HUT Kenaikan Takhta Sri Paku Alam VII ke-25 tahun 1931 - Pakualaman Yogyakarta [ID SUB]
ฝัง
- เผยแพร่เมื่อ 7 ก.ย. 2024
- [AKTIFKAN FITUR CC/SUBTITLE/TERJEMAHAN]
Upacara tingalan jumenengan alias peringatan kenaikan takhta Adipati Pakualam VII ke-25 tahun 1931, yang digelar di Bangsal Sewatama, Pura Pakualaman Yogyakarta. Dihadiri pula oleh KGPH. Hangabehi dan KGPH. Hadiwijaya beserta beberapa bangsawan dari Kasunanan Surakarta, Patih KPHA. Danureja VII dan beberapa bangsawan dari Kesultanan Yogyakarta, serta Gubernur Pieter Rudolph Wolter van Gesseler Verschuir (gubernur Yogyakarta) dan istri sekalian para pejabat Belanda.
Setelah melakukan foto resmi bersama permaisuri, GKBRAy. Pakualam, resepsi peringatan kenaikan takhta dilanjutkan pada malam hari, dengan Adipati Pakualam VII yang hadir mengenakan busana militer modern. Selain resepsi, acara peringatan pun berlangsung selama beberapa hari, yang dimeriahkan dengan persembahan paduan suara dari santri anak-anak dan murid-murid sekolah, serta berbagai macam hiburan, lomba dan permainan rakyat yang digelar di Alun-Alun Sewandanan (pelataran sisi selatan Pura Pakualaman). Ramai masyarakat Yogyakarta turut menyaksikan.
Adipati Pakualam VII yang bertakhta sejak tahun 1906, memerintah Kadipaten Pakualaman hingga wafatnya pada tahun 1937. Beliau dimakamkan di Astana Giriganda, kompleks pemakaman para adipati Pakualaman yang berada di Kabupaten Adikarto (sekarang bagian dari Kabupaten Kulon Progo). Takhta Kadipaten Pakualaman kemudian diteruskan oleh putra beliau, Adipati Pakualam VIII, yang memerintah selama 61 tahun.
Lokasi: Yogyakarta, Hindia Belanda (Indonesia)
Tahun: 1931
Musik: Gendhing Tejanata Pl. 5 (Keraton Surakarta Hadiningrat | Pura Pakualaman Yogyakarta)
#jumenengan #pakualaman #tempodulu
Silakan mengaktifkan fitur CC/Subtitle untuk mengetahui terjemahan isi video. Keterangan tahun dan lain-lain juga sudah disertakan di kolom deskripsi. Hormat kami untuk keluarga besar Kadipaten Pakualaman Yogyakarta. Terima kasih.
Terima kasih pak Bimo tayangannya, bisa melihat leluhur saya.
Sami-sami
3thun sudah bersama channel ini , sangat bermanfaat ,walau terkadang berbeda akun sy , ini mendidik wawasan Nusantara..
Terimakasih Bimo K.A
Sama-sama 🙏
Mas bimo masih punya rekaman bedhaya tejanata niki hambok beksanipun dipun aplut ugi mas🙏🏻😁
Muantaaap mas bimo, matur suwon sanget mas 🙏🏻🙏🏻🙏🏻 salam rahayu
🙏
Matur nuwun ingkang tanpa upami Mas Bimo.
Sami-sami
Rahayu Rahayu Rahayu 🙏🙏🙏
Suwon mas bimo 🎉
Sami-sami
Masa dimana busana gagrak Surakarta masih banyak dipakai di pakualaman
Termasuk pemakaian blangkon gagrak surakarta pada wkt itu di pakualaman
😊min ttg Piere Tendean dong 😢😢
Matur nuwun sanget mas sampun share 🙏,
Agemannya sangat Nyurakarta njih,
Apakah ada dokumen terkait Tingalan Jumenengan PA ke VII tari Bedhaya apa yg mios sebagai pelengkap upacara tingalan jumengan? Sebagaimana kita ketahui bersama, bahwa setiap pecahan Mataram islam selalu menghadirkan Tari Bedhaya untuk kelengkapan Jumenengan , terimakasih 🙏. Semoga direspon mas Bima 🙏
Wah ada acara sedekah anak yatim
👍👍👍👍👍
Secara politik dan hukum positif Nasional Indonesia, Keraton Yogyakarta dan Pura Pakualaman Yogyakarta jauh lebih kuat dan berpengaruh dalam perpolitikan nasional
Patih Danureja yg ada perselisihan ma pangeran Diponegoro ya?
Danurejo III, kalau di video ini Danurejo VII (1912-1933)
Smua patih kasultanan gelarnya sama, danurejo dari yang ke 1 sampai ke 8
Niki gendinge judule nopo nggeh
11 tahun kemudian Nippon menyerang
Pakualaman ini memiliki dua istri dan mempunyai putra pertama prabukusumo dan angkling Kusumo. Angklung Kusumo memiliki darah kraton surakarta sedangkan Prabukusumo putra tertua
Gak ada putra paku alam viii yang namanya prabukusumo, prabukusumo itu pangeran keraton jogja putro dalem hb ix adik ngarsa dalem ke 10 sekarang, yang ada di pakualaman kph probokusumo yang juga jadi kakak dari anglingkusumo, dan yang tertua itu kph ambarkusumo (paku alam ix)
Saya rasa antara prabukusumo & anglingkusumo sama sama punya darah Surakarta mengingat ayahanda mereka PA VIII merupakan putra dari PA VII dan BRAy Retno Puwoso (Putri ndalem sunan Pakubuwono X). Jadi adipati pakualam X yg bertahta sekrang pun masih keturunan Raja Surakarta alias Canggah sunan Pakubuwono X
Ambarkusumo dan Anglingkusumo, yg pertama di nobatkan jd PA IX di kadipaten yg satunya mengklaim diri sebagai PA IX, sekrng anglingkusumo menggelarkan diri sebagai PA IX Al Haj dengan kadipatenua bernama Mangkualam 😅