Ternyata masalah kesetaraan yang telah mereka dapatkan hasil dari kerja keras petinggi NU tidak membuat mereka merasa puas. Mereka ingin tetap diperlakukan sebagai ras paling tinggi sebagaimana di masa pemerintahan Belanda, mereka ingin semua penduduk yang beragama Islam menghormati mereka. Dengan demikian merekapun berupaya untuk memporkokoh kedudukan seperti tadi dengan menyebarkan cerita-cerita mitos yang mereka bawa dari negerinya ataupun yang mereka ciptakan saat berada di Nusantara sesuai dengan kebutuhan mereka seperti misalnya : • Seorang Syarifah haram untuk menikah dengan pribumi dan itu sama dengan perbuatan zina • Seorang Baklawi walaupun seorang yang bodoh tetap lebih utama derajatnya dibanding dengan 70 Kyai pribumi yang alim • Semua keluarga Baklawi dipastikan akan masuk surga walauapun melakukan dosa besar sekalipun, dan mereka akan membawa semua para pecinta mereka ke surga lewat jalan tol yang disiapkan hanya untuk mereka dan para muhibbin mereka • Seorang tokoh pemuka Baklawi mi’raz bertemu dengan Alloh SWT 70 X dalam sehari • Seorang pribumi bisa selamat di alam barzakh karena malaikat penjaga kubur dikasih surat oleh seorang tokoh Baklawi • Pelayan atau khoddam seorang tokoh Baklawi tidak ditanya oleh malaikat Munkar dan Nakir • Dan lain-lain Begitu banyak cerita mitos lainnya yang mereka karang dan sebarkan, tidak peduli cerita tersebut melabrak hukum syara ataupun tidak, yang penting kedudukan mereka jangan sampai goyah di masyarakat. Cerita-cerita mitos tadi, mereka sampaikan tidak dihadapan para intelektual NU karena sudah dipastikan akan mendapat tentangan keras, tetapi mitos tadi mereka sebarkan di akar rumput terutama di perkampungan-perkampungan dengan mengatas namakan hadist Nabi dan kitab para ulama terdahlu dan ulama yang mereka maksud sudah barang tentu ulama golongan mereka. Upaya mereka patut mendapatkan acungan jelmpol, dikarenakan dampak dari mitos-mitos yang mereka sebarkan bermunculan kejadian-kejadian yang membuat kita menjadi miris dan sebagai warga prbumi kita merasa terhinakan, misalnya : • Di Subang seorang Habib Baklawi menikahi peremuan adik kakak sekali gus, dan ayah dari si perempuan tadi tidak bisa berbiat apa-apa dikarenakan takut kwalat dan takut tidak diakui sebagai ummat Rosululloh SAW • Di Bandung Barat, ada seorang wanita dinikahi seorang Habib hanya 3 hari, setelah 3 hari ditinggal begitu saja, seperti meninggalkan barang najis atau membuang sampah yang tidak ada artinya. • Seorang Kiai di Limbangan harus pulang ke Cianjur dikarenakan ia dikejar-kejar hutang oleh tetangganya, ia berhutang dikarenakan sering didatangi para Habib dan meminta uang yang jumlahnya besar untuk ukuran Kiai dan ia terpaksa meminjam uang kepada tetangga. Akhirnya pesantrennya bangkrut karena ia harus mencari uang untuk membayar hutang. • Dan lain -lain Sebenarnya masih banyak kejadia yang serupa baik yang terjadi di Jawa maupun luar Jawa, dan seandainya fenomena tersebut dibiarkan untuk beberapa tahun ke depan, secara mental ataupun aqidah maka bangsa ini dipastikan akan semakin parah dan rusak dikarenakan bangsa ini khususnya warga nahdiyyin mereka kondisikan seperti onta yang akan selalu manut kepada majikannya. Adalah benar sebuah pepatah mengatakan : “ Bila mitos telah menjelma menjadi keyakinan dan tak lagi dikritisi, masyarakat dengan mudah diperdaya oleh kekuasaan ” dan itu benar-benar mereka praktekan dimana cerita mitos yang mereka “karang” telah menjelma menjadi keyakinan masyarakat level bawah, sehingga mereka dengan bebas memperlakukan apapun yang mereka mau dengan mengatas namakan cinta kepada keluarga Nabi.
Baiknya untuk tiap poin di atas didatangkan referensinya, jangan cuma disebutin tapi ga bisa bersama² kita verifikasi referensinya, sbgmn kaidah البيّنة على المدّعي
Surat Al-Ma’idah Ayat 18 وَقَالَتِ ٱلْيَهُودُ وَٱلنَّصَٰرَىٰ نَحْنُ أَبْنَٰٓؤُا۟ ٱللَّهِ وَأَحِبَّٰٓؤُهُۥ ۚ قُلْ فَلِمَ يُعَذِّبُكُم بِذُنُوبِكُم ۖ بَلْ أَنتُم بَشَرٌ مِّمَّنْ خَلَقَ ۚ يَغْفِرُ لِمَن يَشَآءُ وَيُعَذِّبُ مَن يَشَآءُ ۚ وَلِلَّهِ مُلْكُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا ۖ وَإِلَيْهِ ٱلْمَصِيرُ Arab-Latin: Wa qālatil-yahụdu wan-naṣārā naḥnu abnā`ullāhi wa aḥibbā`uh, qul fa lima yu'ażżibukum biżunụbikum, bal antum basyarum mim man khalaq, yagfiru limay yasyā`u wa yu'ażżibu may yasyā`, wa lillāhi mulkus-samāwāti wal-arḍi wa mā bainahumā wa ilaihil-maṣīr Artinya: Orang-orang Yahudi dan Nasrani mengatakan: "Kami ini adalah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya". Katakanlah: "Maka mengapa Allah menyiksa kamu karena dosa-dosamu?" (Kamu bukanlah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya), tetapi kamu adalah manusia(biasa) diantara orang-orang yang diciptakan-Nya. Dia mengampuni bagi siapa yang dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Kepunyaan Allah-lah kerajaan antara keduanya. Dan kepada Allah-lah kembali (segala sesuatu). 📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia Dan telah mengaku-ngaku Kaum yahudi dan kaum nasrani bahwa sesungguhnya mereka adalah anak-anak Allah dan orang-orang kesayanganNya. Katakanlah (wahai Rasul) kepada mereka, ”mengapa Dia menyiksa kalian dikarenakan dosa-dosa kalian? seandainya kalian betul orang-orang kesayanganNya, niscaya Dia tidak akan menyiksa kalian. Allah tidak mencintai kecuali orang yang taat kepadaNya,” Dan katakanlah kepada mereka, ”Bahkan sebenarnya kalian itu makhluk seperti seluruh anak cucu adam pada umumnya. jika kalian berbuat baik, niscaya kalian akan diberi balasan kebaikan atas perbuatan baik kalian, dan jika kalian berbuat keburukan, niscaya kalian diberi balasan keburukan atas perbuatan buruk kalian. Allah mengampuni siapa saja yang dikehendakiNya dan menyiksa siapa saja yang dikehendakiNya. Dia lah pemilik kerajaan hakiki, mengendalikannya sesuai dengan apa yang dikehendakiNya. Dan hanya kepadaNya lah tempat kembali, lalu Dia memutuskan diantara para hambaNya dan memberikan balasan bagi masing-masing orang sesuai dengan apa yang berhak dia dapatkan.” 👆🏻Jadi gelar Habib itu gelar orang Yahudi.
Kalau hanya larangan buat sodara perempuan mu tidak boleh nikah ama orang biasa itu hakmu tapi jika ketidakbolehan itu menjadi fatwa sehingga jadi hukum agama maka itu kesesatan yg jelas
Misalkan gw terdampar selama 10 thn di sebuah pulau terpencil yg ga ada orang kecuali cuma 1 cewe ba'alawi, gak bakalan gw colek tuh cewe, ogahh..!!! Mendingan gw nunggu 100 thn nungguin cewe yg BUKAN ba'alawi !! FAHAM ENTE ???!!
Biar Allah dan RasulNya menjawab kebenaran omongannya..... Dengan menurunkan tanda ke kalangan mereka .... Ingatlah sombong itu sanadnya ke Iblis bukan ke Rasulullah.....
Jangan berikan panggung kepada orang sombong yang merasa golongannya lebih baik, lebih mulia, dan lebih memiliki derajat tinggi. . Ingat, iblis itu diusir dari surga bukan karna iblis pemabuk, penjudi, dan pezina. Tapi iblis diusir dari neraka karna merasa dirinya lebih mulia, lebih baik, dan lebih berderajat tinggi.
Kalo lakinya habib maka perempuannya habibah bukan syarifah, kalau menurut klan balawy haram menikahi syarifah dasarnya dr orang balawy ya gak d terima, sedangkan sahabat nabi bukan habib, ustman menikahi anak perempuan nabi, berarti balawy punya syariat bikinan sendiri😂😂
Kesombongan,diskriminasi dan rasis yg di lakukan para habib baalawi terhadap bangsa Indonesia sesungguhnya adalah tantangan PERANG terhadap NKRI tapi yang awam masih banyak yang belum paham
@@rofiqaja2151 jlass tapi Islam tidak mengajarkan tidak boleh menikah degan Syarifah coba deh dulu rosullulah menikah kan anaknya syaidah Fatimah ma Ali bin Abi Thalib ap iy nasabnya hilang emang didikan kompeni beda bikin dalil tolol
@@rofiqaja2151 kasta itu sesuatu yg ditentukan dari lahir dan tidak bisa diusahakan,misal terlahir sebagai org kulit putih atau kulit hitam,kalau ibadah dan ilmu masih bisa diusahakan
"Terlepas seseorang itu keturunan nabi muhamad s.a.w atau tidak, Tapi apa yang terpenting adalah bagaimana cara utama kita sebagai ummat_nya didalam mencintai rasullullah s.a.w Sebagaimana tujuan utama baginda diutus untuk menyempurnakan akhlak manusia Maka melalui kecintaan kita dengan beradab itulah jiwa kita akan menjadi taman_taman ilmu yang membawa keberkatan yang tumbuh menjadi bunga_bunga kemaslahatan bagi ummat manusia"
Mayoritas habib demi kemuliaan nasab masih berpegang teguh pada pendapat bahwa pernikahan syarifah dengan non sayyid/habib adalah tidak sederajat, maka pernikahannya tidak sah, semua amal ibadahnya tidak akan diterima, bahkan yang paling buruk ada yang berpendapat karena pernikahannya tidak sah maka perkawinannya adalah zina. Jika benar demikian, maka bacalah kembali sejarah. Jika syarifah hanya boleh dinikahi oleh kalangan habib, maka putri generasi pertama dari pasangan Ali bin Abi Thalib dan Fatimah az-Zahra, hanya boleh dinikahi oleh saudaranya sendiri (karena selain saudaranya bukan sayyid/habib). Hal ini akan mengulang tragedi incest ala keturunan nabi Adam. Jika benar syarifah tidak diperbolehkan menikah dengan non habib maka kecamlah Umar bin Khatab yang menikah dengan Ummu Kultsum putri dari Ali bin Abi Thalib dan Fatimah. Berhati-hatilah pada orang-orang yang memuliakan nasab, beberapa menjadikannya sebagai alat untuk memperbudak kaum yang polos.
Habib ngomong dgn alasan ngadi2.klo pke perumpamaan kita punya ustadz,meninggal,istrinya kita nikahin,sah2 aja lah,ga ada istilah melanggar adab dsb.mlh justru dgn nikahin istrinya,kt bs gali lbh bnyk ilmu agama peninggalan almarhum suaminya yg dulu diajarkan ke istrinya tp blm smpt diajarkan ke kt.balik lagi,si janda ustadz nih mau pa nggak dinikahi murid dari mendiang suaminya.lagian nih aneh,syarifah (kerabat perempuan para habaib) kok disamakan sm istri2 nabi??gmn dgn umar bin khattab yg menikahi ummu kultsum, adik perempuan dari sayyidina hasan & husain?? Apa brani bilang umar bin khattab termasuk suul adab??
Ujung ujungnya untuk mengangkat golongan sendiri, hai bapak Islam datang justru untuk menghapus perbedaan derajat antar manusia, yang tinggi derajatnya hanya yang paling taqwa
Allah menciptakan manusia tidak untuk dikotak-kotakan. Kecuali hanya untuk memoertahankan ego hahiliyahnya. Ma'af, dzuriyah harus kita hormati, kalau itu betul dzuriyahnya. Yang tidak boleh dinikahi itu ummahat setelah Nabi saw wafat.
Istri nabi tidak bisa di samakan dengan putri2 nabi... Kalo istri nabi Allah sendiri yg melarang dan ada hukumnya dari Allah,Karo putri2 nabi..semuanya menikah dengan sahabat2 beliau sendiri.... Sayyidah Fatimah menikah dengan sayyidina Ali Sayyidah Zainab menikah dengan sayyidina Abul ash Sayyidah ruqoyyah dan sayyidah Ummu kulshum menikah dengan sayyidina Utsman ibn Affan Sayyidinah Zainab Putri sayyidah Fatimah menikah dengan sayyidina Umar Ibnu Khotob Sayyidah Fatimah ibunda imam Syafi'i menikah dengan non Sayyid syaich Idris
Katanya allah melarang sahabat menikahi istri" nabi, memang ada ayat lagi ysng turun setelah nabi wafat, dan kalau ada kepada siapa, bingung gua mikirin omongan nih orang mau menang sendiri aja
Rofiq@ hei... ingat donk manusia itu makhluk sempurna.. sadar diri boleh.. goblok jangan..sama" ngelakuin dosa kok dibela🙃😄.... indonesia itu kuat karna bhineka tunggal eka bukan krna marga" .. jaman jahiliyah itu hidup kl msih pake marga"
Karna saya sadar diri hidup di indonesia apa lgi dijawa yg notabennya tidak mementingkan marga... marga habib di arab juga biasa aja...Ente mau jdi budak itu yg pnya marga?...
1. Saat Nabi menikah dengan Khadijah pun tidak sekufu (jika sekufu diartikan sama-sama Muslim). Mereka dan para sahabat Nabi pun tidak pernah menikah ulang setelah mereka masuk Islam (untuk mereset pernikahan mereka yg lama supaya geser ke pernikahan yg sekufu dalam arti sama2 Muslim). Apalagi dalam sejarahnya Rasullah juga ada menikahkan putri-putri (3 orang) Beliau dengan kalangan sahabat yang bukan termasuk kelompok Bani Hasyim. Sahabat Nabi seperti Utsman bin Affan dan Abul ‘Ash bin Ar Rabi’ juga melakukan hal yang sama. Salah satu anggota Ahlu Bayt yakni Ali bin Abi Thalib juga menikahkan putrinya dengan Umar bin Khatab, lalu Sukainah bin Al Hasan bin Ali bin Abi Thalib pernah menikah dengan empat orang lelaki yang bukan dari kalangan Bani Hasyim. 2. Rasullah juga menikahkan 2 Mantan Budak yakni Bilal bin rabah dengan adik dari abdurrahman bin auf (bangsawan kaya raya dari Bani Quraisy) dan Zaid bin Haritsah dengan Zaenab binti Jahsy yg berstatus anggota Bani Hasyim. Bahkan kelak Rasulullah menikahi (mantan) budak yg agamanya tidak sekufu dalam arti tidak sama2 Muslim yakni Maria Qibtiyah yg beragama Nasrani dan juga menikahi seorang (mantan) tahanan perang yg tidak sekufu karena beragama Yahudi, yakni Shafiyah binti Huyay Al-Akhthab, seorang putri pemimpin Yahudi yang tewas dalam Perang Khaibar. Nabi juga menikahkan Umatnya yakni Julaibib (yg Nasabnya tidak jelas, ayah/ibunya tidak diketahui) dengan Muslimah dari kalangan bangsawan sekaligus kaya raya dari Kaum Anshar. 3. Berikut saya kutipkan detail kisah Julaibib yg akan membuktikan dua hal. 1. Nabi / Islam tidak mensyaratkan kafaah/Nasab sebagai syarat pernikahan selain atas dasar keimanan/ketakwaan (Bahkan ketika orang tua nya keberatan pun dengan alasan tidak sekufu, tapi anaknya menyetujui maka pernikahan tetap bisa dilakukan). 2. Tapi Bangsa Arab memang fanatik kafaah/Nasab untuk urusan pernikahan. Berikut kisahnya: Dalam sejarah Julaibib digambarkan tak jelas siapa ayah dan ibunya, penampilannya lusuh, secara tampang terkesan sangar, fisiknya pendek, bunguk, hitam, fakir, kakinya pecah-pecah tidak beralas, tak memiliki rumah untuk berteduh, tidur hanya berbantalkan tangan, berkasurkan pasir dan kerikil, dan minum hanya dari kolam umum yang diambil dengan telapak tangan. Tapi setelah syahid, Rasulullah menyatakan: "Julaibib lebih pantas menghuni surga daripada dunia yang tidak bersahabat padanya." Suatu hari Julaibib (yg tinggal di di shuffah Masjid Nabawi), ditegur oleh Rasulullah. "Julaibib, Tidakkah engkau menikah?" "Siapakah orangnya yang mau menikahkan putrinya dengan diriku ini Ya Rasulallah?" kata Julaibib. mendengar jawaban itu, Rasulullah SAW tersenyum. 3 hari berturut-turut Rasulullah mengajukan pertanyaan yg yg sama dan mendapat jawaban yg sama. Pada hari ketiga Rasulullah menarik lengan Julaibib dan membawanya ke salah satu rumah pemimpin Anshar, lalu Rasullah berkata, "Aku ingin menikahkan putri kalian, tetapi bukan untukku, Ku pinang putri kalian untuk Julaibib." Julaibib?", kaget ayah sang gadis. Lalu Istri nya menjawab permintaan Rasulullah, "Bagaimana bisa? Julaibib berwajah lusuh, TIDAK BERNASAB, TIDAK BERKABILAH, TIDAK BERPANGKAT, dan TIDAK BERHARTA. Demi Allah tidak. Tidak akan pernah putri kita menikah dengan Julaibib!" Tapi dari balik tirai sang putri bertanya, "Siapa yang meminta?" Setelah dijawab, sang putri lalu berkata "Apakah kalian hendak menolak permintaan Rasulullah? Demi Allah, kirim aku padanya. Dan demi Allah, karena Rasulullah yang meminta, maka tiada akan membawa kehancuran dan kerugian bagiku", sambil membacakan al Ahzab 36 "Dan tidaklah patut bagi lelaki beriman dan perempuan beriman, apabila Allah dan RasulNya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan lain tentang urusan mereka. Dan barang siapa mendurhakai Allah dan RasulNya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata". Rasulullah pun tertunduk berdoa untuk sang gadis salihah itu, “Ya Allah, limpahkanlah kebaikan atasnya, dalam kelimpahan yang penuh berkah. Jangan kau jadikan hidupnya payah dan bermasalah". Terlihat dari kisah ini, bahwa islam memang sudah membuat ketetapan, tidak ada kafaah selain atas dasar keimanan/ ketakwaan, dan masalahnya memang ada di adat istiadat Bangsa Arab. Adakah sejarah ini merupakan sejarah yang penuh kebohongan? Jika ini bukan kebohongan, lalu apakah berarti kalangan muslim terbaik ini telah membiarkan dan malah mendorong terjadinya perzinahan? Bingung aku dengan hapalan sejarah para muballigh jaman sekarang. Dan karena semua anak lelaki Nabi meninggal tanpa menurunkan anak, maka keturunan Nabi itu memang bukan dari jalur lelaki, tetapi dari jalur perempuan (malah kita bisa memperluas tafsirnya bahwa justru hanya syarifah lah yg membawa garis keturunan Nabi). Untuk penutup kisah Julaibib: Mari kita renungkan terus al Hujuraat 13, 10 dan Hud 46 lalu tanya lah diri kita sendiri: jika ada dalil2 lain yg luar biasa keren dan bertentangan dengan dalil syara di bawah ini, maka apakah dalil2 yg lain yg super keren total itu menghapus/ mengesampingkan ayat2 di bawah ini? “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang YANG PALING MULIA di antara kamu di sisi Allah ialah orang YANG PALING TAKWA di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” "Orang-orang BERIMAN itu sesungguhnya BERSAUDARA." "Dia (allah) berfirman, “Wahai Nuh!. Sesunggunya dia bukanlah termasuk keluargamu, KARENA PERBUATANNYA sungguh tidak baik." 4. Sedangkan Para Habaib, alih2 mengikuti contoh terbaik (uswatun hasannah) dari Rasulullah, malah memiliki doktrin kafaah yang jauh berbeda, bahkan doktrin kafaahnya versinya habaib berada di dispektrum yg ekstrim, dan ini sangat jelas terbaca sebagaimana fatwa nya Mufti Batavia al-Alim al-Allamah as-Sayyid Utsman bin Abdullah bin Agil bin Yahya dalam kitab Qawanin Syar'iyyah wa al-Ifta'iyyah, yg menyatakan: “Dalam perkara kafa‟ah, tidaklah sah perkawinan seorang laki-laki dengan perempuan yang tidak sekufu‟ apalagi perempuan itu seorang syarifah maka yang bukan sayyid tidak boleh menikahinya sekalipun syarifah itu dan walinya menyetujuinya. Sekalipun para fakih telah berkata bahwa pernikahan itu sah, namun para ulama Ahlul Bait mempunyai ijtihad ikhtiar dalam syara‟ yang tiada didapati oleh para fakih lain. Maka sesudah diketahui segala nash ini tentang larangan pernikahan wanita keturunan Ahlul Bait Nabi SAW, sebaiknya menjauhkan diri dari memfatwakan bolehnya pernikahan syarifah dengan selain dari keturunan Rasulullah tersebut dengan berlandaskan semata-mata nash umum fuqaha, yakni nikah itu sah bila si wanitanya ridha dan walinya yang dekatpun ridha. Hal ini berlaku secara umum, tidak berlaku untuk syarifah dengan lain bangsa yang bukan sayyid." Juga sebagaimana dijelaskan Habib yg lain yg pernah jadi Mufti Makkah al-Mukarramah, Sayyid Alwi bin Ahmad al-Saqqaf, dalam Tarsyih al-Mustafidin Khasiyah Fath al-Mu'in‟ yg mempertegas bahwa : “Dalam kitab al-Tuhfah dan al-Nihayah disebutkan bahwt (sekufu‟) dengan anak keturunan Sayyidah fathimah. Hal ini disebabkan kekhususan Rasulullah SAW, karena anak keturunan dari anak perempuannya (Siti Fathimah) bernasab kepada beliau dalam hal kafa‟ah dan lainnya." Serta al-Allamah as-Sayyid Abdurahman bin Muhammad bin Husain al-Masyhur Ba’alawi, dalam a Bughyah al-Mustarsydin menjelaskan: “seorang syarifah yang dipinang orang selain laki-laki keturunan Rasulullah, maka aku tidak melihat diperbolehkannya pernikahan tersebut. Walaupun wanita keturunan Ahlul Bait Nabi SAW dan walinya yang terdekat merestui. Ini dikarenakan nasab mulia tersebut tidak bisa diraih dan disamakan." 5. Bahkan dalam kasus di Indonesia di jaman sekarang, para habaib mengikuti definisi dan syarat kafaah yg super duper ekstrim, termasuk dari jejak digital para habaib ada yang memfatwakan bahwa perempuan syarifah lebih baik berzina daripada menikah dengan non sayyid, pernikahan dengan non syarif/syarifah akan memutus silsilah yg menikah tersebut dengan Rasulullah, dah anak hasil pernikahannya berstatus anak hasil zina. Juga mereka memfatwakan mempelai pria tak akan diampuni dosanya dan tak akan masuk sorga sampai bisa mengembalikan keperawanan dari syarifah yg dagingnya sudah dia nikmati (ya betul, anda tak salah baca, sang habib menggunakan kata dagingnya yg sudah dia nikmati). Bukti2nya berserakan di youtube dari mulut para habaib sendiri dalam ceramah2nya. 6. Lucunya, saat bicara soal Ilmu Nasab, khususnya saat mengkritik Kyai Imad, mereka berulang kali bukan cuma mengkritik tapi bahkan menyerang Kyai Imad dkk sebagai orang2 yg menentang ijmak ulama soal teori syuhrah wal istifadah yg diterapkan kepada kalangan Baalawi dengan alasan sudah syuhrah dalam 200-300 tahun terakhir. Harusnya kalo para habaib konsisten soal kepatuhan pada ijmak, maka para habaib harusnya juga patuh pada ijmak ulama tentang dibolehkannya syarifah menikah dengan ahwal asal sudah mendapatkan persetujuan dari walinya. Para habaib juga tidak konsisten dalam mengikuti ijmak2 ulama yg lain yg memang tidak bersesuaian dengan doktrin habibismenya. Wallahualam.
Nabi menikahkan putri beliau dengan Utsman bin Affan padahal beliau bukan dari Bani Hasyim bahkan beliau malah berasal dari bani Abdu Syams. Dan Ali juga menikahan putrinya yaitu Ummu Kultsum binti Fatimah Az Zahra dengan Umar bin Khathab radhiyallahu anhum sementara Umar berasal dari Bani Adi bukan Bani Hasyim. Jika telah datang kepada engkau seorang lelaki yang engkau ridhai agama dan akhlaknya maka nikahkanlah ia.”
kenapa gerombolan orang ini kaga hidup di dasar laut saja, biar bisa berkembang biak dan memperbanyak keturunannya sendiri di habitat lain...biar kaga tercemar dan ternodai oleh golongan rendah kami ini
Isa bin Maryam dan hasan dan husein bin saidah Fatimah ini dalil dari mana nasab perempuan nikah sama orang biasa nasab terputus di alquran aja ga ada yang seperti itu bahkan perempuan derajat nya lebih tinggi dari laki2 ibu 3 kali dan baru ayah jangan buat dalil sendiri banyak kitap yang jadi rujukan dan alquran sebagai kunci pedoman. Jikapun orang biasa nikah sama syarifah emang apa salahnya. nasab itu di darah masa iya di dalam darah cucu ente yang syarifah nikah ama orang biasa ga ada darah dari syarifah itu inget manusia itu ada laki2 dan perempuan jangan mengkotak-kotakkan di alquran ga ada sebab alquran Rahmatan lil'alamin .
Saat Nabi menikah dengan Khadijah pun tidak sekufu. Malah belum seagama. Bahkan tidak pernah mereka dan sahabat2 Nabi menikah ulang setelah Islam diturunkan. Apalagi dalam sejarahnya Rasullah juga ada menikahkan putri-putri (3 orang) Beliau dengan kalangan sahabat yang bukan termasuk kelompok Bani Hasyim. Sahabat Nabi seperti Utsman bin Affan dan Abul ‘Ash bin Ar Rabi’ juga melakukan hal yang sama. Salah satu anggota Ahlu Bayt yakni Ali bin Abi Thalib juga menikahkan putrinya dengan Umar bin Khatab, lalu Sukainah bin Al Hasan bin Ali bin Abi Thalib pernah menikah dengan empat orang lelaki yang bukan dari kalangan Bani Hasyim. Rasullah juga menikahkan 2 Mantan Budak yakni Bilal bin rabah dengan adik dari abdurrahman bin auf (bangsawan kaya raya dari Bani Quraisy) dan Zaid bin Haritsah dengan Zaenab binti Jahsy yg berstatus anggota Bani Hasyim. Juga menikahkan Julaibib (yg Nasabnya tidak jelas, ayah/ibunya tidak diketahui) dengan Muslimah dari kalangan bangsawan sekaligus kaya raya dari Kaum Anshar. Berikut saya kutipkan detail kisah Julaibib yg akan membuktikan dua hal. 1. Nabi / Islam tidak mensyaratkan kafaah/Nasab sebagai syarat pernikahan selain atas dasar keimanan/ketakwaan (Bahkan ketika orang tua nya keberatan pun dengan alasan tidak sekufu, tapi anaknya menyetujui maka pernikahan tetap bisa dilakukan). 2. Tapi Bangsa Arab memang fanatik kafaah/Nasab untuk urusan pernikahan. Berikut kisahnya: Dalam sejarah Julaibib digambarkan tak jelas siapa ayah dan ibunya, penampilannya lusuh, secara tampang terkesan sangar, fisiknya pendek, bunguk, hitam, fakir, kakinya pecah-pecah tidak beralas, tak memiliki rumah untuk berteduh, tidur hanya berbantalkan tangan, berkasurkan pasir dan kerikil, dan minum hanya dari kolam umum yang diambil dengan telapak tangan. Tapi setelah syahid, Rasulullah menyatakan: "Julaibib lebih pantas menghuni surga daripada dunia yang tidak bersahabat padanya." Suatu hari Julaibib (yg tinggal di di shuffah Masjid Nabawi), ditegur oleh Rasulullah. "Julaibib, Tidakkah engkau menikah?" "Siapakah orangnya yang mau menikahkan putrinya dengan diriku ini Ya Rasulallah?" kata Julaibib. mendengar jawaban itu, Rasulullah SAW tersenyum. 3 hari berturut-turut Rasulullah mengajukan pertanyaan yg yg sama dan mendapat jawaban yg sama. Pada hari ketiga Rasulullah menarik lengan Julaibib dan membawanya ke salah satu rumah pemimpin Anshar, lalu Rasullah berkata, "Aku ingin menikahkan putri kalian, tetapi bukan untukku, Ku pinang putri kalian untuk Julaibib." Julaibib?", kaget ayah sang gadis. Lalu Istri nya menjawab permintaan Rasulullah, "Bagaimana bisa? Julaibib berwajah lusuh, TIDAK BERNASAB, TIDAK BERKABILAH, TIDAK BERPANGKAT, dan TIDAK BERHARTA. Demi Allah tidak. Tidak akan pernah putri kita menikah dengan Julaibib!" Tapi dari balik tirai sang putri bertanya, "Siapa yang meminta?" Setelah dijawab, sang putri lalu berkata "Apakah kalian hendak menolak permintaan Rasulullah? Demi Allah, kirim aku padanya. Dan demi Allah, karena Rasulullah yang meminta, maka tiada akan membawa kehancuran dan kerugian bagiku", sambil membacakan al Ahzab 36 "Dan tidaklah patut bagi lelaki beriman dan perempuan beriman, apabila Allah dan RasulNya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan lain tentang urusan mereka. Dan barang siapa mendurhakai Allah dan RasulNya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata". Rasulullah pun tertunduk berdoa untuk sang gadis salihah itu, “Ya Allah, limpahkanlah kebaikan atasnya, dalam kelimpahan yang penuh berkah. Jangan kau jadikan hidupnya payah dan bermasalah". Terlihat dari kisah ini, bahwa islam memang sudah membuat ketetapan, tidak ada kafaah selain atas dasar keimanan/ ketakwaan, dan masalahnya memang ada di adat istiadat Bangsa Arab. Adakah sejarah ini merupakan sejarah yang penuh kebohongan? Jika ini bukan kebohongan, lalu apakah berarti kalangan muslim terbaik ini telah membiarkan dan malah mendorong terjadinya perzinahan? Bingung aku dengan hapalan sejarah para muballigh jaman sekarang. Dan karena semua anak lelaki Nabi meninggal tanpa menurunkan anak, maka keturunan Nabi itu memang bukan dari jalur lelaki, tetapi dari jalur perempuan (malah kita bisa memperluas tafsirnya bahwa justru hanya syarifah lah yg membawa garis keturunan Nabi). Untuk penutup: Mari kita renungkan terus al Hujuraat 13, 10 dan Hud 46 lalu tanya lah diri kita sendiri: jika ada dalil2 lain yg luar biasa keren dan bertentangan dengan dalil syara di bawah ini, maka apakah dalil2 yg lain yg super keren total itu menghapus/ mengesampingkan ayat2 di bawah ini? “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang YANG PALING MULIA di antara kamu di sisi Allah ialah orang YANG PALING TAKWA di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” "Orang-orang BERIMAN itu sesungguhnya BERSAUDARA." "Dia (allah) berfirman, “Wahai Nuh!. Sesunggunya dia bukanlah termasuk keluargamu, KARENA PERBUATANNYA sungguh tidak baik." Terima Kasih, dan tetap wallahualam.
Lagian beliau lebih bijak ,padahal jelas kalau kalian ber Mazhab Syafi'i itu memang dilarang namanya bab kafaah makanya dibaca nanti,terus beliau bijaknya bukan tidak boleh dan keras melarang tidak ngomong kasar hanya masalah adab saja dengan guru dan ini sesuai dengan nasehat dari para guru2 kami dibanua Kalimantan ,kalian suka ikutin kalian tidak suka gak usah ikut cukup diem atau legowo saja ,simple kan bro😅
Sebenarnya gak usah repot-repot gak usah ribet,guru itu kan ngomong di tempat majelisnya ditempat muridnya bukan ditempat umum,yg salah kalian buka ini video 😂 hidup kok ribet bawa santai aja
Jangan dakwah meninggikan derajad sendiri dong. Yg dijaga Alloh sampai kiamat itu Al Quran, iman kita meyakini tidak bisa salah/dipalsukan. Jangan mengimani catatan nasab, krn bisa palsu dan salah. Supaya yakin, orang2 yg bangga dgn keturunan nabi tolong tes DNA. Kalau keturunan Nabi yg alim pasti tidak bangga dgn nasabnya. Mulialah Habib Luthfi bin Yahya.
Kalo misalkan udh ga bsa ada jalan keluar, tp mereka sama sama islam itu sah aja bib di dalam alquran yg penting se iman dn menjalankan sunnah nabi. Mungkin utk nasab oke lah. Jelas firman Alloh nikahilah se iman islam yg pnting bkn diluar islam
Rio Dewanto >< Atiqah Alhady Prabu Revolusi >< ZeeZee Shahab Taufik Basari >< Fessy Alwi Assegaf Andi Ali Gaffar >< Andi Soraya Assegaf Mereka pada ketawa liat ini. Itu baru public figure ya, yg bukan public figure jauh lebih banyak lagi. YANG BERHAK MENENTUKAN ADALAH WALI NIKAH DARI SYARIFAH NYA, YAITU AYAH KANDUNGNYA. TIDAK ADA HAK NETIZEN ATAU HABIB SEKALIPUN UNTUK MENENTUKAN ANAK ORANG LAIN HARUS MENIKAH SAMA SIAPA.
Setahu saya Yg dilarang itu nikah satu darah...dan perlu dibedakan Nabi dengan Ummatnya. Janganlah merasa diri lebih suci dari orang lain. Bukankah itu Seperti Iblis/Api yg merasa hebat dari Adam/tanah.
Sejak berdirinya Robhitoh Alawiyah yg diresmikan oleh Belanda th 1928 sebenarnya WNI Yaman menjalankan politik 2 kaki, biar aman dinegara ini, mereka dari negeri asalnya pada awalnya tak ubah nya TKW / TKI yg dipekerjakan Belanda di negara ini, dan berhubung tampang mereka di image pribumi muslim bahwa tampang arab sudah pasti keturunan Nabi, maka perlawanan rakyat akan jadi sungkan apabila ada fatwa yg dikeluarkan oleh muslim yg bertampang ke arab2an.. Kemudian penjajahan berakhir namun memory mendapatkan kehormatan dari Pribumi tetap dipertahankan oleh mereka dg membuat icon2 spt kata2 KUALAT jika melawan habib, sesat, dll.. Kita dibuat spt cecunguk tapi secara mental kita sebenarnya sudah terjajah kembali tanpa kita sadari...Kita dibutakan dg TAQLID tanpa verifikasi dan informasi dari luar, kita takut membuka diri dari luar dan mendengar informasi dari luar siapa itu sebenarnya Bani Alawi, karena selalu di takut2i dg kata2 dan tudingan sbg syiah, komunis, zindiq dll jika kita tidak mau mengkuti apa kata mereka, kita dibuat jadi resisten dg informasi dari luar itu salah, kita selalu dibuat bagai anak kecil yg tdk layak dewasa utk mendayagunakan akal dg optimal, kita dibuat kembali bagai zaman jahiliyah spt adanya kasta2 syarifah tak boleh menikah dg akhwal, muhibin, budak sedangkan mereka adalah juragannya di negeri kita ini.. Sayid & Syarif adalah dzuriyah gelar langsung yg dikatakan dari Nabi SAW, Habib adalah julukan atau gelar dari Bani Alawi. Nah sebenarnya itulah PENJAJAHAN DG WAJAH BARU.. Dan ketika kebenaran itu terungkap siapa sebenarnya mereka, sungguh Alloh masih sayang dg Negeri ini. Allahu Akbar ❤
Terima kasih atas penjelasannya Ikhwan. Saya baru tahu ceritanya. Berarti Sayyid & Habib itu berbeda ya ? Saya mengira Sayyid, Syarif & Habib itu sama sj dari keturunan Nabi Muhammad Saw. 🙏
Bagi asli orang2 nusantara mending gak usah di urus masalah seperti itu... Karnaitu urusannya mereka mau nikah sama siapapun... Kalau orang nusantara ya mau nikah sama siapapun halal asalkan bukan sesama jenis dan bukan beda kepercayaan...
Kalau cinta boleh gak bib, kan kalau cinta gak ada hikumnya katanya. Apa lagi bukan keharaman mutlak, tapi suul adab, melanggar norma etika yg sudah jadi kesepakatan kolektif. Sama halnya dengan hikim memadu dua orang saudara perempuan yg mempunyai hubungan sepupu. Memang bukan keharaman sebagai mana dengan saudara kandung atau bibi kandung, tapi yang terlaknat nya akibat yg bisa ditimbulkan setelahnya yaitu terputusnya silaturahim. Karena saling bermusuhan. Apa lagi memang tujuan si suami itu memang bikin kacau keluarga itu.
Saya dengar kalo syarifah menikah dgn laki2 biasa maka semua keturunan nya terputus,tp klo habaib menikahi wanita biasa keturunan nya masih habaib,jd bilamana syarifah ingin mempertahankan kan garis keturunan harus menikah dengan habaib.
Robitoh al SNI Membuka pendaftaran Ulang habaib asli Sarat , punya sertifikat tes DNA J1 Jadi kita orang indonesia juga bisa jadi habib jika punya sertifikat tes DNA J1.. Gak cuman yg cungure turah
Syarifah menikah sayyid atau syarif, itu krn utk meneruskan nasab rasulullah yg mmg harus dirunut dr garis Ayah, bukan soal kasta, sm sekali tidak sebab itu amanah bagi kereka utk mempertahankan itu, seanfainya ada 2 pilihan: yg sayyid pekerja biasa miskin, dg diluar sayyid yg berkedudukan atau kaya raya, tetap syarifa diharuskan menikah dg sayyid yg miskin tsb, spy nasabnya tdk putus, tdk ada hubungannya dg kasta2, dan itu mmg diamanatkan oleh hhb Sydt Fatimah mulai dari anak2 nya, sampe ke cucunya anak syd Hasan Syd Husin, syd Ali zainal abidin dst sampe kebawah dan sampai akhir zaman.. zuriat rasulullah tetap terjaga
Teori boleh saja. Tapi jangan sampai mengharamkan yg dihalalkan Allah. Asal tau, dimesir dan sekitarnya, syarifah yg nikah dg ahwal, keturunannya tetap dianggap sayid.
"tetap syarifa diharuskan menikah dg sayyid yg miskin" Saya ketawa ngakak bacanya mbaaaak. REALITANYA SAYA TAU BANGET. Apalagi di kota2 besar udah biasa dengar kabar sayyid miskin ditolak. Sayyid miskin selalu kalah dari Ahwal Kaya Raya berpendidikan tinggi. Nggak ada Abah yang mau menikahkan gadis syarifahnya dengan lelaki yang pekerjaannya tidak jelas. Bahkan tidak ada wanita manapun di dunia ini yang mau menyerahkan masa depannya di tangan lelaki orang susah. Lo sendiri mau nikah sama lelaki miskin sedangkan keluarga lo hidup berkecukupan ???
Merasa lebih mulia dari yg lain??? Ini niru ajaran siapa sih... Rasulullah menikahkan zainab (quraish) dan zaid (non quraish mantan budak) pun santai. Berani sekali ini para oknum yg mengaku keturunan Nabi tapi mengobrak abrik khutbatul wada Rasulullah yang jelas² meninggikan kesetaraan.
Pada ribet bgt komentarnya udah kaya sok suci wkwkwk.. Kenapa giliran orang etnis tiongkok nikah sama tiongkok kalian ga pada ribut ? Wkwkwk namanya orang meninggal udah jelas make BIN/BINTI dari bapaknya.. Kalo syarifah menikah dengan laki2 biasa , otomatis ketika punya anak nasab nya mengikuti BIN bapaknya.. Kenapa jaman walisongo dulu tidak melarang dikarenakan mereka ingin menyebarkan islam seluas mungkin.. Namun di zaman sekarang, wajar ketika mereka melindungi nasab nya dikarenakan perkembangan islam sudah cukup baik di indonesia . Toh juga yang non syarifah juga masih banyak dan cantik2 juga. Yg mesti di khawatirkan itu LGBT .. Bisa membuat manusia punah !
@@rofiqaja2151na'udzubillah,,, mau di bawa kemana negara ini bila dibawa orang semacam riziq dan bahar,,, noh bantah dulu kajian kh imadudin kalau gak ya tes DNA,, berani gak..
Menikahi syarifah tidak beradab?? Pergi kalian dari Bumi Indonesia, kalian numpang disini kalian malah rasis dan merendahkan pribumi pula.... enyah kalian dari nusantara
Iblis: Adam tidak sepadan dengan aku karena aku diciptakan dari api dan dia di ciptakan dari tanah... Habaib: Ahwal tidak sepadan dengan syarifah karena syarifah adalah keturunan Rasul.... Mirip ternyata sama ajaran iblis....
Pemikiran Yahudi,nasab dari ibu juga enggak masalah,di Irak juga GX masalah sah2 saja yang terpenting nasabnya nyambung ke Rasulullah,kalau gini pemikirannya sama saja seperti Yahudi.
Qiasnya kejauhan maennya. Janda2 Rasulullah memang haram dinikahi karena memang sdh tertulis bahwa mereka adalah ummul mu'minin. Kalau syarifah tidak ada hubungannya. Kalau urusan adab tergantung sejauh mana sang suami bisa menghormati. Kalau lah dia cinta sama cinta justru mehalangi org yg sdh mau nikah itu yg haram. Jd jgn menikahi syarifah dikatakan haram. Cukup katakan tidak sekufu, tapi tidak dilarang menikahi.
Sarifah jangan di nikahi pasti ruwet lah... Tapi kalo di naikin ajah gak pa2... Mungkin itu prinsip mereka para baalawi..... Silahkan di coba tapi jangan di beli.... 🤣🤣🤣🤣🤣
Nasab sebagai Dzurriyah Rasul dari para Habib/Habaib DISAHKAN oleh Rabithah Alawiyah (RA) yang DISAHKAN pendiriannya pada tahun 1928 oleh Pemerintah Penjajah "KAFIR" Hindia Belanda. Masak sih malah BERBANGGA DIRI sebagai Dzurriyah Rasul ketika nasabnya malah DISAHKAN oleh naqobah RA yang DISAHKAN oleh KAFIR?!?🤔 ANEH ITULAH !!!🤣🤣🤣
Jadul....Dilarang menikah Raden Ayu/Gusti Ayu/Nyi Mas/.......menikah dengan laki-laki golngn Sudra/jelata...kok sama... Dulu golangn Raden/Pengeran bs menikah dngn Syarifah
..Saat ini udah era kuantun brooo...., peradaban jaman batu udah lewat.. ....manusia yg bermanfaat hanyalah mereka yg mengabdi pd sain&tehnologi, yg telah terbukti memberi manfaat tuk ummat manusia.... ....habib, syarifah, ndoro, kanjeng dll, bujan ukuran kwalitas manusia di abat modern ini broo....😂😂😂
Lu knp nganggep orng lain biasa.. Bedain kasta.. Jgn merasa keturunan nabi.. Nabi itu tidak membedakan dan melarang siapapun mau nikah ma bule kek arab kek indonesia boleh boleh n sah sah aja..
Yahudi inimaah, ngaku aswaj bermazhab imam syafii, anaknya yang cewe di larang nikah dengan swlain sentolornya, ini akidah yahudi bukan islam, di islam justru dengan menikah itu menghilangkan perzinahan, la ini udah nikah malah di bilang zinah.
Yahya bin al-Mughirah dan Muhammad al-Ausath bin 'Ali bin Abi Thalib adalah putera Umamah (putri Zainab, putri tertua Nabi).... Apakah mereka bukan cucu Nabi ?
Bukanya dulu para orang yaman datang berdagang ke indonesia ga bawa istri Dan mereka memperistri orang pribumi??? Jadi semua keturunan yaman yang ada diindonesia ini sudah campur dengan pribumi bukan begitu itu sepengetahuan saya. Klo memang ada persi lain cba infonya
😂😂😂,,, itu politik rasialis ala Barat. Diskriminasi seakan nasab paling utama tapi hukum di Alquran di lupakan. 😊..Belajar dg penjajah kah selama ini .
Ini akal2lan kau ba,alawi..kalo dia laki laki nikah wanita pribumi gk papa..tpi kalo pribumi menikah wanita kaum ba,alawi itu dilarang....mereka mirip kaun Yahudi yg gak mau darah keturunan mereka tercampur.
Lah kok dadi fatwa , sek onok tah rabi delok marga2an iki . Ternyata ga onok kesetaraan , dadi kelingan wahsyi diusir karo bani qurais . Mangkane wahsyi mlebu islam soale nak islam ga ada jenjang kesenjangan semua sama di mata Allah . Duh gusti2 ,
Ternyata masalah kesetaraan yang telah mereka dapatkan hasil dari kerja keras petinggi NU tidak membuat mereka merasa puas. Mereka ingin tetap diperlakukan sebagai ras paling tinggi sebagaimana di masa pemerintahan Belanda, mereka ingin semua penduduk yang beragama Islam menghormati mereka. Dengan demikian merekapun berupaya untuk memporkokoh kedudukan seperti tadi dengan menyebarkan cerita-cerita mitos yang mereka bawa dari negerinya ataupun yang mereka ciptakan saat berada di Nusantara sesuai dengan kebutuhan mereka seperti misalnya :
• Seorang Syarifah haram untuk menikah dengan pribumi dan itu sama dengan perbuatan zina
• Seorang Baklawi walaupun seorang yang bodoh tetap lebih utama derajatnya dibanding dengan 70 Kyai pribumi yang alim
• Semua keluarga Baklawi dipastikan akan masuk surga walauapun melakukan dosa besar sekalipun, dan mereka akan membawa semua para pecinta mereka ke surga lewat jalan tol yang disiapkan hanya untuk mereka dan para muhibbin mereka
• Seorang tokoh pemuka Baklawi mi’raz bertemu dengan Alloh SWT 70 X dalam sehari
• Seorang pribumi bisa selamat di alam barzakh karena malaikat penjaga kubur dikasih surat oleh seorang tokoh Baklawi
• Pelayan atau khoddam seorang tokoh Baklawi tidak ditanya oleh malaikat Munkar dan Nakir
• Dan lain-lain
Begitu banyak cerita mitos lainnya yang mereka karang dan sebarkan, tidak peduli cerita tersebut melabrak hukum syara ataupun tidak, yang penting kedudukan mereka jangan sampai goyah di masyarakat. Cerita-cerita mitos tadi, mereka sampaikan tidak dihadapan para intelektual NU karena sudah dipastikan akan mendapat tentangan keras, tetapi mitos tadi mereka sebarkan di akar rumput terutama di perkampungan-perkampungan dengan mengatas namakan hadist Nabi dan kitab para ulama terdahlu dan ulama yang mereka maksud sudah barang tentu ulama golongan mereka.
Upaya mereka patut mendapatkan acungan jelmpol, dikarenakan dampak dari mitos-mitos yang mereka sebarkan bermunculan kejadian-kejadian yang membuat kita menjadi miris dan sebagai warga prbumi kita merasa terhinakan, misalnya :
• Di Subang seorang Habib Baklawi menikahi peremuan adik kakak sekali gus, dan ayah dari si perempuan tadi tidak bisa berbiat apa-apa dikarenakan takut kwalat dan takut tidak diakui sebagai ummat Rosululloh SAW
• Di Bandung Barat, ada seorang wanita dinikahi seorang Habib hanya 3 hari, setelah 3 hari ditinggal begitu saja, seperti meninggalkan barang najis atau membuang sampah yang tidak ada artinya.
• Seorang Kiai di Limbangan harus pulang ke Cianjur dikarenakan ia dikejar-kejar hutang oleh tetangganya, ia berhutang dikarenakan sering didatangi para Habib dan meminta uang yang jumlahnya besar untuk ukuran Kiai dan ia terpaksa meminjam uang kepada tetangga. Akhirnya pesantrennya bangkrut karena ia harus mencari uang untuk membayar hutang.
• Dan lain -lain
Sebenarnya masih banyak kejadia yang serupa baik yang terjadi di Jawa maupun luar Jawa, dan seandainya fenomena tersebut dibiarkan untuk beberapa tahun ke depan, secara mental ataupun aqidah maka bangsa ini dipastikan akan semakin parah dan rusak dikarenakan bangsa ini khususnya warga nahdiyyin mereka kondisikan seperti onta yang akan selalu manut kepada majikannya.
Adalah benar sebuah pepatah mengatakan : “ Bila mitos telah menjelma menjadi keyakinan dan tak lagi dikritisi, masyarakat dengan mudah diperdaya oleh kekuasaan ” dan itu benar-benar mereka praktekan dimana cerita mitos yang mereka “karang” telah menjelma menjadi keyakinan masyarakat level bawah, sehingga mereka dengan bebas memperlakukan apapun yang mereka mau dengan mengatas namakan cinta kepada keluarga Nabi.
Baiknya untuk tiap poin di atas didatangkan referensinya, jangan cuma disebutin tapi ga bisa bersama² kita verifikasi referensinya, sbgmn kaidah البيّنة على المدّعي
@@intanbinyahya_tanya sendiri sama si Salim Jindan soal mi'roj 70 kali
Anak perempuan Rasulullah menikah dengan ahwal(sayyidina Utsman).
Benar sekali
Orang kalau cinta dengan junjungan nabi Muhammad Saw.... ikuti perilaku dan akhlaknya
Surat Al-Ma’idah Ayat 18
وَقَالَتِ ٱلْيَهُودُ وَٱلنَّصَٰرَىٰ نَحْنُ أَبْنَٰٓؤُا۟ ٱللَّهِ وَأَحِبَّٰٓؤُهُۥ ۚ قُلْ فَلِمَ يُعَذِّبُكُم بِذُنُوبِكُم ۖ بَلْ أَنتُم بَشَرٌ مِّمَّنْ خَلَقَ ۚ يَغْفِرُ لِمَن يَشَآءُ وَيُعَذِّبُ مَن يَشَآءُ ۚ وَلِلَّهِ مُلْكُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا ۖ وَإِلَيْهِ ٱلْمَصِيرُ
Arab-Latin: Wa qālatil-yahụdu wan-naṣārā naḥnu abnā`ullāhi wa aḥibbā`uh, qul fa lima yu'ażżibukum biżunụbikum, bal antum basyarum mim man khalaq, yagfiru limay yasyā`u wa yu'ażżibu may yasyā`, wa lillāhi mulkus-samāwāti wal-arḍi wa mā bainahumā wa ilaihil-maṣīr
Artinya: Orang-orang Yahudi dan Nasrani mengatakan: "Kami ini adalah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya". Katakanlah: "Maka mengapa Allah menyiksa kamu karena dosa-dosamu?" (Kamu bukanlah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya), tetapi kamu adalah manusia(biasa) diantara orang-orang yang diciptakan-Nya. Dia mengampuni bagi siapa yang dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Kepunyaan Allah-lah kerajaan antara keduanya. Dan kepada Allah-lah kembali (segala sesuatu).
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Dan telah mengaku-ngaku Kaum yahudi dan kaum nasrani bahwa sesungguhnya mereka adalah anak-anak Allah dan orang-orang kesayanganNya. Katakanlah (wahai Rasul) kepada mereka, ”mengapa Dia menyiksa kalian dikarenakan dosa-dosa kalian? seandainya kalian betul orang-orang kesayanganNya, niscaya Dia tidak akan menyiksa kalian. Allah tidak mencintai kecuali orang yang taat kepadaNya,” Dan katakanlah kepada mereka, ”Bahkan sebenarnya kalian itu makhluk seperti seluruh anak cucu adam pada umumnya. jika kalian berbuat baik, niscaya kalian akan diberi balasan kebaikan atas perbuatan baik kalian, dan jika kalian berbuat keburukan, niscaya kalian diberi balasan keburukan atas perbuatan buruk kalian. Allah mengampuni siapa saja yang dikehendakiNya dan menyiksa siapa saja yang dikehendakiNya. Dia lah pemilik kerajaan hakiki, mengendalikannya sesuai dengan apa yang dikehendakiNya. Dan hanya kepadaNya lah tempat kembali, lalu Dia memutuskan diantara para hambaNya dan memberikan balasan bagi masing-masing orang sesuai dengan apa yang berhak dia dapatkan.”
👆🏻Jadi gelar Habib itu gelar orang Yahudi.
Yang di larang maksiat ala barat yaitu pacaran dalam al-qur'an.
Dan di perintah menikah dalam al-qur'an.
Anak perempuan Rasulullah menikah dengan ahwal(sayyidina Utsman).
Biarkan saja kelakpun akan dipertanggung jawabkan di hadapan Allah Yg Maha Adil. Dan Nabi Agung Muhamad SAW.
Yg di larang di dalam alkuran menikah sepersusuan itu di larang
Berarti menikah dengan sejenis ?, boleh dong ! 🤣🤣🤣
@@khairunfamily4240dih tolol kok malah sejenis 😂
@@khairunfamily4240 , kamu LGBT ya?
Anak perempuan Rasulullah menikah dengan ahwal(sayyidina Utsman).
Kalau hanya larangan buat sodara perempuan mu tidak boleh nikah ama orang biasa itu hakmu tapi jika ketidakbolehan itu menjadi fatwa sehingga jadi hukum agama maka itu kesesatan yg jelas
Anak perempuan Rasulullah menikah dengan ahwal(sayyidina Utsman).
Doktrin rasis dibalut dalil
Gak usah ngeles sana sini.... berani debat apa tidak, buktikan kalau habib itu benar2 keturunan nabi, jangan pengecut
Misalkan gw terdampar selama 10 thn di sebuah pulau terpencil yg ga ada orang kecuali cuma 1 cewe ba'alawi, gak bakalan gw colek tuh cewe, ogahh..!!!
Mendingan gw nunggu 100 thn nungguin cewe yg BUKAN ba'alawi !!
FAHAM ENTE ???!!
Biar Allah dan RasulNya menjawab kebenaran omongannya..... Dengan menurunkan tanda ke kalangan mereka .... Ingatlah sombong itu sanadnya ke Iblis bukan ke Rasulullah.....
Sekarang sudah dijawab kok, ternyata mereka DZURIYAT PALSU!
Urus saja Bani kamu jangan larang2 org diluar kuasamu, laranglah perempuan dlm kuasamu saja
Jangan berikan panggung kepada orang sombong yang merasa golongannya lebih baik, lebih mulia, dan lebih memiliki derajat tinggi.
.
Ingat, iblis itu diusir dari surga bukan karna iblis pemabuk, penjudi, dan pezina. Tapi iblis diusir dari neraka karna merasa dirinya lebih mulia, lebih baik, dan lebih berderajat tinggi.
Btul suruh blik aja ke negara sana wkkkkk
Mereka membentuk kasta didalam Islam.....jauhi
@@bambangsuprapto4745 mereka di Yaman hidup nya susah negara mereka tidak di akui trus di Nusantara mereka di hormati tpi nglujak
Kalo lakinya habib maka perempuannya habibah bukan syarifah, kalau menurut klan balawy haram menikahi syarifah dasarnya dr orang balawy ya gak d terima, sedangkan sahabat nabi bukan habib, ustman menikahi anak perempuan nabi, berarti balawy punya syariat bikinan sendiri😂😂
Islam ajarkan gak ada kasta kastaan jadi Allah swt ciptakan manusia semua sama yg beda amal ibadahnya
Kesombongan,diskriminasi dan rasis yg di lakukan para habib baalawi terhadap bangsa Indonesia sesungguhnya adalah tantangan PERANG terhadap NKRI tapi yang awam masih banyak yang belum paham
Kita lebih memilih setara, kalau kasta itu mirip jahiliyah
Jelas ada kasta
Orang ahli ibada sama yg biasa saja
@@rofiqaja2151 jlass tapi Islam tidak mengajarkan tidak boleh menikah degan Syarifah coba deh dulu rosullulah menikah kan anaknya syaidah Fatimah ma Ali bin Abi Thalib ap iy nasabnya hilang emang didikan kompeni beda bikin dalil tolol
@@rofiqaja2151 kasta itu sesuatu yg ditentukan dari lahir dan tidak bisa diusahakan,misal terlahir sebagai org kulit putih atau kulit hitam,kalau ibadah dan ilmu masih bisa diusahakan
@@rofiqaja2151 Kasta di mata Allah berdasarkan ibadah, BUKAN BERDASARKAN GARIS KETURUNAN. Apalagi belum tentu garis keturunannya asli.
"Cintailah nabi dengan adab dan akhlakmu"
"Terlepas seseorang itu keturunan nabi muhamad s.a.w atau tidak,
Tapi apa yang terpenting adalah bagaimana cara utama kita sebagai ummat_nya didalam mencintai rasullullah s.a.w
Sebagaimana tujuan utama baginda diutus untuk menyempurnakan akhlak manusia
Maka melalui kecintaan kita dengan beradab itulah jiwa kita akan menjadi taman_taman ilmu yang membawa keberkatan yang tumbuh menjadi bunga_bunga kemaslahatan bagi ummat manusia"
Mayoritas habib demi kemuliaan nasab masih berpegang teguh pada pendapat bahwa pernikahan syarifah dengan non sayyid/habib adalah tidak sederajat, maka pernikahannya tidak sah, semua amal ibadahnya tidak akan diterima, bahkan yang paling buruk ada yang berpendapat karena pernikahannya tidak sah maka perkawinannya adalah zina.
Jika benar demikian, maka bacalah kembali sejarah. Jika syarifah hanya boleh dinikahi oleh kalangan habib, maka putri generasi pertama dari pasangan Ali bin Abi Thalib dan Fatimah az-Zahra, hanya boleh dinikahi oleh saudaranya sendiri (karena selain saudaranya bukan sayyid/habib). Hal ini akan mengulang tragedi incest ala keturunan nabi Adam. Jika benar syarifah tidak diperbolehkan menikah dengan non habib maka kecamlah Umar bin Khatab yang menikah dengan Ummu Kultsum putri dari Ali bin Abi Thalib dan Fatimah.
Berhati-hatilah pada orang-orang yang memuliakan nasab, beberapa menjadikannya sebagai alat untuk memperbudak kaum yang polos.
Gue mondok 7tahun baru kali ini sadar thanks bang
Habib bukan cucu nabi...cucu nabi Sayid Sarif yng SDH isbat dan DNA...❤❤❤
Itulah kita jangan terlalu taksub memuliakan mereka kerana akan besar kepala.
Memang pada dasarnya antum kecil kepala
Tidak ada larangan dr Allah dan Rasulullah
Habib ngomong dgn alasan ngadi2.klo pke perumpamaan kita punya ustadz,meninggal,istrinya kita nikahin,sah2 aja lah,ga ada istilah melanggar adab dsb.mlh justru dgn nikahin istrinya,kt bs gali lbh bnyk ilmu agama peninggalan almarhum suaminya yg dulu diajarkan ke istrinya tp blm smpt diajarkan ke kt.balik lagi,si janda ustadz nih mau pa nggak dinikahi murid dari mendiang suaminya.lagian nih aneh,syarifah (kerabat perempuan para habaib) kok disamakan sm istri2 nabi??gmn dgn umar bin khattab yg menikahi ummu kultsum, adik perempuan dari sayyidina hasan & husain?? Apa brani bilang umar bin khattab termasuk suul adab??
Yg dilarang itu LGBT, bukan Menikah 😂 Hukum bodoh
Ujung ujungnya untuk mengangkat golongan sendiri, hai bapak Islam datang justru untuk menghapus perbedaan derajat antar manusia, yang tinggi derajatnya hanya yang paling taqwa
Islam tidak mengenal kasta
Allah menciptakan manusia tidak untuk dikotak-kotakan. Kecuali hanya untuk memoertahankan ego hahiliyahnya. Ma'af, dzuriyah harus kita hormati, kalau itu betul dzuriyahnya.
Yang tidak boleh dinikahi itu ummahat setelah Nabi saw wafat.
Anak perempuan Rasulullah menikah dengan ahwal(sayyidina Utsman).
Sejak kapan di Islam ada kasta, asal sesuai dengan rukun nikah, siapa pun boleh menikahi siapa saja...
Sejak dulu pun sudah ada kasta mas
Makanya kalo nggak tau diem aja
Ada dasarnya masing2
Ada adab disana
Ada perasaan lebih mulia atau lebih terhadap sesama,tidak sdar dia sudah kufur/kafir......
Alloh tdk melihat Nasab tpi melihat ketaqwaan nya
Makanya dari itu mas kalo nggak tau diem aja
@@rofiqaja2151 anak dari anak perempuan saya tetap disayang dan dianggap cucu sampai kiamat. Rasulullah tentu jauh,jauh sekali lebih baik dari saya..
Istri nabi tidak bisa di samakan dengan putri2 nabi...
Kalo istri nabi Allah sendiri yg melarang dan ada hukumnya dari Allah,Karo putri2 nabi..semuanya menikah dengan sahabat2 beliau sendiri....
Sayyidah Fatimah menikah dengan sayyidina Ali
Sayyidah Zainab menikah dengan sayyidina Abul ash
Sayyidah ruqoyyah dan sayyidah Ummu kulshum menikah dengan sayyidina Utsman ibn Affan
Sayyidinah Zainab Putri sayyidah Fatimah menikah dengan sayyidina Umar Ibnu Khotob
Sayyidah Fatimah ibunda imam Syafi'i menikah dengan non Sayyid syaich Idris
SHOLLU ALA NABIY MUHAMMAD
Katanya allah melarang sahabat menikahi istri" nabi, memang ada ayat lagi ysng turun setelah nabi wafat, dan kalau ada kepada siapa, bingung gua mikirin omongan nih orang mau menang sendiri aja
KENAPA SEMUA HABIB KLO CERAMAH PASTI MENINGGIKAN DERAJAT MARGANYA SENDIRI?😅
Gila hormat,,,,,biar dapat sumbangan
Hidup bergelimang harta tanpa bekerja cm nakut"i neraka n surga.... memang bisnis duriyat pling enak dijaman susah nyri duet
Karna silsilah mereka menyambung ke nabi Muhammad
Sedangkan g antum kmn?
Sadar diri penting.
Rofiq@ hei... ingat donk manusia itu makhluk sempurna.. sadar diri boleh.. goblok jangan..sama" ngelakuin dosa kok dibela🙃😄.... indonesia itu kuat karna bhineka tunggal eka bukan krna marga" .. jaman jahiliyah itu hidup kl msih pake marga"
Karna saya sadar diri hidup di indonesia apa lgi dijawa yg notabennya tidak mementingkan marga... marga habib di arab juga biasa aja...Ente mau jdi budak itu yg pnya marga?...
aturan jahiliyah
1. Saat Nabi menikah dengan Khadijah pun tidak sekufu (jika sekufu diartikan sama-sama Muslim). Mereka dan para sahabat Nabi pun tidak pernah menikah ulang setelah mereka masuk Islam (untuk mereset pernikahan mereka yg lama supaya geser ke pernikahan yg sekufu dalam arti sama2 Muslim). Apalagi dalam sejarahnya Rasullah juga ada menikahkan putri-putri (3 orang) Beliau dengan kalangan sahabat yang bukan termasuk kelompok Bani Hasyim. Sahabat Nabi seperti Utsman bin Affan dan Abul ‘Ash bin Ar Rabi’ juga melakukan hal yang sama. Salah satu anggota Ahlu Bayt yakni Ali bin Abi Thalib juga menikahkan putrinya dengan Umar bin Khatab, lalu Sukainah bin Al Hasan bin Ali bin Abi Thalib pernah menikah dengan empat orang lelaki yang bukan dari kalangan Bani Hasyim.
2. Rasullah juga menikahkan 2 Mantan Budak yakni Bilal bin rabah dengan adik dari abdurrahman bin auf (bangsawan kaya raya dari Bani Quraisy) dan Zaid bin Haritsah dengan Zaenab binti Jahsy yg berstatus anggota Bani Hasyim. Bahkan kelak Rasulullah menikahi (mantan) budak yg agamanya tidak sekufu dalam arti tidak sama2 Muslim yakni Maria Qibtiyah yg beragama Nasrani dan juga menikahi seorang (mantan) tahanan perang yg tidak sekufu karena beragama Yahudi, yakni Shafiyah binti Huyay Al-Akhthab, seorang putri pemimpin Yahudi yang tewas dalam Perang Khaibar. Nabi juga menikahkan Umatnya yakni Julaibib (yg Nasabnya tidak jelas, ayah/ibunya tidak diketahui) dengan Muslimah dari kalangan bangsawan sekaligus kaya raya dari Kaum Anshar.
3. Berikut saya kutipkan detail kisah Julaibib yg akan membuktikan dua hal. 1. Nabi / Islam tidak mensyaratkan kafaah/Nasab sebagai syarat pernikahan selain atas dasar keimanan/ketakwaan (Bahkan ketika orang tua nya keberatan pun dengan alasan tidak sekufu, tapi anaknya menyetujui maka pernikahan tetap bisa dilakukan). 2. Tapi Bangsa Arab memang fanatik kafaah/Nasab untuk urusan pernikahan. Berikut kisahnya:
Dalam sejarah Julaibib digambarkan tak jelas siapa ayah dan ibunya, penampilannya lusuh, secara tampang terkesan sangar, fisiknya pendek, bunguk, hitam, fakir, kakinya pecah-pecah tidak beralas, tak memiliki rumah untuk berteduh, tidur hanya berbantalkan tangan, berkasurkan pasir dan kerikil, dan minum hanya dari kolam umum yang diambil dengan telapak tangan. Tapi setelah syahid, Rasulullah menyatakan: "Julaibib lebih pantas menghuni surga daripada dunia yang tidak bersahabat padanya."
Suatu hari Julaibib (yg tinggal di di shuffah Masjid Nabawi), ditegur oleh Rasulullah. "Julaibib, Tidakkah engkau menikah?" "Siapakah orangnya yang mau menikahkan putrinya dengan diriku ini Ya Rasulallah?" kata Julaibib. mendengar jawaban itu, Rasulullah SAW tersenyum. 3 hari berturut-turut Rasulullah mengajukan pertanyaan yg yg sama dan mendapat jawaban yg sama.
Pada hari ketiga Rasulullah menarik lengan Julaibib dan membawanya ke salah satu rumah pemimpin Anshar, lalu Rasullah berkata, "Aku ingin menikahkan putri kalian, tetapi bukan untukku, Ku pinang putri kalian untuk Julaibib."
Julaibib?", kaget ayah sang gadis. Lalu Istri nya menjawab permintaan Rasulullah, "Bagaimana bisa? Julaibib berwajah lusuh, TIDAK BERNASAB, TIDAK BERKABILAH, TIDAK BERPANGKAT, dan TIDAK BERHARTA. Demi Allah tidak. Tidak akan pernah putri kita menikah dengan Julaibib!"
Tapi dari balik tirai sang putri bertanya, "Siapa yang meminta?" Setelah dijawab, sang putri lalu berkata "Apakah kalian hendak menolak permintaan Rasulullah? Demi Allah, kirim aku padanya. Dan demi Allah, karena Rasulullah yang meminta, maka tiada akan membawa kehancuran dan kerugian bagiku", sambil membacakan al Ahzab 36 "Dan tidaklah patut bagi lelaki beriman dan perempuan beriman, apabila Allah dan RasulNya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan lain tentang urusan mereka. Dan barang siapa mendurhakai Allah dan RasulNya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata".
Rasulullah pun tertunduk berdoa untuk sang gadis salihah itu, “Ya Allah, limpahkanlah kebaikan atasnya, dalam kelimpahan yang penuh berkah. Jangan kau jadikan hidupnya payah dan bermasalah".
Terlihat dari kisah ini, bahwa islam memang sudah membuat ketetapan, tidak ada kafaah selain atas dasar keimanan/ ketakwaan, dan masalahnya memang ada di adat istiadat Bangsa Arab.
Adakah sejarah ini merupakan sejarah yang penuh kebohongan? Jika ini bukan kebohongan, lalu apakah berarti kalangan muslim terbaik ini telah membiarkan dan malah mendorong terjadinya perzinahan? Bingung aku dengan hapalan sejarah para muballigh jaman sekarang. Dan karena semua anak lelaki Nabi meninggal tanpa menurunkan anak, maka keturunan Nabi itu memang bukan dari jalur lelaki, tetapi dari jalur perempuan (malah kita bisa memperluas tafsirnya bahwa justru hanya syarifah lah yg membawa garis keturunan Nabi).
Untuk penutup kisah Julaibib: Mari kita renungkan terus al Hujuraat 13, 10 dan Hud 46 lalu tanya lah diri kita sendiri: jika ada dalil2 lain yg luar biasa keren dan bertentangan dengan dalil syara di bawah ini, maka apakah dalil2 yg lain yg super keren total itu menghapus/ mengesampingkan ayat2 di bawah ini?
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang YANG PALING MULIA di antara kamu di sisi Allah ialah orang YANG PALING TAKWA di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”
"Orang-orang BERIMAN itu sesungguhnya BERSAUDARA."
"Dia (allah) berfirman, “Wahai Nuh!. Sesunggunya dia bukanlah termasuk keluargamu, KARENA PERBUATANNYA sungguh tidak baik."
4. Sedangkan Para Habaib, alih2 mengikuti contoh terbaik (uswatun hasannah) dari Rasulullah, malah memiliki doktrin kafaah yang jauh berbeda, bahkan doktrin kafaahnya versinya habaib berada di dispektrum yg ekstrim, dan ini sangat jelas terbaca sebagaimana fatwa nya Mufti Batavia al-Alim al-Allamah as-Sayyid Utsman bin Abdullah bin Agil bin Yahya dalam kitab Qawanin Syar'iyyah wa al-Ifta'iyyah, yg menyatakan:
“Dalam perkara kafa‟ah, tidaklah sah perkawinan seorang laki-laki dengan perempuan yang tidak sekufu‟ apalagi perempuan itu seorang syarifah maka yang bukan sayyid tidak boleh menikahinya sekalipun syarifah itu dan walinya menyetujuinya. Sekalipun para fakih telah berkata bahwa pernikahan itu sah, namun para ulama Ahlul Bait mempunyai ijtihad ikhtiar dalam syara‟ yang tiada didapati oleh para fakih lain. Maka sesudah diketahui segala nash ini tentang larangan pernikahan wanita keturunan Ahlul Bait Nabi SAW, sebaiknya menjauhkan diri dari memfatwakan bolehnya pernikahan syarifah dengan selain dari keturunan Rasulullah tersebut dengan berlandaskan semata-mata nash umum fuqaha, yakni nikah itu sah bila si wanitanya ridha dan walinya yang dekatpun ridha. Hal ini berlaku secara umum, tidak berlaku untuk syarifah dengan lain bangsa yang bukan sayyid."
Juga sebagaimana dijelaskan Habib yg lain yg pernah jadi Mufti Makkah al-Mukarramah, Sayyid Alwi bin Ahmad al-Saqqaf, dalam Tarsyih al-Mustafidin Khasiyah Fath al-Mu'in‟ yg mempertegas bahwa :
“Dalam kitab al-Tuhfah dan al-Nihayah disebutkan bahwt (sekufu‟) dengan anak keturunan Sayyidah fathimah. Hal ini disebabkan kekhususan Rasulullah SAW, karena anak keturunan dari anak perempuannya (Siti Fathimah) bernasab kepada beliau dalam hal kafa‟ah dan lainnya."
Serta al-Allamah as-Sayyid Abdurahman bin Muhammad bin Husain al-Masyhur Ba’alawi, dalam a Bughyah al-Mustarsydin menjelaskan:
“seorang syarifah yang dipinang orang selain laki-laki keturunan Rasulullah, maka aku tidak melihat diperbolehkannya pernikahan tersebut. Walaupun wanita keturunan Ahlul Bait Nabi SAW dan walinya yang terdekat merestui. Ini dikarenakan nasab mulia tersebut tidak bisa diraih dan disamakan."
5. Bahkan dalam kasus di Indonesia di jaman sekarang, para habaib mengikuti definisi dan syarat kafaah yg super duper ekstrim, termasuk dari jejak digital para habaib ada yang memfatwakan bahwa perempuan syarifah lebih baik berzina daripada menikah dengan non sayyid, pernikahan dengan non syarif/syarifah akan memutus silsilah yg menikah tersebut dengan Rasulullah, dah anak hasil pernikahannya berstatus anak hasil zina. Juga mereka memfatwakan mempelai pria tak akan diampuni dosanya dan tak akan masuk sorga sampai bisa mengembalikan keperawanan dari syarifah yg dagingnya sudah dia nikmati (ya betul, anda tak salah baca, sang habib menggunakan kata dagingnya yg sudah dia nikmati). Bukti2nya berserakan di youtube dari mulut para habaib sendiri dalam ceramah2nya.
6. Lucunya, saat bicara soal Ilmu Nasab, khususnya saat mengkritik Kyai Imad, mereka berulang kali bukan cuma mengkritik tapi bahkan menyerang Kyai Imad dkk sebagai orang2 yg menentang ijmak ulama soal teori syuhrah wal istifadah yg diterapkan kepada kalangan Baalawi dengan alasan sudah syuhrah dalam 200-300 tahun terakhir. Harusnya kalo para habaib konsisten soal kepatuhan pada ijmak, maka para habaib harusnya juga patuh pada ijmak ulama tentang dibolehkannya syarifah menikah dengan ahwal asal sudah mendapatkan persetujuan dari walinya. Para habaib juga tidak konsisten dalam mengikuti ijmak2 ulama yg lain yg memang tidak bersesuaian dengan doktrin habibismenya.
Wallahualam.
Nabi menikahkan putri beliau dengan Utsman bin Affan padahal beliau bukan dari Bani Hasyim bahkan beliau malah berasal dari bani Abdu Syams.
Dan Ali juga menikahan putrinya yaitu Ummu Kultsum binti Fatimah Az Zahra dengan Umar bin Khathab radhiyallahu anhum sementara Umar berasal dari Bani Adi bukan Bani Hasyim.
Jika telah datang kepada engkau seorang lelaki yang engkau ridhai agama dan akhlaknya maka nikahkanlah ia.”
kenapa gerombolan orang ini kaga hidup di dasar laut saja, biar bisa berkembang biak dan memperbanyak keturunannya sendiri di habitat lain...biar kaga tercemar dan ternodai oleh golongan rendah kami ini
naam ya habib,,sodaqta...
Isa bin Maryam dan hasan dan husein bin saidah Fatimah ini dalil dari mana nasab perempuan nikah sama orang biasa nasab terputus di alquran aja ga ada yang seperti itu bahkan perempuan derajat nya lebih tinggi dari laki2 ibu 3 kali dan baru ayah jangan buat dalil sendiri banyak kitap yang jadi rujukan dan alquran sebagai kunci pedoman. Jikapun orang biasa nikah sama syarifah emang apa salahnya. nasab itu di darah masa iya di dalam darah cucu ente yang syarifah nikah ama orang biasa ga ada darah dari syarifah itu inget manusia itu ada laki2 dan perempuan jangan mengkotak-kotakkan di alquran ga ada sebab alquran Rahmatan lil'alamin .
Saat Nabi menikah dengan Khadijah pun tidak sekufu. Malah belum seagama. Bahkan tidak pernah mereka dan sahabat2 Nabi menikah ulang setelah Islam diturunkan. Apalagi dalam sejarahnya Rasullah juga ada menikahkan putri-putri (3 orang) Beliau dengan kalangan sahabat yang bukan termasuk kelompok Bani Hasyim. Sahabat Nabi seperti Utsman bin Affan dan Abul ‘Ash bin Ar Rabi’ juga melakukan hal yang sama. Salah satu anggota Ahlu Bayt yakni Ali bin Abi Thalib juga menikahkan putrinya dengan Umar bin Khatab, lalu Sukainah bin Al Hasan bin Ali bin Abi Thalib pernah menikah dengan empat orang lelaki yang bukan dari kalangan Bani Hasyim.
Rasullah juga menikahkan 2 Mantan Budak yakni Bilal bin rabah dengan adik dari abdurrahman bin auf (bangsawan kaya raya dari Bani Quraisy) dan Zaid bin Haritsah dengan Zaenab binti Jahsy yg berstatus anggota Bani Hasyim. Juga menikahkan Julaibib (yg Nasabnya tidak jelas, ayah/ibunya tidak diketahui) dengan Muslimah dari kalangan bangsawan sekaligus kaya raya dari Kaum Anshar.
Berikut saya kutipkan detail kisah Julaibib yg akan membuktikan dua hal. 1. Nabi / Islam tidak mensyaratkan kafaah/Nasab sebagai syarat pernikahan selain atas dasar keimanan/ketakwaan (Bahkan ketika orang tua nya keberatan pun dengan alasan tidak sekufu, tapi anaknya menyetujui maka pernikahan tetap bisa dilakukan). 2. Tapi Bangsa Arab memang fanatik kafaah/Nasab untuk urusan pernikahan. Berikut kisahnya:
Dalam sejarah Julaibib digambarkan tak jelas siapa ayah dan ibunya, penampilannya lusuh, secara tampang terkesan sangar, fisiknya pendek, bunguk, hitam, fakir, kakinya pecah-pecah tidak beralas, tak memiliki rumah untuk berteduh, tidur hanya berbantalkan tangan, berkasurkan pasir dan kerikil, dan minum hanya dari kolam umum yang diambil dengan telapak tangan. Tapi setelah syahid, Rasulullah menyatakan: "Julaibib lebih pantas menghuni surga daripada dunia yang tidak bersahabat padanya."
Suatu hari Julaibib (yg tinggal di di shuffah Masjid Nabawi), ditegur oleh Rasulullah. "Julaibib, Tidakkah engkau menikah?" "Siapakah orangnya yang mau menikahkan putrinya dengan diriku ini Ya Rasulallah?" kata Julaibib. mendengar jawaban itu, Rasulullah SAW tersenyum. 3 hari berturut-turut Rasulullah mengajukan pertanyaan yg yg sama dan mendapat jawaban yg sama.
Pada hari ketiga Rasulullah menarik lengan Julaibib dan membawanya ke salah satu rumah pemimpin Anshar, lalu Rasullah berkata, "Aku ingin menikahkan putri kalian, tetapi bukan untukku, Ku pinang putri kalian untuk Julaibib."
Julaibib?", kaget ayah sang gadis. Lalu Istri nya menjawab permintaan Rasulullah, "Bagaimana bisa? Julaibib berwajah lusuh, TIDAK BERNASAB, TIDAK BERKABILAH, TIDAK BERPANGKAT, dan TIDAK BERHARTA. Demi Allah tidak. Tidak akan pernah putri kita menikah dengan Julaibib!"
Tapi dari balik tirai sang putri bertanya, "Siapa yang meminta?" Setelah dijawab, sang putri lalu berkata "Apakah kalian hendak menolak permintaan Rasulullah? Demi Allah, kirim aku padanya. Dan demi Allah, karena Rasulullah yang meminta, maka tiada akan membawa kehancuran dan kerugian bagiku", sambil membacakan al Ahzab 36 "Dan tidaklah patut bagi lelaki beriman dan perempuan beriman, apabila Allah dan RasulNya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan lain tentang urusan mereka. Dan barang siapa mendurhakai Allah dan RasulNya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata".
Rasulullah pun tertunduk berdoa untuk sang gadis salihah itu, “Ya Allah, limpahkanlah kebaikan atasnya, dalam kelimpahan yang penuh berkah. Jangan kau jadikan hidupnya payah dan bermasalah".
Terlihat dari kisah ini, bahwa islam memang sudah membuat ketetapan, tidak ada kafaah selain atas dasar keimanan/ ketakwaan, dan masalahnya memang ada di adat istiadat Bangsa Arab.
Adakah sejarah ini merupakan sejarah yang penuh kebohongan? Jika ini bukan kebohongan, lalu apakah berarti kalangan muslim terbaik ini telah membiarkan dan malah mendorong terjadinya perzinahan? Bingung aku dengan hapalan sejarah para muballigh jaman sekarang. Dan karena semua anak lelaki Nabi meninggal tanpa menurunkan anak, maka keturunan Nabi itu memang bukan dari jalur lelaki, tetapi dari jalur perempuan (malah kita bisa memperluas tafsirnya bahwa justru hanya syarifah lah yg membawa garis keturunan Nabi).
Untuk penutup: Mari kita renungkan terus al Hujuraat 13, 10 dan Hud 46 lalu tanya lah diri kita sendiri: jika ada dalil2 lain yg luar biasa keren dan bertentangan dengan dalil syara di bawah ini, maka apakah dalil2 yg lain yg super keren total itu menghapus/ mengesampingkan ayat2 di bawah ini?
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang YANG PALING MULIA di antara kamu di sisi Allah ialah orang YANG PALING TAKWA di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”
"Orang-orang BERIMAN itu sesungguhnya BERSAUDARA."
"Dia (allah) berfirman, “Wahai Nuh!. Sesunggunya dia bukanlah termasuk keluargamu, KARENA PERBUATANNYA sungguh tidak baik."
Terima Kasih, dan tetap wallahualam.
biasa fatwa mufti batavia.. leluhurnnya.. lupa akan ayat allah.. krn trlalu menuhankan leluhurnya
@@dhacu4073 fatwa Yahudi yg di bawa kompeni juwal zuriad
Rakyat jelata alias budak gag boleh dekat dengan kasta tertinggi
Lagian beliau lebih bijak ,padahal jelas kalau kalian ber Mazhab Syafi'i itu memang dilarang namanya bab kafaah makanya dibaca nanti,terus beliau bijaknya bukan tidak boleh dan keras melarang tidak ngomong kasar hanya masalah adab saja dengan guru dan ini sesuai dengan nasehat dari para guru2 kami dibanua Kalimantan ,kalian suka ikutin kalian tidak suka gak usah ikut cukup diem atau legowo saja ,simple kan bro😅
Sebenarnya gak usah repot-repot gak usah ribet,guru itu kan ngomong di tempat majelisnya ditempat muridnya bukan ditempat umum,yg salah kalian buka ini video 😂 hidup kok ribet bawa santai aja
Orang yg tinggi derajatnya ialah orang yang bertaqwa.
Jangan dakwah meninggikan derajad sendiri dong. Yg dijaga Alloh sampai kiamat itu Al Quran, iman kita meyakini tidak bisa salah/dipalsukan. Jangan mengimani catatan nasab, krn bisa palsu dan salah. Supaya yakin, orang2 yg bangga dgn keturunan nabi tolong tes DNA. Kalau keturunan Nabi yg alim pasti tidak bangga dgn nasabnya. Mulialah Habib Luthfi bin Yahya.
Kalo misalkan udh ga bsa ada jalan keluar, tp mereka sama sama islam itu sah aja bib di dalam alquran yg penting se iman dn menjalankan sunnah nabi. Mungkin utk nasab oke lah. Jelas firman Alloh nikahilah se iman islam yg pnting bkn diluar islam
Rio Dewanto >< Atiqah Alhady
Prabu Revolusi >< ZeeZee Shahab
Taufik Basari >< Fessy Alwi Assegaf
Andi Ali Gaffar >< Andi Soraya Assegaf
Mereka pada ketawa liat ini.
Itu baru public figure ya, yg bukan public figure jauh lebih banyak lagi.
YANG BERHAK MENENTUKAN ADALAH WALI NIKAH DARI SYARIFAH NYA, YAITU AYAH KANDUNGNYA. TIDAK ADA HAK NETIZEN ATAU HABIB SEKALIPUN UNTUK MENENTUKAN ANAK ORANG LAIN HARUS MENIKAH SAMA SIAPA.
klo ga tau belajar jdi ketauan begonye
@@kirkherdi640halal haram itu ada dalilnya , mana dalil nya 😂
Tapi tempo dulu syarifah nikah sama anak raja demi syiar islam
Ibunya nyi Subang larang Syarifah, nikah sama ki gedeg tapa orang Sunda, dinikahkan oleh Sayyid Hasanuddin azmatkhan alias syekh Quro.
@@mira_kurniawati5690 Sekarang masih ada syarifah nikah sama orang biasa. Itu kembali pada diri masing-masing. Dan keluarga masing-masing
@@Ahmad_Ishaq iya dlu malah disuruh nikah sama ahwal buat menyebarkan Islam
@@Ahmad_Ishaqmayoritas raja2 Mataram islam nikah sama syarifah keturunan dari Sunan2..
Setahu saya Yg dilarang itu nikah satu darah...dan perlu dibedakan Nabi dengan Ummatnya.
Janganlah merasa diri lebih suci dari orang lain.
Bukankah itu Seperti Iblis/Api yg merasa hebat dari Adam/tanah.
Sejak berdirinya Robhitoh Alawiyah yg diresmikan oleh Belanda th 1928 sebenarnya WNI Yaman menjalankan politik 2 kaki, biar aman dinegara ini, mereka dari negeri asalnya pada awalnya tak ubah nya TKW / TKI yg dipekerjakan Belanda di negara ini, dan berhubung tampang mereka di image pribumi muslim bahwa tampang arab sudah pasti keturunan Nabi, maka perlawanan rakyat akan jadi sungkan apabila ada fatwa yg dikeluarkan oleh muslim yg bertampang ke arab2an.. Kemudian penjajahan berakhir namun memory mendapatkan kehormatan dari Pribumi tetap dipertahankan oleh mereka dg membuat icon2 spt kata2 KUALAT jika melawan habib, sesat, dll.. Kita dibuat spt cecunguk tapi secara mental kita sebenarnya sudah terjajah kembali tanpa kita sadari...Kita dibutakan dg TAQLID tanpa verifikasi dan informasi dari luar, kita takut membuka diri dari luar dan mendengar informasi dari luar siapa itu sebenarnya Bani Alawi, karena selalu di takut2i dg kata2 dan tudingan sbg syiah, komunis, zindiq dll jika kita tidak mau mengkuti apa kata mereka, kita dibuat jadi resisten dg informasi dari luar itu salah, kita selalu dibuat bagai anak kecil yg tdk layak dewasa utk mendayagunakan akal dg optimal, kita dibuat kembali bagai zaman jahiliyah spt adanya kasta2 syarifah tak boleh menikah dg akhwal, muhibin, budak sedangkan mereka adalah juragannya di negeri kita ini..
Sayid & Syarif adalah dzuriyah gelar langsung yg dikatakan dari Nabi SAW, Habib adalah julukan atau gelar dari Bani Alawi.
Nah sebenarnya itulah PENJAJAHAN DG WAJAH BARU.. Dan ketika kebenaran itu terungkap siapa sebenarnya mereka, sungguh Alloh masih sayang dg Negeri ini. Allahu Akbar ❤
Terima kasih atas penjelasannya Ikhwan. Saya baru tahu ceritanya.
Berarti Sayyid & Habib itu berbeda ya ?
Saya mengira Sayyid, Syarif & Habib itu sama sj dari keturunan Nabi Muhammad Saw.
🙏
@@yohanash.6370 sayyid itu ya habib, habib itu sebenernya gelar utk sayyid yg berlimu
Bagi asli orang2 nusantara mending gak usah di urus masalah seperti itu... Karnaitu urusannya mereka mau nikah sama siapapun... Kalau orang nusantara ya mau nikah sama siapapun halal asalkan bukan sesama jenis dan bukan beda kepercayaan...
Ia bener tapi antum juga nggak bakal ngasih putri antum nikah sama penjudi
Sama maling
Sama koruptor
Kecuali nggak ada bedanya sama antum😅
Kalau cinta boleh gak bib, kan kalau cinta gak ada hikumnya katanya. Apa lagi bukan keharaman mutlak, tapi suul adab, melanggar norma etika yg sudah jadi kesepakatan kolektif.
Sama halnya dengan hikim memadu dua orang saudara perempuan yg mempunyai hubungan sepupu. Memang bukan keharaman sebagai mana dengan saudara kandung atau bibi kandung, tapi yang terlaknat nya akibat yg bisa ditimbulkan setelahnya yaitu terputusnya silaturahim. Karena saling bermusuhan. Apa lagi memang tujuan si suami itu memang bikin kacau keluarga itu.
Saya dengar kalo syarifah menikah dgn laki2 biasa maka semua keturunan nya terputus,tp klo habaib menikahi wanita biasa keturunan nya masih habaib,jd bilamana syarifah ingin mempertahankan kan garis keturunan harus menikah dengan habaib.
Ayo kita dukung germas (gerakan masyarakat) untuk menikahi syarifah ...... halal dan toyib ...
Aku maunya ma kamu ❤😂
Robitoh al SNI
Membuka pendaftaran Ulang habaib asli
Sarat ,
punya sertifikat tes DNA
J1
Jadi kita orang indonesia juga bisa jadi habib jika punya sertifikat tes DNA J1..
Gak cuman yg cungure turah
Syarifah menikah sayyid atau syarif, itu krn utk meneruskan nasab rasulullah yg mmg harus dirunut dr garis Ayah, bukan soal kasta, sm sekali tidak sebab itu amanah bagi kereka utk mempertahankan itu, seanfainya ada 2 pilihan: yg sayyid pekerja biasa miskin, dg diluar sayyid yg berkedudukan atau kaya raya, tetap syarifa diharuskan menikah dg sayyid yg miskin tsb, spy nasabnya tdk putus, tdk ada hubungannya dg kasta2, dan itu mmg diamanatkan oleh hhb Sydt Fatimah mulai dari anak2 nya, sampe ke cucunya anak syd Hasan Syd Husin, syd Ali zainal abidin dst sampe kebawah dan sampai akhir zaman..
zuriat rasulullah tetap terjaga
Teori boleh saja. Tapi jangan sampai mengharamkan yg dihalalkan Allah.
Asal tau, dimesir dan sekitarnya, syarifah yg nikah dg ahwal, keturunannya tetap dianggap sayid.
"tetap syarifa diharuskan menikah dg sayyid yg miskin"
Saya ketawa ngakak bacanya mbaaaak.
REALITANYA SAYA TAU BANGET.
Apalagi di kota2 besar udah biasa dengar kabar sayyid miskin ditolak.
Sayyid miskin selalu kalah dari Ahwal Kaya Raya berpendidikan tinggi.
Nggak ada Abah yang mau menikahkan gadis syarifahnya dengan lelaki yang pekerjaannya tidak jelas.
Bahkan tidak ada wanita manapun di dunia ini yang mau menyerahkan masa depannya di tangan lelaki orang susah.
Lo sendiri mau nikah sama lelaki miskin sedangkan keluarga lo hidup berkecukupan ???
kalau aturan nikah rasis bukan buatan Allah dan Rasul, gak usah diikuti.
Merasa lebih mulia dari yg lain??? Ini niru ajaran siapa sih... Rasulullah menikahkan zainab (quraish) dan zaid (non quraish mantan budak) pun santai.
Berani sekali ini para oknum yg mengaku keturunan Nabi tapi mengobrak abrik khutbatul wada Rasulullah yang jelas² meninggikan kesetaraan.
Ngga dapat Syarifah masih ada Saritiem om broo giti aja repot😊
ada ada aja makin kesini makin kesana
Biar fair urusan sahwat laki perempuan larang saja menikahi orang biasa
Pada ribet bgt komentarnya udah kaya sok suci wkwkwk.. Kenapa giliran orang etnis tiongkok nikah sama tiongkok kalian ga pada ribut ? Wkwkwk namanya orang meninggal udah jelas make BIN/BINTI dari bapaknya.. Kalo syarifah menikah dengan laki2 biasa , otomatis ketika punya anak nasab nya mengikuti BIN bapaknya.. Kenapa jaman walisongo dulu tidak melarang dikarenakan mereka ingin menyebarkan islam seluas mungkin.. Namun di zaman sekarang, wajar ketika mereka melindungi nasab nya dikarenakan perkembangan islam sudah cukup baik di indonesia . Toh juga yang non syarifah juga masih banyak dan cantik2 juga. Yg mesti di khawatirkan itu LGBT .. Bisa membuat manusia punah !
Terserah... Asal kau bahagia
Ternyata pengungsi yaman yg sangat rasis itu ... pantas mereka ingin menguasai NKRI sepenuhnya.😠
Dari pada di kuasai orang kek antum makin ancur
Jika mereka yg menguasai adem pasti
@@rofiqaja2151na'udzubillah,,, mau di bawa kemana negara ini bila dibawa orang semacam riziq dan bahar,,, noh bantah dulu kajian kh imadudin kalau gak ya tes DNA,, berani gak..
@@topikwae7190 pasti antum termasuk orang yg celaka
Klu membedakan derajat. Berarti sama aja kaya orang India Yang bedakan kasta dakit
Jangan berubah syariat,,klo syariat mengakatan boleh iya boleh.karna syariat itu udah di atas adab.
Menikahi syarifah tidak beradab?? Pergi kalian dari Bumi Indonesia, kalian numpang disini kalian malah rasis dan merendahkan pribumi pula.... enyah kalian dari nusantara
yang dipertimbangkan itu agama/ilmunya.. baru nasab.. nasab itu bukan utama..
Di kitab Fathul Mu'in. GK ada larangan
Iblis: Adam tidak sepadan dengan aku karena aku diciptakan dari api dan dia di ciptakan dari tanah...
Habaib: Ahwal tidak sepadan dengan syarifah karena syarifah adalah keturunan Rasul....
Mirip ternyata sama ajaran iblis....
Pemikiran Yahudi,nasab dari ibu juga enggak masalah,di Irak juga GX masalah sah2 saja yang terpenting nasabnya nyambung ke Rasulullah,kalau gini pemikirannya sama saja seperti Yahudi.
Qiasnya kejauhan maennya. Janda2 Rasulullah memang haram dinikahi karena memang sdh tertulis bahwa mereka adalah ummul mu'minin. Kalau syarifah tidak ada hubungannya. Kalau urusan adab tergantung sejauh mana sang suami bisa menghormati. Kalau lah dia cinta sama cinta justru mehalangi org yg sdh mau nikah itu yg haram. Jd jgn menikahi syarifah dikatakan haram. Cukup katakan tidak sekufu, tapi tidak dilarang menikahi.
Nah, bener
Ampun... kami kasta sudra hanya bisa tertawa. 😂
Sarifah jangan di nikahi pasti ruwet lah... Tapi kalo di naikin ajah gak pa2... Mungkin itu prinsip mereka para baalawi..... Silahkan di coba tapi jangan di beli.... 🤣🤣🤣🤣🤣
Nasab sebagai Dzurriyah Rasul dari para Habib/Habaib DISAHKAN oleh Rabithah Alawiyah (RA) yang DISAHKAN pendiriannya pada tahun 1928 oleh Pemerintah Penjajah "KAFIR" Hindia Belanda.
Masak sih malah BERBANGGA DIRI sebagai Dzurriyah Rasul ketika nasabnya malah DISAHKAN oleh naqobah RA yang DISAHKAN oleh KAFIR?!?🤔
ANEH ITULAH !!!🤣🤣🤣
Nikah dilarang😂😂😂😂
yang haram bisa halal karna nikah,, ini malah di haram kn oleh kaum boolowi😂😂😂😂😂 kocak
Berarti sama dgn agama di india....KASTA.
Jgn cm katanya para habaib bib,tunjukin dalilnya,krn Islam hadir krn mnghapus sistem kasta jaman jahiliyah
Klo yg suka syarifahnya gmn bib
Jadul....Dilarang menikah Raden Ayu/Gusti Ayu/Nyi Mas/.......menikah dengan laki-laki golngn Sudra/jelata...kok sama...
Dulu golangn Raden/Pengeran bs menikah dngn Syarifah
Tetnyata ada kasta kasta budak dan majikan...
..Saat ini udah era kuantun brooo...., peradaban jaman batu udah lewat..
....manusia yg bermanfaat hanyalah mereka yg mengabdi pd sain&tehnologi, yg telah terbukti memberi manfaat tuk ummat manusia....
....habib, syarifah, ndoro, kanjeng dll, bujan ukuran kwalitas manusia di abat modern ini broo....😂😂😂
Darah biru jangan menikah dengan darah merah, apalagi dengan darah kotor. Feodal gaya sedang berkembang di Indonesia.
habib skrang kok sering doktrin ngawur ya,beda dg 20 thun yg lalu,habib sungguh org2 yg lembut n ngomongy gk ngawur.
Haram menikahi Syarifah karena istri orang
Lu knp nganggep orng lain biasa.. Bedain kasta.. Jgn merasa keturunan nabi.. Nabi itu tidak membedakan dan melarang siapapun mau nikah ma bule kek arab kek indonesia boleh boleh n sah sah aja..
Yahudi inimaah, ngaku aswaj bermazhab imam syafii, anaknya yang cewe di larang nikah dengan swlain sentolornya, ini akidah yahudi bukan islam, di islam justru dengan menikah itu menghilangkan perzinahan, la ini udah nikah malah di bilang zinah.
Yahya bin al-Mughirah dan Muhammad al-Ausath bin 'Ali bin Abi Thalib adalah putera Umamah (putri Zainab, putri tertua Nabi).... Apakah mereka bukan cucu Nabi ?
sumber darimana?
Klu janda guru itu jodohnya muridnya sendiri trs gmn 😅😅😅😅😅
Dimana dalilnya Syarifah GK boleh menikah dg org biasa
Bukanya dulu para orang yaman datang berdagang ke indonesia ga bawa istri
Dan mereka memperistri orang pribumi???
Jadi semua keturunan yaman yang ada diindonesia ini sudah campur dengan pribumi bukan begitu itu sepengetahuan saya.
Klo memang ada persi lain cba infonya
yg d mksud hbb ahmad,yg ga boleh nikah ma ajam itu syarifahnya,klo hbb c boleh,,
😂😂😂,,, itu politik rasialis ala Barat. Diskriminasi seakan nasab paling utama tapi hukum di Alquran di lupakan. 😊..Belajar dg penjajah kah selama ini .
Ba alawi punya kitab sendiri jadi kalau ceramah isinya hamya tentang asakron ,mukodam ranting jadi emas ,mihroj70xsemalam apa gak semper itu kaki 😂😂
Ini akal2lan kau ba,alawi..kalo dia laki laki nikah wanita pribumi gk papa..tpi kalo pribumi menikah wanita kaum ba,alawi itu dilarang....mereka mirip kaun Yahudi yg gak mau darah keturunan mereka tercampur.
Ngga masuk akal sehat, sama seperti ucapan seorang habib yg menyatakan 1 habib bodoh lebih mulia dari 70 kyai alim,,,,
Dibego2in sama yaman
Bani alawi coy, nasabnya ubaidillah! Paham kan ente???
Wanita Ba'alawi bukan Syarifah.
Ya kita ngak mau bro ...
Lho kan dr klan yahudi ....kita dr umat nabi yg terbaik ngak mau lah . Rusak klo nikah sama keturunan ribitoh
Lah kok dadi fatwa , sek onok tah rabi delok marga2an iki . Ternyata ga onok kesetaraan , dadi kelingan wahsyi diusir karo bani qurais . Mangkane wahsyi mlebu islam soale nak islam ga ada jenjang kesenjangan semua sama di mata Allah . Duh gusti2 ,
produk pemikiran post kolonial & ini bentuk kejahiliyahan
Beda contoh ya?,.. gak jelas ente ceramah... apa dasar hukum quran n hadits nya?
Yaman sana pulang
Uda kaya orang bener kalo pada ceramah
ITU TRADISI JAHILIYAH YG MENGAGUNGKAN JALUR BAPAK.