beruntung kartika ini... mendalami islam, berhijrah dan mendapatkan suami habib keturunan Rasulullah.. dan sekarang dikarunia anak... sempurna kebahagiaannya.. Alhamdulillah...
Hanya Islam, yang mengajarkan akhlak semua aspek kehidupan secara sempurna. Dalam satu riwayat Hadis Sahih disebutkan: "Sesungguhya aku diutus untuk meyempurnakan akhlak yang mulia." Innama bu'itstu liutammima makarimal akhlaq (HR Bukhari) Islam tidak sekedar agama ritual tapi juga way of life dan sistem kehidupan yg komplit dan sempurna. Islam mengatur adab makan, adab menyembah Allah (tuhan), adab memberi salam, adab berpakaian, cara berwudhu, cara membersihkan najis, cara mandi junub, cara mengubur mayat, adab bergaul lawan jenis, cara berkeluarga, cara menuntut ilmu, cara berdagang, cara bertetangga, cara menghormati tamu, cara memilih makanan, cara memilih pemimpin, cara tidur, cara masuk toilet, cara menghormati orangtua, cara mendidik anak, cara menghadapi musuh, cara menghadapi wabah/penyakit, cara menyembelih hewan, mengatur fungsi tangan kanan dan kiri; dan banyak lagi lainnya.... Tidak ada agama di dunia ini yang memandu dan mengarahkan kehidupan manusia sesempurna, komplit, up to date & relevan sampai akhir zaman .... kecuali hanya Islam yang rahmatan lil alamin....Itulah mengapa Isam tidak sekedar agama ritual saja tapi way of life......Allahu Akbar...
mohon maaf mbak host..pas narasumber lagi bicara..jgn terlalu banyak di sambut mbak host..karna kayak teraganggu fokus👍🏻👍🏻👍🏻😉😉 itu ya menurut saya aja mbak☺☺👍🏻
Iya bener, kata masya Allah itu bagus tapi kalau lebay malah kentara kalau baru belajar agama. Jadi kok kayak gimana gitu ya. Padahal yg belajar agama mulai kecil aja g gitu kok
Masya Allah..kaya aku butuh Imam yg Kartika mau.ampe skrg blom ketemu jodoh.blom ketemu imam yg agama Istiqomah.bnyk lelaki tp kaya kurang cocok krn ilmu agamanya kurang.gimana mau memimpin Dan Mengajari aku.
Klo sy yg bekeeja bertahun2nmencari nafkah mbak kartika. Krn suami gk kerja. Jdi sy gk bisa doong ada dirumah sj.pdhl dlm hati inginnya dirumah dan mnikmati kodrat sbgi ibu rumah tangga. 😩😩😩
Hijrah oleh Ahmad Sarwat Kata hijrah yang hari ini populer digunakan banyak kalangan sebenarnya merupakan kiasan saja. Sebab kata hijrah di masa kenabian itu bukan seperti yang kita kenal hari ini. Saya bukan anti hijrah, tapi ingin menjelaskan duduk persoalan istilah hijrah dengan membandingkan penggunaan istilah hijrah aslinya di masa kenabian dengan istilah yang populer di masa kini. Di masa kenabian, ketika disebutkan istilah hijrah, maknanya jelas dan tidak ada perbedaan pandangan. Hijrah itu adalah Nabi SAW atau para shahabat diusir pergi oleh orang kafir secara paksa dengan cara meninggalkan Mekkah menuju ke Habasyah atau Madinah dan tinggal disana. Di masa itu tidak ada shahabat yang tadinya keislamannya gitu-gitu aja alias kurang islami, terus ikut kajian Nabi SAW dia tiga kali pertemuan, lalu dia insyaf, mulai pelihara jenggot, pakai gamis, menghitamkan jidatnya, memtong celananya jadi cingkrang, dan berfatwa ini haram dan itu haram. Tidak ada perilaku shahabat yang kayak gitu. Dan tidak ada yang menyebut perilaku kayak gitu, kalau pun ada yang kayak gitu, lantas bilang bahwa dia lagi hijrah. Tidak ada kisah macam itu. Sebab yang dimaksud dengan hijrah memang bukan kayak gitu. Hijrah itu ditekan orang kafir, dipaksa murtad, dipaksa menyembah berhala, lalu atas arahan Nabi SAW, mereka diprogram untuk memulai kehidupan baru di negeri lain. Karena ukuran hijrah itu bukan sedikit-sedikit bilang haram, terus merasa diri paling benar sendiri sambil menyalah-nyalahkan semua orang. Hijrah itu bukan tiba-tiba melebatkan jenggot buat laki dan pakai cadar buat wanita. Hijrah di masa kenabian itu tidak pernah dilakukan, kecuali hanya di 13 tahun pertama. Saat itu Nabi SAW dan para shahabat tinggal di Mekkah, di tengah-tengah tekanan orang kafir yang sangat berkuasa. Sudah banyak korban luka dari pada shahabat bahkan yang nyawanya melayang juga ada. Yang jadi perkara semata-mata masalah aqidah, dimana mereka dipaksa menyembah tuhan dan berhala yang banyak. Sedangkan ribut-ribut hijrah hari ini sama sekali tidak ada urusannya dengan orang kafir yang amat berkuasa sambil memaksa kita menyembah berhala dan murtad dari agama Islam. Pertanyaannya : kalau di masa kenabian para shahabat hijrah karena menghindari tekanan orang kafir, hari ini kita disuruh hijrah untuk menghindari apa? Apakah ada tekanan orang kafir? Apakah kita dipaksa-paksa orang disuruh menyembah berhala? Apakah kita lagi dipaksa murtad? Sama sekali tidak ada kejadian macam itu, bukan? Kalau begitu kita disuruh menghijrahkan apa sih? oOo Hijrah Dari Bank? Bahwa bunga bank itu haram, lalu kita tidak mau berinteraksi dengan bank, itu kan perdebatan ulama fiqih kontemporer hari ini. Harus saya akui memang ada pro dan kontra disana, antara yang memandangnya riba dan haram seperti Al-Qaradawi dan Wahbah Az-Zuhaili. Tapi ada juga fatwa-fatwa lain macam ulama Azhar seperti Seyikh Ahmad Tayyib dan Syeikh Ali Jumah. Mereka tidak main asal haramkan bank begitu saja. Yang jelas status keharaman bank itu masalah yang di kalngan ulama pakar hukum Islam pun masih debatable alias khilafiyah. Lalu anggaplah kita digiring ikut kolompok pengajian yang mana para ustadznya sangat anti dengan bank. Tapi apakah layak ketika kita haramkan bank lantas dibilang kita lagi hijrah? Ya nggak dong Hijrah kok cuma memilih salah satu pilihan khilafiyah? Memangnya dulu nabi SAW hijrah gara-gara masalah khilafiyah? Memangnya mereka hijrah gara-gara tidak mau menabung di bank? Ya nggak lah. oOo Hijrah Dari Musik? Kata anda bahwa musik itu haram, lalu anda ogah gak mau bermusik lagi. Wah bagus itu, setidaknya anda mewakili sebagian kalangan ulama yang mengharamkan musik. Kita hormat dan respek dengan pilihan anda itu. Tapi asal tahu saja, fatwa bahwa musik itu haram itu bukan satu-satunya fatwa. Ada sekian banyak ulama yang tidak mengharamkan musik secara mutlak. Setidaknya ada perdebatan fiqih dalam halal haram musik. Mau pilih yang mana saja, mongo kerso saestuni pun. Tapi jangan bilang berhenti bermusik itu hijrah. Coba cek lagi dalam kitab sirah nabawiyah, pernahkah suatu ketika Nabi SAW atau para shahabat itu hijrah gara-gara mereka mengharamkan musik? Nggak lah oOo Pinjam Istilah Jadi orang yang insyaf dari kehidupan lama yang kurang islami tidak boleh dibilang hijrah? Jawabannya tidak secara hitam putih boleh atau tidak boleh. Tapi layak atau tidak layak, pantas atau tidak pantas. Mungkin kalau sekedar pinjam istilah sih sah-sah saja. Kayak pinjam istilah jihad dari makna perang fisik di Medan tempur jadi perang melawan hawa nafsu. Melawan hawa nafsu itu saking susahnya, jadi diibaratkan dengan perang. Kalau sekedar kayak gitu memang ada disebut-sebut istilah jihad Akbar dan jihad ashghar, namun sayangnya hadits itu paslu atau setidaknya dhaif. رجعنا من الجهاد الأصغر إلى الجهاد الأكبر . قالوا : وما الجهاد الأكبر ؟ قال : جهاد القلب oOo Anda mau bilang orang makan kurma dan ogah makan nasi sebagai hjirah juga boleh sih. Terserah saja. Tapi yang kita bahas bukan itu. Yang kita bahas penggunaan istilah hijrah di masa kenabian. Itu Abu Jahal dan Abu Lahab makan kurma dan tidak makan nasi. Apakah mereka hijrah? Nggak kan? Gitu aja sih, simpel dan sederhana.
Sampek bingung dengerin nya mbak nya yg bercadar terlalu bnyak respon/ ngomongnya..maaf kayak ga mau kalah gt...hrsnya respon nya seperlunya aja mbak..biar mbak kartika nya enak mau ceritanya dan kami netijen enak dan puas juga ngedengerin nya...mohon maaf inj cuma saran aja ya...
beruntung kartika ini... mendalami islam, berhijrah dan mendapatkan suami habib keturunan Rasulullah.. dan sekarang dikarunia anak... sempurna kebahagiaannya.. Alhamdulillah...
@Info Milenial spam woy... chanel lo ga bakal naik...
@Info Milenial semoga sukses
Hidup lu sendiri gimana
@@Zahra-kv2ry maksudnya apa
Hanya Islam, yang mengajarkan akhlak semua aspek kehidupan secara sempurna.
Dalam satu riwayat Hadis Sahih disebutkan: "Sesungguhya aku diutus untuk meyempurnakan akhlak yang mulia." Innama bu'itstu liutammima makarimal akhlaq (HR Bukhari)
Islam tidak sekedar agama ritual tapi juga way of life dan sistem kehidupan yg komplit dan sempurna. Islam mengatur adab makan, adab menyembah Allah (tuhan), adab memberi salam, adab berpakaian, cara berwudhu, cara membersihkan najis, cara mandi junub, cara mengubur mayat, adab bergaul lawan jenis, cara berkeluarga, cara menuntut ilmu, cara berdagang, cara bertetangga, cara menghormati tamu, cara memilih makanan, cara memilih pemimpin, cara tidur, cara masuk toilet, cara menghormati orangtua, cara mendidik anak, cara menghadapi musuh, cara menghadapi wabah/penyakit, cara menyembelih hewan, mengatur fungsi tangan kanan dan kiri; dan banyak lagi lainnya....
Tidak ada agama di dunia ini yang memandu dan mengarahkan kehidupan manusia sesempurna, komplit, up to date & relevan sampai akhir zaman .... kecuali hanya Islam yang rahmatan lil alamin....Itulah mengapa Isam tidak sekedar agama ritual saja tapi way of life......Allahu Akbar...
MasyaaAllah kak Kartika Putri. Barakallah kak. Semoga istiqomah sampai akhir hayat. Aamiin...
Sudah cantik berhijab suaminya habib ..marketop nasib nya teh kartika masa allah semoga tetap selalu istiqomah
Ana nonton video beliau yg Tanya jawab sama mas Dedy di Hitam Putih, MasyaaAllah banget jawaban beliau
Hidayah itu datang dengan waktu dan cara tak terduga. Hendaklah kita mengejar hidayah itu supaya kita menjadi pribadi yabg lebih baik lagi.
Alhamdulillah..
Terima ksh bnyk ya Allah
Barakallah semoga kita tetap istiqamah dalam Islam sampai akhir hayat kita kelak , menghadap sang khalik...
MasyaAllah tabarakallah dunia akhirat Aamiin yaa Allah
Smoga selalu istiqomah Kartika Putri Masya alloh
MasyaAllah makin suka sama karput sholehah
Kak2k kartika terimksih motifasiny
ya ALLOH moga makin istiqomah kartikaputri
moga akupun dapat hidayahnya
MasyaAllah, hidayah itu selalu ada disekitar kita cuma kita terkadang tidak menyadarinya :')
Bener banget
Alhamdulillah ka kartika semoga selalu istiqomah
Allahhuakbar
#masyaAllah terharu sekali
Masaallah Tika semoga dirimu selalu dapat bimbingan Allah SWT Amin 🤲
Alhamdulillah, semoga bermanfaat bagi masyarakat muslim...
MasyaAllah. Semoga Allah memberi hidayah kepadaku, kepada orang tua ku, kepada kita semua.
Aamiin🙏
Hidayah itu ada buat semua hamba allah
Masya Allah semoga kita istiqomah dijalan Allah🙏
mohon maaf mbak host..pas narasumber lagi bicara..jgn terlalu banyak di sambut mbak host..karna kayak teraganggu fokus👍🏻👍🏻👍🏻😉😉 itu ya menurut saya aja mbak☺☺👍🏻
Iya bener, kata masya Allah itu bagus tapi kalau lebay malah kentara kalau baru belajar agama. Jadi kok kayak gimana gitu ya. Padahal yg belajar agama mulai kecil aja g gitu kok
Bener bgt mbaa dr td saya cuma dalem ati gtu wkwk
iya bnerrr stjuu
Betul. Jgn menyauti org yg sedang berbicara didepan. Cukup dengarkan untuk menghargai tamu itu.
Host terlalu heboh ga tenang .
Masya Allah... :)
Sudah cantik bersuami Habib semiga bahagia selalu..
Masya Allah merinding
Smoga istiqomah
Masya Allah
Masya Allah❤️
Masya Allah..kaya aku butuh Imam yg Kartika mau.ampe skrg blom ketemu jodoh.blom ketemu imam yg agama Istiqomah.bnyk lelaki tp kaya kurang cocok krn ilmu agamanya kurang.gimana mau memimpin Dan Mengajari aku.
MasyaAllah cantik nya kak Kartika Putri pas pakai HIJAB.....😍😘
Masa allah
Subhanallah... Budayakan hidup dengan Husnoddzon
Masyaallah
semoga tahun ini bisa menemukan yang terbaik
Undang ka fano kiflyf ka cerita lengkap mualaf nya sama keluarga nya juga ka maaf cuma kasih saran terimakasih🙏🙏🙏🙏
MaasyaaAllah.Kak.Karput semoga istiqamah, doakan aku jg ya
Microphonenya di kondisikan mungkin lebih deket ke narasumber. 😊
Merinding dengerinnya 😭
Klo sy yg bekeeja bertahun2nmencari nafkah mbak kartika. Krn suami gk kerja. Jdi sy gk bisa doong ada dirumah sj.pdhl dlm hati inginnya dirumah dan mnikmati kodrat sbgi ibu rumah tangga. 😩😩😩
Hijrah
oleh Ahmad Sarwat
Kata hijrah yang hari ini populer digunakan banyak kalangan sebenarnya merupakan kiasan saja. Sebab kata hijrah di masa kenabian itu bukan seperti yang kita kenal hari ini.
Saya bukan anti hijrah, tapi ingin menjelaskan duduk persoalan istilah hijrah dengan membandingkan penggunaan istilah hijrah aslinya di masa kenabian dengan istilah yang populer di masa kini.
Di masa kenabian, ketika disebutkan istilah hijrah, maknanya jelas dan tidak ada perbedaan pandangan. Hijrah itu adalah Nabi SAW atau para shahabat diusir pergi oleh orang kafir secara paksa dengan cara meninggalkan Mekkah menuju ke Habasyah atau Madinah dan tinggal disana.
Di masa itu tidak ada shahabat yang tadinya keislamannya gitu-gitu aja alias kurang islami, terus ikut kajian Nabi SAW dia tiga kali pertemuan, lalu dia insyaf, mulai pelihara jenggot, pakai gamis, menghitamkan jidatnya, memtong celananya jadi cingkrang, dan berfatwa ini haram dan itu haram.
Tidak ada perilaku shahabat yang kayak gitu. Dan tidak ada yang menyebut perilaku kayak gitu, kalau pun ada yang kayak gitu, lantas bilang bahwa dia lagi hijrah.
Tidak ada kisah macam itu.
Sebab yang dimaksud dengan hijrah memang bukan kayak gitu. Hijrah itu ditekan orang kafir, dipaksa murtad, dipaksa menyembah berhala, lalu atas arahan Nabi SAW, mereka diprogram untuk memulai kehidupan baru di negeri lain.
Karena ukuran hijrah itu bukan sedikit-sedikit bilang haram, terus merasa diri paling benar sendiri sambil menyalah-nyalahkan semua orang. Hijrah itu bukan tiba-tiba melebatkan jenggot buat laki dan pakai cadar buat wanita.
Hijrah di masa kenabian itu tidak pernah dilakukan, kecuali hanya di 13 tahun pertama. Saat itu Nabi SAW dan para shahabat tinggal di Mekkah, di tengah-tengah tekanan orang kafir yang sangat berkuasa.
Sudah banyak korban luka dari pada shahabat bahkan yang nyawanya melayang juga ada. Yang jadi perkara semata-mata masalah aqidah, dimana mereka dipaksa menyembah tuhan dan berhala yang banyak.
Sedangkan ribut-ribut hijrah hari ini sama sekali tidak ada urusannya dengan orang kafir yang amat berkuasa sambil memaksa kita menyembah berhala dan murtad dari agama Islam.
Pertanyaannya : kalau di masa kenabian para shahabat hijrah karena menghindari tekanan orang kafir, hari ini kita disuruh hijrah untuk menghindari apa?
Apakah ada tekanan orang kafir? Apakah kita dipaksa-paksa orang disuruh menyembah berhala? Apakah kita lagi dipaksa murtad?
Sama sekali tidak ada kejadian macam itu, bukan? Kalau begitu kita disuruh menghijrahkan apa sih?
oOo
Hijrah Dari Bank?
Bahwa bunga bank itu haram, lalu kita tidak mau berinteraksi dengan bank, itu kan perdebatan ulama fiqih kontemporer hari ini.
Harus saya akui memang ada pro dan kontra disana, antara yang memandangnya riba dan haram seperti Al-Qaradawi dan Wahbah Az-Zuhaili.
Tapi ada juga fatwa-fatwa lain macam ulama Azhar seperti Seyikh Ahmad Tayyib dan Syeikh Ali Jumah. Mereka tidak main asal haramkan bank begitu saja.
Yang jelas status keharaman bank itu masalah yang di kalngan ulama pakar hukum Islam pun masih debatable alias khilafiyah.
Lalu anggaplah kita digiring ikut kolompok pengajian yang mana para ustadznya sangat anti dengan bank. Tapi apakah layak ketika kita haramkan bank lantas dibilang kita lagi hijrah?
Ya nggak dong
Hijrah kok cuma memilih salah satu pilihan khilafiyah? Memangnya dulu nabi SAW hijrah gara-gara masalah khilafiyah? Memangnya mereka hijrah gara-gara tidak mau menabung di bank?
Ya nggak lah.
oOo
Hijrah Dari Musik?
Kata anda bahwa musik itu haram, lalu anda ogah gak mau bermusik lagi. Wah bagus itu, setidaknya anda mewakili sebagian kalangan ulama yang mengharamkan musik.
Kita hormat dan respek dengan pilihan anda itu. Tapi asal tahu saja, fatwa bahwa musik itu haram itu bukan satu-satunya fatwa. Ada sekian banyak ulama yang tidak mengharamkan musik secara mutlak.
Setidaknya ada perdebatan fiqih dalam halal haram musik. Mau pilih yang mana saja, mongo kerso saestuni pun.
Tapi jangan bilang berhenti bermusik itu hijrah. Coba cek lagi dalam kitab sirah nabawiyah, pernahkah suatu ketika Nabi SAW atau para shahabat itu hijrah gara-gara mereka mengharamkan musik?
Nggak lah
oOo
Pinjam Istilah
Jadi orang yang insyaf dari kehidupan lama yang kurang islami tidak boleh dibilang hijrah?
Jawabannya tidak secara hitam putih boleh atau tidak boleh. Tapi layak atau tidak layak, pantas atau tidak pantas.
Mungkin kalau sekedar pinjam istilah sih sah-sah saja. Kayak pinjam istilah jihad dari makna perang fisik di Medan tempur jadi perang melawan hawa nafsu. Melawan hawa nafsu itu saking susahnya, jadi diibaratkan dengan perang.
Kalau sekedar kayak gitu memang ada disebut-sebut istilah jihad Akbar dan jihad ashghar, namun sayangnya hadits itu paslu atau setidaknya dhaif.
رجعنا من الجهاد الأصغر إلى الجهاد الأكبر . قالوا : وما الجهاد الأكبر ؟ قال : جهاد القلب
oOo
Anda mau bilang orang makan kurma dan ogah makan nasi sebagai hjirah juga boleh sih. Terserah saja.
Tapi yang kita bahas bukan itu. Yang kita bahas penggunaan istilah hijrah di masa kenabian. Itu Abu Jahal dan Abu Lahab makan kurma dan tidak makan nasi. Apakah mereka hijrah?
Nggak kan?
Gitu aja sih, simpel dan sederhana.
Semoga aku jadi wanita yg berguna... Amin
mimpinya sama kaya ka penty
Capek liat pembawaya yak yak yak
Masyaallah semoga kita bisa masuk surga ya semuanya😸🙏❤️
Sampek bingung dengerin nya mbak nya yg bercadar terlalu bnyak respon/ ngomongnya..maaf kayak ga mau kalah gt...hrsnya respon nya seperlunya aja mbak..biar mbak kartika nya enak mau ceritanya dan kami netijen enak dan puas juga ngedengerin nya...mohon maaf inj cuma saran aja ya...
Ya gapapalah emangnya kenapa
Ko sama y kak aku jg mimpi gtu
host ny bikin risi ya ya terus :v
Hm kok rasanya keganggu sama pewawancara nya ya sering bilang ya ya yaa yaa respon nya terlalu banyak setiap Kartika ngomong 🙏🙏🙏🙏🥺
Maaf semuanya 🙏😊
Risi bgt hostnya kok kyk gtu sih
Bukannya mimpi nda boleh diceritakan yaaahh?
Kata siapa?
Iya, kalau mimpi buruk sebaiknya tidak di ceritakan, tapi disini mimpinya mendatangkan hidayah
Waalaikumussalam, barakallah
Memang.. tapi dalam masalah ini beliau di minta bercerita untuk inspirasi kepada saudara2 yg lain
ganggu bgt hostnya
Brisik bgt masyaa Allah😢
Presenter nya siapa ya itu aq gk tau
Masya Allah