Perkenalkan saya Dewi Cahyani dengan NIM 2308204 dari kelompok 9, izin bertanya: Dari etika, citra dan reputasi sebuah organisasi. menurut kelompok manakah yang harus didahulukan demi keberlangsungan sebuah organisasi? dan mengapa? Terima kasih🙏🏻
Bagaimana dinamika kerja sama dapat tetap terjaga dalam sebuah tim yang terdiri dari anggota dengan latar belakang, gaya kerja, dan pandangan yang sangat berbeda?
Perkenalkan saya Ranisa Sahla Nayyara dengan NIM 2309885, izin bertanya Apa contoh nyata dari lingkungan yang mendukung inovasi, dan bagaimana organisasi dapat menciptakan lingkungan seperti itu? Terima kasih
Perkenalkan saya Maulida Justithia Aulia (2311229), izin bertanya kepada kelompok Apa tantangan terbesar yang sering dihadapi dalam membangun tim dengan kinerja tinggi dan bagaimana cara mengatasinya? Terimakasih
Perkenalkan saya mahrunnisa dengan nim 2303451 Izin bertanya Bagaimana alat-alat teknologi modern dapat mendukung kerja sama tim lintas fungsi dari jarak jauh? Terimakasih
Saya Sisnandiza Adela, izin bertanya kepada kelompok tadi sudah dijelaskan dibagian dimensi dinamika kerjasama tim yg bagian c. Norming (Norma) di tahap ini tuh tim mulai membangun aturan kerja, norma, dan kepercayaan bersama. nah bagaimana cara yg efektif untuk anggota bisa saling percaya, tanpa timbul kembali konflik yang sebelumnya?
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh Perkenalkan saya Najmi Khoiriyah Hasibuan dengan NIM 2301388 izin bertanya, Bagaimana cara menilai dan mengukur kinerja tim secara objektif untuk terus memperbaiki dinamika kerjasama? Terimakasih
Perkenalan saya Dita Ikrima dengan NIM 231028 izin bertanya kepada kelompok, Bagaimana kerja sama tim dapat mengendalikan etika, reputasi dan citra organisasi? Jga apa dampak nya terhadap komunikasi dalam organisasi tersebut? Terimakasih 🙏
Perkenalkan nama saya Alfi damayanti dengan NIM 2307889, izin bertanya. Bagaimana pemimpin dapat memanfaatkan dinamika kerja sama dalam tim untuk memperkuat reputasi organisasi? Terima kasih
Perkenalkan saya Ezra Agustina Simanjorang dengan NIM 2310564. Izin menjawab, Pemimpin dapat memanfaatkan dinamika kerjasama dalam tim untuk memperkuat reputasi organisasi dengan beberapa cara strategis. Pertama, pemimpin harus menumbuhkan budaya kerja yang inklusif dan kolaboratif di dalam tim. Dengan menciptakan lingkungan yang mendukung saling percaya, komunikasi terbuka, dan penghargaan terhadap perbedaan, pemimpin dapat memastikan tim bekerja dengan sinergi untuk mencapai tujuan organisasi. Kolaborasi yang kuat dalam tim akan menghasilkan hasil yang lebih baik, yang pada gilirannya dapat meningkatkan reputasi organisasi di mata klien, mitra, dan masyarakat luas. Kedua, pemimpin harus memimpin dengan memberi contoh dalam hal komitmen terhadap kualitas, integritas, dan etika kerja. Ketika pemimpin menunjukkan perilaku yang baik dan menghargai kerja keras tim, anggota tim akan terinspirasi untuk melakukan hal yang sama. Kerja sama yang produktif ini akan menciptakan hasil yang konsisten dan berkualitas tinggi, yang akan memperkuat citra organisasi. Ketiga, pemimpin dapat mendorong tim untuk berbagi keberhasilan mereka secara terbuka, baik di dalam organisasi maupun di luar organisasi. Dengan menyoroti pencapaian tim melalui media sosial, press release, atau acara internal, pemimpin dapat menunjukkan kepada publik bahwa organisasi memiliki tim yang solid dan mampu bekerja sama untuk mencapai tujuan besar. Hal ini dapat meningkatkan kredibilitas dan kepercayaan publik terhadap organisasi. Keempat, pemimpin harus memberikan penghargaan dan pengakuan kepada individu atau tim yang menunjukkan kerjasama luar biasa. Penghargaan ini dapat berupa pujian langsung, penghargaan formal, atau kesempatan untuk peran yang lebih besar dalam proyek penting. Ini tidak hanya meningkatkan motivasi tim, tetapi juga memperkuat reputasi organisasi sebagai tempat yang menghargai kontribusi dan keberhasilan tim. Terima kasih
Perkenalkan, Saya: Nama: Riya Feriza Puspita Sari Nim: 2303337 Izin bertanya, Apakah fokus pada kinerja tinggi dalam tim dapat berisiko menciptakan budaya kompetisi yang merusak kolaborasi? Jika ya, bagaimana cara mengelolanya?
Terima kasih atas pertanyaan Riya, saya izin menjawab Ya, fokus yang berlebihan pada kinerja tinggi dalam tim dapat menciptakan budaya kompetisi yang merusak kolaborasi. Ketika anggota tim terlalu terobsesi dengan hasil individu atau bersaing untuk mendapatkan pengakuan, hal ini dapat melemahkan rasa saling percaya, menghambat berbagi ide, dan mengurangi semangat kerja sama. Untuk mengelola risiko budaya kompetisi yang merusak kolaborasi, langkah pertama adalah menetapkan tujuan kolektif yang lebih ditekankan daripada pencapaian individu. Dengan fokus pada keberhasilan bersama, anggota tim akan lebih termotivasi untuk mendukung satu sama lain. Selain itu, penting untuk memberikan penghargaan pada kolaborasi, bukan hanya hasil individu. Misalnya, penghargaan dapat diberikan untuk ide-ide yang dihasilkan bersama atau pencapaian yang dicapai secara tim. Lingkungan kerja juga perlu aman secara psikologis, sehingga anggota tim merasa nyaman berbagi ide tanpa takut dihakimi atau bersaing. Pemimpin tim dapat membantu menciptakan keamanan ini dengan menunjukkan empati dan memberikan ruang bagi setiap suara untuk didengar. Terima kasih🙏
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Perkenalkan saya Muhammad Zaidan Dhyaulhaq Azis (NIM 2311538) Setelah saya mendengarkan presentasi kelompok ini, kesimpulan yang dapat saya ambil adalah: Dinamika kerja sama tim yang efektif memerlukan keterlibatan berbagai elemen seperti kepercayaan, komunikasi yang jelas, serta tujuan bersama yang terukur. Selain itu, etika yang baik di dalam organisasi memainkan peran yang sangat penting dalam membangun reputasi positif dan citra organisasi yang kuat. Ketiga elemen ini saling terkait dan membentuk dasar yang kokoh untuk keberlanjutan organisasi dalam menghadapi persaingan yang semakin kompleks Pertanyaan yang ingin saya tanyakan: Bagaimana cara mengatasi konflik dalam tim saat fase storming yang dapat mengganggu produktivitas dan hubungan antar anggota tim?
Terimakasih atas pertanyaannya, saya izin menjawab, cara cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi konflik pada fase storming yaitu: 1. Lakukan mediasi aktif untuk memahami penyebab konflik. 2. Terapkan komunikasi yang terbuka dan transparan. 3. Fokus pada tujuan bersama dan aturan tim. 4. Berikan peran yang jelas untuk mencegah tumpang tindih tanggung jawab. 5. Libatkan pemimpin tim untuk mengelola emosi anggota secara efektif.
Nama : Ade Firmansyah NIM : 2312434 izin bertanya kepada kelompok, apa hubungan antara kinerja tim yang unggul dan persepsi positif yang terbentuk tentang organisasi oleh stakeholder eksternal? terimakasih
Perkenalkan saya Dewi Cahyani dengan NIM 2308204 dari kelompok 9, izin bertanya:
Dari etika, citra dan reputasi sebuah organisasi. menurut kelompok manakah yang harus didahulukan demi keberlangsungan sebuah organisasi? dan mengapa?
Terima kasih🙏🏻
Bagaimana dinamika kerja sama dapat tetap terjaga dalam sebuah tim yang terdiri dari anggota dengan latar belakang, gaya kerja, dan pandangan yang sangat berbeda?
Perkenalkan saya Ranisa Sahla Nayyara dengan NIM 2309885, izin bertanya
Apa contoh nyata dari lingkungan yang mendukung inovasi, dan bagaimana organisasi dapat menciptakan lingkungan seperti itu?
Terima kasih
Perkenalkan saya Maulida Justithia Aulia (2311229), izin bertanya kepada kelompok
Apa tantangan terbesar yang sering dihadapi dalam membangun tim dengan kinerja tinggi dan bagaimana cara mengatasinya?
Terimakasih
Perkenalkan saya mahrunnisa dengan nim 2303451
Izin bertanya Bagaimana alat-alat teknologi modern dapat mendukung kerja sama tim lintas fungsi dari jarak jauh?
Terimakasih
Saya Sisnandiza Adela, izin bertanya kepada kelompok
tadi sudah dijelaskan dibagian dimensi dinamika kerjasama tim
yg bagian
c. Norming (Norma)
di tahap ini tuh tim mulai membangun aturan kerja, norma, dan kepercayaan bersama.
nah bagaimana cara yg efektif untuk anggota bisa saling percaya, tanpa timbul kembali konflik yang sebelumnya?
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Perkenalkan saya Najmi Khoiriyah Hasibuan dengan NIM 2301388
izin bertanya, Bagaimana cara menilai dan mengukur kinerja tim secara objektif untuk terus memperbaiki dinamika kerjasama?
Terimakasih
Perkenalan saya Dita Ikrima dengan NIM 231028 izin bertanya kepada kelompok,
Bagaimana kerja sama tim dapat mengendalikan etika, reputasi dan citra organisasi? Jga apa dampak nya terhadap komunikasi dalam organisasi tersebut?
Terimakasih 🙏
Perkenalkan nama saya Alfi damayanti dengan NIM 2307889, izin bertanya.
Bagaimana pemimpin dapat memanfaatkan dinamika kerja sama dalam tim untuk memperkuat reputasi organisasi?
Terima kasih
Perkenalkan saya Ezra Agustina Simanjorang dengan NIM 2310564.
Izin menjawab,
Pemimpin dapat memanfaatkan dinamika kerjasama dalam tim untuk memperkuat reputasi organisasi dengan beberapa cara strategis. Pertama, pemimpin harus menumbuhkan budaya kerja yang inklusif dan kolaboratif di dalam tim. Dengan menciptakan lingkungan yang mendukung saling percaya, komunikasi terbuka, dan penghargaan terhadap perbedaan, pemimpin dapat memastikan tim bekerja dengan sinergi untuk mencapai tujuan organisasi. Kolaborasi yang kuat dalam tim akan menghasilkan hasil yang lebih baik, yang pada gilirannya dapat meningkatkan reputasi organisasi di mata klien, mitra, dan masyarakat luas.
Kedua, pemimpin harus memimpin dengan memberi contoh dalam hal komitmen terhadap kualitas, integritas, dan etika kerja. Ketika pemimpin menunjukkan perilaku yang baik dan menghargai kerja keras tim, anggota tim akan terinspirasi untuk melakukan hal yang sama. Kerja sama yang produktif ini akan menciptakan hasil yang konsisten dan berkualitas tinggi, yang akan memperkuat citra organisasi.
Ketiga, pemimpin dapat mendorong tim untuk berbagi keberhasilan mereka secara terbuka, baik di dalam organisasi maupun di luar organisasi. Dengan menyoroti pencapaian tim melalui media sosial, press release, atau acara internal, pemimpin dapat menunjukkan kepada publik bahwa organisasi memiliki tim yang solid dan mampu bekerja sama untuk mencapai tujuan besar. Hal ini dapat meningkatkan kredibilitas dan kepercayaan publik terhadap organisasi.
Keempat, pemimpin harus memberikan penghargaan dan pengakuan kepada individu atau tim yang menunjukkan kerjasama luar biasa. Penghargaan ini dapat berupa pujian langsung, penghargaan formal, atau kesempatan untuk peran yang lebih besar dalam proyek penting. Ini tidak hanya meningkatkan motivasi tim, tetapi juga memperkuat reputasi organisasi sebagai tempat yang menghargai kontribusi dan keberhasilan tim.
Terima kasih
Perkenalkan, Saya:
Nama: Riya Feriza Puspita Sari
Nim: 2303337
Izin bertanya, Apakah fokus pada kinerja tinggi dalam tim dapat berisiko menciptakan budaya kompetisi yang merusak kolaborasi? Jika ya, bagaimana cara mengelolanya?
Terima kasih atas pertanyaan Riya, saya izin menjawab
Ya, fokus yang berlebihan pada kinerja tinggi dalam tim dapat menciptakan budaya kompetisi yang merusak kolaborasi. Ketika anggota tim terlalu terobsesi dengan hasil individu atau bersaing untuk mendapatkan pengakuan, hal ini dapat melemahkan rasa saling percaya, menghambat berbagi ide, dan mengurangi semangat kerja sama.
Untuk mengelola risiko budaya kompetisi yang merusak kolaborasi, langkah pertama adalah menetapkan tujuan kolektif yang lebih ditekankan daripada pencapaian individu. Dengan fokus pada keberhasilan bersama, anggota tim akan lebih termotivasi untuk mendukung satu sama lain. Selain itu, penting untuk memberikan penghargaan pada kolaborasi, bukan hanya hasil individu. Misalnya, penghargaan dapat diberikan untuk ide-ide yang dihasilkan bersama atau pencapaian yang dicapai secara tim. Lingkungan kerja juga perlu aman secara psikologis, sehingga anggota tim merasa nyaman berbagi ide tanpa takut dihakimi atau bersaing. Pemimpin tim dapat membantu menciptakan keamanan ini dengan menunjukkan empati dan memberikan ruang bagi setiap suara untuk didengar.
Terima kasih🙏
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Perkenalkan saya Muhammad Zaidan Dhyaulhaq Azis (NIM 2311538)
Setelah saya mendengarkan presentasi kelompok ini, kesimpulan yang dapat saya ambil adalah:
Dinamika kerja sama tim yang efektif memerlukan keterlibatan berbagai elemen seperti kepercayaan, komunikasi yang jelas, serta tujuan bersama yang terukur. Selain itu, etika yang baik di dalam organisasi memainkan peran yang sangat penting dalam membangun reputasi positif dan citra organisasi yang kuat. Ketiga elemen ini saling terkait dan membentuk dasar yang kokoh untuk keberlanjutan organisasi dalam menghadapi persaingan yang semakin kompleks
Pertanyaan yang ingin saya tanyakan:
Bagaimana cara mengatasi konflik dalam tim saat fase storming yang dapat mengganggu produktivitas dan hubungan antar anggota tim?
Terimakasih atas pertanyaannya, saya izin menjawab, cara cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi konflik pada fase storming yaitu:
1. Lakukan mediasi aktif untuk memahami penyebab konflik.
2. Terapkan komunikasi yang terbuka dan transparan.
3. Fokus pada tujuan bersama dan aturan tim.
4. Berikan peran yang jelas untuk mencegah tumpang tindih tanggung jawab.
5. Libatkan pemimpin tim untuk mengelola emosi anggota secara efektif.
@@TutiSumiati-ru1kj baik sudah cukup terjawab, Terimakasih mbk TutY🙏
Nama : Ade Firmansyah
NIM : 2312434
izin bertanya kepada kelompok, apa hubungan antara kinerja tim yang unggul dan persepsi positif yang terbentuk tentang organisasi oleh stakeholder eksternal?
terimakasih