Semua bermula dari munculnya kaum yang men tahrifh makna istiwa Allah alal Arsy yang maknanya menetap tinggi atas Arsy Nya, lalu kemudian di tahrifh oleh kaum mutakallimin yang muncul pada awal abad ke dua hijriah, mereka tahrifh kepada makna istawla ( menguasai) sehingga merusak makna Wahyu Allah yang telah di jelaskan oleh rasulullah Muhammad Salallahualaihi wasalam. Kemudian mereka ( kaum mutakallimin) juga men tahrifh sebagian makna ayat Alquran sesuai pemikiran mereka guna memuluskan doktrin doktrin mereka dalam upaya mereka untuk menjauhkan umat islam dari kebenaran.
Kaum yang kamu maksud itu ulama dari kalangan tabi'ut tabi'in ya. Mereka belajar dan berjumpa langsung dengan para sahabat sampai murid dari para sahabat Rasulullah. Sanggahan kalian terhadap hal ini itu sudah banyak dibahas sama kubu sebelah, sejauh ini sih belum ada sanggahan yang relevan lagi ya dari kubu kalian. Hal yang saya tangkap dari kubu sebelah itu, konsekuensi memaknai Allah bertempat itu bertentangan dengan dalil Al-Quran lainnya, bahwasanya tiada satupun mahluk yang setara/menyerupai ia. Contoh kalian meyakini bahwasanya Allah itu di atas, sedangkan ruang-waktu itu relatif. Lalu manakala kalian dengan getolnya memfitnah kubu sebelah bahwasanya kubu sebelah meyakini Allah ada di mana-mana justru pemahaman kalian terhadap arah itu yang menjadi bumerang pemahaman kalian mengingat bumi tempat tinggal manusia saat ini itu relatif bulat. Maka arah atas berada di segala arah selama arah tersebut tegak lurus menjauhi permukaan bumi. Soal ini, sebaiknya kalian tinggal pilih mengikuti anjuran untuk tafwid / mengikuti pemahaman ulama yang metakwil ayat-ayat terkait (mutasyabihat), tapi kenapa kalian lebih memilih selain dari dua hal itu? Why?
@@kopisaset4655 Banyak ayat Alquran yang menyebutkan bahwa Allah istiwa alal Arsy, begitu juga banyak di jumpai dalam hadits sahih, yang Substansinya bahwa zat Allah tinggi di atas Arsy, yang Arsy itu sendiri adalah makhluk Allah yang paling tinggi sementara Allah itu sendiri maha tinggi di atas Arsy Nya. Lalu atas dasar apa jika ada yang memahami bahwa Allah TIDAK di atas Arsy Nya ?
@@kopisaset4655 Jika yang anda maksud Allah ada TANPA TEMPAT di dalam ruang lingkup makhluk ciptaan Nya, memang ia (anda benar) sebab Allah istiwa di atas Arsy, itu artinya DI LUAR MAKHLUKNYA. Dan akidah Ahlu sunnah waljamaah yang HAQ meyakini bahwa zat Allah tidak bersama makhlukNya, zat Allah tidak berada di bawah makhlukNya, zat Allah tidak berada di mana mana, bahwa Allah ADA DI ATAS SEKALIAN makhlukNya yang tidak berkepentingan kepada makhlukNya, maka ini lah akidah tauhid Ahlu sunnah waljamaah yang orisinil. Demikian
Di simak aja .. bagaimana penjelasan nya .dan apa maksud dari berkata bahwa masih ada orang-orang yg percaya kepada hantu. Seolah2 dia berkata.. akidah yg menganggap tawassul boleh .itu adalah aqidah yg sesat
Hebat' gak usah ulama-ulama salaf lagi yg tafsirkan Nash Qur'an dan hadits,,,, ustadz ini sudah paham dan tahu,,,👍👍
Alhamdulillah, terimakasih pencerahannya Ustadz
Bismillah Masya Allah ulamaku.Terima kasih Atas pencerahannya 💟👍.smoga Allah slalu Merahmatimu.Aamiin ya Allah 🤲
Aamiin ya Rabb...
Syukron akhy...
Ustd yg paling sy kangumi
Tegas tp ga sombong...
Barakallah..
Semua bermula dari munculnya kaum yang men tahrifh makna istiwa Allah alal Arsy yang maknanya menetap tinggi atas Arsy Nya, lalu kemudian di tahrifh oleh kaum mutakallimin yang muncul pada awal abad ke dua hijriah, mereka tahrifh kepada makna istawla ( menguasai) sehingga merusak makna Wahyu Allah yang telah di jelaskan oleh rasulullah Muhammad Salallahualaihi wasalam. Kemudian mereka ( kaum mutakallimin) juga men tahrifh sebagian makna ayat Alquran sesuai pemikiran mereka guna memuluskan doktrin doktrin mereka dalam upaya mereka untuk menjauhkan umat islam dari kebenaran.
Kaum yang kamu maksud itu ulama dari kalangan tabi'ut tabi'in ya. Mereka belajar dan berjumpa langsung dengan para sahabat sampai murid dari para sahabat Rasulullah.
Sanggahan kalian terhadap hal ini itu sudah banyak dibahas sama kubu sebelah, sejauh ini sih belum ada sanggahan yang relevan lagi ya dari kubu kalian.
Hal yang saya tangkap dari kubu sebelah itu, konsekuensi memaknai Allah bertempat itu bertentangan dengan dalil Al-Quran lainnya, bahwasanya tiada satupun mahluk yang setara/menyerupai ia. Contoh kalian meyakini bahwasanya Allah itu di atas, sedangkan ruang-waktu itu relatif. Lalu manakala kalian dengan getolnya memfitnah kubu sebelah bahwasanya kubu sebelah meyakini Allah ada di mana-mana justru pemahaman kalian terhadap arah itu yang menjadi bumerang pemahaman kalian mengingat bumi tempat tinggal manusia saat ini itu relatif bulat. Maka arah atas berada di segala arah selama arah tersebut tegak lurus menjauhi permukaan bumi.
Soal ini, sebaiknya kalian tinggal pilih mengikuti anjuran untuk tafwid / mengikuti pemahaman ulama yang metakwil ayat-ayat terkait (mutasyabihat), tapi kenapa kalian lebih memilih selain dari dua hal itu? Why?
@@kopisaset4655 Allah itu MAHA SEGALANYA bro. Kita hanya di perintah mengikuti apa yang telah di tetapkan Allah dan rasulNya.
@@kopisaset4655 Banyak ayat Alquran yang menyebutkan bahwa Allah istiwa alal Arsy, begitu juga banyak di jumpai dalam hadits sahih, yang Substansinya bahwa zat Allah tinggi di atas Arsy, yang Arsy itu sendiri adalah makhluk Allah yang paling tinggi sementara Allah itu sendiri maha tinggi di atas Arsy Nya. Lalu atas dasar apa jika ada yang memahami bahwa Allah TIDAK di atas Arsy Nya ?
❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
@@kopisaset4655 Jika yang anda maksud Allah ada TANPA TEMPAT di dalam ruang lingkup makhluk ciptaan Nya, memang ia (anda benar) sebab Allah istiwa di atas Arsy, itu artinya DI LUAR MAKHLUKNYA. Dan akidah Ahlu sunnah waljamaah yang HAQ meyakini bahwa zat Allah tidak bersama makhlukNya, zat Allah tidak berada di bawah makhlukNya, zat Allah tidak berada di mana mana, bahwa Allah ADA DI ATAS SEKALIAN makhlukNya yang tidak berkepentingan kepada makhlukNya, maka ini lah akidah tauhid Ahlu sunnah waljamaah yang orisinil. Demikian
Iya benar bahkan ada pasien kami jin merubah sosok suaminya padahal setelah di tlp suaminya bekerja.😮
Ketika bodoh di nampak kan . Maka menyalahkan kelompok lain tanpa melakukan pemeriksaan terhadap kelompok yang lain
Afwan ukhty, kelompok mana yg disalahkan..🙏
Yg di salahkan para pengikut imam Al Asy'ari
@Sity Aisyah, didalam video kajian ini, dimenit dan didetik berapa, menyebutkan pengikut imam al asy'ari...
Di simak aja .. bagaimana penjelasan nya .dan apa maksud dari berkata bahwa masih ada orang-orang yg percaya kepada hantu. Seolah2 dia berkata.. akidah yg menganggap tawassul boleh .itu adalah aqidah yg sesat
@@sityaisyah1171 syukron ukhty udh mau nyimak,.😁👍🙏
👍, ustadz ini udah selevel nabi,,,,, hebat',,,,bukan pewaris nabi,,,tapi sayangnya hidupnya zaman sekarang,,,,dia bid ah dong yah,,,
Berarti ente gak tahu arti Bid'ah. Sebaiknya belajar saja, gak usah satire begitu