Jadi di point ini saya serba salah, di satu sisi saya merugikan nilai moral/ HAM yang menimpa saya. Dan di satu sisi lagi saya terpaksa mengorbankan agar saya bisa menyelidiki mereka. *notes: korban yg beberapa tahun sebelumnya (sudah saya ceritakan di paragraph sebelumnya) juga di rekrut oleh mereka. Jadi kecurangan mereka jelas-jelas terlihat, dgn membuat rekayasa kasus, lalu memanas-manasi saya dgn sugesti supaya saya marah atas kejadian tsb, lalu setelah itu mem-viralkan kasus , dan menuntaskannya, mereka mendapat validasi di social sebagai kolektif feminis yang berjasa untuk menuntaskan kasus pelecehan. Jadi mereka ingin membangun status di social dengan cara2 yang “kotor”. Sehari-harinya, cewek senior anggota kolektif feminis tersebut sering berperilaku aneh terhadap saya. Contohnya; Pernah suatu hari, saya di tato oleh seorang cowo di kampus saya. Saat sibuk men-tato, ia iseng bertanya kepada saya; “Lebih sakit mana di tato atau di-‘ewek’ pertama kali sama pacar lo?’ Lantas saya menjawab “sama saja sakitnya”. Senior saya yg mrpkn anggota kolektif feminis tsb, yang saat itu berada di sebelah saya, ia tersinggung sendiri dgn pernyataan di atas. Aneh banget, kenapa harus tersinggung dgn pernyataan itu? Kenapa dia terlalu mengurusi hidup orang lain? Yg jelas2 pernyataan tsb bukan saya tujukan untuk dia. Belom lagi ia suka kepo dengan urusan pribadi saya.
@@RADENMASNURULHUDA omongan lu nyelikit, kamu mirip kayak machiavelli, nggak mikirin perasaan orang, ngomong seenaknya aja, saya berkomentar secara subjektif, kamu langsung maen nyelekit Teman saya itu Boss narkoba dan saya amat mengenal dia, dan ciri cirinya amatlah tepat tidak lebih dan tidak kurang Jangan pula kau yang sok tau dan sok paling benar, jangan ngaku² kau yang paling Empath, ya...? Paham...? Narsis lu
anda gagal paham.apakah saya bilang ke ranah dalam hal kejelekan di temanmu..?? sekali lagi saya tegaskan kalau mau berbicara sama saya pakek akal sehat ya
Saya punya pengalaman dengan predator humanis berkedok feminis nazis. Dan itu sudah lama menjadi beban mental dan psikis saya selama 4 tahun dari kejadian itu. Saya dulu pernah kuliah di fakultas seni di Jakarta. Di kampus itu ada genk sebut saja ‘genk gelap’. Dan ada juga kolektif feminis. Antara ‘Genk gelap’ dan kolektif feminis saling bekerja sama. Pada suatu hari di sebuah event di kampus, ada cowo aneh, yang saya kenal, tetapi tidak mempunyai hubungan dekat dengan saya. Saya jarang ngumpul apalagi ngobrol dengan dia. Pada hari itu, tiba2 ia mengajak saya ke suatu tempat. Setibanya d tempat tersebut, tidak lama kemudian, muncul cowok berbadan besar dan kuat yang tiba2 mengangkat badan saya lalu menciumi saya. Di tempat itu ada kira2 6 orang cowo termasuk si cowo aneh dan pacar kolektif feminis (senior saya secara angkatan). Cowo aneh itu pun diam saja, sengaja membiarkan hal itu terjadi pada saya. Tdk lama kemudian, muncul anggota kolektif feminis, yang menurut pengakuannya ia dipanggil oleh pacarnya yang berada di tempat kejadian tersebut. Cewe anggota kolektif feminis itu memisahkan saya dari cowo berbadan besar tersebut. (pada moment ini saya tau bahwa hal ini hanya rekayasa saja, karena ada tanda2 aneh. Apa tanda2 itu? Nanti saya jelaskan di paragraph berikutnya.) Setelah kejadian itu, anggota kolektif feminis tersebut men-sugesti saya dengan kalimat; “Apakah menurut lu kejadian tersebut seharusnya dihalalkan ?”
Pertanyaan tersebut memaksa saya untuk dengan keras berpikir untuk menuntaskan kejadian tersebut, yang padahal saya sudah yakin betul bahwa hal ini rekayasa saja. Dan memaksa saya untuk ‘marah’ juga atas kejadian yang menimpa saya. Padahal seharusnya saya marah oleh ulah mereka semua, yang sengaja membuat kasus ini. Bebeberapa tahun sebelumnya sempat terjadi kasus yang serupa dengan pelaku yang sama dan saksi yang dia lagi dia lagi. Hal ini tentu mencurigakan bagi saya. Tanda2 keanehan dari kejadian ini; 1. Cowo aneh mengajak saya ke suatu tempat 2. Di tempat tersebut cowo aneh itu diam saja, dan saya merasa bahwa saya ‘sengaja dihidangkan’ oleh mereka semua (yang berada di tempat itu) 3. Anggota kolektif feminis ( senior saya ) yang membuat kalimat sugesti. Sehari-harinya orang ini suka berperilaku aneh. Apa anehnya? Nanti saya ceritakan di paragraph berikutnya. 4. Beberapa tahun sebelumnya sempat terjadi kasus yang serupa dengan saksi dan pelaku yang sama. Setelah kejadian tersebut di tuntaskan oleh kolektif feminis di kampus saya, dan setelah saya meng-iyakan sugesti senior saya yg merupakan anggota kolektif feminis tersebut, saya di rekrut untuk menjadi anggota kolektif feminis tersebut. (Yg pd moment saat senior saya men-sugesti saya, saya sudah sadar betul jika saya tidak meng-iya-kan sugesti-nya, saya tidak akan di rekrut oleh mereka, maka saya terpaksa meng-iya-kan sugestinya. Karena dengan saya meng-iya-kan sugesti-nya saya mendapat keuntungan mjd di rekrut sbg anggota kolektif feminist tsb, dan setelah saya di rekrut saya bisa menyelidiki mereka).
Ketika machiavelli telah sukses membangun sistem dan kekuasaan yg sebut saja telah menjadi elit global, dan ada sekelompok empath yg memusuhi dg merongrong sistem dan menghancurkan citra orang2 machiavelli yg telah banyak berjasa bagi kemajuan peradaban, di situ sebenarnya para empath itu juga telah menjadi dark empath yg menggunakan empatinya secara tidak tulus dan melanggar sistem yg ada.. Dan ini berulangkali terjadi dalam sejarah pertarungan kekuatan antara demokrasi vs monarkhi, yg akhirnya saat ini disadari oleh para intelektual yg sebenarnya bahwa baik demokrasi maupun monarkhi itu sama-sama baik.. Yang penting memang hasil pembangunannya saja nyata dan dapat dirasakan oleh semua orang. Soal siapa yg berkuasa itu bebas untuk bersaing. Ketidakmauan empath utk dimanfaatkan oleh sistem yg sebut saja netral, namun menurut empath adalah sistem yg tidak adil, itu adalah bentuk keegoisan terselubung yg sebenarnya sama saja buruknya dg sifat machiavelli yg tidak melakukan hal2 buruk yg melanggar melanggar hukum dan norma.. Keadilan tidak pernah mempunyai nilai mutlak shg mmg keadilan selalu menjadi versi sistem dagang antar pemikiran yang mana yg berkuasa selalu mendapatkan sumber daya lebih. Dan ini belum ada kajian yg membahasnya secara spiritual umum. Namun ada dalam kajian psikologi politik (political psychology).
Alhamdulillah bisa nyimak dari awal sampai akhir.tks
"It is double pleasure to deceive the deceiver". - Niccolo Machiavelli
Jadi di point ini saya serba salah, di satu
sisi saya merugikan nilai moral/ HAM yang menimpa saya. Dan di satu sisi lagi saya
terpaksa mengorbankan agar saya bisa menyelidiki mereka.
*notes: korban yg beberapa tahun sebelumnya (sudah saya ceritakan di paragraph
sebelumnya) juga di rekrut oleh mereka.
Jadi kecurangan mereka jelas-jelas terlihat, dgn membuat rekayasa kasus, lalu
memanas-manasi saya dgn sugesti supaya saya marah atas kejadian tsb, lalu setelah
itu mem-viralkan kasus , dan menuntaskannya, mereka mendapat validasi di social
sebagai kolektif feminis yang berjasa untuk menuntaskan kasus pelecehan. Jadi
mereka ingin membangun status di social dengan cara2 yang “kotor”.
Sehari-harinya, cewek senior anggota kolektif feminis tersebut sering berperilaku
aneh terhadap saya. Contohnya; Pernah suatu hari, saya di tato oleh seorang cowo di
kampus saya. Saat sibuk men-tato, ia iseng bertanya kepada saya; “Lebih sakit mana
di tato atau di-‘ewek’ pertama kali sama pacar lo?’ Lantas saya menjawab “sama saja
sakitnya”.
Senior saya yg mrpkn anggota kolektif feminis tsb, yang saat itu berada di sebelah
saya, ia tersinggung sendiri dgn pernyataan di atas. Aneh banget, kenapa harus
tersinggung dgn pernyataan itu? Kenapa dia terlalu mengurusi hidup orang lain? Yg
jelas2 pernyataan tsb bukan saya tujukan untuk dia. Belom lagi ia suka kepo dengan urusan pribadi saya.
Makasih ilmu nya
Mirip banget machiavelli ini kayak ciri ciri teman saya
lebih cantik dan lebih pintar mbak Lia lestari tentunya.bukan niat saya untuk membandingkan dengan teman kamu ya 😊🙏🏻🙏🏻
@@RADENMASNURULHUDA omongan lu nyelikit, kamu mirip kayak machiavelli, nggak mikirin perasaan orang, ngomong seenaknya aja, saya berkomentar secara subjektif, kamu langsung maen nyelekit
Teman saya itu Boss narkoba dan saya amat mengenal dia, dan ciri cirinya amatlah tepat tidak lebih dan tidak kurang
Jangan pula kau yang sok tau dan sok paling benar, jangan ngaku² kau yang paling Empath, ya...? Paham...? Narsis lu
anda gagal paham.apakah saya bilang ke ranah dalam hal kejelekan di temanmu..?? sekali lagi saya tegaskan kalau mau berbicara sama saya pakek akal sehat ya
itu baca apa yg saya maksutkan.saya membandingkan dengan fisionnya kan..??
@@celllazuli4237 nyelekit dari mana..??coba cari kata kata saya yg berbau nylekit..??
Saya punya pengalaman dengan predator humanis berkedok feminis nazis. Dan itu sudah lama menjadi beban mental dan psikis saya selama 4
tahun dari kejadian itu.
Saya dulu pernah kuliah di fakultas seni di Jakarta. Di kampus itu ada genk sebut saja
‘genk gelap’. Dan ada juga kolektif feminis. Antara ‘Genk gelap’ dan kolektif feminis
saling bekerja sama.
Pada suatu hari di sebuah event di kampus, ada cowo aneh, yang saya kenal, tetapi
tidak mempunyai hubungan dekat dengan saya. Saya jarang ngumpul apalagi ngobrol
dengan dia. Pada hari itu, tiba2 ia mengajak saya ke suatu tempat. Setibanya d
tempat tersebut, tidak lama kemudian, muncul cowok berbadan besar dan kuat yang tiba2 mengangkat badan saya lalu menciumi saya. Di tempat itu ada kira2 6 orang cowo termasuk si cowo aneh dan pacar kolektif feminis (senior saya secara
angkatan). Cowo aneh itu pun diam saja, sengaja membiarkan hal itu terjadi pada
saya. Tdk lama kemudian, muncul anggota kolektif feminis, yang menurut
pengakuannya ia dipanggil oleh pacarnya yang berada di tempat kejadian tersebut.
Cewe anggota kolektif feminis itu memisahkan saya dari cowo berbadan besar tersebut. (pada moment ini saya tau bahwa hal ini hanya rekayasa saja, karena ada tanda2 aneh. Apa tanda2 itu? Nanti saya jelaskan di paragraph berikutnya.)
Setelah kejadian itu, anggota kolektif feminis tersebut men-sugesti saya dengan
kalimat; “Apakah menurut lu kejadian tersebut seharusnya dihalalkan ?”
?
Terimakasih edukasinya
Pertanyaan tersebut memaksa saya untuk dengan keras berpikir untuk menuntaskan
kejadian tersebut, yang padahal saya sudah yakin betul bahwa hal ini rekayasa saja.
Dan memaksa saya untuk ‘marah’ juga atas kejadian yang menimpa saya. Padahal
seharusnya saya marah oleh ulah mereka semua, yang sengaja membuat kasus ini.
Bebeberapa tahun sebelumnya sempat terjadi kasus yang serupa dengan pelaku yang
sama dan saksi yang dia lagi dia lagi. Hal ini tentu mencurigakan bagi saya. Tanda2
keanehan dari kejadian ini;
1. Cowo aneh mengajak saya ke suatu tempat
2. Di tempat tersebut cowo aneh itu diam saja, dan saya merasa bahwa saya
‘sengaja dihidangkan’ oleh mereka semua (yang berada di tempat itu)
3. Anggota kolektif feminis ( senior saya ) yang membuat kalimat sugesti.
Sehari-harinya orang ini suka berperilaku aneh. Apa anehnya? Nanti saya
ceritakan di paragraph berikutnya.
4. Beberapa tahun sebelumnya sempat terjadi kasus yang serupa dengan saksi dan pelaku yang sama.
Setelah kejadian tersebut di tuntaskan oleh kolektif feminis di kampus saya, dan
setelah saya meng-iyakan sugesti senior saya yg merupakan anggota kolektif feminis
tersebut, saya di rekrut untuk menjadi anggota kolektif feminis tersebut. (Yg pd
moment saat senior saya men-sugesti saya, saya sudah sadar betul jika saya tidak
meng-iya-kan sugesti-nya, saya tidak akan di rekrut oleh mereka, maka saya terpaksa
meng-iya-kan sugestinya. Karena dengan saya meng-iya-kan sugesti-nya saya
mendapat keuntungan mjd di rekrut sbg anggota kolektif feminist tsb, dan setelah
saya di rekrut saya bisa menyelidiki mereka).
bagus mbak Lia penjelasannya.dan Alhamdulillah saya bisa memahaminya 😊👍🏻👍🏻
Ketika machiavelli telah sukses membangun sistem dan kekuasaan yg sebut saja telah menjadi elit global, dan ada sekelompok empath yg memusuhi dg merongrong sistem dan menghancurkan citra orang2 machiavelli yg telah banyak berjasa bagi kemajuan peradaban, di situ sebenarnya para empath itu juga telah menjadi dark empath yg menggunakan empatinya secara tidak tulus dan melanggar sistem yg ada..
Dan ini berulangkali terjadi dalam sejarah pertarungan kekuatan antara demokrasi vs monarkhi, yg akhirnya saat ini disadari oleh para intelektual yg sebenarnya bahwa baik demokrasi maupun monarkhi itu sama-sama baik..
Yang penting memang hasil pembangunannya saja nyata dan dapat dirasakan oleh semua orang. Soal siapa yg berkuasa itu bebas untuk bersaing.
Ketidakmauan empath utk dimanfaatkan oleh sistem yg sebut saja netral, namun menurut empath adalah sistem yg tidak adil, itu adalah bentuk keegoisan terselubung yg sebenarnya sama saja buruknya dg sifat machiavelli yg tidak melakukan hal2 buruk yg melanggar melanggar hukum dan norma.. Keadilan tidak pernah mempunyai nilai mutlak shg mmg keadilan selalu menjadi versi sistem dagang antar pemikiran yang mana yg berkuasa selalu mendapatkan sumber daya lebih.
Dan ini belum ada kajian yg membahasnya secara spiritual umum.
Namun ada dalam kajian psikologi politik (political psychology).
Empath terbagi 2 seingatku.. empath gelap dan terang.. yg dijabarkan bisa tergolong empath gelap
DARK TRIAD = Machiavelli, Psikopat, narsisistic
EMPATH ada berapa jenis ?
❤
Seseorang yang tidak memiliki tujuan yang baik dengan melakukan cara yang salah atau pun benar dia adalah setan,
kalau bgtu machiavelli=mnsia yg berhti djl
Aq rasa serakah jg istilah yg tepat..serakah dan egois.. n masbuloh.. masa bodoh eloh