Leluhur dan Keturunan Arya Kepakisan |
ฝัง
- เผยแพร่เมื่อ 13 ธ.ค. 2024
- Arya Kepakisan yang juga dikenal sebagai Sri Nararya Kresna Kepakisan adalah Patih Agung Ida Dalem Sri Aji Kresna Kepakisan, Adipati Bali yang dikirim oleh Majapahit setelah Bali menjadi wilayah kekuasaan Majapahit.
Sebagai Kesatriyeng Kediri, tentu saja Arya Kepakisan memiliki hubungan kekerabatan dengan Sad Arya Kahuripan yang terdiri dari: Raden Cakradara, Arya Damar, Arya Kenceng, Arya Kutawaringin, Arya Sentong dan Arya Pudak, karena Arya Kepakisan adalah juga keturunan Raja Sri Airlangga.
Menurut buku Babad Arya: Kisah Perjalanan Para Arya, Kesatriyeng Kediri merupakan keturunan Sri Airlangga dari jalur permaisuri, sedangkan Kesatriyeng Kahuripan merupakan keturunan Sri Airlangga dari garis silsilah selir.
#aryakepakisan
#sriairlangga
#kresnakepakisan
#kanalbalijani
Silakan simak juga konten erkai berikut ini:
1. Kiyai Keloping, Leluhur dan Keturunannya: • Kiyai Keloping, Leluhu...
2. Arya Gajahpara dan Keturunannya: • Arya Gajahpara dan Ket...
3. Kedatangan Para Arya Majapahit di Bali: • Kedatangan Para Arya M...
4. Pemberontakan Krian Batan Jeruk: • Pemberontakan Krian Ba...
5. Kisah I Gusti Agung Maruti Merebut Kekuasaan di Gelgel: • Kisah I Gusti Agung Ma...
Bagus ❤❤❤
Sangat bagus sekali ❤. Salam rahayu
Terima kasih, salam rahayu🙏
Blambangan hadir bli 🙏🏻
Salam Rahayu sareng sami 🙏🏻
Sukses selalu bli 🙏🏻
Rahayu sahabat🙏
Raja-I Singasari (Tahun 1222-1227) adalah Ken Angrok/Ken Arok bergelar Sri Ranggah Rajasa Amurwabhumi, Ken Angrok (nama samaran/alias) nama aslinya adalah Rajasa Girindranataputera, putera kandung dari Sri Rajasa Girindranata (1194-1200M.) keturunan Raja-III Janggala/Kahuripan Airlangga Sri Samarotsaha (1059-1135M.) yang melarikan diri ke Hutan Marsma (di Timur Gunung Kawi) pada saat diserang oleh Raja-IV Panjalu/Daha/Kadiri Sri Jayabaya (1130-1160M) sesuai "Prasasti Ngantang 1135M" "Panjalu Jayanti", Sedangkan Raja-III Janggala/Kahuripan adalah Sri Samarotsaha (1059-1135M.)
Jadi Ken Angrok/Arok/Ranggah Rajasa Amurwabhumi/Rajasa Girindra Nataputera bukanlah orang biasa/rakyat jelata, tetapi keturunan dari Kerajaan Janggala/Kahuripan putera kandung Sri Rajasa Girindranata dgn Ken Ndok/nama samaran. Sri Rajasa Girindranata adalah keturunan Raja-III Janggala/Kahuripan Sri Samarotsaha yang lari ke Hutan "Marsma" timurnya Gunung Kawi diserang Jayabaya dari Kerajaan Panjalu/Daha/Kadiri saat itu Tahun 1135M.
Arya kepakisan
Keturunan nya mendirikan kerajaan karangasem, mengwi, puri Keramas, dll
Pedharman di Besakih Pedharman Mengwi, pura kawitan Di klungkung
Betul sekali. Suksma🙏
Artinya Arya Kepakisan merupakan keturunan Raja-raja Bedahulu nggih?
Nggih bisa dibilang begitu, karena keturunan Airlangga.
@@KanalBaliJaniKalau menurut silsilah Kediri, putra Jayasabha adalah Sastrajaya, dan cucunya adalah Jaya Katong, apakah sugrapakulun Arya Kepakisan ini sama dengan Sastrajaya atau Jaya Katong nggih pak tut? 🙏
@@supranaradi5977 Sri Jayakatwang diturunkan dari Sri Kertajaya/Prabu Dandang Gendis, diturunkan dari Sri Jayabaya, diturunkan dari Sri Semarawijaya, diturunkan dari Maharaja Sri Airlangga Warmadewa.
Beda dgn Arya Kepakisan/Nararya Kresna Kepakisan diturunkan dari Sri Sastrajaya (Raja Kediri terakhir), diturunkan dari Sri Jayabaya, diturunkan dari Sri Kameswara-II, diturunkan dari Sri Kameswara-I/Raden Inu Kertapati yang menikah dgn Dewi Galuh Candra Kirana, puteri Raja-I Janggala/Kahuripan Sri Smarakarma/Mapanji Garasakan, Sri Kameswara-I/Raden Inu Kertapati diturunkan dari Sri Samarawijaya Raja-I Panjalu/Daha/Kadiri, diturunkan dari Maharaja Sri Airlangga Warmadewa di Kerajaan Medang Kahuripan Jawa Timur.
Apa beda dan samanya arya kepakisan dengan sri naraya kepakisan apa kawitannya sama
Orangnya satu, gelarnya yang beda.
Identik 1 orang tokoh dgn nama gelar banyak, sama halnya Arya Pengalasan/Arya Rare Barak/Arya Buru/Arya Timbul adalah putera Maharaja Airlangga nomor-4 dgn isteri-2 Dewi Dyah Giriputeri puteri Rsi Waisnawa Wisnu "Mpu Tapasuwi" dipertapaan Wanagiri (Hutan di Gunung Pawitra/Penanggungan Jawa Timur) dinikahi pada saat Raja Airlangga berburu kijang/rusa di dalam hutan/alas yang banyak tumbuh pohon Buah Timbul, istana/Kutaraja Raja Airlangga saat itu bernama "Wwatan/Waton Mas" di lereng Barat Gunung Penanggungan dekat Gunung Gajah Mungkur ada situs Candi Gapura Jedong (3 candi) di Jalan Candi Jedong, Dusun Jenong Kulon, Desa Wotanmas Jedong, Kec.Ngoro, Kab.Mojokerto, Prov.Jawa Timur. Ada 12 Prasasti Jedong-I s/d Prasasti Jedong-XII, Prasasti Jedong-I/Prasasti Tulangan Tahun Saka 832 S./910M masa Raja-XIII Medang Mataram Kuno Sri Maharaja Rakai Watukura Dyah Balitung "Sri Dharmodaya Mahasambu" (898-913M.), Raja-XIV Sri Maharaja Rakai Layang Dyah Tulodong "Sri Sajjana Sanmatanuraga Uttunggadewa" (919-924M.) Prasasti Jedong-II/Prasasti Kambang Sri Tahun Saka 848 S./929 M., Raja-XV Sri Maharaja Rakai Sumba Dyah Wawa "Sri Wijayalokanamottungga" (920-928M.), Prasasti Jedong-III/Prasasti Kambang Sri-II Tahun Saka 850 S./928 M., Prasasti Watugaluh Mpu Sendok/Wangsa Isyana ; Sri Maharaja Rakai Hino "Sri Isana Wikramadharmottunggadewa" (929-947M.) memindahkan Medang Bhumi Mataram ke Medang Kamulan i Watugaluh Jawa Timur (Tahun Saka 851 S./929 M.) "Kita prasiddha mangraksa kadatwan rahyangta i Bhumi Mataram i Watugaluh" dan Prasasti Jedong-XII Tahun Saka 1378 S./ 1456 M.
Admin @KanalBaliJani, Leluhur dan Keturunan Arya Kepakisan/Sri Nararya Kresna Kepakisan dlm narasi video ini belum lengkap mulai dari ; Sri Maharaja Rakai Halu Sri Dharmawangsa Airlangga Anantawikramottunggadewa (Raja Medang Kahuripan sebagai lanjutan Kerajaan Medang Kemulan Jawa Timur dari Mpu Sendok/Sri Maharaja Rakai Hino Sri Isana Wikramadharmottunggadewa sampai terakhir Ratu Sri Dewi Makutawardani bersama suami Raja Sri Darmawangsa Teguh Anantawikramottunggadewa (Tahun 991-1016M), Sri Airlangga (1019-1042M) menurunkan 7 anak dari 3 isteri ; dari isteri-1/Permaisuri Dewi Laksmi Dyah Galuh Sekar Kedaton puteri Raja Darmawangsa teguh Kerajaan Medang Kemulan Jawa Timur, menurunkan 3 anak ; 1.Sri Sanggramawijaya Dyah "Prasadho Wijaya Tunggadewi"/Dewi Endang Kilisuci/Resi Rakai Kapucangan Airlangga, 2.Sri Semarawijaya, dan 3.Sri Jayawarsa Dyah Jitendrakara (Prasasti Mataji 1051M.)
Dari isteri-2 Dewi Giriputeri puteri seorang pertapa Waisnawa Wisnu di Wanagiri/hutan di gunung Pawitra/Penanggungan bernama Resi Mpu Tapasuwi, menurunkan 4.Ki Arya Rare Barak/Arya Pengalasan/Arya Buru/Arya Timbul ke Bali pada Tahun 1040M.
Dari isteri-3 Dewi Sri Dyah "Sri Wijaya Dharma Prasadho Tunggadewi" puteri Raja-XV Sriwijaya "Sri Sangrama Vijayatungan/Cri Sangarama Vijayatungavarman" berkuasa di Sriwijaya Swarnadwipa Tahun 1017-1025M. ditawan oleh Raja-I Chola Tamil India Tenggara/Cholamandapura/Koromandel Rajendra Chola-I menaklukkan Kedah/Malaysia dan seluruh imperium Sriwijaya di Sumatera kecuali Palembang, isteri dan puteri (keluarganya) Sriwijaya Dharma Prasadho Tunggadewi selamat berlindung ke Raja Airlangga Jawa Timur dijadikan isteri-3 Airlangga pada Tahun 1025M., menurunkan 3 anak ; 5.Sri Smarakarma/Mapanji Garasakan, 6.Sri Alangjung Ayes, 7.Sri Samarotsaha.
Dari Sri Semarawijaya Airlangga (putera nomor-2 ini menurunkan 5 anak ; Sri Kameswara-I, Sri Jayabaya, Sri Sarweswara, Sri Aryeswara, Sri Kroncaryadipa/Sri Gandra.
Dari Sri Kameswara-I menikah dgn Sri Galuh Chandra Kirana puteri Sri Smarakarma/Mapanji Garasakan menurunkan Sri Kameswara-II, menurunkan Sri Jayasaba, menurunkan Sri Sastrajaya Raja Kadiri terakhir setelah dikalahkan oleh Majapahit, raja Sri Sastrajaya diturunkan gelarnya dari Sri menjadi Arya/Kesatriyeng Kadiri Sastrajaya, menurunkan Arya Kepakisan/Sri Nararya Kresna Kepakisan ke Bali mengiringi Dalem Sri Aji Kresna Kepakisan pada Tahun 1352M., menurunkan 2 anak ; Pangeran Gusti Agung Kyayi Nyuhaya dan Pangeran Gusti Agung Kyayi Made Asak.
Dari Pangeran Nyuhaya menikah 2 kali menurunkan 11anak ; isteri-1 dari Samprangan 8 anak Kiyayi (1.Kiyai Petandakan, 2.Kiyai Satra, 3.Kiyai Pelangan, 4.Kiyai Akah, 5.Kiyai Keloping, 6.Kiyai Cacaran, 7.Kiyai Anggan, 8.Kiyai Ayu Adi),
Dari Kiyayi Gusti Petandakan menurunkan 4 anak ; I Gusti Batan Jeruk (menurunkan IGusti Oka), I Gusti Bebengan, I Gusti Tusan (menurunkan I Gusti Wayan Waringin, I Gusti Anakanya, I Gusti Dauh Alang, dan I Gusti Tauka) dan I Gusti Gunung Nangka (menurunkan I Gusti Banjar Genteng, I Gusti Mambal, I Gusti Kapal, I Gusti Brasela, dan I Gusti Sebetan)
Dari Kiyayi Satra/I Gusti Satra menurunkan 3 anak yaitu ; Sanghyang Maep Kangin, Sanghyang Maep Kaja, dan Sanghyang Maep Kawuh.
Dari Kiyayi Pelengan/IGusti Pelengan menurunkan Gusti Peladung dan Gusti Temega.
Dari Kiyayi Akah/IGusti Akah menurunkan I Gusti Penyarikan Dauh Bale Agung pernah menjabat Anglurah Bangli setelah pemberontakan Kyayi Pod. Gusti Dauh Bale Agung adalah murid Danghyang Nirarta/Pedanda Sakti Wawu Rawuh yang pertama di Bali.
I Gusti Penyarikan Dauh Bale Agung menurunkan 2 anak ; Kriyan Gusti Pande Basa (menurunkan IGusti Byasama, IGusti Jelegog, dan IGusti Plangpung), dari IGusti Byasama kawin dgn IGusti Ayu Singarsa menurunkan IGusti Dawuh Purnamaning Kapat, menurunkan 3 anak ; IGusti Wayan Abian, IGusti Tanah, IGusti Dawuh Tultul. dan I Gusti Jerame. Dari IGusti Dawuh Tutul dibuatkan rumah di Sideman Karangasem sebelah Utara Desa Lebah, menurunkan 9 anak ; IGusti Dawuh Bekung, IGusti Made Sangkan, IGusti Nyoman Kebon, Gusti Ketut Padang, Gusti Wayahan Nongan, Gusti Made Tukad, Gusti Nyoman Wanasari, Gusti Intaran, dan IGusti Ketut Penida.
Dari Kiyayi Kloping/Kiyayi Gusti Kloping keturunan Pangeran Nyuhaya, menurunkan I Gusti Ngurah Kloping, menurunkan warga pungkusan Kloping sampai sekarang.
Dari Kiyayi Cacaran keturunan Pangeran Nyuhaya Kepakisan, menurunkan IGusti Paninggungan Jelantik, menurunkan IGusti Pangeran Simpangan Jelantik Bogol, menurunkan I Gusti Ngurah Jelantik Bungaya, menurunkan I Gusti Ngurah Jelantik Serantik Gelgel pindah ke Blahbatuh Gianyar, karena berselisih dgn saudaranya I Gusti Agung Maruti/Kiyayi Agung Widya, beliau IGusti Ngurah Jelantik-IV Serantik Gelgel pindah dari Gelgel ke Blahbatuh dikawal oleh kakeknya I Gusti Panji Sakti DenBukit Buleleng... dst.I Gusti Ngurah Jelantik-XXV di Puri Agung Blahbatuh Gianyar sampai sekarang.
Dari Kiyayi Pangeran Nyuhaya dari isteri-2 di Gelgel menurunkan 3 anak I Gusti (9.I Gusti Wayahan Nyuhaya, 10.I Gusti Nengah Nyuhaya, 11.I Gusti Ketut Nyuhaya) semuanya menurunkan Warga Arya Kepakisan Nyuhaya.
Ada adik Kiyayi Pangeran Nyuhaya bernama Kiyayi Pangeran Made Asak di Desa Kapal menurunkan Kiyai Gusti Manginte/Nginte, menurunkan 2 anak ; Kiyayi Widya/Kiyayi Gusti Agung DiMade/Kiyayi Gusti Agung Maruti dan Kiyayi Kaler/Ler Prenawa.
Dari Kiyayi Widya/Kiyayi Gusti Agung DiMade/Kiyayi Gusti Agung Maruti menurunkan 9 anak dari 2 isteri ; 4 anak. Dari isteri-1 menurunkan ; 1.IGusti Agung Putu Agung di Puri Agung Keramas Gianyar, 2.IGusti Agung Isteri Sasih menikah ke Geriya Keramas Dangin, 3.IGusti Agung Made Agung di Puri Agung Kapal dan Mengwi, 4.IGusti Agung Isteri Ratih menikah dgn Pandita Wanasara di Griya Wanasara Bongan Tabanan, Kiyayi Agung Widya/IGusti Agung Maruti dari isteri-2 menurunkan 5 anak ; yaitu 5.IGusti Kedung, 6.IGusti Kalanganyar, 7.IGusti Ngurah Batulepang, 8.IGusti Basang Tamiang, 9.IGusti Karangasem/Karangamla. Sedangkan adik Kiyayi Agung Widya bernama Kiyayi Kaler/Ler Prenawa menurunkan 9 anak yaitu ; 1.Gusti Penida, 2.Gusti Kamasan, 3.Gusti Sebetan, 4.Gusti Sampalan, 5.Gusti Tambesi, 6.Gusti Teges, 7.Gusti Ubud, 8.Gusti Basang Kasa, 9.Gusti Kaler Pemacekan.
Semuanya membawa pungkusan/soroh/clan masing2 yang berkawitan Leluhur Ida Bhatara Arya Kepakisan Airlangga/Sri Nararya Kresna Kepakisan.
Sumber Referensi : Buku Babad Arya, Kisah Perjalanan Para Arya, oleh Drs. K.M. Suhardana, Penerbit PARAMITA Surabaya, Tahun 2006 dan Buku Leluhur Orang Bali, Dari Dunia Babad dan Sejarah, oleh Drs. I Nyoman Singgih Wikarman, Penerbit PARAMITA Surabaya, Tahun 1998.
Terima kasih, Pak Ngurah, atas tambahan informasinya. Rahayu🙏
Om Swastyastu
Rahayu rahayu rahayu
Saya ada Silsilah Keturunan dari Maharaja AIRLANGGA
jalur SRI JAYASABHA ~~> ARYA KADIRI ~~> ARYA KEPAKISAN terus KYAYI GUSTI NYUHAYA DAN KYAYI GUSTI ASAK
Dan ORTU DARI JALUR KYAYI NYUHAYA sampai pada GUSTI MADE PERING ❤🙏
ARYA DALAM PERING ❤🙏🙏
@@maharani_shima99 Gusti Made Pering, Silsilahnya dari : 1)Raja Airlangga/Erlangga menurunkan 2)Sri Semarawijaya 5 anak (Sri Kameswara-I, Sri Jayabaya, Sri Sarweswara, Sri Aryeswara, Sri Kroncaryadipa/Sri Gandra),
dari 3)Sri Kamesawara-I menurunkan 4)Sri Kameswara-II, menurunkan 5)Sri Jayasaba, menurunkan 6)Sri Sastrajaya (Raja Kadiri terakhir 1258-1271), setelah dikalahkan oleh Majapahit raja Sri Sastrajaya diturunkankan gelarnya menjadi "Arya/Aryeng Kadiri/Ksatriyeng Kadiri", menurunkan 2 anak ; Sri Jayakatwang (menurunkan Ardharaja dan Jayakata), dan Sri Nararya Kepakisan/Arya Kepakisan, 7)dari Arya Kepakisan datang ke Bali tahun 1352M. menurunkan 2 anak ; Pangeran Kiyayi Agung Nyuhaya dan Pangeran Kiyayi Agung Made Asak..
8)dari Pangeran Kiyayi Agung Nyuhaya menurunkan 11 anak dari 2 isteri ; Kiyai Gusti 1.Petandakan, Kiyai Gusti 2.Satra, Kiyai Gusti 3. Pelangan, 4.KG Akah, 5.KG Keloping, 6.KG Cacaran, 7.KG Anggan, 8.KG. Ayu Adi, 9.I Gst Wyh Nyuhaya, 10.I Gst Ngh Nyuhaya, 11.IGusti Kt. Nyuhaya,
9)dari Kyayi Gusti/Kriyan Cacaran menurunkan 2 anak ; IGusti Camenggawan dan Kriyan Pengalasan Peninggungan/Ki Gusti Ngurah Jelantik-I,
10)dari Kriyan Pengalasan Peninggungan/Ki Gusti Ngurah Jelantik-I menurunkan Kriyan Pengalasan Pesimpangan/Ki Gusti Ngurah Jelantik-II,
11)dari Ki Gusti Ngurah Jelantik-II menurunkan 2 anak ; Ki Gusti Jelantik Wayahan diadopsi/diangkat anak oleh Gusti Dauh Bale Agung dari keturunan Kyayi Gusti Akah Nyuhaya dan Ki Gusti Made Tenganan/Ki Gusti Ngurah Jelantik-III yang wafat di Blambangan.
12) dari Ki Gusti Ngurah Jelantik-III/Ki Gusti Made Tenganan menurunkan I Gusti Ngurah Jelantik Bogol/Ki Gusti Ngurah Jelantik-IV,
13)Ki Gusti Ngurah Jelantik-IV/IGusti Ngurah Jelantik Bogol menikah dgn Ni Gusti Ayu Kaler, menurunkan 2 anak ; I Gusti Ngurah Tenganan Wayahan (semeton Nyuhtebel Karangasem) dan I Gusti Gede Ngurah/Ki Gusti Ngurah Jelantik-V,
14)dari Ki Gusti Ngurah Jelantik-V/IGusti Gede Ngurah menurunkan 2 anak ; Ni Gusti Lod (Bebelod) dan Ni Gusti Luh Pering (yang menurunkan Gusti Gede Pering)
15)dari Ni Gusti Luh Pering (yang menurunkan Gusti Gede Pering)....
16)dari Ni Gusti Lod (Bebelod) menurunkan I Gusti Ngurah Gede/Ki Gusti Ngurah Jelantik-VI.
17)dari Ki Gusti Ngurah Jelantik-VI/ I Gusti Ngurah Gede dgn 2 isteri yaitu Ni Gusti Ayu Brangsinga (prami) dan Ni Luh Pasek Goblek (yang menurunkan I Gusti Pasekan/IGusti Panji Sakti di Denbukit Buleleng), dan Ni Gusti Ayu Brangsinga menurunkan I Gusti Gede Ngurah/Ki Gusti Ngurah Jelantik-VII.
18)dari I Gusti Gede Ngurah/Ki Gusti Ngurah Jelantik-VII menikah dgn Ni Gusti Ayu Pinatih menurunkan I Gusti Ngurah Gede-II/Ki Gusti Ngurah Jelantik-VIII.
19)I Gusti Ngurah Gede-II/Ki Gusti Ngurah Jelantik-VIII menikah dgn Ni Gusti Luh Kapal menurunkan I Gusti Gede Oka/Ki Gusti Ngurah Jelantik-IX.
20) IGusti Gede Oka/Ki Gusti Ngurah Jelantik-IX menikah dgn I Gusti Ayu Lod (Bebelod) di Tojan menurunkan 2 anak ; I Gusti Ngurah Cekug/Ki Gusti Ngurah Jelantik-X dan I Gusti Gede Geso/Jelantik Tegallinggah dst. ....sampai Jelantik-XXV.
Om swastyastu,,mohon di jelaskan silsilah keturunan I Gusti Pelangan dan kawitan dmn? Apakah pedharman di pura Besakih jadi satu di pedharman Mengwi? Suksme😮
@@awanmusashi7831 Untuk keturunan IGusti Pelangan/Kiyayi Pelangan, Pura Kawitan Arya Kepakisan Nyuhaya di Klungkung, Pura Pedharmannya di Besakih ikut Pedharman Mengwi.