Gereja sudah banyak dan setiap gereja memiliki doktrin tersendiri. Doktrin-doktrin memang agak berbeza diantara gereja-gereja, tetapi prinsip keimanan seharusnya sama. Kebenaran Akan Membebaskan Anda Alkitab terdiri dari Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, yang banyak memuat perumpamaan, alegori dan paradoks. Oleh karena itu, seorang pemula sering kali merasa sulit mempelajari agama Kristen dari Alkitab. Bagi seorang pemula, pendekatan pembelajaran struktural terhadap agama Kristen dapat membantu memperoleh pemahaman dasar tentang Kekristenan berdasarkan prinsip-prinsip yang membentuk imannya. Iman Kristen bertumpu pada tiga prinsip dasar sebagai berikut: 1) Penebusan Tuhan: Tuhan (Yesus Kristus) telah mematahkan kutukan kematian (sekitar 2000 tahun yang lalu) yang menimpa manusia dengan mencurahkan darah-Nya di kayu salib melalui penyaliban. Semua manusia mewarisi dosa asal (kutukan maut) dari Adam dan Hawa (A&E). Dosa ini muncul ketika A&E memakan buah terlarang yaitu Buah Pengetahuan Baik dan Jahat, (buah KGE - knowldege of good and evil). A&E memakan buah KGE terlarang setelah Hawa dibujuk oleh ular (Lucifer) saat mereka masih tinggal di Taman Eden. Setelah itu, A&E kehilangan keabadian dan hak untuk berada di Kerajaan Tuhan, yaitu mereka mati setelah memakan buah KGE. Di sini, kematian berarti lebih dari sekedar pengertian umum (yaitu kematian fisik), yang menyiratkan hilangnya hak untuk berada di Kerajaan Allah. Oleh karena itu, mereka yang meninggal dengan cara seperti itu akan menghuni Kerajaan Kegelapan, yaitu Neraka. Akibatnya, kita mungkin memandang keberadaan kita di Bumi sebagai transit, sebelum menuju Kerajaan Tuhan atau Kerajaan Kegelapan (Kematian). Kabar baiknya bagi semua orang adalah ketika Tuhan sendiri yang mematahkan kutukan buah KGE dengan menggunakan darah-Nya di kayu salib; karena alasan ini, Dia memulihkan hak semua orang untuk hidup di Kerajaan-Nya - itulah sebabnya Perjanjian Baru juga disebut Kabar Baik (Good News). 2) Keselamatan Tuhan: Menerima darah Kristus melalui iman. Ketika Tuhan mencurahkan darah-Nya di kayu salib, Dia tidak hanya menebus kita dari dosa asal tetapi juga menciptakan perjanjian baru dengan umat manusia yang melaluinya Dia menawarkan kita hak untuk hidup di Kerajaan-Nya. Untuk menerima tawaran ini, kita harus menerima darah-Nya melalui iman bahwa Yesus Kristus adalah jalan, kebenaran dan hidup. Bagaimana cara memiliki iman seperti itu? Untuk memperoleh iman ini, kita harus mau percaya bahwa Yesus Kristus adalah Juruselamat yang mati di kayu salib meskipun mendapat cemoohan, hinaan dan penganiayaan dari dunia (orang-orang yang tidak percaya kepada-Nya). Jika kita masih bisa beriman kepada-Nya setelah kita mengalami ujian hinaan, cemoohan, olok-olok dan celaan, ini berarti kita beriman kepada Yesus Kristus sebagai jalan, kebenaran dan hidup. Secara teknis, kita menerima tawaran (perjanjian) Tuhan ketika kita menerima Yesus Kristus sebagai penyelamat melalui iman. Apakah perjanjian (iman) itu akan sah (hidup) atau tidak, akan tergantung pada langkah berikutnya, yaitu apakah kita bisa kita memenuhi asas iman yang ketiga. 3) Perintah Allah: Yesus Kristus menekankan dua perintah utama yang penting untuk menghidupkan iman kita. (i) Kasihilah Tuhanmu dengan segenap hati, jiwa, pikiran dan kekuatanmu. (ii) Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Kedua perintah tersebut menjadi inti dari seluruh hukum (total 613) dalam Taurat dan ajaran seluruh nabi-Nya. Sejak abad pertama hingga saat ini, berbagai Gereja telah merumuskan doktrin-doktrin mereka (yaitu, mengubahnya menjadi panduan kepada tindakan) berdasarkan kedua perintah ini. Prinsip kedua menggarisbawahi iman kita, sedangkan prinsip ketiga mengatur cara hidup (tindakan) kita di dunia ini yang harus konsisten dengan persyaratan Tuhan untuk memasuki kerajaan-Nya. Kesimpulan: Pada tingkat individu, Kekristenan adalah sebuah cara hidup yang berteraskan prinsip dasar diatas. Ini bukanlah seperti agama buatan manusia (fiktif) yang tunduk pada aturan dan Doktrin ritual tertentu. Aturan atau Doktrin ritual fiktif tersebut tidak bersifat wajib (walaupun mungkin berguna untuk beberapa praktik) atau bahkan ada yang dapat merugikan pembentukan keyakinan berdasarkan tiga prinsip dasar yang disebutkan sebelumnya. Hal terpenting dalam menerima perjanjian baru pada tingkat individu adalah mendengarkan (Kabar Baik), memahami dan menerima tiga prinsip dasar iman Kristen. Siapa pun tanpa memandang latar belakang, agama, ras, dan tradisinya dapat masuk ke dalam perjanjian baru begitu dia beriman pada ketiga prinsip tersebut. Tidak diperlukan tata cara ritual tertentu dalam bentuk apa pun agar seseorang bisa menjadi anak-anak Tuhan. Kasih karunia Tuhan akan turun kepada siapa pun yang percaya bahwa Yesus Kristus adalah Juruselamat - jelas dan sederhana.
Execellent explanation by Dr Bambang👍✍
❤❤❤Amen❤❤❤
😇😇😇
Gereja sudah banyak dan setiap gereja memiliki doktrin tersendiri. Doktrin-doktrin memang agak berbeza diantara gereja-gereja, tetapi prinsip keimanan seharusnya sama.
Kebenaran Akan Membebaskan Anda
Alkitab terdiri dari Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, yang banyak memuat perumpamaan, alegori dan paradoks. Oleh karena itu, seorang pemula sering kali merasa sulit mempelajari agama Kristen dari Alkitab. Bagi seorang pemula, pendekatan pembelajaran struktural terhadap agama Kristen dapat membantu memperoleh pemahaman dasar tentang Kekristenan berdasarkan prinsip-prinsip yang membentuk imannya.
Iman Kristen bertumpu pada tiga prinsip dasar sebagai berikut:
1) Penebusan Tuhan: Tuhan (Yesus Kristus) telah mematahkan kutukan kematian (sekitar 2000 tahun yang lalu) yang menimpa manusia dengan mencurahkan darah-Nya di kayu salib melalui penyaliban.
Semua manusia mewarisi dosa asal (kutukan maut) dari Adam dan Hawa (A&E). Dosa ini muncul ketika A&E memakan buah terlarang yaitu Buah Pengetahuan Baik dan Jahat, (buah KGE - knowldege of good and evil). A&E memakan buah KGE terlarang setelah Hawa dibujuk oleh ular (Lucifer) saat mereka masih tinggal di Taman Eden. Setelah itu, A&E kehilangan keabadian dan hak untuk berada di Kerajaan Tuhan, yaitu mereka mati setelah memakan buah KGE. Di sini, kematian berarti lebih dari sekedar pengertian umum (yaitu kematian fisik), yang menyiratkan hilangnya hak untuk berada di Kerajaan Allah. Oleh karena itu, mereka yang meninggal dengan cara seperti itu akan menghuni Kerajaan Kegelapan, yaitu Neraka. Akibatnya, kita mungkin memandang keberadaan kita di Bumi sebagai transit, sebelum menuju Kerajaan Tuhan atau Kerajaan Kegelapan (Kematian). Kabar baiknya bagi semua orang adalah ketika Tuhan sendiri yang mematahkan kutukan buah KGE dengan menggunakan darah-Nya di kayu salib; karena alasan ini, Dia memulihkan hak semua orang untuk hidup di Kerajaan-Nya - itulah sebabnya Perjanjian Baru juga disebut Kabar Baik (Good News).
2) Keselamatan Tuhan: Menerima darah Kristus melalui iman.
Ketika Tuhan mencurahkan darah-Nya di kayu salib, Dia tidak hanya menebus kita dari dosa asal tetapi juga menciptakan perjanjian baru dengan umat manusia yang melaluinya Dia menawarkan kita hak untuk hidup di Kerajaan-Nya. Untuk menerima tawaran ini, kita harus menerima darah-Nya melalui iman bahwa Yesus Kristus adalah jalan, kebenaran dan hidup. Bagaimana cara memiliki iman seperti itu? Untuk memperoleh iman ini, kita harus mau percaya bahwa Yesus Kristus adalah Juruselamat yang mati di kayu salib meskipun mendapat cemoohan, hinaan dan penganiayaan dari dunia (orang-orang yang tidak percaya kepada-Nya). Jika kita masih bisa beriman kepada-Nya setelah kita mengalami ujian hinaan, cemoohan, olok-olok dan celaan, ini berarti kita beriman kepada Yesus Kristus sebagai jalan, kebenaran dan hidup. Secara teknis, kita menerima tawaran (perjanjian) Tuhan ketika kita menerima Yesus Kristus sebagai penyelamat melalui iman. Apakah perjanjian (iman) itu akan sah (hidup) atau tidak, akan tergantung pada langkah berikutnya, yaitu apakah kita bisa kita memenuhi asas iman yang ketiga.
3) Perintah Allah: Yesus Kristus menekankan dua perintah utama yang penting untuk menghidupkan iman kita.
(i) Kasihilah Tuhanmu dengan segenap hati, jiwa, pikiran dan kekuatanmu.
(ii) Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.
Kedua perintah tersebut menjadi inti dari seluruh hukum (total 613) dalam Taurat dan ajaran seluruh nabi-Nya. Sejak abad pertama hingga saat ini, berbagai Gereja telah merumuskan doktrin-doktrin mereka (yaitu, mengubahnya menjadi panduan kepada tindakan) berdasarkan kedua perintah ini. Prinsip kedua menggarisbawahi iman kita, sedangkan prinsip ketiga mengatur cara hidup (tindakan) kita di dunia ini yang harus konsisten dengan persyaratan Tuhan untuk memasuki kerajaan-Nya.
Kesimpulan:
Pada tingkat individu, Kekristenan adalah sebuah cara hidup yang berteraskan prinsip dasar diatas. Ini bukanlah seperti agama buatan manusia (fiktif) yang tunduk pada aturan dan Doktrin ritual tertentu. Aturan atau Doktrin ritual fiktif tersebut tidak bersifat wajib (walaupun mungkin berguna untuk beberapa praktik) atau bahkan ada yang dapat merugikan pembentukan keyakinan berdasarkan tiga prinsip dasar yang disebutkan sebelumnya. Hal terpenting dalam menerima perjanjian baru pada tingkat individu adalah mendengarkan (Kabar Baik), memahami dan menerima tiga prinsip dasar iman Kristen. Siapa pun tanpa memandang latar belakang, agama, ras, dan tradisinya dapat masuk ke dalam perjanjian baru begitu dia beriman pada ketiga prinsip tersebut. Tidak diperlukan tata cara ritual tertentu dalam bentuk apa pun agar seseorang bisa menjadi anak-anak Tuhan. Kasih karunia Tuhan akan turun kepada siapa pun yang percaya bahwa Yesus Kristus adalah Juruselamat - jelas dan sederhana.