Kali ini guru gembul salah, riba itu haram ada zaman nabi tapi bank gada zaman nabi tapi bukan berarti haram, bank konvensional seiring zaman berkembang sistemnya riba, yg salah sistem riba nya bukan bank nya, maka syariah menggunakan kata bank dan membuat sistem syriah maka sah.
@@jumainmarhainis5931 saya subcriber gugem bahkan hampir semua video nya saya tonton. Tapi memang gugem seorang akademisi bukan praktisi ada hal yg tidak tersentuh oleh beliau yg kebetulan yg di hadirkan seoranv praktikisi, sebelum uu syariah di tetapkan tentunya uu itu sudah dilakukan uji ilmiah oleh pakar2 hukum di indonesia dan sudah final. Gugem salah disitu dengan berani mengatakan bank syariah itu lebih haram. Tentu statment tsb menyayat hati pembuat kebijakan.
Guru gembul ga salah bang, mksdnya beliau itu apabila penerapan bank syariah tidak sesuai syariah maka itu lebih haram daripada bank konvensional. Masa murid gugem gabisa ambil kesimpulan@@ezaasmafur2904
@@matay1272 bro guru gembul mengajak kita cerdas bukan mengajak sefaham dgn beliau, kalo memang syariah lebih haram itu pendapat beliau. Ya mungkin bank syariah di indonesia haram belum tentu bank syariah di negara lain?
Dari diskusi ustad Aljambi, saya jadi lebih mengerti penjelasan guru gembul. Terima kasih atas diskusinya yang sehat dan bermanfaat Ustad.. semoga sehat selalu yah.
Salut sama Pak Guru Gembul yang telaten dan tidak emosian.....selalu bicara berbicara dengan data2 yang bermutu dan bisa dipertanggungjawabkan👍. Lanjutkan pencerahan2 seperti ini Pak Guru biar seluruh masyarakat Indonesia menjadi cerdas!!!
@@kyrosanime suda tapi selalu mengubah pemahaman sampai susah untuk memahaminya dan ada fakta yang tidak di terima kayak bank itu sistem setelah saya cari itu terkonfirmasi tapi di jawab bank itu benda mati "bangunan" jadi yang benar yang mana ini tolong di jawab ?
Guru gembul memng pintar. Tapi dia tidak menguasai semua hal. Harus di terima itu. Gw ga peduli soal syariah. Tp gw paham apa yg pak botak sampaikan. Guru gembul disini mbulet2.
@@andywatterson7461 bukan ubah pemahaman tapi pelurusan. Bank = Bangunan & tak semua aktivitasnya haram / ribawi.. bgitu juga dg ribawi, tak harus pergi ke Bank.. rentenir lokal pun bisa.. Bank konvensional ribawi bisa disyariahkan, Bank Syariah juga bisa "diribawikan" kalo yg pegang mantan konvensional, krna memang ga paham.. tapi salah besar jika si Gembul ngmong bahwa Bank Syariah lebih kejam dari Konvensional & ngmong kalo Syariah itu konven yg di"Arabkan", hanya krna dia ga paham ilmunya. pdhal Bank Syariah sndiri lebih luas dari konven. disini Gembul menolak dg bilang "realitanya" pdhal di podcast2, secara teori dia ngmong kalo Syariah & konven bedanya cuma di penyebutan aja.. memang kalo ilmu disampaikan ga dg ahlinya, yg dengerin kalo ga hati2 jadi ikutan bego sampe ke tulang..
Penilaian saya sepertinya bapak Jambi tidak berniat berdebat & bertabayyun, tapi hanya memaksakan pendapatnya untuk diterima guru gembul aja. Contoh: Pak Jambi bilang Bank itu benda mati (bangunan) sedangkan yg dipermasalahkan pak Guru Gembul itu lebih ke sistem perbankannya. Contoh 2: Kalau ada bank syariah yang melakukan praktek konvensional menurut guru gembul berarti melakukan 2 kesalahan... Ini juga dipahami & ditanggapi berbeda oleh pak Jambi. Jadi intinya kalau dari topik fundamentalnya aja udah berbeda perspektif lalu didebatkan hanya akan jadi debat kusir aja.
2 jempol buat Guru Gembul..penjelasannya Gamblang, jelas langsung pd intinya ga muter². Argumennya Cerdas poll menandakan 'ngelmu' bukan emotional thok. 👍👍
@@yunusrigo4441 yang di permasalahin guru gembul itu masalah nama syariah dalam bank!! Dijelasin guru gembul sejarah alasan terciptanya bank itu udah gak jelas. Udah tahu bank kok syariah.. 😅😅
Yang lebih di cari itu Fakta dan Realita, bukan sekdar Fatwa, UUD tpi oknum oknum BSI tidak melakukan sesuai Syariat, bener apa kata PAK GURU GEMBUL. SEMANGAT GURU GEMBUL masuk ke akal fikiran dan mnambah pengetahuan🎉
Untuk tabungan bunganya minimum tapi kalau kasih pinjaman bunga yg ditetapkan bank Syariah sdh mirip lintah darat .makanya orang2 lebih suka pinjam ke BRI yg bunga nya kecil dr PD bank Syariah yg mirip lintah darat.
Pentingnya moderator mengatur pembicaraan sehingga tidak salah satu mendominasi pembicaraan. Semangat pak guru gembul runtut,jelas sederhana dan sangat menghargai lawan bicara
agak kecewa dengan diskusi ini, salah satu pihak kurang bisa menangkap atau sengaja tidak menangkap maksud dari pihak sebelahnya, padahal prinsipnya diskusi ini sangat simple, dan secara tekhnis dan hukum bisa dijelaskan setelah diskusi disepakati.
Misalkan. Pak pinjam sendal mau ke warung karna kaki saya engga mau kotor.. Trus gaboleh dipake di kaki karna akadnya pinjam. Lalu sendalnya saya bawa pake tangan. Lantas kaki saya tetap kotor. Apakah kita ganti akad dari pinjam sendal buat ke warung dengan akad hutang sendal supaya bisa dipake ke warung. Kok jdi ribet narasinya pak ustad😌
bukan ribet mbak. kamu nya yang nggak ngerti bagaimana akad pinjaman dan hutang. kalau akad pinjam. kamu boleh memanfaatkannya namun tak boleh menjualnya, jadi manfaat nya aja yg diambil. tapi kalau akad hutang itu sudah menjadi hak milikmu, dan kamu boleh menjual dan menyewakannya.
luar biasa guru gembul, mencontoh seorang anak cerdas yang mengingatkan orang tuanya meski orang tua keras kepala namun terap sabar dan tersenyum. 😊 tetaplah kokoh.
Tonton sampai akhir bang, hiraukan dulu gestur dan gaya bicaranya. Kalau di cermati isi diskusinya, diawal memang masih ada kesalah pahaman pendapat antara pak guru dan pak ustadz. Diawal Pak guru belum menggaris menegaskan kata "kalau seumpama ada bank syariah yang seperti itu", sehingga pak ustadz masih belum menerima statement pak guru. Walaupun seperti itu, di sepertiga video terakhir akhirnya menemukan titik temu kesepahaman yang indah, masyaallah😊. Semoga kita kedepannya kita dapat tercerahkan kembali dengan video video seperti ini aamiin.
Mantep Guru Gembul penjelasannya sangat analitis, dalam dan kritis. Betul2 memahami persoalan seluk beluk Bank Syariah yg memang berkedok agama. Melalui diskusi ini kita Makin dicerdaskan dan tidak tertipu oleh embel2 syariah.
@@rakhazacky1801 bank itu bukan benda mati , definisi bank itu bukan sebuah bangunan , bank itu suatu lembaga ekonomi yg mempunyai sistem tata cara meminjam , menerima simpanan dll. makanya kata gugem , bank itu serapan bahasa italia yg artinya banco , atau bangku , artinya tempat atau meja para bangkir melakukan kegiatan operasional dengan nasabah . kan bangku benda mati , ya emang namun seiring kemajuan zaman , bank itu didefinisikan sebagai suatu lembaga ekonomi yg mempunyai sistem simpan meminjam dll (cek aja di wiki dan jurnal manapun , bahkan di bangku kuliah sekalipun tak akan ada yg mendefinisikan bank sebagai benda mati ) makanya saya jujur geleng" bingung saat pak ust AMDK mendefinisikan bank sebagai benda mati .
@@davidbank mungkin mksd bapa baju putih, bank itu benda mati karena Bank itu cuma lembaga yg harus ada org2 di dalamnya yg menggerakan atau menjalankannya, nah karena itu bank bisa di ubah sesuai orang yg menjalankannya seperti bank syariah yg merubah sistem yg awalnya bank konvensonal yg bergantung pada bunga/riba, maka dibuat bank yg tdk bergantung pada bunga dan riba makanya namanya bank syariah
@ayoomain2264 jgn tendensi ngasi pendapat kalau blm tau ilmu hukum dan mekanisme transaksinya. Contoh 1 aja nah, di bank syariah ada yg namanya akad MURABAHAH. Itu bukan namanya aja yg islami tp prakteknya jg sesuai syariat. Coba pahami perbedaan praktek perpindahan barang secara murabahah di bank syariah dgn praktek serupa di bank konven saat kita ingin memiliki sebuah barang. Ada yg haram disitu ( konsep murabahah)?. kalau ada yg haram coba sebutkan dalam hal apa! Sedangkan pada bank konven, transaksi serupa diatas jelas2 haram.
Yg jelas bank syariah lebih parah angsurannya, kadang jadi mikir sendiri dengan pemaknaan ( riba) sehingga mengharamkan bank konvensional. kita setuju bahwa riba itu haram (krn memberatkan peminjam) harusnya bank syariah membuat aturan yg lebih baik agar tidak memberatkan bukan hanya mengubah akadnya saja tp harus berfikir supaya tidak memberatkan seperti Bank konvensional. Tp menurut sy justru bank syariah seperti memanfaatkan org² yg mau berusaha menghidari riba.
Dalam diskusi ini, Baik pak gugem sama pak ustadz menurut saya ada kekurangannya. Pak ustadz AMDK hanya menggunakan sudut pandang ahli hukum, ilmu yang sudah ada terapan praktisnya, sehingga pernyataan maupun pertanyaan pak gugem yang sangat mendasar dan fundamental kurang dipahami dengan baik. Sementara pak gugem, sebagai yang membawa pertanyaan, menyadari adanya kurangnya kesepahaman, namun kurang bisa menyadari posisi pak AMDK yang basicnya adalah praktisi, sehingga pertanyaan filosofis, mendasar, dan fundamental dianggap pak AMDK "bertanya dengan menggerutu dan tanpa ilmu". Kesimpulannya, saran saya untuk pak gugem: perbanyak jam terbang diskusi dengan praktisi, agar bisa menyelaraskan pemikiran dengan lebih efektif Sementara saran saya pada Pak Ustadz AMDK, meskipun seorang praktisi yang ahli di lapangan, jangan merasa cukup ilmu dan mengelak adanya kekeliruan pada konsep yang mendasar. Coba bapak mau belajar cara berdebat, karena gaya bicara bapak terlalu persuasif khas agensi. Jujur saya tidak puas karena debat ini tidak menjawab apa2 selain pertanyaan pak gugem yang gagal dipahami dan statemen pak AMDK yang diluar pertanyaan. Lain kali sebelum menjawab dengan UU coba pahami dengan baik rumusan masalahnya terlebih dahulu, jangan buru2 bilang "kesimpulannya...". Mohon maaf, saya hanyalah orang bodoh yang ingin tahu pendapat para ahli, namun dalam diskusi ini, rumusan masalah saja baru muncul di akhir video sebelum akhirnya bapak potong dengan menawarkan produk bapak yaitu buku. Semoga kita semua masih mau untuk terus belajar dari kesalahan, aamiin.
yap menurut saya juga pak AMDK terlalu menganggap lawan bicara nya tidak kompeten di bidang ekonomi syariah , makanya perihal pernyataan mendasar tentang sejarah ekonomi syariah khususnya proses terjadi adanya konsep bank syariah itu benar adanya yg disampaikan guru gembul , namun pak AMDK terlalu menggangap pak gugem sebagai personal orang yg berbicara tdk dengan ilmu tapi dengan emosi (padahal yg dijelaskan gugem itu basic mendasar penciptaan sistem bank syariah , yg mana itu sudah pasti lahir dari metodologi keilmuan) . padahal kalau mau bicara tentang topik "apakah bank syariah ini lebih berdosa dari bank" konvesional lainnya" itu harus dimulai dari basic born nya ekonomi syariah itu , bagaimana penerapan sistem nya yg membuat bank syariah berbeda dari bank konvensional apalagi di menit sekian , pak gugem ada menyampaikan statement setelah ustad AMDK mengatakan kalau ada bank syariah yg tidak menerapkan ekonomi syariah , disitu gugem langsung senyum karena sebenarnya diskusi ini sudah dapat terlihat ujungnya , karena pertanyaan gugem itu simpel " jikalau ada bank yg mengatasnamakan bank syariah , namun tak menerapkan sistem syariah , maka orang yg ada di bank tersebut berpotensi menanggung dosa yg lebih besar dari bank konvensional ,karena membawa agama sebagai kedok bisnis , serta berdosa tak mengikuti sistem syariah , apakah betul pak AMDK pernyataan saya " ucap gugem. tapi pak AMDK malah menjawab salah pernyataan itu , yg mana itu sangat kontradiksi sekali dengan pernyataan pak AMDK di awal tentang adanya Bank syariah yg tidak menerapkan Syariah.
Se goblok"nya saya, saya ngerti jelas apa yg di jelaskan guru gembul, yg GK paham dan GK mau kalah adalah si botak, coba tonton di cenel guru gembul pasti ngakak
insyaAlloh menjadi masukan yg baik utk kedua belah pihak..semoga bisa diterima dg lapang dada..mari tiada hentinya menggali "ilmu & hikmah" lbh dalam lagi..barakallohu fikum
keren amdk... ini masukan yg baik, saya dulu pemahaman sama dengan guruh gembul, ternyata yg di jelaskan amdk membuat pandangan saya lebih objektiv, masalahnya ada di prakteknya di dalam bank, bukan banknya tapi prakteknya sesuai syariah rasul dan sahabat berdasarkan sunnah, dan hebatnya lagi ternyata guruh gembul nasabah di bank syariah.
Kira2 di bank syariah mana yang kalau terlambat bayar tidak ada denda dan bunga? Terus misal dalam kpr rumah syariah, apakah bank membeli rumah tsb ke developer dan dibaliknama atas nama bank kemudian dijual lagi ke konsumen dan balik nama lagi ke atas nama konsumen? Ataukah langsung dari developer balik nama ke konsumen dan bank membayarkan harga rumahnya? Kalau riil syariah, seharusnya jual beli antara 2 pihak antara bank dan konsumen Jadi rumah harus dibalik nama atas nama bank terlebih dahulu kemudian dijual ke konsumen dengan harga yang disepakati dan di angsur flat selama jangka waktu yang disepakati. Plus dalam perjalanan, tidak ada denda maupun sita atas properti atas nama konsumen tsb. Nyatanya? Hal itu ba bisa dilakukan dan tetap ada denda serta sita. Ini yg dimaksud guru gembul, gw nangkep maksudnya.
Tanpa denda dan tanpa sita, uang ga muter. Karyawan bank perlu digaji, gedung bank perlu disewa, pajak perlu dibayar, belom lagi biaya oprasional tiap bulan😂 Bank udah pasti riba. Lalu yg membedakan apanya, ya penyebutannya aja. Bunga disebut sistem bagi hasil. Pencairan kredit disebut akad mudharabah. Denda keterlambatan disebut tazir. Sita jaminan disebut takwid. Sama kayak istilah zinah ama kids jaman now diubah jadi staycation atau yg terbaru jadi sleep over date 😂 Ya artinya sama, berhubungan badan alias ngews 😂😂😂
Yang argumen GurGem sebelum di potong menekankan asal usul "BANK". Bank adalah "Lembaga" mengatur simpan pinjam. Untuk mengatur banyaknya nasabah maka diperlukan pekerja seperti akuntan dan keamanan, kalo sudah memperkerjakan orang maka harus di gaji. Untuk menggaji Karyawannya ini harus ada "Keuntungan", dari itu bank mengambil "riba" sebagai keuntungan untuk menggaji karyawannya. Ini yang gua tangkap dari pernyataan GurGem sebelum dipotong. Argumennya ialah tidak ada Bank yang tidak Riba. Dan semisalnya kalo meminjam uang dan lewat jatuh temponya kalo tidak diberi denda apa konsukuensi peminjam itu? Apa penyitaan aset? Kalo asetnya senilai dari pinjamannya kalo enggak? Rugi Banknya
Ya jelas, emang udah jelas, contoh yg waktu kasus bank syariah yusuf hamka saya lupa nominal, dia pinjam 1 m dan belum waktunya balikin tapi pak yusuf pengen balikin dan bank ga mau terima uang nya di lunasin, tapi uang sebagian yg sudah di balikin ga bisa diambil balik. Hanya di kembalikan sebagian.jujur kalau saya pun ya belum bisa bilang bank syariah itu benar. Karna memang sistemnya sama hanya masih di ubah nama dan istilahnya. Kalau bagi saya orang yg hutang uang untuk usaha ya sah sah ajah di bungain. toh itu buat usaha. Tapi orang yg lagi susah utang duit buat makan nyambung hidup terus di bungain emang kejam. Tapi kita ga tau kondsii seseorang itu seoeeti apa
Bapak gurgem menjabarkan realitas gamblang tanpa beban dan kepentingan, pak Al Jambi berkepentingan menjaga marwah sistem pebankan syariah untuk tetap dipercaya menjaga dari oknum2 di lapangan.. keduanya baik.
Mantap guru gembul, sy mjd lbh mengerti perbankan setelah mendengar penjelasan pak Guru dg bahasa yg lbh mudah dicerna org awam dibanding menggunakan istilah2 perbankan syariah yg rumit & susah dipahami org awam. Dan jd tau jg, yg ternyata mengaku syar'i jg byk melakukan kecurangan, dlm sistem perbankan yg berbalut syariah itu. Semoga kita selalu dibawah Lindungan Allah SWT.. Aamiin
Tapi pemahannya aneh. Dikatakan bank karena ada transaksi dn siatem keuangan. Nah bank dikatakna tidak syariah / konvensional. Krn transaksinya yg yidak sesuai syariah
@@rumahraffasya lah iyalah. bank itu ga ada yg syariah. bank itu institusi, lembaga. dulu dizaman nabi, riba itu dilakukan oleh orang-orang. dosanya ditanggung sama pelakunya, karena awal riba muncul adalah pinjam-meminjam. riba berevolusi menjadi utang-piutang dan menjadi instrument transaksi. setiap transaksi yg dilakukan bank, itu bersifat riba karena ada tambahannya. karena bank itu sebuah lembaga yg ada orang-orang yg bekerja dan membutuhkan sebuah upah. Riba skrng, mau anda beli, pinjam, atau transaksi itu ada tambahannya (admin,bunga) itulah yg disebut riba (tambahan) yg merugikan oranglain Seorang muslim dalam bertransaksi/berdagang/membantu oranglain tidak diperbolehkan curang(merugikan oranglain).
Kata orang Madura, "ORANG TUA SEPERTI QURAN RUSAK". Quran rusak dibaca gak bisa, diinjak gak boleh. Jadi sikap GG dalam menghadapi bapak ini perlu ditiru
terlepas dari masalah yang dibahas, disini saya sangat mengapresiasi ruang diskusi yang dibuat oleh pak ustad dan pak guru. kita butuh ruang diskusi seperti ini lagi di media sosial supaya masyarakat tidak terpolarisasi
@@sujudprasetiyo6351ya ada benernya jga sih, kalo sdh tahu ilmunya maka guru gembul gak akan menghakimi bank syariah seperti itu, tapi langsung menegur bank syariah yg melanggar syariat.
balik ke kata" guru gembul yg dipermasalhkan "JIKA ADA BANK MENGATASNAMAKAN SISTEMNYA SYARIAH TAPI PRAKTEKNYA TIDAK SYARIAH MAKA LEBIH HARAM DARI BANK KONVENSIONAL" salahnya dimana?, toh itu yg dilakukan ustadz jambi ke bank syariah yg kaya gitu?, bedanya ustadz menindak pake hukum, guru gembul pakai kata", salahnya dimana?????
Diskusi dan tabayunnya patut diapresiasi, cm di lain hal, si bapak merasa bhw dirinyalah yg paling paham soal bank syariah, sulit mengakui bhw ada pihak lain yg jg paham, menganggap apa yg dipahami orang lain bkn berasal atas dasar keilmuan tp sebatas spontanitas emosi (geregetan)
Lebih rasional Guru Gembul.. Penjelasan Guru Gembul lebih runut tapi malah dipotong pembicaraannya, saya orang awam kampungan tapi paham penjelasan Guru Gembul bahkan saya jadi tau sejarahnya sistem perbankan.. Berbeda dengan bapak ini malah menjatuhkan teman diskusi dengan mengatakan tidak dengan ilmu,,merasa punya ilmu tinggi dan merasa paling benar.. Terima kasih suguhan diskusinya..
Ketika Pak Ustadz menyebutkan perbedaan definisi antara "pinjam" dan "utang" dalam konteks ekonomi, dari situ kita harus sadar bahwa istilah2 yg ada di bank syariah itu bukan lain hanyalah permainan definisi, bukan pada substansi praktik. Semoga kita semua berada dalam lindungan Allah SWT dan semoga Allah menunjukkan pada kita semua para "pemuka agama" yang mencari keuntungan atas nama agama. Allahu Yahdik.
Yg bapak baju putih omongkan itu cuma teori,prakteknya nol besar.itulah agama selalu dijadikan kedok kejahatan.pinjam uang dibang Sariah juga pake bunga.itu fakta.
dua orang muslim yang luar biasa, mau diskusi dan memberi pencerahan... terlepas dari materi diskusinya, tapi akhlaq muslim dalam diskusi sudah dicontohkan oleh pak guru dan pak ustadz... semoga mereka sehat selalu,
betul,.. ditanya berkali2, sudah digarisbawahi pernyataan gurgem yang minta dijawab, jwbannya malah kmn2... padahal pertanyaan gurgem tidak menyerang/menyudutkan. hanya tanya kalau ada yg pura2 syariah hukumnya apa..😢
@@nyllanylala5759 meski begitu kn ya gk perlu diskorin segala, toh ini kan ruang diskusi yang mana saling sharing dan bertukar pemahaman bukan ruang ujian yang harus dikasih skor. hehe udah lah nanti jadi panjang
Karena pikiran hanya disebut pikiran kalau dipertengkarkan. Kalau Anda hanya punya pikiran dan nggak ada yang membantah pikiran anda, itu artinya anda sedang berdoa nggak boleh diganggu," ~Rocky Gerung
Syukurlah, hidupkan majukan keilmuan gagasan apapun dengan tetap rasa, kepedulian, toleran dalam segi apapun. Terimakasih atas contoh Tabayunnya terhadap sebuah pemahaman. Mantap
ketika mendengar kata bank,itu jelas bukan tentang gedungnya,bukan tentang benda mati,itu tentang sistem dan aktifitasnya,kalau bank dalam pembahasan ini adalah tentang gedungnya,berarti kalau gedung itu beralih fungsi menjadi gedung karaoke misalnya,berarti gedung itu akan tetap disebut bank,dari sini saja kita tahu kualitas intelektual bapak baju putih ini
Di menit 37:11 pernah saya alami. Ketika saya buka rekening bank dan setelah setelah selesai buka rekening bank syariah saya di tawari untuk kredit emas oleh CS-nya dan saya menolak dan saya bertanya kenapa di bank syariah ada sistem kredit emas yg mana saya sedikit tahu sistem tersebut adalah haram/ribawi dan CS-nya menjawab "saya hanya menawarkan pak dan sistem ini kebijakan dr bank lgsg"
Fakta di lapangan adalah nasabah bank syariah cm orang katanya takut riba tp orang dengan pikiran realistis gak akan mau karena angsuran di bank syariah jauh lebih tinggi ketimbang bank konven
Saya yakin orang yg bisa berpikir logis dan runtut bisa memahi siapa yg menang di diskusi ini. Tujuannya tabayyun tetapi jatuhnya defensif dgn argumennya
diskusi idealnya ya memang seperti ini, ga pake gebrak2 ga pake katakata gak nyaman, emosi di tahan, saling menghargai.... ini sangat konstruktif dan dibalut dengan suasana kondusif, semoga media komunikasi sesantun ini, akan ada di kemudian hari...mengingat banyak juga yang kontradiksi dengan pak gurgem.... ini patut dicontoh.... saling menghargai, memberi value ...mantap!!
ini enak nih, diskusi kaya gini panas tapi bikin adem hati, penuh dengan hikmah ilmu kehidupan. PUAS DENGERNYA.👍👍👍 lebih baik lagi sih klo pihak2 yg disindir (oknum bank syariah) paham & berubah pola pikir & tindak-tanduk/perbuatannya, jangan lagi berbuat dosa lebih dari apa yg sudah diperbuat. sadarlah anda itu salah.
ustad ini juga punya pengetahuan di bidang ini, cuma kalo di jelasin pakai sudut pandang lain malah nggk dapat poin nya padahal poin nya sama,,, mungkin saja pak ustad J hanya ngambil refrensi dari 1 guru, satu sudut pandang,,
Pak Guru Gembul wawasannya sungguh luas, punya banyak referensi, tidak mudah emosi, berbicara sesuai fakta lapangan, salut salut salut..masyaAllah 👍👍👍 Padahal cukup di kesimpulannya di pernyataan pak gugem , " jika ada bank yg padahal dia konfen, tp berembel² syariah, justru lebih haram " yaa betul 😁
Untuk memahami metode kerja bank syariah anda harus memahami prinsip2 dan akad yang di gunakan dalam metode trasaksi tersebut ,maka jika anda tidak memahaminya lalu anda mengatakan bank syariah itu haram ,sebaiknya anda mempelajari terlebih dahulu atau anda bisa kuliah mengambil jurusan perbankan syariah agar anda paham bagai mana cara kerja bank syariah tersebut dan anda dapat menemukan perbedaan bank konfen dan bank syariah secara mendasar dan detail
Apakah prakteknya sama dengan buku" atau ilmu" yg ada di perkuliahan? Contoh sederhana akad murabah yg disampaikan ustad al jambi di video ini. Di prakteknya ga ada satu pun bank syariah yg menjual barang ke nasabah, tp mereka memberikan uang pinjaman dengan pembayaran dicicil ditambah margin
Yang di Permasalah kan teori dan praktek guru kembul lebih mengarah ke praktek... Secara teori memang benar apa secara praktek betul belum tentu... Ada bank syariah ketika kita melakukan pelunasan kredit di kenai denda beberapa kali angsuran jelas itu riba... Kadang dendanya lebih besar dari bank konvensional
@@bermainbelajar07 yang jadi masalah sekarang yaitu distikma masyarakat hal pertama ketika dia datang ke bank syriah hal pertama yang dia tanya bukan akadnya apa ? namun yang pertama kali di tanya angsurannya murah gak ya Kesalahan kedua kebanyakan nasabah mendengar dari cerita orang lain tentang stikma buruk tersebut , tapi tidak pernah mempraktekannya secara langsung ,seperti anda contohnya anda bilang bank gak ada yang beli barang ,coba anda besok ke bank syariah ajukan pembelian motor dengan akad murabaha pasti nanti mereka akan menyuruh anda untuk mencari dan memilih motor yang anda inginkan tersebut ,setelah anda mendapatkannya pasti pihak bank akan membeli motor pilihan anda tersebut secara lunas ke dealer motor ,setelah motor di lunaskan bank lalu bank menjualnya kepada anda ,namun dengan akad jual beli contoh motor tersebut harganya 20jt bank menjual ke anda di harga 23jt ,3 jt itulah keuntungan yang di proleh bank ,dalam akad jual beli mengambil keuntungan dengan kesepakatan yang sama sama di sepakati tanpa merugikan satu pihak itu tidak haram/riba , jika pembeli setuju dengan harga 23 jt tersebut barulah nasabah dan bank membuat kesepakatan metode pembayaran di dalamnya yang tidak akan ada bunga & denda jatuh tempo yang melebihi nominal 23 jt tersebut ,kami di aceh hampir semua bank syariah menerapkan seperti itu ,mamun jika anda mengatakan semua bank tidak bisa membeli saya fikir itu terlalu konyol , mungkin hal kedua di kota anda ada 2 bank bank BRI syraiah dan BRI konfen anda mengajukan pembelian ke Bank konfen makanya tetap di kenakan bunga atau denda waktu jatuh tempo 😀
@@nandarvaizard Benar apa yang anda bilang ,namun jika kita lihat kembali di video guru gembul yang lalu dia menyamaratakan semua bank syariah melakukan prinsip riba/haram di situ letak kesalahan pemikiran beliau ,prakter tersebut memang ada namun untuk saat ini sudah sangat kecil di temukan banyak kesalahan tersebut di awal awal perubahan bank konfen di alihakan menjadi bank bank syariah
Closing yg membagongkan dan membadutkan...Salut utk Guru Gembul yg sabar melayani Bapak yg berbelit2 ngomongnya dan selalu maksa dgn narasi2 Agama yg tak nyambung
cuman gegara kata kata pak Guru Gembul bikin perumpamaan .... " KALO..... SEADAINYA. " ampe ada yg dari jauh misleading salah ngartiin statement pak guru gembul yg lagi berandai andai ...😁😁😁😁😁😁😁 terimakasih pak Guru & pak Ustadz atas kolabs nya.. ampe jadi rame ... 🤭🤭🤭🤭🤭🤭
@@bocahkreatif2047 Bapak gurgem menjabarkan realitas gamblang tanpa beban dan kepentingan, pak Al Jambi berkepentingan menjaga marwah sistem pebankan syariah untuk tetap dipercaya menjaga dari oknum2 di lapangan.. keduanya baik.
Sama istilah Tuan Guru Gembul org tau sholat hukum sholat tapi gak pernah sholat ya..dosanya 2x lebih besar dari org yg gak tau cara sholat tapi dia sering ikut sholat berjamaah....mantap Tuan Guru lanjut menginspirasi...
Astahgfirullah pas ustadz mohon maaf ana greget sekali menyimak diskusi ini, mohon maaf ustadz seharusnya lebih memahami lawan bicaranya, jawaban ustad terlalu muter2, tapi ana respect dgn antum ❤ Dan untuk pak gembul spertinya lebih rasional , Kalian luar biasa ❤
ga muter muter sebenernya karena dari awal "pernyataan" keduanya udh sama ... cuma pak.ust nya aja ga sepakat karena gak merhatikan pernyataan lawan bicaranya... yg buat pak guru harus menjelaskan dari awal mula bank itu.... yg bikin muter muter pak.ust nya sih.. dia kurang memperhatiin kata kata dari "pernyataan" lawan bicaranya
Alhamdulillah, diskusinya sangat menarik. Niat & cara memahaminya harus dengan iman, ilmu dan husnuzhon mudah"an akan menjadikan hidayah buat kita. In syaa Alloh, kedua narasumber tsb mempunyai niat baik karena Alloh utk mendidik kita berfikir cerdas, takut karena Alloh SWT dan berSIAP utk menjalankan SyariatNya.
Klo boleh menilay saya dari golongan orang awam malah lebih paham pemahaman pak guru gembul lebih jelas dan mndetil d banding lawannya, sya lier dengerinnya 😊
Kurang imbang, GuGem literasinya sangat luas, jd sudut pandangnya jauh lbh luas, enak di dengar dan jelas argumentasinya.. luar biasa beliau.. @gurugembul Bapak satunya mohon maaf keliatan ego dan emosinya, mungkin karena senioritas dan titel yg di bawa.. sygnya ilmunya ga keliatan malah ketutup ego n emosinya jd kurang bijak mengelola emosi 😁
Imbang..menurut sy keduanya ga nyambung..guru gembul paham sejarah tpi tdk lengkap argumentasinya terkait pernyataan jika ada bank syariah..bla..bla dst...gugem sprtinya tdk memahami banyak transaksi di bank syariah yg justru tdk syari ..misalkan apa yg dikatakan tidak ada denda faktanya ada, transaksi hutang juga bukan krn dlm prakteknya bank syariah membelokan transaksi menjadi akad jual beli, investasi dan bagi hasil yg justru sbgian tdk menjalankan transksi syriah sprti akad investasi dg pembagain resiko yg tdk syari, dll gugem hanya mentok di klarifikasi atas pernyataannya yg memang ga salah tpi kurang bertanggung jawab, lawannya pun ga mampu utk mengejar argumentasi nya gugem, gugem membawa argumentasi terkait bank nya yg menjadi sumber riba melembaga dan meluas, itu bagus tpi sayang lawan debat membelokan kasus riba hanya pd transaksi/akad dan mengabaikan sejarah, disitu gugem tdk juga melanjutkan argumentasinya lebih dalam lgi
Sangat mengerti dengan diamnya guru gembul,pdhl awalnya beliau bersemangat...namun akhirnya beliau memilih diam,karena tidak mau memperpanjang perdebatan....Karena ini adalah sia-sia....(orang berilmu akan memilih diam dari pada memperpanjang perdebatan)....Gk percuma sy subscribe chanel beliau (Guru gembul) tahun lalu 🙏🏼🙏🏼
Luar biasa...sy mengapresiasi ruang diskusi ini untuk tabayyun dan pd akhirnya jadilah kolaborasi antara sudut pandang realitas dan ilmu (undang-undang dan fatwa) shg hasilnya adl titik temu yg sama.
Ternyata masyarakat sekarang pemikirannya lebih terbuka, salut buat guru gembul yg selalu mengedukasi masyarakat, walopun kenyataan itu menyakitkan tapi lambat laun masyarakat mulai cerdas, semoga sdm kita semakin tinggi
Assalamualaikum Mohon maaf, izin ikut komen Sebelumnya mohon maaf temen2 yang mengaku diri awam, saya juga awam, maka dari itu mari kita belajar agar tidak awam Khusus perkara bank syariah, barangkali alangkah baiknya kalau kita lebih banyak belajar lagi, banyak ngaji lagi, dan betul-betul memahami konsep syariah. Saya bukan pakar, ini menurut yg saya pelajari dan saya pahami, Bank syariah konsepnya tidak seperti yg dipahami beberapa dari kita yakni hanya mengubah istilah dan definisi yang menjadi bahasa arab, bukan! Tapi transaksi yang terjadi di dalamnya. Jadi kalau kita ingin tahu bank itu benar2 menerapkan konsep syariah maka lihat transaksi nya. Masih ada riba atau tidak? Nah, perlu kita ketahui bersama juga, riba itu adalah transaksi uang dengan uang, seperti pinjam uang terus berbunga. Bunganya inilah yg disebut riba. Berbeda dengan akad jual beli. Wallahu A'lamu bi As Showab. Semoga senantiasa dilindungi oleh Allah dari hal2 yng haram, makruh, dan syubhat❤
Saran aja buat yg datang ke Chanel ini. Namanya pendapat itu pasti berbeda karena pola pikir dan pemahaman orang itu beda jd wajar kalo misal ada perdebatan yg alot buat nyamain persepsi jd ga perlu ada hujatan karena itu. Kemudian buat yg bener" dukung guru gembul sebaiknya ga perlu meninggikan dia karena orangnya sendiri ga suka di tinggikan (yang nonton dia lama pasti ngerti), apalagi ditinggikan dengan cara menghujat pihak lain. Jadilah pengamat yg baik cukup ambil aja ilmunya dan buat jd pelajaran kita buat milih sesuatu atau juga bisa jd tambahan perseptif buat kita yg lihat video ini. Itu cuma saran aja di ambil boleh ga diambil juga saya ga rugi.🙏
Terimakasih sebanyak-banyaknya untuk pak al jabim,berani berbeda,tidak main gebrek dan mengeluarkan argumen sepihak.Langsung datangi orangnya dan membuka ruang diskusi.. bravo👏👏 semoga wakil institusi agama islam yang lain mengikuti jejak seperti pak aljabim❤ Berbeda pendapat itu hal yang wajar dan lebih baik berdiskusi panjang dan sengit dari hanya saling memaki maki dan main tangkap.Bangga sekali saya melihat hal ini😀
Tidak maen grebek, memang iya. Tapi tidak bisa memahami perkataan orang lain, dan ngotot dengan pendapat sendiri, apakah ini diskusi?? Cuma memahami kata kata "SEANDAINYA KALAU ADA........" masa begitu nggak bisa? Pahami kata-kata sedikit, ilmu agama tinggi, ilmu logika rendah?
Kebijaksanaan itu datang bukan semata-mata karena ilmu, tapi karena pengalaman. Jadi intinya ketika dapat ilmu itu langsung amalkan! agar menjadi orang yang bijaksana. 🙏🏼
Buat Pak GG, yang sabar yah, jgn emosional. Buat Pak Ustadz, yuk kita nambah komunitas lagi, biar bahasanya bisa 1 frekuensi, kami generasi penerus selalu butuh bimbingan Pak. Saya senang lihat tabayun ini.
Sebenrnya cuma beda istilah klo konven bunga, syariah margin. Plus syariah ditambah akad berbahasa arab jd terlihat lebih afdhol. Dan sekarang bank tdk pakai istilah hutang, tp pinjaman supaya lebih lembut. Sy kerja di bank konven jd saya alami itu.
Bank Syariah sebenarnya gak begitu, , intinya Syariah ingin menghindarkan riba, misalkan ada riba yang masih ada riba dengan alasan ada arabnya itu bukan banknya, tapi Oknum yang sengaja.
Alhamdulillah ... terima kasih Guru Gembul ... mantab penjelasannya ... beliau sungguh luas ilmu, runut dan sabar dalam menjelaskan Pak ustadz baju putih (maaf belum tahu namanya), terima kasih informasinya ... insya Allah kedepan lebih tenang dalam mendengar pendapat Intinya ini sungguh diskusi yang informatif bagi saya
Sebenarnya emang satu pemikiran.. cuma pak guru pas lihat/dengar perilaku oknum bank syariah dia langsung "menjudge".. kalau pak ustadz tau memang ada oknum bank syariah yg kayak gitu, beliau mengingatkan bank tersebut.. Dan sudah CLEAR! Alhamdulillah
Krn oknumnya byk bro. Cuan bgt kan target market mayoritas, gmn ga pada nakal? Dan gmn kita ga pesimis dan 'menjudge'? Makannya ditariklah dr awal sistem perbankan. Kl semuanya diribain, duit kertas jg haram dong tanpa kita apa2kan. Jd 50:50 aialah main aman krn saya org awam dan bodoamat aowkaowk
Pahami kata "Jika" dn tidk ada kata "Jika" Guru Gembul ini tidk menunjuk salah satu bank syariah tapi berandai "Jika" ada bank yang mengatas namakan Syariah namun tidk menerapkan system syariah-nya maka bank itu akan lebih berdosa lebih dari bank komvensional.. Dan sya setuju dengan system uang kertas yang rusak dari awal hingga membuat riba yang tidk kami sadari.
Kesimpulan : Bank yang mengaku Bank Syariah tapi tidak melakukan tindakan syariah adalah kriminal & wajib dipidana. Oleh karena itu UU tentang Bank Syariah harus disosialisasikan supaya masyarakat tahu kalau ada pelanggaran. Dan mohon kalau ada pelanggaran dari pihak manajemen atas yang bersifat prinsipil, terutama pihak direksi wajib diumumkan nama bank nya supaya menimbulkan efek jera.
Susah bang mau ngelaporin beginian, posisi penghutang lebih rendah dari pemberi hutang. Jaman skrg bang, masih ada yg mau ngasih hutang aja udah bersyukur bgt
Pemikiran Pak guru terlalu dalam. Sehingga sulit dijangkau lawan diskusinya. Sehingga pak guru lebih mengeluarkan rasa sabar ketimbang mengeluarkan isi kepalanya. Tp tetap salut buat pak ustad yg udh memilih jln diskusi😊
kayaknya pak aljambi sedang cari aman jadi diskusinya kurang terbuka lebih luas pdhal pak guru udah mencoba buka diskusi dengan cerita awal mula riba dan terus nekanin SISTEM antara bank syariah dan konvensional yg hampir mirip tapi yahh agak kecewa dikit heheh
Justru pak guru kagum sama ustad Krn sangat menguasai mengenai ilmu muamalah..terutama msalah Riba. Makannya pak guru d akhir Lebih byk mendengarkan tdk sprti di awal Lebih byk memotong sprt dtulis d channel beliau sndiri
Subhanallah..indahnya orang2 muslim ketika hidupnya dibalut dengan ilmu agamanya... Semoga bpk2 berdua allah sehatkan dan allah panjang kan umur nya... Untuk trs membimbing umat ke jalan yg lebih baik...
Ga bakalan bisa sih membimbing umat ke jalan yg baik kalo blm ada pinjaman/utang yg real 100% tanpa riba Bahkan NU Muhammadiyah FPI Persis dll kgk mau bikin program pinjaman/hutang tanpa riba
@@Dakwah_MLBB Pemerintah kita j pinjaman ada Bunga krn uang jg kebanyakan dr hasil pinjaman yg harus dibayar sma bunga plus keuntungan dikit buat negara'😊
@@azharzainab8012 pemerintah kita minjem nya ke world bank yg konvensional ya jelas ada bunga nya, IMF jg sama konvensional Lah bank syariah malah ikut ikutan ada bunga riba nya biar gaji karyawan ama biaya operasional
@@Dakwah_MLBB waduh gak bisa pukul rata juga seperti itu bang. masak hanya karna gak dapat utang-an umat gak bisa di bimbing ke jalan yang lebih baik. cuma kalo mau nge bahas kenapa gak ada lembaga Islami yang gak bisa kasi hutangan tanpa Riba nah itu masi bisa kita diskusikan, bahkan bisa panjang itu diskusi nya.
Secara konsep syariah bisa dilakukan, akan tetapi realitanya banyak bank menyatakan dirinya syariah, tapi praktek bisnisnya masih melakukan konsep ribawai seperti konvensional hanya merubah istilah saja menjadi bahasa arab. Mudah2an dikemudian hari bank syariah di Indonesia bisa berdiri tegak dengan 100% konsep syariah dan sesuai syari'at
Saya dengarin nya kadang senyum kadang monyong kadang nyengir kadang meringis kadang merongos seru juga nih kayak lagi diskusi sama mamak saya tercinta .. kadang nyambung gak nyambung yang di maksud. pokoknya mamak harus semua benar .. gak apa yang penting mamak senang 😁❤️
Salut sama Guru Gembul utk menjelaskan dgn sabar, sebab umur banyak belum tentu menerima krn dokma²&dokrin² sejak berkembangnya ilmu pengetahuan bnyk manfaat, bagi mereka yg mau belajar, dan tdk mengkerdilkan pikiran umat, gunakan akal,nalar&logika sehat salaam sadar&waras, wsslm 😊
Selamat pak guru gembul, berhasil jadi individu yg berilmu dalam diskusi, dengan argumentasi dan pengetahuan yang luas. saya orang awam ngerti banget penjelasannya. walaupun gagal memberi pemahaman sama bapaknya. IMHO😷
Kalimat intinya adalah "Seandainya Kalo Ada (Oknum)", Guru Gembul Tidak Menggeneralisir Semua Bank Syariah (Tapi Realitas dilapangan ada Oknumnya)... Justru statement yang di mintai klarifikasi itu seperti hanya bersumber dari Thumbnail Video dan malah menggeneralisir seperti mendapatkan informasi dari potongan-potongan yang disampaikan
Menurut saya kesalahan terbesar GG adalah men generalisir semua bank syariah lebih haram dari pada bank konvensional. Padahal setelah diskusi mereka berdua sepakat yang dimaksud bank syariah haram itu adalah hanya sebagian bank syariah (oknum) yang melanggar syariah itulah yang haram.
Bapak ini Bebel pikirannya... Logikanya gak masuk Mempertahankan argumennya yang justru memalukan pola pikirnya... Guru gembul THE BEST keunikannya...Top
yang jadi pertanyaan, yang diminta jawabannya oleh gurgem. "kalo ada bank yang mengaku2 syariah, tapi pada prakteknya tidak (ngaku2 syariah doang) apakah itu tidak lebih haram karna menghalalkan yang haram? " ini yg digarisbawahi berkali. kalimatnya buka menuduh/menyerang yg sudah benar2 menjalankan syariah. tapi bertanya (JIKALAU ADA) kalimatnya kan spt itu. contoh lain spt jika ada srigala mengaku2 jadi domba untuk mendapat keuntungan dr penyamarannya, dan memangsa domba2 lain dr tengah kawanan domba tapi tetap aman. itu kan lebih ganas dr pada srigala yg gak pake pnyamaran jd domba agar bisa lebih leluasa memangsa.🙏
Sesuai dengan sejarah tp ga semua Permasalahan Agama bisa diselesaikan dengan sejarah saja, harus ada ilmu² nya juga. Karena apa yg ada saat ini ga semua nya terjadi di masa lalu. Makanya Ada Ijtihad, ada Qiyas , Ada Fatwa.
Pak B pinjam dari Pak A uang 50jt 10th yg lalu, dimana saat itu 50jt bisa membeli 5 sapi.. Ketika 10 th kemudian uang 50jt itu dikembalikan ke Pak A, ternyata uang 50jt itu hanya bisa membeli 2 sapi. Ada penurunan nilai di sini. Pak A dirugikan, sedangkan Pak B yg meminjam justru mendapatkan riba (kelebihan). Adilkah? Diskusi ini sama sekali tidak membahas inti dari permasalahan riba, yaitu inflasi. Selama ada inflasi maka bullshit lah mengembalikan hutang tanpa bunga, yg dirugikan justru yg dipinjam uangnya, dan yg meminjam justru jadi dapat riba. Jadi apakah bunga itu riba? Dlm sistem yg masih pake inflasi skrg ini? masih belum jelas..
Minjam sandal boleh digunakan gk boleh dijual pindah tangan Minjam duit cm dilihat doang gk boleh pindah tangan Buat apa minjam duit kl cm dilihat Nah disini masuk tu Gunakan istilah utang. Krn kl utang bs pindah tangan Nah dr mn bank syariah gaji pegawai Dr bagi hasil. Baru saya paham. Ternyata bank syariah bagus jg konsepnya. Saya ingin belajar LBH dalam Bunga bank konvensional adalah balas jasa Bagi hasil jg balas jasa Terus bedanya apa? Nah pertanyaan berikutnya Berapa bunga bank konvensional Berapa perbandingan bagi hasil bang syariah. Setelah dpt Baru simpulkan Untung dmn?
Maaf nih, saya bikin deposito di salah satu bank syariah besar di Indonesia ini. Kenapa di cairkan sebelum jatuh tempo kena denda ?? Bisa tolong di jelaskan hukum nya ?
Intinya pak guru gembul itu bicara bukan cuma realita dg realita yang dia lihat. Tpi dg fakta dan data jg. Dan pertanyaan dia sebenarnya sangat simpel. Dan sangat mendasar.
Alhamdulillah datang dengan tabayun, dan tidak berkicau di media sosial, sehingga menjadi bola liar.. Inilah Indonesia, apa yg menjadi pro kontra diselesaikan dengan kepala dingin saling sharing.
Publik udah tahu si Gembul itu cuma pencari konten yg segaja bikin narasi kontroversi supaya viral doang, tapi minim ilmu kebanyakan asumsi sendiri.. 😮😮😮😮
Assalamualaikum warahmatullahi Wabarokatuh Ustad Al Jambi, ana ex BNIS dari Jember, dulu kita sempat berdiskusi masalah akad Musyarokah di kantor Jember, semoga antum masih mengingatnya 🙏🏻
Kali ini guru gembul salah, riba itu haram ada zaman nabi tapi bank gada zaman nabi tapi bukan berarti haram, bank konvensional seiring zaman berkembang sistemnya riba, yg salah sistem riba nya bukan bank nya, maka syariah menggunakan kata bank dan membuat sistem syriah maka sah.
ini pegawainya bank syariah ta?
@@jumainmarhainis5931 saya subcriber gugem bahkan hampir semua video nya saya tonton. Tapi memang gugem seorang akademisi bukan praktisi ada hal yg tidak tersentuh oleh beliau yg kebetulan yg di hadirkan seoranv praktikisi, sebelum uu syariah di tetapkan tentunya uu itu sudah dilakukan uji ilmiah oleh pakar2 hukum di indonesia dan sudah final. Gugem salah disitu dengan berani mengatakan bank syariah itu lebih haram. Tentu statment tsb menyayat hati pembuat kebijakan.
Guru gembul ga salah bang, mksdnya beliau itu apabila penerapan bank syariah tidak sesuai syariah maka itu lebih haram daripada bank konvensional.
Masa murid gugem gabisa ambil kesimpulan@@ezaasmafur2904
Gue lebih percaya guru gembul dari bank syariah
@@matay1272 bro guru gembul mengajak kita cerdas bukan mengajak sefaham dgn beliau, kalo memang syariah lebih haram itu pendapat beliau. Ya mungkin bank syariah di indonesia haram belum tentu bank syariah di negara lain?
Dari diskusi ustad Aljambi, saya jadi lebih mengerti penjelasan guru gembul. Terima kasih atas diskusinya yang sehat dan bermanfaat Ustad.. semoga sehat selalu yah.
Menurut bapak al jambi, bank benda mati = bangunan = gedungnya,,, muter-muter aja gaek ini..
@@ridoekal3619 jangan gitu dong, hormati orang tua
Anda tau mana yg dungu kan😅😂kata rocky gerung
th-cam.com/video/0Jdk-_bT_MY/w-d-xo.html
@@ridoekal3619poinnya lagi bahas hukum syariah, dan mereka sama2 faham, dan yg awwam yg pada gk faham
Salut sama Pak Guru Gembul yang telaten dan tidak emosian.....selalu bicara berbicara dengan data2 yang bermutu dan bisa dipertanggungjawabkan👍. Lanjutkan pencerahan2 seperti ini Pak Guru biar seluruh masyarakat Indonesia menjadi cerdas!!!
Aku kalo di posisi guru gembul udah gua gampar tu bapak😂 aku dengerin aja emosi anj
tlaten palalu.. ngomong dipotong mulu nggak ngerti ilmu asal nrocos aja nggak didengerin dulu sampe selesai.. ini cuma materi Tsanawiyah.
@@kyrosanime suda tapi selalu mengubah pemahaman sampai susah untuk memahaminya dan ada fakta yang tidak di terima kayak bank itu sistem setelah saya cari itu terkonfirmasi tapi di jawab bank itu benda mati "bangunan" jadi yang benar yang mana ini tolong di jawab ?
Guru gembul memng pintar. Tapi dia tidak menguasai semua hal. Harus di terima itu. Gw ga peduli soal syariah. Tp gw paham apa yg pak botak sampaikan. Guru gembul disini mbulet2.
@@andywatterson7461 bukan ubah pemahaman tapi pelurusan.
Bank = Bangunan & tak semua aktivitasnya haram / ribawi..
bgitu juga dg ribawi, tak harus pergi ke Bank.. rentenir lokal pun bisa..
Bank konvensional ribawi bisa disyariahkan, Bank Syariah juga bisa "diribawikan" kalo yg pegang mantan konvensional, krna memang ga paham..
tapi salah besar jika si Gembul ngmong bahwa Bank Syariah lebih kejam dari Konvensional & ngmong kalo Syariah itu konven yg di"Arabkan", hanya krna dia ga paham ilmunya.
pdhal Bank Syariah sndiri lebih luas dari konven.
disini Gembul menolak dg bilang "realitanya" pdhal di podcast2, secara teori dia ngmong kalo Syariah & konven bedanya cuma di penyebutan aja.. memang kalo ilmu disampaikan ga dg ahlinya, yg dengerin kalo ga hati2 jadi ikutan bego sampe ke tulang..
Guru gembul mantab, mencerdaskan ummat, makin berilmu makin merunduk, gak emossian, gak motong2 omongan, itulah adab sesungguhnya! Sehat2 trus gurum gembul
Penilaian saya sepertinya bapak Jambi tidak berniat berdebat & bertabayyun, tapi hanya memaksakan pendapatnya untuk diterima guru gembul aja.
Contoh:
Pak Jambi bilang Bank itu benda mati (bangunan) sedangkan yg dipermasalahkan pak Guru Gembul itu lebih ke sistem perbankannya.
Contoh 2:
Kalau ada bank syariah yang melakukan praktek konvensional menurut guru gembul berarti melakukan 2 kesalahan... Ini juga dipahami & ditanggapi berbeda oleh pak Jambi.
Jadi intinya kalau dari topik fundamentalnya aja udah berbeda perspektif lalu didebatkan hanya akan jadi debat kusir aja.
2 jempol buat Guru Gembul..penjelasannya Gamblang, jelas langsung pd intinya ga muter². Argumennya Cerdas poll menandakan 'ngelmu' bukan emotional thok. 👍👍
Kesimpulanya bank halal apa haram?
@@yunusrigo4441 yang di permasalahin guru gembul itu masalah nama syariah dalam bank!!
Dijelasin guru gembul sejarah alasan terciptanya bank itu udah gak jelas.
Udah tahu bank kok syariah.. 😅😅
@@firmansd4633 ya klo pendapat ustad bank itu benda mati ya sah sah aja , barang gak ada hukumnya tpi karena usahanya lah bisa menjadi haram dan halal
@@yunusrigo4441 bisa halal bisa haram tergantung usahanya
@@rvdgaming4709 bukan pada bank nya,tapi substansi nya.
Yang lebih di cari itu Fakta dan Realita, bukan sekdar Fatwa, UUD tpi oknum oknum BSI tidak melakukan sesuai Syariat, bener apa kata PAK GURU GEMBUL. SEMANGAT GURU GEMBUL masuk ke akal fikiran dan mnambah pengetahuan🎉
BSI pinjaman 6jt perbulan 430.300 x12=5.163.600 selisih itu di sebut bunga nggak sihh
@@bocahsinau9966ini ngadi2 apa wkwkwlw
Gw nasabah BSI gak bgtu hitungan.y
Untuk tabungan bunganya minimum tapi kalau kasih pinjaman bunga yg ditetapkan bank Syariah sdh mirip lintah darat .makanya orang2 lebih suka pinjam ke BRI yg bunga nya kecil dr PD bank Syariah yg mirip lintah darat.
Pentingnya moderator mengatur pembicaraan sehingga tidak salah satu mendominasi pembicaraan.
Semangat pak guru gembul runtut,jelas sederhana dan sangat menghargai lawan bicara
agak kecewa dengan diskusi ini, salah satu pihak kurang bisa menangkap atau sengaja tidak menangkap maksud dari pihak sebelahnya, padahal prinsipnya diskusi ini sangat simple, dan secara tekhnis dan hukum bisa dijelaskan setelah diskusi disepakati.
Misalkan. Pak pinjam sendal mau ke warung karna kaki saya engga mau kotor.. Trus gaboleh dipake di kaki karna akadnya pinjam.
Lalu sendalnya saya bawa pake tangan. Lantas kaki saya tetap kotor. Apakah kita ganti akad dari pinjam sendal buat ke warung dengan akad hutang sendal supaya bisa dipake ke warung. Kok jdi ribet narasinya pak ustad😌
bukan ribet mbak. kamu nya yang nggak ngerti bagaimana akad pinjaman dan hutang.
kalau akad pinjam. kamu boleh memanfaatkannya namun tak boleh menjualnya, jadi manfaat nya aja yg diambil. tapi kalau akad hutang itu sudah menjadi hak milikmu, dan kamu boleh menjual dan menyewakannya.
luar biasa guru gembul, mencontoh seorang anak cerdas yang mengingatkan orang tuanya meski orang tua keras kepala namun terap sabar dan tersenyum.
😊 tetaplah kokoh.
setuju,
memang ini keras kep*l* dan merasa paling pintar dan benar, sangat terasa sekali dari gestur wajah dan gerakan, GG dipandang rendah 😓😓😓😓😓
Tonton sampai akhir bang, hiraukan dulu gestur dan gaya bicaranya. Kalau di cermati isi diskusinya, diawal memang masih ada kesalah pahaman pendapat antara pak guru dan pak ustadz. Diawal Pak guru belum menggaris menegaskan kata "kalau seumpama ada bank syariah yang seperti itu", sehingga pak ustadz masih belum menerima statement pak guru. Walaupun seperti itu, di sepertiga video terakhir akhirnya menemukan titik temu kesepahaman yang indah, masyaallah😊. Semoga kita kedepannya kita dapat tercerahkan kembali dengan video video seperti ini aamiin.
Tapi di vidio terakhir mereka sama2 sepakat sm argumen gurgem 😂
@@rahmanhekate4621 kok saya ngeliat nya malah seolah-olah Bpk itu menghakimi guru gembul seolah-olah guru gembul g tau apa2
@@appareyya4819 iyaa bang, tpi kan masyarakat jg gak bego2 bgt, masyarakat udah tau mana yg lebih berilmu di perdebatan ini
Mantep Guru Gembul penjelasannya sangat analitis, dalam dan kritis. Betul2 memahami persoalan seluk beluk Bank Syariah yg memang berkedok agama. Melalui diskusi ini kita Makin dicerdaskan dan tidak tertipu oleh embel2 syariah.
Kalau kata2 Bank, bener juga dikatakan Benda mati, kalau sistem Bank Konvensial baru penjelasananya berbeda
@@rakhazacky1801 bank itu bukan benda mati , definisi bank itu bukan sebuah bangunan , bank itu suatu lembaga ekonomi yg mempunyai sistem tata cara meminjam , menerima simpanan dll.
makanya kata gugem , bank itu serapan bahasa italia yg artinya banco , atau bangku , artinya tempat atau meja para bangkir melakukan kegiatan operasional dengan nasabah .
kan bangku benda mati , ya emang namun seiring kemajuan zaman , bank itu didefinisikan sebagai suatu lembaga ekonomi yg mempunyai sistem simpan meminjam dll
(cek aja di wiki dan jurnal manapun , bahkan di bangku kuliah sekalipun tak akan ada yg mendefinisikan bank sebagai benda mati )
makanya saya jujur geleng" bingung saat pak ust AMDK mendefinisikan bank sebagai benda mati .
@@davidbank biarin berbeda asalkan tetap tentram dan aman. Debat sehat
@@davidbank mungkin mksd bapa baju putih, bank itu benda mati karena Bank itu cuma lembaga yg harus ada org2 di dalamnya yg menggerakan atau menjalankannya, nah karena itu bank bisa di ubah sesuai orang yg menjalankannya seperti bank syariah yg merubah sistem yg awalnya bank konvensonal yg bergantung pada bunga/riba, maka dibuat bank yg tdk bergantung pada bunga dan riba makanya namanya bank syariah
@ayoomain2264 jgn tendensi ngasi pendapat kalau blm tau ilmu hukum dan mekanisme transaksinya.
Contoh 1 aja nah, di bank syariah ada yg namanya akad MURABAHAH. Itu bukan namanya aja yg islami tp prakteknya jg sesuai syariat.
Coba pahami perbedaan praktek perpindahan barang secara murabahah di bank syariah dgn praktek serupa di bank konven saat kita ingin memiliki sebuah barang.
Ada yg haram disitu ( konsep murabahah)?. kalau ada yg haram coba sebutkan dalam hal apa!
Sedangkan pada bank konven, transaksi serupa diatas jelas2 haram.
Yg jelas bank syariah lebih parah angsurannya, kadang jadi mikir sendiri dengan pemaknaan ( riba) sehingga mengharamkan bank konvensional.
kita setuju bahwa riba itu haram (krn memberatkan peminjam) harusnya bank syariah membuat aturan yg lebih baik agar tidak memberatkan bukan hanya mengubah akadnya saja tp harus berfikir supaya tidak memberatkan seperti Bank konvensional.
Tp menurut sy justru bank syariah seperti memanfaatkan org² yg mau berusaha menghidari riba.
Inilah diskusi yang sebenarnya, tidak ada emosi sama sekali, saling menghormati dan saling menyayangi, semoga Allah swt menjaga beliau berdua
emosi ada bang, cuma bukan dalam bentuk kemarahan.
orang dpr kudu contoh dialog diatas ini
@@xtkazuya2000
penonton yang emosi
@@corn339 itu sih lu doang
Dalam diskusi ini, Baik pak gugem sama pak ustadz menurut saya ada kekurangannya. Pak ustadz AMDK hanya menggunakan sudut pandang ahli hukum, ilmu yang sudah ada terapan praktisnya, sehingga pernyataan maupun pertanyaan pak gugem yang sangat mendasar dan fundamental kurang dipahami dengan baik. Sementara pak gugem, sebagai yang membawa pertanyaan, menyadari adanya kurangnya kesepahaman, namun kurang bisa menyadari posisi pak AMDK yang basicnya adalah praktisi, sehingga pertanyaan filosofis, mendasar, dan fundamental dianggap pak AMDK "bertanya dengan menggerutu dan tanpa ilmu".
Kesimpulannya, saran saya untuk pak gugem: perbanyak jam terbang diskusi dengan praktisi, agar bisa menyelaraskan pemikiran dengan lebih efektif
Sementara saran saya pada Pak Ustadz AMDK, meskipun seorang praktisi yang ahli di lapangan, jangan merasa cukup ilmu dan mengelak adanya kekeliruan pada konsep yang mendasar. Coba bapak mau belajar cara berdebat, karena gaya bicara bapak terlalu persuasif khas agensi.
Jujur saya tidak puas karena debat ini tidak menjawab apa2 selain pertanyaan pak gugem yang gagal dipahami dan statemen pak AMDK yang diluar pertanyaan.
Lain kali sebelum menjawab dengan UU coba pahami dengan baik rumusan masalahnya terlebih dahulu, jangan buru2 bilang "kesimpulannya...".
Mohon maaf, saya hanyalah orang bodoh yang ingin tahu pendapat para ahli, namun dalam diskusi ini, rumusan masalah saja baru muncul di akhir video sebelum akhirnya bapak potong dengan menawarkan produk bapak yaitu buku.
Semoga kita semua masih mau untuk terus belajar dari kesalahan, aamiin.
Wah kelas ini komennya om. ✅️
Mantap umar🙏
yap menurut saya juga pak AMDK terlalu menganggap lawan bicara nya tidak kompeten di bidang ekonomi syariah , makanya perihal pernyataan mendasar tentang sejarah ekonomi syariah khususnya proses terjadi adanya konsep bank syariah itu benar adanya yg disampaikan guru gembul , namun pak AMDK terlalu menggangap pak gugem sebagai personal orang yg berbicara tdk dengan ilmu tapi dengan emosi (padahal yg dijelaskan gugem itu basic mendasar penciptaan sistem bank syariah , yg mana itu sudah pasti lahir dari metodologi keilmuan) .
padahal kalau mau bicara tentang topik "apakah bank syariah ini lebih berdosa dari bank" konvesional lainnya" itu harus dimulai dari basic born nya ekonomi syariah itu , bagaimana penerapan sistem nya yg membuat bank syariah berbeda dari bank konvensional
apalagi di menit sekian , pak gugem ada menyampaikan statement setelah ustad AMDK mengatakan kalau ada bank syariah yg tidak menerapkan ekonomi syariah , disitu gugem langsung senyum karena sebenarnya diskusi ini sudah dapat terlihat ujungnya , karena pertanyaan gugem itu simpel " jikalau ada bank yg mengatasnamakan bank syariah , namun tak menerapkan sistem syariah , maka orang yg ada di bank tersebut berpotensi menanggung dosa yg lebih besar dari bank konvensional ,karena membawa agama sebagai kedok bisnis , serta berdosa tak mengikuti sistem syariah , apakah betul pak AMDK pernyataan saya " ucap gugem.
tapi pak AMDK malah menjawab salah pernyataan itu , yg mana itu sangat kontradiksi sekali dengan pernyataan pak AMDK di awal tentang adanya Bank syariah yg tidak menerapkan Syariah.
Se goblok"nya saya, saya ngerti jelas apa yg di jelaskan guru gembul, yg GK paham dan GK mau kalah adalah si botak, coba tonton di cenel guru gembul pasti ngakak
insyaAlloh menjadi masukan yg baik utk kedua belah pihak..semoga bisa diterima dg lapang dada..mari tiada hentinya menggali "ilmu & hikmah" lbh dalam lagi..barakallohu fikum
keren amdk... ini masukan yg baik, saya dulu pemahaman sama dengan guruh gembul, ternyata yg di jelaskan amdk membuat pandangan saya lebih objektiv, masalahnya ada di prakteknya di dalam bank, bukan banknya tapi prakteknya sesuai syariah rasul dan sahabat berdasarkan sunnah, dan hebatnya lagi ternyata guruh gembul nasabah di bank syariah.
Kira2 di bank syariah mana yang kalau terlambat bayar tidak ada denda dan bunga?
Terus misal dalam kpr rumah syariah, apakah bank membeli rumah tsb ke developer dan dibaliknama atas nama bank kemudian dijual lagi ke konsumen dan balik nama lagi ke atas nama konsumen?
Ataukah langsung dari developer balik nama ke konsumen dan bank membayarkan harga rumahnya?
Kalau riil syariah, seharusnya jual beli antara 2 pihak antara bank dan konsumen
Jadi rumah harus dibalik nama atas nama bank terlebih dahulu kemudian dijual ke konsumen dengan harga yang disepakati dan di angsur flat selama jangka waktu yang disepakati.
Plus dalam perjalanan, tidak ada denda maupun sita atas properti atas nama konsumen tsb.
Nyatanya?
Hal itu ba bisa dilakukan dan tetap ada denda serta sita.
Ini yg dimaksud guru gembul, gw nangkep maksudnya.
Tanpa denda dan tanpa sita, uang ga muter.
Karyawan bank perlu digaji, gedung bank perlu disewa, pajak perlu dibayar, belom lagi biaya oprasional tiap bulan😂
Bank udah pasti riba. Lalu yg membedakan apanya, ya penyebutannya aja.
Bunga disebut sistem bagi hasil.
Pencairan kredit disebut akad mudharabah.
Denda keterlambatan disebut tazir.
Sita jaminan disebut takwid.
Sama kayak istilah zinah ama kids jaman now diubah jadi staycation atau yg terbaru jadi sleep over date 😂
Ya artinya sama, berhubungan badan alias ngews 😂😂😂
@@happycolmek3921 Ilmu tata kata memang ilmu yang terkuat. Bisa merubah yang haram menjadi halal, begitupun sebaliknya
Yang argumen GurGem sebelum di potong menekankan asal usul "BANK".
Bank adalah "Lembaga" mengatur simpan pinjam. Untuk mengatur banyaknya nasabah maka diperlukan pekerja seperti akuntan dan keamanan, kalo sudah memperkerjakan orang maka harus di gaji. Untuk menggaji Karyawannya ini harus ada "Keuntungan", dari itu bank mengambil "riba" sebagai keuntungan untuk menggaji karyawannya.
Ini yang gua tangkap dari pernyataan GurGem sebelum dipotong.
Argumennya ialah tidak ada Bank yang tidak Riba. Dan semisalnya kalo meminjam uang dan lewat jatuh temponya kalo tidak diberi denda apa konsukuensi peminjam itu? Apa penyitaan aset? Kalo asetnya senilai dari pinjamannya kalo enggak? Rugi Banknya
Ya jelas, emang udah jelas, contoh yg waktu kasus bank syariah yusuf hamka saya lupa nominal, dia pinjam 1 m dan belum waktunya balikin tapi pak yusuf pengen balikin dan bank ga mau terima uang nya di lunasin, tapi uang sebagian yg sudah di balikin ga bisa diambil balik. Hanya di kembalikan sebagian.jujur kalau saya pun ya belum bisa bilang bank syariah itu benar. Karna memang sistemnya sama hanya masih di ubah nama dan istilahnya. Kalau bagi saya orang yg hutang uang untuk usaha ya sah sah ajah di bungain. toh itu buat usaha. Tapi orang yg lagi susah utang duit buat makan nyambung hidup terus di bungain emang kejam. Tapi kita ga tau kondsii seseorang itu seoeeti apa
@@happycolmek3921 Permainan Diksi bisa merubah halal menjadi haram dan sebaliknya
Bapak gurgem menjabarkan realitas gamblang tanpa beban dan kepentingan, pak Al Jambi berkepentingan menjaga marwah sistem pebankan syariah untuk tetap dipercaya menjaga dari oknum2 di lapangan.. keduanya baik.
Mantap guru gembul, sy mjd lbh mengerti perbankan setelah mendengar penjelasan pak Guru dg bahasa yg lbh mudah dicerna org awam dibanding menggunakan istilah2 perbankan syariah yg rumit & susah dipahami org awam. Dan jd tau jg, yg ternyata mengaku syar'i jg byk melakukan kecurangan, dlm sistem perbankan yg berbalut syariah itu. Semoga kita selalu dibawah Lindungan Allah SWT.. Aamiin
Tapi pemahannya aneh. Dikatakan bank karena ada transaksi dn siatem keuangan. Nah bank dikatakna tidak syariah / konvensional. Krn transaksinya yg yidak sesuai syariah
@@rumahraffasya lah iyalah.
bank itu ga ada yg syariah. bank itu institusi, lembaga.
dulu dizaman nabi, riba itu dilakukan oleh orang-orang. dosanya ditanggung sama pelakunya, karena awal riba muncul adalah pinjam-meminjam.
riba berevolusi menjadi utang-piutang dan menjadi instrument transaksi. setiap transaksi yg dilakukan bank, itu bersifat riba karena ada tambahannya.
karena bank itu sebuah lembaga yg ada orang-orang yg bekerja dan membutuhkan sebuah upah.
Riba skrng, mau anda beli, pinjam, atau transaksi itu ada tambahannya (admin,bunga) itulah yg disebut riba (tambahan) yg merugikan oranglain
Seorang muslim dalam bertransaksi/berdagang/membantu oranglain tidak diperbolehkan curang(merugikan oranglain).
Kata orang Madura, "ORANG TUA SEPERTI QURAN RUSAK".
Quran rusak dibaca gak bisa, diinjak gak boleh.
Jadi sikap GG dalam menghadapi bapak ini perlu ditiru
terlepas dari masalah yang dibahas, disini saya sangat mengapresiasi ruang diskusi yang dibuat oleh pak ustad dan pak guru. kita butuh ruang diskusi seperti ini lagi di media sosial supaya masyarakat tidak terpolarisasi
Cuma ustadz nya kurang ilmu sejarah, dngn embel-embel praktisi, di tengah bisa menyimpulkan argumentasi guru gembul tanpa ilmu😂😂😂
bagus mmg, harusnya banyakin diskusi dua arah spt ini, tapi dengan lawan bicara yang sama2 bagus dan netral
@@sujudprasetiyo6351ya ada benernya jga sih, kalo sdh tahu ilmunya maka guru gembul gak akan menghakimi bank syariah seperti itu, tapi langsung menegur bank syariah yg melanggar syariat.
Iya dgn diskusi lah pikiran jadi terbuka....dan tidak ekstrem
balik ke kata" guru gembul yg dipermasalhkan "JIKA ADA BANK MENGATASNAMAKAN SISTEMNYA SYARIAH TAPI PRAKTEKNYA TIDAK SYARIAH MAKA LEBIH HARAM DARI BANK KONVENSIONAL" salahnya dimana?, toh itu yg dilakukan ustadz jambi ke bank syariah yg kaya gitu?, bedanya ustadz menindak pake hukum, guru gembul pakai kata", salahnya dimana?????
Cuma ganti judul bunga jadi bagi hasil untuk menghindari kata riba
Diskusi dan tabayunnya patut diapresiasi, cm di lain hal, si bapak merasa bhw dirinyalah yg paling paham soal bank syariah, sulit mengakui bhw ada pihak lain yg jg paham, menganggap apa yg dipahami orang lain bkn berasal atas dasar keilmuan tp sebatas spontanitas emosi (geregetan)
Lebih rasional Guru Gembul.. Penjelasan Guru Gembul lebih runut tapi malah dipotong pembicaraannya, saya orang awam kampungan tapi paham penjelasan Guru Gembul bahkan saya jadi tau sejarahnya sistem perbankan.. Berbeda dengan bapak ini malah menjatuhkan teman diskusi dengan mengatakan tidak dengan ilmu,,merasa punya ilmu tinggi dan merasa paling benar.. Terima kasih suguhan diskusinya..
Nahhh ini yang saya maksud, Nice koment lah ✌️
Ini yg gw rasa... 😂
Setuju
Sependapat bang
setuju bang
Ketika Pak Ustadz menyebutkan perbedaan definisi antara "pinjam" dan "utang" dalam konteks ekonomi, dari situ kita harus sadar bahwa istilah2 yg ada di bank syariah itu bukan lain hanyalah permainan definisi, bukan pada substansi praktik.
Semoga kita semua berada dalam lindungan Allah SWT dan semoga Allah menunjukkan pada kita semua para "pemuka agama" yang mencari keuntungan atas nama agama. Allahu Yahdik.
Nahhhh ajibbbbbbb
Beliau bukan membahas perbedaan kedua kata tsb dalam konteks Bank Syariah, tapi secara definisi, semoga bisa berusaha memahami
Istilah istilah itu cuma kedok,prakteknya sama saja.guru gembul benar sekali.agama cuma jadi kedok bagi penjahat berjubah.
Saya pengen tau,bang Sariah mana yg mau minjamkan seratus ribu dabayat nyicil selama setahun tetap bayar seratus ribu.
Yg bapak baju putih omongkan itu cuma teori,prakteknya nol besar.itulah agama selalu dijadikan kedok kejahatan.pinjam uang dibang Sariah juga pake bunga.itu fakta.
Mantap ustad, hrsnya kita ubah aja Koperasi Simpan Pinjam menjadi Koperasi Simpan Hutang 😂
😅😅😅
Lain kali kalo pinjem barang ke temen, entah motor atau apapun itu jangan di pake tapi diliatin aja trs dikembalikan, kan minjem bukan hutang😅
Kwwkkw upp biar naik ini komen.🤣
dua orang muslim yang luar biasa, mau diskusi dan memberi pencerahan... terlepas dari materi diskusinya, tapi akhlaq muslim dalam diskusi sudah dicontohkan oleh pak guru dan pak ustadz... semoga mereka sehat selalu,
Salut sama guru gembul...
bisa2 nya ngelayanin orang seperti ini dengan sabar....
betul,.. ditanya berkali2, sudah digarisbawahi pernyataan gurgem yang minta dijawab, jwbannya malah kmn2... padahal pertanyaan gurgem tidak menyerang/menyudutkan. hanya tanya kalau ada yg pura2 syariah hukumnya apa..😢
si bapak ini sotoy
Salut dgn diskusi sprti ini....
Score 9,5 pak guru
Score 3,2 pak ustat
Stujuuu, sangat timpang logisnya
setuju
apaan sih ngasih2 skor emang lu siape, cukup didengar dan dipahami aja ngapain ngasih skor2 segala
@@sipapay mungkin kata kata pak profnya sulit kita pahami makanya dikasihlah skor
@@nyllanylala5759 meski begitu kn ya gk perlu diskorin segala, toh ini kan ruang diskusi yang mana saling sharing dan bertukar pemahaman bukan ruang ujian yang harus dikasih skor. hehe udah lah nanti jadi panjang
Karena pikiran hanya disebut pikiran kalau dipertengkarkan. Kalau Anda hanya punya pikiran dan nggak ada yang membantah pikiran anda, itu artinya anda sedang berdoa nggak boleh diganggu,"
~Rocky Gerung
Syukurlah, hidupkan majukan keilmuan gagasan apapun dengan tetap rasa, kepedulian, toleran dalam segi apapun. Terimakasih atas contoh Tabayunnya terhadap sebuah pemahaman. Mantap
Ciri2 orang beriman,tabayun dan saling berbagi ilmu👍👍
ketika mendengar kata bank,itu jelas bukan tentang gedungnya,bukan tentang benda mati,itu tentang sistem dan aktifitasnya,kalau bank dalam pembahasan ini adalah tentang gedungnya,berarti kalau gedung itu beralih fungsi menjadi gedung karaoke misalnya,berarti gedung itu akan tetap disebut bank,dari sini saja kita tahu kualitas intelektual bapak baju putih ini
😂
😂😂😂
Pfft betul
Di menit 37:11 pernah saya alami.
Ketika saya buka rekening bank dan setelah setelah selesai buka rekening bank syariah saya di tawari untuk kredit emas oleh CS-nya dan saya menolak dan saya bertanya kenapa di bank syariah ada sistem kredit emas yg mana saya sedikit tahu sistem tersebut adalah haram/ribawi dan CS-nya menjawab "saya hanya menawarkan pak dan sistem ini kebijakan dr bank lgsg"
Fakta di lapangan adalah nasabah bank syariah cm orang katanya takut riba
tp orang dengan pikiran realistis gak akan mau karena angsuran di bank syariah jauh lebih tinggi ketimbang bank konven
Jadi agak bingung ya, seharusnya syari'ah itu memudahkan, bukan memberatkan...
Saya yakin orang yg bisa berpikir logis dan runtut bisa memahi siapa yg menang di diskusi ini. Tujuannya tabayyun tetapi jatuhnya defensif dgn argumennya
diskusi idealnya ya memang seperti ini, ga pake gebrak2 ga pake katakata gak nyaman, emosi di tahan, saling menghargai.... ini sangat konstruktif dan dibalut dengan suasana kondusif, semoga media komunikasi sesantun ini, akan ada di kemudian hari...mengingat banyak juga yang kontradiksi dengan pak gurgem.... ini patut dicontoh.... saling menghargai, memberi value ...mantap!!
ini enak nih, diskusi kaya gini panas tapi bikin adem hati, penuh dengan hikmah ilmu kehidupan. PUAS DENGERNYA.👍👍👍
lebih baik lagi sih klo pihak2 yg disindir (oknum bank syariah) paham & berubah pola pikir & tindak-tanduk/perbuatannya, jangan lagi berbuat dosa lebih dari apa yg sudah diperbuat. sadarlah anda itu salah.
Beda kelas, jelas terlihat mana yg isinya lebih banyak... Klo ini bukan diskusi alias debat, kang gembul menang telak 👏👏👏
ustad ini juga punya pengetahuan di bidang ini, cuma kalo di jelasin pakai sudut pandang lain malah nggk dapat poin nya padahal poin nya sama,,, mungkin saja pak ustad J hanya ngambil refrensi dari 1 guru, satu sudut pandang,,
Pak Guru Gembul wawasannya sungguh luas, punya banyak referensi, tidak mudah emosi, berbicara sesuai fakta lapangan, salut salut salut..masyaAllah 👍👍👍
Padahal cukup di kesimpulannya di pernyataan pak gugem , " jika ada bank yg padahal dia konfen, tp berembel² syariah, justru lebih haram " yaa betul 😁
setuju, kata kuncinya jika ada....
tpi ada bank sariah yang marjin nya melebihi bank konpesional apakah itu benar menuruh hukum islam
Untuk memahami metode kerja bank syariah anda harus memahami prinsip2 dan akad yang di gunakan dalam metode trasaksi tersebut ,maka jika anda tidak memahaminya lalu anda mengatakan bank syariah itu haram ,sebaiknya anda mempelajari terlebih dahulu atau anda bisa kuliah mengambil jurusan perbankan syariah agar anda paham bagai mana cara kerja bank syariah tersebut dan anda dapat menemukan perbedaan bank konfen dan bank syariah secara mendasar dan detail
Apakah prakteknya sama dengan buku" atau ilmu" yg ada di perkuliahan?
Contoh sederhana akad murabah yg disampaikan ustad al jambi di video ini. Di prakteknya ga ada satu pun bank syariah yg menjual barang ke nasabah, tp mereka memberikan uang pinjaman dengan pembayaran dicicil ditambah margin
Yang di Permasalah kan teori dan praktek guru kembul lebih mengarah ke praktek... Secara teori memang benar apa secara praktek betul belum tentu... Ada bank syariah ketika kita melakukan pelunasan kredit di kenai denda beberapa kali angsuran jelas itu riba... Kadang dendanya lebih besar dari bank konvensional
@@bermainbelajar07 yang jadi masalah sekarang yaitu distikma masyarakat hal pertama ketika dia datang ke bank syriah hal pertama yang dia tanya bukan akadnya apa ? namun yang pertama kali di tanya angsurannya murah gak ya
Kesalahan kedua kebanyakan nasabah mendengar dari cerita orang lain tentang stikma buruk tersebut , tapi tidak pernah mempraktekannya secara langsung ,seperti anda contohnya anda bilang bank gak ada yang beli barang ,coba anda besok ke bank syariah ajukan pembelian motor dengan akad murabaha pasti nanti mereka akan menyuruh anda untuk mencari dan memilih motor yang anda inginkan tersebut ,setelah anda mendapatkannya pasti pihak bank akan membeli motor pilihan anda tersebut secara lunas ke dealer motor ,setelah motor di lunaskan bank lalu bank menjualnya kepada anda ,namun dengan akad jual beli contoh motor tersebut harganya 20jt bank menjual ke anda di harga 23jt ,3 jt itulah keuntungan yang di proleh bank ,dalam akad jual beli mengambil keuntungan dengan kesepakatan yang sama sama di sepakati tanpa merugikan satu pihak itu tidak haram/riba , jika pembeli setuju dengan harga 23 jt tersebut barulah nasabah dan bank membuat kesepakatan metode pembayaran di dalamnya yang tidak akan ada bunga & denda jatuh tempo yang melebihi nominal 23 jt tersebut ,kami di aceh hampir semua bank syariah menerapkan seperti itu ,mamun jika anda mengatakan semua bank tidak bisa membeli saya fikir itu terlalu konyol , mungkin hal kedua di kota anda ada 2 bank bank BRI syraiah dan BRI konfen anda mengajukan pembelian ke Bank konfen makanya tetap di kenakan bunga atau denda waktu jatuh tempo 😀
@@nandarvaizard Benar apa yang anda bilang ,namun jika kita lihat kembali di video guru gembul yang lalu dia menyamaratakan semua bank syariah melakukan prinsip riba/haram di situ letak kesalahan pemikiran beliau ,prakter tersebut memang ada namun untuk saat ini sudah sangat kecil di temukan banyak kesalahan tersebut di awal awal perubahan bank konfen di alihakan menjadi bank bank syariah
@@bermainbelajar07 bank menjual barang itu bukan berarti barangnya harus ada di kantor bank syariah terebut
Closing yg membagongkan dan membadutkan...Salut utk Guru Gembul yg sabar melayani Bapak yg berbelit2 ngomongnya dan selalu maksa dgn narasi2 Agama yg tak nyambung
Pal ustadz muter² di sekitar definisi, tapi substansinya dikuasai oleh Guru Gembul.
Skor 9-6 utk Guru Gembul
cuman gegara kata kata pak Guru Gembul bikin perumpamaan ....
" KALO..... SEADAINYA. " ampe ada yg dari jauh misleading salah ngartiin statement pak guru gembul yg lagi berandai andai ...😁😁😁😁😁😁😁
terimakasih pak Guru & pak Ustadz atas kolabs nya..
ampe jadi rame ... 🤭🤭🤭🤭🤭🤭
iya ... gara-gara pak.ust nya gak merhatiin "pernyataan" dari pak guru gembul.... padahal dari awal pernyataan mereka berdua udh sama...
Mas.. itu sigembul yang akhirnya memplintir statement dia sendiri
@@bocahkreatif2047 prove it
@@bocahkreatif2047 Bapak gurgem menjabarkan realitas gamblang tanpa beban dan kepentingan, pak Al Jambi berkepentingan menjaga marwah sistem pebankan syariah untuk tetap dipercaya menjaga dari oknum2 di lapangan.. keduanya baik.
@@CPzeroox wkwkw fakta ini begitu terang
Masha Allah.. Tinggal ditambah moderator "penyambung" diskusi ini akan lebih indah lagi.
Sehat2 Pak Ustadz, Bravo Pak Guru!
Sama istilah Tuan Guru Gembul org tau sholat hukum sholat tapi gak pernah sholat ya..dosanya 2x lebih besar dari org yg gak tau cara sholat tapi dia sering ikut sholat berjamaah....mantap Tuan Guru lanjut menginspirasi...
Astahgfirullah pas ustadz mohon maaf ana greget sekali menyimak diskusi ini, mohon maaf ustadz seharusnya lebih memahami lawan bicaranya, jawaban ustad terlalu muter2, tapi ana respect dgn antum ❤
Dan untuk pak gembul spertinya lebih rasional ,
Kalian luar biasa ❤
Terwakili
aku yo podo
Muter-muter gak jelas
Cuma memahami kata-kata "kalau ada....". Cuma 2 suku kata padahal
Prof indo cuma title
ga muter muter sebenernya karena dari awal "pernyataan" keduanya udh sama ... cuma pak.ust nya aja ga sepakat karena gak merhatikan pernyataan lawan bicaranya... yg buat pak guru harus menjelaskan dari awal mula bank itu.... yg bikin muter muter pak.ust nya sih.. dia kurang memperhatiin kata kata dari "pernyataan" lawan bicaranya
Kedalaman ilmu dan sudut pandang Guru Gembul jauh lebih 👍,
Pak Ustadz lebih banyak muter2
Disini keliatan bapaknya blunder.
Gak juga, gugem jg yg di videonya menyapu rata semua bank syariah, tp di sini ngeles Pakai kata "KALAU ADA"
@@kurniawan_i kan uda di awal dijelaskan dimenit 5:36 guru gembul uda ngejelasin ada totemporparte gk nyimak yah 😀😀😀🤣🤣🤣🤣
Sedih ya ngelihatnya
@@robinpbi1579 ya blunderlah , wong berupaya memutihkan benda hitam
Alhamdulillah, diskusinya sangat menarik. Niat & cara memahaminya harus dengan iman, ilmu dan husnuzhon mudah"an akan menjadikan hidayah buat kita.
In syaa Alloh, kedua narasumber tsb mempunyai niat baik karena Alloh utk mendidik kita berfikir cerdas, takut karena Alloh SWT dan berSIAP utk menjalankan SyariatNya.
Klo boleh menilay saya dari golongan orang awam malah lebih paham pemahaman pak guru gembul lebih jelas dan mndetil d banding lawannya, sya lier dengerinnya 😊
Kurang imbang, GuGem literasinya sangat luas, jd sudut pandangnya jauh lbh luas, enak di dengar dan jelas argumentasinya.. luar biasa beliau.. @gurugembul
Bapak satunya mohon maaf keliatan ego dan emosinya, mungkin karena senioritas dan titel yg di bawa.. sygnya ilmunya ga keliatan malah ketutup ego n emosinya jd kurang bijak mengelola emosi 😁
Tru njay
Betul ... gembul yeess
Setuju,, sy pntn gugem,,utk bs sprt itu mkn sehari baca 2 buku kali ya??
Asli.. Gw gereget sumpah... 😊😅
Imbang..menurut sy keduanya ga nyambung..guru gembul paham sejarah tpi tdk lengkap argumentasinya terkait pernyataan jika ada bank syariah..bla..bla dst...gugem sprtinya tdk memahami banyak transaksi di bank syariah yg justru tdk syari ..misalkan apa yg dikatakan tidak ada denda faktanya ada, transaksi hutang juga bukan krn dlm prakteknya bank syariah membelokan transaksi menjadi akad jual beli, investasi dan bagi hasil yg justru sbgian tdk menjalankan transksi syriah sprti akad investasi dg pembagain resiko yg tdk syari, dll gugem hanya mentok di klarifikasi atas pernyataannya yg memang ga salah tpi kurang bertanggung jawab, lawannya pun ga mampu utk mengejar argumentasi nya gugem, gugem membawa argumentasi terkait bank nya yg menjadi sumber riba melembaga dan meluas, itu bagus tpi sayang lawan debat membelokan kasus riba hanya pd transaksi/akad dan mengabaikan sejarah, disitu gugem tdk juga melanjutkan argumentasinya lebih dalam lgi
Justru bapak gembul berargumen dengan ilmu.. dia kan pakai kata "jika" "kalau".. tp pak al jambi ga ngerti maksudnya
Sangat mengerti dengan diamnya guru gembul,pdhl awalnya beliau bersemangat...namun akhirnya beliau memilih diam,karena tidak mau memperpanjang perdebatan....Karena ini adalah sia-sia....(orang berilmu akan memilih diam dari pada memperpanjang perdebatan)....Gk percuma sy subscribe chanel beliau (Guru gembul) tahun lalu 🙏🏼🙏🏼
siasia gmn loh org emg debatnya udh selesai.. cuam ustad ngejelasin ilmunya
@@ridloaw9666 maaf tidak akan debat di komen...karena saya bukan kusir 😂
Luar biasa...sy mengapresiasi ruang diskusi ini untuk tabayyun dan pd akhirnya jadilah kolaborasi antara sudut pandang realitas dan ilmu (undang-undang dan fatwa) shg hasilnya adl titik temu yg sama.
Ternyata masyarakat sekarang pemikirannya lebih terbuka, salut buat guru gembul yg selalu mengedukasi masyarakat, walopun kenyataan itu menyakitkan tapi lambat laun masyarakat mulai cerdas, semoga sdm kita semakin tinggi
Barakallahu fiikum. Mari kita bersama semakin gotong royong dalam mencari jalan yg lurus
Assalamualaikum
Mohon maaf, izin ikut komen
Sebelumnya mohon maaf temen2 yang mengaku diri awam, saya juga awam, maka dari itu mari kita belajar agar tidak awam
Khusus perkara bank syariah, barangkali alangkah baiknya kalau kita lebih banyak belajar lagi, banyak ngaji lagi, dan betul-betul memahami konsep syariah.
Saya bukan pakar, ini menurut yg saya pelajari dan saya pahami, Bank syariah konsepnya tidak seperti yg dipahami beberapa dari kita yakni hanya mengubah istilah dan definisi yang menjadi bahasa arab, bukan! Tapi transaksi yang terjadi di dalamnya. Jadi kalau kita ingin tahu bank itu benar2 menerapkan konsep syariah maka lihat transaksi nya. Masih ada riba atau tidak? Nah, perlu kita ketahui bersama juga, riba itu adalah transaksi uang dengan uang, seperti pinjam uang terus berbunga. Bunganya inilah yg disebut riba. Berbeda dengan akad jual beli. Wallahu A'lamu bi As Showab.
Semoga senantiasa dilindungi oleh Allah dari hal2 yng haram, makruh, dan syubhat❤
Saran aja buat yg datang ke Chanel ini.
Namanya pendapat itu pasti berbeda karena pola pikir dan pemahaman orang itu beda jd wajar kalo misal ada perdebatan yg alot buat nyamain persepsi jd ga perlu ada hujatan karena itu.
Kemudian buat yg bener" dukung guru gembul sebaiknya ga perlu meninggikan dia karena orangnya sendiri ga suka di tinggikan (yang nonton dia lama pasti ngerti), apalagi ditinggikan dengan cara menghujat pihak lain.
Jadilah pengamat yg baik cukup ambil aja ilmunya dan buat jd pelajaran kita buat milih sesuatu atau juga bisa jd tambahan perseptif buat kita yg lihat video ini.
Itu cuma saran aja di ambil boleh ga diambil juga saya ga rugi.🙏
veteran gugem paham ini wkwkw, klo gugem blunder kadang juga kena sendirir dia wkwwk
Terimakasih sebanyak-banyaknya untuk pak al jabim,berani berbeda,tidak main gebrek dan mengeluarkan argumen sepihak.Langsung datangi orangnya dan membuka ruang diskusi.. bravo👏👏 semoga wakil institusi agama islam yang lain mengikuti jejak seperti pak aljabim❤ Berbeda pendapat itu hal yang wajar dan lebih baik berdiskusi panjang dan sengit dari hanya saling memaki maki dan main tangkap.Bangga sekali saya melihat hal ini😀
Tidak maen grebek, memang iya.
Tapi tidak bisa memahami perkataan orang lain, dan ngotot dengan pendapat sendiri, apakah ini diskusi??
Cuma memahami kata kata "SEANDAINYA KALAU ADA........" masa begitu nggak bisa?
Pahami kata-kata sedikit, ilmu agama tinggi, ilmu logika rendah?
@@Constelm1 anda betulll.. harusnya pak jambi bilang sepakat.. kan seandainya.. kok malah salah ya.. saya bengong
grebek?, siapa yg mau digrebek?, argumentasi nya saja kayak gitu kok 🤗
Tolong tanyain donk kalo bapak baju putih itu pinjam pacul apa cuman di keloni ya...??
Karena kalo pinjam gak boleh di apa apain...???
@@Constelm1 Kayaknya bapak gundul ini otak kanannya lebih dominan, jadi pemahaman logikanya agak kurang bang
Kebijaksanaan itu datang bukan semata-mata karena ilmu, tapi karena pengalaman. Jadi intinya ketika dapat ilmu itu langsung amalkan! agar menjadi orang yang bijaksana. 🙏🏼
Buat Pak GG, yang sabar yah, jgn emosional. Buat Pak Ustadz, yuk kita nambah komunitas lagi, biar bahasanya bisa 1 frekuensi, kami generasi penerus selalu butuh bimbingan Pak. Saya senang lihat tabayun ini.
MasyaAllah kata" nya menyejukkan. sehat selalu sodaraku
rimakasi bayak atas pencerahan yg diberikan
Makanya kan diajarin biar faham..
Sebenrnya cuma beda istilah klo konven bunga, syariah margin. Plus syariah ditambah akad berbahasa arab jd terlihat lebih afdhol. Dan sekarang bank tdk pakai istilah hutang, tp pinjaman supaya lebih lembut. Sy kerja di bank konven jd saya alami itu.
Pelajari lagi, shrsnya ga begitu...kbtln dapat marketing yg ga ngerti syariah aja itu. Yg penting target dan cair.
Bank Syariah sebenarnya gak begitu, , intinya Syariah ingin menghindarkan riba, misalkan ada riba yang masih ada riba dengan alasan ada arabnya itu bukan banknya, tapi Oknum yang sengaja.
Alhamdulillah ... terima kasih Guru Gembul ... mantab penjelasannya ... beliau sungguh luas ilmu, runut dan sabar dalam menjelaskan
Pak ustadz baju putih (maaf belum tahu namanya), terima kasih informasinya ... insya Allah kedepan lebih tenang dalam mendengar pendapat
Intinya ini sungguh diskusi yang informatif bagi saya
Sebenarnya emang satu pemikiran.. cuma pak guru pas lihat/dengar perilaku oknum bank syariah dia langsung "menjudge".. kalau pak ustadz tau memang ada oknum bank syariah yg kayak gitu, beliau mengingatkan bank tersebut..
Dan sudah CLEAR!
Alhamdulillah
Saya setuju yg sampean tangkep mas
Krn oknumnya byk bro. Cuan bgt kan target market mayoritas, gmn ga pada nakal? Dan gmn kita ga pesimis dan 'menjudge'? Makannya ditariklah dr awal sistem perbankan. Kl semuanya diribain, duit kertas jg haram dong tanpa kita apa2kan. Jd 50:50 aialah main aman krn saya org awam dan bodoamat aowkaowk
kalau mayoritas bank syariah melakukan tindakan riba itu namanya penghakiman yg masuk akal, dan tidak bisa di salahkan
Jujur saya suka penjelasan kang Guru. Keliatan keilmuan kang Guru.
Pahami kata "Jika" dn tidk ada kata "Jika"
Guru Gembul ini tidk menunjuk salah satu bank syariah tapi berandai "Jika" ada bank yang mengatas namakan Syariah namun tidk menerapkan system syariah-nya maka bank itu akan lebih berdosa lebih dari bank komvensional.. Dan sya setuju dengan system uang kertas yang rusak dari awal hingga membuat riba yang tidk kami sadari.
Ketika Pak Jusuf Hamka "berselisih" dengan Bank Syariah saat mau melunasi hutang, mungkin itu contoh yg bikin Pak Gembul "geregetan"
Kesimpulan : Bank yang mengaku Bank Syariah tapi tidak melakukan tindakan syariah adalah kriminal & wajib dipidana. Oleh karena itu UU tentang Bank Syariah harus disosialisasikan supaya masyarakat tahu kalau ada pelanggaran. Dan mohon kalau ada pelanggaran dari pihak manajemen atas yang bersifat prinsipil, terutama pihak direksi wajib diumumkan nama bank nya supaya menimbulkan efek jera.
Nah ini yang dimaksud @gurugembul
Jauh bener....bank nya aja ngak ada rujukannya...
intinya menghalalkan yg haram dosanya lebih besar..
@@nyllanylala5759 pernikahan dosa besar dong mba 😁
Susah bang mau ngelaporin beginian, posisi penghutang lebih rendah dari pemberi hutang. Jaman skrg bang, masih ada yg mau ngasih hutang aja udah bersyukur bgt
Pak Guru Gembul : ilmu, pengetahuan dan pengalamannya lebih luas... 👍👍👍
Pemikiran Pak guru terlalu dalam.
Sehingga sulit dijangkau lawan diskusinya.
Sehingga pak guru lebih mengeluarkan rasa sabar ketimbang mengeluarkan isi kepalanya.
Tp tetap salut buat pak ustad yg udh memilih jln diskusi😊
kayaknya pak aljambi sedang cari aman jadi diskusinya kurang terbuka lebih luas pdhal pak guru udah mencoba buka diskusi dengan cerita awal mula riba dan terus nekanin SISTEM antara bank syariah dan konvensional yg hampir mirip tapi yahh agak kecewa dikit heheh
@@maulpikter8543 muter" sih ustadznya
@@ws3387 pas ustadnya ga mudeng sejarang bank
@@ws3387 ato mmg bank syariah dr awal dah gak jelas dasar hukumnya
Justru pak guru kagum sama ustad Krn sangat menguasai mengenai ilmu muamalah..terutama msalah Riba. Makannya pak guru d akhir Lebih byk mendengarkan tdk sprti di awal Lebih byk memotong sprt dtulis d channel beliau sndiri
Subhanallah..indahnya orang2 muslim ketika hidupnya dibalut dengan ilmu agamanya... Semoga bpk2 berdua allah sehatkan dan allah panjang kan umur nya... Untuk trs membimbing umat ke jalan yg lebih baik...
Ga bakalan bisa sih membimbing umat ke jalan yg baik kalo blm ada pinjaman/utang yg real 100% tanpa riba
Bahkan NU Muhammadiyah FPI Persis dll kgk mau bikin program pinjaman/hutang tanpa riba
@@Dakwah_MLBB Pemerintah kita j pinjaman ada Bunga krn uang jg kebanyakan dr hasil pinjaman yg harus dibayar sma bunga plus keuntungan dikit buat negara'😊
@@azharzainab8012 pemerintah kita minjem nya ke world bank yg konvensional ya jelas ada bunga nya, IMF jg sama konvensional
Lah bank syariah malah ikut ikutan ada bunga riba nya biar gaji karyawan ama biaya operasional
@@Dakwah_MLBB artinya setiap napas yg kita hirup dan labgkah kaki yg dijejakan di bumi NKRI ini tdk terlepas dr Bunga 😁
@@Dakwah_MLBB waduh gak bisa pukul rata juga seperti itu bang. masak hanya karna gak dapat utang-an umat gak bisa di bimbing ke jalan yang lebih baik. cuma kalo mau nge bahas kenapa gak ada lembaga Islami yang gak bisa kasi hutangan tanpa Riba nah itu masi bisa kita diskusikan, bahkan bisa panjang itu diskusi nya.
Secara konsep syariah bisa dilakukan, akan tetapi realitanya banyak bank menyatakan dirinya syariah, tapi praktek bisnisnya masih melakukan konsep ribawai seperti konvensional hanya merubah istilah saja menjadi bahasa arab. Mudah2an dikemudian hari bank syariah di Indonesia bisa berdiri tegak dengan 100% konsep syariah dan sesuai syari'at
Saya dengarin nya kadang senyum kadang monyong kadang nyengir kadang meringis kadang merongos seru juga nih kayak lagi diskusi sama mamak saya tercinta .. kadang nyambung gak nyambung yang di maksud. pokoknya mamak harus semua benar .. gak apa yang penting mamak senang 😁❤️
Bener banget lagi.. gw sebagai anak yang berdiskusi kepada ortu ujung2nya respect saja lah 😄 (tanpa mengurangi rasa hormat)
kita cuman bisa melet"
Wkwkw kaya di menit 38:07 ya menjelaskan sendal minjem sendal sendalnya di liatin aja jangan di pergunakan kecuali hutang sendal kita boleh pake
Ente kadang suka betul😅
sembarangan menuduh orang lain tanpa ilmu wkwk
Setelah nonton ini, ternyata bener dua sudut pandang yg satu parsial yg satu komperhensif. Salut buat pak Gugem ... Top 👍
Salut sama Guru Gembul utk menjelaskan dgn sabar, sebab umur banyak belum tentu menerima krn dokma²&dokrin² sejak berkembangnya ilmu pengetahuan bnyk manfaat, bagi mereka yg mau belajar, dan tdk mengkerdilkan pikiran umat, gunakan akal,nalar&logika sehat salaam sadar&waras, wsslm 😊
Selamat pak guru gembul, berhasil jadi individu yg berilmu dalam diskusi, dengan argumentasi dan pengetahuan yang luas. saya orang awam ngerti banget penjelasannya. walaupun gagal memberi pemahaman sama bapaknya. IMHO😷
Kalimat intinya adalah "Seandainya Kalo Ada (Oknum)", Guru Gembul Tidak Menggeneralisir Semua Bank Syariah (Tapi Realitas dilapangan ada Oknumnya)...
Justru statement yang di mintai klarifikasi itu seperti hanya bersumber dari Thumbnail Video dan malah menggeneralisir seperti mendapatkan informasi dari potongan-potongan yang disampaikan
Menurut saya kesalahan terbesar GG adalah men generalisir semua bank syariah lebih haram dari pada bank konvensional. Padahal setelah diskusi mereka berdua sepakat yang dimaksud bank syariah haram itu adalah hanya sebagian bank syariah (oknum) yang melanggar syariah itulah yang haram.
kedepannya Kaum Muslim harus diskusi sehat seperti ini, Insya Allah akan menjadi Rahmatan Lil Alaamin 🙏
Masalahnya apakah ada diskusinya sehat dan cerdas seperti pak gembul takutnya kebanyakan terbawa emosi
Tapi banyak yg gagal faham, padahal mereka sama, sama2 tau riba,, cuman kata2 "kalau" itu yg jadi masalah
Bapak ini Bebel pikirannya...
Logikanya gak masuk
Mempertahankan argumennya yang justru memalukan pola pikirnya...
Guru gembul THE BEST keunikannya...Top
Mempertahankan pikirannya justru malah merusak logikanya....ekekek
Dia defensif, ini karena niat dri awalnya mau mempertahankan argumen bukan diskusi
orang dalam kaya nya si bpk ini
Pinjam dengan Hutang dianalogikan begitu aja sudah aneh banget diawal. Apa gunanya pinjam kalau dibalikin lagi tidak boleh diapa apain 😂
yang jadi pertanyaan, yang diminta jawabannya oleh gurgem. "kalo ada bank yang mengaku2 syariah, tapi pada prakteknya tidak (ngaku2 syariah doang) apakah itu tidak lebih haram karna menghalalkan yang haram? " ini yg digarisbawahi berkali. kalimatnya buka menuduh/menyerang yg sudah benar2 menjalankan syariah. tapi bertanya (JIKALAU ADA) kalimatnya kan spt itu. contoh lain spt jika ada srigala mengaku2 jadi domba untuk mendapat keuntungan dr penyamarannya, dan memangsa domba2 lain dr tengah kawanan domba tapi tetap aman. itu kan lebih ganas dr pada srigala yg gak pake pnyamaran jd domba agar bisa lebih leluasa memangsa.🙏
Alangkah damainya jika semua orang indonesia seperti ini.
Jika berbeda pendapat saling tabayun dengan baik
Salute Guru Gembul, penjelasannya sesuai dgn sejarah perkembangan sistem keuangan yg berlaku dan sesuai referensi islami yg bisa di cross check🙏🏻
Sesuai dengan sejarah tp ga semua Permasalahan Agama bisa diselesaikan dengan sejarah saja, harus ada ilmu² nya juga. Karena apa yg ada saat ini ga semua nya terjadi di masa lalu. Makanya Ada Ijtihad, ada Qiyas , Ada Fatwa.
Kalau hanya dengan sejarah akan sulit mencari hukum yg terjadi saat ini
@@ikhwannulhakim974 setuju…. Ijtihad, qiyas dan fatwa dari banyak ulama bisa dijadikan referensi. Gugem seperti nya juga sudah melakukan hal itu.
Pak Guru Gembul sabar dan berhati emas... 😊
Pak B pinjam dari Pak A uang 50jt 10th yg lalu, dimana saat itu 50jt bisa membeli 5 sapi.. Ketika 10 th kemudian uang 50jt itu dikembalikan ke Pak A, ternyata uang 50jt itu hanya bisa membeli 2 sapi. Ada penurunan nilai di sini. Pak A dirugikan, sedangkan Pak B yg meminjam justru mendapatkan riba (kelebihan). Adilkah?
Diskusi ini sama sekali tidak membahas inti dari permasalahan riba, yaitu inflasi. Selama ada inflasi maka bullshit lah mengembalikan hutang tanpa bunga, yg dirugikan justru yg dipinjam uangnya, dan yg meminjam justru jadi dapat riba.
Jadi apakah bunga itu riba? Dlm sistem yg masih pake inflasi skrg ini? masih belum jelas..
Lah ini mah sama sebenernya poinnya, tp ustad kayaknya susah banget mengakui, atau agak kurang paham aja poin dr guru gembul,
🤭🤭🤭
Kadang... ada 4 Type netizen dalam memahami suatu tema bahasan...
Jangan diperjelas nanti umatnya marah ..
Kalo masalah uang emang pada bebal 🤣🤣
Bener poinnya sederhana banget tapi pembicaraan kemana-mana.
Kan gugem.. bilang seandainya.. kok malah kemana² ya.. kan udah jelas seandainya
Langsung unsubscribe...
Minjam sandal boleh digunakan gk boleh dijual pindah tangan
Minjam duit cm dilihat doang gk boleh pindah tangan
Buat apa minjam duit kl cm dilihat
Nah disini masuk tu
Gunakan istilah utang.
Krn kl utang bs pindah tangan
Nah dr mn bank syariah gaji pegawai
Dr bagi hasil.
Baru saya paham.
Ternyata bank syariah bagus jg konsepnya.
Saya ingin belajar LBH dalam
Bunga bank konvensional adalah balas jasa
Bagi hasil jg balas jasa
Terus bedanya apa?
Nah pertanyaan berikutnya
Berapa bunga bank konvensional
Berapa perbandingan bagi hasil bang syariah.
Setelah dpt
Baru simpulkan
Untung dmn?
Fakta realita di lapangan tidak bisa dipungkiri, bank syariah dan bank konvensional tidak ada bedanya,
sama sama ada bunganya cuma bedanya dalam pengucapan atau perjanjiannya saja.
@@Erwan088 substansinya sama
Betul sekali, Realita lapangan malah bank syariah terkadang lebih mahal
@@Erwan088 itulah namany akad bung, sama halnya org pacaran sama org nikah. Bedanya cuma di akad
@@ryanazhar9262 tapi masalahnya sama sama ada bunganya bahkan lebih besar bunganya daripada Bank Konvensional....
Guru gembul memang memberi pencerahan bank sama aja maju trs guru gembul, yang bebel sususah d kasih tau keras kepala tinggal aja
Jangan ditinggal..
Pungut dan perbaiki mereka meskipun hasilnya sedikit lebih baik.. yaa harapan kami sih banyak..
Maaf nih, saya bikin deposito di salah satu bank syariah besar di Indonesia ini. Kenapa di cairkan sebelum jatuh tempo kena denda ?? Bisa tolong di jelaskan hukum nya ?
Indonesia butuh sosok seperti guru gembul🥰
Masya'allah jadi semakin banyak orang yang tau intelektual dan kualitas pemikiran kang guru gembul
Intinya pak guru gembul itu bicara bukan cuma realita dg realita yang dia lihat.
Tpi dg fakta dan data jg.
Dan pertanyaan dia sebenarnya sangat simpel.
Dan sangat mendasar.
Alhamdulillah datang dengan tabayun, dan tidak berkicau di media sosial, sehingga menjadi bola liar.. Inilah Indonesia, apa yg menjadi pro kontra diselesaikan dengan kepala dingin saling sharing.
Penjelasan GG lebih santai,lebih mudah di fahami...Islam itu mudah Dan indah.
Mereka semua Islam lho
Publik udah tahu si Gembul itu cuma pencari konten yg segaja bikin narasi kontroversi supaya viral doang, tapi minim ilmu kebanyakan asumsi sendiri.. 😮😮😮😮
Sudah saatnya kita sadar untuk tidak selalu dibodohin ajaran sesat yang bertopeng agama mayoritas di NKRI. Allkhamdulillah👍👍🙏
Dari debat ini fix.. klo bank syariah lebih kejam dan berdosa ketimbang bank konvensional
gw tau ginian dari jaman bank muamalat ada dulu sampe udah gak ada skrg haha
Iya btul
Assalamualaikum warahmatullahi Wabarokatuh Ustad Al Jambi, ana ex BNIS dari Jember, dulu kita sempat berdiskusi masalah akad Musyarokah di kantor Jember, semoga antum masih mengingatnya 🙏🏻
Sy cenderung menerima argumen dr guru gembul....karena masuk logika