Keanehan Pemilu di Malaysia, Bedanya Apa dengan Indonesia? | Mengulik Politik

แชร์
ฝัง
  • เผยแพร่เมื่อ 4 ธ.ค. 2022
  • Ada yang aneh dengan Pilihan Raya atau pemilunya Malaysia. Jadi ceritanya, rakyat Malaysia sudah voting untuk memilih perdana menteri, tapi raja Malaysia justru punya pilihan lain. Lalu buat apa ada pemilu? Hmmm.
    Ikuti terus konten terbaru kami, Mengulik Politik. Ini dia cara asyik, biar kamu makin melek politik.
    #MengulikPolitik
    #politikindonesia
    #perdanamenterimalaysia

ความคิดเห็น • 69

  • @resi5190
    @resi5190 9 หลายเดือนก่อน +6

    Dengan sistem seperti di Malaysia tanpa Monarki pun tidak stabil sudah ada buktinya sebelum dekrit presiden Sukarno pemerintahan jatuh bangun, sebentar" ganti terus kapan membangunnya.

  • @herurochadi494
    @herurochadi494 9 หลายเดือนก่อน +12

    Setelah gw ikut menonton perpolitkan di malaysia terutama saat PRU 15. Ada nampak perbedaan antara Indonesia dan Malaysia.
    Pasca reformasi dan Indonesia merubah dan memilih PEMILU dan Pilpres langsung serta pengalaman Indonsia pasca Pilpres langsung. Indonesia akhirnya membentuk sebuah lembaga hukum baru khusus sebagai lembaga hukum dan pengadilan yg menengahi terkait sengeketa hasil PILKADA, PEMILU dan PILPRES yaitu MK ( Mahkamah Konstitusi ).
    Ini, yanng tidak dimiliki malaysia.
    Ketika ada perselisihan hasil PEMILU dan PILPRES di Indonesia atau PRU di malaysia... maka pihak yang merasa dirugikan atau tidak puas atas hasil akhir PEMILU, bisa membawa kasus ke MK. Nanti MK yang memutuskan hasil akhir sengketa itu dan harus dilaksanakan oleh kedua pihak yg bersengketa karena hasil sudah final /inkraah.
    Naah, di Malaysia karena merek gak punya lembaga seperti MK dan kasus hasil PRU 15 antara pihak pemenang PRU krn suaranya lebih banyak yaitu koalisi Anwar Ibrahim dg pesaingnya, diselesaikan lewat titah "Yang Dipertoan Agung".
    Dia bukan lembaga hukum disana tetapi lebih kedudukannya sbg pemimpin tertinggi di malaysia.
    Itu, beda yg kentara.

    • @tuneup12
      @tuneup12 8 หลายเดือนก่อน

      Indonesian kebanyakan bual

    • @shamshulanuar7718
      @shamshulanuar7718 7 หลายเดือนก่อน +1

      tidak benar.
      Di Malaysia Ada SPR ( Suruhanjaya Pilihanraya)
      Cuma pada 2022, keputusan pilihanraya menunjukkan tiada siapa yg menang

    • @AnggiNestaOfficial
      @AnggiNestaOfficial 5 หลายเดือนก่อน +1

      ​@@shamshulanuar7718yok jelasin bang, biar makin paham.

    • @shamshulanuar7718
      @shamshulanuar7718 3 หลายเดือนก่อน

      ​@@AnggiNestaOfficialDi Malaysia Ada Suruhanjaya Pilihanraya.
      Tugasnya adalah until mentadbir urusan pilihanraya.
      Dan sebenarmya tiada masalah APA pun. Semuanya berjalan lancar. Cuma Dari 1955 ke 2013, memilih PM amat senag kerana Ada oemenang yg jelas.
      Pass 2013, walaupun dikririk hebat,Najib menag pilihanraya San keputusan sudah diumumkan pada Hari tu juga.setelah parti Najib mendapat majoriti kerusi
      Hanya pads 2022, terdapat sedikit masalah kerana tiada oemenang.
      Mala disni Yg DiPertuan Aging sebaagi Raja mwmpunyai kuasa until melantik PM yg oada fikiran baginda mendapat somongan majoriti

    • @dnxrtzmjsxx
      @dnxrtzmjsxx 3 หลายเดือนก่อน +1

      Kan tadi dah dijelasin bang kalo stuck hasilnya maka yg turun tangan Raja. Jadi ga perlu MK kalo curang bilang aja ke raja

  • @a.husein4532
    @a.husein4532 7 หลายเดือนก่อน +10

    sistem parlementer tdk cocok utk negara multietnis ky Indonesia, bakal tdk stabil, lbh cocok utk negara2 homogen ky eropa, jepang,korea, sebenarnya tdk cocok jg bt malaysia, tp permasalahan terbesar disana adalah segregasi sosial antar etnis karena politik perkauman yg kental, atau kalau istilah kita politik identitas

    • @qjiez1925
      @qjiez1925 7 หลายเดือนก่อน +1

      masalah segregasi di Malaysia kerana adanya sekolah, kawasan kediaman dan parti politik yang berasaskan 3 etnis utama Malaysia. ini tidak berlaku di Singapore.

  • @iskotayo1
    @iskotayo1 8 หลายเดือนก่อน +4

    Kaya Thailand gitu ya, mau ampe berdarah darah juga kalau kata Rajanya nggak ya nggak, terus ngapain pemilu buang-buang duit bae...

    • @tikarahman4184
      @tikarahman4184 3 หลายเดือนก่อน +2

      Ya makanya melalui persetujuan yang dpertuan agong. Lu kira yang dipertuan agong ngk punya kebijakan, ilmu dan ngk tau mana yg baik?

  • @amizanyamik9748
    @amizanyamik9748 ปีที่แล้ว +5

    di negara republic yg sistemnya mirip malaysia itu kepala negara president,kepala pemerintahan perdana menteri.. kalau di malaysia kepala negara raja,kepala pemerintahan perdana menteri.. cara pemilihan perdana menteri hampir sama,dipilh dari party yg mendapat kerusi majority..

    • @brianrizky619
      @brianrizky619 9 หลายเดือนก่อน +1

      Bukan nya Malaysia ya yang mirip mirip in negara negara Republik??
      Ini kok di bolak balik sih?! Idihhh

    • @herurochadi494
      @herurochadi494 9 หลายเดือนก่อน +1

      Bukan karena Republilk dan Kerajaan, bung..
      Korsel itu negara Republik.... tapi Korsel milih sistemnya parlementer kyk Malaysia dan Jepang yg monarki / kesultanan.
      Tergantung negara masing2..... dia pilih parlementer atau Presidensial.
      Contoh lain, Singapura.
      Singapura itu negara Republik dan bukan Monarki/kerajaan. Tapi sbg bekas jajahan inggris, Singapura pakai sistem politik Parlementer. Begitu juga India.
      Perbedaan sistem politik antara Malaysia dan Indonesia adalah..
      Indonesia pakai Presidensial, Malaysia pakai Parlementer.

    • @brianrizky619
      @brianrizky619 9 หลายเดือนก่อน

      @@herurochadi494 bukan nya Singapura itu hasil buangan Malaysia itu ya??

  • @wise02new85
    @wise02new85 9 หลายเดือนก่อน +1

    Bukannya kita pernah mengalami di tahun 50an , malah kondisinya g stabil

  • @ianherman231
    @ianherman231 8 หลายเดือนก่อน

    Pemilu Rakyati Reformasi Demokrasi

  • @user-vy6ev3jb9c
    @user-vy6ev3jb9c 5 หลายเดือนก่อน +1

    yang namanya negara kerajaan ya pasti raja yg berkuasa...

  • @khozinulafkari
    @khozinulafkari 3 หลายเดือนก่อน

    Jangan dah,,ini aja biar orang bebas ngomong,,hehw

  • @kasirpriyadi3992
    @kasirpriyadi3992 9 หลายเดือนก่อน

    Yang jelas tidak cocok bos

  • @Duadaritigautis
    @Duadaritigautis 3 หลายเดือนก่อน

    Kasihan Malaysia, ngapain memilih kalo gitu??

  • @WestHam-ok8ef
    @WestHam-ok8ef 3 หลายเดือนก่อน +1

    Kalo ada pemilu di malaysia trus hasil sengketanya di tentuin sama raja bukan mahkama konstitusi trus ngapaen ada nya pemilu , hambur hamburin uang kayanya , yang jelas bisa jilat dan deket deketin raja aja jabatan lebij gampang 😂

    • @iskhrm1688
      @iskhrm1688 8 วันที่ผ่านมา

      Siapa bilang raja yg.nentuin? Raja cuma manggil2 ketua2 partai yg.punya kursi terbanyak & kedua terbanyak, siapa yg.bisa bentuk koalisi, ketuanya jadi PM. Raja hanya bisa cadangkan pembentukan koalisi dari partai2. Itu yg.telah terjadi bila partai2 dari Borneo mau gabung ama partai Anwar Ibrahim & jadi cukup kursi nya.

  • @cahyospn723
    @cahyospn723 3 หลายเดือนก่อน

    Malasyia masih kerajaan belum menjadi sebuah negara.
    Semua terserah kakang prabu (Sendiko dawug)😅

  • @ilhamputra1726
    @ilhamputra1726 8 หลายเดือนก่อน +4

    mngkin takut jika keturunan china atau india yg jdi PM mngkin bg😂😂

    • @qjiez1925
      @qjiez1925 7 หลายเดือนก่อน +2

      pribumi malaysia 67%
      populasi

    • @user-jx6qt7ul5u
      @user-jx6qt7ul5u 4 หลายเดือนก่อน

      ​@@qjiez1925Biar gak becus tetap jadi PM

  • @RadenMas671
    @RadenMas671 ปีที่แล้ว +4

    Kalau pemerintahan parlementer diterapkan di Indonesia bisa berbahaya akan terjadi jual beli suara di parlemen. Kalau di Malaysia lebih bermartabat politikusnya tidak bisa dibeli/disogok jd cocok2 saja

    • @herurochadi494
      @herurochadi494 9 หลายเดือนก่อน +3

      Indonesia pernah memakai sistem parlementer dimasa Soekarno saat menjadi RIS.
      Kecenderungan sistem parlemwnter, lebih sering merombak kabinet karena oposisi melakukan banyak trik seperti 'mosi tidak percaya'. Itu pernah terjadi di Jepang, Korsel.
      Akhirnya, diadakan pemilu ulang.
      Masa Soekarno, dia menjadi seperti diktator. Jika ada oposisi diparlemen yg gk setuju dg prilaku dan kebijakan Soekarno... Soekarno lalu memerintah utk membubarkan parlemen.
      Sistem presidensial akhirnya dipilih Indonesia karena dia lebih stabil dalam hal politik drpd parlementer.
      Sistem parlemerter, emang gk cocok ama corak politik di indonesia.
      Pengalaman masa lalu, sudah menjadi bukti dan pembelajaran saat ini.

    • @budistp3749
      @budistp3749 9 หลายเดือนก่อน +2

      Ga pernah dengar ya bang istilah "lompat katak" di perpolitikan malaysia. Itulah mengapa pada pemilu sebelum ini Pak Anwar Ibrahim tidak jadi pm malaysia karena ada kader nya yang berpindah haluan. Mengapa❓ karena duit dan jabatan, jadi jangan abang bilang politisi di malaysia lebih bermartabat/tak di sogok!!

    • @faizfaiz965
      @faizfaiz965 9 หลายเดือนก่อน +1

      ​@@budistp3749 Bukan begitu. Anwar Ibrahim tak jadi PM pada 2018 kerana ketika PRU14 2014 itu beliau tidak bertanding disebabkan masih di penjara. Banduan tidak boleh jadi calon. Parti yg diketuainya (melalui isterinya sebagai Presiden) dalam gabungan yg sama dengan parti² yg diketuai Mahathir, Muhyiddin Yasin & lain², menang dalam PRU14, dapat lebih separuh dari 222 kerusi Dewan Rakyat. Ketika Mahathir jadi PM, Anwar diampunkan & keluar dari penjara. Beberapa bulan kemudian, satu kerusi Dewan Rakyat dikosongkan (penyandang di'pujuk' letak jawatan) bagi membolehkan Anwar bertanding di kawasan itu & seterusnya jadi Ahli Parlimen di Dewan Rakyat.
      Kemudian, ada pergeseran dalaman yg terjadi dalam gabungan ini, sesama mereka sendiri, antara penyokong Mahathir & Anwar. Bukan antara gabungan ini dengan pihak lawan. Kerana ada yg mahu Mahathir letak jawatan & diganti oleh Anwar dengan segera. Ada juga yg mahu Mahathir terus jadi PM sehingga tempoh tertentu.
      Akhirnya, semua ahli Parlimen Dewan Rakyat dari parti yg diketuai Mahathir & Muhyiddin (kecuali empat orang, termasuk Mahathir) keluar dari gabungan ini.
      Dalam PRU15 2022, halnya berbeza. Tiada parti atau gabungan parti² yg menang. Gabungan 4 parti yg diketuai Anwar dapat kerusi paling banyak, tapi tak cukup, sekurang²nya 112 kerusi untuk menang. Jadi, dia perlu bergabung pula dengan beberapa parti yg dilawan dalam PRU15 2022 tu, bagi mencukupkan 112 kerusi, atau lebih, untuk jadi PM. Dalam masa yg sama, parti yg diketuai Muhyiddin juga cuba untuk bergabung dengan parti² lain. Sama juga, untuk 112 kerusi, sekurang²nya.
      Jika parti² yg diketuai Anwar & parti² yg diketuai Muhyiddin bergabung, senang, terus dapat lebih 112 kerusi. Tapi, dua² pun berebut nak jadi PM. Akhirnya, parti² yg diketuai Anwar berjaya 'pujuk' & bergabung dengan parti yg dapat jumlah kerusi ke-3 & ke-4 terbanyak. Jadi lah seperti hari ini.
      Hal ini situasi yg baru di Malaysia. Semenjak PRU pertama sehingga PRU14, parti yg dapat kerusi paling banyak sentiasa lebih separuh. Ketika 2022 sahaja satu²nya PRU yg tiada parti dapat kerusi majoriti. Sebab itu, setiap kali selepas PRU, PM dilantik pada keesokan harinya, kecuali selepas PRU15 2022.
      Btw, kali terakhir kami merasai kestabilan politik adalah pada 2018. Selepas BN dijatuhkan, sehingga kini, politik Malaysia tak pernah stabil, mirip Indonesia sekitar zaman Presiden B.J.Habibie, Abdurrahman Wahid & Megawati, 1~2 tahun, tukar.

    • @budistp3749
      @budistp3749 9 หลายเดือนก่อน

      @@faizfaiz965 terimakasih informasinya

    • @kiamidinbudiasmoro781
      @kiamidinbudiasmoro781 8 หลายเดือนก่อน +1

      😂😂,,, politik Malaysia lbh parah dr Indonesia

  • @putrayasmi5771
    @putrayasmi5771 ปีที่แล้ว +2

    Sudah jelas tidak bisa, karna dasarnya sudah berbeda, indonesia negara Republik sedangkan Malaysia Kerajaan.

    • @rhyzlutkemeyer1712
      @rhyzlutkemeyer1712 9 หลายเดือนก่อน

      Bisa saja,
      Caranya gampang, Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan harus dipisahkan, Kepala Negara adalah Presiden, kepala pemerintahan adalah Perdana Menteri.
      Seperti mana Singapura,

    • @faizfaiz965
      @faizfaiz965 9 หลายเดือนก่อน +3

      ​@@rhyzlutkemeyer1712 Jika ikut cara Singapura, PM lebih berkuasa bang. Presiden Singapura cuma untuk 'ceremonial & symbolic' shj.
      Jika ikut cara Rusia pula, ada PM juga. Tp kuasa presiden jauh lebih besar. Seluruh dunia kenal Presiden Putin. Tak ramai yg kenal PM Rusia. Bahkan tak ramai juga yg tahu Rusia ada PM. 🙂

  • @HarrisCreation
    @HarrisCreation ปีที่แล้ว +2

    Salah informasi ni. Pemilu yang lepas, tiada Parti yang dpt 2/3 kerusi Parlimen. Kenyataan bahawa rakyat Malaysia sudah voting untuk memilih perdana menteri, tapi raja Malaysia justru punya pilihan lain.

    • @yeyyeyyey5104
      @yeyyeyyey5104 ปีที่แล้ว +3

      memandai je kau 2/3...112 kerusi pun dah cukup la jadi kerajaan...adoiiii...

    • @yanna_shariff98
      @yanna_shariff98 10 หลายเดือนก่อน +1

      ​@@yeyyeyyey5104betul la dy komen...kau yg xfaham

    • @jlebert17
      @jlebert17 9 หลายเดือนก่อน

      Loh anda tidak paham apa yang dijelaskan oleh video ini, video ini sdh menjelaskan kalau tidak ada koalisi yang bisa menguasai mayoritas kursi untuk membentuk pemerintahan di Malaysia (pakai bahasa anda "tidada parti yang dapat 2/3 kurisi parlimen), makanya sultan turun tangan.
      😸😸
      Dia jelaskan pakai bahasa Indonesia bukan pakai bahasa Melayu, ketidakmampuan anda menangkap penjelasannya menunjukkan bahasa Indonesia beda dengan bahasa Melayu. 🙃

    • @mohdnazrulali8856
      @mohdnazrulali8856 9 หลายเดือนก่อน

      Memandai2 saja 2/3 kerusi. Bezakan dulu majoriti mudah dan majoriti 2/3. Majoriti 2/3 diperlukan untuk meminda atau menggubal perlembagaan negara atau membuat undang2 baru. Majoriti mudah adalah jumlah yang diperlukan untuk membentuk kerajaan. Beza tu. Dalam konteks parlimen, klau nk membentuk kerajaan cukup dengan majoriti mudah 112 tetapi jumlah tu tidak mencukupi untuk kerajaan meminda atau menggubal undang2 dan perlembagaan kecuali kalau pihak pembangkan bersetuju bersama2 pihak kerajaan untuk meminda/menggubal akta/undang2 negara.
      Majoriti Mudah = 112 kerusi daripada 222 kerusi parlimen
      Majoriti 2/3 = 148 kerusi daripada 222 kerusi parlimen

    • @faizfaiz965
      @faizfaiz965 9 หลายเดือนก่อน

      Tak perlu 2/3.
      PM Mahathir PH pun tiada 2/3. Muhyiddin & Ismail Sabri pun sama.
      Simple majority pun dah cukup utk bentuk kerajaan, luluskan belanjawan @ RUU perbekalan atau luluskan sebarang RUU untuk pinda/mansuh/gubal akta baru.
      Sokongan 2/3 tu cuma untuk pinda perlembagaan, cthnya undi18 dari umur 21. Pembangkang & kerajaan sama² sokong masa tu, tiada masalah nak dapat 2/3 sokongan.

  • @joeepoh8760
    @joeepoh8760 ปีที่แล้ว +6

    Dalam dunia ni ada dua negara je Indon dan Malaysia, semua hal Malaysia mesti kena bahas dan dibanding-bandingkan 🤣🤣🤣 pelik-pelik je TH-camr dari Indonesia ni, macam dah tak ada negara lain dalam dunia ni 🤣🤣🤣

    • @manusiabumi2857
      @manusiabumi2857 9 หลายเดือนก่อน

      Malasia yang malaysiawi

    • @herurochadi494
      @herurochadi494 9 หลายเดือนก่อน +1

      Wajarlah... youtuber Indo, suka membahas politik negara tetangganya yaitu Malaysia.
      Karena kedua negara bertetangga tapi memiliki sistem politik yang sangat berbeda. Dan para politikus2 di malaysia, terutama pihak oposisi di parlemem, sering melihat dan memakai politik di Indonesia sebagai contoh dan sebagai alat /tool untuk mengkritik dan menyerang penguasa atau pemerintahan.
      Kalian aja yang kurang pergaulan dan kurang jauh mainnya daripada youtuber2 dan netizen2 Indonesia.
      Begitu banyak video2 di youtube yang mengulas politkus2 malaysia terutama para oposisinya dengan ambil contoh Indonesia dan politikus2 Indonesia. Itu, sejak masa PM malaysia yaitu PM Mahatir Mohammad jadi PM pertama kali.
      Ayoo... buka wawasan berpikir kalian. Jangan seperti katak didalam sumur. Cari lah video2 politikus malaysia di youtube dan tonton yang lama.
      🤣🤣🤣🤣

    • @hamkaalhambra9078
      @hamkaalhambra9078 9 หลายเดือนก่อน

      berkaca dulu sana hai orang malesiawi

    • @faizfaiz965
      @faizfaiz965 9 หลายเดือนก่อน

      Tu lah psl. Negara² di Asia Timur, Asia Barat, Afrika, Eropah semua memandang Indonesia untuk dijadikan contoh. Malaysia negara biasa² je pun pasti tak terkecuali. Sebab tu Malaysia sering mencontohi Indonesia. Agar suatu masa nanti Malaysia boleh mendonia & jadi hebat seperti Indonesia. Kan.🫥

    • @faizfaiz965
      @faizfaiz965 9 หลายเดือนก่อน +1

      ​@@herurochadi494 Waduh. Perlu baca, teliti, fahami & fikirkan maksud yg tersirat juga bang. Bukan yg tersurat shj.
      Ada ahli politik yg berhujah di Parlimen Malaysia dengan menyebut Myanmar sebagai contoh. Adakah itu bermaksud mahu 'mencontohi' Myanmar?

  • @HIBURANASIK650
    @HIBURANASIK650 3 หลายเดือนก่อน

    GAK COCOK

  • @perowartinperowartin1846
    @perowartinperowartin1846 2 หลายเดือนก่อน

    Andai Indonesia bersih dari kadrun seperti di Malaysia

  • @amirudinkamaruddin2466
    @amirudinkamaruddin2466 27 วันที่ผ่านมา

    adm klas kuli kebun bibik babu merasa serba hebat