Ilusi Keadilan Kita sering mendengar alasan soal harus adanya Tuhan dan kehidupan setelah mati. Kata yang percaya, kehidupan setelah mati itu ada untuk menegakkan keadilan. Maksudnya bagaimana? Dalam kehidupan di dunia fana ini sangat banyak orang melakukan kejahatan, merampas hak, menyakiti, bahkan membunuh orang lain. Tidak semua mereka kena hukuman. Kalau pun kena, hukumannya tidak adil. Nanti setelah kita semua mati, Tuhan akan menghukum mereka. Itulah keadilan yang sebenarnya. Saya pernah menonton sebuah film dokumenter di Netflik, tentang kehidupan di bumi. Seekor semut yang sedang makan, tiba-tiba menggelepar, tampak sangat menderita. Ia menggeliat sekarat, lalu mati. Kenapa? Jawaban diketahui kemudian. Rekaman video jangka panjang menunjukkan adanya jamur yang tumbuh dari dalam bangkai semut tadi. Semut tadi mati karena infeksi jamur yang masuk ke tubuhnya. Apakah jamur tadi akan diadili karena telah membunuh semut? Anda mungkin menganggap ini pertanyaan konyol dan mengada-ada. Kenapa konyol? Kan kita bicara soal manusia, bukan soal serangga. Di situlah soalnya. Banyak orang memandang dunia ini dengan manusia sebagai pusatnya. Padahal manusia bukan pusat bumi. Juga bukan pusat alam semesta, tentu saja. Konsep keadilan dan harapan pada keadilan di kehidupan setelah mati adalah konsep konyol sebagai akibat memandang manusia sebagai pusat alam semesta. Memunuh manusia itu perbuatan jahat. Membunuh ayam itu tidak jahat. Membunuh manusia harus dihukum. Membunuh ayam tidak. Kenapa tidak? Karena ayam bukan manusia. Kita melupakan fakta, atau sebenarnya sebagian besar orang tidak tahu, bahwa manusia (homo sapiens) hanyalah satu spesies dari kerajaan animalia. Dalam kerajaan animalia, kita dan ayam adalah sama. Satu hal lagi, banyak orang lupa atau tidak tahu, bahwa manusia pun sebenarnya bukan hanya homo sapiens. Ada 9 spesies manusia. Setidaknya ada 2 spesies manusia yang pernah hidup sezaman, yaitu homo sapiens dan neanderthal. Neanderthal sudah punah. Salah satu teori soal sebab kepunahannya adalah karena terdesak oleh kita, homo sapiens. Kita, manusia, homo sapiens, tidak hanya membunuh, tapi juga memusnahkan berbagai spesies lain. Ketika Anda membangun rumah, Anda merampas habitat makhluk-makhluk lain yang tadinya hidup di situ. Ketika Anda makan ayam goreng, Anda merampas kehidupan ayam. Tapi kan itu perlu untuk hidup saya? Ya itu tadi, kita anggap semua yang kita lakukan untuk melanjutkan hidup kita dan keturunan kita adalah sah. Itu tidak hanya pikiran manusia. Semua makhluk hidup begitu. Jamur yang membunuh semut tadi sebenarnya tidak jahat. Dia hanya butuh tempat untuk hidup. Kebetulan tempat hidup dia adalah dalam tubuh semut. Kita terbiasa membenarkan apa saja tindakan kita, selama alasannya adalah untuk mempertahankan hidup kita. Nah, prinsip itu tidak hanya kita berlakukan kepada makhluk-makhluk beda spesies. Prinsip itu kita terapkan juga kepada homo sapiens, kepada golongan kita sendiri. Bolehkah kita membunuh manusia lain? Jawaban ringkasnya, tidak boleh. Jawaban rumitnya, boleh saja kalau ada keadaan tertentu. Apa keadaaanya? Lagi-lagi, dalam rangka mempertahankan diri. Tapi perhatikan bahwa yang kita sebut mempertahankan diri itu bisa sangat konyol. Tentara Amerika keluyuran ke seluruh dunia, membangun berbagai pangkalan dan kapal-kapal induk, katanya untuk menjaga kepentingan nasional Amerika. Tentara Islam dulu melakukan berbagai penaklukan hingga ke Eropa. Tapi mereka mengaku hanya berperang untuk melindungi diri. Artinya, manusia biasa berpikir dengan diri dan golongannya sebagai pusat. Dengan cara itu manusia meneriakkan keadilan. Apa itu adil? Sebenarnya tak ada manusia yang bisa benar-benar mendefinisikan apa itu keadilan. Yang paling banyak praktiknya, keadilan itu adalah mendapatkan apa yang kita inginkan, mengamakankan kepentingan kita. Ada banyak orang yang tidak mendapatkan keinginannya. Ingin berbisnis, tak sanggup bersaing dengan pebisnis lain. Baru mau tumbuh bisnisnya, disapu oleh kekuatan modal yang lebih besar. Tak adil, bukan? Persis seperti ayam yang mau tumbuh berkembang, disembelih oleh manusia. Bahkan baru berwujud telur pun sudah jadi telur ceplok. Dunia ini hanyalah tempat bertarungnya berbagai kepentingan. Ada kepentingan yang memang diniatkan untuk mengalahkan dan menghancurkan yang lain. Ada yang memang harus mematikan yang lain, semata untuk bertahan hidup. Adakah keadilan? Tidak ada. Manusia memerlukan konsep keadilan untuk memuaskan dirinya. Ketika keadilan tak ia dapatkan dalam dunia ini, ia menciptakan ilusi keadilan pada kehidupan setelah mati. Tapi keadilan yang ia harapkan hanya untuk golongannya, golongan manusia. Ayam tak berhak atas keadilan itu. Bahkan, keadilan yang ia harapkan berpusat pada dirinya. Pokoknya yang menyakiti dan merugikan saya harus dihukum oleh Tuhan.
Point yang Bagus.. tidak ada satupun Energi atom yg dapat diketahui arahnya sehingga keadilan hanyalah ilusi ego manusia.. yg pasti setiap atom mengikuti hukum kodrat kemana setiap atom akan bergerak, dann itu pasti.. terimakasih sudah menonton 🙏🙏
@@edwardsuhendra6598 Sejauh ini belum ada komunitas/organisasinya.. sudah pernah rencana dan sudah berkenalan dengan mereka para determinist dari berbagai Negara.. namun forum/website/wadahnya belum ada 🙏
@@edwardsuhendra6598 Terimakasih Kopi tawarannya semoga semesta sudah menggariskan kita untuk bertemu.. Akan saya usahakan kumpulkan para determinist seluruh dunia menjadi satu dalam 1 media 🙏🙏
Saya senang sekali mendekakan diri dengan pengetahuan yang dapat diteliti kebenaran, agar saya dapat mempelajarinya untuk bertahan hidup Terimakasih Pak ❤
determinisme ini cocok skli di gabungkan dengan stoikisme jadi lebih masuk akal, sy penganut stoikisme sejak 2 tahun yg lalu, sudah banyak buku yang saya baca, saya belum terlalu mehami beberapa hal termasuk tentang takdir ini, saya juga suka mencoba melawan takdir mencoba menentang agar mengambil keputusan yang salah dan tidak sesuai agar terlihat menyimpang untuk membuktikan bahwa free will itu nyata, padahal faktanya ini juga termasuk takdir saya melakukan ini karena beberapa pengalaman yang saya pelajari atau ketahui sebelumnya dan sudah di atur rupanya, setelah menonton video ini saya jadi mengerti lebih jauh tentang stoikisme dan apa yang dituliskan oleh Marcus Aurelius tentang atom dan kita akan menyatu dengan alam semesta ketika sudah mati entah menjadi apa dan berubah dalam bentuk apa kita tetaplah atom, dulu saya tidak memahami ini karena banyak sekali pertanyaan dikepala saya yang belum terjawab, setelah belajar tentang determinisme saya jadi lebih paham sekarang, sungguh luar biasa seorang penganut stoik yaitu Marcus Aurelius yang hidup 2000 tahun yang lalu justru memahami takdir sebaik itu padahal teknologi dan ilmu pengetahuan pada masa itu tidak secanggih sekarang, untuk videonya terima kasih ini merupakan video pencerahan terbaik yang pernah saya temukan dihidup saya, mungkin setelah ini banyak sekali aspek yang berubah dihidup saya.
Stoikisme dalam beberapa tahun terakhir banyak dibahas di media sosial, dan banyak yang baru memahami dan menjadi salah satu stoik itu sendiri.. benar secara memandang hidup para stoik dan determinist hampir sama dengan tidak bisa mengontrol diluar kendali.. menurut saya pribadi Stoikisme adalah subgenre sebelum menyadari Determinisme.. terimakasih banyak sudah menonton dan memberi feedback video ini, jika bermanfaat bisa di share ke orang tepat terdekat anda.. semoga alam semesta menggariskan aspek perubahan yg anda maksud ke arah yg terbaik 🙏🙏🙏🙏
@@handitaamirsa klo sy pribadi tdk sih, kebetulan sy suka baca buku dpt rekomen buku filosofi teras jadinya suka dan habisin duit sejuta cman beli buku tema stoik hehe 😁
Ga sengaja kmren 2x klo nggk salah muncul ini di beranda.dan aku memutuskan untuk menonton lagi utk kesekian kalinya, karena kmren g utuh dgr penjelasannya sampai selesai. Terimakasih kk udh membagikan ilmu yg berpijak pada sains. Karena memang bagi saya sains itu dapat dipercaya ketimbang opini yang tidak berdasar. Bahkan yang pernah saya ketahui, di kitab saya pun mengandung sains. Itulah yg memperkuat akan kepercayaan seseorang yang logis 😊❤
Saya sering mengulang kembali beberapa kali video ini dengan tujuan dapat memahami sepenuhnya dan dapat menerapkan dalam keseharian terimakasih atas hasil karyanya yang menginspirasi 🙏🙏🙏
@@SandraHalimMulyatama semakin paham maka hati akan semakin selalu bersyukur, dan ini adalah perasaan terbaik ketika berada di puncak rasa bersyukur.. dan keajaiban tentang hal-hal baik datang dengan sendirinya, ini cara kerja Energi semesta yg sudah digariskan 🙏🙏
Kesadaran hanya 5%, alam bawah sadar 95%.. kesadaran 5% itupun hanya hasil dari proses dari memori 95%.. ini hanya analogi, untuk pergerakan algoritma pasti para ahli neurosains'pun masih dalam penelitian.. terimakasih sudah menonton 🙏
ini tidak lain hanyala teori,, saya lebi yakin dgn kehendak bebas. tau benar dan salah.. bukan keinginan hawa nafsu rekayasa para insinyur tolol dgn percaya pada teori konyol
Teori adalah hipotesis yg dapat di analisa lebih dalam dan diuji, probabilitas paling rasional akan muncul tidak asal-asalan.. terimakasih sudah menonton 🙏🙏🙏
Ilusi Keadilan
Kita sering mendengar alasan soal harus adanya Tuhan dan kehidupan setelah mati. Kata yang percaya, kehidupan setelah mati itu ada untuk menegakkan keadilan. Maksudnya bagaimana? Dalam kehidupan di dunia fana ini sangat banyak orang melakukan kejahatan, merampas hak, menyakiti, bahkan membunuh orang lain. Tidak semua mereka kena hukuman. Kalau pun kena, hukumannya tidak adil. Nanti setelah kita semua mati, Tuhan akan menghukum mereka. Itulah keadilan yang sebenarnya.
Saya pernah menonton sebuah film dokumenter di Netflik, tentang kehidupan di bumi. Seekor semut yang sedang makan, tiba-tiba menggelepar, tampak sangat menderita. Ia menggeliat sekarat, lalu mati. Kenapa? Jawaban diketahui kemudian. Rekaman video jangka panjang menunjukkan adanya jamur yang tumbuh dari dalam bangkai semut tadi. Semut tadi mati karena infeksi jamur yang masuk ke tubuhnya.
Apakah jamur tadi akan diadili karena telah membunuh semut? Anda mungkin menganggap ini pertanyaan konyol dan mengada-ada. Kenapa konyol? Kan kita bicara soal manusia, bukan soal serangga. Di situlah soalnya. Banyak orang memandang dunia ini dengan manusia sebagai pusatnya. Padahal manusia bukan pusat bumi. Juga bukan pusat alam semesta, tentu saja. Konsep keadilan dan harapan pada keadilan di kehidupan setelah mati adalah konsep konyol sebagai akibat memandang manusia sebagai pusat alam semesta.
Memunuh manusia itu perbuatan jahat. Membunuh ayam itu tidak jahat. Membunuh manusia harus dihukum. Membunuh ayam tidak. Kenapa tidak? Karena ayam bukan manusia. Kita melupakan fakta, atau sebenarnya sebagian besar orang tidak tahu, bahwa manusia (homo sapiens) hanyalah satu spesies dari kerajaan animalia. Dalam kerajaan animalia, kita dan ayam adalah sama.
Satu hal lagi, banyak orang lupa atau tidak tahu, bahwa manusia pun sebenarnya bukan hanya homo sapiens. Ada 9 spesies manusia. Setidaknya ada 2 spesies manusia yang pernah hidup sezaman, yaitu homo sapiens dan neanderthal. Neanderthal sudah punah. Salah satu teori soal sebab kepunahannya adalah karena terdesak oleh kita, homo sapiens.
Kita, manusia, homo sapiens, tidak hanya membunuh, tapi juga memusnahkan berbagai spesies lain. Ketika Anda membangun rumah, Anda merampas habitat makhluk-makhluk lain yang tadinya hidup di situ. Ketika Anda makan ayam goreng, Anda merampas kehidupan ayam. Tapi kan itu perlu untuk hidup saya?
Ya itu tadi, kita anggap semua yang kita lakukan untuk melanjutkan hidup kita dan keturunan kita adalah sah. Itu tidak hanya pikiran manusia. Semua makhluk hidup begitu. Jamur yang membunuh semut tadi sebenarnya tidak jahat. Dia hanya butuh tempat untuk hidup. Kebetulan tempat hidup dia adalah dalam tubuh semut.
Kita terbiasa membenarkan apa saja tindakan kita, selama alasannya adalah untuk mempertahankan hidup kita. Nah, prinsip itu tidak hanya kita berlakukan kepada makhluk-makhluk beda spesies. Prinsip itu kita terapkan juga kepada homo sapiens, kepada golongan kita sendiri.
Bolehkah kita membunuh manusia lain? Jawaban ringkasnya, tidak boleh. Jawaban rumitnya, boleh saja kalau ada keadaan tertentu. Apa keadaaanya? Lagi-lagi, dalam rangka mempertahankan diri. Tapi perhatikan bahwa yang kita sebut mempertahankan diri itu bisa sangat konyol. Tentara Amerika keluyuran ke seluruh dunia, membangun berbagai pangkalan dan kapal-kapal induk, katanya untuk menjaga kepentingan nasional Amerika. Tentara Islam dulu melakukan berbagai penaklukan hingga ke Eropa. Tapi mereka mengaku hanya berperang untuk melindungi diri.
Artinya, manusia biasa berpikir dengan diri dan golongannya sebagai pusat. Dengan cara itu manusia meneriakkan keadilan. Apa itu adil? Sebenarnya tak ada manusia yang bisa benar-benar mendefinisikan apa itu keadilan. Yang paling banyak praktiknya, keadilan itu adalah mendapatkan apa yang kita inginkan, mengamakankan kepentingan kita.
Ada banyak orang yang tidak mendapatkan keinginannya. Ingin berbisnis, tak sanggup bersaing dengan pebisnis lain. Baru mau tumbuh bisnisnya, disapu oleh kekuatan modal yang lebih besar. Tak adil, bukan? Persis seperti ayam yang mau tumbuh berkembang, disembelih oleh manusia. Bahkan baru berwujud telur pun sudah jadi telur ceplok.
Dunia ini hanyalah tempat bertarungnya berbagai kepentingan. Ada kepentingan yang memang diniatkan untuk mengalahkan dan menghancurkan yang lain. Ada yang memang harus mematikan yang lain, semata untuk bertahan hidup. Adakah keadilan? Tidak ada.
Manusia memerlukan konsep keadilan untuk memuaskan dirinya. Ketika keadilan tak ia dapatkan dalam dunia ini, ia menciptakan ilusi keadilan pada kehidupan setelah mati. Tapi keadilan yang ia harapkan hanya untuk golongannya, golongan manusia. Ayam tak berhak atas keadilan itu. Bahkan, keadilan yang ia harapkan berpusat pada dirinya. Pokoknya yang menyakiti dan merugikan saya harus dihukum oleh Tuhan.
Point yang Bagus.. tidak ada satupun Energi atom yg dapat diketahui arahnya sehingga keadilan hanyalah ilusi ego manusia.. yg pasti setiap atom mengikuti hukum kodrat kemana setiap atom akan bergerak, dann itu pasti.. terimakasih sudah menonton 🙏🙏
Adakah organisasi perkumpulan orang orang yang berpikiran seperti ini ?? Saya mau join
@@edwardsuhendra6598 Sejauh ini belum ada komunitas/organisasinya.. sudah pernah rencana dan sudah berkenalan dengan mereka para determinist dari berbagai Negara.. namun forum/website/wadahnya belum ada 🙏
Kita berdua dulu aja min, saya sudah siapkan secangkir kopi panas untuk kita saling diskusi 😊
@@edwardsuhendra6598 Terimakasih Kopi tawarannya semoga semesta sudah menggariskan kita untuk bertemu.. Akan saya usahakan kumpulkan para determinist seluruh dunia menjadi satu dalam 1 media 🙏🙏
Saya senang sekali mendekakan diri dengan pengetahuan yang dapat diteliti kebenaran, agar saya dapat mempelajarinya untuk bertahan hidup
Terimakasih Pak ❤
Terimakasih kembali pak 🙏🙏
determinisme ini cocok skli di gabungkan dengan stoikisme jadi lebih masuk akal, sy penganut stoikisme sejak 2 tahun yg lalu, sudah banyak buku yang saya baca, saya belum terlalu mehami beberapa hal termasuk tentang takdir ini, saya juga suka mencoba melawan takdir mencoba menentang agar mengambil keputusan yang salah dan tidak sesuai agar terlihat menyimpang untuk membuktikan bahwa free will itu nyata, padahal faktanya ini juga termasuk takdir saya melakukan ini karena beberapa pengalaman yang saya pelajari atau ketahui sebelumnya dan sudah di atur rupanya, setelah menonton video ini saya jadi mengerti lebih jauh tentang stoikisme dan apa yang dituliskan oleh Marcus Aurelius tentang atom dan kita akan menyatu dengan alam semesta ketika sudah mati entah menjadi apa dan berubah dalam bentuk apa kita tetaplah atom, dulu saya tidak memahami ini karena banyak sekali pertanyaan dikepala saya yang belum terjawab, setelah belajar tentang determinisme saya jadi lebih paham sekarang, sungguh luar biasa seorang penganut stoik yaitu Marcus Aurelius yang hidup 2000 tahun yang lalu justru memahami takdir sebaik itu padahal teknologi dan ilmu pengetahuan pada masa itu tidak secanggih sekarang, untuk videonya terima kasih ini merupakan video pencerahan terbaik yang pernah saya temukan dihidup saya, mungkin setelah ini banyak sekali aspek yang berubah dihidup saya.
Stoikisme dalam beberapa tahun terakhir banyak dibahas di media sosial, dan banyak yang baru memahami dan menjadi salah satu stoik itu sendiri.. benar secara memandang hidup para stoik dan determinist hampir sama dengan tidak bisa mengontrol diluar kendali.. menurut saya pribadi Stoikisme adalah subgenre sebelum menyadari Determinisme.. terimakasih banyak sudah menonton dan memberi feedback video ini, jika bermanfaat bisa di share ke orang tepat terdekat anda.. semoga alam semesta menggariskan aspek perubahan yg anda maksud ke arah yg terbaik 🙏🙏🙏🙏
Stoik setelah nonton ferry irwandi.
@@handitaamirsa benar sebelumnya sudah lumayan dikenal, namun mulai booming ketika Ferry menjadi bintang tamu di close the door 🙏
@@handitaamirsa klo sy pribadi tdk sih, kebetulan sy suka baca buku dpt rekomen buku filosofi teras jadinya suka dan habisin duit sejuta cman beli buku tema stoik hehe 😁
Video ini sangat sangat hebat,anda pasti orang yang super cerdas,saya bersyukur bisa mendapat pengetahuan ini.terima kasih🙏
Terimakasih kembali sudah menonton, jika bermanfaat bisa di share ke orang tepat terdekat 🙏🙏
Ga sengaja kmren 2x klo nggk salah muncul ini di beranda.dan aku memutuskan untuk menonton lagi utk kesekian kalinya, karena kmren g utuh dgr penjelasannya sampai selesai. Terimakasih kk udh membagikan ilmu yg berpijak pada sains. Karena memang bagi saya sains itu dapat dipercaya ketimbang opini yang tidak berdasar. Bahkan yang pernah saya ketahui, di kitab saya pun mengandung sains. Itulah yg memperkuat akan kepercayaan seseorang yang logis 😊❤
Terimakasih kembali sudah menonton, jika bermanfaat bisa di share orang terdekat.. berusaha menjabarkan garis besar secara sains dan filsafat 🙏🙏🙏
Best of is the best 👍
Terimakasih sudah menonton 🙏
Lanjutkan dengan pembahasan fisika quantum dan hubungan antara hukum semesta dengan hakikat eksistensi diri manusia..
Terimakasih 🙏🙏🙏
Baik akan diusahakan terimakasih 🙏🙏
Saya sering mengulang kembali beberapa kali video ini dengan tujuan dapat memahami sepenuhnya dan dapat menerapkan dalam keseharian terimakasih atas hasil karyanya yang menginspirasi 🙏🙏🙏
@@SandraHalimMulyatama semakin paham maka hati akan semakin selalu bersyukur, dan ini adalah perasaan terbaik ketika berada di puncak rasa bersyukur.. dan keajaiban tentang hal-hal baik datang dengan sendirinya, ini cara kerja Energi semesta yg sudah digariskan 🙏🙏
Lanjutkan min🎉
Baik terimakasih 🙏🙏🙏
terimakasih sudah berbagi pencerahan 🙏🏻💙
Terimakasih kembali.. dengan senang hati 🙏🙏🙏🙏
Sering sering ngonten kak , sangat menginspirasi aku kak
Terimakasih sudah menonton dan untuk feedback'nya 🙏🙏🙏
❤❤
🙏🙏🙏🙏🙏
Nitip sendal min.. Sy akan kembali untuk mengecek komen ini 3thn kedepan
Baik semoga sudah digariskan demikian.. terimakasih 🙏🙏
kok gak aktif buat konten min 😢 ???
padahal bagus lo konten mu ....................
Belum ada waktu untuk bikin lain lagi pak 🙏🙏
jejak
Terimakasih sudah menonton 🙏
Min bisa jelasin apa itu algoritma kesadaran pada manusia
Kesadaran hanya 5%, alam bawah sadar 95%.. kesadaran 5% itupun hanya hasil dari proses dari memori 95%.. ini hanya analogi, untuk pergerakan algoritma pasti para ahli neurosains'pun masih dalam penelitian.. terimakasih sudah menonton 🙏
@@determinism1593 oke thanks min
I indonesia
Terimakasih sudah menonton 🙏
Suka masuk akal
Terimakasih sudah menonton 🙏
ini tidak lain hanyala teori,,
saya lebi yakin dgn kehendak bebas.
tau benar dan salah..
bukan keinginan hawa nafsu rekayasa para insinyur tolol dgn percaya pada teori konyol
Terimakasih sudah menonton🙏
Yg pertama hu
Terimakasih 🙏🙏🙏🙏
Apakah ini sama dg video lainnya atau ini berseri?
@@ardholaonco222 Sama Pak, Hanya berbeda versi sedikit 🙏
Apakah ini lanjutan atau RE UPLOAD??
Reupload yg rencana ingin saya promosikan tapi gagal pak 🙏🙏
Ke3
Terimakasih 🙏🙏🙏
❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤😊❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤😊❤❤❤@@determinism1593
❤❤❤❤❤❤❤❤😊❤😊❤❤😊❤😊❤❤❤😊❤😊❤😊❤😊❤😊❤❤❤❤😊
penjelasan di video aja muter2 gak jelas🫨, yang penting pake kata kata ala ala intelek, biar keliatan pinter.
Terimakasih sudah menonton 🙏
Teori bigbang, teori darwin, kenapa harus percaya pada teori min?
Teori adalah hipotesis yg dapat di analisa lebih dalam dan diuji, probabilitas paling rasional akan muncul tidak asal-asalan.. terimakasih sudah menonton 🙏🙏🙏