus itu setahu ana mubah, ibarat menabung di bank konvensional tapi tanpa mengambil bunga.
@@siapaakubukanaku3570 owh berarti klo pakai bank konven juga selama ga ngambil bunganya dan hanya utk transaksi biasa gpp ya? Trs klo dari bank konven tersebut ada promo promonya itu gmna ya hukumnya? Bolehkah?
@@starfield19 setahu ana memang yg bikin dilarang itu bunga nya, kalo tidak ya bisa saja berubah hukumnya.
---
Kalo kita punya tabungan di bank dan mendapatkan tawaran promo itu setahu ana dilarang juga. Pada prinsipnya jika kita mempunyai sejumlah tabungan di bank dan kemudian kita mendapatkan sejumlah manfaat berupa bunga atau promo atau fasilitas tambahan lain itu bisa masuk kategori riba fadhl. Promo itu seperti bunga tabungan yg di berikan diawal atau pertengahan (yg bersifat tdk rutin), beda dikit sama bunga yg biasanya diberikan di akhir bulan dan bersifat rutin.
Jazaakallahu khayran ustadz Firanda. Penjelasan yg sangat jelas dan mudah dipahami bagi org yg awam seperti saya. Wallahu a’lam..
Barakallahu Fik
Semoga kita bisa mengambil ilmu dari beliau (ustadz), bisa teguh di atas manhaj Salaf, berpegang pada Al Quran & Hadits dengan pemahaman para sahabat radhiyallahu anhum.
14:45 itu rangkumannya ya guys
jadinya pakai gopay boleh tdk?
cerealized izin menjawab, tidak, karena muamalahnya termasuk utang🙏
@@autodynamite1926 samakah dengan shopeepay juga?
@@autodynamite1926 disini kan kasus percontohannya yang diskon di gopay ya… kalau kita gunakan gopay utk transaksi di gojek tanpa menggunakan diskonnya apakah boleh?
@@starfield19 Jawabannya ada di video, dimulai dari detik 0:32
masyaAllah, jadi lebih paham. alhamdulillah
Yg kontra di komentar itu udah nonton sampe selesai nggak sih?
Coba ditonton dengan jernih. Emang berat nerima kebaikan kalo udah kebanyakan makan duit riba.
bukan kebaikan mas....tapi kebenaran
ga semua yg kontra makan riba kok, diawal juga ustadz firanda bilang ini ada perbedaan pendapat. Menurut ustadz firanda yg lebih tepat adalah qard, sementara ada ustadz lain yg menganggap akadnya sharf.
Terbukalah terhadap perbedaan, jangan anggap cuma ustadznya aja yang bener yang lain salah 🤣
azas dalam muamalah: BOLEH, sampai ada dalil yang melarang.
Untuk kajian ust FA, termasuk kajian muamalah, bisa banyak perbedaan pendapat.
Teman sekuliah saya di S3 Ekonomi Syariah sangat kukuh awalnya mendukung pendapat Ribanya GoPay.
Belakangan dari literatur yg kita telaah, banyak kriteria yang harus dipenuhi untuk sampai pada kesimpulan.
Termasuk pertanyaan: apakah memang kita (termasuk yg peduli dengan GoPay ini) sudah pernah bertemu langsung dengan jajaran manajemen GoJek dan Yang di BI ttg bgm mereka memutar Uangnya.
Jika masih banyak yg belum jelas, memang tak boleh kita langsung memutuskan RIBA dst. Contohnya Buya Yahya tidak mempermasalahkannya.
Wallahu a'lam
tonton juga pendapat lain mas, biar terbuka pikirannya. berpikir jgn kaku
Berarti klo bentuk gopaynya ganti diamon atau koin itu hkumnya jadi shorf ya???
Jazakallahu khair ustadz sangat bermanfaat BANGETTT😍😍😘😍😍😘😍😘😍😍SEMOGA SEHAT SELALU,AKHIRNYA SUBHAT ANA.TERJAWAN JUGA
Menurut Saya, Ustad sebaiknya cek dulu sama pihak Gojek agar dapat pengertian yang lebih dalam, dikarenakan bisa jadi ada suatu kepastian yang tetap menjamin adanya akad wadiah sehingga Go Pay menjadi halal.
Pak Nadiem Makarim juga sesama Muslim, pasti ia ingin mendapatkan rezeki dan masuk surga dengan inovasinya. Oleh karena itu, kita seharusnya menghusnuzonkan bahwa pak Nadiem itu tidak berniat bahwa perusahaanya itu menghasilkan Riba.
Sebaiknya kita kembali mengingatkan pihak Gojek atau pertanyakanya agar mendapat solusi yang menguntungkan bagi semuanya
Deposit e-money dan semisalnya memang status nya akad utang mas.
--------
"Prinsip utama" hutang/ pinjam itu adalah yang diserahi dana/ barang itu bisa menggunakan/ mengambil manfaat dari dana/ barang yg diserahkan tadi.
Prinsip ini yg tanpa sadar kadang biasa kita kerjakan.
----------
Sedangkan dalam hutang uang, keberadaan kelebihan uang, pemberian diskon, pemberian fasilitas lebih itu bisa masuk kategori riba fadhl.
@@siapaakubukanaku3570 Ya tapi tidak jelas hukumnya jika hanya mencari tau dengan Internet, sebaiknya pastikan dulu dengan pihak Gojek
@@mikailshakes4514 riba fadhl kan dosa besar mas, dimana letak tidak pasti nya..
@@siapaakubukanaku3570 Bukan hukum ribanya, maksud Ane hukum jelas Go Paynya yaitu memang benar dijadikan qardh apakah ditetapkan oleh pihaknya sebagai wadiah
@@siapaakubukanaku3570 Dikarenakan penemu Gojek juga orang Islam sehingga bisa saja ia mengetahui keharaman riba fadhl sehingga ia menetapkan Go Pay sebagai wadiah
Alhamdulillah terimakasih ustad tausiahnya. Jazakumullah Khoirun
Barakallahu Fik
Semoga kita bisa mengambil ilmu dari beliau (ustadz), bisa teguh di atas manhaj Salaf, berpegang pada Al Quran & Hadits dengan pemahaman para sahabat radhiyallahu anhum.
Pindah ke OV*/Gr*b aja. Disitu ada fitur yang bisa menyamakan tarif non diskon/tunai dengan pembayaran menggunakan OV*.
Jadi yang memang niatnya menggunakan uang digital utk kemudahan bukan utk mengambil keuntungan atau diskon bisa tenang. Wallahu a’lam bisshawab
Wah nice info gan, baru tahu
Sama aja. Uang kita tetap di kelola untuk praktek ribawi. Sama halnya dengan ketika anda meletakkan uang ke bank konvensional tapi tidak mengambil bunga nya, tetap aja riba.
Muhammad Shufi di menit 0:34 Ustadz Firanda jelas terdengar yang jadi masalah diskon/benefit yang diambil dari Gopay.
Di edaran surat fatwa Yayasan Al Irsyad juga jelas tertulis hukum asal Gopay halal asal tidak mengambil diskon nya. Silakan googling edaran surat tersebut utk lebih jelasnya
@@ajatmaja kalo di aplikasinya otomatis ketika membayar ada diskon gmna hukumnya?
Heri Iswanto kalo dari yg saya tangkap, selama bisa di rubah jd non diskon dengan me-remove kode diskon nya ya tidak masalah/halal. Dan setahu saya, untuk saat ini disaat sy posting komentar ini hanya OV*/Gr*b yang bisa. Untuk Gopay tetap tdk bisa
masya Allah, penjelasannya singkat padat dan mencerahkan. permasalahan yang sama dengan semua bentuk uang e-money: gopay, ovo, linkaja, dana, e-money, semua sama, ternyata tetap ada unsur ribanya. tapi kita sebagai pengguna kadang mau tidak mau tetap harus pakai. masuk tol contohnya sdh tidak bisa cash lagi, harus pakai e-money...semoga Allah mengampuni dosa saya...aamiin..
Barakallahu Fik
Semoga kita bisa mengambil ilmu dari beliau (ustadz), bisa teguh di atas manhaj Salaf, berpegang pada Al Quran & Hadits dengan pemahaman para sahabat radhiyallahu anhum.
Ustadz Firanda sekarang rada kalem dakwahnya. hehe Jazakallah khair atas ilmunya
lah emg biasanya jingkrak2 ? 🤣
@@xyzjhr7698 biasanya ngebut bicaranya...
Tapi karna ada yg meminta untuk pelan2..
Dikit2 ustadz firanda berubah gak ngebut
@@widikurniansyah793 ya diusir sama diancem wajar lah...hehe
Sami'na Wa Atho'na....
Itu berlaku klo rasul yg bilang, bukan ustadt.
Ustad salafi di hujat mulu.. Padahal penjelasannya masuk akal. Masalah pelaksanaan silahkan, tidak boleh saling hina yang penting tugas ustad sampaikan hukum nya lengkap.
Trus yang salah apanya?
Barakallahu Fik
Semoga kita bisa mengambil ilmu dari beliau (ustadz), bisa teguh di atas manhaj Salaf, berpegang pada Al Quran & Hadits dengan pemahaman para sahabat radhiyallahu anhum.
Yang menghujat siapa ?
Yg hujat sp
Ustadz salafi yess
@@andhikasuparno937 mana dalilnya ?
Alhamdulillah terima kasih ustad
Kalau ada berbeda pendapat nggk usah pada ribut. Kalau ada yg yakin haram ya silahkan nggk usah pakai. Kalau yakin tdk ada masalah, ya silahkan
Setuju, jangan sampai masalah ikhtilaf fiqih jadi memecah belah...
Apalagi sampai memaksakan penafsiran ke org lain
Makasih pak ustad
Gopay itu pure Sevices atau Jasa.
Contoh case : kita minta tolong teman beliin makan dan kita kasih upah ke mereka tapi bayarnya nanti ketika makanan sudah datang. Tentu yg kita bayar ke teman adalah harga makanan + upah teman. Seperti itulah gofood.
Dan Gopay itu adalah e-wallet atau dompet digital. Bukan mata uang sendiri. Top Up saldo Gopay sama saja seperti kita taruh uang ke dalam dompet kita. Di Gopay pun mata uangnya Rupiah dan diatur dalam PBI. Silahkan saja cari ttg PBI e-Wallet atau e-money.
Ada lagi nih ..
Pertama:
Sorry to say Ustadz.. Uang Gopay disimpan di Bank Umum bukan Bank Indonesia (BI). BI itu sebagai regulator, namanya saja Bank tapi tidak melayani kegiatan perbankan.
Kemudian Bank Umum ada 2, yaitu Bank Konvensional dan Syariah. Bagaimana hukumnya jika uang Gopay disimpan di Bank Syariah?
Kedua:
Percayalah.. kalau hanya Gopay pemain tunggal tidak akan ada promo.
Kenapa Gopay dan sejenisnya gencar promo atau bakar duit? Krn mereka bersaing secara ketat dalam hal pertumbuhan pengguna dan transaksi. Kalau growth mereka stagnan atau lambat, percayalah.. Investor akan lari..
Sama seperti case, toko baju A dan toko baju B. Mereka akan gencar promo utk menarik pelanggan datang dan berbelanja.
Ustadz nya masih gagal paham ttg pertarungan start up technology.
Disamping itu, Gopay dan sejenisnya perlu license e-wallet dari BI utk bisa beroperasi. Jika minim transaksi atau penggunaan, izinnya bisa dicabut.
Ustadznya nya perlu kaji catatan atau laporan keuangan atau cashflow perusahaan gopay dulu. Jika tidak, yg timbul adalah fitnah.
Maklum mas masih awam dunia digital mungkin hehe
@@sinsinofficial238 itulah yg disayangkan. Belum memahami business model dan cashflownya tapi sudah berani kasih statement. Ustadz jaman now. Perlu selektif memilih ustadz panutan.
ente tonton dlu om benar2 maksud kata2 nya ustadz.. ente komen kesana kemari diluar konteks yg dibicarakan ustadz xixixixi muter2 nulis panjang2 tp ga ngerti intinya pokoknya...
yang di permasalahkan isi top up perpindahan uang dan menyimpan uangnya. ysd ngaku aja klo emng msh riba, ane aja msh riba ko tp ga mnutup diri untuk memperbaiki diri lbh baik, dsni ustadz mengajarkan klo bisa pakai cash bayar langsung knp ngga bgtu aja.. menghidari praktek2 yang kita tidak ketahui atau yg jauh dari syariat islam sesungguhnya.
@@DaniMutaqin lu ngerti kagak? Cba jelasin di sini. Jangan2 lu juga kgk ngerti atau sok ngerti.
Dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor 20/6/PBI/2018 tentang Uang Elektronik menjelaskan, penerbit uang elektronik non bank wajib menempatkan dana dengan ketentuan paling sedikit 30% di giro kelompok Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) IV, dan maksimal 70% ditempatkan pada surat berharga negara (SBN) atau surat berharga Bank Indonesia (BI).
jazakallahu khair ustdz, penjelasannya mencerdaskan 👍
Barakallahu Fik
Semoga kita bisa mengambil ilmu dari beliau (ustadz), bisa teguh di atas manhaj Salaf, berpegang pada Al Quran & Hadits dengan pemahaman para sahabat radhiyallahu anhum.
ada juga yg berpendapat sebagai wadiah menitipkan... sama seperti akad juga di bank syariah... insya allah hal ini segera ulama majelis ulama indonesia segera mengeluarkan fatwa ketetapan hukum
Sangat jelas dan sangat bijak,,,
Barakallahu Fik
Semoga kita bisa mengambil ilmu dari beliau (ustadz), bisa teguh di atas manhaj Salaf, berpegang pada Al Quran & Hadits dengan pemahaman para sahabat radhiyallahu anhum.
Terserah kita untuk merojihkan yang mana, kata ustazd Firanda
Ikut yang menghalalkan silahkan, ikut yang berhati-hati juga silahkan
Ketika pilihan antara yang halal dan haram dipersilahkan oleh yang alim.
Bagaimana nasib generasi 20, 50 atau seratus tahun mendatang ya?
Ya mendekati kiamat .........
Permasalahan perbedaan dalam furu' itu pada dasarnya tidak seberat di usul....
Berarti sebagai penuntut ilmu kita harus peka... kalau beliau juga bilang "kalo bisa tidak usah ikut gopay"
@At - TawbaAlhamdulillah belum pernah mencoba memakai aplikasi seperti itu 🙏😊
Syukron jazzakallah ustad. Jelas
masya allah komennya....tholabul ilmi jaman sekarang modelnya gini ya, suka berpendapat... :)
Dalem banget pembahasannya
MasyaAllah...
Barakallahu Fik
Semoga kita bisa mengambil ilmu dari beliau (ustadz), bisa teguh di atas manhaj Salaf, berpegang pada Al Quran & Hadits dengan pemahaman para sahabat radhiyallahu anhum.
Uang kita di bank syariah,
Akadnya nitip uang,
Tiap bulan kena potong
Uang bisa beli apapun yg ada di menu ATM,
Apakah ini jg mirip dgn GoPay sejenis?
@@vandefoot belajar dulu cari referensi lain,jangan satire kalo belum paham seluk beluk mana riba mana tidak..
@@japantv1086 saya bertanya, apakah dengan menitip uang di Bank Syariah, kemudian tiap bulan dipotong, dan uang bisa beli apa2 di menu ATM, pertanyaanya, apakah ini juga mirip dengan GoPay, dan lainnya?
Saya bertanya pak Philip Morris (ini nama asli atau ? )
Bank Syariah ga kena potongan gan ..coba dicek lagi deh soalnya saya pake BRI Syariah, mandiri Syariah juga ga ada potongan
Assalamualaikum..
Saya rasa pendapat beliau mengenai “GOPAY bukan BELI JASA” kurang tepat..
Beliau bilang intinya,
“..gopay bukan beli jasa karena jasa yang ditawarkan tidak jelas..”
“..Tidak seperti umroh, kalo umroh jelas paket yang didapat ini ini dst..”
Saya rasa kurang tepat karena, layanan yang di sediakan oleh GOPAY sangat jelas pilihannya untuk apa saja, sama sekali TIDAK ADA hal yang tidak jelas dalam pelayanan GOPAY. Konsumen dapat dengan JELAS memilih apa layanan yang akan dipilih..
Lalu beliau melanjutkan,
“..tidak jelas juga ketika buat naik gojek, harga bisa berubah2 tidak jelas.”
Saya rasa statement ini sangatlah SALAH.
Karena PERUBAHAN HARGA di dalam waktu tertentu, JELAS ada juga pemberitahuannya.
Kan sama saja juga kita memilih seperti ini:
*akad beli jasa yang ditangguhkan*
PERATURAN:
Jam 06.00-08.00 harga jasa 2.000
Jam 08.00-09.00 harga jasa 4.000
Seperti itu contohnya.
Sama sekali tidak ada yang tidak jelas.
Semuanya ada PILIHAN DAN PERATURANNYA dalam membeli jasa tersebut..
Ini hanya koreksi saya sebagai sesama umat muslim.
Jadi menurut saya “BELI JASA” adalah muamalat yang tepat antara konsumen dengan gopay.
Afwan, jika ada salah kata.
Wallahualam bishawab..
Wassalamualaikum..
Tapi saat antum topup 100ribu, antum tidak jelas akan menggunakan untu apa saja.
Di situ letak ketidak jelasannya. Bukan hanya pada fluktuatif harga.
Misal, ana topup 100ribu, ana bisa memperoleh 5x perjalanaan pulang balik rumah-kantor, bisa juga untuk jasa gosend 3 kali pengiriman, atau beli gofood (yang bukan jasa sepenuhnya).
Sedangkan jasa umroh, kalau ana bayar 20juta, ana sudah tau akan dapat 1x perjalanan, hotel apa untuk berapa malam, makanan nya apa, bus nya apa, pakaian seragam, dan sebagainya.
Ada baiknya antum jangan gunakan istilah "kurang tepat" untuk menilai pemaparan ustad, beliau keilmuannya jelas, S3. Bisa jadi antum yang belum paham apa yang ustad maksudkan :)
Kecuali antum juga S3 ilmu agama islam, barulah bisa beradu argumen dengan kata "tepat" atau "tidak tepat".
Wallahua'lam.
@@Kanvaskata kalau bisa ketemu anda, saya ingin diskusi & saya cukup condong dg Ust yg anda maksud, & saya suka mengikuti ceramahnya
ada pertanyaan, mungkin tergolong super sensitivv
di salafy ini, kan ada dewan Al Irsyad yg menjadi rujukan fatwa, karena di dewan tsb ber manhaj salaf
Pertanyaan
- apa boleh yg sudah belajar kajian sunnah, mengambil ilmu ekonomi islam dari Prof Syafi Antoni, padahal kan mungkin ust gelar S3 yg anda maksud, dapet kursi mengajar di Stie... Tazkia kan kalo ga salah namanya
@@emilramdani4169 kalau antum tinggal di jakarta, bolehlah kita bersua sesekali 😁
Dan untuk pertanyaan antum, ana nggak bisa jawab karena ana masih tholabul 'ilmi 😊
@@Kanvaskata saya tau kemungkinan jawaban
oke yg aga bisa di jawab
1. Saranin Ust terutama manhaj salafy, dan mendalami ekonomi islam daerah bekasi, bogor
2. Apakah dewan syariah nasional (DSN), fatwanya pada ngawur, sebab diantaranya ada yg bilang boleh kerja di OjK, dan status pegawai pajak Halal
Penjelasan nya mantap
Baru ribut bila : hukum Go not pay.
Wkwkwkk
Adem ehehe
Jazakallah khairan ustad, penjelasan yang sangat rinci dan mudah di mengerti.
Kalo meyakini itu bleh silahkan menggunakan diskon nya, kalo itu meyakini riba, jangan d gunakan. Kalo ragu ragu jngan d gunakan, lebih baik cash
Kalo cash tapi ambil diskon, itu gimana?
@@Thorin-uf4yt gak apa2...itu diskon gojek atau diskon perusahaan, bukan diskon gopay...
مَاشَآءَاللّهُ
بَارَكَ اللهُ فِيْك ustadz
Gopay disini nggak ngunakan dananya, jelas2 OJK melarang menggunakan dana mengendap tadi, tujuan gojek bikin diskon itu tujuan menarik konsumen agar penetrasi pasar tinggi, otomatis gopay di sini pasti lebih menarik di mata investor dan investor tanam modal ke dia ini yang buat gojek besar.
Tujuan langsung nya untuk mendapatkan bunga dari dana masyarakat yg terkumpul (mengendap), semakin besar dana yg terkumpul semakin besar pula bunga nya, makanya ada iming-iming diskon jika menggunakan gopay(atau sejenisnya).
Ini merupakan pengumpulan dana dr masyarakat (crop founding) tanpa perlu susah-susah membuat Bank.
Kalo mengharapkan bunga dibanding diskon yg diberikan, itu belum sebanding.
Bayangkan kalo GoPay Rp 10.000, kalo cash Rp 11.000, berarti selisihnya 10%.
Jk tiap trx 5-10% perhari atau cuma 1% saja, gak mungkin bs menomboki diskon.
Tp kalo Akun2 mitra GoPay dijual kpd pihak ke 3 dengan kontrak sekian tahun dan terus bertambah jumlahnya, maka itu lbh logis.
Inilah yg disebut Bisnis berbasis BIG DATA Analisis.
Jgn heran Iklan terus bermasukan saat kita pindah2 wilayah antar kecamatan dimkota2 besar.
Iklan masuk sesuai posisi kita dan karakter kita.
Ini semua dr BigData.
Jk pola yg disampaikan ust di video benar + Big Data Analisis (+kepentingan inteligent), maka komplitlah sudah masalahnya.
Yg perlu 1 lg adalah,
Punya umat Islam mana?
Yg sesuai syariah.
InsyaAllah wujud
@@vandefoot Dalam komentar video tersirat "dana deposit tidak digunakan/ diputar oleh gopay" ,, dan hal ini kalo sejatinya begitu maka termasuk titipan, maka potongan harga boleh saja dilakukan.
Konteks tulisan ana adalah hanya untuk menunjukkan kalo deposit itu termasuk pinjaman (bukan titipan) yaitu ditunjukkan dgn bunga bank yg diberikan kpd pihak gopay (bukan ke user), Krn kalo pinjaman maka konsekuensi manfaatnya Dr pinjaman berjalan bisa dimasukkan riba,,,.
Ada beberapa hal yg bisa dilakukan pihak gopay dgn dana yg tersimpan pada rekening gopay, selain bunga bank, juga light assets, kepercayaan investor, likuiditas naik, harga saham naik, dapat sebagai agunan pinjaman, dan lain-lain yg kesemuanya itu dapat berjalan jika pihak ketiga ( Bank Indonesia, investor, dll ) menyakini bahwa deposit yg terkumpul itu telah menjadi milik pihak kedua (gopay),, dan Krn dana deposit telah menjadi milik pihak gopay maka akad setoran deposit oleh pihak pertama (user) itu termasuk akad pinjaman,,
Karena tidak mgkn Bank Indonesia memberikan bunga bank ke pihak gopay atau investor menanamkan modalnya ke gopay kalau akumulasi dana deposit masih belum diakui secara hukum milik gopay (atau masih milik user).
@@siapaakubukanaku3570 darimana antum tahu bahwa dananya dipakai gojek? Sementara ojk sendiri melarang pemakaian dana endapan
@@kobawara4123 Krn keterbatasan pengetahuan ana, coba referensi lain akhi...
الحمد لله. جزاكم الله خيرا وبارك الله فيكم
klu bank syariah nitip uang nasabah dmana pak ustad?
Nitip? Sama ajah sih seperti bank konvensional. Yang membedakan syariah cuman penggunaan kata untuk memperhalus saja agar bisa lebih diterima oleh telinga orang awam. Wallahu a'lam
Nitip nya ya di BI. Pengawas nya di OJK. Insyaallah gpp di bank syariah. Wallahu a'lam
Alhamdulillah dari sini paham.. Penjelasannya rinci
Brarti ini bukan masalah diskon yah, tapi lebih ke akadnya yg menentukan hukumnya
Justru diskon nya yg dipermasalahkan (Krn akad nya dikategorikan utang, maka diskon dianggap bunga /riba), kalo tidak ada diskon malahan aman aman saja.
Mmgnya kl kita topup gopay akadnya kita ngasih utang k gopay ?? Insya Alloh semua yg pk gopay gk ada ikror kl itu adalah ngasih utangan.
Penjelasannya detail...mantap
masih blm final menurut sy penjelasan beliau, karna wadi'ah (titipan) itu ada dua, wadi'ah yad amanah titpan yg tdk boleh dmanfaatkn, diotak2, ditasharrufka.
yg kedua ada wadi'ah yad dhamanah yaitu titipan yg boleh digunakan atau ditasharrufkan dan keuntungan tersebut hak oleh pihak yg dititipi seperti gopay, atau bank, dan tdk tdk disebut akad qord hal tesebut.. walloHu a'lam.. nah go pay akadnya menurut sy adalah yg kuat wadi'ah yad dhmanah..
Sebenernya akad yg kedua itu disebut akad pinjaman mas, karena memang itulah definisi pinjaman.
@@siapaakubukanaku3570 Pinjaman/hutang bahasa arabnya atau bhasa fiqihnya qord, bukan wadi'ah.. wadi'ah maknanya titipan. Bukan pinjaman
@@profdidin6450 point saya lebih ke sistem kerja akad nya,.. baru di klasifikasi masuk penamaan pinjaman atau titipan, ..
Sistem kerja yg mempengaruhi hukum nya bukan sebaliknya
apa beda wadiah yad dhamanah dengan qardh secara prakteknya?
Kalo udah atasnama kerjasama sama bank.itu RIBA.. jgn mencari cari alasan buat menghallalkan yg cinta kemudahan.
MasyaAllah Ustadznya cerdas sekali.. semoga di lindungi Allah SWT
Barakallahu Fik
Semoga kita bisa mengambil ilmu dari beliau (ustadz), bisa teguh di atas manhaj Salaf, berpegang pada Al Quran & Hadits dengan pemahaman para sahabat radhiyallahu anhum.
Silahkan memperkaya refrensi dgn pakar2 ekonomi Islam yg lain Bu. Biar ga saklek pemahaman. Makin banyak refrensi makin bijak
Yang masih pada ribut ga usah pakai Gopay... Simple kan ?
Trima'ksh ust! Alhamdulillah
Kalo sy ga pake gopay supaya bisa bayar langsung plus uang tip buat ojolnya...
Jazakallahu khairan ustadz dan admin
Kl promo2 pake Apps tertentu apakah jg termasuk riba? Misal beli voucher makan di tokped ada potongan harga. Nuhun info nya🙏
Kg
Kayak kalau beli di Alfamart pake Gopay Jadi lebih murah apa gitu juga riba ?
Kalo bayar cash/tunai tidak riba, beda kalo kita bayar dengan ewallet spt gopay ovo dll berarti kita mendapatkan manfaat, entah berupa diskon/cashback itu termasuk riba, mohon koreksi jika salah
Jelas sekali ust. Jazakallah
Poin 1. Sharf. Gopay bisa dikembalikan ke rekening dan di cairkan jadi uang lagi. Sama saja dengan menyimpn di atm kemudian di cairkan. Lantas gimana ?
Shorf itu tukar nilai uang mba. Akadnya udah gugur karena bukan money changer. Naroh uang di atm sama aja naruh uang dibank, akadnya qord.
Mba nya masih kurang jelas kayaknya
Afwan Ustadz.. Saran saya para ustadz tdk hanya memberikan fatwa boleh tidak boleh , haram dan halal, tapi memberikan solusi utk umat. Misalnya dgn membuat uang digital yg syariah, halaman thoyyiban..
Kan solusinya adalah tidak mengambil diskon yg di berikan e-money. Ustadz ustadz yg mempermasalahkan e-money adalah pada diskon yg diberikan pihak operator e-money, jika tanpa mengambil diskon maka transaksi mubah
Jd mirip bank, dengan tema yg beda,,, hehehe
@MUH. ZULFIKRIE TASWIN MHS 2017;;; 90000⁰⁰0⁰999o00⁰
Ini baru betul pemahaman gk kaya sebelah uang electronik haram pekerja go food di bilang haram . Luruskan pak ust semoga para pekerja yg abis melihat video sebelah putus asa untuk menghidupkan keluarga
Astagfirullah, selama ini saya jadi investor riba 😭
Jangan nabung di bank mas. Karena juga berinvestasi ke riba
lagi nyari ustad yg mengerti ilmu agama dan juga ilmu perbankan...kalau ad bisa rekomendasiin
cari Ustadz Erwandi Tarmidzi, In Sha Allah membantu.
sekadar membenarkan. Islam tidak mengenal ilmu perbankan yg berkisar pada riba
yg ada klo antum mau dlm Islam itu ilmu Muamalah atau secara istilahnya Ilmu Ekonomi baik Makro maupun Mikro
jadi E-Tool, Kartu Pembayaran Kereta, Busway dll riba juga?
kategori darurat, wallahu'alam
Kalau kendaraan umum bukannya sdh disubsidi Pemerintah ya?
@@KebumenMengaji darurat dari mana?
Alhamdulillah, penjelasanya cukup rinci.
Tidak perlu diributkan. Jika ingin hati-2 bayar cash, selesai.
Sebaliknya jika ini dianggap jual beli biasa dan apabila ada sisa gopay yg tidak dpt diuangkan mau direlakan. Ya tinggal terserah kita.
GoPay dan Ovo itu sering2 Promo duit dari Para Angel investor yang dibakar, kalo ngandelin duit bunga yang cuman seupil (rata-rata 6-10%) dari Bank Mana cukup buat Promo Cashback, Voucher dan diskon2 lainnya, Promo ini dibangun supaya Customer lebih royal dan lebih boros dalam transaksi dan kalo ditanya kapan balik modal perusahaan startup itu ada hitungannya lagi, kalau sudah ramai pasti akan dikenakan biaya Transaksi/Layanan dan juga dapat uang dari Tenan2 komisi Mitra GoFood dan Mitra2 lainnya 10-30%, Harusnya Tanya ke yang lebih Paham bagaimana startup dibangun.... Cari di TH-cam banyak kok penjelasan Perusahaan2 Startup, jangan asal Klaim Riba, tanpa ilmu yang benar, Nanti kamu tersesat... Besar pertanggungjawaban nya di Hari akhir Bray...
Contoh org bebal klo dinasehati. Lanjukan
Gak nyambung mas pernyataan antum, liat lagi videonya. Gimana ustadz menjelaskan muamalahnya dan hukumnya dalam islam
hmmmm, ini pernyataan salah
ini kalo contoh kalimat salah yg lain
"Harusnya kalian tau ttg manfaat pajak, jangan bilang dikit dikit haram, dikit2x riba kalo ga tau ilmunya"
Ahmad Supamudji
Yang jadi permasalahan bukan duit dari siapa yang digunakan untuk promo, tapi keuntungan yang hanya bisa didapat dengan diawali deposit duit ke Gopay. Disinilah letak ribanya, kalaulah diskon/promo dari Gojek bisa menggunakan duit cash, maka tentu tidak riba karena tidak diawali dengan deposit/meminjamkan duit ke gopay.
Mantafff.. kalimat di akhir statemen ente cihuyyy.. biar ga salah tangkap, sbg pertanggungjawaban ente buat komen begitu.. coba minta tolong dibuat kajiannya, upload TH-cam biar kita sama2 bisa pelajari dan dibandingkan dengan apa yg sudah dikaji oleh Ustad... kasih pondasi hukumnya.. Hatur nuhun
Saya orang desa buniay ,masjid kebumen di mana ana insyaallah mau silaturahmi.
baru kali ini saya tahu, uang konsumen Gopay di Simpan di BI berbentuk SBN (Surat Berharga Negara).. Apa saya yang bego ya?
Iyh mungkin kmu bego
@@ameame7539 terimakasih kamu yg paling pintar
masyaaAllah sangat bermanfaat
TopUp bagi saya nyimpen duit (bisa didompet atau dibank)
Harus di urai dulu akad anda menyerahkan dana ke bank / ke operator e-money (hibah atau titip atau menghutangi) baru nanti turun ke hukum diskon/promo/ tambahan manfaat yg kadang diberikan
masyaAllah wa barakallahu fiikum.
Customer/Driver ke Gopay nggak riba, Gopay ke BI jadi riba.. Riba kejadian karena kita titipin duit ke Gopay. Semua yg terlibat Riba akan di perangi Rabb ... Simple as it is.
Kita titipin duit ya titipin duit..tdk ada kesepakatan dri kita pemilik uang, bhwa uangnya hrus dititipin kebank dan tentu kita tdk menginginkan itu..... Itu dosa mereka bukan dosa yg menitipkan uangnya...
Mslh kita tahu atau tidak uang kita dititipkan ke bank, itu persoalan ghaib yg kita tdk terhukumi soal itu... yg jelas dlm akad kita kpd gopay, kita mengisi saldo dan disimpan di saldo gojek kita dan bisa kita gunakan suatu saat utk bertransaksi dan kita bisa menggunakannya kapanpun tanpa kehilangan sepeserpun nilai nominalnya....mslh disalahgunakan, urusan mereka kepada allah aza wa jalla.
Wallahualam..
Mgs Fadly sama kayak kita penjual tdk punya kewajiban mengetahui darimana sumber uang pembeli?
@@fadlyriz Tapi kalau kita sekarang kan sudah tau mas kalau Gopay itu pasti ditaruh bank. Sama kaya gini. Sebelumnya kita gatau kalo puasa hari jum'at saja itu gaboleh/haram. Terus setelah belajar, kita tau tuh hukumnya. Apa yg kita lakukan? Tetap puasa apa taat aturan?
@@fadlyriz Jadi, yg dibilang sama masnya emang ga salah, selama kita gatau gopay itu ditaruh bank. Lha sekarang kita tau nih ternyata gopay ditaruh bank. Maka hukumnya adalah kita bukan lagi nitip. Tapi ngutangin dia
@@ulikeit6321 ULike It berarti kita tdk boleh menggunakan jasa dan bertransaksi yg melibatkan pihak bank (transfer, simpan uang dll) walau tanpa kita ambil bunganya ? Coz, kita mengetahui bhwa dana kita yg tersimpan atau apapun keuntungan yg dihasilkan mereka dri kita tsb pasti digunakan utk riba..
Sekalian saja kita tdk usah bertransaksi dengan org2 kafir, munafik dan fasiq yg suka menyimpan uang mereka di bank... Coz..kita ikut terlibat atas perbuatan mereka..... Ya toh.. 🤔
1. Gopay tidak menyimpan dananya di BI, tapi di rekening Bank Gopay, tapi di lindungi oleh OJK
2. BI tidak memberikan bunga atas dana yang disimpan oleh bank komersial, tapi menerapkan suku bunga bank sesuai regulasi
3. BI tidak mengelola dana misal untuk investasi dll
Mohon diupdate info tersebut, sehingga lebih sinkron