*الكتاب أداب الدنيا والدين للإمام الماوردي (105-107 pdf kitab)* ✋🏻[ *Kebingungan dalam Berpikir hanya ada pada Jiwa2 Para Pecinta Ilmu* ] 📚 { *Tulisan itu Memiliki Ruh & Laksana Air yang Mengalirkan bagi Setiap yang Membutuhkan & Senantiasa Manfaat untuk Masa Lalu, Masa Kini, Masa Datang* } *Keadaan Darurat atas Kelupaan itu terbahagi menjadi dua* : 1. Kecurigaan yang mengganggu makna dan menghalangi seseorang untuk berpikir (menghilangkannya dengan bertanya dan meneliti) 2. Taarudh Pikiran (Pikiran yang masih bertentangan, pikiran yang masih menentang walaupun misal hati sudah menerima) _Pada pertemuan sebelumnya telah dibahas poin pertama._ Perkara Taarudh Pikiran (bertentangannya pikiran) itu dapat menyebabkan teralihkannya dari memahami makna. Jadi dalam pikirannya adalah terus _"questioning???"_ *kenapa begini begitu berterusan hanya dengan pikirannya sendiri (tanpa berusaha dengan bertanya* kepada yang lain/ahli). _Seperti contoh misal adanya kasus pemalsuan makam oleh tokoh yang sangat diagungkan oleh masyarakat muslim Indonesia, tapi ketika ia mendengar kabar itu, dia tidak percaya bahwa tokoh itu yang memalsukan walaupun secara ilmiah sudah dibuktikan, atau misal dalam memahami ijtihad diyakini bahwa sudah tertutup tapi ternyata masih terbuka pintunya. Maka hal hal seperti ini tentu tidak boleh hanya ditahan dalam kebingunan perdebatan pikirannya sendiri melainkan harus dicari solusinya dengan bertanya kepada ahlinya._ Sebab kedua ini *(munculnya pikiran yang bertentangan) itu dialami oleh sedikit orang.* Kecuali hanya pada orang yang berpikir secara luas _(open minded)_. Maka asbab kedua ini pasti hanya dialami oleh yang memiliki harapan yang tinggi, cita-cita luas, maka *tidak akan terjadi sebuah kebingungan berpikir bagi mereka yang tidak mencintai ilmu apalagi jika tidak tertarik sama sekali dengan ilmu.* _Setiap keyakinan jika belum dikasih cobaan maka belum kuat._ 🖇️ _Seperti ungkapan Descartes (Aku Berpikir Maka Aku Ada), Ungkapan Hardiman (Aku Klik Maka Aku Ada), dan Ungkapan Bu Nyai Nur Rofiah (Aku Manfaat Maka Aku Ada). Walaupun harus ati ati dengan istilah Ke-Aku-an yang angkuh itu_ *Orang yang tidak memiliki kecintaan terhadap ilmu,* tidak memiliki himmah atau hajat yang kuat terhadap kepahaman maka tidak akan mungkin memiliki kebingungan. *Mereka yang seperti ini pasti akan menyangka semua baik baik saja atau bahasa lain taqlid buta.* Oleh karena itu (Bertanya adalah Setengah dari Ilmu) *السؤال نصف العلم* للسؤال أهمية كبيرة في طلب العلم والتعلم، والسؤال مسؤولية Misal ada pemahaman baru yang sulit dipahami, kemudian orang tersebut tidak ada himmah untuk riset mendalam, maka kholash atau selesai sudah cita citanya *(karam sebelum berlayar)*. Dalam pernyataan Imam Mawardi: Jika tidak merasakan asbab kebingunan pikiran, maka ia tidak akan mampu memaksakan dirinya untuk memahami, dan hatinya tidak akan mampu membayangkan. Karena jika hati tidak dapat dipaksakan maka bahaya dan akan sulit diterima. Kita yang belajar secara dipaksa akan mudah untuk hilang kepahamannya. _(ini nanti ada beda dengan konteks di pesantren atau konteks dari sudut pengajar dan pelajar)_ ✍🏻Firman-dari Allah; Hadits-dari Nabi, Atsar-dari sahabat Seperti dalam Atsar (Sesungguhnya jika hati dipaksa, maka ia buta) Hati ketika dipaksa maka akan sulit menerima. *Namun disinilah peran guru dan murid yang harus memilki strategi agar dapat mengajarkan & menerima pelajaran*. Sebab meskipun ditolong tapi tanpa rasa kasih sayang maka dalam konteks Imam Mawardi itu tidak akan membekas. 🌱 _Hati murid itu bergerak layaknya hewan lincah/trengginas. Maka untuk menjinakkannya, beri pelajaran dengan sederhana, sampaikan dengan metode mudah dimengerti agar tetap nurut dan semangatnya tetap hidup"_ Hatinya akan tangguh dan teguh. Tetapi jika yang ia nya sudah memiliki sebab kebingungan pikirannya ini alangkah baiknya ia menghilangkan kekhawatirannya dengan bertanya dan meneliti lebih dalam agar hati mampu menyikapinya dengan baik, sebab hal ini dapat menghasilkan suatu keteguhan dalam keilmuan. 🖇️Refleksi Pesantren: Jika yang dibicarakan konteks Pengajar, maka guru tidak boleh memaksa atau menyakiti muridnya. Tapi dari sudut Pelajar (kita harus bertanggung jawab untuk berkomitmen memaksakan diri dari ngantuk, malas, sakit, dipaksa untuk mengaji atau belajar ilmu. *Jika pemahaman atas keduanya ini berjalan, Guru tidak memaksa, tapi Murid komitmen memaksakan dirinya sendiri untuk commit belajar, maka ini adalah penyatuan yang lengkap dan paling diperlukan.* 📜 *Mbah Maimun Zubair* : _Jadi guru itu tidak usah punya niat bikin pintar orang, nanti kamu akan marah-marah ketika melihat muridmu tidak pintar. Ikhlasnya jadi hilang. Yang penting niat menyampaikan ilmu dan mendidik yang baik. Masalah muridmu kelak jadi pintar atau tidaak, serahkan kepada Allah. Didoakan saja terus menerus agar muridmu mendapat hidayah._ 🤲🏻 Kategori Keempat: Penjelasan Alasan pendengar yang menyebabkan ia terhindar dari memahami makna: adalah pencatatan (naskah tulisan). Perkataan itu hanya untuk yang Hadir dihadapan yang berbicara, tetapi *Tulisan adalah Sumber Air bagi Siapapaun yang Membutuhkan.* 🌾 Segala sesuatu yang disimpan dalam tulisan (naskah), diambil dengan ekstraksi, maka tulisan itulah yang menjadi penjaga dan pemelihara. Dawuh Sayyidina Abbas ra. Dalam firman Allah menyebutkan *Tulisan adalah bagian dari Ilmu.* Allah berfirman: Ia memberi hikmah kepada siapa yang dikehendaki *(Tulisan itu Hikmah)* Sesungguhnya dia yang telah diberi hikmah itu telah diberi banyak kebaikan. 📜Pepatah Arab: *Tulisan itu wujud dari salah satu dari dua bahasa dan keindahannya adalah salah satu dari kefasihan. Bahasa yang pertama adalah lisan. Jika lisan itu ada fasihnya, maka tulisan juga ada fasihnya.* Pentingnya tulisan juga ada pada pertemuan sebelumnya. 🖇️Jaafar bin Yahya: Dalam tulisan itu ada ketebalan hikmah, dengan hikmah itulah setiap bagiannya dapat di pisahkan dan disusun. 🖇️Ibnu Al Muqaffa: Perkataan terbatas pada yang ada (hanya yang hadir) dan sekarang (sahaja), tetapi *ilmu yang diitulis itu dapat menjangkau pada apa yang ada (hadir) dan tidak ada (tidak hadir). Tulisan itu akan selalu berguna untuk masa lalu, masa kini, dan masa depan.* 📜Kata Bijak Romawi: *Tulisan itu memiliki Ruh spiritual, walaupun wujudnya ada secara fisik.* 🔓 _Makanya _*_tidak jarang tulisan dapat menjadi washilah hijrah atau kesadaran_*_ (dari keraguan menjadi keyakinan, dari kesesatan menjadi cahaya). Seperti _*_Imam Bukhrori misalnya yang menulis Jami’ Shahih di Masjidil Haram yang setiap mencantumkan hadits pasti sudah dilakukan sholat istikharah dua rakaat._*_ Kisah Ibnu Ajurum yang menulis matan Jurumiyah saat menguji keikhlasannya, dengan melemparkan kitabnya ke laut dan tidak basah.اِنْ كَانَ خَالِصًا لِوَجْهِ اللهِ تَعَالَى فَلَا يَبْلُ “Apabila (kitab ini) murni ikhlas semata karena Allah swt, maka (tentu) tidak akan basah.”_ 🔓 _Ibnu Ruslan penulis Nadzom Zubad yang juga melakukan hal yang sama “ "Ya Allah kalau kitab ini aku tulis dengan ikhlas karena-Mu maka munculkanlah ia kembali ke permukaan, sedangkan apabila tidak ikhlas, maka hilangkanlah!’._ 🔓 *_Imam Al Haddad (Pandai Besi/Haddadul Qulub) yang mampu melunakkan hati yang keras dengan kitab-kitabnya_*_ seperti Risalah Muawanah, Adab Sulukil Murid, Diwan Imam Haddad, dan banyak kisah ulama lainnya yang dalam menulis itu tidak pernah terpisah dari berdzikir dan membersihkan niatnya murni karena Allah._ Maka inilah yang disebut setiap tulisan itu memiliki ruh. 📜 Oleh karena itu tulisan itu sangat penting, jika kita hendak mempelajari salah satu *kenapa pondok besar itu bisa besar?? ya karena tulisan*, sebab alumninya luar biasa dalam mengelola kepenulisan dan media. Misalnya Lirboyo, kami tidak hanya mendengar cerita masyayikh dari omong2an, tapi banyak sekali kalam hikmah yang memang tertulis, sehingga turun temurun mudah dilanjutkan. Bisa jadi banyak sekali pesantren yang kesaktiannya sama, tapi belum ada yang menuliskan. *Tulisan itu dapat menyatukan ilmu yang masih terpisah.* Oleh karena itu alumninya selalu merilis karya tulis setiap tahun. Baik secara personal atau komunal, secara terstruktur atau cultural. Maka jika kita ada yang masih mukim, jika kita melihat potensi Kyai kita, kita dapat membantu menuliskannya. *Tulisan itu seperti air yang mengaliri setiap yang membutuhkan.* Selamat Menyambut bulan Rajab dan menyongsong tahun baru. _(Antara Refleksi, Evaluasi, & Proyeksi---Dunyo Lan Akhirat)_ *كن مستفيدا كل يوم زيادة* _Jadilah orang yg senantiasa mengambil faedah di setiap waktu sebagai tambahan ilmu. Dan selamilah lautan lautan faedah tersebut._ (Ta'limul Muta'alim) وَاللَّهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَابِ written by 🏷️ _aljawiattarimi_ ElNahrowi 31/12/24 (✍🏻 Cut Nensy Setyaningrum) instagram.com/nensyningrum?igsh=Z2RrMjZtMmo0NjQ=
*الكتاب أداب الدنيا والدين للإمام الماوردي (105-104)* ✒ *Pentingnya Mencatat/ Menulis Ilmu: Berhati-hatilah sebab Keraguan itu Penghalang Pengetahuan dan Lupa itu Datangnya Tiba-Tiba* ✒ ✍🏻 Sebab Lupa Ada 3: 1. Bosan (sudah tidak kuat berjuang untuk menghafal) 2. Thulul Amal (ketika menghafal banyak menghayal) 3. Salah Niat (kedunyan misal hafal untuk beasiswa, mertua, yah itu kan konsekuensi logis dari hasil yg tdk perlu dimasukkan kedalam niat) Jika sudah selesai terkait anjuran Menghafal. Maka selanjutnya anjuran Menulis. Ada seorang laki-laki mengadu ke Rosulullah: tentang mudah lupa. *استعمل يدك* *Rosulullah menjawab: Menulislah agar jika lupa, engkau dapat kembali lagi pada yang telah kamu tulis.* Maka ketika kita dalam masa belajar baik sebagai santri, mahasiswa, jamaah, siswa, selalu disiapkan catatan. *Terlalu percaya dengan diri sendiri (tanpa menulis) itu sebuah kesalahan.* Kita bisa refleksikan diri kita misal keluar telah selesai dari seminar atau pengaosan, tanpa mencatat apakah bisa kita mengingatnya? Refleksi: Kita dapat mengoptimalkan fungsi teknologi, sebab tulisan2 Nahrowi yang menjadi buku, artikel, post, story itu berawal dari catatan Notes handphone. Kemanapun kan kita dekatnya dg HP, jadi fleksible bisa dilanjutkan kapanpun dan tafakur dlm situasi apapun. Ikatlah ilmu pada Lembaran-Lembaran. Sebenernya menulis hal2 kecil dalam kehidupan itu bagian dari soft skill terlebih saat berada dalam relasi yang bagus (long-term positive relations in terms of psychological & social aspects) seperti mencatat nama orang tertentu untuk menghafal nama-namanya. Iman Khalil bin Ahmad: *اجعل ما في الكتب رأس المال، وما في القلب النفقة* *Jadikanlah Apa yang di catatan itu sebagai modal, dan Apa yang di hati menjadi peliharaan* Syaikh Mahbudz: Jikalaulah orang zaman dahulu tidak menulis, maka kita akan tercerai berai dan lupa dalam hal ilmu. 🌾Muhasabah Diri: *Peradaban Islam itu berdiri diatas peradaban literasi.* Oleh karena itu ayat pertama Iqra'. Contoh peradaban utamanya Islam kan Al Quran. Berbanding terbalik dengan Katholik yang lebih ke seni rupa yang termanifestasi dalam lukisan atau visualisasi di dalam gereja dan film-film mereka. Orang Islam seperti Arab sejak sebelum Rosulullah kan sudah ahli dalam membuat syair, sajak yang keren. Zaman Harun Ar Rasyid dan abasiyah pada umumnya, penyair handal kan diberi hadiah yang luar biasa. Oleh karena itu kita ini, *jika ada orang islam yang tidak tertarik menulis maka perlu dipertanyakan keislamannya. Karena Islam tegak dalam landasan tulisan* Sebab segala bidang keilmuan itu apapun pasti bermula dari penulisan ide2nya. Allahuyahdik wa yassirlana 🤲🏻 Sebagian ulama berkata: Catatan itu Pelindung dan Pena itu Penguatan/ Pemeliharaan dari sebuah Penjagaan. Sebab ilmu itu sifatnya lari lari terus. "Ilmu itu umpama binatang buruan, maka menyalinnya ibarat tali penambat." Imam Syafi'i 🌾Motivasi Menulis: 1. *Kalau kamu bukan anak ulama besar, bukan pula anak seorang raja, maka menulislah. ~Imam Ghazali* 2. *Kesadaran tidak mau dilupakan ketika ajal menjemput, dan salah-satu kenangan abadi adalah tulisan* 3. *Satu peluru hanya bisa menembus satu kepala, tapi satu tulisan mampu menembus ribuan bahkan jutaan kepala. ~Sayyid Quthb* Contohnya saja tulisan ini yang ternyata jenengan baca heu ..selamat! setidaknya membaca dan menulis itu se-Paket Adapun keadaan darurat kelupaan itu ada dua jenis: Salah satunya: ragu ragu yang mengganggu makna dan menghalangi seseorang untuk mengingat-ingatnya, dan menghalangi seseorang mewujudkan realitas ingatannya. Maka syubhat/ keraguan (pada sesuatu ingatan yang samar) itu harus dihilangkan dengan bertanya dan meneliti (berpikir2). *Seseorang yang cinta dengan ilmu itu pasti juga diuji dalam pemikiran atau keimanan.* Misal dalam kontroversi berikut, dalam Ushul Fiqh nya Izzuddin bin Abdussalam menyatakan bahwa pintu ijtihad itu tertutup. Tapi ternyata Buya Husein menyatakan pintu ijtihad itu masih terbuka dan masih diperbolehkan. Maka berpikir itu mmg penting, sebab disaat kita berhenti berpikir atau belajar maka disitulah kebodohan dimulai. Sebagian ulama berkata: *Janganlah menyepikan hatimu dari berdiskusi atau musyawarah keilmuan*, sebab akan menjadikan hati bodoh. Tetapkanlah bertukar pikiran agar watak kita tidak sakit. *Terkadang kita perlu untuk tidak didengar agar kita dapat menjadi Pendengar yang tidak Egois/Arogan.* 🌾 _Mati Sak Jroning Urip, Urip Sak Jroning Pati_. Mematikan ego untuk kedamaian hidup, Menjaga kebijaksanaan walau jika dlam kondisi tak berdaya. *لَا أَدْرِي نِصْفُ الْعِلْمِ* * *“Ucapan aku tidak tahu itu separuh daripada ilmu.”* Pertanyaan adalah setengah dari ilmu. Abdullah bin Umar ra berkata, *“Pertanyaan yang baik adalah setengah dari ilmu.* 🌾Bashr bin Burd berkata: شفاء العمى طول السوءال وإنما Menyembuhkan kebutaan hati itu dengan banyak bertanya (asal tdk berlebihan nanti seperti bani Israil) دوام العمى طول السكوت على الجهل *Akan buta abadi (tdk peka hatinya dalam perkara benar-salah) jika masih melanggengkan diam dalam ketidaktahuan* فكن سا ئلا عما عناك فإنما Maka tanyakanlah tentang apa yang sulit bagi engkau دعيت أخا عقل لتبحث باالعقل *Sebab kita disebut manusia berakal hanya jika kita berbicara dengan akal.* Semoga Allah karuniakan kita semua kekuatan untuk istiqomah.🤲🏻 الْإِسْـتِقـَـامَةِ خَيْرٌ مِـنْ اَلْفِ كَــرَامَةٍ وَاللَّهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَابِ El Nahrowi 22/12/24 (✍🏻 Cut Nensy Setyaningrum) instagram.com/nensyningrum?igsh=Z2RrMjZtMmo0NjQ=
*الكتاب أداب الدنيا والدين للإمام الماوردي(107-110 pdf kitab)* ✒️📚 *Berbagai Pendapat terkait Siapa yang Pertama Menulis Tulisan? {Dari Adam, Romawi, Kenabian, Dinasti, hingga Kini)*✒️ 📚✒️ *Antara Tulisan Tangan Jelek tp Esensi Ilmu Dapet vs Tulisan Tangan Bagus tp Cuma fokus Estetika/Esensi Kurang* 📜 Terdapat perbedaan pendapat mengenai siapa yang pertama kali menulis tulisan. 🖇️ *Ka'b Al Ahbar* : *Orang yang pertama menulis adalah Nabi Adam as. Beliau menulis tulisan-tulisannya 300 tahun sebelum kewafatannya*, di tanah liat dan kemudian membakarnya menjadi semacam membuat pahatan. Ketika bumi tenggelam di zaman tragedi banjir Nabi Nuh as, tulisannya selamat (tetap ada), setiap ummat mendapatkan tulisannya. Tulisan Arabnya tetap ada sampai Allah yg Maha Kuasa memilih Nabi Ismail as untuk belajar atau dianugerahi tulisan Arab. *Tulisan Arab yg Allah anugerahkan kepada Ismail ini yang terus menerus diajarkan hingga saat ini.* _InsyaAllah kedepan akan tahu siapa yang menemukan tulisan, titik, hingga ilmu Nahwu_ 🖇️ *Ibnu Qutaybah* menyebutkan: *Orang pertama yang menulis adalah Nabi Idris as.* Orang orang Arab itu sangat terbiasa mengagungkan tulisan. 📜 _Bahkan sejak zaman dahulu sampai ada konsep bayaran yang mahal, agar orang yg pintar menulis atau penyair itu megangungkan kekuasaan Sang Raja atau Kepala Suku dg tujuan kekuasaan dan pengaruhnya semakin di tahu oleh khalayak luas_ _Jika sekarang seperti halnya media yang dapat mencitrakan pemimpin. Maka konsep buzzer atau cari muka itu sudah ada sejak zaman dahulu._ 🖇️ Mereka mengagungkan tulisan sebab tahu agungnya manfaat dari tulisan. Hingga *Ikrimah* berkata: *Tebusan bagi tawanan ahli badar yang pandai menulis itu mencapai 4ribu dirham* (ini mahal sekali sekarang saja 4k/rp), sedemikian rupa sehingga seseorang mau menebusnya karena kepandaiannya dalam menulis. Hal itu dikarenakan agungnya pangkat nilai tulisan. Jelasnya manfaat. Besarnya bahaya / ketajaman dari hasil tulisan. Yang nampak dari pengaruhnya. 📜 _Konsep Romawi: Tulisan itu merupakan alat yang sangat berguna bagi bangsa Romawi kuno - kata-kata tertulis dapat mengomunikasikan gagasan kepada orang-orang Roma dan rakyat Romawi di seluruh Kekaisaran._ _Pada zaman _*_Julius Caesar Romawi_*_ (Bapak Pers/Jurnalistik Dunia). Setiap selesai rapat mereka menuliskan di papan tulis yang digantungkan di serambi rumah sebagai papan pengumuman. *Acta Diurna*, yakni papan pengumuman (sejenis majalah dinding atau papan informasi sekarang). Seseorang yang memiliki informasi dibayar sangat mahal. Sebab manfaatnya sangat jelas._ _Masyarakat Romawi kuno dikenal sering menyimpan catatan tertulis tentang kehidupan sehari-hari mereka. Maka tidak heran jika buku-buku sejarah dunia dan peradaban barat selalu mencakup sejarah Romawi di dalamnya._ 🏷️ Kita tahu di zaman sekarang pekerjaan tulisan biasa dibayar mahal seperti notaris, pejabat akta tanah, KUA, tanda tangan bupati presiden, DPR yg misal membuat ius contituendum untuk dijadikan hukum yg akan datang. Allah berfirman kepada Nabi Muhammadﷺ: Bacalah, dan Tuhanmu Maha Mulia yang mengajar dengan pena. Dari sini kita tahu bahwa Al Quran telah mengagungkan tulisan. *Hingga Allah menjadikan Qolam sebagai bagian dari sifatnya. Bacalah, yang mana yang Mulia yakni Allah itu telah mengajar manusia dengan tulisan dan pena. Allah telah menguatkan dgNya sendiri bahwa tulisan itu sebagai sesuatu yang agung.* 📚✍🏻 *_Hingga Allah bersumpah dalam kitabnya atas nama Qolam, Kemuliaan itu satu level dengan Qolam, Qolam adalah baginda dari Keagungan._* 🌾🌾 _Pepeling: Walaupun dalam konteks pesantren, guru kita mengingatkan bahwa: _*_Jangan jadikan menulis sebagai bagian dari profesi tapi jadikanlah sebagai bagian dari menyebarkan dan mengamalkan ilmu._*_ Jika ndelalah mmg menulis dapat bayaran ya sudah (tetep diniatkan berbagi tanpa berharap). Sebab di Pesantren mengajar itu juga bukan profesi._ أن النبي ﷺ سُئل: أي الكسب أطيب؟ فقال: *عمل الرجل بيده، وكل بيعٍ مبرور* Kerjaan yang bagus bagi seorang lelaki (bisa juga diartikan manusia baik laki2/perempuan). Itu dengan tangannya sendiri. Nah dalam Syafi'iyah cenderung memaknai sebagai Perdagangan. Ya terserah mau berdagang apa (Siti KHadijah & Nabi Muhammad kan juga berdagang). Ada ulama lain yang mengatakan Bertanam (karena banyak penunjangnya, maka dari itu kalo kena tikus atau maling masuknya terhitung pahala). _Nabi Adam itu pertama juga menanam. Maka dapat diurutkan dengan Bertanam, Berdagang, Pertukangan. Pertukangan ini bisa menjahit, membangun rumah, membuat genteng, dll. Maka tidaklah perlu bersedih atau risau jika ditanya soal profesi, sebab ya kalo yang paham konteks pesantren dan ilmu ini. Pasti tidak termakan dg omongan tonggo. Soale memang peninggalan paradigma kolonial ini bekasnya ya masih ada jelas di lingkungan kita. Sehingga dogma PNS itu masih diagungkan. Sedangkan bertanam, berdagang, tukang, diremehkan._
🌹 *_Tetap semangat lan yakin (penting pertahankan spiritualitas yang intelek dan ilmiyyah ++ Halalan Thoyyiban Ma'rufan)_* Oke Boss, Tenang wae Gak dewean sampean 🙌🏻 _Lanjut Ferguso_... Demi Pena, dan Demi Tulisan. Allah yang Maha Mulia telah bersumpah demi Pena sebagaimana Allah bersumpah terhadap apapun yang ditulis oleh Pena (Tulisan) *_Sesuatu kok sampai dijadikan sebagai sumpah itu pasti sangat penting/agung nilainya._* Misalnya asbabun nuzul Qs Ad-dhuha. Awalnya kan beliau bersedih sebab mukjizat nabi nabi yang lain itu physical yg Waww. Karena Allah pengen menunjukkan kasih sayangnya sehingga turunlah sumpah. Demi Waktu Dhuha. Dan Demi Malam Apabila Sunyi. Allah tidak akan meninggalkan mu di setiap keadaan apapun.*(romantis banget Allah itu mmg asli)*. Soalnya ketika itu Nabi Muhammad mmg diuji kesusahan yang bertubi-tubi. Bisa lanjut cek Tafsir Munir 🔓 ✍🏻 *_Maka suatu hal apapun yang dijadikan sumpah. Itu pasti punya keagungan yang tinggi. Termasuk disini Pena / Tulisan._* Maka *jangan sampai kita ini terlelap dengan kebesaran tulisan islam tanpa meneruskannya* yang telah dilukiskan dalam sejarah Abbasiyah dg Al Biruni, Al Jazari, Al Khawarizmi, Ibnu Sina, Al Kasyi, dst. Sebab dari dulunya muslim sudah diberi keistimewaan Allah Qolam. Ndak seperti Katholik yg lebih ke estetika visual. Orang Arab walah bangunannya sederhana, tapi syairnya menang jauh. 🖇️ *Terdapat perbedaan mengenai orang yang pertama menulis dalam bahasa arab* Pertama tadi: Ka'b Al Ahbar menyebutkan: Orang pertama yang menulis adalah Nabi Adam. Zaman Nabi Nuh saat banjir masih selamat. Kemudian ditemukan oleh Nabi Ismail. 🖇️ *Ibnu Abbas Ra*.: Orang pertama yang menuliskan dan menggunakannya adalah Nabi Ismail as atas pengucapan dan logikanya. 📓 Notes: Imam Mawardi itu dalam menuliskan Nabi selain Nabi Muhammad. Kadang memakai Alaihissalam atau Alannabiyyina Alaihissalam (kepada Nabi kita Nabi Muhammad dan kepada nabi yang misal kita sebutkan). Contoh Nabi Ismail Alannabiyyina Alaihissalam. Ini bisa jadi opsi yang bagus untuk mendoakan memuliakan bermula dari nabi kita Nabi Muhammad kemudian Nabi tersebut. 🔗 *Urwah bin Al Zubair ra*: menyebutkan bahwa *yang pertama menulis adalah Kaum Adz Awwal*. Nama mereka adalah: Abjad, Hawz, Hatti, Kalman, Saf's, Qarasht, dst di daerah Madyan/Midyan. 🖇️ *Ibnu Qutaybah*: meriwayatkan *yang pertama menulis bahasa Arab adalah Maramir bin Marwah* berasal dari kaum Al Anbar. Dan dari Al Anbar kemudian menyebar. 🔗 *Al Maidah* : *yang pertama menulis itu Maramir bin Marwah, Aslam bin Sidra, Aamir bin Jadra.* Maka Maramir menciptakan suku katanya. Aslam menulis bab dan hubungannya, kemudian Aamir membuat kamusnya. ✍🏻 *Siapapun yang ingin melestarikan ilmunya maka harus memperhatikan 2 dua hal dalam tulisan tangannya*: 🌾Pertama: Menghafal susunan huruf sesuai dengan bentuknya. 🌾Kedua: Mengidentifikasi yang menggunakan titik atau huruf yang bentuknya khas. Lalu apa yang ditambahkan pada keduanya dalam hal perbaikan tulisan tangannya & navigasi yg jelas. (Hanyalah perbaikan keterampilan bukan syarat keaslian kok) 📌📌 *Sindiran* 🖇️ Ali bin Ubaidah: *Bagusnya tulisan tangan itu menjadi penerjemah lidah dan menunjukkan bagusnya hati nurani.* 🖇️ Abu Abbas Al Mubarrad: Dan *tulisan tangan yang buruk itu menunjukkan lumpuhnya budi pekerti/adab.* Sindiran :)) 🖇️ Beberapa sarjana sastra bertanya pada salah satu penyair Bashrah: 📜 *Maafkanlah saudaramu atas tulisan tangannya yang buruk. Maafkanlah saudaramu yang biasa saja kualitas kontrolnya.* 📜Tulisan yang bisa dipahami adalah tulisan yang bagus, jelas lafadznya, irabnya benar. Maka penting untuk mengoreksi huruf dan susunannya. 📍 *Akan tetapi ada hal yang lebih penting dari ucapan yang dapat dimengerti adalah Kefasihan dalam kata kata dan ketepatan penguraiannya* ✒️✒️Tulisan tangan yang baik adalah salah satu dari dua kefasihan. Pertama lidah, Kedua Tulisan. 🧚🏻♂️Sebagaimana orang yang ingin maju itu dalam ucapannya tidak dimaafkan jika meninggalkan sebuah kesalahan. Contohnya banyak Typo kalo lagi ceramah. Jadi walaupun dia paham tetep aslinya tidak dapat dimaafkan. _Nahrowi suka kalo dikoreksi tulisannya. Kalo dipuji itu bukan tambah bangga. Soalnya kebanyakan tulisannya meluapkan sampah pikiran. Maka yg dibutuhkan bukan pujian melainkan koreksi. Koreksi itu berfungsi menjaga kualitas. Kita ini harus syukur soale uda mudah buat ngedit2._ 📌📌 *Pujian* 🌾 Barang kali mereka yang tidak bagus tulisan tangannya itu justru keutamaannya besar dan sifatnya telah maju. Sebab ia hanya disibukkan dengan keilmuannya. Ditakutkan kalo memperbagus tulisan itu akan mengalihkan atau membuang waktunya atas estetika tulisan saja. *Makanya sering kali kita mendapati tulisan tulisan tangan para ulama itu kurang bagus sebab mereka memang hanya menyibukkan esensi tulisan bukan estetika tulisan.* 😇 _Jangan heran jika thesis, anti thesis, hingga hypothesa dalam Ngaji koyok ngene kuwi pasti dikembalikan sebagai refleksi pembaca._ ✒️🔗 (Al Fadhl bin Sahl: *Bagian dari kebahagiaan seseorang adalah memiliki tulisan tangan yang buruk, karena itu menunjukkan bahwa waktunya tidak terbuang oleh kesibukan menghafal dan melihat pada estetika.*) Tulisan tangan yang buruk sebetulnya bukan kebahagiaan sepenuhnya. 📌 *Kebahagiaan sepenuhnya itu jika tidak adanya kesalahan atau gangguan sebuah tulisan dari esensi ilmu pengetahuan.* Dan kebiasaan orang yang memiliki tulisan bagus iru akan sibuk memperbaiki tulisan tangannya, maka itu bukan kebagiaan. 🌾🌾 *Betahlah mengaji, Istiqomah lah. InsyaAllah bisa menghilangkan kesedihan. Bisa melampiaskan kesendirian. InsyaAllah sebagai ikhtiar meninggalkan maksiat.* _Orang yang tulisannya bagus itu memiliki keberuntungan. Maksudnya minimal walaupun tulisan tangannya jelek tapi dia memiliki semangat keilmuan yang tinggi dibandingkan dengan yang bagus tulisan tangannya tapi semangat keilmuannya maa fii._ ✍🏻 _*Semoga dapat membahagiakan Masyayikh kita. Mohon doanya semoga kita semua dapat Sir nya Imam Mawardi dan Ngaji Bareng di alam selanjutnya nanti*._ وَاللَّهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَابِ written & edited by 🏷️ _aljawiattarimi_ ElNahrowi 04/01/25 (✍🏻 Cut Nensy Setyaningrum) instagram.com/nensyningrum?igsh=Z2RrMjZtMmo0NjQ=
*الكتاب أداب الدنيا والدين للإمام الماوردي (105-107 pdf kitab)*
✋🏻[ *Kebingungan dalam Berpikir hanya ada pada Jiwa2 Para Pecinta Ilmu* ]
📚 { *Tulisan itu Memiliki Ruh & Laksana Air yang Mengalirkan bagi Setiap yang Membutuhkan & Senantiasa Manfaat untuk Masa Lalu, Masa Kini, Masa Datang* }
*Keadaan Darurat atas Kelupaan itu terbahagi menjadi dua* :
1. Kecurigaan yang mengganggu makna dan menghalangi seseorang untuk berpikir (menghilangkannya dengan bertanya dan meneliti)
2. Taarudh Pikiran (Pikiran yang masih bertentangan, pikiran yang masih menentang walaupun misal hati sudah menerima)
_Pada pertemuan sebelumnya telah dibahas poin pertama._
Perkara Taarudh Pikiran (bertentangannya pikiran) itu dapat menyebabkan teralihkannya dari memahami makna. Jadi dalam pikirannya adalah terus _"questioning???"_ *kenapa begini begitu berterusan hanya dengan pikirannya sendiri (tanpa berusaha dengan bertanya* kepada yang lain/ahli).
_Seperti contoh misal adanya kasus pemalsuan makam oleh tokoh yang sangat diagungkan oleh masyarakat muslim Indonesia, tapi ketika ia mendengar kabar itu, dia tidak percaya bahwa tokoh itu yang memalsukan walaupun secara ilmiah sudah dibuktikan, atau misal dalam memahami ijtihad diyakini bahwa sudah tertutup tapi ternyata masih terbuka pintunya. Maka hal hal seperti ini tentu tidak boleh hanya ditahan dalam kebingunan perdebatan pikirannya sendiri melainkan harus dicari solusinya dengan bertanya kepada ahlinya._
Sebab kedua ini *(munculnya pikiran yang bertentangan) itu dialami oleh sedikit orang.* Kecuali hanya pada orang yang berpikir secara luas _(open minded)_. Maka asbab kedua ini pasti hanya dialami oleh yang memiliki harapan yang tinggi, cita-cita luas, maka *tidak akan terjadi sebuah kebingungan berpikir bagi mereka yang tidak mencintai ilmu apalagi jika tidak tertarik sama sekali dengan ilmu.*
_Setiap keyakinan jika belum dikasih cobaan maka belum kuat._
🖇️ _Seperti ungkapan Descartes (Aku Berpikir Maka Aku Ada), Ungkapan Hardiman (Aku Klik Maka Aku Ada), dan Ungkapan Bu Nyai Nur Rofiah (Aku Manfaat Maka Aku Ada). Walaupun harus ati ati dengan istilah Ke-Aku-an yang angkuh itu_
*Orang yang tidak memiliki kecintaan terhadap ilmu,* tidak memiliki himmah atau hajat yang kuat terhadap kepahaman maka tidak akan mungkin memiliki kebingungan. *Mereka yang seperti ini pasti akan menyangka semua baik baik saja atau bahasa lain taqlid buta.*
Oleh karena itu (Bertanya adalah Setengah dari Ilmu)
*السؤال نصف العلم*
للسؤال أهمية كبيرة في طلب العلم والتعلم، والسؤال مسؤولية
Misal ada pemahaman baru yang sulit dipahami, kemudian orang tersebut tidak ada himmah untuk riset mendalam, maka kholash atau selesai sudah cita citanya *(karam sebelum berlayar)*.
Dalam pernyataan Imam Mawardi: Jika tidak merasakan asbab kebingunan pikiran, maka ia tidak akan mampu memaksakan dirinya untuk memahami, dan hatinya tidak akan mampu membayangkan. Karena jika hati tidak dapat dipaksakan maka bahaya dan akan sulit diterima.
Kita yang belajar secara dipaksa akan mudah untuk hilang kepahamannya. _(ini nanti ada beda dengan konteks di pesantren atau konteks dari sudut pengajar dan pelajar)_
✍🏻Firman-dari Allah; Hadits-dari Nabi, Atsar-dari sahabat
Seperti dalam Atsar (Sesungguhnya jika hati dipaksa, maka ia buta)
Hati ketika dipaksa maka akan sulit menerima. *Namun disinilah peran guru dan murid yang harus memilki strategi agar dapat mengajarkan & menerima pelajaran*. Sebab meskipun ditolong tapi tanpa rasa kasih sayang maka dalam konteks Imam Mawardi itu tidak akan membekas.
🌱 _Hati murid itu bergerak layaknya hewan lincah/trengginas. Maka untuk menjinakkannya, beri pelajaran dengan sederhana, sampaikan dengan metode mudah dimengerti agar tetap nurut dan semangatnya tetap hidup"_ Hatinya akan tangguh dan teguh.
Tetapi jika yang ia nya sudah memiliki sebab kebingungan pikirannya ini alangkah baiknya ia menghilangkan kekhawatirannya dengan bertanya dan meneliti lebih dalam agar hati mampu menyikapinya dengan baik, sebab hal ini dapat menghasilkan suatu keteguhan dalam keilmuan.
🖇️Refleksi Pesantren: Jika yang dibicarakan konteks Pengajar, maka guru tidak boleh memaksa atau menyakiti muridnya. Tapi dari sudut Pelajar (kita harus bertanggung jawab untuk berkomitmen memaksakan diri dari ngantuk, malas, sakit, dipaksa untuk mengaji atau belajar ilmu. *Jika pemahaman atas keduanya ini berjalan, Guru tidak memaksa, tapi Murid komitmen memaksakan dirinya sendiri untuk commit belajar, maka ini adalah penyatuan yang lengkap dan paling diperlukan.*
📜 *Mbah Maimun Zubair* : _Jadi guru itu tidak usah punya niat bikin pintar orang, nanti kamu akan marah-marah ketika melihat muridmu tidak pintar. Ikhlasnya jadi hilang. Yang penting niat menyampaikan ilmu dan mendidik yang baik. Masalah muridmu kelak jadi pintar atau tidaak, serahkan kepada Allah. Didoakan saja terus menerus agar muridmu mendapat hidayah._ 🤲🏻
Kategori Keempat: Penjelasan Alasan pendengar yang menyebabkan ia terhindar dari memahami makna: adalah pencatatan (naskah tulisan).
Perkataan itu hanya untuk yang Hadir dihadapan yang berbicara, tetapi *Tulisan adalah Sumber Air bagi Siapapaun yang Membutuhkan.* 🌾
Segala sesuatu yang disimpan dalam tulisan (naskah), diambil dengan ekstraksi, maka tulisan itulah yang menjadi penjaga dan pemelihara. Dawuh Sayyidina Abbas ra. Dalam firman Allah menyebutkan *Tulisan adalah bagian dari Ilmu.*
Allah berfirman: Ia memberi hikmah kepada siapa yang dikehendaki *(Tulisan itu Hikmah)* Sesungguhnya dia yang telah diberi hikmah itu telah diberi banyak kebaikan.
📜Pepatah Arab: *Tulisan itu wujud dari salah satu dari dua bahasa dan keindahannya adalah salah satu dari kefasihan. Bahasa yang pertama adalah lisan. Jika lisan itu ada fasihnya, maka tulisan juga ada fasihnya.* Pentingnya tulisan juga ada pada pertemuan sebelumnya.
🖇️Jaafar bin Yahya: Dalam tulisan itu ada ketebalan hikmah, dengan hikmah itulah setiap bagiannya dapat di pisahkan dan disusun.
🖇️Ibnu Al Muqaffa: Perkataan terbatas pada yang ada (hanya yang hadir) dan sekarang (sahaja), tetapi *ilmu yang diitulis itu dapat menjangkau pada apa yang ada (hadir) dan tidak ada (tidak hadir). Tulisan itu akan selalu berguna untuk masa lalu, masa kini, dan masa depan.*
📜Kata Bijak Romawi: *Tulisan itu memiliki Ruh spiritual, walaupun wujudnya ada secara fisik.*
🔓 _Makanya _*_tidak jarang tulisan dapat menjadi washilah hijrah atau kesadaran_*_ (dari keraguan menjadi keyakinan, dari kesesatan menjadi cahaya). Seperti _*_Imam Bukhrori misalnya yang menulis Jami’ Shahih di Masjidil Haram yang setiap mencantumkan hadits pasti sudah dilakukan sholat istikharah dua rakaat._*_ Kisah Ibnu Ajurum yang menulis matan Jurumiyah saat menguji keikhlasannya, dengan melemparkan kitabnya ke laut dan tidak basah.اِنْ كَانَ خَالِصًا لِوَجْهِ اللهِ تَعَالَى فَلَا يَبْلُ “Apabila (kitab ini) murni ikhlas semata karena Allah swt, maka (tentu) tidak akan basah.”_
🔓 _Ibnu Ruslan penulis Nadzom Zubad yang juga melakukan hal yang sama “ "Ya Allah kalau kitab ini aku tulis dengan ikhlas karena-Mu maka munculkanlah ia kembali ke permukaan, sedangkan apabila tidak ikhlas, maka hilangkanlah!’._
🔓 *_Imam Al Haddad (Pandai Besi/Haddadul Qulub) yang mampu melunakkan hati yang keras dengan kitab-kitabnya_*_ seperti Risalah Muawanah, Adab Sulukil Murid, Diwan Imam Haddad, dan banyak kisah ulama lainnya yang dalam menulis itu tidak pernah terpisah dari berdzikir dan membersihkan niatnya murni karena Allah._
Maka inilah yang disebut setiap tulisan itu memiliki ruh.
📜 Oleh karena itu tulisan itu sangat penting, jika kita hendak mempelajari salah satu *kenapa pondok besar itu bisa besar?? ya karena tulisan*, sebab alumninya luar biasa dalam mengelola kepenulisan dan media. Misalnya Lirboyo, kami tidak hanya mendengar cerita masyayikh dari omong2an, tapi banyak sekali kalam hikmah yang memang tertulis, sehingga turun temurun mudah dilanjutkan. Bisa jadi banyak sekali pesantren yang kesaktiannya sama, tapi belum ada yang menuliskan. *Tulisan itu dapat menyatukan ilmu yang masih terpisah.* Oleh karena itu alumninya selalu merilis karya tulis setiap tahun. Baik secara personal atau komunal, secara terstruktur atau cultural. Maka jika kita ada yang masih mukim, jika kita melihat potensi Kyai kita, kita dapat membantu menuliskannya. *Tulisan itu seperti air yang mengaliri setiap yang membutuhkan.*
Selamat Menyambut bulan Rajab dan menyongsong tahun baru. _(Antara Refleksi, Evaluasi, & Proyeksi---Dunyo Lan Akhirat)_
*كن مستفيدا كل يوم زيادة*
_Jadilah orang yg senantiasa mengambil faedah di setiap waktu sebagai tambahan ilmu. Dan selamilah lautan lautan faedah tersebut._ (Ta'limul Muta'alim)
وَاللَّهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَابِ
written by 🏷️ _aljawiattarimi_
ElNahrowi 31/12/24
(✍🏻 Cut Nensy Setyaningrum)
instagram.com/nensyningrum?igsh=Z2RrMjZtMmo0NjQ=
*الكتاب أداب الدنيا والدين للإمام الماوردي (105-104)*
✒ *Pentingnya Mencatat/ Menulis Ilmu: Berhati-hatilah sebab Keraguan itu Penghalang Pengetahuan dan Lupa itu Datangnya Tiba-Tiba* ✒ ✍🏻
Sebab Lupa Ada 3:
1. Bosan (sudah tidak kuat berjuang untuk menghafal)
2. Thulul Amal (ketika menghafal banyak menghayal)
3. Salah Niat (kedunyan misal hafal untuk beasiswa, mertua, yah itu kan konsekuensi logis dari hasil yg tdk perlu dimasukkan kedalam niat)
Jika sudah selesai terkait anjuran Menghafal. Maka selanjutnya anjuran Menulis.
Ada seorang laki-laki mengadu ke Rosulullah: tentang mudah lupa.
*استعمل يدك*
*Rosulullah menjawab: Menulislah agar jika lupa, engkau dapat kembali lagi pada yang telah kamu tulis.*
Maka ketika kita dalam masa belajar baik sebagai santri, mahasiswa, jamaah, siswa, selalu disiapkan catatan. *Terlalu percaya dengan diri sendiri (tanpa menulis) itu sebuah kesalahan.* Kita bisa refleksikan diri kita misal keluar telah selesai dari seminar atau pengaosan, tanpa mencatat apakah bisa kita mengingatnya?
Refleksi: Kita dapat mengoptimalkan fungsi teknologi, sebab tulisan2 Nahrowi yang menjadi buku, artikel, post, story itu berawal dari catatan Notes handphone. Kemanapun kan kita dekatnya dg HP, jadi fleksible bisa dilanjutkan kapanpun dan tafakur dlm situasi apapun.
Ikatlah ilmu pada Lembaran-Lembaran.
Sebenernya menulis hal2 kecil dalam kehidupan itu bagian dari soft skill terlebih saat berada dalam relasi yang bagus (long-term positive relations in terms of psychological & social aspects) seperti mencatat nama orang tertentu untuk menghafal nama-namanya.
Iman Khalil bin Ahmad:
*اجعل ما في الكتب رأس المال، وما في القلب النفقة*
*Jadikanlah Apa yang di catatan itu sebagai modal, dan Apa yang di hati menjadi peliharaan*
Syaikh Mahbudz: Jikalaulah orang zaman dahulu tidak menulis, maka kita akan tercerai berai dan lupa dalam hal ilmu.
🌾Muhasabah Diri: *Peradaban Islam itu berdiri diatas peradaban literasi.* Oleh karena itu ayat pertama Iqra'. Contoh peradaban utamanya Islam kan Al Quran. Berbanding terbalik dengan Katholik yang lebih ke seni rupa yang termanifestasi dalam lukisan atau visualisasi di dalam gereja dan film-film mereka.
Orang Islam seperti Arab sejak sebelum Rosulullah kan sudah ahli dalam membuat syair, sajak yang keren. Zaman Harun Ar Rasyid dan abasiyah pada umumnya, penyair handal kan diberi hadiah yang luar biasa.
Oleh karena itu kita ini, *jika ada orang islam yang tidak tertarik menulis maka perlu dipertanyakan keislamannya. Karena Islam tegak dalam landasan tulisan* Sebab segala bidang keilmuan itu apapun pasti bermula dari penulisan ide2nya. Allahuyahdik wa yassirlana 🤲🏻
Sebagian ulama berkata: Catatan itu Pelindung dan Pena itu Penguatan/ Pemeliharaan dari sebuah Penjagaan. Sebab ilmu itu sifatnya lari lari terus. "Ilmu itu umpama binatang buruan, maka menyalinnya ibarat tali penambat." Imam Syafi'i
🌾Motivasi Menulis:
1. *Kalau kamu bukan anak ulama besar, bukan pula anak seorang raja, maka menulislah. ~Imam Ghazali*
2. *Kesadaran tidak mau dilupakan ketika ajal menjemput, dan salah-satu kenangan abadi adalah tulisan*
3. *Satu peluru hanya bisa menembus satu kepala, tapi satu tulisan mampu menembus ribuan bahkan jutaan kepala. ~Sayyid Quthb*
Contohnya saja tulisan ini yang ternyata jenengan baca heu ..selamat! setidaknya membaca dan menulis itu se-Paket
Adapun keadaan darurat kelupaan itu ada dua jenis:
Salah satunya: ragu ragu yang mengganggu makna dan menghalangi seseorang untuk mengingat-ingatnya, dan menghalangi seseorang mewujudkan realitas ingatannya. Maka syubhat/ keraguan (pada sesuatu ingatan yang samar) itu harus dihilangkan dengan bertanya dan meneliti (berpikir2).
*Seseorang yang cinta dengan ilmu itu pasti juga diuji dalam pemikiran atau keimanan.* Misal dalam kontroversi berikut, dalam Ushul Fiqh nya Izzuddin bin Abdussalam menyatakan bahwa pintu ijtihad itu tertutup. Tapi ternyata Buya Husein menyatakan pintu ijtihad itu masih terbuka dan masih diperbolehkan. Maka berpikir itu mmg penting, sebab disaat kita berhenti berpikir atau belajar maka disitulah kebodohan dimulai.
Sebagian ulama berkata: *Janganlah menyepikan hatimu dari berdiskusi atau musyawarah keilmuan*, sebab akan menjadikan hati bodoh. Tetapkanlah bertukar pikiran agar watak kita tidak sakit.
*Terkadang kita perlu untuk tidak didengar agar kita dapat menjadi Pendengar yang tidak Egois/Arogan.*
🌾 _Mati Sak Jroning Urip, Urip Sak Jroning Pati_. Mematikan ego untuk kedamaian hidup, Menjaga kebijaksanaan walau jika dlam kondisi tak berdaya.
*لَا أَدْرِي نِصْفُ الْعِلْمِ*
* *“Ucapan aku tidak tahu itu separuh daripada ilmu.”* Pertanyaan adalah setengah dari ilmu. Abdullah bin Umar ra berkata, *“Pertanyaan yang baik adalah setengah dari ilmu.*
🌾Bashr bin Burd berkata:
شفاء العمى طول السوءال وإنما
Menyembuhkan kebutaan hati itu dengan banyak bertanya (asal tdk berlebihan nanti seperti bani Israil)
دوام العمى طول السكوت على الجهل
*Akan buta abadi (tdk peka hatinya dalam perkara benar-salah) jika masih melanggengkan diam dalam ketidaktahuan*
فكن سا ئلا عما عناك فإنما
Maka tanyakanlah tentang apa yang sulit bagi engkau
دعيت أخا عقل لتبحث باالعقل
*Sebab kita disebut manusia berakal hanya jika kita berbicara dengan akal.*
Semoga Allah karuniakan kita semua kekuatan untuk istiqomah.🤲🏻
الْإِسْـتِقـَـامَةِ خَيْرٌ مِـنْ اَلْفِ كَــرَامَةٍ
وَاللَّهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَابِ
El Nahrowi 22/12/24
(✍🏻 Cut Nensy Setyaningrum)
instagram.com/nensyningrum?igsh=Z2RrMjZtMmo0NjQ=
*الكتاب أداب الدنيا والدين للإمام الماوردي(107-110 pdf kitab)*
✒️📚 *Berbagai Pendapat terkait Siapa yang Pertama Menulis Tulisan? {Dari Adam, Romawi, Kenabian, Dinasti, hingga Kini)*✒️
📚✒️ *Antara Tulisan Tangan Jelek tp Esensi Ilmu Dapet vs Tulisan Tangan Bagus tp Cuma fokus Estetika/Esensi Kurang* 📜
Terdapat perbedaan pendapat mengenai siapa yang pertama kali menulis tulisan.
🖇️ *Ka'b Al Ahbar* : *Orang yang pertama menulis adalah Nabi Adam as. Beliau menulis tulisan-tulisannya 300 tahun sebelum kewafatannya*, di tanah liat dan kemudian membakarnya menjadi semacam membuat pahatan.
Ketika bumi tenggelam di zaman tragedi banjir Nabi Nuh as, tulisannya selamat (tetap ada), setiap ummat mendapatkan tulisannya. Tulisan Arabnya tetap ada sampai Allah yg Maha Kuasa memilih Nabi Ismail as untuk belajar atau dianugerahi tulisan Arab. *Tulisan Arab yg Allah anugerahkan kepada Ismail ini yang terus menerus diajarkan hingga saat ini.*
_InsyaAllah kedepan akan tahu siapa yang menemukan tulisan, titik, hingga ilmu Nahwu_
🖇️ *Ibnu Qutaybah* menyebutkan: *Orang pertama yang menulis adalah Nabi Idris as.*
Orang orang Arab itu sangat terbiasa mengagungkan tulisan.
📜 _Bahkan sejak zaman dahulu sampai ada konsep bayaran yang mahal, agar orang yg pintar menulis atau penyair itu megangungkan kekuasaan Sang Raja atau Kepala Suku dg tujuan kekuasaan dan pengaruhnya semakin di tahu oleh khalayak luas_
_Jika sekarang seperti halnya media yang dapat mencitrakan pemimpin. Maka konsep buzzer atau cari muka itu sudah ada sejak zaman dahulu._
🖇️ Mereka mengagungkan tulisan sebab tahu agungnya manfaat dari tulisan. Hingga *Ikrimah* berkata: *Tebusan bagi tawanan ahli badar yang pandai menulis itu mencapai 4ribu dirham* (ini mahal sekali sekarang saja 4k/rp), sedemikian rupa sehingga seseorang mau menebusnya karena kepandaiannya dalam menulis.
Hal itu dikarenakan agungnya pangkat nilai tulisan. Jelasnya manfaat. Besarnya bahaya / ketajaman dari hasil tulisan. Yang nampak dari pengaruhnya.
📜 _Konsep Romawi: Tulisan itu merupakan alat yang sangat berguna bagi bangsa Romawi kuno - kata-kata tertulis dapat mengomunikasikan gagasan kepada orang-orang Roma dan rakyat Romawi di seluruh Kekaisaran._
_Pada zaman _*_Julius Caesar Romawi_*_ (Bapak Pers/Jurnalistik Dunia). Setiap selesai rapat mereka menuliskan di papan tulis yang digantungkan di serambi rumah sebagai papan pengumuman. *Acta Diurna*, yakni papan pengumuman (sejenis majalah dinding atau papan informasi sekarang). Seseorang yang memiliki informasi dibayar sangat mahal. Sebab manfaatnya sangat jelas._
_Masyarakat Romawi kuno dikenal sering menyimpan catatan tertulis tentang kehidupan sehari-hari mereka. Maka tidak heran jika buku-buku sejarah dunia dan peradaban barat selalu mencakup sejarah Romawi di dalamnya._
🏷️ Kita tahu di zaman sekarang pekerjaan tulisan biasa dibayar mahal seperti notaris, pejabat akta tanah, KUA, tanda tangan bupati presiden, DPR yg misal membuat ius contituendum untuk dijadikan hukum yg akan datang.
Allah berfirman kepada Nabi Muhammadﷺ: Bacalah, dan Tuhanmu Maha Mulia yang mengajar dengan pena. Dari sini kita tahu bahwa Al Quran telah mengagungkan tulisan. *Hingga Allah menjadikan Qolam sebagai bagian dari sifatnya. Bacalah, yang mana yang Mulia yakni Allah itu telah mengajar manusia dengan tulisan dan pena. Allah telah menguatkan dgNya sendiri bahwa tulisan itu sebagai sesuatu yang agung.*
📚✍🏻 *_Hingga Allah bersumpah dalam kitabnya atas nama Qolam, Kemuliaan itu satu level dengan Qolam, Qolam adalah baginda dari Keagungan._*
🌾🌾 _Pepeling: Walaupun dalam konteks pesantren, guru kita mengingatkan bahwa: _*_Jangan jadikan menulis sebagai bagian dari profesi tapi jadikanlah sebagai bagian dari menyebarkan dan mengamalkan ilmu._*_ Jika ndelalah mmg menulis dapat bayaran ya sudah (tetep diniatkan berbagi tanpa berharap). Sebab di Pesantren mengajar itu juga bukan profesi._
أن النبي ﷺ سُئل: أي الكسب أطيب؟ فقال: *عمل الرجل بيده، وكل بيعٍ مبرور*
Kerjaan yang bagus bagi seorang lelaki (bisa juga diartikan manusia baik laki2/perempuan). Itu dengan tangannya sendiri. Nah dalam Syafi'iyah cenderung memaknai sebagai Perdagangan. Ya terserah mau berdagang apa (Siti KHadijah & Nabi Muhammad kan juga berdagang). Ada ulama lain yang mengatakan Bertanam (karena banyak penunjangnya, maka dari itu kalo kena tikus atau maling masuknya terhitung pahala).
_Nabi Adam itu pertama juga menanam. Maka dapat diurutkan dengan Bertanam, Berdagang, Pertukangan. Pertukangan ini bisa menjahit, membangun rumah, membuat genteng, dll. Maka tidaklah perlu bersedih atau risau jika ditanya soal profesi, sebab ya kalo yang paham konteks pesantren dan ilmu ini. Pasti tidak termakan dg omongan tonggo. Soale memang peninggalan paradigma kolonial ini bekasnya ya masih ada jelas di lingkungan kita. Sehingga dogma PNS itu masih diagungkan. Sedangkan bertanam, berdagang, tukang, diremehkan._
🌹 *_Tetap semangat lan yakin (penting pertahankan spiritualitas yang intelek dan ilmiyyah ++ Halalan Thoyyiban Ma'rufan)_* Oke Boss, Tenang wae Gak dewean sampean 🙌🏻
_Lanjut Ferguso_...
Demi Pena, dan Demi Tulisan. Allah yang Maha Mulia telah bersumpah demi Pena sebagaimana Allah bersumpah terhadap apapun yang ditulis oleh Pena (Tulisan)
*_Sesuatu kok sampai dijadikan sebagai sumpah itu pasti sangat penting/agung nilainya._* Misalnya asbabun nuzul Qs Ad-dhuha. Awalnya kan beliau bersedih sebab mukjizat nabi nabi yang lain itu physical yg Waww. Karena Allah pengen menunjukkan kasih sayangnya sehingga turunlah sumpah. Demi Waktu Dhuha. Dan Demi Malam Apabila Sunyi. Allah tidak akan meninggalkan mu di setiap keadaan apapun.*(romantis banget Allah itu mmg asli)*. Soalnya ketika itu Nabi Muhammad mmg diuji kesusahan yang bertubi-tubi. Bisa lanjut cek Tafsir Munir 🔓
✍🏻 *_Maka suatu hal apapun yang dijadikan sumpah. Itu pasti punya keagungan yang tinggi. Termasuk disini Pena / Tulisan._*
Maka *jangan sampai kita ini terlelap dengan kebesaran tulisan islam tanpa meneruskannya* yang telah dilukiskan dalam sejarah Abbasiyah dg Al Biruni, Al Jazari, Al Khawarizmi, Ibnu Sina, Al Kasyi, dst. Sebab dari dulunya muslim sudah diberi keistimewaan Allah Qolam. Ndak seperti Katholik yg lebih ke estetika visual. Orang Arab walah bangunannya sederhana, tapi syairnya menang jauh.
🖇️ *Terdapat perbedaan mengenai orang yang pertama menulis dalam bahasa arab*
Pertama tadi: Ka'b Al Ahbar menyebutkan: Orang pertama yang menulis adalah Nabi Adam. Zaman Nabi Nuh saat banjir masih selamat. Kemudian ditemukan oleh Nabi Ismail.
🖇️ *Ibnu Abbas Ra*.: Orang pertama yang menuliskan dan menggunakannya adalah Nabi Ismail as atas pengucapan dan logikanya.
📓 Notes: Imam Mawardi itu dalam menuliskan Nabi selain Nabi Muhammad. Kadang memakai Alaihissalam atau Alannabiyyina Alaihissalam (kepada Nabi kita Nabi Muhammad dan kepada nabi yang misal kita sebutkan). Contoh Nabi Ismail Alannabiyyina Alaihissalam. Ini bisa jadi opsi yang bagus untuk mendoakan memuliakan bermula dari nabi kita Nabi Muhammad kemudian Nabi tersebut.
🔗 *Urwah bin Al Zubair ra*: menyebutkan bahwa *yang pertama menulis adalah Kaum Adz Awwal*. Nama mereka adalah: Abjad, Hawz, Hatti, Kalman, Saf's, Qarasht, dst di daerah Madyan/Midyan.
🖇️ *Ibnu Qutaybah*: meriwayatkan *yang pertama menulis bahasa Arab adalah Maramir bin Marwah* berasal dari kaum Al Anbar. Dan dari Al Anbar kemudian menyebar.
🔗 *Al Maidah* : *yang pertama menulis itu Maramir bin Marwah, Aslam bin Sidra, Aamir bin Jadra.* Maka Maramir menciptakan suku katanya. Aslam menulis bab dan hubungannya, kemudian Aamir membuat kamusnya.
✍🏻 *Siapapun yang ingin melestarikan ilmunya maka harus memperhatikan 2 dua hal dalam tulisan tangannya*:
🌾Pertama: Menghafal susunan huruf sesuai dengan bentuknya.
🌾Kedua: Mengidentifikasi yang menggunakan titik atau huruf yang bentuknya khas. Lalu apa yang ditambahkan pada keduanya dalam hal perbaikan tulisan tangannya & navigasi yg jelas. (Hanyalah perbaikan keterampilan bukan syarat keaslian kok)
📌📌 *Sindiran*
🖇️ Ali bin Ubaidah: *Bagusnya tulisan tangan itu menjadi penerjemah lidah dan menunjukkan bagusnya hati nurani.*
🖇️ Abu Abbas Al Mubarrad: Dan *tulisan tangan yang buruk itu menunjukkan lumpuhnya budi pekerti/adab.* Sindiran :))
🖇️ Beberapa sarjana sastra bertanya pada salah satu penyair Bashrah:
📜 *Maafkanlah saudaramu atas tulisan tangannya yang buruk. Maafkanlah saudaramu yang biasa saja kualitas kontrolnya.*
📜Tulisan yang bisa dipahami adalah tulisan yang bagus, jelas lafadznya, irabnya benar. Maka penting untuk mengoreksi huruf dan susunannya.
📍 *Akan tetapi ada hal yang lebih penting dari ucapan yang dapat dimengerti adalah Kefasihan dalam kata kata dan ketepatan penguraiannya*
✒️✒️Tulisan tangan yang baik adalah salah satu dari dua kefasihan. Pertama lidah, Kedua Tulisan.
🧚🏻♂️Sebagaimana orang yang ingin maju itu dalam ucapannya tidak dimaafkan jika meninggalkan sebuah kesalahan. Contohnya banyak Typo kalo lagi ceramah. Jadi walaupun dia paham tetep aslinya tidak dapat dimaafkan.
_Nahrowi suka kalo dikoreksi tulisannya. Kalo dipuji itu bukan tambah bangga. Soalnya kebanyakan tulisannya meluapkan sampah pikiran. Maka yg dibutuhkan bukan pujian melainkan koreksi. Koreksi itu berfungsi menjaga kualitas. Kita ini harus syukur soale uda mudah buat ngedit2._
📌📌 *Pujian*
🌾 Barang kali mereka yang tidak bagus tulisan tangannya itu justru keutamaannya besar dan sifatnya telah maju. Sebab ia hanya disibukkan dengan keilmuannya. Ditakutkan kalo memperbagus tulisan itu akan mengalihkan atau membuang waktunya atas estetika tulisan saja. *Makanya sering kali kita mendapati tulisan tulisan tangan para ulama itu kurang bagus sebab mereka memang hanya menyibukkan esensi tulisan bukan estetika tulisan.* 😇
_Jangan heran jika thesis, anti thesis, hingga hypothesa dalam Ngaji koyok ngene kuwi pasti dikembalikan sebagai refleksi pembaca._
✒️🔗 (Al Fadhl bin Sahl: *Bagian dari kebahagiaan seseorang adalah memiliki tulisan tangan yang buruk, karena itu menunjukkan bahwa waktunya tidak terbuang oleh kesibukan menghafal dan melihat pada estetika.*)
Tulisan tangan yang buruk sebetulnya bukan kebahagiaan sepenuhnya. 📌 *Kebahagiaan sepenuhnya itu jika tidak adanya kesalahan atau gangguan sebuah tulisan dari esensi ilmu pengetahuan.* Dan kebiasaan orang yang memiliki tulisan bagus iru akan sibuk memperbaiki tulisan tangannya, maka itu bukan kebagiaan.
🌾🌾 *Betahlah mengaji, Istiqomah lah. InsyaAllah bisa menghilangkan kesedihan. Bisa melampiaskan kesendirian. InsyaAllah sebagai ikhtiar meninggalkan maksiat.*
_Orang yang tulisannya bagus itu memiliki keberuntungan. Maksudnya minimal walaupun tulisan tangannya jelek tapi dia memiliki semangat keilmuan yang tinggi dibandingkan dengan yang bagus tulisan tangannya tapi semangat keilmuannya maa fii._
✍🏻 _*Semoga dapat membahagiakan Masyayikh kita. Mohon doanya semoga kita semua dapat Sir nya Imam Mawardi dan Ngaji Bareng di alam selanjutnya nanti*._
وَاللَّهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَابِ
written & edited by 🏷️ _aljawiattarimi_
ElNahrowi 04/01/25
(✍🏻 Cut Nensy Setyaningrum)
instagram.com/nensyningrum?igsh=Z2RrMjZtMmo0NjQ=