hahahaha..., yusril dari dulu tokoh nasional yg gak laku, partai nya pun gak laku.. sudah pasti tdk mempu mengatakan kebenaran, jabatan baru bisa ilang.. 😂😂
Masalah utama itu lembaga mana yang harus mengurus pelanggaran HAM? Banyak lembaga HAM (yang terbaru menteri HAM) tapi mereka ini tidak pernah memanggil para terduga pelanggaran HAM, hanya bicara omong kosong di media bakal menyelesaikan kasus ham. Komnas HAM pun tidak bisa apa apa, hanya untuk memanggil paksa para terduga kasus 98 seperti prabowo dan wiranto saja tidak bisa, karena harus ada izin pengadilan (dan pengadilan selalu menolaknya). Minimal kasihlah kekuasaan komnas HAM seperti KPK bisa memanggil paksa para terduganya, sekarang gimana mau selesaikan, buat panggil terduga aja tidak bisa Ditambah lagi masalah politik, ketika terduganya ikut nyalon seperti wiranto dan prabowo pasti lah digoreng, tinggal dimana kubunya, kalau 2014-2019 pendukung jokowi banyak setuju prabowo terduga pelanggaran HAM tapi 2024 kemarin tentu saja karena jokowi dukung prabowo jadi prabowo bersih dari HAM. Dan akhirnya keluarga korban semakin menderita menunggu nasib anaknya yang entah dimana dan dikubur dimana, selalu diberikan janji janji palsu para politikus
@@fathorrahman5153 Sejak jaman indonesia merdeka… Yang paling ngotot nyerang pimpinan negara dan mengadu domba ya asing. Asing paling suka modalin kaki tangannya utk bikin situasi ga kondusif.. cairrr trus tempooooo .. ajukan proposal yang banyak utk nyerang prabowo
@@ocitss1236lha yg diceritakan kan fakta, semua ada di TV pada saat itu kok.kau kira ini cerita fiksi??? Maklum lah bocil dibuat saja belum saat kejadian ini.
@@agussuhendar9677 sudah lama G30s PKI ini dilupakan, tapi tahun ini kembali sepertinya diberi arahan memasang bendera seolah olah menjadi balik ke jaman ORBA. dulu waktu kecil waktu TV cuma ada TVRI, sudah bosen tiap tahun nonton film G30sPKI, dan satu kelas di boyong ke bioskop buat menonton film pemberantasan komunis di desa desa apa tuh judul filmnya sampe lupa
PANTES TEMPO INI GA MAJU2 KONTENNYA MUNDUR KEBELAKANG ADMINNYA KAUM SAKIT HATI SEMUA,GW DENGER ADMINNYA UDAH BANYAK YG MENINGGAL KARNA SAKIT KRONIS 😂 LANJUTKAN TEMPO KALIAN KALIAN HANYA MEMBINASAKAN DIRI SENDIRI 👍✌️😂
Bagaimana perasaan orang tua korban, ketika menteri bilang bahwa itu bukan pelanggaran berat. Andaikan terjadi dengan keluarganya, hancur luluh pasti perasaannya
PANTES TEMPO INI GA MAJU2 KONTENNYA MUNDUR KEBELAKANG ADMINNYA KAUM SAKIT HATI SEMUA,GW DENGER ADMINNYA UDAH BANYAK YG MENINGGAL KARNA SAKIT KRONIS 😂 LANJUTKAN TEMPO KALIAN KALIAN HANYA MEMBINASAKAN DIRI SENDIRI 👍✌️😂
PANTES TEMPO INI GA MAJU2 KONTENNYA MUNDUR KEBELAKANG ADMINNYA KAUM SAKIT HATI SEMUA,GW DENGER ADMINNYA UDAH BANYAK YG MENINGGAL KARNA SAKIT KRONIS 😂 LANJUTKAN TEMPO KALIAN KALIAN HANYA MEMBINASAKAN DIRI SENDIRI 👍✌️😂
@@gastipistipis2751Knp tdk ada yg membantah scr resmi media Tempo di setiap laporannya ?? itu artinya informasi yg mrk sajikan tdk kaleng2.... kalo kamu jelas manusia kaleng2, alias ga jelas 😅
Kalau kita masih selalu memikirkan masa lalu yang tidak pernah ada yang tahu siapa yang mendalangi Indonesia tidak akan maju2, bisa2 Indonesia ini akan jadi ladang penghasilan orang asing,jadi menurut saya ayulah kita berpikir kedepan dan bantu presiden kita yang seorang patriot sejati, rela berkorban baik materi dan jiwabraga untuk bangsa ini.
Bila yusril, berada d pihak yg pro, y otomatis menganggap peristiwa 98 tidak melanggar HAM berat, karena udah d beri jabatan, tp bila gak d beri jabatan pasti akan mengatakan itu pelanggaran BERAT,
gak juga. lagian peristiwa 98 itu termasuk kategori pelanggaran HAM BERAT pas jaman jokowi aja bukan dari tahun 98 ko. mungkin jokowi aja yg dulu caper. wong yusril bicara sesuai pandangan dia yg bersumber dari kongres HAM PBB ko.
Di kotaku waktu itu, thn 1998, banyak mahasiswa yang menjadi korban peristiwa '98. Waktu itu banyak mahasiswa yang hilang & sampai sekarang tdk ditemukan...Entah kemana & apa yg terjadi pada mereka😢😢 Buat para korban peristiwa 1998... Alfatihah 🤲
Masalah utama itu lembaga mana yang harus mengurus pelanggaran HAM? Banyak lembaga HAM (yang terbaru menteri HAM) tapi mereka ini tidak pernah memanggil para terduga pelanggaran HAM, hanya bicara omong kosong di media bakal menyelesaikan kasus ham. Komnas HAM pun tidak bisa apa apa, hanya untuk memanggil paksa para terduga kasus 98 seperti prabowo dan wiranto saja tidak bisa, karena harus ada izin pengadilan (dan pengadilan selalu menolaknya). Minimal kasihlah kekuasaan komnas HAM seperti KPK bisa memanggil paksa para terduganya, sekarang gimana mau selesaikan, buat panggil terduga aja tidak bisa Ditambah lagi masalah politik, ketika terduganya ikut nyalon seperti wiranto dan prabowo pasti lah digoreng, tinggal dimana kubunya, kalau 2014-2019 pendukung jokowi banyak setuju prabowo terduga pelanggaran HAM tapi 2024 kemarin tentu saja karena jokowi dukung prabowo jadi prabowo bersih dari HAM. Dan akhirnya keluarga korban semakin menderita menunggu nasib anaknya yang entah dimana dan dikubur dimana, selalu diberikan janji janji palsu para politikus
Masalah utama itu lembaga mana yang harus mengurus pelanggaran HAM? Banyak lembaga HAM (yang terbaru menteri HAM) tapi mereka ini tidak pernah memanggil para terduga pelanggaran HAM, hanya bicara omong kosong di media bakal menyelesaikan kasus ham. Komnas HAM pun tidak bisa apa apa, hanya untuk memanggil paksa para terduga kasus 98 seperti prabowo dan wiranto saja tidak bisa, karena harus ada izin pengadilan (dan pengadilan selalu menolaknya). Minimal kasihlah kekuasaan komnas HAM seperti KPK bisa memanggil paksa para terduganya, sekarang gimana mau selesaikan, buat panggil terduga aja tidak bisa Ditambah lagi masalah politik, ketika terduganya ikut nyalon seperti wiranto dan prabowo pasti lah digoreng, tinggal dimana kubunya, kalau 2014-2019 pendukung jokowi banyak setuju prabowo terduga pelanggaran HAM tapi 2024 kemarin tentu saja karena jokowi dukung prabowo jadi prabowo bersih dari HAM. Dan akhirnya keluarga korban semakin menderita menunggu nasib anaknya yang entah dimana dan dikubur dimana, selalu diberikan janji janji palsu para politikus
Pelanggaran HAM karena : 1. Direncanakan dengan Matang, oleh Aparat dan sepengetahuan Atasannya 2. Merampas Hak kebebasan berpendapat orang lain 3. Ada beberapa orang aktifis tidak ditemukan sampai saat ini belum kembali 4. berat tidaknya Pelanggaran HAM telah diputuskan di DPR bukan pelanggaran HAM berat Belajar dari kejadian tsb mudah2an tidak terulang lagi, dan mudah2an pemimpin baru lebih bijaksana dan mengobati luka lama rakyat dengan menjadi pemimpin yg bijaksana, yg mensejahterakan kehidupan rakyat, mencerdaskan kehidupan bangsa, menjaga persatuan bangsa. Sehingga Indonesia menjadi lebih baik
Kayaknya empat (4) perwira yg "dipecat" tidak benar2 dipecat, buktinya salah satunya pensiun Mayor Jendral dan sekarang nyalon jadi Gubernur Sulawesi Utara
kadang kita perlu lupa, memaafkan dan maju terus, dunia tempat yg tak abadi, dulu rezim tak baik, kalau terus menerus ada rezim tak baik, artinya lu salah dunia, lu mesti ke dunia lain agar lu tenang gga ngritik melulu
Masalah utama itu lembaga mana yang harus mengurus pelanggaran HAM? Banyak lembaga HAM (yang terbaru menteri HAM) tapi mereka ini tidak pernah memanggil para terduga pelanggaran HAM, hanya bicara omong kosong di media bakal menyelesaikan kasus ham. Komnas HAM pun tidak bisa apa apa, hanya untuk memanggil paksa para terduga kasus 98 seperti prabowo dan wiranto saja tidak bisa, karena harus ada izin pengadilan (dan pengadilan selalu menolaknya). Minimal kasihlah kekuasaan komnas HAM seperti KPK bisa memanggil paksa para terduganya, sekarang gimana mau selesaikan, buat panggil terduga aja tidak bisa Ditambah lagi masalah politik, ketika terduganya ikut nyalon seperti wiranto dan prabowo pasti lah digoreng, tinggal dimana kubunya, kalau 2014-2019 pendukung jokowi banyak setuju prabowo terduga pelanggaran HAM tapi 2024 kemarin tentu saja karena jokowi dukung prabowo jadi prabowo bersih dari HAM. Dan akhirnya keluarga korban semakin menderita menunggu nasib anaknya yang entah dimana dan dikubur dimana, selalu diberikan janji janji palsu para politikus
Emang salah kok hormat, ada pasal penghinaan simbol negara lho bisa dipenjara. Kalau kritik dan kritis seperti tempo gw setuju. Kalau menghina lain soal! Bagus untung nya dibekukan bukan di DO dan ditangkap.
@@DwiNugrosalah gimana Tong ?dulu Jokowi dikritik biasa-biasa aja kok sekarang dikritik panas emang dasarnya mental orde baru anti kritik dan gak mau dikritik
Lain ceritanya, kalau yg jadi korbannya huru hara thn 1998, yg terbunuh, diculik, hilang, atau dihilangkan, masih ada hubungan keluarga dng Oom Yusril Ihza Mahendra, tentu lain sikap & reaksinya. Sekarang dia duduk di Pos Menko Hukum & HAM, di kabinet Mas Wowo, mana mau dia ngorek2 lagi kasus "Bos" nya dimasa lalu, yg sekarang sudah jadi RI 1 ! Oom Yusril hari ini, sudah metamorfosa "jadi orang politik", bukan lagi Profesor hukum, meskipun resminya jadi Menteri ngurusin karut marut penegakan hukum, di Republik maling ini. Nggak berharap banyak, dng jabatannya sekarang....
bang Andi Arif pernah cerita dengan sy waktu diculik disiksa disetrum, pertanyaan nya sekarang Prabowo menang dengan telak jadi Presiden, dn krisis semakin parah, trimakasih TV TEMPO telah berani putar balik peristiwa tim mawar disitu ada keterlibatan Prabowo yg sekarang jadi Presiden Indonesia. 😂😂
@@StanleySantosoamnesia lupa sulit mengingat ngingat hal yg fakta. Atau pura2 lupa...apa ya kira2 penyebabnya. Dari masa penjajah sudah pergi. Sulit banget mencari tokoh tokoh yg bersih hati nurani nya, yg menduduki jabatan penting. Kalau kita terawang saat ini hampir di semua kedudukan penting sulit untuk dipercaya tentunya juga dihormati, dihargai. Berdasarkan nilai yg baik dari seorang pemimpin. Semoga ini tidak terjadi...😂
Masalah utama itu lembaga mana yang harus mengurus pelanggaran HAM? Banyak lembaga HAM (yang terbaru menteri HAM) tapi mereka ini tidak pernah memanggil para terduga pelanggaran HAM, hanya bicara omong kosong di media bakal menyelesaikan kasus ham. Komnas HAM pun tidak bisa apa apa, hanya untuk memanggil paksa para terduga kasus 98 seperti prabowo dan wiranto saja tidak bisa, karena harus ada izin pengadilan (dan pengadilan selalu menolaknya). Minimal kasihlah kekuasaan komnas HAM seperti KPK bisa memanggil paksa para terduganya, sekarang gimana mau selesaikan, buat panggil terduga aja tidak bisa Ditambah lagi masalah politik, ketika terduganya ikut nyalon seperti wiranto dan prabowo pasti lah digoreng, tinggal dimana kubunya, kalau 2014-2019 pendukung jokowi banyak setuju prabowo terduga pelanggaran HAM tapi 2024 kemarin tentu saja karena jokowi dukung prabowo jadi prabowo bersih dari HAM. Dan akhirnya keluarga korban semakin menderita menunggu nasib anaknya yang entah dimana dan dikubur dimana, selalu diberikan janji janji palsu para politikus
Konoha terkenal dengan membiarkan pelanggaran HAM menguap ditelan waktu, mulai Marsinah, Wartawan Udin Jogja, Munir, dst... Lenyap setelah yg maju pion2 untuk memuaskan tuntutan rakyat. Bahkan tuduhan korupsi Panglima Besar presiden Soeharto pun terjadi pemutihan... Apa lagi yg bisa diharapkan? Sejak 98 sudah 26 tahun bro, 😢. Airmata ibu bapak yg anaknya, mahasiswa waktu itu tak tau rimbanya. Belom lagi etnis Tionghoa yang jadi korban rudapaksa dan brutalisme. Sudah terlalu ruwet. Mampukah Kementrian HAM membalik sejarah dan memunculkan dalang utama kasus 98. Kita tggu saja.... Sampai 5 tahun ke depan. Yusril Ihza Mahendra aja mulai menutupinya 😢
Pelanggaran HAM selalu ada setiap saat. Era jokowipun juga ada kasus paniai, tragedi km.50. Sudahlah mending liat kedepan daripada ngurusin masa lalu terus. Lagipula byk kasus2 masa lalu tsb didramatisasi yg ini jadi alasan kenapa sejak dulu hingga skrg sulit sekali diselesaikan. Aktivis2 kuat dlm membuat Narasi tapi lemah sekali soal memberikan bukti.
Masalah utama itu lembaga mana yang harus mengurus pelanggaran HAM? Banyak lembaga HAM (yang terbaru menteri HAM) tapi mereka ini tidak pernah memanggil para terduga pelanggaran HAM, hanya bicara omong kosong di media bakal menyelesaikan kasus ham. Komnas HAM pun tidak bisa apa apa, hanya untuk memanggil paksa para terduga kasus 98 seperti prabowo dan wiranto saja tidak bisa, karena harus ada izin pengadilan (dan pengadilan selalu menolaknya). Minimal kasihlah kekuasaan komnas HAM seperti KPK bisa memanggil paksa para terduganya, sekarang gimana mau selesaikan, buat panggil terduga aja tidak bisa Ditambah lagi masalah politik, ketika terduganya ikut nyalon seperti wiranto dan prabowo pasti lah digoreng, tinggal dimana kubunya, kalau 2014-2019 pendukung jokowi banyak setuju prabowo terduga pelanggaran HAM tapi 2024 kemarin tentu saja karena jokowi dukung prabowo jadi prabowo bersih dari HAM. Dan akhirnya keluarga korban semakin menderita menunggu nasib anaknya yang entah dimana dan dikubur dimana, selalu diberikan janji janji palsu para politikus
yaqinlah para punculik itu tak takut akan azab Allah swt. dia bangga dan merasa koboy dgn menculik orang alasan.melaukan ketidak stabilan negara sebenarnya yg bikin negara tidak stabil itu ya para penguasalah. atau para oligarqi.
PANTES TEMPO INI GA MAJU2 KONTENNYA MUNDUR KEBELAKANG ADMINNYA KAUM SAKIT HATI SEMUA,GW DENGER ADMINNYA UDAH BANYAK YG MENINGGAL KARNA SAKIT KRONIS 😂 LANJUTKAN TEMPO KALIAN KALIAN HANYA MEMBINASAKAN DIRI SENDIRI 👍✌️😂
Move on itu penting dalam kehidupan ,, .siapapun orang nya psti tidak akan prnah lepas dari kesalhan dan dosa,, Klo kalian memang pintar logika mu bersih,, tentu kalian akan spendapat,, pak prabowo itu memang tidak prnah terlibat dlam hal ini,, . Mengapa dia di pecat ,,? Krna pak prabowo adalah komandan nya ,, prajurit yg melakukan kesalahan tentu komandan nya yg kena getahnya,, walaupun seoarang komandan benar2 tidak tau menahu apa yg telah di lakukan prajuritnya,, .tetap dia akan di mintai pertanggung jawaban sebagai komandan nya,, aq tau struktur militer A sampai Z ,, Kmbali ke logika ,,jika pak prabowo benar2 terlibat dlam kasus ini,, tentu dia bukan hanya di pecat dari TNI ,,psti dpat hukuman penjara juga,, Tpi kenyata,annya apa,,?? Pak prabowo smpai skrang sampai detik ini juga,, tidak prnah ada orang yg bsa mmbuktikan bhwa beliau memang terlibat,, Logika bersih tntu bsa mmberi wawasan yg luas dari sekedar isu yg tk prnah ada benarnya,,
Demi JABATAN diangkat Menko oleh Prabowo dan uang, Yusril terkutuk berkhianat kpd Rakyat Indonesia melakukan pemutihan pelanggaran berat HAM. Dia harus diadili mahkamah Internasional atas kategori ikut melanggar HAM bersama Prabowo.
PESIMIS! Pertanyaan di kepala; andai besok ada menteri tersandung masalah, apa bisa Prabowo objektif sekalipun dia ingin? Bagaimana jika menteri dimaksud pindah haluan, bikin koalisi baru mengangkat borok lama kasus 98? Transaksi jual beli kasus, atau saling sandera akan terus terjadi . . . akhirnya gak ada yang mikirin rakyat?
korban kerusuhan 98 dari pihak warga biasa terutama warga keturunan jauh lebih besar daripada aktivis & mahasiswa, tp aneh hal ini ga pernah diangkat, trus korban pemberontakan pki 48 smpe 65 jg ga pernah disinggung padahal ada ribuan korban jiwa, korban dari begal, krininal, buly, persekusi,dst yg terjadi di masyarakat kita jg ga pernah jd isu ham, korban judol pinjol ( sampe bunuh diri) ga pernah jd perhatian ham, padahal ini semua jauh lebih urgent dr sekedar bbrp aktifis, seperti yg kita tau jg bbrp aktifis itu sekarang sdh terlibat dlm politik praktis, bahkan pak pak prabowo & xanana gusmao kemarin berpelukan waktu ketemu yg dulunya todong2an. jd bnr pendapat prof yusril, tutup yg lama, uruslah yg sekarang utk kemajuan bersama. gw sendiri merasakan reformasi bukan membuat indonesia labih baik, malah turun kelas, buktinya apa? kurs rupiah sampe hari ini blm.bisa dibawah 10ribu, hehe
maaf mas korban judol itu ga ada mas !!! mereka yg mengaku korban judol itu adalah pelaku pelaku judi yg kalah dan pelaku perjudian itu harus di di hukum karena melanggar hukum bukan dintolong !!!
ngpaen ,ya tutup sejarah yng lama kerusuhan 98 ya,kasian seorang ibu yng kehilangan anak nya yng di culik ,dn ibunya bersedih dn sengsara, hati nya berduka yng dalam dn sakit sekali ,kehilangan anak nya, nda punya perasaan ya 😭😭
Sepertinya memang, ada yg tdk mengingunkan ketenangan di negara ini, luka lama dibuka, agr ada stimulan dendam dan saling balas....sjg kita disibukkan dgn urusan masa lalu dan penyelesaiannya masa kini, di sisi lain, konglomerat non pribumi/non WNI mengeruk kekayaan alam negeri, kita diamkan...... Ternyata Budaya Pemaaf itu hanya Slogan semata, kita tak mampu berdamai dgn diri sendiri, apa lg dgn org lain....
Masalah utama itu lembaga mana yang harus mengurus pelanggaran HAM? Banyak lembaga HAM (yang terbaru menteri HAM) tapi mereka ini tidak pernah memanggil para terduga pelanggaran HAM, hanya bicara omong kosong di media bakal menyelesaikan kasus ham. Komnas HAM pun tidak bisa apa apa, hanya untuk memanggil paksa para terduga kasus 98 seperti prabowo dan wiranto saja tidak bisa, karena harus ada izin pengadilan (dan pengadilan selalu menolaknya). Minimal kasihlah kekuasaan komnas HAM seperti KPK bisa memanggil paksa para terduganya, sekarang gimana mau selesaikan, buat panggil terduga aja tidak bisa Ditambah lagi masalah politik, ketika terduganya ikut nyalon seperti wiranto dan prabowo pasti lah digoreng, tinggal dimana kubunya, kalau 2014-2019 pendukung jokowi banyak setuju prabowo terduga pelanggaran HAM tapi 2024 kemarin tentu saja karena jokowi dukung prabowo jadi prabowo bersih dari HAM. Dan akhirnya keluarga korban semakin menderita menunggu nasib anaknya yang entah dimana dan dikubur dimana, selalu diberikan janji janji palsu para politikus
PANTES TEMPO INI GA MAJU2 KONTENNYA MUNDUR KEBELAKANG ADMINNYA KAUM SAKIT HATI SEMUA,GW DENGER ADMINNYA UDAH BANYAK YG MENINGGAL KARNA SAKIT KRONIS 😂 LANJUTKAN TEMPO KALIAN KALIAN HANYA MEMBINASAKAN DIRI SENDIRI 👍✌️😂
Rakyat Indonesia terlalu gampang melupakan sejarah...tapi apa mau di kata..sosok korban yg mengalami kesadisan... beliau duduk di kabinet.... PERCUMA kita semua
@@Muraqqikarena media spt tempo ini aku melihatnya adu domba. Jujur, sebagai bagian dari masyarakat, Indonesia skrng butuh kestabilan politik utk pembangunan. Klu dibilang gampang melupakan sih salah, karena saat kejadian, generasiku masih pada bayi. Jadi gk tau gmn kejadiannya. Kalau disuruh baca buku, versi yg mana? Karena masing2 pihak punya sudut pandang dan kepentingan masing2.
permisi, kata "BELIAU" sepertinya tidak cocok untuk para politikus negeri ini, dari dulu cuma ada 2 orang yg pantas disebut beliau yaitu alm. eyang habibie & gusdur bahkan kata "MANUSIA" sudah sangat dilebih lebihkan untuk suharto dan keluarganya dan juga jokowi dan budak budaknya
Janji Jokowi di pilpres 2014 dan 2019 akan membongkar dalang kerusuhan 98, tapi Jokowi malah mencoba menghapus sejarah tragedi 98 dengan memberi gelar jenderal ke yang dianggap bertanggung jawab,dimana beliau kabur saat dipanggil komnas HAM
@@zainularifin2191 sebagai ganti Jokowi nitip si Samsul yg minim pengalaman untuk jadi wakil presiden prabowo.prabowo ya ok aja dari pada kasus 98 di usut.ya simbiosis mutualisme gitu.kerjasama yg saling menguntungkan.rakyat yg di bodohi terus
Bazer gemoi+pupupapa udah gerak cepat coy, lu liat komenan berita bem fisip itu di sosmed deh 😅 ngeri emang anggaran bazer nih beneran unlimited sejak jaman si mul
Masalah utama itu lembaga mana yang harus mengurus pelanggaran HAM? Banyak lembaga HAM (yang terbaru menteri HAM) tapi mereka ini tidak pernah memanggil para terduga pelanggaran HAM, hanya bicara omong kosong di media bakal menyelesaikan kasus ham. Komnas HAM pun tidak bisa apa apa, hanya untuk memanggil paksa para terduga kasus 98 seperti prabowo dan wiranto saja tidak bisa, karena harus ada izin pengadilan (dan pengadilan selalu menolaknya). Minimal kasihlah kekuasaan komnas HAM seperti KPK bisa memanggil paksa para terduganya, sekarang gimana mau selesaikan, buat panggil terduga aja tidak bisa Ditambah lagi masalah politik, ketika terduganya ikut nyalon seperti wiranto dan prabowo pasti lah digoreng, tinggal dimana kubunya, kalau 2014-2019 pendukung jokowi banyak setuju prabowo terduga pelanggaran HAM tapi 2024 kemarin tentu saja karena jokowi dukung prabowo jadi prabowo bersih dari HAM. Dan akhirnya keluarga korban semakin menderita menunggu nasib anaknya yang entah dimana dan dikubur dimana, selalu diberikan janji janji palsu para politikus
alm. desmond, Nezar dan Mugianto masuk kabinet dan bahkan Mugianto Tenaga Ahli Utama di Kantor Staf Presiden (KSP) dalam bidang Politik, Hukum, Keamanan
Masalah utama itu lembaga mana yang harus mengurus pelanggaran HAM? Banyak lembaga HAM (yang terbaru menteri HAM) tapi mereka ini tidak pernah memanggil para terduga pelanggaran HAM, hanya bicara omong kosong di media bakal menyelesaikan kasus ham. Komnas HAM pun tidak bisa apa apa, hanya untuk memanggil paksa para terduga kasus 98 seperti prabowo dan wiranto saja tidak bisa, karena harus ada izin pengadilan (dan pengadilan selalu menolaknya). Minimal kasihlah kekuasaan komnas HAM seperti KPK bisa memanggil paksa para terduganya, sekarang gimana mau selesaikan, buat panggil terduga aja tidak bisa Ditambah lagi masalah politik, ketika terduganya ikut nyalon seperti wiranto dan prabowo pasti lah digoreng, tinggal dimana kubunya, kalau 2014-2019 pendukung jokowi banyak setuju prabowo terduga pelanggaran HAM tapi 2024 kemarin tentu saja karena jokowi dukung prabowo jadi prabowo bersih dari HAM. Dan akhirnya keluarga korban semakin menderita menunggu nasib anaknya yang entah dimana dan dikubur dimana, selalu diberikan janji janji palsu para politikus
Menyala TEMPO..🔥🔥🔥. Siapa yg jadi komandannya tuh..??. Trus apa kabar menteri baru yg bilang bukan pelanggaran HAM berat.?? Pointnya adalah, jabatan bisa bikin orong bodoh. Bahkan profesor sekalipun..!!!😊
Sejak jaman indonesia merdeka… Yang paling ngotot nyerang pimpinan negara dan mengadu domba ya asing. Asing paling suka modalin kaki tangannya utk bikin situasi ga kondusif.. cairrr trus tempooooo .. ajukan proposal yang banyak utk nyerang prabowo
Masalah utama itu lembaga mana yang harus mengurus pelanggaran HAM? Banyak lembaga HAM (yang terbaru menteri HAM) tapi mereka ini tidak pernah memanggil para terduga pelanggaran HAM, hanya bicara omong kosong di media bakal menyelesaikan kasus ham. Komnas HAM pun tidak bisa apa apa, hanya untuk memanggil paksa para terduga kasus 98 seperti prabowo dan wiranto saja tidak bisa, karena harus ada izin pengadilan (dan pengadilan selalu menolaknya). Minimal kasihlah kekuasaan komnas HAM seperti KPK bisa memanggil paksa para terduganya, sekarang gimana mau selesaikan, buat panggil terduga aja tidak bisa Ditambah lagi masalah politik, ketika terduganya ikut nyalon seperti wiranto dan prabowo pasti lah digoreng, tinggal dimana kubunya, kalau 2014-2019 pendukung jokowi banyak setuju prabowo terduga pelanggaran HAM tapi 2024 kemarin tentu saja karena jokowi dukung prabowo jadi prabowo bersih dari HAM. Dan akhirnya keluarga korban semakin menderita menunggu nasib anaknya yang entah dimana dan dikubur dimana, selalu diberikan janji janji palsu para politikus
Saya di Hong Kong WNI kalrhiran 1990 Saat sekolah saya sangat malas belajar hehehe setelah usia 30 th saya ingin banyak tau dan belajar banyak hal . Support chanel ini
Semoga Gusti Alloh SWT berkenan memberi AZAB..LAKNAT dan KUTUKAN DUNIA AKHIRAT..kepada PENJAHAT2 yg MEMBERI PERINTAH DAN PELAKU PEMBUNUHAN dan penculikan para aktifis2 mahasiswa 1998.. Gusti Alloh mboten sare
Masalah utama itu lembaga mana yang harus mengurus pelanggaran HAM? Banyak lembaga HAM (yang terbaru menteri HAM) tapi mereka ini tidak pernah memanggil para terduga pelanggaran HAM, hanya bicara omong kosong di media bakal menyelesaikan kasus ham. Komnas HAM pun tidak bisa apa apa, hanya untuk memanggil paksa para terduga kasus 98 seperti prabowo dan wiranto saja tidak bisa, karena harus ada izin pengadilan (dan pengadilan selalu menolaknya). Minimal kasihlah kekuasaan komnas HAM seperti KPK bisa memanggil paksa para terduganya, sekarang gimana mau selesaikan, buat panggil terduga aja tidak bisa Ditambah lagi masalah politik, ketika terduganya ikut nyalon seperti wiranto dan prabowo pasti lah digoreng, tinggal dimana kubunya, kalau 2014-2019 pendukung jokowi banyak setuju prabowo terduga pelanggaran HAM tapi 2024 kemarin tentu saja karena jokowi dukung prabowo jadi prabowo bersih dari HAM. Dan akhirnya keluarga korban semakin menderita menunggu nasib anaknya yang entah dimana dan dikubur dimana, selalu diberikan janji janji palsu para politikus
Masalah utama itu lembaga mana yang harus mengurus pelanggaran HAM? Banyak lembaga HAM (yang terbaru menteri HAM) tapi mereka ini tidak pernah memanggil para terduga pelanggaran HAM, hanya bicara omong kosong di media bakal menyelesaikan kasus ham. Komnas HAM pun tidak bisa apa apa, hanya untuk memanggil paksa para terduga kasus 98 seperti prabowo dan wiranto saja tidak bisa, karena harus ada izin pengadilan (dan pengadilan selalu menolaknya). Minimal kasihlah kekuasaan komnas HAM seperti KPK bisa memanggil paksa para terduganya, sekarang gimana mau selesaikan, buat panggil terduga aja tidak bisa Ditambah lagi masalah politik, ketika terduganya ikut nyalon seperti wiranto dan prabowo pasti lah digoreng, tinggal dimana kubunya, kalau 2014-2019 pendukung jokowi banyak setuju prabowo terduga pelanggaran HAM tapi 2024 kemarin tentu saja karena jokowi dukung prabowo jadi prabowo bersih dari HAM. Dan akhirnya keluarga korban semakin menderita menunggu nasib anaknya yang entah dimana dan dikubur dimana, selalu diberikan janji janji palsu para politikus
Sakit hatinya masih terus terasa yaa kalo melihat reformasi baru tahun 1998 dan prabowo di tahun 2024 malah jadi presiden Indonesia, dan abri (tni & polisi) memegang kekuasaan di banyak bidang di indonesia, terima kasih tempo untuk selalu mengingatkan rakyat siapa mereka2 ini di masa lalu
Masalah utama itu lembaga mana yang harus mengurus pelanggaran HAM? Banyak lembaga HAM (yang terbaru menteri HAM) tapi mereka ini tidak pernah memanggil para terduga pelanggaran HAM, hanya bicara omong kosong di media bakal menyelesaikan kasus ham. Komnas HAM pun tidak bisa apa apa, hanya untuk memanggil paksa para terduga kasus 98 seperti prabowo dan wiranto saja tidak bisa, karena harus ada izin pengadilan (dan pengadilan selalu menolaknya). Minimal kasihlah kekuasaan komnas HAM seperti KPK bisa memanggil paksa para terduganya, sekarang gimana mau selesaikan, buat panggil terduga aja tidak bisa Ditambah lagi masalah politik, ketika terduganya ikut nyalon seperti wiranto dan prabowo pasti lah digoreng, tinggal dimana kubunya, kalau 2014-2019 pendukung jokowi banyak setuju prabowo terduga pelanggaran HAM tapi 2024 kemarin tentu saja karena jokowi dukung prabowo jadi prabowo bersih dari HAM. Dan akhirnya keluarga korban semakin menderita menunggu nasib anaknya yang entah dimana dan dikubur dimana, selalu diberikan janji janji palsu para politikus
Yusril memang, antek Orba. orangnya Soeharto. Dia staf setneg di bawah mensesneg Moerdiono. Kerap bertugas utk menuliskan teks pidato presiden Soeharto. Yusril itu ketua umum Partai Bulan Bintang yg pada proses pendiriannya juga diendorse oleh Prabowo dan teman karibnya yaitu Farid Prawiranegara, anak tokoh Masyumi. Jadi kalo Yusril diangkat oleh Prabowo jadi menteri kordinator ham, lantas memberi pernyataan pada hari pelantikannya sebagai menteri bahwa rangkaian peristiwa tragedi 1998 bukanlah pelanggaran ham berat adalah sangat masuk akal. Karena Yusril pasti memang akan melindungi dan menjaga prabowo sebagai bosnya agar tak diusut lagi atas keterlibatannya dalam penculikan mahasiswa dan aktifis pro demokrasi pada tahun 1998 itu.
Selama penggemblengan kabinet di Akmil isu monoloyalitas begitu santer. Korelasinya seakan-akan pembenaran atas kesetiaan kepada perintah penguasa kekuasaan saat orba dan saat ini yang sense of politics nya militerisasi pemerintahan. Berbahayakah ? apakah akan seperti negara junta militer Myanmar, rakyat sipil yang tidak pro penguasa pemerintahan menjadi terintimidasi dan terusir dari negaranya.
Jujurly, d sekolah cape sekali mengingatkan bahwa hal seperti 1998 bisa terjadi lg sama kita kalo kita gak peduli sama negara. Tp walau gua tau yg gubris gua dikit seenggaknya upaya yg gua lakukan untuk buat anak bangsa ini melek sejarah.
Saya sejak ngikutin kontennya tempo, baru tau juga bahwa media yang ikut mempromosikan Jokowi untuk Capres pertama kali adalah Tempo. Setelah itu pun media Tempo tetap mengkawal masa kekuasaanya Jokowi hingga mengkritik bahkan sampai Bang Goenawan Mohamad menangis melihat Jokowi yang awalnya populis ternyata berbahaya dengan berupaya mematikan demokrasi. 👏👏👏👏
koar² demokrasi dan ham hanya untuk alat modus di negri ini coba bayangkan kalau kau dikasih kesempatan dijabatan tinggi dngan banyak peluang korupsi... paling jg gk ingat demokrasi... bebasnya berdemokrasi ...membuat akhlaq adzab norma dan mental warga indonesia berubah menjadi makin bobrok... bulshit klau ada yg bilang ada demokrasi makin bagus... bagus buat para tikus² yg haus fulus.. media pun sudah tidak bisa 100% dpt dipercaya.. karna kita semua kiblat nya ke duit... trs ujung2nya indonesia darurat... taek .. coba klau jentel bongkar kasus di partai sapi dn romi sukarno yg khabarnya gk lolos tpi bs duduk di senayan ... hhhhh
Masalah utama itu lembaga mana yang harus mengurus pelanggaran HAM? Banyak lembaga HAM (yang terbaru menteri HAM) tapi mereka ini tidak pernah memanggil para terduga pelanggaran HAM, hanya bicara omong kosong di media bakal menyelesaikan kasus ham. Komnas HAM pun tidak bisa apa apa, hanya untuk memanggil paksa para terduga kasus 98 seperti prabowo dan wiranto saja tidak bisa, karena harus ada izin pengadilan (dan pengadilan selalu menolaknya). Minimal kasihlah kekuasaan komnas HAM seperti KPK bisa memanggil paksa para terduganya, sekarang gimana mau selesaikan, buat panggil terduga aja tidak bisa Ditambah lagi masalah politik, ketika terduganya ikut nyalon seperti wiranto dan prabowo pasti lah digoreng, tinggal dimana kubunya, kalau 2014-2019 pendukung jokowi banyak setuju prabowo terduga pelanggaran HAM tapi 2024 kemarin tentu saja karena jokowi dukung prabowo jadi prabowo bersih dari HAM. Dan akhirnya keluarga korban semakin menderita menunggu nasib anaknya yang entah dimana dan dikubur dimana, selalu diberikan janji janji palsu para politikus
Kalau RI 1 fair, maka kakak Pigai pasti mengusut terang2an para aktivis yg hilang seperti Wiji Thukul, dll supaya terang-benderang & RI 1 akan mendapat kan apresiasi & respek dari para aktivis 98 yg benar2 tidak menjual nama perjuangannya hanya utk segepok jabatan di pemerintahan.
Bapak saya aja yg udh pikun tau kalo pak P itu jahat... mulai dari Papua sampe 1998 tapi ya sudahlah itu mungkin masa lalu dsn beliau pak P ingin mencoba memperbaiki masa lalu nya.... semoga 🤲
Kalau Yusril menganggap bukan pelanggaran HAM berat, berarti dia meremehkan nyawa orang yang diculik yang tidak pernah diketahui keberadaannya sampai sekarang.
@@labaladalada kayak pura2 gak tau aja bang..negara tlh di kuasai oligarki,apalagi ekonominya 80% di pegang mereka...yg tdk nurut apalagi berontak seperti FPI akan di tengelamkan.
Masalah utama itu lembaga mana yang harus mengurus pelanggaran HAM? Banyak lembaga HAM (yang terbaru menteri HAM) tapi mereka ini tidak pernah memanggil para terduga pelanggaran HAM, hanya bicara omong kosong di media bakal menyelesaikan kasus ham. Komnas HAM pun tidak bisa apa apa, hanya untuk memanggil paksa para terduga kasus 98 seperti prabowo dan wiranto saja tidak bisa, karena harus ada izin pengadilan (dan pengadilan selalu menolaknya). Minimal kasihlah kekuasaan komnas HAM seperti KPK bisa memanggil paksa para terduganya, sekarang gimana mau selesaikan, buat panggil terduga aja tidak bisa Ditambah lagi masalah politik, ketika terduganya ikut nyalon seperti wiranto dan prabowo pasti lah digoreng, tinggal dimana kubunya, kalau 2014-2019 pendukung jokowi banyak setuju prabowo terduga pelanggaran HAM tapi 2024 kemarin tentu saja karena jokowi dukung prabowo jadi prabowo bersih dari HAM. Dan akhirnya keluarga korban semakin menderita menunggu nasib anaknya yang entah dimana dan dikubur dimana, selalu diberikan janji janji palsu para politikus
Keluarga korban penculikan hanya berharap ditunjukkan dimana anggota keluarga mereka yang diculik itu dibuang agar bisa pastikan mereka dimakamkan dengan layak atau hanya sekedar dibuang begitu saja. Karena menuntut keadilan dan pertanggung jawaban itu hanya seperti mimpi
Ya kl terbukti pelaku kerusuhan ya hrs tegas. Negara tdk boleh lemah terhadap aktivis yg niat membuat kerusuhan. Andai hanya pejuang demokrasi sah aja. Tp kl rusuh dan di dompreng kepentingan utk mengganggu stabilitas keamanan negara. Otomatis TNI khusus nya kopassus di era 1998 bertindak sebagai alat pelindung negara dari ancaman. Apa yg di sampaikan pak Yusril ada mendasar jg krn dilihat dari sisi korban kerusuhan mei 1998 di perkosa dan banyak korban nyawa. Akibat dari keadaan keamanan negara dimasa itu bnr2 dibuat kacau balau. Akibat dr kerusuhan 1998 negara luar memandang kl indonesia stabilitas politik bs dimanfaatkan utk menghancurkan negara. Abri sbgai benteng terakir pasti akan bergerak dan bertindak tegas❤
menurut saya konten ini adalah reaksi dari pernyataan yusril, peristiwa ini adalah luka yg masih belum sembuh, air mata yg belum kering dari keluarga yg berduka karena kehilangan aggota keluarga tercinta, pahlawan2 demokrasi yg tidak diketahui makamnya, mungkin jika yusril tidak colek2 peristiwa ini akan dimakan oleh waktu, kini mulai lagi terkuak ke permukaan, hingga warga negara Indonesia yg tidak tau menjadi tau, semoga Sang Maha Kuasa membuka Kebenaran dg sebenar-benar nya Kebanaran, walaupun pahit inilah tragedi yg pernah terjadi di NKRI tercinta
Kalian TABUR memfitnah, kalian pasti TUAI difitnah...! 🙂 Kitab Galatia 6:7b ...Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya. TUHAN YESUS KRISTUS memberkati Prabowo-Gibran dan Team. INDONESIA🇮🇩 MAJU INDONESIA🇮🇩 EMAS
Ga lama lg koq bakal sama kaya jaman dulu🤭 sejarah selalu terulang di negeri konoha ini, krn tdk perna ada penyelesain yg tuntas dan jelas dlm kasus2 besar.
Saya harap banyak yg akan mempertanyakan kelayakan beliau menjadi menteri dgn pernyataannya dan membatasi pandangannya tentang HAM hanya dari peristiwa genosida. Kalaupun pernyataannya tdk melanggar hukum, namun rasanya tdk berempati dgn nyawa warga negara😭🙏
pernyataan Y makin menegaskan ketidakseriusan penguasa dalam menyelesaikan kasus pelanggaran HAM berat di masa lalu, tidak menutup kemungkinan juga yg akan datang. rakyat harusnya sadar bagaimana orang2 berpendidikan yg sedang berkuasa itu memandang kasus ini. 5 tahun yg akan terasa sangat suram.
Tempo melakukan tugas jurnalistik dengan sangat berani dan kami warga sipil sangat mengapresiasi versi "kebenaran jurnalistik" yang disampaikan Tempo. Tentunya, Tempo juga memiliki kewajiban untuk mengedukasi warga sipil, bahwa elemen ABRI/TNI memiliki mandat untuk menjaga stabilitas negara, yang kadang oleh officer-nya dilakukan dengan pendekatan "By Any Means Necessary". Tempo tentu juga memiliki kewajiban untuk mengedukasi publik bahwa setiap Gerakan Aktivitas "Pro-Demokrasi" juga rawan ditunggangi dan dibiayai oleh aktor-aktor eksternal. Hal-hal seperti inilah yang menjadikan posisi ABRI/TNI dilematis (paham lah maksudnya dari Dilematis). Well, tentunya ada yang akan menyanggah kalimat saya ini dengan counter seperti "mikirnya kejauhan" atau "otak mu konspiratif" atau "kamu anggota rezim", well silahkan saja, toh sampai saat ini, masih ada banyak sekali LSM/Yayasan yang menerima "donasi" dari aktor-aktor eksternal (termasuk Internasional), dengan berbagai kepentingan. Apa saja kepentingannya? Ya itulah hal-hal yang sesekali memerlukan investigasi jurnalistik sekelas Tempo. Saya blak-blak an saja, 10 tahun lalu saya menerima bergepok-gepok uang dollar USD untuk operasional dalam rangkaian "Pesta Demokrasi". Pertanyaannya, darimana gepokan uang dollar USD ini berasal? Siapakah aktor dibalik aktor dibalik aktor dibalik aktor ini? Hingga saat ini saya tak pernah tahu. Saya hanya menyampaikan pada Tempo, bahwa cecunguk nobody seperti saya pun, somehow bisa diapproach oleh aktor-aktor ini. Apalagi aktivis2 yang hebat-hebat dan vokal. Terlepas dari apapun motif dan kebenaran yang sesungguhnya, peristiwa 1997-1998 adalah perjalanan sejarah yang tidak hitam-putih, selalu ada area abu-abu, dan kita punya sejarah panjang tentang definisi "Pelanggaran HAM berat" yang selalu bisa diperdebatkan tanpa ujung sampai Lebaran Kuda.
Klau tdk salah sudah kemaren dan respon si kake berjanji akan mengusutnya..tpi pertanyaannya adalah si kake berani dan aungguh"atau sekedar omon omon saja.😄
sama Suharto tempo berani...masa sama Mulyono tempo gak berani... Coba, kami pen lihat....se - bernyali apa tempo yg sekarang...? Kalo diem aja, berarti udah di kategori kan 'masuk angin' nih yah😂... Banyak2 minum jamu lah bos..... 🎉
Hati"ada yg "bermain", siapapun pemimpinnya, indonesiaku jgn gaduh, tk ada manusia sempurna tnp salah, yg terbaik adalah yg mau memperbaiki kesalahannya Kontrol kritik kepada pemerintah sangat baik, tp memupuk kebencian itu yg tidak baik
Saya lahir tahun 92 dan diberikan berkat ingatan yang baik. Saya masih ingat jelas nenek saya meninggal saat kerusuhan 98, dan saat mengubur nenek saya itu hari dimana kerusuhan memuncak. 4 hari kemudian saya kembali ke sekolah, toko-toko di kiri kanan sekolah saya yang berada di daerah pecinaan hangus terbakar.
yg menjadi pertanyaan tim selain mawar siapa aja. Kenapa cuma tim mawar yg terungkap. Terutama aktivis yg gak selamat. Malah yg selamat sebagian ikut join dgn Pak PS di Gerindra. Another big question. Perlu diinget jg pd saat itu panglima ABRI adlh Pak Wiranto. A false flag demi menutupi kasus sebenernya? Entahlah...who knows
Saya Adalah Orang Yang Sangat Mengagumi Profesor Yusril Ihza Mahendra, beliau ADALAH MANTAN ORANG BAIK...😮😮😮 Lebih dari 60 tahun menjadi Orang Baik, Sekarang Hijrah Menjadi Mantan Orang Baik 😅😅😅
*Setelah pernyataan kontroversi Yusril, rasanya bakal terbit surat pernyataan pelaku bebas dari tuduhan pelanggar HAM peristiwa 1998, sekedar analisis belaka*
Ketika saya kritis dengan ini, dan menanggapi karangan bunga dari mahasiswa unair, saya di hujat nitijen dengan perkataan ( ketika otak di tempatkan di bokong) ternyata indonesia memang lagi darurat demokrasi dan ketika orang menyampaikan fakta malah di hujat.
Perjuangan selalu ada korban itu adalah merupakan konsekuensi dari perjuangan itu sendiri yang perlu kita ambil pelajaran perlunya perhitungan dalam setiap langkah
TEMPO Memang Baik 👍👍 Bila Ingin Main Cantiq Belajarlah Dari TEMPO. Yg Bener Ya Bener dan Yang Salah Ya Salah 🥶🥶 Terusslah Berjuang Demi dan Untuk RAKYAT ... 🙏🙏
Ternyata daya ingat Tempo lebih bagus daripada daya ingat yusril.
Terbukti orang pikun lebih berarti dinegeri ini.
Jabatan membuat bpknya pikun mendadak
hahahaha..., yusril dari dulu tokoh nasional yg gak laku, partai nya pun gak laku..
sudah pasti tdk mempu mengatakan kebenaran, jabatan baru bisa ilang.. 😂😂
Masalah utama itu lembaga mana yang harus mengurus pelanggaran HAM? Banyak lembaga HAM (yang terbaru menteri HAM) tapi mereka ini tidak pernah memanggil para terduga pelanggaran HAM, hanya bicara omong kosong di media bakal menyelesaikan kasus ham.
Komnas HAM pun tidak bisa apa apa, hanya untuk memanggil paksa para terduga kasus 98 seperti prabowo dan wiranto saja tidak bisa, karena harus ada izin pengadilan (dan pengadilan selalu menolaknya). Minimal kasihlah kekuasaan komnas HAM seperti KPK bisa memanggil paksa para terduganya, sekarang gimana mau selesaikan, buat panggil terduga aja tidak bisa
Ditambah lagi masalah politik, ketika terduganya ikut nyalon seperti wiranto dan prabowo pasti lah digoreng, tinggal dimana kubunya, kalau 2014-2019 pendukung jokowi banyak setuju prabowo terduga pelanggaran HAM tapi 2024 kemarin tentu saja karena jokowi dukung prabowo jadi prabowo bersih dari HAM.
Dan akhirnya keluarga korban semakin menderita menunggu nasib anaknya yang entah dimana dan dikubur dimana, selalu diberikan janji janji palsu para politikus
Yusril kan sudah disuap jabatan menteri dikabinet Prabowo,,,,
RIP : kebenaran dan keadilan.
gila.. gak kenal takut nih Tempo... gasssspolll lah....👍👍👍👍
Gede cuannya…. Cair proposall
@@ocitss1236 masih ada org kek lu
@@fathorrahman5153 Sejak jaman indonesia merdeka… Yang paling ngotot nyerang pimpinan negara dan mengadu domba ya asing. Asing paling suka modalin kaki tangannya utk bikin situasi ga kondusif.. cairrr trus tempooooo .. ajukan proposal yang banyak utk nyerang prabowo
@@ocitss1236lha yg diceritakan kan fakta, semua ada di TV pada saat itu kok.kau kira ini cerita fiksi??? Maklum lah bocil dibuat saja belum saat kejadian ini.
Kamu lahir tahun berapa mangknh gak tau @@ocitss1236
Sbg genZ sy seneng dg konten sejarah seperti ini. Semata mata agar sejarah tak terdistorsi
ya harus tau jgn hanya taunya G 30 SPKI di jaman Orla di ORBA juga ada peristiwa sejarah yg tidak begitu saja di lupakan
@@DraculeMihawk-m3y yup betul banget gan
@@agussuhendar9677 sudah lama G30s PKI ini dilupakan, tapi tahun ini kembali sepertinya diberi arahan memasang bendera seolah olah menjadi balik ke jaman ORBA. dulu waktu kecil waktu TV cuma ada TVRI, sudah bosen tiap tahun nonton film G30sPKI, dan satu kelas di boyong ke bioskop buat menonton film pemberantasan komunis di desa desa apa tuh judul filmnya sampe lupa
PANTES TEMPO INI GA MAJU2 KONTENNYA MUNDUR KEBELAKANG ADMINNYA KAUM SAKIT HATI SEMUA,GW DENGER ADMINNYA UDAH BANYAK YG MENINGGAL KARNA SAKIT KRONIS 😂 LANJUTKAN TEMPO KALIAN KALIAN HANYA MEMBINASAKAN DIRI SENDIRI 👍✌️😂
@@SudutPandang2397 slow bang
Bagaimana perasaan orang tua korban, ketika menteri bilang bahwa itu bukan pelanggaran berat. Andaikan terjadi dengan keluarganya, hancur luluh pasti perasaannya
Semua komentar di sini adalah alasan saya untuk terus berlangganan Tempo. Agar Tempo tetap terus ada untuk menyampaikan kebenaran
Walau kebenaran (bila ada) yg absolut juga mungkin di sembunyikan oleh Tempo ... 😂😂😂
PANTES TEMPO INI GA MAJU2 KONTENNYA MUNDUR KEBELAKANG ADMINNYA KAUM SAKIT HATI SEMUA,GW DENGER ADMINNYA UDAH BANYAK YG MENINGGAL KARNA SAKIT KRONIS 😂 LANJUTKAN TEMPO KALIAN KALIAN HANYA MEMBINASAKAN DIRI SENDIRI 👍✌️😂
PANTES TEMPO INI GA MAJU2 KONTENNYA MUNDUR KEBELAKANG ADMINNYA KAUM SAKIT HATI SEMUA,GW DENGER ADMINNYA UDAH BANYAK YG MENINGGAL KARNA SAKIT KRONIS 😂 LANJUTKAN TEMPO KALIAN KALIAN HANYA MEMBINASAKAN DIRI SENDIRI 👍✌️😂
@@SudutPandang2397suntikan dana tempo coba dari mana hehehe
@@SudutPandang23970:45
integritas tempo telah teruji sejak orba,,, tetap independent memegang teguh kode etik jurnalis,,,, cerdaskanlah bangsa ini...
TP tempo kok gak brani perjuangan para jurnalis yg ingin berserikat..sampe2 jurnalis diphk gara2 mau berserikat
@@oesmanzakchanel3882betul sekali...ya namax nya titipan bos
Jgn samakan tempe sekarang dgn tempo jaman orba , jauuuuuuuhhhhh😅
SETUJU 👍👍👍🇮🇩🇮🇩🇮🇩
Klo mau diajak kerjasama yg menguntungkan wajib memberitakan yg baik baik klo tdk mau diberitakan yg jelek😀😀😀😀😀😀😀@@jayden-t8v
Tempo melawan lupa 👏👏
Terkadang jabatan membuat orang lupa diri
BUZZER berkedok media ternama, oh tempo😂😂
@@gastipistipis2751nggk terima ya JUNJUNGAN mu ternyata KETUA TIM MAWAR. FAKTA🤣🤣🤣
@@gastipistipis2751Knp tdk ada yg membantah scr resmi media Tempo di setiap laporannya ?? itu artinya informasi yg mrk sajikan tdk kaleng2.... kalo kamu jelas manusia kaleng2, alias ga jelas 😅
Sekarang bilang menolak lupa kemarin milih dia 😂😂😂😂 ente kadang" 😂😂😂 bilang aja mau lengserkan terus ganti si fufufafa😂😂😂
Tempo tidak akan pernah lupa
Keren Tempodotco. Berani dan konsisten dari dulu
Bukan nyinyir, bukan memfitnah. Hanya menolak lupa
Jadi inget tempo dulu dandanin jokowi jadi tukang kayu😅
Kalau kita masih selalu memikirkan masa lalu yang tidak pernah ada yang tahu siapa yang mendalangi Indonesia tidak akan maju2, bisa2 Indonesia ini akan jadi ladang penghasilan orang asing,jadi menurut saya ayulah kita berpikir kedepan dan bantu presiden kita yang seorang patriot sejati, rela berkorban baik materi dan jiwabraga untuk bangsa ini.
Bila yusril, berada d pihak yg pro, y otomatis menganggap peristiwa 98 tidak melanggar HAM berat, karena udah d beri jabatan, tp bila gak d beri jabatan pasti akan mengatakan itu pelanggaran BERAT,
gak juga. lagian peristiwa 98 itu termasuk kategori pelanggaran HAM BERAT pas jaman jokowi aja bukan dari tahun 98 ko. mungkin jokowi aja yg dulu caper. wong yusril bicara sesuai pandangan dia yg bersumber dari kongres HAM PBB ko.
Ciri2 orang munafik
Di kotaku waktu itu, thn 1998, banyak mahasiswa yang menjadi korban peristiwa '98.
Waktu itu banyak mahasiswa yang hilang & sampai sekarang tdk ditemukan...Entah kemana & apa yg terjadi pada mereka😢😢
Buat para korban peristiwa 1998... Alfatihah 🤲
Tetanggaku waktu 1998,jadi korban penculikan krn sebagai aktivis setelah itu muncul jadi pejabat,alhamdulillah ternyata selamat😂😂😂😂😂😂
@@dimasendar.lah,ada juga yg 98 jadi tim penculik,muncul2 sekarang jadi .....
Pernyataan Yusril adalah blunder pertama kabinet Prabowo.
Masalah utama itu lembaga mana yang harus mengurus pelanggaran HAM? Banyak lembaga HAM (yang terbaru menteri HAM) tapi mereka ini tidak pernah memanggil para terduga pelanggaran HAM, hanya bicara omong kosong di media bakal menyelesaikan kasus ham.
Komnas HAM pun tidak bisa apa apa, hanya untuk memanggil paksa para terduga kasus 98 seperti prabowo dan wiranto saja tidak bisa, karena harus ada izin pengadilan (dan pengadilan selalu menolaknya). Minimal kasihlah kekuasaan komnas HAM seperti KPK bisa memanggil paksa para terduganya, sekarang gimana mau selesaikan, buat panggil terduga aja tidak bisa
Ditambah lagi masalah politik, ketika terduganya ikut nyalon seperti wiranto dan prabowo pasti lah digoreng, tinggal dimana kubunya, kalau 2014-2019 pendukung jokowi banyak setuju prabowo terduga pelanggaran HAM tapi 2024 kemarin tentu saja karena jokowi dukung prabowo jadi prabowo bersih dari HAM.
Dan akhirnya keluarga korban semakin menderita menunggu nasib anaknya yang entah dimana dan dikubur dimana, selalu diberikan janji janji palsu para politikus
dan sebagain dari mereka yang selamat sudah pada jadi pejabat, membela orang yang dulu menculik mereka😂
Yusril berlagak bego, dia tahu sejarah, gak mungkin gak tahu. Dan saya gak heran dia ngomong begitu. Lha, politik transaksional kok.
Gelap mata dpt jabatan astaghfirullah
Bantu aku kampanye, nanti tak kasih jabatan.
Yusril laper jabatan
Yusril tidak punya hati nurani !!!!
Ya iya lah...
Di jadikan menteri
Mantap Tempo...👌👌👌...jangan pernah takut untuk menyuarakan kebenaran....
Masalah utama itu lembaga mana yang harus mengurus pelanggaran HAM? Banyak lembaga HAM (yang terbaru menteri HAM) tapi mereka ini tidak pernah memanggil para terduga pelanggaran HAM, hanya bicara omong kosong di media bakal menyelesaikan kasus ham.
Komnas HAM pun tidak bisa apa apa, hanya untuk memanggil paksa para terduga kasus 98 seperti prabowo dan wiranto saja tidak bisa, karena harus ada izin pengadilan (dan pengadilan selalu menolaknya). Minimal kasihlah kekuasaan komnas HAM seperti KPK bisa memanggil paksa para terduganya, sekarang gimana mau selesaikan, buat panggil terduga aja tidak bisa
Ditambah lagi masalah politik, ketika terduganya ikut nyalon seperti wiranto dan prabowo pasti lah digoreng, tinggal dimana kubunya, kalau 2014-2019 pendukung jokowi banyak setuju prabowo terduga pelanggaran HAM tapi 2024 kemarin tentu saja karena jokowi dukung prabowo jadi prabowo bersih dari HAM.
Dan akhirnya keluarga korban semakin menderita menunggu nasib anaknya yang entah dimana dan dikubur dimana, selalu diberikan janji janji palsu para politikus
Pelanggaran HAM karena :
1. Direncanakan dengan Matang, oleh Aparat dan sepengetahuan Atasannya
2. Merampas Hak kebebasan berpendapat orang lain
3. Ada beberapa orang aktifis tidak ditemukan sampai saat ini belum kembali
4. berat tidaknya Pelanggaran HAM telah diputuskan di DPR bukan pelanggaran HAM berat
Belajar dari kejadian tsb mudah2an tidak terulang lagi, dan mudah2an pemimpin baru lebih bijaksana dan mengobati luka lama rakyat dengan menjadi pemimpin yg bijaksana, yg mensejahterakan kehidupan rakyat, mencerdaskan kehidupan bangsa, menjaga persatuan bangsa. Sehingga Indonesia menjadi lebih baik
Kayaknya empat (4) perwira yg "dipecat" tidak benar2 dipecat, buktinya salah satunya pensiun Mayor Jendral dan sekarang nyalon jadi Gubernur Sulawesi Utara
2org Bintang 2 bro
mantap, ini akan menolak lupa pada sejarah bagi generasi yg akan datang
2:53 itu Korban2nya pada jadi WAMEN
kadang kita perlu lupa, memaafkan dan maju terus, dunia tempat yg tak abadi, dulu rezim tak baik, kalau terus menerus ada rezim tak baik, artinya lu salah dunia, lu mesti ke dunia lain agar lu tenang gga ngritik melulu
Setuju!
Bukan pelanggaran HAM berat,
tapi SANGAT BERAT
Masalah utama itu lembaga mana yang harus mengurus pelanggaran HAM? Banyak lembaga HAM (yang terbaru menteri HAM) tapi mereka ini tidak pernah memanggil para terduga pelanggaran HAM, hanya bicara omong kosong di media bakal menyelesaikan kasus ham.
Komnas HAM pun tidak bisa apa apa, hanya untuk memanggil paksa para terduga kasus 98 seperti prabowo dan wiranto saja tidak bisa, karena harus ada izin pengadilan (dan pengadilan selalu menolaknya). Minimal kasihlah kekuasaan komnas HAM seperti KPK bisa memanggil paksa para terduganya, sekarang gimana mau selesaikan, buat panggil terduga aja tidak bisa
Ditambah lagi masalah politik, ketika terduganya ikut nyalon seperti wiranto dan prabowo pasti lah digoreng, tinggal dimana kubunya, kalau 2014-2019 pendukung jokowi banyak setuju prabowo terduga pelanggaran HAM tapi 2024 kemarin tentu saja karena jokowi dukung prabowo jadi prabowo bersih dari HAM.
Dan akhirnya keluarga korban semakin menderita menunggu nasib anaknya yang entah dimana dan dikubur dimana, selalu diberikan janji janji palsu para politikus
Betul bgt, demi jabatan pura2 lupa 😂😂
@@susingawan3211 memang benar-benar nggak tau malu gan, demi jabatan.
Super berat
Berat sangat
Salute & Hormat untuk BEM Fisip UNAIR...
Salut atas hujatannya 😂
Gk ada yg perlu di hormati, emang salah tu bem fisip
Emang salah kok hormat, ada pasal penghinaan simbol negara lho bisa dipenjara. Kalau kritik dan kritis seperti tempo gw setuju. Kalau menghina lain soal! Bagus untung nya dibekukan bukan di DO dan ditangkap.
@@DwiNugrosalah gimana Tong ?dulu Jokowi dikritik biasa-biasa aja kok sekarang dikritik panas emang dasarnya mental orde baru anti kritik dan gak mau dikritik
@@indrairwansyah1771malu ya semua yg DICANTUMKAN ADALAH FAKTA🤣🤣🤣
Lain ceritanya, kalau yg jadi korbannya huru hara thn 1998, yg terbunuh, diculik, hilang, atau dihilangkan, masih ada hubungan keluarga dng Oom Yusril Ihza Mahendra, tentu lain sikap & reaksinya. Sekarang dia duduk di Pos Menko Hukum & HAM, di kabinet Mas Wowo, mana mau dia ngorek2 lagi kasus "Bos" nya dimasa lalu, yg sekarang sudah jadi RI 1 ! Oom Yusril hari ini, sudah metamorfosa "jadi orang politik", bukan lagi Profesor hukum, meskipun resminya jadi Menteri ngurusin karut marut penegakan hukum, di Republik maling ini. Nggak berharap banyak, dng jabatannya sekarang....
bang Andi Arif pernah cerita dengan sy waktu diculik disiksa disetrum, pertanyaan nya sekarang Prabowo menang dengan telak jadi Presiden, dn krisis semakin parah, trimakasih TV TEMPO telah berani putar balik peristiwa tim mawar disitu ada keterlibatan Prabowo yg sekarang jadi Presiden Indonesia. 😂😂
Menang telak hasil curang hahahaa
andi arif sdh tergadai.
Setiap masa ada pemimpinya,...JAS MERAH, jangan sekali2 melupakan sejarah,....generasi muda harus bisa belajar dr masa lalu negara ini,..
Iya tapi org indo gampang amnesia.
@@StanleySantosoamnesia lupa sulit mengingat ngingat hal yg fakta. Atau pura2 lupa...apa ya kira2 penyebabnya. Dari masa penjajah sudah pergi. Sulit banget mencari tokoh tokoh yg bersih hati nurani nya, yg menduduki jabatan penting. Kalau kita terawang saat ini hampir di semua kedudukan penting sulit untuk dipercaya tentunya juga dihormati, dihargai. Berdasarkan nilai yg baik dari seorang pemimpin. Semoga ini tidak terjadi...😂
Masalah utama itu lembaga mana yang harus mengurus pelanggaran HAM? Banyak lembaga HAM (yang terbaru menteri HAM) tapi mereka ini tidak pernah memanggil para terduga pelanggaran HAM, hanya bicara omong kosong di media bakal menyelesaikan kasus ham.
Komnas HAM pun tidak bisa apa apa, hanya untuk memanggil paksa para terduga kasus 98 seperti prabowo dan wiranto saja tidak bisa, karena harus ada izin pengadilan (dan pengadilan selalu menolaknya). Minimal kasihlah kekuasaan komnas HAM seperti KPK bisa memanggil paksa para terduganya, sekarang gimana mau selesaikan, buat panggil terduga aja tidak bisa
Ditambah lagi masalah politik, ketika terduganya ikut nyalon seperti wiranto dan prabowo pasti lah digoreng, tinggal dimana kubunya, kalau 2014-2019 pendukung jokowi banyak setuju prabowo terduga pelanggaran HAM tapi 2024 kemarin tentu saja karena jokowi dukung prabowo jadi prabowo bersih dari HAM.
Dan akhirnya keluarga korban semakin menderita menunggu nasib anaknya yang entah dimana dan dikubur dimana, selalu diberikan janji janji palsu para politikus
@@Independence4545 Dan Yusril mlempem
Generasi 58 persen kalau di bilang ngin sejarah , jawab nya pasti mana bukti nya
Konoha terkenal dengan membiarkan pelanggaran HAM menguap ditelan waktu, mulai Marsinah, Wartawan Udin Jogja, Munir, dst... Lenyap setelah yg maju pion2 untuk memuaskan tuntutan rakyat.
Bahkan tuduhan korupsi Panglima Besar presiden Soeharto pun terjadi pemutihan...
Apa lagi yg bisa diharapkan? Sejak 98 sudah 26 tahun bro, 😢. Airmata ibu bapak yg anaknya, mahasiswa waktu itu tak tau rimbanya. Belom lagi etnis Tionghoa yang jadi korban rudapaksa dan brutalisme.
Sudah terlalu ruwet. Mampukah Kementrian HAM membalik sejarah dan memunculkan dalang utama kasus 98.
Kita tggu saja.... Sampai 5 tahun ke depan. Yusril Ihza Mahendra aja mulai menutupinya 😢
Hanya Allah yang mengadilinya
Pelanggaran HAM selalu ada setiap saat. Era jokowipun juga ada kasus paniai, tragedi km.50. Sudahlah mending liat kedepan daripada ngurusin masa lalu terus. Lagipula byk kasus2 masa lalu tsb didramatisasi yg ini jadi alasan kenapa sejak dulu hingga skrg sulit sekali diselesaikan. Aktivis2 kuat dlm membuat Narasi tapi lemah sekali soal memberikan bukti.
bukankah sudah diangkat jadi jendral besar bintang 5, setara jendral soedirman
piye kabare, isih penak jamanku to?
@@MsRiko99 dramatisasi? Kalau anak2mu yang diculik, apakah masih bisa bicara hal yang sama
Wiji Tukul dimana ?
Tak ada media se merdeka tempo dalam menyuarakan kebenaran
Masalah utama itu lembaga mana yang harus mengurus pelanggaran HAM? Banyak lembaga HAM (yang terbaru menteri HAM) tapi mereka ini tidak pernah memanggil para terduga pelanggaran HAM, hanya bicara omong kosong di media bakal menyelesaikan kasus ham.
Komnas HAM pun tidak bisa apa apa, hanya untuk memanggil paksa para terduga kasus 98 seperti prabowo dan wiranto saja tidak bisa, karena harus ada izin pengadilan (dan pengadilan selalu menolaknya). Minimal kasihlah kekuasaan komnas HAM seperti KPK bisa memanggil paksa para terduganya, sekarang gimana mau selesaikan, buat panggil terduga aja tidak bisa
Ditambah lagi masalah politik, ketika terduganya ikut nyalon seperti wiranto dan prabowo pasti lah digoreng, tinggal dimana kubunya, kalau 2014-2019 pendukung jokowi banyak setuju prabowo terduga pelanggaran HAM tapi 2024 kemarin tentu saja karena jokowi dukung prabowo jadi prabowo bersih dari HAM.
Dan akhirnya keluarga korban semakin menderita menunggu nasib anaknya yang entah dimana dan dikubur dimana, selalu diberikan janji janji palsu para politikus
yaqinlah para punculik itu tak takut akan azab Allah swt. dia bangga dan merasa koboy dgn menculik orang alasan.melaukan ketidak stabilan negara sebenarnya yg bikin negara tidak stabil itu ya para penguasalah. atau para oligarqi.
PANTES TEMPO INI GA MAJU2 KONTENNYA MUNDUR KEBELAKANG ADMINNYA KAUM SAKIT HATI SEMUA,GW DENGER ADMINNYA UDAH BANYAK YG MENINGGAL KARNA SAKIT KRONIS 😂 LANJUTKAN TEMPO KALIAN KALIAN HANYA MEMBINASAKAN DIRI SENDIRI 👍✌️😂
Move on itu penting dalam kehidupan ,, .siapapun orang nya psti tidak akan prnah lepas dari kesalhan dan dosa,,
Klo kalian memang pintar logika mu bersih,, tentu kalian akan spendapat,, pak prabowo itu memang tidak prnah terlibat dlam hal ini,, .
Mengapa dia di pecat ,,?
Krna pak prabowo adalah komandan nya ,, prajurit yg melakukan kesalahan tentu komandan nya yg kena getahnya,, walaupun seoarang komandan benar2 tidak tau menahu apa yg telah di lakukan prajuritnya,, .tetap dia akan di mintai pertanggung jawaban sebagai komandan nya,, aq tau struktur militer A sampai Z ,,
Kmbali ke logika ,,jika pak prabowo benar2 terlibat dlam kasus ini,, tentu dia bukan hanya di pecat dari TNI ,,psti dpat hukuman penjara juga,,
Tpi kenyata,annya apa,,??
Pak prabowo smpai skrang sampai detik ini juga,, tidak prnah ada orang yg bsa mmbuktikan bhwa beliau memang terlibat,,
Logika bersih tntu bsa mmberi wawasan yg luas dari sekedar isu yg tk prnah ada benarnya,,
Barusan baca buku "LAUT BERCERITA" relate dengan cerita ini, Mas Gala adalah Wiji Thukul, terus Biru Laut siapa yang tau ya?
Wah saya juga beli buku ini bro sebelom pandemi
Demi JABATAN diangkat Menko oleh Prabowo dan uang, Yusril terkutuk berkhianat kpd Rakyat Indonesia melakukan pemutihan pelanggaran berat HAM. Dia harus diadili mahkamah Internasional atas kategori ikut melanggar HAM bersama Prabowo.
Biarkan saja apa yg dilakukan itu akan dipertanggungjawabkan di akherat
Tempo doang yg paling berani, tiba tiba upload semua yg berhubungan dg kasus 98 dan si gemoi.
PESIMIS! Pertanyaan di kepala; andai besok ada menteri tersandung masalah, apa bisa Prabowo objektif sekalipun dia ingin? Bagaimana jika menteri dimaksud pindah haluan, bikin koalisi baru mengangkat borok lama kasus 98? Transaksi jual beli kasus, atau saling sandera akan terus terjadi . . . akhirnya gak ada yang mikirin rakyat?
korban kerusuhan 98 dari pihak warga biasa terutama warga keturunan jauh lebih besar daripada aktivis & mahasiswa, tp aneh hal ini ga pernah diangkat, trus korban pemberontakan pki 48 smpe 65 jg ga pernah disinggung padahal ada ribuan korban jiwa, korban dari begal, krininal, buly, persekusi,dst yg terjadi di masyarakat kita jg ga pernah jd isu ham, korban judol pinjol ( sampe bunuh diri) ga pernah jd perhatian ham, padahal ini semua jauh lebih urgent dr sekedar bbrp aktifis, seperti yg kita tau jg bbrp aktifis itu sekarang sdh terlibat dlm politik praktis, bahkan pak pak prabowo & xanana gusmao kemarin berpelukan waktu ketemu yg dulunya todong2an. jd bnr pendapat prof yusril, tutup yg lama, uruslah yg sekarang utk kemajuan bersama. gw sendiri merasakan reformasi bukan membuat indonesia labih baik, malah turun kelas, buktinya apa? kurs rupiah sampe hari ini blm.bisa dibawah 10ribu, hehe
maaf mas korban judol itu ga ada mas !!!
mereka yg mengaku korban judol itu adalah pelaku pelaku judi yg kalah dan pelaku perjudian itu harus di di hukum karena melanggar hukum bukan dintolong !!!
ngpaen ,ya tutup sejarah yng lama kerusuhan 98 ya,kasian seorang ibu yng kehilangan anak nya yng di culik ,dn ibunya bersedih dn sengsara, hati nya berduka yng dalam dn sakit sekali ,kehilangan anak nya, nda punya perasaan ya 😭😭
Sepertinya memang, ada yg tdk mengingunkan ketenangan di negara ini, luka lama dibuka, agr ada stimulan dendam dan saling balas....sjg kita disibukkan dgn urusan masa lalu dan penyelesaiannya masa kini, di sisi lain, konglomerat non pribumi/non WNI mengeruk kekayaan alam negeri, kita diamkan......
Ternyata Budaya Pemaaf itu hanya Slogan semata, kita tak mampu berdamai dgn diri sendiri, apa lg dgn org lain....
@@riochannelchibro5531negara berkembang
Yg SDA melimpah
Akan selalu di buat propaganda negara" besar
Media itu alat,,,tinggal bagaimana arah alat tsb
Luar biasa beraninya Tempo
jaman orba aja dikulitin😅
Dulu memang ada UU subversif kalau skarang sdh tdk ada sejak reformasi
Tempo punya bukti kuat dan semua ada di google, terbaca dg bebass..
Masalah utama itu lembaga mana yang harus mengurus pelanggaran HAM? Banyak lembaga HAM (yang terbaru menteri HAM) tapi mereka ini tidak pernah memanggil para terduga pelanggaran HAM, hanya bicara omong kosong di media bakal menyelesaikan kasus ham.
Komnas HAM pun tidak bisa apa apa, hanya untuk memanggil paksa para terduga kasus 98 seperti prabowo dan wiranto saja tidak bisa, karena harus ada izin pengadilan (dan pengadilan selalu menolaknya). Minimal kasihlah kekuasaan komnas HAM seperti KPK bisa memanggil paksa para terduganya, sekarang gimana mau selesaikan, buat panggil terduga aja tidak bisa
Ditambah lagi masalah politik, ketika terduganya ikut nyalon seperti wiranto dan prabowo pasti lah digoreng, tinggal dimana kubunya, kalau 2014-2019 pendukung jokowi banyak setuju prabowo terduga pelanggaran HAM tapi 2024 kemarin tentu saja karena jokowi dukung prabowo jadi prabowo bersih dari HAM.
Dan akhirnya keluarga korban semakin menderita menunggu nasib anaknya yang entah dimana dan dikubur dimana, selalu diberikan janji janji palsu para politikus
PANTES TEMPO INI GA MAJU2 KONTENNYA MUNDUR KEBELAKANG ADMINNYA KAUM SAKIT HATI SEMUA,GW DENGER ADMINNYA UDAH BANYAK YG MENINGGAL KARNA SAKIT KRONIS 😂 LANJUTKAN TEMPO KALIAN KALIAN HANYA MEMBINASAKAN DIRI SENDIRI 👍✌️😂
Rakyat Indonesia terlalu gampang melupakan sejarah...tapi apa mau di kata..sosok korban yg mengalami kesadisan... beliau duduk di kabinet.... PERCUMA kita semua
Iya, ironis.
Lha kalian pd ribut²😂😂😂😂
Ketika idialisme, mengalahkan goddan materi dan tahta keluasaan
@@Muraqqikarena media spt tempo ini aku melihatnya adu domba. Jujur, sebagai bagian dari masyarakat, Indonesia skrng butuh kestabilan politik utk pembangunan. Klu dibilang gampang melupakan sih salah, karena saat kejadian, generasiku masih pada bayi. Jadi gk tau gmn kejadiannya. Kalau disuruh baca buku, versi yg mana? Karena masing2 pihak punya sudut pandang dan kepentingan masing2.
permisi, kata "BELIAU" sepertinya tidak cocok untuk para politikus negeri ini, dari dulu cuma ada 2 orang yg pantas disebut beliau yaitu alm. eyang habibie & gusdur
bahkan kata "MANUSIA" sudah sangat dilebih lebihkan untuk suharto dan keluarganya dan juga jokowi dan budak budaknya
Janji Jokowi di pilpres 2014 dan 2019 akan membongkar dalang kerusuhan 98, tapi Jokowi malah mencoba menghapus sejarah tragedi 98 dengan memberi gelar jenderal ke yang dianggap bertanggung jawab,dimana beliau kabur saat dipanggil komnas HAM
Mulyono lebih parah lagi 😂
Betul dan sekarang banyak berseliweran konten ² yang membranding yang bersangkutan dan sekeluarga adalah orang yang baik.
Propaganda keberhasilannya yg berhasil menipu rakyat...
@@zainularifin2191 sebagai ganti Jokowi nitip si Samsul yg minim pengalaman untuk jadi wakil presiden prabowo.prabowo ya ok aja dari pada kasus 98 di usut.ya simbiosis mutualisme gitu.kerjasama yg saling menguntungkan.rakyat yg di bodohi terus
Jangan pernah lelah ajarkan para pemuja bansos jangan DI TIPU LG OLEH MULYONO PRESIDEN PALING LICIK PICIK SEPANJANG SEJARAH NKRI
satu2nya media yang masih independen untuk nyimak berita, Terima kasih Tempo
Hati nurani & kecintaan pada NKRI, terkadang kalah dengan kepentingan pribadi untuk mendapatkan sedikit kekuasaan.
Tolong bantu up BEM FISIP Unair yang dibekukan gegara menyenggol Tim Mawar
Th 98 ato skrg?
@@rendovobaru aja kmrn jumat sore dibekukan
Ayo UP
Bazer gemoi+pupupapa udah gerak cepat coy, lu liat komenan berita bem fisip itu di sosmed deh 😅 ngeri emang anggaran bazer nih beneran unlimited sejak jaman si mul
@@gajahzync real banh, di ig nya yg seruan aksi solidaritas rame bgt sama buzzer wkwk pdhl belum ada satu jam diposting
Mengulas memori thn 1998 waktu masih mahasiswa
Masalah utama itu lembaga mana yang harus mengurus pelanggaran HAM? Banyak lembaga HAM (yang terbaru menteri HAM) tapi mereka ini tidak pernah memanggil para terduga pelanggaran HAM, hanya bicara omong kosong di media bakal menyelesaikan kasus ham.
Komnas HAM pun tidak bisa apa apa, hanya untuk memanggil paksa para terduga kasus 98 seperti prabowo dan wiranto saja tidak bisa, karena harus ada izin pengadilan (dan pengadilan selalu menolaknya). Minimal kasihlah kekuasaan komnas HAM seperti KPK bisa memanggil paksa para terduganya, sekarang gimana mau selesaikan, buat panggil terduga aja tidak bisa
Ditambah lagi masalah politik, ketika terduganya ikut nyalon seperti wiranto dan prabowo pasti lah digoreng, tinggal dimana kubunya, kalau 2014-2019 pendukung jokowi banyak setuju prabowo terduga pelanggaran HAM tapi 2024 kemarin tentu saja karena jokowi dukung prabowo jadi prabowo bersih dari HAM.
Dan akhirnya keluarga korban semakin menderita menunggu nasib anaknya yang entah dimana dan dikubur dimana, selalu diberikan janji janji palsu para politikus
Gara2 mulut Yusril, dikawatirkan Prabowo Tumbang. Ini cocok dgn ramalan Tigor Oktadan Siahaan, yg mengatakan Prabowo akan meluruskan sejarah, dgn mengungkap pihak2 yg menyusup dan memfitnahnya, akibatnya pihak2 yg tak suka akan menjatuhkannya.
Yusril telah menyakiti ank bangsa yg berjuang demi Reformasi. Terlebih klrg korban.
alm. desmond, Nezar dan Mugianto masuk kabinet dan bahkan Mugianto Tenaga Ahli Utama di Kantor Staf Presiden (KSP) dalam bidang Politik, Hukum, Keamanan
Terus menyuarakan kebenaran mantap ❤
Masalah utama itu lembaga mana yang harus mengurus pelanggaran HAM? Banyak lembaga HAM (yang terbaru menteri HAM) tapi mereka ini tidak pernah memanggil para terduga pelanggaran HAM, hanya bicara omong kosong di media bakal menyelesaikan kasus ham.
Komnas HAM pun tidak bisa apa apa, hanya untuk memanggil paksa para terduga kasus 98 seperti prabowo dan wiranto saja tidak bisa, karena harus ada izin pengadilan (dan pengadilan selalu menolaknya). Minimal kasihlah kekuasaan komnas HAM seperti KPK bisa memanggil paksa para terduganya, sekarang gimana mau selesaikan, buat panggil terduga aja tidak bisa
Ditambah lagi masalah politik, ketika terduganya ikut nyalon seperti wiranto dan prabowo pasti lah digoreng, tinggal dimana kubunya, kalau 2014-2019 pendukung jokowi banyak setuju prabowo terduga pelanggaran HAM tapi 2024 kemarin tentu saja karena jokowi dukung prabowo jadi prabowo bersih dari HAM.
Dan akhirnya keluarga korban semakin menderita menunggu nasib anaknya yang entah dimana dan dikubur dimana, selalu diberikan janji janji palsu para politikus
Menyala TEMPO..🔥🔥🔥. Siapa yg jadi komandannya tuh..??. Trus apa kabar menteri baru yg bilang bukan pelanggaran HAM berat.?? Pointnya adalah, jabatan bisa bikin orong bodoh. Bahkan profesor sekalipun..!!!😊
Bocil tiktod Wajib nonton nih..😂
Sejak jaman indonesia merdeka… Yang paling ngotot nyerang pimpinan negara dan mengadu domba ya asing. Asing paling suka modalin kaki tangannya utk bikin situasi ga kondusif.. cairrr trus tempooooo .. ajukan proposal yang banyak utk nyerang prabowo
itulah bedanya orang penuh intelektualitas dengan orang penuh integritas
@@ocitss1236tempo di danain sama asing gitu maksudnya bro?
@@sosiawanArsani26 baca baek2..: mana kalimat ku yg menegaskan tempo terima dana dari asing. Wkwkwkwk
Yusril langsung melindungi Tuannya.
Masalah utama itu lembaga mana yang harus mengurus pelanggaran HAM? Banyak lembaga HAM (yang terbaru menteri HAM) tapi mereka ini tidak pernah memanggil para terduga pelanggaran HAM, hanya bicara omong kosong di media bakal menyelesaikan kasus ham.
Komnas HAM pun tidak bisa apa apa, hanya untuk memanggil paksa para terduga kasus 98 seperti prabowo dan wiranto saja tidak bisa, karena harus ada izin pengadilan (dan pengadilan selalu menolaknya). Minimal kasihlah kekuasaan komnas HAM seperti KPK bisa memanggil paksa para terduganya, sekarang gimana mau selesaikan, buat panggil terduga aja tidak bisa
Ditambah lagi masalah politik, ketika terduganya ikut nyalon seperti wiranto dan prabowo pasti lah digoreng, tinggal dimana kubunya, kalau 2014-2019 pendukung jokowi banyak setuju prabowo terduga pelanggaran HAM tapi 2024 kemarin tentu saja karena jokowi dukung prabowo jadi prabowo bersih dari HAM.
Dan akhirnya keluarga korban semakin menderita menunggu nasib anaknya yang entah dimana dan dikubur dimana, selalu diberikan janji janji palsu para politikus
Dapat disimpulkan bahwa Orde baru akan terus ada namun berubah casing dan main halus tidak sekejam dulu
Saya di Hong Kong
WNI kalrhiran 1990
Saat sekolah saya sangat malas belajar hehehe setelah usia 30 th saya ingin banyak tau dan belajar banyak hal .
Support chanel ini
Semoga Gusti Alloh SWT berkenan memberi AZAB..LAKNAT dan KUTUKAN DUNIA AKHIRAT..kepada PENJAHAT2 yg MEMBERI PERINTAH DAN PELAKU PEMBUNUHAN dan penculikan para aktifis2 mahasiswa 1998..
Gusti Alloh mboten sare
Aamiin yarobbal'alamiin 🤲😭
Aamiin Yaa Allah Yaa Mujibassaailiin 🤲🏻🤲🏻🤲🏻🤲🏻
AllaahuAkbar 🤲🏻🤲🏻🤲🏻
Ya kan keluarga yg diculik mah sedih bgt. Gak pernah merasa kehilangan ya susah dah.
Masalah utama itu lembaga mana yang harus mengurus pelanggaran HAM? Banyak lembaga HAM (yang terbaru menteri HAM) tapi mereka ini tidak pernah memanggil para terduga pelanggaran HAM, hanya bicara omong kosong di media bakal menyelesaikan kasus ham.
Komnas HAM pun tidak bisa apa apa, hanya untuk memanggil paksa para terduga kasus 98 seperti prabowo dan wiranto saja tidak bisa, karena harus ada izin pengadilan (dan pengadilan selalu menolaknya). Minimal kasihlah kekuasaan komnas HAM seperti KPK bisa memanggil paksa para terduganya, sekarang gimana mau selesaikan, buat panggil terduga aja tidak bisa
Ditambah lagi masalah politik, ketika terduganya ikut nyalon seperti wiranto dan prabowo pasti lah digoreng, tinggal dimana kubunya, kalau 2014-2019 pendukung jokowi banyak setuju prabowo terduga pelanggaran HAM tapi 2024 kemarin tentu saja karena jokowi dukung prabowo jadi prabowo bersih dari HAM.
Dan akhirnya keluarga korban semakin menderita menunggu nasib anaknya yang entah dimana dan dikubur dimana, selalu diberikan janji janji palsu para politikus
Wah, bakal rame nih dengan buzzer "istana".
Masalah utama itu lembaga mana yang harus mengurus pelanggaran HAM? Banyak lembaga HAM (yang terbaru menteri HAM) tapi mereka ini tidak pernah memanggil para terduga pelanggaran HAM, hanya bicara omong kosong di media bakal menyelesaikan kasus ham.
Komnas HAM pun tidak bisa apa apa, hanya untuk memanggil paksa para terduga kasus 98 seperti prabowo dan wiranto saja tidak bisa, karena harus ada izin pengadilan (dan pengadilan selalu menolaknya). Minimal kasihlah kekuasaan komnas HAM seperti KPK bisa memanggil paksa para terduganya, sekarang gimana mau selesaikan, buat panggil terduga aja tidak bisa
Ditambah lagi masalah politik, ketika terduganya ikut nyalon seperti wiranto dan prabowo pasti lah digoreng, tinggal dimana kubunya, kalau 2014-2019 pendukung jokowi banyak setuju prabowo terduga pelanggaran HAM tapi 2024 kemarin tentu saja karena jokowi dukung prabowo jadi prabowo bersih dari HAM.
Dan akhirnya keluarga korban semakin menderita menunggu nasib anaknya yang entah dimana dan dikubur dimana, selalu diberikan janji janji palsu para politikus
Sakit hatinya masih terus terasa yaa kalo melihat reformasi baru tahun 1998 dan prabowo di tahun 2024 malah jadi presiden Indonesia, dan abri (tni & polisi) memegang kekuasaan di banyak bidang di indonesia, terima kasih tempo untuk selalu mengingatkan rakyat siapa mereka2 ini di masa lalu
Coba dong tempo bikin jurnalis investigasi terkait hilangnya harun masiku, karena kasusnya ini unik
Berapa kerugian negara nya coba sebutkan
Demi jabatan ilmu hukum dan gelar profesor hilang seperti anak lulus SD
Masalah utama itu lembaga mana yang harus mengurus pelanggaran HAM? Banyak lembaga HAM (yang terbaru menteri HAM) tapi mereka ini tidak pernah memanggil para terduga pelanggaran HAM, hanya bicara omong kosong di media bakal menyelesaikan kasus ham.
Komnas HAM pun tidak bisa apa apa, hanya untuk memanggil paksa para terduga kasus 98 seperti prabowo dan wiranto saja tidak bisa, karena harus ada izin pengadilan (dan pengadilan selalu menolaknya). Minimal kasihlah kekuasaan komnas HAM seperti KPK bisa memanggil paksa para terduganya, sekarang gimana mau selesaikan, buat panggil terduga aja tidak bisa
Ditambah lagi masalah politik, ketika terduganya ikut nyalon seperti wiranto dan prabowo pasti lah digoreng, tinggal dimana kubunya, kalau 2014-2019 pendukung jokowi banyak setuju prabowo terduga pelanggaran HAM tapi 2024 kemarin tentu saja karena jokowi dukung prabowo jadi prabowo bersih dari HAM.
Dan akhirnya keluarga korban semakin menderita menunggu nasib anaknya yang entah dimana dan dikubur dimana, selalu diberikan janji janji palsu para politikus
Yusril memang, antek Orba. orangnya Soeharto. Dia staf setneg di bawah mensesneg Moerdiono. Kerap bertugas utk menuliskan teks pidato presiden Soeharto. Yusril itu ketua umum Partai Bulan Bintang yg pada proses pendiriannya juga diendorse oleh Prabowo dan teman karibnya yaitu Farid Prawiranegara, anak tokoh Masyumi.
Jadi kalo Yusril diangkat oleh Prabowo jadi menteri kordinator ham, lantas memberi pernyataan pada hari pelantikannya sebagai menteri bahwa rangkaian peristiwa tragedi 1998 bukanlah pelanggaran ham berat adalah sangat masuk akal. Karena Yusril pasti memang akan melindungi dan menjaga prabowo sebagai bosnya agar tak diusut lagi atas keterlibatannya dalam penculikan mahasiswa dan aktifis pro demokrasi pada tahun 1998 itu.
Ya terserah aja apa yg mrk lakukan untuk menghindari tuduhan tragedi 1998 tapi ingat ada waktunya Tuhan bertindak mereka2 tidak bisa menghindar🤨
GK USH IKUT IKUTAN KOMEN DEH PENDUKUNG 03 😂
@@DwiNugro hari gini masih ngomongin 03. Pilpres sudah lewat. Ayo move on!
@@AkalSehatJuara YA MASIH DONK,
SOAL NYA PENDUKUNG 03 PALING GETOL BANGET NGOMONGIN MASALAH HAM GINI,
MAKANYA HARUS DI UNGKIT UNGKIT
1998 masa lalu
Dosa besar yg akan selalu menghantui para pelaku,suatu saat pasti akan dpt balasan yg setimpal.
Aamiin Yaa Allah Yaa Mujibassaailiin 🤲🏻🤲🏻🤲🏻
Maju terus tempo....bongkar total sampah politik...
Selama penggemblengan kabinet di Akmil isu monoloyalitas begitu santer. Korelasinya seakan-akan pembenaran atas kesetiaan kepada perintah penguasa kekuasaan saat orba dan saat ini yang sense of politics nya militerisasi pemerintahan. Berbahayakah ? apakah akan seperti negara junta militer Myanmar, rakyat sipil yang tidak pro penguasa pemerintahan menjadi terintimidasi dan terusir dari negaranya.
Jujurly, d sekolah cape sekali mengingatkan bahwa hal seperti 1998 bisa terjadi lg sama kita kalo kita gak peduli sama negara. Tp walau gua tau yg gubris gua dikit seenggaknya upaya yg gua lakukan untuk buat anak bangsa ini melek sejarah.
Saya sejak ngikutin kontennya tempo, baru tau juga bahwa media yang ikut mempromosikan Jokowi untuk Capres pertama kali adalah Tempo. Setelah itu pun media Tempo tetap mengkawal masa kekuasaanya Jokowi hingga mengkritik bahkan sampai Bang Goenawan Mohamad menangis melihat Jokowi yang awalnya populis ternyata berbahaya dengan berupaya mematikan demokrasi.
👏👏👏👏
Ya karena tempo ini antek2 pdi. Coba sebelum jokowi manuver 2019, masih njilat2 terus nih tempo sama jokowi aakakakakka
koar² demokrasi dan ham hanya untuk alat modus di negri ini
coba bayangkan kalau kau dikasih kesempatan dijabatan tinggi dngan banyak peluang korupsi... paling jg gk ingat demokrasi...
bebasnya berdemokrasi ...membuat akhlaq adzab norma dan mental warga indonesia berubah menjadi makin bobrok... bulshit klau ada yg bilang ada demokrasi makin bagus...
bagus buat para tikus² yg haus fulus..
media pun sudah tidak bisa 100% dpt dipercaya.. karna kita semua kiblat nya ke duit...
trs ujung2nya indonesia darurat... taek
..
coba klau jentel bongkar kasus di partai sapi dn romi sukarno yg khabarnya gk lolos tpi bs duduk di senayan ... hhhhh
@@mozart3878wkkwk ini cerita fakta kok bilang antek PDI..dr pada lu antek rezim orba kaki tangan mama rika
@@mozart3878ga hny antek PDIP...jga antek liberalis
Kepentingan nasional/bangsa diatas segalanya. Ayo tingkatkan sikap nasionalismemu. NKRI jaya
Kami rakyat butuh Indonesia aman dn makmur /sejahtra ...untuk skrng bkn menggali masalah
Yang lulus SMA th 70 80 paham kok. apalagi mahasiswa
Masalah utama itu lembaga mana yang harus mengurus pelanggaran HAM? Banyak lembaga HAM (yang terbaru menteri HAM) tapi mereka ini tidak pernah memanggil para terduga pelanggaran HAM, hanya bicara omong kosong di media bakal menyelesaikan kasus ham.
Komnas HAM pun tidak bisa apa apa, hanya untuk memanggil paksa para terduga kasus 98 seperti prabowo dan wiranto saja tidak bisa, karena harus ada izin pengadilan (dan pengadilan selalu menolaknya). Minimal kasihlah kekuasaan komnas HAM seperti KPK bisa memanggil paksa para terduganya, sekarang gimana mau selesaikan, buat panggil terduga aja tidak bisa
Ditambah lagi masalah politik, ketika terduganya ikut nyalon seperti wiranto dan prabowo pasti lah digoreng, tinggal dimana kubunya, kalau 2014-2019 pendukung jokowi banyak setuju prabowo terduga pelanggaran HAM tapi 2024 kemarin tentu saja karena jokowi dukung prabowo jadi prabowo bersih dari HAM.
Dan akhirnya keluarga korban semakin menderita menunggu nasib anaknya yang entah dimana dan dikubur dimana, selalu diberikan janji janji palsu para politikus
Kalau RI 1 fair, maka kakak Pigai pasti mengusut terang2an para aktivis yg hilang seperti Wiji Thukul, dll supaya terang-benderang
& RI 1 akan mendapat kan apresiasi & respek dari para aktivis 98 yg benar2 tidak menjual nama perjuangannya hanya utk segepok jabatan di pemerintahan.
Yusril lupa ingatan.
Yusril dapat Jabatan
Bapak saya aja yg udh pikun tau kalo pak P itu jahat... mulai dari Papua sampe 1998 tapi ya sudahlah itu mungkin masa lalu dsn beliau pak P ingin mencoba memperbaiki masa lalu nya.... semoga 🤲
Kalau Yusril menganggap bukan pelanggaran HAM berat, berarti dia meremehkan nyawa orang yang diculik yang tidak pernah diketahui keberadaannya sampai sekarang.
KM 50 juga diusut juga pak tempo, CCTV dirusak, Rest Area diratakan tanah
Sudah di bahas dr dulu bahkan di angkat dgn investigasi lansung oleh TEMPO
kalau ada bin rada susah,anggaran bin gede soalnya, langsung dr zionis
Iya baru lihat saya di temo, kenapa semua kayak batu ya pura-pura gk tahu. kacaw
@@labaladalada kayak pura2 gak tau aja bang..negara tlh di kuasai oligarki,apalagi ekonominya 80% di pegang mereka...yg tdk nurut apalagi berontak seperti FPI akan di tengelamkan.
Kalo itu udah dibikin film dokumenternya sama tempo
*Ucapan pak Yusril berkaitan dengan rencana 2 periode, 1998 PELANGGARAN HAM BERAT*
Masalah utama itu lembaga mana yang harus mengurus pelanggaran HAM? Banyak lembaga HAM (yang terbaru menteri HAM) tapi mereka ini tidak pernah memanggil para terduga pelanggaran HAM, hanya bicara omong kosong di media bakal menyelesaikan kasus ham.
Komnas HAM pun tidak bisa apa apa, hanya untuk memanggil paksa para terduga kasus 98 seperti prabowo dan wiranto saja tidak bisa, karena harus ada izin pengadilan (dan pengadilan selalu menolaknya). Minimal kasihlah kekuasaan komnas HAM seperti KPK bisa memanggil paksa para terduganya, sekarang gimana mau selesaikan, buat panggil terduga aja tidak bisa
Ditambah lagi masalah politik, ketika terduganya ikut nyalon seperti wiranto dan prabowo pasti lah digoreng, tinggal dimana kubunya, kalau 2014-2019 pendukung jokowi banyak setuju prabowo terduga pelanggaran HAM tapi 2024 kemarin tentu saja karena jokowi dukung prabowo jadi prabowo bersih dari HAM.
Dan akhirnya keluarga korban semakin menderita menunggu nasib anaknya yang entah dimana dan dikubur dimana, selalu diberikan janji janji palsu para politikus
T41
dewiandayani
Keluarga korban penculikan hanya berharap ditunjukkan dimana anggota keluarga mereka yang diculik itu dibuang agar bisa pastikan mereka dimakamkan dengan layak atau hanya sekedar dibuang begitu saja. Karena menuntut keadilan dan pertanggung jawaban itu hanya seperti mimpi
Aku sebagai gen z,dan mahasiswa baru,sangat mengapresiasi karya karya,tempo agar bisa menambah pengetahuan tentang sejarah kelam banhsa ini
TEMPO yang dulu dan TEMPO yang sekarang , tetap .. adalah TEMPO yang sama...
Yusril menutup hati nuraninya ,seakan membabibuta membela bosnya skrang.
Yusril memang sengaja dijadikan mentri hanya tugasnya utk cebok dosa kotoran para elite politik
Semua itu karna rakus duniawi JD GK ad hati nurani ,membolak balikan fakta
Ya kl terbukti pelaku kerusuhan ya hrs tegas. Negara tdk boleh lemah terhadap aktivis yg niat membuat kerusuhan. Andai hanya pejuang demokrasi sah aja. Tp kl rusuh dan di dompreng kepentingan utk mengganggu stabilitas keamanan negara. Otomatis TNI khusus nya kopassus di era 1998 bertindak sebagai alat pelindung negara dari ancaman. Apa yg di sampaikan pak Yusril ada mendasar jg krn dilihat dari sisi korban kerusuhan mei 1998 di perkosa dan banyak korban nyawa. Akibat dari keadaan keamanan negara dimasa itu bnr2 dibuat kacau balau. Akibat dr kerusuhan 1998 negara luar memandang kl indonesia stabilitas politik bs dimanfaatkan utk menghancurkan negara. Abri sbgai benteng terakir pasti akan bergerak dan bertindak tegas❤
Tetap tidak dibolehkan menculik.
Cerdas Tempo.
Saluut untuk Tempo, jurnalis sejati ! Gua yakin agenda besarnya Yusril adalah rehabilitasi kebusukan prabowo dan cendana dimasa lalu.
Ye gue juga yakin
menurut saya konten ini adalah reaksi dari pernyataan yusril, peristiwa ini adalah luka yg masih belum sembuh, air mata yg belum kering dari keluarga yg berduka karena kehilangan aggota keluarga tercinta, pahlawan2 demokrasi yg tidak diketahui makamnya, mungkin jika yusril tidak colek2 peristiwa ini akan dimakan oleh waktu, kini mulai lagi terkuak ke permukaan, hingga warga negara Indonesia yg tidak tau menjadi tau, semoga Sang Maha Kuasa membuka Kebenaran dg sebenar-benar nya Kebanaran, walaupun pahit inilah tragedi yg pernah terjadi di NKRI tercinta
yang namanya penghilangan nyawa ya pasti pelanggaran ham berat
Tempo dan bem fisip unair keren. Berani dan cerdas. Untuk demokrasi, bangsa, dan negara👍👍👍🙏🙏🙏
Kalian TABUR memfitnah, kalian pasti TUAI difitnah...! 🙂
Kitab Galatia 6:7b
...Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya.
TUHAN YESUS KRISTUS memberkati Prabowo-Gibran dan Team.
INDONESIA🇮🇩 MAJU
INDONESIA🇮🇩 EMAS
jaman dulu kritik pemerintah = culik ilang
jaman sekarang kritik pemerintah = anak abah 🤣
Juga omon - omon 😂😂
jaman skrng minta di demo, giliran di demo kabur=kang kayu 😂😂😂😂
Ga lama lg koq bakal sama kaya jaman dulu🤭 sejarah selalu terulang di negeri konoha ini, krn tdk perna ada penyelesain yg tuntas dan jelas dlm kasus2 besar.
BEM Fisip Unair baru aja dibekukan gegara nyindir mr. P.
@@asyiequealquds9910 o0o secepat itu toh orde baru kembali?
Selamat buat tim Mawar. Sukses. Kepentingan Republik diatas segalanya.
ingat para aktivis justru untuk kepentingan republik ya seperti yg kita nikmati sekarang tapi bukan kepentimgan penguasa,...ngerti ente...
Saya harap banyak yg akan mempertanyakan kelayakan beliau menjadi menteri dgn pernyataannya dan membatasi pandangannya tentang HAM hanya dari peristiwa genosida. Kalaupun pernyataannya tdk melanggar hukum, namun rasanya tdk berempati dgn nyawa warga negara😭🙏
Tempo menyala
pernyataan Y makin menegaskan ketidakseriusan penguasa dalam menyelesaikan kasus pelanggaran HAM berat di masa lalu, tidak menutup kemungkinan juga yg akan datang. rakyat harusnya sadar bagaimana orang2 berpendidikan yg sedang berkuasa itu memandang kasus ini. 5 tahun yg akan terasa sangat suram.
Tempo...mantap ...biar rakyat tahu sejarah
Tempo melakukan tugas jurnalistik dengan sangat berani dan kami warga sipil sangat mengapresiasi versi "kebenaran jurnalistik" yang disampaikan Tempo.
Tentunya, Tempo juga memiliki kewajiban untuk mengedukasi warga sipil, bahwa elemen ABRI/TNI memiliki mandat untuk menjaga stabilitas negara, yang kadang oleh officer-nya dilakukan dengan pendekatan "By Any Means Necessary".
Tempo tentu juga memiliki kewajiban untuk mengedukasi publik bahwa setiap Gerakan Aktivitas "Pro-Demokrasi" juga rawan ditunggangi dan dibiayai oleh aktor-aktor eksternal. Hal-hal seperti inilah yang menjadikan posisi ABRI/TNI dilematis (paham lah maksudnya dari Dilematis).
Well, tentunya ada yang akan menyanggah kalimat saya ini dengan counter seperti "mikirnya kejauhan" atau "otak mu konspiratif" atau "kamu anggota rezim", well silahkan saja, toh sampai saat ini, masih ada banyak sekali LSM/Yayasan yang menerima "donasi" dari aktor-aktor eksternal (termasuk Internasional), dengan berbagai kepentingan. Apa saja kepentingannya? Ya itulah hal-hal yang sesekali memerlukan investigasi jurnalistik sekelas Tempo.
Saya blak-blak an saja, 10 tahun lalu saya menerima bergepok-gepok uang dollar USD untuk operasional dalam rangkaian "Pesta Demokrasi". Pertanyaannya, darimana gepokan uang dollar USD ini berasal? Siapakah aktor dibalik aktor dibalik aktor dibalik aktor ini? Hingga saat ini saya tak pernah tahu.
Saya hanya menyampaikan pada Tempo, bahwa cecunguk nobody seperti saya pun, somehow bisa diapproach oleh aktor-aktor ini. Apalagi aktivis2 yang hebat-hebat dan vokal.
Terlepas dari apapun motif dan kebenaran yang sesungguhnya, peristiwa 1997-1998 adalah perjalanan sejarah yang tidak hitam-putih, selalu ada area abu-abu, dan kita punya sejarah panjang tentang definisi "Pelanggaran HAM berat" yang selalu bisa diperdebatkan tanpa ujung sampai Lebaran Kuda.
Hanya Allah yg bisa menjadi hakim yg seadil adilnya...kita tunggu saja🙏
Coba kalau TEMPO memang pemberani dan benar untuk membahas dan memunculkan kepermukaam kasus KM 50.
Klau tdk salah sudah kemaren dan respon si kake berjanji akan mengusutnya..tpi pertanyaannya adalah si kake berani dan aungguh"atau sekedar omon omon saja.😄
sama Suharto tempo berani...masa sama Mulyono tempo gak berani... Coba, kami pen lihat....se - bernyali apa tempo yg sekarang...? Kalo diem aja, berarti udah di kategori kan 'masuk angin' nih yah😂...
Banyak2 minum jamu lah bos..... 🎉
Hati"ada yg "bermain", siapapun pemimpinnya, indonesiaku jgn gaduh,
tk ada manusia sempurna tnp salah,
yg terbaik adalah yg mau memperbaiki kesalahannya
Kontrol kritik kepada pemerintah sangat baik, tp memupuk kebencian itu yg tidak baik
@@teguhpriyadi3667ini komentar terbijak yg saya baca, tanpa menyudutkan siapapun, dan menjadukan pelajaran bagi kita semua, salam untuk kedamaian
Buat Nitizen atau Masyarakat yang lahir di tahun 90 ke atas tidak mengetahui dan memahami kejadian ini, tahunya saat ini mereka menikmati hasil saja
Saya lahir tahun 92 dan diberikan berkat ingatan yang baik. Saya masih ingat jelas nenek saya meninggal saat kerusuhan 98, dan saat mengubur nenek saya itu hari dimana kerusuhan memuncak. 4 hari kemudian saya kembali ke sekolah, toko-toko di kiri kanan sekolah saya yang berada di daerah pecinaan hangus terbakar.
Saya diceritakan oleh ortu saya soal 98, jadi ga mungkin lupa
@@Andy_Tolan yakin rezim sekarang ada? Paling di buku sejarah juga ga tercantum
Wahh kerenn tempo ........
Masih adakah generasi muda sekarang yang tertarik dengan sejarah2 kelam bangsa ini ??? Seperti peristiwa 1998 misalnya...
Terima kasih atas edukasinya team Tempo 🙏🏻
yg menjadi pertanyaan tim selain mawar siapa aja. Kenapa cuma tim mawar yg terungkap. Terutama aktivis yg gak selamat. Malah yg selamat sebagian ikut join dgn Pak PS di Gerindra. Another big question. Perlu diinget jg pd saat itu panglima ABRI adlh Pak Wiranto.
A false flag demi menutupi kasus sebenernya? Entahlah...who knows
Tim mawar dibentuk saat Pangab Feisal Tanjung & Kasad R. Hartono.
Sekarang jadi penasihat khusus presiden kan 🙃
Saya Adalah Orang Yang Sangat Mengagumi Profesor Yusril Ihza Mahendra, beliau ADALAH MANTAN ORANG BAIK...😮😮😮
Lebih dari 60 tahun menjadi Orang Baik, Sekarang Hijrah Menjadi Mantan Orang Baik 😅😅😅
selesai sudah kawan......mereka yang tak kembali.
Pak Nezar yg notabene aktivis korban penculikan th 98. Skrg dipanggil & bergabung dlm kabinet merah putih...
Semoga Segenap Direksi, Karyawan dan semua yg ada di Tempo selalu mendapat perlindungan Tuhan YME
Terbukti jabatan menghilangkan hati Nurani ,menghilangkan akal sehat ,menghalalkan yang haram dan menghalalkan segala cara .
Thanks TEMPO ... HEBAT
Menghapus sejarah
*Setelah pernyataan kontroversi Yusril, rasanya bakal terbit surat pernyataan pelaku bebas dari tuduhan pelanggar HAM peristiwa 1998, sekedar analisis belaka*
Ketika saya kritis dengan ini, dan menanggapi karangan bunga dari mahasiswa unair, saya di hujat nitijen dengan perkataan ( ketika otak di tempatkan di bokong) ternyata indonesia memang lagi darurat demokrasi dan ketika orang menyampaikan fakta malah di hujat.
sama bang😂
Perjuangan selalu ada korban itu adalah merupakan konsekuensi dari perjuangan itu sendiri yang perlu kita ambil pelajaran perlunya perhitungan dalam setiap langkah
TEMPO Memang Baik 👍👍 Bila Ingin Main Cantiq Belajarlah Dari TEMPO. Yg Bener Ya Bener dan Yang Salah Ya Salah 🥶🥶 Terusslah Berjuang Demi dan Untuk RAKYAT ... 🙏🙏
Ketika berkata bodoh demi menjaga marwah pangeran gelap. Sekelumit kisah di kerajaan indonesia.
Keterlaluan melupakan sejarah