Dalamnya udah kosong, mbak. Dulunya masih ada peninggalan sejarah berupa peralatan masak, alat musik, dll. Tapi sekarang udah dipindahin.. :) Terima kasih sudah buat video ttg Istana dalam Loka.. bahasa Sumbawanya, bale bala..
Begitu pula raja belanda dan balai rendah dan tinggi pada 1873 dalam undang undang tentang bea impor dan ekspor, membedakan daerah-daerah Hindia Belanda dari negara-negara pribumi di Nusantara bagian timur yang bersahabat dengan pemerintah Belanda Sejarawan menulis karena ditugaskan oleh zaman. (GJ resink) Wilayah laut kerajaan-kerajaan gunung Tabur dan Riau hingga 1910 M, sekarang jarang yang tahu tentang kerajaan Gunung Tabur (Kalimantan Timur). Dua tahun sebelum peraturan umum mengenai perkawinan campuran dalam lembaran negara 1898 no. 158 berlaku, “Instruksi untuk orang Makassar dan orang-orang timur asing di Ternate.” Dicabut. Pada tahun 1877 kerajaan-kerajaan Indonesia masih diperkenankan memasang benderanya sendiri dan bendera-bendera itu dapat berkibar diatas kapal-kapal dari kerajaan. Pada 1880 Mahkamah Agung menerima sebuah perkara yang mengenai tindak-tindak pidana yang dilakukan di sebuah kapal yang berlayar dengan bendera asing dimana pelaut-pelautnya bukan penduduk Hindia Belanda. Pulau-pulau Papua, Aru, dan Kei yang tidak dapat dipandang sebagai termasuk wilayah Hindia Belanda dan tidak merupakan bagian yang menjadi satu dengannya. Bukankah pada 1879 pengadilan tinggi di Batavia menganggap seorang kontrolir di Jambi sebagai seorang agen politik yang diperbantukan kepada sultan kerajaan itu, dimana menurut majelis itu memang terdapat beberapa tempat yang “dipandang termasuk wilayah Hindia Belanda”, tetapi sisanya harus digolongkan kepada negara-negara di Nusantara bagian timur yang bersahabat dengan pemerintah Belanda” Pada 1871 Mahkamah Agung menyebut pulau lain, yaitu Sulawesi tentang kemerdekaan Kerajaan Gowa. Pada 1895 Mahkamah Agung masih melihat adanya negara-negara kecil yang merdeka di Pulau Sumbawa, Dalam atlas Hindia Belanda kementrian memperlihatkan pada lembaran raksasa atlas Sumatera Tengah “negara-negara merdeka” di sebelah utara dan timur wilayah Pemerintah Sumatera Barat, selanjutnya negara Kerinci Merdeka dan negara-negara lain. Termasuk didalamnya Dalu Dalu dan Rokan. Sedangkan pada halaman ketiga terdapat negara-negara Batak merdeka disamping Sumatera Timur dan Tapanuli. Karena Atlas ini disusun di Biro Topografi di Batavia pada tahun-tahun 1897-1904.
Dalamnya udah kosong, mbak. Dulunya masih ada peninggalan sejarah berupa peralatan masak, alat musik, dll. Tapi sekarang udah dipindahin.. :)
Terima kasih sudah buat video ttg Istana dalam Loka.. bahasa Sumbawanya, bale bala..
terima kasih atas informasinya. sangat bermanfaat.
Begitu pula raja belanda dan balai rendah dan tinggi pada 1873 dalam undang undang tentang bea impor dan ekspor, membedakan daerah-daerah Hindia Belanda dari negara-negara pribumi di Nusantara bagian timur yang bersahabat dengan pemerintah Belanda
Sejarawan menulis karena ditugaskan oleh zaman. (GJ resink)
Wilayah laut kerajaan-kerajaan gunung Tabur dan Riau hingga 1910 M, sekarang jarang yang tahu tentang kerajaan Gunung Tabur (Kalimantan Timur). Dua tahun sebelum peraturan umum mengenai perkawinan campuran dalam lembaran negara 1898 no. 158 berlaku, “Instruksi untuk orang Makassar dan orang-orang timur asing di Ternate.” Dicabut.
Pada tahun 1877 kerajaan-kerajaan Indonesia masih diperkenankan memasang benderanya sendiri dan bendera-bendera itu dapat berkibar diatas kapal-kapal dari kerajaan.
Pada 1880 Mahkamah Agung menerima sebuah perkara yang mengenai tindak-tindak pidana yang dilakukan di sebuah kapal yang berlayar dengan bendera asing dimana pelaut-pelautnya bukan penduduk Hindia Belanda.
Pulau-pulau Papua, Aru, dan Kei yang tidak dapat dipandang sebagai termasuk wilayah Hindia Belanda dan tidak merupakan bagian yang menjadi satu dengannya.
Bukankah pada 1879 pengadilan tinggi di Batavia menganggap seorang kontrolir di Jambi sebagai seorang agen politik yang diperbantukan kepada sultan kerajaan itu, dimana menurut majelis itu memang terdapat beberapa tempat yang “dipandang termasuk wilayah Hindia Belanda”, tetapi sisanya harus digolongkan kepada negara-negara di Nusantara bagian timur yang bersahabat dengan pemerintah Belanda”
Pada 1871 Mahkamah Agung menyebut pulau lain, yaitu Sulawesi tentang kemerdekaan Kerajaan Gowa. Pada 1895 Mahkamah Agung masih melihat adanya negara-negara kecil yang merdeka di Pulau Sumbawa, Dalam atlas Hindia Belanda kementrian memperlihatkan pada lembaran raksasa atlas Sumatera Tengah “negara-negara merdeka” di sebelah utara dan timur wilayah Pemerintah Sumatera Barat, selanjutnya negara Kerinci Merdeka dan negara-negara lain. Termasuk didalamnya Dalu Dalu dan Rokan. Sedangkan pada halaman ketiga terdapat negara-negara Batak merdeka disamping Sumatera Timur dan Tapanuli. Karena Atlas ini disusun di Biro Topografi di Batavia pada tahun-tahun 1897-1904.