Penjelasan : Qunut Subuh Menurut Tarjih & UAH Penyusup di Muhammadiyah

แชร์
ฝัง
  • เผยแพร่เมื่อ 30 ม.ค. 2025

ความคิดเห็น •

  • @MurSyidi-b8k
    @MurSyidi-b8k หลายเดือนก่อน +2

    Ustazd tidak pernah nonton vidio UAH yg mengatakan Muhammadiyah tidak mempermasalahkan qunud subuh dan tentang perkataan UAH yg mengatakan tahlilan itu tradisi, coba tapi meluat kebelakang apa yg dikatakan endang itu benar ada nya disitu la letak kontroversi UAH vidio itu sendiri sdh komeni ustazd zulkarnain elmaduri, ustazd ini kayak nya tidur kesiangan

  • @kang7061
    @kang7061 หลายเดือนก่อน +1

    di anggap masyru.itu menurut segelintir orang.jelsnya tidak masuk.karna ada sanad perowi yg janggal dan tidak stiqqoh.

  • @mnursalam2917
    @mnursalam2917 หลายเดือนก่อน

    Maaf , pak ustadz kalau kita lihat memang dalam kitab Muhammadiyah tidak dipermasalahkan , tapi pada umumnya makmum Muhammadiyah kalau imam nu dia selalu tidak qunut.kalau Mazhab Sapii tinggal kunut diganti dengan sujut sawi.

  • @idarayhan2191
    @idarayhan2191 หลายเดือนก่อน

    kaliyan Mau Qunut/tdk Qunut,,
    kaliyan mau tahlilan/tdk tahlilan,,
    tdk kami persoalkan,,
    kami tetap Istiqomah menggerjakanya,,karena kami cinta sunnahnya Nabi,,

    • @MakmunAbdillah
      @MakmunAbdillah หลายเดือนก่อน

      Masalahnya bidah itu ancamannya neraka lo pak..
      Kami cuma mengingatkan saja.
      Isbal pun jg ancamannya nerakan

  • @sahrianwijaya2095
    @sahrianwijaya2095 2 หลายเดือนก่อน +3

    Alhamdulillah...penjelasannya cukup gamblang...berdasar... dan benar2 bisa mencerahkan..
    Terima kasih....jazaakallah...

  • @masudia.m7035
    @masudia.m7035 2 หลายเดือนก่อน +4

    Endang ini orang minim ilmu agama, tapi sangat berani berfatwa. Baca qur an saja masih terbata" ( belum layak ) tapi sangat berani bicara agama bahkan mengoreksi pendapat ulama.

  • @bisasyariah4057
    @bisasyariah4057 หลายเดือนก่อน

    Alhamdulillah

  • @pu8812
    @pu8812 หลายเดือนก่อน

    Bila ada yg mengatakan qunut itu bid àh, berarti tidak ngerti hadiats ttg bid àh , ,,, tidak pahanm maksud hadiast

  • @HanifLatif-q1u
    @HanifLatif-q1u หลายเดือนก่อน +1

    Di kampung sy ( PERSIS ) Sama dengan muhamadiah soal qunut .

  • @HealingTimes-pu4ti
    @HealingTimes-pu4ti 2 หลายเดือนก่อน +2

    Jazakallah ustad, mencerahkan

  • @dwiwahyono6815
    @dwiwahyono6815 2 หลายเดือนก่อน +2

    Sayang saja klo muhamadyah yg sdh punya jati diri , masih bisa di susupi uah, padahal hampir srmua fatwa uah, berseberangan dgn tarjih muhamadyah seperti yg di sampaikan usradz mujiman, tp taitu tadi usradz mujiman malah di tuduh wahabi, semoga para pengurus muhamadyah sadar siapa uah, tidak terpengaruh dgn gaya retorika dakwahnya uah

    • @Ustadztoipsubandi
      @Ustadztoipsubandi  หลายเดือนก่อน

      Dan semoga anda sadar siapa UAH dan Siapa Ust Mujiman,
      Kalau perlu silahkan datang ke PWM Jogja atau PDM Bantul untuk ngecek siapa Ust Mujiman, saya sudah lakukan itu, di samping saya 4 tahun tinggal di Jogja (ketika kuliah Di PUTM PP Muhammadiyah) dan saya melihat langsung dinamika konflik antara kelompoknya Ust Umar Budihargo (Gurunya Ust Mujiman) yang merupakan salah satu tokoh kelompok Salafi dengan Muhammadiyah

    • @IwanSofwan-d6x
      @IwanSofwan-d6x หลายเดือนก่อน

      Ust Mujiman berbohong atas nama imam Syafi'i dgn mengatakan qunut hukumnya wajib Krn jika lupa melakukan sujud sahwi, juga menurutnya Dhuha berjemaah tdk ada dalil.

  • @ibnurasyid3349
    @ibnurasyid3349 2 หลายเดือนก่อน +1

    Apa dasarnya kesimpulan ustadz bahwa kalo menetapkan qunut subuh bid'ah maka konsekuensinya apabila makmum kpd imam yg baca qunut jadi tdk sah?
    Madzhab Hanafi menetapkan qunut subuh bid'ah, tapi tdk ada ulama mereka yg mengatakan kalo jadi makmum imam yg qunut jadi tdk sah...
    Dalam madzhab Al-Hanafiyyah hukum qunut subuh adalah bid’ah atau haram. Pendapat ini sebagaimana disebutkan oleh Syaikh Zadah dalam kitab Majma’ Al-Anhur berikut ini : Abu Hanifah berkata, “Qunut pada waktu shalat subuh itu bid’ah.”
    Adapun bagi Mazab Hanafi, jika seseorang bermakmum dalam shalat fajar pada seorang imam yang berqunut, ada perbedaan pendapat di kalangan para ulama nya. Pendapat Imam Abu Hanifah dan Imam Muhammad bin Hasan menyatakan bahwasannya makmum tidak mengikuti imam berqunut karena perkara itu mansukh. Namun pendapat Imam Abu Yusuf menyatakan bahwasannya makmum ikut berqunut. Imam Abu Yusuf berhujah bahwasannya makmum mengikuti imam, hal itu dikarena mengikuti imam adalah hukum asal.
    Di kalangan imam2x madzhab lainnya yg berbeda pendapat tentang qunut subuh pun tdk ada yg menyimpulkan konsekuensinya spt ustadz. Ustadz2x salafy juga ada beda pendapat qunut subuh bid'ah atau dalilnya lemah tapi tdk sampai bid'ah, namun tdk ada yg bilang konsekuensi makmumnya jadi tdk sah.

    • @alqudsi7474
      @alqudsi7474 2 หลายเดือนก่อน

      th-cam.com/video/FnRw0SwPSaQ/w-d-xo.htmlsi=35DT7fMWhr12g5Dp

  • @HaryantoSMP1PaliyanGK
    @HaryantoSMP1PaliyanGK 2 หลายเดือนก่อน +13

    *QUNUT & TAHLILAN*
    Muhammadiyah itu aslinya dahulu qunut pada zaman KH. Ahmad Dahlan. Muhammadiyah tidak berqunut adalah hasil keputusan Majelis Tarjih di Pekalongan Jawa Tengah tahun 1972 pada zaman ketuanya Pak A. R Fachruddin (KH. Abdul Rozaq Fachruddin). Artinya, semenjak organisasi ini berdiri tahun 1912 sampai tahun 1972 selama 60 tahun Muhammadiyah memakai qunut.
    Muhammadiyah itu dulu juga tahlilan. Bahkan ketika KH Abubakar, orang tua KH. Ahmad Dahlan meninggal juga didoakan pembacaan dzikir tahlil (tahlilan) sebagai doa pengampunan. Tidak hanya itu dalam buku *Cerita tentang Kiai Haji Ahmad Dahlan : catatan Haji Muhammad Sudja'* yang ditulis H. M. Sudja' murid pertama KH. Ahmad Dahlan, disebutkan ketika KH. Ahmad Dahlan (waktu itu namanya masih Darwis) mau naik haji berangkat ke Mekkah tahun 1890 juga digelar acara *tahlilan* dan pembacaan *Maulid Barzanji* di rumahnya. Ini adalah bagian dari sejarah, biografi KH. Ahmad Dahlan.
    Keputusan Muhammadiyah tidak tahlilan itu belakangan setelah Kyai Dahlan wafat, yaitu sejak periode KH. Mas Mansyur membentuk Majlis Tarjih dan dari sinilah sebetulnya banyak peribadatan-peribadatan lama ditinggal menyesuaikan perkembangan zaman. Misalnya penafsiran agama yang lebih praktis dan rasional. Majlis Tarjih juga memutuskan meninggalkan kebiasaan doa qunut dalam shalat shubuh, shalat tarwih menjadi 8 rakaat, doa iftitah dari kabiro diganti baid baini, niat dalam shalat tidak dilafalkan dll.
    Dengan kata lain, banyak peribadatan-peribadatan dizaman KH. Ahmad Dahlan direvisi dan ditinggal oleh Majlis Tarjih karena didirikannya (Majelis Tarjih) sebagai lembaga penggodokan hukum melalui *ijtihad* di tubuh Muhammadiyah yang memiliki semangat pembaharuan.
    Drs. Sukriyanto AR M.Hum (putra Pak AR Fahruddin, mantan ketua Muhammadiyah) Ketua PP Muhammadiyah mengakui bahwa, Muhammadiyah masa Kyai Ahmad Dahlan memang belum ada penekanan khusus terhadap perkembangan fiqih. Masih menggunakan sayyidina dalam menyebut nama Nabi Muhammad saw, masih menggunakan qunut dalam sholat. Bahkan kata putra Pak AR Fahruddin tersebut, Kyai Dahlan biasa mengajak santrinya untuk berziarah kubur dengan tahlilan mendoakan para wali ketika menjelang tiba bulan Ramadhan.
    Muhammadiyah Jawa Tengah pada zaman dipimpin Prof. Dr. Abu Suud pernah menggalakkan tahlilan dalam rangka untuk syiar kepada masyarakat. Majelis Tarjih-nya juga mengatakan bahwa pada hakekatnya tahlilan itu bagus dan kuat dalilnya. Hanya saja, *yang kurang bisa diterima di Muhammadiyah adalah bila dihubungkan waktunya harus 7, 40, 100, 1000 harinya itu karena penetapan waktu yang demikian tidak ada sumbernya.*
    Dari pihak NU sendiri ketika ditanyakan tentang tahlilan jawabannya, hitungan hari ke-7, 40, 100, 1000 adalah *"bukan tahlilan"* tetapi hanya angka dari tradisi masyarakat yang "diisi" dengan tahlilan. Yang sebetulnya tahlilan kirim doa shadaqah pahala itu waktunya adalah bebas kapan saja. Ada juga yang merutinkan malam Jumat bersama Surah Yasin.
    Yang membedakan dengan Muhammadiyah berkaitan waktu kalau di NU lebih longgar. Sebagian ulamanya beralasan, _"Biarkan saja masyarakat menggunakan angka 7, 40, 100, 1000 hari hal demikian mengambil manfaat kecuali bisa diisi untuk syiar (misalnya seperti cara walisanga mengislamkan mayarakat Jawa) tetapi juga agar kebiasaan mendoakan dan sedekah pahala kepada orang tua kita yang sudah meninggal tidak dilupakan. Kecuali itu, bisa untuk syiar mengislamkan masyarakat (pedesaan-pedesaan) dan membaca kalimah dzikir-dzikirnya yang dibaca juga ada pahalanya tersendiri menurut hadits."_
    Itulah kenapa masyarakat tradisional di desa-desa itu biasanya dengan mudah diislamkan NU. Sebaliknya Muhammadiyah dan Salafi biasanya sulit menembus pedesaan. Bahkan ada kesan Salafi susah diterima oleh masyarakat. Umumnya islamisasi pedesaan-pedesaan Nusantara itu diambil perannya oleh NU. Kata sebagaian kalangan, kalau Salafi cenderung *mengislamkan orang yang sudah Islam,* dan mereka menyebutnya "Hijrah." Misalnya, orang NU disalafikan. Tetapi yang paling mudah dikondisikan (paling banyak) biasanya dari kader-kader Muhammadiyah. "Hijrah Sunnah" begitu istilahnya.

    • @purnomoary6567
      @purnomoary6567 2 หลายเดือนก่อน +1

      Ustadz Endang, Ust. Mujiman dan Ust. Zulkarnain Maduri lebih tegas daripada Adi Hidayat. Contohnya, dalam membahas Asy'ariyah, tasawuf sikapnya jelas dan satu pemahaman dengan Salafi.

    • @HaryantoSMP1PaliyanGK
      @HaryantoSMP1PaliyanGK 2 หลายเดือนก่อน +6

      ​@@purnomoary6567
      *UST. ADI HiDAYAT vs ENDANG...*
      Endang Jaya Putra menurut saya lebih dekat ke Salafi walaupun juga sering dilekatkan sebagai ustadz Muhammadiyah. Sama dengan Ust. Mujiman dan Zulkarnain Madury juga begitu, karakter penyampaiannya saja yang berbeda.
      Lain dengan Ustadz Adi Hidayat kendatipun juga dikenal sebagai tokoh Muhammadiyah tetapi lebih ke madzab-madzab yang empat. Tampaknya juga cukup menguasai perbandingan madzab sehingga pemikiran Ustadz Adi Hidayat juga lebih longgar tidak fanatik ke madzab tertentu. Bahkan kesannya Muhammadiyah yang setengah NU.
      Misalnya, soal Asy'ariyah di Muhammadiyah sebetulnya juga pernah menjadi perdebatan di tahun 1970an dan dengan tegas Buya Hamka mengatakan di Harian Kompas kalau umat muslim di Indonesia adalah Asy'ariyah.
      Juga soal tasawuf Muhammadiyah juga bertasawuf, bahkan di SMEA Muhammadiyah dulu juga ada mata pelajaran Ilmu Tasawuf dan Ilmu Fikh. KH. Ahmad Dahlan kitab tasawuf yang beliau suka adalah Ihya Ulumuddin karya Imam Ghazali.
      Soal Wahabi atau Salafi, saya kira Ketua Muhammadiyah Bpk. Prof. Dr. Haedar Nashir dengan tegas menolak. Demikian juga Prof. Dr. Ahmad Syafii Maarif ketua Muhammadiyah yang dulu.
      Muhammadiyah di zaman KH. Ahmad Dahlan, tentu saja *"berbeda jauh"* dengan Salafi atau Wahabi. Muhammadiyah dimasa-masa awal dengan jelas ber- *Madzab Syafii,* seperti bisa dilihat dalam buku lamanya _Kitab Fikih Muhammadiyah_ (1924) sehingga sama dengan NU, termasuk fikh dalam shalat, ibadah dan lain-lain. Pada masa-masa itu, tahun 1924 dalam Kongres Al-Islam di Surabaya 24-26 Desember : Muhammadiyah, Al Irsyad, Sarekat Islam dan 60-an ormas Islam lainnya dengan tegas juga *menolak faham Wahabi* (Salafi?).
      Tetapi pada zaman ketuanya KH. Mas Manshur sebaliknya, Muhammadiyah lebih permisif terhadap pembaruan yang berkembang di dunia Arab waktu itu (aliran baru Wahabi menguasai Arab) sehingga kemudian secara tidak langsung dibentuklah lembaga *Majlis Tarjih* yang isinya mengevaluasi pemahaman lama (Madzab Syafii) dan menyesuaikan perkembangan pembaharuan di dunia Arab. Dari sinilah *pintu masuk* -nya penbaharuan Arab Saudi juga mempengaruhi Muhammadiyah. Trend metode baru dikenal dengan istilah "ijtihad" yang viral di Timur Tengah waktu itu dan sangat digandrungi oleh KH. Mas Manshur akhirnya dijadikan metode pokok di Majelis Tarjih. Dari sini pula awal bergesernya Madzab Syafii yang semula dianut KH. Ahmad Dahlan sedikit demi sedikit tidak terikat lagi dengan Madzab Syafii. Katakanlah dimasa-masa awal Muhammadiyah itu sebetulnya sama dengan NU secara fikih ubudiah peribadatan yaitu bermadzab Syafii, Al-Asy'ariyah, dan bertasawuf, bahkan lebih dahulu Muhammadiyah (1912) ketimbang NU secara organisatoris (1926).
      Saya teringat beberapa tahun lalu ketika ada seorang santri menyinggung gerakan *Salafi* yang marak akhir-akhir ini, pak kyainya (seorang ulama tua) tiba-tiba mengatakan *".... yang kasihan itu saudara kita Muhammadiyah."* Tanpa menjelaskan lebih lanjut, saya faham yang dimaksud pak kyai tadi sepertinya yang dimaksud adalah karena sebagian besar salafi adalah sebetulnya juga berasal dari kader-kader Muhammadiyah yang menyeberang atau menyempal.....

    • @alqudsi7474
      @alqudsi7474 2 หลายเดือนก่อน

      ​@@purnomoary6567
      *BAGAIMANA DG MAULID NABI....PAK MENURUT MUHAMMADIYAH...???*

    • @purnomoary6567
      @purnomoary6567 2 หลายเดือนก่อน +2

      @@alqudsi7474
      Hukum Maulid Nabi Saw bagi Muhammadiyah itu termasuk dalam perkara ijtihadiyah lah ya, dan tidak ada kewajiban tetapi juga tidak ada larangan untuk melaksanakannya. Bisa-bisa bid'ah kalau keblabasan. Jika perayaan ini telah membudaya di masyarakat, yang perlu dikritisi itu jika jadi ajang hura2, joget2, ndangdutan, pentas seni yg menyimpang dll. Jadinya malah jadi maksiat.

    • @haryanto12343
      @haryanto12343 2 หลายเดือนก่อน +2

      ​@@purnomoary6567
      *BID'AH, MAULID NABI SESUAI SUNNAH ???*
      Pengertian *sunnah* _(sunnah nabi)_ itu mencakup "perbuatan, perkataan, dan kebolehannya" _(fi'liyah, qouliyah, dan taqririyah)_ dari Nabi. Umumnya yang tidak cocok dengan maulid nabi adalah golongan pembaharuan (faham baru) --- yang dipakai mendalil kalau ada perbuatan contoh dari nabi _(fi'liyah)_ saja.
      Padahal sunnah nabi itu meliputi _fi'liyah_ (perbuatan), _qouliyah_ (perkataan sabda beliau), dan _taqririyah_ (kebolehan dari beliau).
      Pembacaan Maulid Nabi berisi :
      1. Kisah Sejarah Kelahiran Nabi Muhammad
      2. Pembacaan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW.
      _Pertama,_ dalil keutamaan dari kisah sejarah kelahiran Nabi Muhammad SAW antara lain perintah Al-Quran yang berhubungan dengannya untuk diambil pelajaran. _"Maka ceritakanlah wahai Nabi kisah ini kepada kaummu agar mereka berpikir.”_ (Al-A’raf: 176). _"Sesungguhnya pada kisah-kisah (para nabi dan umat mereka) itu terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. "_ (Yusuf : 111). Yang lain-lain antara lain Surah Al-Hasyr : 18 Surah Ar-Rum : 42, dan lain-lain banyak ayat yang sejenis.
      _Kedua,_ isi maulid nabi juga pembacaan shalawat atas Nabi Muhammad SAW. Disebutkan, _"Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.”_ (Al-Ahzab : 56). Selain perintah AlQur'an, juga Sunnah qouliyah (qola Rasul) perintah Nabi dari keutamaan membaca shalawat (hadits-hadits nabi tentang keutamaan membaca shalawat sangat banyak).
      Jadi jangan dibatasi sunnah itu *fi'liyah* saja (yang nabi contohkan) ini sangat mempersempit agama itu sendiri. Bahkan yang tidak ada dalilnya saja, kalau di Quran dan Hadits tidak ditemukan atas suatu masalah -- ada perintah untuk berijtihad, mosok yang jelas-jelas bersesuaian dengan qola Allah dan qola Rasul dilarang?
      Kadang-kadang ditemui juga sikap tidak ilmiah, ketika dalil-dalil itu ditunjukkan -- maka bukan lagi dalil yang akan ditanyakan --- tetapi akan bergeser, "Apakah Nabi melakukannya?". Jadi disinilah pentingnya memahami *As-Sunnah* itu, tidak hanya sebatas contoh perbuatan Nabi (fi'liyah) saja, tetapi juga meliputi sabdanya (qouliyah, qola Rasul) dan bahkan kebolehan setujunya (taqririyah).
      _Ketiga,_ Abu Lahab paman Nabi yang memusuhi Islam disiksa terus menerus di dalam kuburnya tetapi diringankan siksanya setiap hari Senin. Hal demikian disebabkan karena bergembira dan senang sewaktu mendengar kelahiran Nabi Muhammad dan langsung memerdekakan budaknya Tsuwaibah kemudian menghadiahkan dia untuk beberapa waktu membantu merawat Nabi SAW bahkan menyusuinya.
      Dalam *Shahih al-Bukhari* disebutkan, “Urwah berkata, Tsuwaibah adalah budak Abu Lahab. Ia dimerdekakan oleh Abu Lahab, untuk kemudian menyusui Nabi. Ketika Abu Lahab meninggal, sebagian keluarganya bermimpi bahwa Abu Lahab mendapatkan siksa yang buruk. Di dalam mimpi itu, Abu Lahab ditanya. Apa yang engkau temui? Abu Lahab menjawab, aku tidak bertemu siapa-siapa, hanya aku mendapatkan keringanan di hari Senin karena aku telah memerdekakan Tsuwaibah.”
      Abu Lahab saja diringankan siksanya setiap hari Senin karena saking bergembira atas maulid kelahiran Nabi dengan memerdekakan budak --- padahal dia kafir mosok kita yang mukmin bergembira dengan membaca kisah maulid Nabi dan membaca shalawat salam kepadanya malah berdosa, bid'ah masuk neraka?.

  • @dwiwahyono6815
    @dwiwahyono6815 2 หลายเดือนก่อน +1

    Orang ini siapa sih, dari thn 70 an saya sekolah sd di muhamadyah, gak pernah ada di ajarin qunut subuh, kok sekarang gara gara adi hidayat di muhamadyah subuh pakai qunut, ilmu dari mana itu dia dapat

  • @jibrinshalihal-fauzan9542
    @jibrinshalihal-fauzan9542 หลายเดือนก่อน

    jelasnya Muhammadiyah pecah dua kubu atau bahkan tiga kubu(versi).
    versi Adi
    versi ustadz Mujiman, ustadz Zulkarnain el maduri
    versi tarjih.
    mungkin ada versi pengamat.
    atau versi muNU,musa,musrik,mulib,musyi,yg penting Muhammadiyah banyak anggotanya biar seimbang dg NU walau isinya gado gado.
    maaf ya.
    persatuan islam (persis),murni tidak ada penyusup.
    al irsyad nurni ,NTA murni.
    Muhammadiyah yg murni menurut saya versi ustadz Mujiman dan ustadz Zulkarnain.pembela tarjih .
    me

  • @taufikmoh5308
    @taufikmoh5308 หลายเดือนก่อน

    Tarjih itu punya Muhammadiyah qunut itu sejak dulu NU jadi g usah membahas dapur orang.

  • @endahsantoso-k8k
    @endahsantoso-k8k 2 หลายเดือนก่อน +1

    Di daerah sy ngak ada aunut.

  • @ghofarabdul5602
    @ghofarabdul5602 หลายเดือนก่อน

    Ustad EJP kok di.percaya di md ,malah merusak di muhamadiyah UAH lebih alim

  • @luckysetia8803
    @luckysetia8803 2 หลายเดือนก่อน

    Endang benar, jauhilah syubhat dari si Dayat, ngeri.......

  • @sutriyonosoedjari406
    @sutriyonosoedjari406 หลายเดือนก่อน

    Sudah gak usah di perdebatkan.
    Buat gaduuh saja

  • @slametbws8665
    @slametbws8665 2 หลายเดือนก่อน +2

    Plin-plan...tak sesuai di lapangan...mengapa takut...ya ustad

    • @asepsaefuddin3191
      @asepsaefuddin3191 2 หลายเดือนก่อน

      JIKA YG D LAKUKAN NABI WALAUPUN SATU X ITU BERLAKU SAMPAI HARI QIAMAT....ITU PENDAPT IMM SYAFII....

    • @ninahb1289
      @ninahb1289 2 หลายเดือนก่อน +1

      ​@@asepsaefuddin3191berbeda biasa saja, yang penting gak lepas 4 imam mahzab

  • @gunawansolo
    @gunawansolo หลายเดือนก่อน

    Sama dg Ustadz Mujiman: th-cam.com/video/BIN9TfbI3TU/w-d-xo.htmlsi=EJrnsZQPu1_f_ORu

  • @IrhamiSyukur
    @IrhamiSyukur 2 หลายเดือนก่อน +1

    Asli muhammadiyah ini.. Bukan mu-sa

  • @aisyahgirindramutia4623
    @aisyahgirindramutia4623 2 หลายเดือนก่อน

    Ustadz Adi Hidayat yang menyanjung guru sekumpul . secara berlebihan ya .....

    • @BarokahMubarok
      @BarokahMubarok 2 หลายเดือนก่อน

      Endang bergaul dengan salafi

  • @nurachsinharis8604
    @nurachsinharis8604 2 หลายเดือนก่อน +3

    Saya selaku warga Muhammadiyah membenarkan pernyataan ustdz Endang Jaya. tp Muhammadiyah sekarang sudah diseret seret kemana yg mereka suka walaupun ......

    • @sunarno6585
      @sunarno6585 2 หลายเดือนก่อน +1

      PakNur.apa sudah membaca buku yg dibawa ustadz peci hitam itu.dan pak endang status di organisasi MD sebaiknya apa

    • @sunarno6585
      @sunarno6585 2 หลายเดือนก่อน

      Sebagai

    • @alqudsi7474
      @alqudsi7474 2 หลายเดือนก่อน

      th-cam.com/video/wj07r2_XaxM/w-d-xo.htmlsi=MiKH-yFJqwXrI6xF

    • @alqudsi7474
      @alqudsi7474 2 หลายเดือนก่อน +1

      ​@@sunarno6585
      Endang ngakunya sebagai ketua tabligh di sumsel

    • @Ustadztoipsubandi
      @Ustadztoipsubandi  หลายเดือนก่อน

      Keputusan Tarjih Muhammadiyah tentang Qunut subuh sudah ada sejak pak Endang Jaya belum Lahir pak 😂😂😂

  • @ghofarabdul5602
    @ghofarabdul5602 2 หลายเดือนก่อน +5

    Itu yg benar ,sementara salafi yg menyamar muhammadiyah di muhamadiyah menganggap bidaah,sebenarnya salafi menjadi benalu di muhamadiyah

    • @ibnurasyid3349
      @ibnurasyid3349 2 หลายเดือนก่อน

      Buya Hamka sangat tegas mendukung dakwah salafiyyah yang ketika itu sering disebut sebagai Wahabi. Hal ini nampak jelas pada perkataan beliau pada salah satu bukunya bahwa:
      "Wahabi ialah meneguhkan kembali ajaran Tauhid yang murni, menghapuskan segala sesuatu yang akan membawa kepada syirik. Sebab itu timbullah perasaan tidak ada tempat takut melainkan Allah SWT. Wahabi adalah menantang keras kepada Jumud, yaitu memahami agama dengan beku. Orang harus kembali kepada Al-Qur'an dan al-Hadits."
      Sumber: Dari Perbendaharaan Lama: Menyingkap Sejarah Islam di Nusantara, Hal. 213-216, Penerbit Gema Insani, Cet.1, Agustus 2017.

    • @ibnurasyid3349
      @ibnurasyid3349 2 หลายเดือนก่อน

      Buya Hamka menulis dlm buku beliau "Antara Fakta dan Khayal Tuanku Rao" Bab "Wahabi dan Mazhab-Mazhab", Buya Hamka menjelaskan panjang lebar tentang paham Wahabi yang semulanya memang di kalangan mazhab Hambali, tapi dalam penyebarannya ke Libya tdk merubah mazhab mereka Maliki, lalu ke Hindustan yang bermazhab Hanafi, lalu ke Minangkabau, gerakan Paderi yg bermazhab Syafi'i.
      Lalu beliau menjelaskan: _"Jelas, sebagaimana Sejarah Paderi yang "tradisional" kita terima, bahwa seluruh Alam Minangkabau memerima gerakan Wahabi dengan tidak perlu menukar mazhab, Tuanku Nan Tuo, Syaikhul Masyaikh (Guru dari sekalian Guru) cukup disiarkan tidak dengan kekerasan dan ada yang menyusun kekuatan memberantas segala bid'ah dan khurafat adat jahiliyah; kalau perlu dengan pedang!"_
      Dalam Bab "Menempuh Jalan Gelap Sendiri" paragraf terakhir: _"Tetapi kalau orang sudi menerima fakta jelas yang saya kemukakan, orang tidak akan bingung! Sebab memang tidak pernah ada Mazhab Hambali di Minangkabau, hanya ada penganut Mazhab Syafi'i yang terpengaruh oleh semangat ajaran Imam Muhammad bin Abdul Wahhab, Yaitu kembali kepada ajaran Tauhid yang sejati. Dilanjutkan terus sampai kini."_
      Sumber: dikutip langsung dari buku karya Buya Hamka: "Antara Fakta dan Khayal Tuanku Rao"

    • @ibnurasyid3349
      @ibnurasyid3349 2 หลายเดือนก่อน

      Buya Hamka, ulama panutan Muhammadiyah berakidah salaf, tidak mentakwil sifat2x Allah. Baru belakangan muncul UAH yg mentakwil sifat2x Allah istiwa menjadi istaula, dan mentakwil sifat Allah turun ke langit dunia, lalu mengaku sbg "orang Muhammadiyah" dan dijadikan "tokoh Muhammadiyah"...
      Tapi ironisnya malah banyak orang sok tahu yg nuduh salafy yg menyelusup ke Muhammadiyah....
      Buya Hamka menulis tentang istiwa di buku karya beliau "Tanja Djawab" hal 85:
      "Tuhan bersemayam di atas arsy haruslah (wajib) diterima dalam keseluruhannya, dengan tidak menanyakan “kaifa”, bagaimana rupa tangan itu, mata itu, atau duduk semacam itu."
      Buya HAMKA pula menjelaskan dalam buku "Pelajaran Agama Islam" hlm. 49,
      “Maka kalau dikatakan Tuhan Allah bersifat mendengar, bukanlah artinya pendengaranNya itu sama dengan pendengaran kita yang memakai telinga macam ini. Kalau Dia melihat bukanlah artinya alat penglihataNya adalah mata sebagai mata kita yang diberikanNya ini. Kalau Dia berkata tidaklah Dia berlidah dan bermulut sebagai kita. Dia membina langit, Dia menghamparkan bumi, Dia duduk di Arsy, dan lain-lain sebagainya.
      Semuanya itu tidaklah serupa dengan yang kita pikirkan atau terdapat dalam kebiasaan kita. Kalau Dia berkata bahwa Dia bertangan yang terletak di atas tangan kita, bukanlah Dia beranggota tubuh sebagai anggota tubuh kita ini. Alhasil, sifat alam yang dijadikan oleh Tuhan tidaklah serupa dengan sifat Tuhan, sebab Tuhan bukan alam dan alam bukan Tuhan.
      Bertengkar-tengkar dan kadang-kadang mengambil tempo berlama-lama, sampai berpisah kepada beberapa firkah dan mazhab diantara ahli-ahli fikir islam membicarakan sifat-sifat Tuhan itu, tentang Dia memandang dengan mataNya, Dia bertangan, Dia duduk di atas Arsy, Dia turun ke langit pertama di pertiga malam dan lain-lain.”

    • @sukardi3456
      @sukardi3456 2 หลายเดือนก่อน +3

      Mf..jgn sebut salafi..mrka bukn salaf..mrk wahabi..pentholannya d gaji..mrk bkn dakwah..tp mnyampaikan doktrin

    • @BarokahMubarok
      @BarokahMubarok 2 หลายเดือนก่อน +1

      ​@@ibnurasyid3349buya hamka tdk ngaku-ngaku paling salaf dan tidak mengkafirkan beda manhaj.tidak seperti salafi mengkafirkan beda manhaj l, termasuk mengkafirkan Muhammadiyah. Lo yang sok tahu.salafi bekerja di Muhammadiyah,tapi menyerang Muhammadiyah.

  • @umaryani1279
    @umaryani1279 หลายเดือนก่อน

    KALAO SAYA TETAP UAH YH PENGERTIANYA LUAS .TIDAK CUPET .BUKAN TAU SATU HADIS UDAH MELOTOT LOTOT .SEPERTI TAU NABI SENDIRI .

  • @umaryani1279
    @umaryani1279 หลายเดือนก่อน

    KALAO BERPENDAPAT EMPAT MANHAD APA KURANG JELAS .KOK MAUNYA MENYIMPULKAN SENDIRI SENDIRI .YG AKHIRNYA KESANA KEMARI .APAKAH ULAMAK DAHULU YG HAFAL RIBUAN HADIS ITU KURANG PINTAR .KOK SEKARANG SEKARANG RIBUT TERUS .APALAGI YG NGAKU SALAFI PARAH .SEPERTI TAU NABI SENDIRI .