yang menyebabkan Rendahnya SDM di Indonesia itu adalah ada nya Gerakan Anti-Intelektualisme : - Pikiran Terkurung menertawakan Pikiran Bebas - Pembatasan Ilmu Pengetahuan (Saintifik) karena Kepercayaan dan Budaya - Fasisme Ilmu atau Ethnosentrisme Ilmu - Penutupan Ruang Kebebasan Berpikir namun jika tidak di berantas dulu gerakan Anti-Intelektualisme dimulai dari Orangtua sampai Masyarakat maka Kualitas SDM tetap stagnan dalam jangka panjang Terkadang kita itu sulit diajak untuk Haus Ilmu Pengetahuan Teknologi karena berbagai tekanan Hidup yang berupa macam-macam lah (Real Life Pressure) Akibattnya wawasan kita sebagai SDM kita tetap stagnan selamanya
Nah itu. Ditambah banyak yang fanatik dengan agama. Orang lagi belajar, malah dibilang, "Emang nilaimu menjamin masuk surga?"; "Mending belajar agama, karena kelak kita berakhir di akhirat". Dan ujung-ujungnya (bagi yang Islam) mereka asal ngomong begitu dengan melupakan, "Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain". Dengan belajar kita bisa berbagi pengetahuan, lawan bicara memahami apa yang kita sampaikan dan mengamalkan apa yang kita omongkan, itu bisa jadi pahala. Apalagi kalo sampe bisa menciptakan sesuatu, alat, buku, dengan banyak orang yang terkena manfaat baiknya, bisa menjadi pahala jariyah loh
- Anti Sains, apa-apa harus banget dikaitkan dengan agama. Kek malas amat gitu berpikir kritis buat menerima sains sekali aja. - Umur masih kecil udah dikasih HP, ywdh kecanduan dah itu. Main HP nya pun juga pastinya buat nonton Kandang Monke, Skibidi, dan ya gitu lah hasilnya. Orang tuanya jadi bodo amat, yang penting anaknya ga rewel kalo dah dikasih hp. - Kurikulum Merdeka, Merdeka dari belajar. Bodo amat nilai jelek/bagus toh tetep naik/lulus karena gada UN. Alhasil mental kompenya gk ada. Inilah mengapa luar negeri udah gamau lagi menerima murid-murid lulusan sekarang untuk bekerja atau kuliah. - Banyak anak, banyak rezeki. Masa ea - 2024 masih percaya mitos.
@@MonseaAtlantean banyak anak banyak rezeki itu ada benarnya, ibarat ortu lu investasikan semua upahnya untuk lu hidup lu dan pendidikan lu dsb. ketika lu kerja. ortu lu tinggal duduk diam, dan lu yang kerja, jadi kesannya ortu lu jadi pemilik lu dan lu budaknya wkwkw dan itu diwariskan dari generasi ke generasi wkwkw. dari dulu kurikulum indonesia kaga ada yang bener, anak² sekolah dididik untuk jadi pelamar kerja bukan jadi usaha wkwkw, gua masih dari smp sampe smk guru² selalu ngejelasin materi apa tapi gurunya selalu ngomong "nanti ini yang pastikan dibutuhkan untuk perusahaan" ingat "PERUSAHAAN" jadi kita dididik bukan jadi penemu atau pencipta sesuatu yang baru tapi jadi buruh, karyawan dsb. LOL
ya ini udah jadi lingkaran setan, kalo mau melawan itu semua harus bergerak secara radikal bukan berarti kita harus melakukan revolusi berdarah² tetapi setidaknya kita harus melawan old generation yang terlalu kolot dan aggressor dalam persaingan debat tetapi terukur dalam bidangnya tanpa membenturkan ke hal yang lain. dan tentunya melakukan demonstrasi terhadap generasi muda agar mau bergerak dari kasunya, dan masih banyak lagi tugasnya. emang gak mudah walaupun untuk mengejar ketertinggalannya butuh waktu yang gak sebentar, tetapi jika ada keinginan bersama mungkin ya mungkin saja bisa. tetapi kalo elemen elemen kaya gitu gak bisa dilawan yah kita sama aja kaya galih kuburan sendiri.
SDM Indonesia banyak banget yg high quality tapi nggak bisa boong yg low quality masih jauh lebih banyak...i think yg perlu di tingkatkan dari SDM Indonesia bukan hanya seputar kompetensi keahlian akademik dan teknis tapi juga etika, moralitas dan kedisiplinan dan ini tugas berat kita bersama.
Yang jelas, buka lebih banyak kesempatan dan hancurkan fenomena ordal secara terstruktur, sistematis dan masif. Karena itu yang sedikit banyaknya mematikan daya juang warga. Bayangin aj, seorang anak yang sudah capek2 latihan bola dengan gigih dan punya kemampuan memadai untuk lolos seleksi timnas malah gak lolos karena gak punya ordal. Sedangkan yang punya ordal kemampuannya tidak sebaik yang GK punya ordal
SDM rendah?bisa diatasi dg membuka kursus2,teknik sipil,kursus teknik elektronik,listrik,teknik komputer,dll,berbasis teknologi,sampai bisa bikin hp,tv,remote,satelit,pesawat ruang angkasa.dll
@@HartonoPhone-k1v Yang kek gituan dah bejibun di Jawa dan sumatera pak, kalau d belahan timur gak tau. Tapi yang namanya ordal. Mau sepinter apapun kerja kalo gak ada ordal ya percuma. Dan itulah yang harus d berantas kalau mau negara bagus.
Terimakasih Kontennya Bang Kobi. Sebagai Mahasiswa DKV berusia 23 tahun (sebentar lagi 24), saya punya prinsip untuk tidak melanjutkan keturunan (menikah dan memikliki anak) untuk sementara. Tapi, zaman ortu saya, usia 25 aja sudah pada menikah. Saya memegang prinsip tersebut karena masih ingin mempelajari banyak hal di luar perkuliahan seperti Karate dan Musik Klasik (maaf kalo aneh). Masa remaja saya dibebani oleh belajar berupa hafalan selama masa SMA. Dimana saya ingin belajar Seni bela diri, seni gambar dan animasi, serta seni musik jadi terhambat. Dengan melihat contoh Singapura yang memberi program Lifelong Learning, saya jadi tambah pede untuk memegang prinsipku ini.
@@bayuwrahatnoko Prinsip yg bagus bg, intinya kalau Hidup belum mapan Jagan nikah dlu apalagi sekarang banyak remaja yg nikah muda di bawah 20 thn dan alhasil hidup mereka pun jadi melarat, org tua juga yg susah ujung" Nya🙏🏼
Sistem pendidikan perlu dirombak, memang saat sekolah saya mengenal banyak ilmu pengetahuan tapi beneran baru "baru kenalan" setelah tamat SMA walaupun gk kuliah tpi saya terus belajar dan meningkatkan softskill bahkan hardskill, intinya sih harus punya pandangan ke depan sihh kalo kalo mau berkembang
Pernah dengar, mungkin ini juga salah satu penyebab: orang Indo dari dulu malas berinovasi IPTEK karena sudah terlena sama SDA yang banyak dan cuaca cenderung stabil dibanding bangsa lain yang rajin mempelajari IPTEK dengan sedikit SDA serta cuaca ekstrim yang berubah-ubah. Rata-rata banyak SDA malah sedikit SDM. Jadinya sekarang barang mentah untuk teknologi diekspor terus dan pengambilan bahan pangan begitu terus, gak cara modern yang lebih efisien. Cara melepaskan kutukan SDA emang belajar dan berinovasi.
aku setuju kak, coba lihat negara Singapura juga. meskipun Singapura di wilayah tropis namun SDA mereka tidak sekaya Indonesia. mereka jauh lebih maju karena ada usaha untuk mencari solusi dan menyelesaikan masalah mereka. Eropa juga terbatas SDA, mereka rela melakukan perjalanan jauh untuk mencari rempah-rempah di negara tropis...
Simpelnya HAPUS TIKTOK 1. Maling dompet diwajarkan, suruh siapa teledor yang punya 2. Joget" mulu, kebanyakan haus validasi 3. Akun buzzer dan judi dimana mana 4. Liat komentar di tiktok bikin terenyuh / emosi, apalagi liat konten politik / agama. Pasti dikit" si paling islami, si paling rajin... 5. banyak tren menyesatkan, banyak cewe" terutama istri ikutan tren tiktok akhirnya rumah tangga pecah, kebanyakan nuntut cowo harus gini gini gini
@@roy1093 apa yang dikatakan kakak diatas memang pernah terjadi di tiktok. Dan, kalau kakak mengatakan seperti yang kakak tulis, maka sebenarnya kakak hanya tahu sisi buruknya saja tanpa melihat sisi yanglain. Menghapus tiktok bukan solusi, karna tiktok hanyalah aplikasi yang digunakan oleh manusia. Kalau ingin mengurangi sdm rendah di Indonesia, tingkatkan kualitas pendidikan di sekolah dengan beberapa aturan yang dirubah...... 🤓
kebanyakan orang yang lebih tertarik kepo kehidupan orang lain, jennifer lopez sama ben affleck cerai, kepo. ada istri speak up sering kena domestic violence sama suami+ suami diduga selingkuh, kepo. ukuran t*ket sara viloid berapa, kepo. video syur anya geraldine atau giselle tersebar, download langsung c*li. pokoknya serba kepo, hal yang sering jadi omongan di tongkrongan itu selain cewek, artis ini ada pekobnya loh, hadehh.
solusi cacat, karena sama aja kayak kalo ada baju kotor bukannya dicuci malah dibuang. harusnya dilakukan penyaringan konten, bukan malah dihapus tiktoknya.
Menurut saya, salah satu penyebab rendahnya kualitas SDM Indonesia yang jarang disebutkan orang adalah karena Indonesia melewati momen industrialisasi manufaktur. Di negara-negara maju, seperti Singapura, umumnya mereka memulai dari sektor pertanian, kemudian berkembang ke pekerjaan di pabrik atau manufaktur. Tahap bekerja di pabrik ini penting untuk meningkatkan keterampilan teknis dan kedisiplinan kerja. Setelah SDM memiliki keterampilan yang baik, barulah mereka beralih ke pekerjaan yang lebih modern, seperti pekerjaan di depan komputer yang membutuhkan ide dan kreativitas. Tanpa melalui fase manufaktur ini, kemampuan SDM Indonesia untuk bersaing di sektor berbasis pengetahuan dan teknologi menjadi kurang matang.
Kalau ambil contoh seperti inggris yang dulu sebagai negara agraria terbesar di Eropa lalu menjadi negara industi padat karya kayaknya agak sulit diimplementasikan di indonesia karena rata-rata wilayahnya perairan dan pegunungan jadi rata-rata masyarakat kita masih pada tahap hunting & gathering seperti memancing dan berburu. Negara terlalu terburu-buru ingin langsung pada tahap industrialisasi sedangkan tahap kultivatur aja belum sepenuhnya dikuasai.:v
Benarkah SDM Indonesia ‘Rendahan’? 0:22 Prodiktivitas Tenaga Kerja peringkat 5 0:40 Kualitas SDM Indonesia peringkat 6 - Ya / Tidak ? Kok Bisa ? Alasannya ? 2:41 SDM ga terdidik - Alasan lain A - Alasan lain B - Solusi meningkatkan Produktivitas Perusahaan ? 2:10 Investasi di pengembangan SDM + Program Kesejahteraan Karyawan Solusi Meningkatkan SDM Indonesia ? 1:07 Tingkatkan minat belajar 2:53 Belajar Belajar Belajar - Solusi lain A - Solusi lain B Cara meningkatkan minat belajar ? 2:58 Dukungan, Bantuan dan Fasilitas yang layak dari Pemerintah - Berikan Ujian-Ujian ketika belajar sebagai motivasi belajar dan daya saing - Cara lain A - Cara lain B
Benarkah SDM Indonesia ‘Rendahan’? Ya Kok Bisa ? Alasannya ? Banyak -ga ada motivasi belajar -mempercayai sesuatu tanpa ilmu -percaya buta -diedukasi malah bantah2an -diskusi malah hujat2an -didikan orang tua yang memanjakan anak -tidak menghormati dan menghargai guru -guru tidak berani menegur siswa -kriminalisasi guru -bullying -kurikulum yang terlalu membebaskan pelajar dan mengurangi motivasi -gaji guru minim -guru tidak memiliki motivasi mengajar -sosial media yang tidak terkontrol -konten2 yg cenderung menormalisasi hal yang tidak berfaedah dll Solusi Meningkatkan SDM Indonesia ? *jangan percaya buta, baca dan pelajari juga! *kalau diedukasi jgn sok bener, minimal simpen dulu informasinya utk konfirmasi/verifikasi! *kalau diskusi dengan hati dan akal terbuka, telaah setiap argumen2, bantah dgn data *orangtua belajar ilmu parenting penting! didik akhlak/adab dari orang tua, jgn dimanja! *ajarkan selalu menghormati dan menghargai guru *ajak bercerita ttg kehidupan sekolah si anak, menghindari bullying *coba tanyai anak apa yg dipelajari disekolah, kemudian buat quiz berhadiah kek *naikkan gaji guru, tingkatkan kualitas guru *beri penghargaan kepada guru yg berkompeten dalam mengajar. *gunakan parental control disetiap apk hp anak2 *suguhkan dgn konten2 yg mendidik, hindari konten2 yg tidak berbobot. dll kurangi/perbaiki kalau salah, tambahkan kalau kurang
Sebenarnya Indonesia memiliki pola pikir yang di bawah rata-rata salah satu penyebabnya adalah dimanjakan oleh alam. Indonesia diberkati beriklim hangat,tidak ada gairah untuk menaklukkan alam, musim panas tidak terlalu panas, musim dingin tidak terlalu dingin. Karena beriklim hangat ini juga tidak memaksa orang untuk memutar otak agar dikala musim tetap bisa makan. Negara dengan iklim yang ekstrim cenderung cerdas, mereka dituntut oleh alam untuk bertahan hidup, jika mereka berdiam diri maka dia akan mati kelaparan. Mereka keluar "rumah" hanya punya semboyan "berburu atau diburu", "mencari makan atau dimakan",tantangan alam ini yang memaksa mereka untuk siap tidak siap untuk menghadapinya. Berbanding terbalik dengan Indonesia, jika mereka tidak berburu ya bisa cari makanan lain, toh alam sudah menyediakan semua, tumbuhan di musim panas masih bisa tumbuh, tumbuhan di musim dingin pun masih bisa tumbuh, walau sesekali mereka berburu jika pingin makan daging, makanya varietas hewan di Indonesia masih banyak dan bermacam-macam, bahkan mampu berevolusi dengan sempurna. Jadi untuk Indonesia agar maju, jadikan keunggulan iklim ini untuk memproduksi bahan makanan yang unggul seperti dulu, ketika orang eropa berbondong-bondong mencari rempah.
Sangat sepakat, gampang sekali menaklukkan orang2 indo ini karena hal ini. Urip sak madyo. Sebaiknya memang kita jadi bangsa mandiri, semua sudah ada di negeri kita ini kok. Gak perlu jd negeri yg maju, cukup negeri yang makmur.
@@maglevize dan berhenti menjadikan budaya barat menjadi acuan dalam berbudaya. Bangsa Eropa tersebar luas ke setiap sudut dunia bukan hanya karena teknologi tapi mereka juga menjajah. Sebelum bangsa Eropa berani mengarungi lautan, Indonesia sudah biasa "jalan²" lewat laut menuju Madagaskar, dan jauh sebelum pesawat komersil masif di Indonesia, orang Indonesia berangkat haji lewat laut. Kemana warga Indonesia yang tangguh ini?
Tiap liat orang di Facebook yang nyinggung "SDM Rendah" langsung diamuk user Facebook njir... Keliatan banget tu platform diisi oleh sdm rendahan yg semuanya gemar mengolok-olok konten sains dan akan terpana ketika liat foto Ai
Ciri-ciri SDM rendah: 1. Males baca, tapi banyak komen. 2. Banyak komen tapi komenannya ga berbobot. 3. Ga mau dinasehatin, tapi kalo dibodohin, ditipu orang tantrum, nyalahin keadaan.
SINGKAT SAJA ✋🏻 sdm rendah = kesalahan pola pikir/ mindset yg buruk jadi ya semudah itu buat ngubahnya, perbanyak edukasi buat ngalihin mindset mereka ke yg lebih baik lewat berbagai cara n tema nya juga harus menarik/inovatif🙂↕️🙂↕️
2:53 ''ingpokan pendeteksi gempa terdekat'' penyebab kalo ada gempa,notifnya muncul 3 menit setelah gempa,soalnya dimalingin sdm rendah buat dijual ''banyak anak banyak rezeki'' emang bener,kalo anaknya udah gede trs bisa menghasilkan banyak gaji,tapi banyak yang ngeremehin waktu anaknya masih kecil,anak kecil butuh biaya gede,trs ngerawatnya jg bikin stress,krna hal gitu bnyk ortu yg gd uang buat beli susu anak trs jadi maling
Banyak anak, banyak rezeki bukan gitu konsepnya. Bukankah anak itu juga rezeki? Banyak orang yang tidak memiliki anak hingga kesepian . Jadi, memiliki anak juga merupakan hal yang seharusnya di syukuri. Kesehatan juga merupakan rezeki. Gak semua rezeki itu berupa uang🙄. Bukankah membentuk akhlak itu tanggung jawab orangtua ya bukan tanggung jawab ekonomi. Emang sih ekonomi berpengaruh, tapi jika sejak awal ditanamkan menjadi orang jujur, mau semiskin apapun dia akan tetap jujur
Benar sih konsep "banyak anak banyak rezeki" sekarang berubah jadi "banyak anak banyak beban" karena mengurus seorang anak itu bebannya itu berat walau ibarat cuman punya 1 anak dalam sebuah keluarga yang kecil. Kalau mendidik anak itu adalah akhlak mulia itu tergantung sifat dan mental orang tua anak tersebut,jika orang tuanya mempunyai mental dan sifat yang baik serta ekonomi keluarga yang cukup maka anak akan di didik menjadi anak yang bagus pula.tidak semua manusia itu sempurna,pasti ada kekurangannya masing masing
Orang indonesia itu suka yang instan. Ngerjain tugas kuliah pake joki, diterima di sekolah favorite beli bangku, masuk kerja di perusahaan bonafid pake orang dalem. Mereka ga mau berusaha lebih keras, pengennya serba instan. Itu yang bikin kualitas diri mereka tetep jelek dimanapun mereka berada. Kalo kamu mau sukses kamu harus melalui jalan yang terjal dan penuh bebatuan, kalo kamu ambil jalan pintas untuk sampai ke garis finish trs gimana caranya kualitas diri kamu terasah? Pada akhirnya walaupun kamu sampai di garis finish duluan tetapi kualitas dirimu tetap buruk. Itulah yang membuat indonesia sulit maju.
Sudah saatnya kita bukan menyalahlan apa dan siapa, tapi fokus merubah diri lebih baik. Kemudian mengajak orang di sekitar untuk membangun kebiasaan baik ❤❤❤
Banyak faktor-faktor lain yang blm terpenuhi mcm fasilitas sekolah yg blm merata, bahkan ada sekolah yg ga ada murid nya di daerah" pelosok.. memang harus kasih merata dulu semua nya baru bisa pelan" naik, cuman yah perlu DANA dan sayang nya dana nya selalu masuk ke kantong oknum" yg ga bertanggung jwb
Jangan lupa juga ruas jalanan yg dijangkau rusak parah shg anak-anak sekolah harus berjuang ke sekolah pp memakan wkt yang lama... Yah kalo gak nyeberangin sungai yg airnya deras dg gelantungan dg seutas tali atau jalanannya berlumpur becek penuh kubangan... Itu baru anak sekolah... Bayangin jika ada warga yg sakit butuh secepat mungkin ke Puskesmas ataupun Rumah Sakit tapi sulit dijangkau...
Ini yang harusnya di letakan sebagai prioritas utama, jujur kampung saya dulu masyarakatnya sama sekali tidak tergerak untuk menyelesaikan SMP, namun ketika didorong dan difasilitasi oleh figur masyarakat yang kompeten dalam kasus ini adalah seorang guru maka masyarakat jadi ikut melihat sosok tersebut sebagai standar bahwa mereka harus dan bisa untuk menyelesaikan sekolah bahkan memastikan bahwa anak anak mereka ikut sekolah. 20 tahun berjalan sekarang sudah banyak anak anak di kampung saya yang wisuda🙏🏻
emg kenyataan byk yg rendah pagar pembatas jalan aja dimaling falitas umum juga dimaling atau dirusak GW berani bilang emg sampah kualitas sdm indonesia kebanyakan, tukang parkir itu apa??? malah menjamur taiii emg joget2 ditiktok yg gk jelas itu apa???
bukan rendah tapi udah terbiasa pemikiran orang kolot dari waktu ke waktu ditambah pesatnya perkembangan teknologi bikin rakyat kita jadi makin males. hal ini udah ditanamkan sejak masih sekolah dasar, dan kurangnya kualitas pendidikan Indonesia masih memperparahnya apalagi sekarang. misalnya anak sekolah yang paling dirindukan saat sekolah selain libur, jam kosong. karena pikiran mereka bebas terbebani sementara disaat guru yang harus ngajar tak datang, itu gak terjadi disekolah yang biasa aja, bahkan disekolah favorit masih terjadi. disaat perkembangan peradaban manusia makin jauh, warga indonesia gak tertarik dengan hal yang baru dianggap gak keren, alhasil mereka cuma menikmati hasil dari peradaban tersebut aja tanpa berkontribusi. kurangnya perhatian dari generasi lama dan generasi lama bertindak secara aggressor terhadap generasi yang terus tertekan dan hal itu terus diwariskan ke generasi berikutnya. mungkin kasarnya begini, indonesia 11 12 dengan austria jaman dulu saat wilayahnya sangat besar. besarnya wilayah dan sejarahnya, membuat banyak yang kurang memiliki ketertarikan untuk memajukan negaranya disaat negara lain mulai maju dan lebih menyukai pemikiran, lebih mengagungkan romansa masa lalu, dan kereligiusan, padahal mereka sempat digadang-gadang sebagai kekuatan baru di eropa tapi gagal mewujudkannya. alhasil negaranya secara ekonomi, teknologi, militer dsb. bisa dilampaui dan dikalahkan. mereka secara geopolitik kuat didalam tapi lemah diluar, alhasil salah satu warganya macam wagner atau om kumis kotak tak memiliki ketertarikan berkarier di negaranya. ini hanya gambaran kehancuran sebuah negara besar secara teritori dan historis, masuknya dunia ke pd 1 mempercepat kehancurannya.
Sebenernya banyak SDM berkualitas di Indonesia tp kebanyakan pilih kerja remote atau di luar negeri...gue pernah kok kerja di Singapore & Newyork jadi products designer waktu bali ke Indonesia karna pandemi trs coba ngelamar kerja di Indonesia...cuiiihhhh pengen ngeludah gue ke muka HR. udah gaji gak sesuai preofesi ditambah ngerjain kerjaan di luar profesi pula, gak usah nyalahin SDM kalo belum bisa gaji ngelayak.
Saya percaya tidak ada siswa atau pelajar yg "bodoh dan rendah", SDM yg unggul dibentuk dan dibina dalam hal : - Fasilitas Kesehatan dan Pangan bergizi terjamin - Sekolah SD-SMA Negeri dan Swasta yg setara - Lingkungan Teman, Guru, dan Ortu yg mendukung minat-bakat individu - Akses Pendidikan Tinggi yg terjangkau dan bermutu baik - Lapangan Pekerjaan formal beragam dan program pengembangan karir jelas Aspek ini menjadi hal utama dalam negara yg memiliki SDM yg berdaya saing tinggi dan produktif secara ekonomi.
kalo untuk sekolah negeri dan swasta yang setara sebenarnya udah setara, gua dulu pernah sekolah di negeri favorit dan swasta. tapi kualitasnya sama aja, yang ada kebanyakan pengulangan. kayanya yang berada di badan pendidikan nasional lebih menyukai romansa masa lalu, alhasil dari jaman sd sampe sma sering banget ngalamin pengulangan😂😂 dulu gua merasa ada yang aneh sama ini, tetapi pernyataan gua gak digubris dan dianggap hanya takhayul, takhayul loh, gua dianggap takhayul. bahkan lawan gua anak sekolah yang suka tawuran sekalipun, yang suka nganggep gua takhayul juga orang yang masih percaya isian/magic/takhayul 😆😂
Menurut saya, saya juga sebagai mahasiswa hukum, juga pernah belajar . Yang menjadi permasalahan tidak pemerataan sekolah. Yang dimana kebanyak pembangunan di jawa sentris. Banyak daerah daerah luar pulau jawa yang tidak mencakupi pendidikannya. Kurangnya pembangunan sekolah - sekolah seperti daerah terkecil. Hal hasil banyak daerah luar pulau jawa ketertinggalan beberapa tahun. Jika ingin memajukan sdm negara ini. Harus nya pemerintahan mengatur kebijakan pembangunan sekolah secara besar besaran. Untuk meningkatkan pendidikan kita
Sebenarnya kebanyakan orang indo itu cerdas. asal cocok ama hawa nafsunya. Cerdas nyari aib orang lain. Cerdas menjadikan kejelekan menjadi keburukan. Cerdas menjatuhkan orang lain. Cerdas menggiring opini. Cerdas menjadikan manfaat sebagai kedok untuk kebersamaan. Cerdas korupsi kecil2an Cerdas playing victim dan lain2.... semoga bisa bermanfaat agar kita tidak termasuk orang yg meremehkan dan ikut2an membela kecerdasan yg cenderung pd kejelekan.
selagi lu sering ngepoin konten youtube (dan sosmed lainnya) yang berisi informasi edukatif, baik itu teknologi atau yang lain bukan ngepoin gosip² viral. sesimpel itu buat kita belajar atau mencari wawasan
tapi masih ada aja orang² yang koar-koar "bLoKir tiKTok aPk sAmpAH!!1!1!!1!1" padahal udah dibilangin berkali kali, 'salah usernya, bukan salah aplikasinya' 😑 (toh tinggal sesuain algoritma apa susahnya?)
@TheBoeing777Wguy ibarat kata "guru ngedukasi murid satu ruang kelas aja kadang susahnya minta ampun, apalagi ngedukasi satu negara? negaranya-pun negara kepulauan pula"
Pelajaran jadi hapalan semua. Biologi yg harusnya ada sisi logic, gara2 guru biologi ga mau terima Teori Evolusi, jadinya hapalan. Evolusi sudah bukan dari Darwin saja yang dalam bukunya, On the Origin of Species hanya membahas seleksi alam (by means of Natural Selection). Saat ini sudah diberi nama *Modern Synthetic Theory of Evolution* yang selain seleksi alam juga mencakup *mutasi, variasi genetik, dan hukum pewarisan sifat Mendel* Jadi, yang diajarkan di buku pelajaran SMA tentang Mendel Law of Inheritance, juga Mutation, adalah termasuk dalam Teori Evolusi. Tapi pembuat kurikulum pelajaran di Indonesia masih malu-malu mengakuinya. Malah semua bab pelajaran SMP SMA Biologi mulai dari 6 Kingdoms: Archaebacteria, Eubacteria, Protista, Plantae, Fungi, Animalia (termasuk Human), semua adalah penerapan dari Teori Evolusi. Jauh lebih mudah dipahami, kalau belajar biologi dimulai dari pemahaman teori evolusi. Keterkaitan dan kemiripan anatomi setiap spesies, biologi jadi ada unsur pelajaran logic, bukan pelajaran hapalan saja. Jadi, teori adalah penjelasan atas berbagai *fakta* yang sudah teruji dan hasilnya konsisten. Evolusi adalah teori dan fakta. Apakah teori evolusi akan tergantikan yg baru? Bukan tergantikan. Tapi, teori evolusi akan semakin lengkap, bukan hanya dari Darwin saja. Cari "evolution fact or theory"
Ijin jawab berdasar nalar dan pengalaman saya sbg Guru.. Anak-anak serta kebanyakan Orangtuanya, kurang memiliki kesadaran bahwa pendidikan yg bermakna itu penting. Tujuan mereka kebanyakan hampir semu dan sempit. Pendidikan itu hanya sebatas ijazah bukan kemampuan. Sekolah itu sebatas kewajiban bukan kebutuhan. Maka kalaupun diberi insentif "Prakerja" itu hanya akan sebatas ingin uangnya bukan pelatihannya..
1:36 di sini juga lumayan banyak pelatihan dari pemerintah yang ngasih fasilitas penunjang tambahan & intensif uang. Tpi nyatanya banyak orang yang ikut cuma buat ngejar bonusnya aja dan ga bener2 memanfaatkan ilmunya
gue menantikan banget channel kok bisa buat bahas tentang ini, dan akhirnya kesampean juga. jujur ngelihat negara Indonesia itu emang ketinggalan cukup jauh sama negara tetangga. banyak mindset tradisional yang kadang ngerusak negara kita sendiri. kebanyakan mereka terlalu nyaman sama hal-hal begitu sampe negara kita susah buat melangkah maju. klo bahas apakah Indonesia akan menuju generasi emas 2045? kayaknya benahi dulu deh pola pikir masyarakatnya.
Faktor pendidikan sngat berpengaruh apalagi sekarang sekolah lebih banyak jamkos nya di banding belajar dan guru" Sekarang lebih banyak memberi catatan daripada menjelaskan dan otomatis ilmu yg murid dapatkan juga sngat kurang
Iya Benar Pas Era Nadiem Makarim Sekolah Itu Jadi Bisnis Bahkan Gw Kaget Banget Waktu Sepupu Gw Daftar SMP Negri Ada Daftar Ulang Kayak Sekolah Seasta Gw Kan Kaget Ya Sejak Kapan Sekolah Negri Ada Daftar Ulang Bahkan Kurikulum Merdeka Ini Dari Promosi Nya Bagus Tapi Dari Penerapan Nya Jadi Kurang Bagus Guru Cuma Fokus Ngasih Tugas Bikin Ini Itu Dan Jadi Kayak Kurang Niat Ngajar Gitu Jadituh Kurikulum Merdeka Guru Itu Jadi Berasa Dosen
Karena mereka rutin berdoa bersama buat kebaikan jadi jiwa siswanya lebih berkualitas. Sekolah umum juga mengucapkan doa tapi berupa hapalan dengan isi yg sama berulang2 sehingga kualitas doanya nol
Indonesia memiliki masalah dengan rendahnya tingkat sumber daya manusia (SDM) yang disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain: 1. Rendahnya investasi pendidikan: Indonesia memiliki tingkat investasi pendidikan yang rendah dibandingkan dengan negara-negara lain. Akibatnya, banyak siswa dan mahasiswa yang putus sekolah atau hanya lulus dari sekolah dasar atau menengah.✔️
hal ini sudah terjadi cukup lama, bahkan anak yang putus sekolah dasar membuang cita²nya dan menjadi pekerja kasar, salah satu nya didaerah saya. anak yang cuma lulusan sd karena dia udah bisa ngendarai truk, sering banget rebutan giliran untuk ngendarai truk sebagai sopir pengganti. hal ini sangat memalukan, dan sering banget terjadi kecelakaan tabrak lari, setiap bulan sering banget terjadi kecelakaan. investasi pendidikan bukan cuma yang paling rendah tetapi pendidikan di indonesia terbilang cukup mahal bagi ortu siswa/i, sekarang udah banyak anak lulusan sd atau smp gak bisa masuk sekolah negeri, bahkan untuk masuk sekolah negeri mereka diperbolehkan nyogok jika punya dananya. ini sangat parah, saya termasuk pernah sekolah disekolah favorit nyatanya, kualitas pendidikannya gak jauh beda sama sekolah biasa, hal ini juga bikin saya sangat kecewa disaat saya memiliki ekspektasi cukup tinggi tuk sekolah di sekolah favorit dengan kualitas belajar sangat baik tapi nyatanya gak ada bedanya dengan sekolah yang dianggap sekolah berandalan sekalipun.
banyak faktor sih, mungkin salah satu hal yg kadang kelupaan itu, bikin perut kenyang dan kebutuhan mendasarnya terpenuhi dulu. rata rata orang yg perutnya belum kenyang dan kebutuhan dasarnya belum terpenuhi itu gak mikirin isi kepala. ya simpelnya gmana mau mikir kalo perutnya aja masih laper. dengan kata lain balik lagi ekonomi nya perlu di genjot lagi, tapi kita semua tau orang kita banyak yg gak aware tentang ilmu dasar ekonomi, saya sendiri mencatat pengeluaran saya dengan sangat detail. dari parkir 1.000 rupiah pun saya catat, tapi ketika temen temen saya tau tentang kebiasaan saya ini mereka kaget dan cenderung berfikir sinis seperti "buset deh, segitunya amat ama duit" dengan spontan saya menghela nafas dan......... yahhhh mau gimana lagi, memang begini keadaannya. dan ini hanya segelintir kecil faktor, kalian semua tau masih banyak lagi hal hal yg bikin geleng geleng kepala. harus di akui, masih banyak cacat logika di masyarakat kita.
dulu ada yang teriak "kamu gak butuh infrastruktur!!" padahal dari infrastruktur itu bisa memajukan sebuah wilayah jalanan bagus berdampak ke pendistribusian barang menjadi semakin mudah dan cepat. dari distribusi barang yang lancar berdampak ke pertumbuhan ekonomi suatu daerah. timbal baliknya ya akses ke fasilitas lain yang bisa dipermudah. gak ada lagi tuh yang namanya ke rumah sakit atau ke fasilitas pendidikan aksesnya sulit dan jauh TAPI SEMUA BALIK LAGI KE DANA kalau dananya dipakai dengan tepat, hal di atas akan terwujud dengan sendirinya
yg teriak2 gak butuh infrastruktur itu karena tahu dana yg seharusnya dipake untuk peningkatan gizi anak tapi dipake buat dana bangun infrastruktur secara masif, akhirnya infrastrukturnya maju tapi sebagai akibatnya mengorbankan kualitas SDM... akhirnya SDM lokal gk dipake, tp pake SDM asing yg lebih terampil
@@lukaswijaya2135 adalah benar. ketika infrastruktur melimpah, manusianya pada jadi manja.. berbeda dengan mereka yang secara lokasi di pelosok dengan minimnya infrastruktur yang memadai, masih berusaha untuk berjuang memperbaiki diri
@@odov-s5g kualitas SDM balik ke SDM itu sendiri, udah ditunjang dengan infrastruktur memadai, harusnya bisa memanfaatkan hal tersebut, alih alih bergantung penuh pada pemerintah, bahasa kasarnya: MANJA
Menurut saya, salah satu cara kita mendorong mahasiswa untuk semangat belajar adalah dengan menumbuhkan rasa ingin tau yang tinggi di negri kita. Karna rasa ingin tahu adalah obor semangat yang membuat manusia terus mencari tau apa yang tidak dia ketahui. Namun banyak faktor kayak lingkungan (keluarga dan masyarakat) dan bahkan sistem pendidikan itu sendiri yang membuat mahasiswa terlalu PASIF dalam belajar.
GW SETUJU BRO✊️BANYAK NETIZEN INDONESIA YANG "BICARA NYA SEMBARANGAN"👎SEPERTI "ENGGAK PUNYA OTAK" KALAU BICARA/MENULIS. ENGGAK DI PIKIRIN APA KAH ORANG ITU "TERSINGGUNG" ATAU ENGGAK?!☹️😠😡👊
seandainya mahasiswa/mahasiswi yang dikirim keluar negeri oleh soekarno bisa pulang, dan gak dijegal oleh soeharto, kualitas manusia indonesia harusnya gak ada dilevel serendah ini.
Kuncinya hanya satu, pisahkan agama dari urusan pendidikan dan pemerintahan. Selalu menyalahi ini dan itu untuk setiap kegagalan, padahal penyebab utamanya ada d depan mata.
@@umam2869keterikatan antara agama dengan pendidikan cenderung membuat pemahaman dan ilmu tertahan dan dikatakan sebagai radikalisme, umumnya agama dalam pendidikan berperan sebagai nurani dan tidak mengekang kebebasan dalam pemahaman yang akan diperoleh,tapi di Indonesia dan sebagian negara lain agama adalah patokan tolak ukur ilmu yg mana tak ada ilmu yg boleh melampauinya,bila ada yang ga sesuai standar agama pasti dituduh yg aneh aneh, Ingat golden age nya middle east itu terjadi karena pendidikan tak terpaut dengan agama,cukup agama menjadi keterikatan antara individu dengan tuhan Meskipun kedengaran ga masuk akal,saya bisa jamin mata pelajaran agama di Indonesia mulai dari jenjang SD-SMA tuh cuma omong kosong Karena cuma menghapal dan menghapal, sedangkan tujuan agama kan bukan untuk menghapal,tapi memahami Paham sekarang?
mau tau kenapa? Orang yang kuliah di LN saat balik ke indo, TIDAK ADA YANG MAU NERIMA, KARENA GA ADA LAPANGAN KERJA YANG COCOK. Kebanyakan karena ga ada pengalaman, kalau udah kerja di LN, mana mau balik lagi. solusi? bikin perusahaan sendiri, tapi? emang bisa selancar itu? emang perusahaan sejenis bakal biarin? JADI GA USAH NANYA KALO KULIAH DI LN KOK GA BALIK INDO KERJA! GA PERCAYA? COBA SENDIRI SANA KULIAH DI LN DAN BALIK CARI KERJA DI INDO. SEMUA ILMU LO GA BAKAL TERPAKAI DI INDO.
nah kyk kakak sepupuku mengenyam kuliah d aussie,balik k indo nganggur sebentar akhirnya balik lgi k aussie cari kerja disana dan Alhamdulillah kerja kantoran d pt gede disana 😂
Biasanya yang suka ngatain SDM rendah ini malah nggak ngasih solusi, nggak bantuin. Orang nanya aja bukannya dikasih tau malah dikatain SDM rendah. Si "SDM Tinggi" ini sebenarnya cuma pingin ngatain orang aja, cuma berlindung dibalik kata "SDM Rendah", jadi seakan dia yang paling cerdas.
Ketika Soekarno lebih mementingkan Industrialisasi ketimbang proyek mercusuar, maka produktivitas masyarakat meningkat, kebutuhan akan pekerja profesional meningkatkan, pendidikan jadi lebih diutamakan.
Jelas banget bang, trotoar di pake jualan/jalan pemotor,jalan dicor di trobos,sound horeg,ormas preman, perguruan beladiri berjiwa preman,lawan arus jalan,guru sekolah di lempar botol sama muridnya dll
Memang betul kita memiliki SDA yg banyak namun ingat pemanasan global,pengundulan hutan,buang sampah ke laut dan kali,bencana besar,geopolitik,dan perang nuklir,akan mengubah itu semua,agar negara ini bisa hidup dan menghidupi org indonesia,perlu memperkuat ketahanan pangan berdikari dalam teknologi sains dan pertahanan,jago diplomasi,mencari sumberdaya lain selain minyak,batubara,dan gas,dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang menjaga diri kita di planet ini,kalau kita yg merusak bumi,bumi gak bakalan mati dlm rotasi,kita lah yang bakalan mati dan jdi pupuk buat bumi untuk membuat kehidupan yg baru lagi.
Jangan lupa program jangka panjang presiden baru kita bpk prabowo yaitu makan gratis untuk anak2 sekolah dan ibu hamil, meskipun bnyak yg hujat tpi smoga program ini bisa benar2 mengangkat SDM kita lebih tinggi karna makan bergizi dengan teratur dapat meningkatkan SDM kita karna anak2 inilah yg akan memajukan bangsa indonesia kelak.
Untuk menaikkan SDM itu butuh dana untuk naikin skill kita, tapi masalahnya pendapatan orang" tuh sedikit cuma cukup buat makan aja, sekolah juga pengen yang gratisan disitulah beda qualitynya sama sekolah yang biayanya mahal
Kalau menurut aku ya, terlepas dari kepribadian orang masing-masing salah satu faktor yang mempengaruhi SDM di Indonesia adalah karena Indonesia itu negara kepulauan alasannya yaitu kebanyakan daerah-daerah di Indonesia masih berpatokan dengan kebiasaannya masing-masing jadi susah untuk belajar dari daerah lain. Jangankan mau dibandingkan dengan SDM di Luar Negeri, SDM antar Pulau di Indonesia aja sudah beda satu dengan yang lain. Ini cuma pemahaman pribadi aja🙏
Hal yang paling dasar untuk dibenahi adalah pendidikan sebenarnya, tapi gimana pendidikan di Indonesia bisa baik kalau gurunya sendiri nggak sejahtera? Gaji sebulan yang kadang cuma 150-250. Pendidikan itu selain bisa bikin pinter, juga bisa membuat mindset, jadi hal mendasar yang perlu dibenahi itu pendidikan menurutku.
SDM mo maju gimana coba, orang guru masih banya gaji buta, banyak orang naik kelas walaupun nilai hancur lembur, di sekolah kayak ga ada konsekuensi kalo ga belajar, fasilitas walaupun belum lengkap dimana² tp setidaknya ada kemauan untuk belajar
Misi kak mw nanggepin, bukannya ngebela siapa-siapa tapi banyak guru gajinya rendah bgt dan masi mesti ngurusin administrasi belibet :") Apakah mungkin yg salah justru pihak yg bikin sistem pendidikan kayak gini? Kalau ada pendapat yg beda boleh ya kakk
Lalu bagaimana dengan muridnya ogah2 an belajar? Kasus guru nasehati murid berujung laporan polisi? Soalnya endak sedikit murid yg numpang absen tanpa disertai keinginan buat belajar..
Pengajar bergaji buta berapa banyak sih menurut Anda? Lihat deh guru yang dulu pun banyak bobroknya tapi beda kurikulum dan teknologi. Alhasil banyak lulusan yang dianggap tetap berhasil di masa itu. Kurikulum baru mendorong guru meluluskan anak dengan lebih mudah. Dalihnya diferensiasi minat belajar. UN saja sebagai standar minimum lulus malah dihapus dengan sengaja. Di lapangan banyak sekali orang tua yang tidak ketat membimbing anak belajar di rumah, dimanjakan dengan hp. Tapi begitu tidak diluluskan malah nyogok atau memohon-mohon agar anak tetap naik kelas alias lulus begitu saja. Kasusnya banyak. Tapi sekolah juga tidak mungkin mempublikasi. Di sisi teknologi, anak kita kebanjiran dopamine. Melalui hal-hal instan kayak video short Tiktok, mereka jadi terbiasa serba cepat. Kemampuan fokusnya jadi menipis, belajar jadi terlalu cepat lelah padahal yang diserap belum seberapa. Dengan hilangnya UN, banyak yang meremehkan belajar karena merasa tetap akan lulus walaupun tidak belajar serius seperti generasi 2019 ke bawah. Itu belum ditambah dengan literasi kita yang memang sudah rendah, disertai pula dengan influencer yang ngawur dan maraknya hoax sana-sini. Guru gaji buta itu saya rasa cuma sekian persen. Memang sistem pendidikan dan globalisasinya yang terlalu cepat. SDM kita hancur semua. Guru dan murid sama-sama terdampak. Degenerasi. 😢
Gw setuju di beberapa poin. Emang gak bisa di pungkiri kalau banyak guru yang ninggalin muridnya belajar sendiri, sedangkan gurunya sibuk ngerjain ujian gitu untuk nambah penghasilan karena gaji yang kecil. Dari pihak sekolah juga cuma mementingkan AKREDITAS sekolah yang saat ini mudah di manipulasi cuma dengan bikin semua murid naik kelas tanpa harus takut tinggal kelas yang bikin semangat belajar gak ada. Ditambah dihapusnya ujian nasional yang membuat siswa gak punya hasrat bersaing dengan temannya, berlaku juga untuk sistem rangking. Pemerintah punya tanggung jawab dalam semua masalah diatas. Mulai dari gaji guru yang rendah, UN yang dihapus, sampai kurikulum yang setengah matang ( katanya mah mau ngikutin sistem Finlandia padahal mah infrastruktur kita gak sebagus mereka ) yang bikin jarak sdm antar generasi makin jauh. ( Disclaimer: gw gak bilang generasi baru itu bodoh atau apa, cuma berdasarkan bukti yang ada tingkat pembelajaran generasi baru bisa dibilang jauh dibawah generasi sebelumnya. Contoh generasi milenial sudah bisa baca tulis di sd sedangkan generasi muda saat ini smk aja belum bisa baca. Gw heran apa mereka main sosmet gak baca komen atau deskripsi video ya)
Yang suka mudah ngatain orang *SDM Rendah jelas itulah buktinya... jadi lebih ke intropeksi diri masing-masing aja, gausah saling mengejek merasa lebih pinter... 😅
Kalau dari sudut pandangku, sebagian orang Indonesia terlalu "dimanja hal instan". Contoh yang jelas ya mie instan wkwkwkwk. Tapi bukan itu maksudku. Maksudku yang paling jelas terjadi adalah sejak covid. Sejak covid apa yang rame? Ya, delivery barang. Dulu, kita harus selalu otw ke lokasi offline untuk pilih barang. Dan ketika ga ada barang yang diinginkan, kita otw ke toko lainnya. Ada usaha. Tapi sekarang, orang cenderung cek internet yang dengan mudahnya memberikan barang yang diinginkan. Orang jadi malas kemana mana dan ingin duduk santai dan barang datang. Tidak ada usaha yang membuat pikiran seolah berubah jadi "aku ga perlu ngapa2, pasti dapet barang yang kuinginkan di internet". Hasilnya? Ya, ada efeknya. Orang jadi cenderung mudah emosi KETIKA, yang diinginkan tidak terwujud KARENA kebiasaan keinginannya BISA terwujud dari toko online. Mulai dari sinilah, bencana terjadi.... Karena "kebiasaan"...
Menurut saya yg bikin rendah tuh situasi lingkungan masyarakat dan generasi kelahiran 1950-an sampai 1960-an yang bikin gak bisa berkembang karena sering kritik atau gak bisa beradaptasi dengan kemajuan jaman padahal mereka menjabat dengan jabatan tinggi di perusahaan swasta maupun pemerintah
bagi saya,bonus demografi ini yg malah menyebabkan bencana di indonesia,bnyk anak terlahir kurang gizi,kurang pendidikan,kesehatan dll.menang di kuantitas,kalah di kualitas...
Yg bikin negara wakanda punya SDM rendah krn pemimpinnya korup, cuma omon2, hobi pencitraan dan memelihara rakyatnya agar tetap bodoh agar gampang ditipu lg pas pemilu 😅
Guru disekolah gw jarang ngajar, sampe sampe ada beberapa pelajaran yang nggak pernah dipelajari, temen sekelasku juga mainnya hp semua, karena jamkos yang berlebihan, kuharap pendidikan indonesia semakin berkualitas.
wkwk saya di kampus klo dosen g dtg/telat main hp,tp bedanya ngulas matkul yg kmrn di pelajari. klo tmn mu gitu biarin aj dlu nanti SMA dia bkl ngerti 😂
Sebenarnya Bukan rendah kok, hanya saja parameter untuk menentukan level SDM yang digunakan tidak dikorelasikan dengan tingkat intelektualtas yang ditunjang dengan kecukupan gizi harian yang diperlukan untuk belajar. Masalahnya di Indonesia Insentif bukan untuk menunjang secara signifikan peningkatan SDM malah buat yang lain, tolong diviralkan program-program pemerintah yang pro SGDs.
Lah emg bener apalagi 99% boomers itu SDM rendah liat aja di FB foto ai dengan caption tamplate aja yg like bisa Ampe ratusan ribu belum lagi emak emak milenial yg di FB pro dengan konten gajelas nya mirisnya konten edukasi di Indonesia itu kalah Ama konten gajelas😂😂😂
Boomer itu sebenarnya hebat namun mereka malas belajar. Ada loh kakek" ngerti IPTEK & sejenisnya, bahkan prof S3 juga ada yg Boomer. Mereka bisa gitu karna mau belajar. Sedangkan yg lain malas belajar dengan alasan: "umur udh tua bentar lagi mati ngapain belajar gituan"
Sebenernya orang orang indo itu banyak yg pinter dan hebat, cuman mereka justrualah dibuang atau di tak diangap, karena di indo siapapun yg mencoba naik keatas akan di tarik kebawah lagi
SDM Indo rendah bukan hanya karena malas dan skill yang kurang saja tapi juga karena budaya korupsi, Power abuse & tidak jujur masih sangat kuat di lingkungan kerja Indonesia, Sampai- sampai sudah dianggap lumrah.
Yg paling jiji itu, tiap ada konten yg bahas sesuatu dan berdasarkan ajaran agama tertentu, terus agama lain saling serang. Aku ga mau sebut merek, karena yg komen dr macam2 agama dan saling ribut. Sumpah aku risih banget liatnya. Ga ada yg bahas konten nya, malah ribut sendiri saling ngatain dan saling membernarkan agamanya. Disitu aku yakin SDM INDONESIA EMANG RENDAH DAN MASIH JAUH KETINGGALAN bahkan sama negara tetangga. Orang lain udah keluar angkasa, orang indo gaduh sendiri di negaranya. Yasalammmm ... Note : Karena menurut ku, agama itu untuk diyakini bukan untuk di perdebatkan apalagi sampai dicaci maki dan dihujat. Untukmu Agamamu, Untukku Agamaku.
Bonus demografi bermanfaat bagi para pengusaha yang mencari tenaga kerja murah, karena semakin banyak pencari kerja, perusahaan semakin bisa menurunkan tawaran gaji. "Toh yang lain mau, kan mereka butuh kerja" kurang lebih begitu alasannya.
Contoh : katanya rezeki sudah ada yang ngatur. Wah orang cenderung malas berilmu. Akhirnya mudah terkena budaya selesai berbuat baik. Karena yg berjuang cuma nenek moyang mereka.
Wajib militer solusinya. Supaya tingkat kedisiplinan ,kesadaran dn karakter positif lainya bisa terbentuk. Dn faktor budaya hidup santai dn males penduduk negara tropis bisa di kurangi juga
Pendidikan mahal dan tidak bermutu Sengaja supaya sdm rendah bisa dijadikan buruh Jadi buruh upah rendah bisa dikasi uang untuk demo berjilid jilid dan serangan fajar tiap pemilu
yang menyebabkan Rendahnya SDM di Indonesia itu adalah ada nya Gerakan Anti-Intelektualisme :
- Pikiran Terkurung menertawakan Pikiran Bebas
- Pembatasan Ilmu Pengetahuan (Saintifik) karena Kepercayaan dan Budaya
- Fasisme Ilmu atau Ethnosentrisme Ilmu
- Penutupan Ruang Kebebasan Berpikir
namun jika tidak di berantas dulu gerakan Anti-Intelektualisme
dimulai dari Orangtua sampai Masyarakat
maka Kualitas SDM tetap stagnan dalam jangka panjang
Terkadang kita itu sulit diajak untuk Haus Ilmu Pengetahuan Teknologi
karena berbagai tekanan Hidup yang berupa macam-macam lah (Real Life Pressure)
Akibattnya wawasan kita sebagai SDM kita tetap stagnan selamanya
Nah itu. Ditambah banyak yang fanatik dengan agama. Orang lagi belajar, malah dibilang, "Emang nilaimu menjamin masuk surga?"; "Mending belajar agama, karena kelak kita berakhir di akhirat".
Dan ujung-ujungnya (bagi yang Islam) mereka asal ngomong begitu dengan melupakan, "Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain". Dengan belajar kita bisa berbagi pengetahuan, lawan bicara memahami apa yang kita sampaikan dan mengamalkan apa yang kita omongkan, itu bisa jadi pahala. Apalagi kalo sampe bisa menciptakan sesuatu, alat, buku, dengan banyak orang yang terkena manfaat baiknya, bisa menjadi pahala jariyah loh
- Anti Sains, apa-apa harus banget dikaitkan dengan agama. Kek malas amat gitu berpikir kritis buat menerima sains sekali aja.
- Umur masih kecil udah dikasih HP, ywdh kecanduan dah itu. Main HP nya pun juga pastinya buat nonton Kandang Monke, Skibidi, dan ya gitu lah hasilnya. Orang tuanya jadi bodo amat, yang penting anaknya ga rewel kalo dah dikasih hp.
- Kurikulum Merdeka, Merdeka dari belajar. Bodo amat nilai jelek/bagus toh tetep naik/lulus karena gada UN. Alhasil mental kompenya gk ada. Inilah mengapa luar negeri udah gamau lagi menerima murid-murid lulusan sekarang untuk bekerja atau kuliah.
- Banyak anak, banyak rezeki. Masa ea
- 2024 masih percaya mitos.
Trend nerd
@@MonseaAtlantean banyak anak banyak rezeki itu ada benarnya, ibarat ortu lu investasikan semua upahnya untuk lu hidup lu dan pendidikan lu dsb. ketika lu kerja. ortu lu tinggal duduk diam, dan lu yang kerja, jadi kesannya ortu lu jadi pemilik lu dan lu budaknya wkwkw dan itu diwariskan dari generasi ke generasi wkwkw.
dari dulu kurikulum indonesia kaga ada yang bener, anak² sekolah dididik untuk jadi pelamar kerja bukan jadi usaha wkwkw, gua masih dari smp sampe smk guru² selalu ngejelasin materi apa tapi gurunya selalu ngomong "nanti ini yang pastikan dibutuhkan untuk perusahaan" ingat "PERUSAHAAN" jadi kita dididik bukan jadi penemu atau pencipta sesuatu yang baru tapi jadi buruh, karyawan dsb. LOL
ya ini udah jadi lingkaran setan, kalo mau melawan itu semua harus bergerak secara radikal bukan berarti kita harus melakukan revolusi berdarah² tetapi setidaknya kita harus melawan old generation yang terlalu kolot dan aggressor dalam persaingan debat tetapi terukur dalam bidangnya tanpa membenturkan ke hal yang lain.
dan tentunya melakukan demonstrasi terhadap generasi muda agar mau bergerak dari kasunya, dan masih banyak lagi tugasnya.
emang gak mudah walaupun untuk mengejar ketertinggalannya butuh waktu yang gak sebentar, tetapi jika ada keinginan bersama mungkin ya mungkin saja bisa. tetapi kalo elemen elemen kaya gitu gak bisa dilawan yah kita sama aja kaya galih kuburan sendiri.
SDM Indonesia banyak banget yg high quality tapi nggak bisa boong yg low quality masih jauh lebih banyak...i think yg perlu di tingkatkan dari SDM Indonesia bukan hanya seputar kompetensi keahlian akademik dan teknis tapi juga etika, moralitas dan kedisiplinan dan ini tugas berat kita bersama.
Terima kasih banyak atas komentarnya. Saya dukung juga karena banyak faktor penghambat. Yang pertama dulu memang itu, baru ilmu dan skill
Yang jelas, buka lebih banyak kesempatan dan hancurkan fenomena ordal secara terstruktur, sistematis dan masif. Karena itu yang sedikit banyaknya mematikan daya juang warga. Bayangin aj, seorang anak yang sudah capek2 latihan bola dengan gigih dan punya kemampuan memadai untuk lolos seleksi timnas malah gak lolos karena gak punya ordal. Sedangkan yang punya ordal kemampuannya tidak sebaik yang GK punya ordal
SDM rendah?bisa diatasi dg membuka kursus2,teknik sipil,kursus teknik elektronik,listrik,teknik komputer,dll,berbasis teknologi,sampai bisa bikin hp,tv,remote,satelit,pesawat ruang angkasa.dll
@@HartonoPhone-k1v Yang kek gituan dah bejibun di Jawa dan sumatera pak, kalau d belahan timur gak tau. Tapi yang namanya ordal. Mau sepinter apapun kerja kalo gak ada ordal ya percuma. Dan itulah yang harus d berantas kalau mau negara bagus.
Yap,setuju bang👍
Terimakasih Kontennya Bang Kobi. Sebagai Mahasiswa DKV berusia 23 tahun (sebentar lagi 24), saya punya prinsip untuk tidak melanjutkan keturunan (menikah dan memikliki anak) untuk sementara. Tapi, zaman ortu saya, usia 25 aja sudah pada menikah. Saya memegang prinsip tersebut karena masih ingin mempelajari banyak hal di luar perkuliahan seperti Karate dan Musik Klasik (maaf kalo aneh). Masa remaja saya dibebani oleh belajar berupa hafalan selama masa SMA. Dimana saya ingin belajar Seni bela diri, seni gambar dan animasi, serta seni musik jadi terhambat. Dengan melihat contoh Singapura yang memberi program Lifelong Learning, saya jadi tambah pede untuk memegang prinsipku ini.
Sepemikiran kak
Semangat terus bang
Tetap PD ya bang. Aku juga gemar sekali cari pengetahuan bela diri dan musik, terutama musik klasik. Harap-harap nggak takut disangka aneh lagi.
@@bayuwrahatnoko Prinsip yg bagus bg, intinya kalau Hidup belum mapan Jagan nikah dlu apalagi sekarang banyak remaja yg nikah muda di bawah 20 thn dan alhasil hidup mereka pun jadi melarat, org tua juga yg susah ujung" Nya🙏🏼
Bang kobi itu orangnya yang kayak gimana wajahnya?
Sistem pendidikan perlu dirombak, memang saat sekolah saya mengenal banyak ilmu pengetahuan tapi beneran baru "baru kenalan" setelah tamat SMA walaupun gk kuliah tpi saya terus belajar dan meningkatkan softskill bahkan hardskill, intinya sih harus punya pandangan ke depan sihh kalo kalo mau berkembang
Pernah dengar, mungkin ini juga salah satu penyebab: orang Indo dari dulu malas berinovasi IPTEK karena sudah terlena sama SDA yang banyak dan cuaca cenderung stabil dibanding bangsa lain yang rajin mempelajari IPTEK dengan sedikit SDA serta cuaca ekstrim yang berubah-ubah. Rata-rata banyak SDA malah sedikit SDM. Jadinya sekarang barang mentah untuk teknologi diekspor terus dan pengambilan bahan pangan begitu terus, gak cara modern yang lebih efisien. Cara melepaskan kutukan SDA emang belajar dan berinovasi.
Relate dengan kondisi geografis dimana rata-rata negara maju berada di zona 4 musim (jepang, korea, eropa)
aku setuju kak, coba lihat negara Singapura juga. meskipun Singapura di wilayah tropis namun SDA mereka tidak sekaya Indonesia. mereka jauh lebih maju karena ada usaha untuk mencari solusi dan menyelesaikan masalah mereka.
Eropa juga terbatas SDA, mereka rela melakukan perjalanan jauh untuk mencari rempah-rempah di negara tropis...
Simpelnya HAPUS TIKTOK
1. Maling dompet diwajarkan, suruh siapa teledor yang punya
2. Joget" mulu, kebanyakan haus validasi
3. Akun buzzer dan judi dimana mana
4. Liat komentar di tiktok bikin terenyuh / emosi, apalagi liat konten politik / agama. Pasti dikit" si paling islami, si paling rajin...
5. banyak tren menyesatkan, banyak cewe" terutama istri ikutan tren tiktok akhirnya rumah tangga pecah, kebanyakan nuntut cowo harus gini gini gini
6. Ada maling diwajarkan, yang penting ngga korupsi
@@roy1093 apa yang dikatakan kakak diatas memang pernah terjadi di tiktok.
Dan, kalau kakak mengatakan seperti yang kakak tulis, maka sebenarnya kakak hanya tahu sisi buruknya saja tanpa melihat sisi yanglain. Menghapus tiktok bukan solusi, karna tiktok hanyalah aplikasi yang digunakan oleh manusia. Kalau ingin mengurangi sdm rendah di Indonesia, tingkatkan kualitas pendidikan di sekolah dengan beberapa aturan yang dirubah...... 🤓
kebanyakan orang yang lebih tertarik kepo kehidupan orang lain, jennifer lopez sama ben affleck cerai, kepo. ada istri speak up sering kena domestic violence sama suami+ suami diduga selingkuh, kepo. ukuran t*ket sara viloid berapa, kepo. video syur anya geraldine atau giselle tersebar, download langsung c*li. pokoknya serba kepo, hal yang sering jadi omongan di tongkrongan itu selain cewek, artis ini ada pekobnya loh, hadehh.
@@roy1093 kakak seperti personal kepada tiktok
solusi cacat, karena sama aja kayak kalo ada baju kotor bukannya dicuci malah dibuang. harusnya dilakukan penyaringan konten, bukan malah dihapus tiktoknya.
Menurut saya, salah satu penyebab rendahnya kualitas SDM Indonesia yang jarang disebutkan orang adalah karena Indonesia melewati momen industrialisasi manufaktur. Di negara-negara maju, seperti Singapura, umumnya mereka memulai dari sektor pertanian, kemudian berkembang ke pekerjaan di pabrik atau manufaktur. Tahap bekerja di pabrik ini penting untuk meningkatkan keterampilan teknis dan kedisiplinan kerja. Setelah SDM memiliki keterampilan yang baik, barulah mereka beralih ke pekerjaan yang lebih modern, seperti pekerjaan di depan komputer yang membutuhkan ide dan kreativitas. Tanpa melalui fase manufaktur ini, kemampuan SDM Indonesia untuk bersaing di sektor berbasis pengetahuan dan teknologi menjadi kurang matang.
Jangankan mau proses industrialisasi, manufaktur industri aja kebanyakan pada gak tahu dan kegunaannya
Indonesia masih tergolong negara agraris
Kalau ambil contoh seperti inggris yang dulu sebagai negara agraria terbesar di Eropa lalu menjadi negara industi padat karya kayaknya agak sulit diimplementasikan di indonesia karena rata-rata wilayahnya perairan dan pegunungan jadi rata-rata masyarakat kita masih pada tahap hunting & gathering seperti memancing dan berburu.
Negara terlalu terburu-buru ingin langsung pada tahap industrialisasi sedangkan tahap kultivatur aja belum sepenuhnya dikuasai.:v
Bng kasih tutor buat animasi kaya gitu
Bener ni, pemerintah gagal menangkap momen pengembagan industrialisasi manufaktur, sekarang udah di paksa di sektor jasa ya mumet hahah
Benarkah SDM Indonesia ‘Rendahan’?
0:22 Prodiktivitas Tenaga Kerja peringkat 5
0:40 Kualitas SDM Indonesia peringkat 6
- Ya / Tidak ?
Kok Bisa ? Alasannya ?
2:41 SDM ga terdidik
- Alasan lain A
- Alasan lain B
-
Solusi meningkatkan Produktivitas Perusahaan ?
2:10 Investasi di pengembangan SDM
+ Program Kesejahteraan Karyawan
Solusi Meningkatkan SDM Indonesia ?
1:07 Tingkatkan minat belajar
2:53 Belajar Belajar Belajar
- Solusi lain A
- Solusi lain B
Cara meningkatkan minat belajar ?
2:58 Dukungan, Bantuan dan Fasilitas yang layak dari Pemerintah
- Berikan Ujian-Ujian ketika belajar sebagai motivasi belajar dan daya saing
- Cara lain A
- Cara lain B
.
Benarkah SDM Indonesia ‘Rendahan’? Ya
Kok Bisa ? Alasannya ? Banyak
-ga ada motivasi belajar
-mempercayai sesuatu tanpa ilmu
-percaya buta
-diedukasi malah bantah2an
-diskusi malah hujat2an
-didikan orang tua yang memanjakan anak
-tidak menghormati dan menghargai guru
-guru tidak berani menegur siswa
-kriminalisasi guru
-bullying
-kurikulum yang terlalu membebaskan pelajar dan mengurangi motivasi
-gaji guru minim
-guru tidak memiliki motivasi mengajar
-sosial media yang tidak terkontrol
-konten2 yg cenderung menormalisasi hal yang tidak berfaedah
dll
Solusi Meningkatkan SDM Indonesia ?
*jangan percaya buta, baca dan pelajari juga!
*kalau diedukasi jgn sok bener, minimal simpen dulu informasinya utk konfirmasi/verifikasi!
*kalau diskusi dengan hati dan akal terbuka, telaah setiap argumen2, bantah dgn data
*orangtua belajar ilmu parenting penting! didik akhlak/adab dari orang tua, jgn dimanja!
*ajarkan selalu menghormati dan menghargai guru
*ajak bercerita ttg kehidupan sekolah si anak, menghindari bullying
*coba tanyai anak apa yg dipelajari disekolah, kemudian buat quiz berhadiah kek
*naikkan gaji guru, tingkatkan kualitas guru
*beri penghargaan kepada guru yg berkompeten dalam mengajar.
*gunakan parental control disetiap apk hp anak2
*suguhkan dgn konten2 yg mendidik, hindari konten2 yg tidak berbobot.
dll
kurangi/perbaiki kalau salah, tambahkan kalau kurang
Mantap @@canssasdollars6781
Apakah SDM kita rendah karena orang-orang kita cenderung pemalas?
Kemungkinan
Bisa jadi
salah satu nya
Lebih suka mencari kekurangan orang 😂
Indonesia
Indeks pembangunan SDM = 0,710
Indeks daya saing SDM = 0,54
Sebenarnya Indonesia memiliki pola pikir yang di bawah rata-rata salah satu penyebabnya adalah dimanjakan oleh alam. Indonesia diberkati beriklim hangat,tidak ada gairah untuk menaklukkan alam, musim panas tidak terlalu panas, musim dingin tidak terlalu dingin. Karena beriklim hangat ini juga tidak memaksa orang untuk memutar otak agar dikala musim tetap bisa makan.
Negara dengan iklim yang ekstrim cenderung cerdas, mereka dituntut oleh alam untuk bertahan hidup, jika mereka berdiam diri maka dia akan mati kelaparan. Mereka keluar "rumah" hanya punya semboyan "berburu atau diburu", "mencari makan atau dimakan",tantangan alam ini yang memaksa mereka untuk siap tidak siap untuk menghadapinya.
Berbanding terbalik dengan Indonesia, jika mereka tidak berburu ya bisa cari makanan lain, toh alam sudah menyediakan semua, tumbuhan di musim panas masih bisa tumbuh, tumbuhan di musim dingin pun masih bisa tumbuh, walau sesekali mereka berburu jika pingin makan daging, makanya varietas hewan di Indonesia masih banyak dan bermacam-macam, bahkan mampu berevolusi dengan sempurna.
Jadi untuk Indonesia agar maju, jadikan keunggulan iklim ini untuk memproduksi bahan makanan yang unggul seperti dulu, ketika orang eropa berbondong-bondong mencari rempah.
Hemm nice😊
Sangat sepakat, gampang sekali menaklukkan orang2 indo ini karena hal ini. Urip sak madyo. Sebaiknya memang kita jadi bangsa mandiri, semua sudah ada di negeri kita ini kok. Gak perlu jd negeri yg maju, cukup negeri yang makmur.
Bener banget, ini lah jeleknya punya privilege tanpa ngembangin diri sendiri.negara2 dengan 4 musim dan tanah kurang subur sekarang lebih maju
@@maglevize dan berhenti menjadikan budaya barat menjadi acuan dalam berbudaya. Bangsa Eropa tersebar luas ke setiap sudut dunia bukan hanya karena teknologi tapi mereka juga menjajah. Sebelum bangsa Eropa berani mengarungi lautan, Indonesia sudah biasa "jalan²" lewat laut menuju Madagaskar, dan jauh sebelum pesawat komersil masif di Indonesia, orang Indonesia berangkat haji lewat laut. Kemana warga Indonesia yang tangguh ini?
@@satoepilar2458 setuju 👍
Tiap liat orang di Facebook yang nyinggung "SDM Rendah" langsung diamuk user Facebook njir... Keliatan banget tu platform diisi oleh sdm rendahan yg semuanya gemar mengolok-olok konten sains dan akan terpana ketika liat foto Ai
Mereka suka menjulid dgn membawa unsur agama utk menutupi rasa irinya
Ciri-ciri SDM rendah:
1. Males baca, tapi banyak komen.
2. Banyak komen tapi komenannya ga berbobot.
3. Ga mau dinasehatin, tapi kalo dibodohin, ditipu orang tantrum, nyalahin keadaan.
Dan itu semua kalian bisa temukan ciri cirinya di kolom komentar tiktok 😂
SINGKAT SAJA ✋🏻
sdm rendah = kesalahan pola pikir/ mindset yg buruk
jadi ya semudah itu buat ngubahnya, perbanyak edukasi buat ngalihin mindset mereka ke yg lebih baik lewat berbagai cara n tema nya juga harus menarik/inovatif🙂↕️🙂↕️
Hei bung kau melupakan satu kata yaitu
"Paham✋"
@ただ幸せになりたい KACAW KA GEM✋🏻🙂↕️🙂↕️
Sesimpel itu ya padahal
Rata² emang masyarakat Indonesia kurang punya kesadaran opsi pertama
2:53
''ingpokan pendeteksi gempa terdekat'' penyebab kalo ada gempa,notifnya muncul 3 menit setelah gempa,soalnya dimalingin sdm rendah buat dijual
''banyak anak banyak rezeki'' emang bener,kalo anaknya udah gede trs bisa menghasilkan banyak gaji,tapi banyak yang ngeremehin waktu anaknya masih kecil,anak kecil butuh biaya gede,trs ngerawatnya jg bikin stress,krna hal gitu bnyk ortu yg gd uang buat beli susu anak trs jadi maling
Malah shinna yang kena tuduh wkwkwkw
Banyak anak, banyak rezeki bukan gitu konsepnya. Bukankah anak itu juga rezeki? Banyak orang yang tidak memiliki anak hingga kesepian . Jadi, memiliki anak juga merupakan hal yang seharusnya di syukuri. Kesehatan juga merupakan rezeki. Gak semua rezeki itu berupa uang🙄. Bukankah membentuk akhlak itu tanggung jawab orangtua ya bukan tanggung jawab ekonomi. Emang sih ekonomi berpengaruh, tapi jika sejak awal ditanamkan menjadi orang jujur, mau semiskin apapun dia akan tetap jujur
Yg disalahkan pemerintah 😂
halah intinya banyak" malah bikin repot rebutan warisan dll wkwkwk @@defiasri4595
Benar sih konsep "banyak anak banyak rezeki" sekarang berubah jadi "banyak anak banyak beban" karena mengurus seorang anak itu bebannya itu berat walau ibarat cuman punya 1 anak dalam sebuah keluarga yang kecil.
Kalau mendidik anak itu adalah akhlak mulia itu tergantung sifat dan mental orang tua anak tersebut,jika orang tuanya mempunyai mental dan sifat yang baik serta ekonomi keluarga yang cukup maka anak akan di didik menjadi anak yang bagus pula.tidak semua manusia itu sempurna,pasti ada kekurangannya masing masing
Orang indonesia itu suka yang instan. Ngerjain tugas kuliah pake joki, diterima di sekolah favorite beli bangku, masuk kerja di perusahaan bonafid pake orang dalem. Mereka ga mau berusaha lebih keras, pengennya serba instan. Itu yang bikin kualitas diri mereka tetep jelek dimanapun mereka berada.
Kalo kamu mau sukses kamu harus melalui jalan yang terjal dan penuh bebatuan, kalo kamu ambil jalan pintas untuk sampai ke garis finish trs gimana caranya kualitas diri kamu terasah? Pada akhirnya walaupun kamu sampai di garis finish duluan tetapi kualitas dirimu tetap buruk. Itulah yang membuat indonesia sulit maju.
Termasuk sepak bola alih2 benerin liga dalem negeri malah Import pemain(naturalisasi) 😂🎉
Tapi sayang bang orang yang kerja keras masih kalah sama orang yang pake jalur orang dalem😢
Santai bang kan contoh Malaysia udah 2025 kita baru 1825
@@Toxic-St1 buset herman willem daendels udah koid tapi kaga jalan²😂😂
Sudah saatnya kita bukan menyalahlan apa dan siapa, tapi fokus merubah diri lebih baik. Kemudian mengajak orang di sekitar untuk membangun kebiasaan baik ❤❤❤
Betul sekali...!! 👍👍
Banyak faktor-faktor lain yang blm terpenuhi mcm fasilitas sekolah yg blm merata, bahkan ada sekolah yg ga ada murid nya di daerah" pelosok.. memang harus kasih merata dulu semua nya baru bisa pelan" naik, cuman yah perlu DANA dan sayang nya dana nya selalu masuk ke kantong oknum" yg ga bertanggung jwb
Jangan lupa juga ruas jalanan yg dijangkau rusak parah shg anak-anak sekolah harus berjuang ke sekolah pp memakan wkt yang lama... Yah kalo gak nyeberangin sungai yg airnya deras dg gelantungan dg seutas tali atau jalanannya berlumpur becek penuh kubangan... Itu baru anak sekolah... Bayangin jika ada warga yg sakit butuh secepat mungkin ke Puskesmas ataupun Rumah Sakit tapi sulit dijangkau...
Saya setuju dengan belum adanya pemerataan fasilitas sekolah yang layak, apalagi yang tinggal di daerah pelosok
Ini yang harusnya di letakan sebagai prioritas utama, jujur kampung saya dulu masyarakatnya sama sekali tidak tergerak untuk menyelesaikan SMP, namun ketika didorong dan difasilitasi oleh figur masyarakat yang kompeten dalam kasus ini adalah seorang guru maka masyarakat jadi ikut melihat sosok tersebut sebagai standar bahwa mereka harus dan bisa untuk menyelesaikan sekolah bahkan memastikan bahwa anak anak mereka ikut sekolah.
20 tahun berjalan sekarang sudah banyak anak anak di kampung saya yang wisuda🙏🏻
Lucunya yang bilang sdm rendah itu kadang gasadar kalo mereka adalah cerminan sdm rendah itu sendiri
karena orang yang benar-benar ber-SDM (sendok makan) tinggi tidak pernah meneriaki orang lain bodoh dan justru memilih untuk diam
Indonesia
Indeks pembangunan SDM = 0,710
Indeks daya saing SDM = 0,54
emg kenyataan byk yg rendah
pagar pembatas jalan aja dimaling falitas umum juga dimaling atau dirusak
GW berani bilang emg sampah kualitas sdm indonesia kebanyakan, tukang parkir itu apa??? malah menjamur taiii emg
joget2 ditiktok yg gk jelas itu apa???
@@muzeras7967 sok tau sdm tinggi melihat mereka seperti orang bodoh dan parasit jika merugikan, mana ada orang diam begitu emg mereka gk terlalu vokal
Belum lagi ada tren yang malah bikin kaos "100% SDM Rendah". Bukannya memperbaiki diri malah sok savage
bukan rendah tapi udah terbiasa pemikiran orang kolot dari waktu ke waktu ditambah pesatnya perkembangan teknologi bikin rakyat kita jadi makin males.
hal ini udah ditanamkan sejak masih sekolah dasar, dan kurangnya kualitas pendidikan Indonesia masih memperparahnya apalagi sekarang. misalnya anak sekolah yang paling dirindukan saat sekolah selain libur, jam kosong. karena pikiran mereka bebas terbebani sementara disaat guru yang harus ngajar tak datang, itu gak terjadi disekolah yang biasa aja, bahkan disekolah favorit masih terjadi.
disaat perkembangan peradaban manusia makin jauh, warga indonesia gak tertarik dengan hal yang baru dianggap gak keren, alhasil mereka cuma menikmati hasil dari peradaban tersebut aja tanpa berkontribusi.
kurangnya perhatian dari generasi lama dan generasi lama bertindak secara aggressor terhadap generasi yang terus tertekan dan hal itu terus diwariskan ke generasi berikutnya.
mungkin kasarnya begini, indonesia 11 12 dengan austria jaman dulu saat wilayahnya sangat besar. besarnya wilayah dan sejarahnya, membuat banyak yang kurang memiliki ketertarikan untuk memajukan negaranya disaat negara lain mulai maju dan lebih menyukai pemikiran, lebih mengagungkan romansa masa lalu, dan kereligiusan,
padahal mereka sempat digadang-gadang sebagai kekuatan baru di eropa tapi gagal mewujudkannya.
alhasil negaranya secara ekonomi, teknologi, militer dsb. bisa dilampaui dan dikalahkan. mereka secara geopolitik kuat didalam tapi lemah diluar, alhasil salah satu warganya macam wagner atau om kumis kotak tak memiliki ketertarikan berkarier di negaranya. ini hanya gambaran kehancuran sebuah negara besar secara teritori dan historis, masuknya dunia ke pd 1 mempercepat kehancurannya.
Muncul video ini di channel ini seketika dipenuhi komentar wawasan 😮
Ilmu pengetahuan itu sangat penting untuk kemajuan peradaban manusia
"jadilah orang yang selalu ingin tau,bisa jadi kau tidak akan termasuk SDM rendah"
Sebenernya banyak SDM berkualitas di Indonesia tp kebanyakan pilih kerja remote atau di luar negeri...gue pernah kok kerja di Singapore & Newyork jadi products designer waktu bali ke Indonesia karna pandemi trs coba ngelamar kerja di Indonesia...cuiiihhhh pengen ngeludah gue ke muka HR. udah gaji gak sesuai preofesi ditambah ngerjain kerjaan di luar profesi pula, gak usah nyalahin SDM kalo belum bisa gaji ngelayak.
1:24 dark sistem
sistem hytam jmk
Saya percaya tidak ada siswa atau pelajar yg "bodoh dan rendah", SDM yg unggul dibentuk dan dibina dalam hal :
- Fasilitas Kesehatan dan Pangan bergizi terjamin
- Sekolah SD-SMA Negeri dan Swasta yg setara
- Lingkungan Teman, Guru, dan Ortu yg mendukung minat-bakat individu
- Akses Pendidikan Tinggi yg terjangkau dan bermutu baik
- Lapangan Pekerjaan formal beragam dan program pengembangan karir jelas
Aspek ini menjadi hal utama dalam negara yg memiliki SDM yg berdaya saing tinggi dan produktif secara ekonomi.
kalo untuk sekolah negeri dan swasta yang setara sebenarnya udah setara, gua dulu pernah sekolah di negeri favorit dan swasta. tapi kualitasnya sama aja, yang ada kebanyakan pengulangan.
kayanya yang berada di badan pendidikan nasional lebih menyukai romansa masa lalu, alhasil dari jaman sd sampe sma sering banget ngalamin pengulangan😂😂
dulu gua merasa ada yang aneh sama ini, tetapi pernyataan gua gak digubris dan dianggap hanya takhayul, takhayul loh, gua dianggap takhayul. bahkan lawan gua anak sekolah yang suka tawuran sekalipun, yang suka nganggep gua takhayul juga orang yang masih percaya isian/magic/takhayul 😆😂
Menurut saya, saya juga sebagai mahasiswa hukum, juga pernah belajar . Yang menjadi permasalahan tidak pemerataan sekolah. Yang dimana kebanyak pembangunan di jawa sentris. Banyak daerah daerah luar pulau jawa yang tidak mencakupi pendidikannya. Kurangnya pembangunan sekolah - sekolah seperti daerah terkecil. Hal hasil banyak daerah luar pulau jawa ketertinggalan beberapa tahun.
Jika ingin memajukan sdm negara ini. Harus nya pemerintahan mengatur kebijakan pembangunan sekolah secara besar besaran. Untuk meningkatkan pendidikan kita
Mau banyak sekolah juga kalo keluarga gak support. Gak kasih makanan bergizi gak ngasih didikan adab, kesantunan, kedisiplinan. Ya Podo wae.
Sebenarnya kebanyakan orang indo itu cerdas. asal cocok ama hawa nafsunya.
Cerdas nyari aib orang lain.
Cerdas menjadikan kejelekan menjadi keburukan.
Cerdas menjatuhkan orang lain.
Cerdas menggiring opini.
Cerdas menjadikan manfaat sebagai kedok untuk kebersamaan.
Cerdas korupsi kecil2an
Cerdas playing victim
dan lain2....
semoga bisa bermanfaat agar kita tidak termasuk orang yg meremehkan dan ikut2an membela kecerdasan yg cenderung pd kejelekan.
selagi lu sering ngepoin konten youtube (dan sosmed lainnya) yang berisi informasi edukatif, baik itu teknologi atau yang lain bukan ngepoin gosip² viral. sesimpel itu buat kita belajar atau mencari wawasan
tapi masih ada aja orang² yang koar-koar "bLoKir tiKTok aPk sAmpAH!!1!1!!1!1" padahal udah dibilangin berkali kali, 'salah usernya, bukan salah aplikasinya' 😑 (toh tinggal sesuain algoritma apa susahnya?)
@TheBoeing777Wguy ibarat kata "guru ngedukasi murid satu ruang kelas aja kadang susahnya minta ampun, apalagi ngedukasi satu negara? negaranya-pun negara kepulauan pula"
Pelajaran jadi hapalan semua. Biologi yg harusnya ada sisi logic, gara2 guru biologi ga mau terima Teori Evolusi, jadinya hapalan.
Evolusi sudah bukan dari Darwin saja yang dalam bukunya, On the Origin of Species hanya membahas seleksi alam (by means of Natural Selection). Saat ini sudah diberi nama *Modern Synthetic Theory of Evolution* yang selain seleksi alam juga mencakup *mutasi, variasi genetik, dan hukum pewarisan sifat Mendel*
Jadi, yang diajarkan di buku pelajaran SMA tentang Mendel Law of Inheritance, juga Mutation, adalah termasuk dalam Teori Evolusi. Tapi pembuat kurikulum pelajaran di Indonesia masih malu-malu mengakuinya.
Malah semua bab pelajaran SMP SMA Biologi mulai dari 6 Kingdoms: Archaebacteria, Eubacteria, Protista, Plantae, Fungi, Animalia (termasuk Human), semua adalah penerapan dari Teori Evolusi. Jauh lebih mudah dipahami, kalau belajar biologi dimulai dari pemahaman teori evolusi. Keterkaitan dan kemiripan anatomi setiap spesies, biologi jadi ada unsur pelajaran logic, bukan pelajaran hapalan saja.
Jadi, teori adalah penjelasan atas berbagai *fakta* yang sudah teruji dan hasilnya konsisten. Evolusi adalah teori dan fakta.
Apakah teori evolusi akan tergantikan yg baru? Bukan tergantikan. Tapi, teori evolusi akan semakin lengkap, bukan hanya dari Darwin saja.
Cari "evolution fact or theory"
Ijin jawab berdasar nalar dan pengalaman saya sbg Guru.. Anak-anak serta kebanyakan Orangtuanya, kurang memiliki kesadaran bahwa pendidikan yg bermakna itu penting. Tujuan mereka kebanyakan hampir semu dan sempit. Pendidikan itu hanya sebatas ijazah bukan kemampuan. Sekolah itu sebatas kewajiban bukan kebutuhan. Maka kalaupun diberi insentif "Prakerja" itu hanya akan sebatas ingin uangnya bukan pelatihannya..
Jelas pak sebagai murid rata rata kita ama ortu kita kebanyakan cuma mikir dapet ijazah tok udh cukup yg penting bisa kerja
Lah masyarakat di Indonesia juga mandangnya begitu jadi orang kebanyakan ya ngikut...makanya marak ijazah palsu sama orang beli gelar
1:36 di sini juga lumayan banyak pelatihan dari pemerintah yang ngasih fasilitas penunjang tambahan & intensif uang. Tpi nyatanya banyak orang yang ikut cuma buat ngejar bonusnya aja dan ga bener2 memanfaatkan ilmunya
gue menantikan banget channel kok bisa buat bahas tentang ini, dan akhirnya kesampean juga.
jujur ngelihat negara Indonesia itu emang ketinggalan cukup jauh sama negara tetangga. banyak mindset tradisional yang kadang ngerusak negara kita sendiri. kebanyakan mereka terlalu nyaman sama hal-hal begitu sampe negara kita susah buat melangkah maju.
klo bahas apakah Indonesia akan menuju generasi emas 2045? kayaknya benahi dulu deh pola pikir masyarakatnya.
itu Tugasnya pemerintah
Faktor pendidikan sngat berpengaruh apalagi sekarang sekolah lebih banyak jamkos nya di banding belajar dan guru" Sekarang lebih banyak memberi catatan daripada menjelaskan dan otomatis ilmu yg murid dapatkan juga sngat kurang
Ini kenapa sekolah sekolah Katolik, apalagi yg dikelola sama tarekat susteran / bruderan jauh lebih superior kualitas nya
kerna niat mereka mencerdas & memanusiakan orang. g ky sekolah indonesia, pembelajaran malah dibikin bisnis. sama seperti ya RS & sektor kesihatan
Iya Benar Pas Era Nadiem Makarim Sekolah Itu Jadi Bisnis Bahkan Gw Kaget Banget Waktu Sepupu Gw Daftar SMP Negri Ada Daftar Ulang Kayak Sekolah Seasta Gw Kan Kaget Ya Sejak Kapan Sekolah Negri Ada Daftar Ulang Bahkan Kurikulum Merdeka Ini Dari Promosi Nya Bagus Tapi Dari Penerapan Nya Jadi Kurang Bagus Guru Cuma Fokus Ngasih Tugas Bikin Ini Itu Dan Jadi Kayak Kurang Niat Ngajar Gitu Jadituh Kurikulum Merdeka Guru Itu Jadi Berasa Dosen
Betul
Karena mereka rutin berdoa bersama buat kebaikan jadi jiwa siswanya lebih berkualitas.
Sekolah umum juga mengucapkan doa tapi berupa hapalan dengan isi yg sama berulang2 sehingga kualitas doanya nol
Indonesia memiliki masalah dengan rendahnya tingkat sumber daya manusia (SDM) yang disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
1. Rendahnya investasi pendidikan: Indonesia memiliki tingkat investasi pendidikan yang rendah dibandingkan dengan negara-negara lain. Akibatnya, banyak siswa dan mahasiswa yang putus sekolah atau hanya lulus dari sekolah dasar atau menengah.✔️
hal ini sudah terjadi cukup lama, bahkan anak yang putus sekolah dasar membuang cita²nya dan menjadi pekerja kasar, salah satu nya didaerah saya. anak yang cuma lulusan sd karena dia udah bisa ngendarai truk, sering banget rebutan giliran untuk ngendarai truk sebagai sopir pengganti.
hal ini sangat memalukan, dan sering banget terjadi kecelakaan tabrak lari, setiap bulan sering banget terjadi kecelakaan.
investasi pendidikan bukan cuma yang paling rendah tetapi pendidikan di indonesia terbilang cukup mahal bagi ortu siswa/i, sekarang udah banyak anak lulusan sd atau smp gak bisa masuk sekolah negeri, bahkan untuk masuk sekolah negeri mereka diperbolehkan nyogok jika punya dananya. ini sangat parah, saya termasuk pernah sekolah disekolah favorit nyatanya, kualitas pendidikannya gak jauh beda sama sekolah biasa, hal ini juga bikin saya sangat kecewa disaat saya memiliki ekspektasi cukup tinggi tuk sekolah di sekolah favorit dengan kualitas belajar sangat baik tapi nyatanya gak ada bedanya dengan sekolah yang dianggap sekolah berandalan sekalipun.
Kemendikbud suka korupsi anggarannya sih
2:53 momoi istrku ga tuh😹😹😹
"Lho kok gw dituduh PDF" awikwok
Wkwkkwk demen istri racing😹
Omaigotto! It's Saiba Momoi desu
Ni-
😂😂😂
Siapa sangka😂
banyak faktor sih,
mungkin salah satu hal yg kadang kelupaan itu, bikin perut kenyang dan kebutuhan mendasarnya terpenuhi dulu.
rata rata orang yg perutnya belum kenyang dan kebutuhan dasarnya belum terpenuhi itu gak mikirin isi kepala.
ya simpelnya gmana mau mikir kalo perutnya aja masih laper.
dengan kata lain balik lagi ekonomi nya perlu di genjot lagi, tapi kita semua tau orang kita banyak yg gak aware tentang ilmu dasar ekonomi,
saya sendiri mencatat pengeluaran saya dengan sangat detail. dari parkir 1.000 rupiah pun saya catat, tapi ketika temen temen saya tau tentang kebiasaan saya ini mereka kaget dan cenderung berfikir sinis seperti "buset deh, segitunya amat ama duit" dengan spontan saya menghela nafas dan......... yahhhh mau gimana lagi, memang begini keadaannya.
dan ini hanya segelintir kecil faktor,
kalian semua tau masih banyak lagi hal hal yg bikin geleng geleng kepala.
harus di akui, masih banyak cacat logika di masyarakat kita.
dulu ada yang teriak "kamu gak butuh infrastruktur!!"
padahal dari infrastruktur itu bisa memajukan sebuah wilayah
jalanan bagus berdampak ke pendistribusian barang menjadi semakin mudah dan cepat.
dari distribusi barang yang lancar berdampak ke pertumbuhan ekonomi suatu daerah.
timbal baliknya ya akses ke fasilitas lain yang bisa dipermudah.
gak ada lagi tuh yang namanya ke rumah sakit atau ke fasilitas pendidikan aksesnya sulit dan jauh
TAPI SEMUA BALIK LAGI KE DANA
kalau dananya dipakai dengan tepat, hal di atas akan terwujud dengan sendirinya
yg teriak2 gak butuh infrastruktur itu karena tahu dana yg seharusnya dipake untuk peningkatan gizi anak tapi dipake buat dana bangun infrastruktur secara masif, akhirnya infrastrukturnya maju tapi sebagai akibatnya mengorbankan kualitas SDM... akhirnya SDM lokal gk dipake, tp pake SDM asing yg lebih terampil
Infrastruktur sdh lumayan baik, tapi penggunanya lupa tidak ditingkatkan kemampuan dan intelektualitasnya.
@@lukaswijaya2135 adalah benar. ketika infrastruktur melimpah, manusianya pada jadi manja.. berbeda dengan mereka yang secara lokasi di pelosok dengan minimnya infrastruktur yang memadai, masih berusaha untuk berjuang memperbaiki diri
@@odov-s5g kualitas SDM balik ke SDM itu sendiri, udah ditunjang dengan infrastruktur memadai, harusnya bisa memanfaatkan hal tersebut, alih alih bergantung penuh pada pemerintah, bahasa kasarnya: MANJA
Menurut saya, salah satu cara kita mendorong mahasiswa untuk semangat belajar adalah dengan menumbuhkan rasa ingin tau yang tinggi di negri kita.
Karna rasa ingin tahu adalah obor semangat yang membuat manusia terus mencari tau apa yang tidak dia ketahui.
Namun banyak faktor kayak lingkungan (keluarga dan masyarakat) dan bahkan sistem pendidikan itu sendiri yang membuat mahasiswa terlalu PASIF dalam belajar.
GW SETUJU BRO✊️BANYAK NETIZEN INDONESIA YANG "BICARA NYA SEMBARANGAN"👎SEPERTI "ENGGAK PUNYA OTAK" KALAU BICARA/MENULIS. ENGGAK DI PIKIRIN APA KAH ORANG ITU "TERSINGGUNG" ATAU ENGGAK?!☹️😠😡👊
Nah ini komentar yang gua cari
Setuju ✊👏
Nah Ini Dia Komen Yang Gw Cari Dan Gw Setuju Banget 👍
seandainya mahasiswa/mahasiswi yang dikirim keluar negeri oleh soekarno bisa pulang, dan gak dijegal oleh soeharto, kualitas manusia indonesia harusnya gak ada dilevel serendah ini.
Kuncinya hanya satu, pisahkan agama dari urusan pendidikan dan pemerintahan. Selalu menyalahi ini dan itu untuk setiap kegagalan, padahal penyebab utamanya ada d depan mata.
apa alasannya?
Apa hubungannya kegagalan dengan agama?
Setuju bgt, biarkan agama menjadi urusan pribadi
@@umam2869keterikatan antara agama dengan pendidikan cenderung membuat pemahaman dan ilmu tertahan dan dikatakan sebagai radikalisme, umumnya agama dalam pendidikan berperan sebagai nurani dan tidak mengekang kebebasan dalam pemahaman yang akan diperoleh,tapi di Indonesia dan sebagian negara lain agama adalah patokan tolak ukur ilmu yg mana tak ada ilmu yg boleh melampauinya,bila ada yang ga sesuai standar agama pasti dituduh yg aneh aneh,
Ingat golden age nya middle east itu terjadi karena pendidikan tak terpaut dengan agama,cukup agama menjadi keterikatan antara individu dengan tuhan
Meskipun kedengaran ga masuk akal,saya bisa jamin mata pelajaran agama di Indonesia mulai dari jenjang SD-SMA tuh cuma omong kosong Karena cuma menghapal dan menghapal, sedangkan tujuan agama kan bukan untuk menghapal,tapi memahami
Paham sekarang?
@@umam2869 liat aja sekeliling lu pada mabox agama
Kebanyakan manusianya "Malas membaca" , sesimpel baca deskripsi barang yg mau di beli saja malas, trus ga sesuai harapan bisanya marah 😂
jangankan deskripsi barang yang mau di beli, baca caption aja pada malas
mau tau kenapa? Orang yang kuliah di LN saat balik ke indo, TIDAK ADA YANG MAU NERIMA, KARENA GA ADA LAPANGAN KERJA YANG COCOK. Kebanyakan karena ga ada pengalaman, kalau udah kerja di LN, mana mau balik lagi. solusi? bikin perusahaan sendiri, tapi? emang bisa selancar itu? emang perusahaan sejenis bakal biarin?
JADI GA USAH NANYA KALO KULIAH DI LN KOK GA BALIK INDO KERJA! GA PERCAYA? COBA SENDIRI SANA KULIAH DI LN DAN BALIK CARI KERJA DI INDO. SEMUA ILMU LO GA BAKAL TERPAKAI DI INDO.
silau gan 💀
nah kyk kakak sepupuku mengenyam kuliah d aussie,balik k indo nganggur sebentar akhirnya balik lgi k aussie cari kerja disana dan Alhamdulillah kerja kantoran d pt gede disana 😂
Bener tapi tolong bedakan dengan KULIAH LN DARI DANA LPDP ya wkwk
Karena itu dari pajak masyarakat dan memang wajib pulang ke Indo..
"buat apa belajar tinggi-tinggi, ilmu dunia gak dibawa mati" masih sering terdengar
" - Ujung²nya mentok di dapur "
Biasanya yang suka ngatain SDM rendah ini malah nggak ngasih solusi, nggak bantuin. Orang nanya aja bukannya dikasih tau malah dikatain SDM rendah. Si "SDM Tinggi" ini sebenarnya cuma pingin ngatain orang aja, cuma berlindung dibalik kata "SDM Rendah", jadi seakan dia yang paling cerdas.
Miris aja orang nanya dikatain SDM rendah lah, IQ 78 lah, dll
Mereka terbutakan oleh kesombongannya sendiri,berotak tk tapi ngaturnya macam sarjana
tong kosong nyaring bunyinya
Benar Sekali...👍👍
Ketika Soekarno lebih mementingkan Industrialisasi ketimbang proyek mercusuar, maka produktivitas masyarakat meningkat, kebutuhan akan pekerja profesional meningkatkan, pendidikan jadi lebih diutamakan.
bang bahas lucid interval dong,kenapa kitaa klau kecelakaan di surh melek mulu ga boleh tidurr
Jelas banget bang, trotoar di pake jualan/jalan pemotor,jalan dicor di trobos,sound horeg,ormas preman, perguruan beladiri berjiwa preman,lawan arus jalan,guru sekolah di lempar botol sama muridnya dll
tiktok berpengaruh banyak asli
"Tiktok berpengaruh banyak sumpah" 🤓🤓pergilah tidur karna sudah malam kak🙀🙀
Real
@@BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIMAKUNMA pfftt......
Apakah kakak pernah menggunakannya?
untuk nyata
Jangan mudah berucap sumpah soalnya dosanya setara Dengan berbohong alias bersumpah palsu atau setara Dengan munafiq dosanya
Memang betul kita memiliki SDA yg banyak namun ingat pemanasan global,pengundulan hutan,buang sampah ke laut dan kali,bencana besar,geopolitik,dan perang nuklir,akan mengubah itu semua,agar negara ini bisa hidup dan menghidupi org indonesia,perlu memperkuat ketahanan pangan berdikari dalam teknologi sains dan pertahanan,jago diplomasi,mencari sumberdaya lain selain minyak,batubara,dan gas,dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang menjaga diri kita di planet ini,kalau kita yg merusak bumi,bumi gak bakalan mati dlm rotasi,kita lah yang bakalan mati dan jdi pupuk buat bumi untuk membuat kehidupan yg baru lagi.
Pemerintah harus contoh tuh....
Sekolah tanpa pandang usia....
Apalagi kalo gratis....
Jangan lupa program jangka panjang presiden baru kita bpk prabowo yaitu makan gratis untuk anak2 sekolah dan ibu hamil, meskipun bnyak yg hujat tpi smoga program ini bisa benar2 mengangkat SDM kita lebih tinggi karna makan bergizi dengan teratur dapat meningkatkan SDM kita karna anak2 inilah yg akan memajukan bangsa indonesia kelak.
akhirnya di bahas juga
2
Untuk menaikkan SDM itu butuh dana untuk naikin skill kita, tapi masalahnya pendapatan orang" tuh sedikit cuma cukup buat makan aja, sekolah juga pengen yang gratisan disitulah beda qualitynya sama sekolah yang biayanya mahal
Selama negara msh didominasi politisi haus kuasa, jangan harap Indonesia mengalami peningkatan.
*GANYANG POLITISI!*
*BANTAI POLITISI!*
Politisi engga sepenuh nya salah, Rakyat juga harus sedikit di paksa berubah bukan hanya pemerintahan saja.
Sebenarnya salah masyarakat juga kenapa milih karena uang sogokan. Milih karena sembako. Milih karena agama. Bukan kompetensi.
Mulai desak bikin partai dimana menggunakan teknologi hape. Semua kebijakan lewat hape
setuju
Kalau menurut aku ya, terlepas dari kepribadian orang masing-masing salah satu faktor yang mempengaruhi SDM di Indonesia adalah karena Indonesia itu negara kepulauan alasannya yaitu kebanyakan daerah-daerah di Indonesia masih berpatokan dengan kebiasaannya masing-masing jadi susah untuk belajar dari daerah lain. Jangankan mau dibandingkan dengan SDM di Luar Negeri, SDM antar Pulau di Indonesia aja sudah beda satu dengan yang lain.
Ini cuma pemahaman pribadi aja🙏
Salah satu APPLE menolak INVESTASI di INDONESIA
1.BIROKRASI
2.SDM
3.KEAMANAN
Hal yang paling dasar untuk dibenahi adalah pendidikan sebenarnya, tapi gimana pendidikan di Indonesia bisa baik kalau gurunya sendiri nggak sejahtera? Gaji sebulan yang kadang cuma 150-250. Pendidikan itu selain bisa bikin pinter, juga bisa membuat mindset, jadi hal mendasar yang perlu dibenahi itu pendidikan menurutku.
Betul Sekali...👍👍
SDM mo maju gimana coba, orang guru masih banya gaji buta, banyak orang naik kelas walaupun nilai hancur lembur, di sekolah kayak ga ada konsekuensi kalo ga belajar, fasilitas walaupun belum lengkap dimana² tp setidaknya ada kemauan untuk belajar
Misi kak mw nanggepin, bukannya ngebela siapa-siapa tapi banyak guru gajinya rendah bgt dan masi mesti ngurusin administrasi belibet :") Apakah mungkin yg salah justru pihak yg bikin sistem pendidikan kayak gini? Kalau ada pendapat yg beda boleh ya kakk
Lalu bagaimana dengan muridnya ogah2 an belajar? Kasus guru nasehati murid berujung laporan polisi? Soalnya endak sedikit murid yg numpang absen tanpa disertai keinginan buat belajar..
Indonesia
Indeks pembangunan SDM = 0,710
Indeks daya saing SDM = 0,54
Pengajar bergaji buta berapa banyak sih menurut Anda? Lihat deh guru yang dulu pun banyak bobroknya tapi beda kurikulum dan teknologi. Alhasil banyak lulusan yang dianggap tetap berhasil di masa itu.
Kurikulum baru mendorong guru meluluskan anak dengan lebih mudah. Dalihnya diferensiasi minat belajar. UN saja sebagai standar minimum lulus malah dihapus dengan sengaja. Di lapangan banyak sekali orang tua yang tidak ketat membimbing anak belajar di rumah, dimanjakan dengan hp. Tapi begitu tidak diluluskan malah nyogok atau memohon-mohon agar anak tetap naik kelas alias lulus begitu saja. Kasusnya banyak. Tapi sekolah juga tidak mungkin mempublikasi.
Di sisi teknologi, anak kita kebanjiran dopamine. Melalui hal-hal instan kayak video short Tiktok, mereka jadi terbiasa serba cepat. Kemampuan fokusnya jadi menipis, belajar jadi terlalu cepat lelah padahal yang diserap belum seberapa. Dengan hilangnya UN, banyak yang meremehkan belajar karena merasa tetap akan lulus walaupun tidak belajar serius seperti generasi 2019 ke bawah.
Itu belum ditambah dengan literasi kita yang memang sudah rendah, disertai pula dengan influencer yang ngawur dan maraknya hoax sana-sini.
Guru gaji buta itu saya rasa cuma sekian persen. Memang sistem pendidikan dan globalisasinya yang terlalu cepat. SDM kita hancur semua. Guru dan murid sama-sama terdampak. Degenerasi. 😢
Gw setuju di beberapa poin. Emang gak bisa di pungkiri kalau banyak guru yang ninggalin muridnya belajar sendiri, sedangkan gurunya sibuk ngerjain ujian gitu untuk nambah penghasilan karena gaji yang kecil.
Dari pihak sekolah juga cuma mementingkan AKREDITAS sekolah yang saat ini mudah di manipulasi cuma dengan bikin semua murid naik kelas tanpa harus takut tinggal kelas yang bikin semangat belajar gak ada. Ditambah dihapusnya ujian nasional yang membuat siswa gak punya hasrat bersaing dengan temannya, berlaku juga untuk sistem rangking.
Pemerintah punya tanggung jawab dalam semua masalah diatas. Mulai dari gaji guru yang rendah, UN yang dihapus, sampai kurikulum yang setengah matang ( katanya mah mau ngikutin sistem Finlandia padahal mah infrastruktur kita gak sebagus mereka ) yang bikin jarak sdm antar generasi makin jauh.
( Disclaimer: gw gak bilang generasi baru itu bodoh atau apa, cuma berdasarkan bukti yang ada tingkat pembelajaran generasi baru bisa dibilang jauh dibawah generasi sebelumnya. Contoh generasi milenial sudah bisa baca tulis di sd sedangkan generasi muda saat ini smk aja belum bisa baca. Gw heran apa mereka main sosmet gak baca komen atau deskripsi video ya)
Bang bikin konten tentang siapa yang mengatur harga bahan makanan, sayur mayur dan lauk pauk. Dan penyebab-penyebab nya.
Pemerintah atau petani ?
Permintaan penawaran lah pasar namanya
Ternyata begitu 😂 2:26
Yang suka mudah ngatain orang *SDM Rendah jelas itulah buktinya... jadi lebih ke intropeksi diri masing-masing aja, gausah saling mengejek merasa lebih pinter... 😅
Semangat Indonesiakuu dalam menerjang badai
Kalau dari sudut pandangku, sebagian orang Indonesia terlalu "dimanja hal instan". Contoh yang jelas ya mie instan wkwkwkwk. Tapi bukan itu maksudku. Maksudku yang paling jelas terjadi adalah sejak covid. Sejak covid apa yang rame? Ya, delivery barang. Dulu, kita harus selalu otw ke lokasi offline untuk pilih barang. Dan ketika ga ada barang yang diinginkan, kita otw ke toko lainnya. Ada usaha. Tapi sekarang, orang cenderung cek internet yang dengan mudahnya memberikan barang yang diinginkan. Orang jadi malas kemana mana dan ingin duduk santai dan barang datang. Tidak ada usaha yang membuat pikiran seolah berubah jadi "aku ga perlu ngapa2, pasti dapet barang yang kuinginkan di internet". Hasilnya? Ya, ada efeknya. Orang jadi cenderung mudah emosi KETIKA, yang diinginkan tidak terwujud KARENA kebiasaan keinginannya BISA terwujud dari toko online. Mulai dari sinilah, bencana terjadi.... Karena "kebiasaan"...
Banyak anak, banyak rezeki. ....yang harus dicari.
min ngebahas sejarah terbentuknya suku suku yang ada di indonesia dan bahasa bahasa daerah nya juga
SINGKAT SAJA 🙌
Indonesia= Indos dan Nesos. Indos=India dan Nesos=kepulauan.
Jadi gak heran, karena kita India kepulauan.
Plus orang pinter lebih di hargai di luar negeri.
Indo jga banyak yg pinter, tpi kurang jujur 🤭
Menurut saya yg bikin rendah tuh situasi lingkungan masyarakat dan generasi kelahiran 1950-an sampai 1960-an yang bikin gak bisa berkembang karena sering kritik atau gak bisa beradaptasi dengan kemajuan jaman padahal mereka menjabat dengan jabatan tinggi di perusahaan swasta maupun pemerintah
harus sering belajar, di TikTok banyak koneten edukasi bang
Asek dulua
Ada konspirasi emang sengaja di bikin rendah cenderung bodoh , karena negara ini bisa di kuasai & di kendalikan beberapa kelompok..
Tumben cepet ya... Notif youtube ku
bagi saya,bonus demografi ini yg malah menyebabkan bencana di indonesia,bnyk anak terlahir kurang gizi,kurang pendidikan,kesehatan dll.menang di kuantitas,kalah di kualitas...
Yg bikin negara wakanda punya SDM rendah krn pemimpinnya korup, cuma omon2, hobi pencitraan dan memelihara rakyatnya agar tetap bodoh agar gampang ditipu lg pas pemilu 😅
Percuma juga sih kalau seumpama yg atas sudah rajin tp yg bawah malas2an mager2an juga sama aja nggak akan maju SDM nya 😂
Guru disekolah gw jarang ngajar, sampe sampe ada beberapa pelajaran yang nggak pernah dipelajari, temen sekelasku juga mainnya hp semua, karena jamkos yang berlebihan, kuharap pendidikan indonesia semakin berkualitas.
wkwk saya di kampus klo dosen g dtg/telat main hp,tp bedanya ngulas matkul yg kmrn di pelajari.
klo tmn mu gitu biarin aj dlu nanti SMA dia bkl ngerti 😂
Sebenarnya Bukan rendah kok, hanya saja parameter untuk menentukan level SDM yang digunakan tidak dikorelasikan dengan tingkat intelektualtas yang ditunjang dengan kecukupan gizi harian yang diperlukan untuk belajar. Masalahnya di Indonesia Insentif bukan untuk menunjang secara signifikan peningkatan SDM malah buat yang lain, tolong diviralkan program-program pemerintah yang pro SGDs.
1. Malas baca
2. Terlalu percaya hal-hal mistis, lebih percaya gituan dibanding dokter atau engineer.
3. Pemalas...
Maaf tapi memang benar faktanya demikian
Yang paling mengerikan menurutku adalah, hidup dalam standardisasi Tiktok, jadinya makin banyak anak muda yang tersesat pola pikir nya
Lah emg bener apalagi 99% boomers itu SDM rendah liat aja di FB foto ai dengan caption tamplate aja yg like bisa Ampe ratusan ribu belum lagi emak emak milenial yg di FB pro dengan konten gajelas nya mirisnya konten edukasi di Indonesia itu kalah Ama konten gajelas😂😂😂
Boomer itu sebenarnya hebat namun mereka malas belajar.
Ada loh kakek" ngerti IPTEK & sejenisnya, bahkan prof S3 juga ada yg Boomer.
Mereka bisa gitu karna mau belajar.
Sedangkan yg lain malas belajar dengan alasan:
"umur udh tua bentar lagi mati ngapain belajar gituan"
Sebenernya orang orang indo itu banyak yg pinter dan hebat, cuman mereka justrualah dibuang atau di tak diangap, karena di indo siapapun yg mencoba naik keatas akan di tarik kebawah lagi
bang bahas brain eating amoeba cara kerja nya gimana
Menarik
SDM Indo rendah bukan hanya karena malas dan skill yang kurang saja tapi juga karena budaya korupsi, Power abuse & tidak jujur masih sangat kuat di lingkungan kerja Indonesia, Sampai- sampai sudah dianggap lumrah.
Iya Benar Dan Gw Setuju
Yg paling jiji itu, tiap ada konten yg bahas sesuatu dan berdasarkan ajaran agama tertentu, terus agama lain saling serang. Aku ga mau sebut merek, karena yg komen dr macam2 agama dan saling ribut. Sumpah aku risih banget liatnya. Ga ada yg bahas konten nya, malah ribut sendiri saling ngatain dan saling membernarkan agamanya. Disitu aku yakin SDM INDONESIA EMANG RENDAH DAN MASIH JAUH KETINGGALAN bahkan sama negara tetangga. Orang lain udah keluar angkasa, orang indo gaduh sendiri di negaranya. Yasalammmm ...
Note : Karena menurut ku, agama itu untuk diyakini bukan untuk di perdebatkan apalagi sampai dicaci maki dan dihujat. Untukmu Agamamu, Untukku Agamaku.
Yap setuju
Gw Setuju Banget 👍
Haii kakkk pertama nihh punn dongg❤❤❤
Disuruh belajar tanpa mandang usia tapi negara mambatasi usia 😂
Malas belajar tapi lebih percaya mitos dan takhayul
itu Manusiawi
Bonus demografi bermanfaat bagi para pengusaha yang mencari tenaga kerja murah, karena semakin banyak pencari kerja, perusahaan semakin bisa menurunkan tawaran gaji. "Toh yang lain mau, kan mereka butuh kerja" kurang lebih begitu alasannya.
di era Soeharto banyak pelajar yg dikirim ke luar negeri untuk belajar, salah satunya Prabowo Subianto..
Contoh : katanya rezeki sudah ada yang ngatur. Wah orang cenderung malas berilmu. Akhirnya mudah terkena budaya selesai berbuat baik. Karena yg berjuang cuma nenek moyang mereka.
teori ku. pemerintah memelihara sdm rendah agar bisa dikuasai terus. politik money, pendidikan politik tidak ada dan oligarki.
Wajib militer solusinya. Supaya tingkat kedisiplinan ,kesadaran dn karakter positif lainya bisa terbentuk. Dn faktor budaya hidup santai dn males penduduk negara tropis bisa di kurangi juga
Bagaimana mau "mendidik"? Tenaga pendidiknya saja terus di-sudut-kan. Dilaporkan, didenda bahkan sampai ada yang dipenjarakan..
Semakin ke depan semoga indonesia ssmakin membaik🇮🇩
Karna sebagian warga Indonesia mudah terprovokasi 😅
Kak, coba bahas "Revolusi Tiongkok" dongg😅😅
Pendidikan mahal dan tidak bermutu
Sengaja supaya sdm rendah bisa dijadikan buruh
Jadi buruh upah rendah bisa dikasi uang untuk demo berjilid jilid dan serangan fajar tiap pemilu