Renungan Harian Suara Alfa Omega - Kamis, 6 Februari 2025

แชร์
ฝัง
  • เผยแพร่เมื่อ 10 ก.พ. 2025
  • Kamis, 6 Februari 2025
    PERTAHANKAN KEBENARAN FIRMAN-NYA
    “Maka marahlah naga itu kepada perempuan itu, lalu pergi memerangi keturunannya yang lain, yang menuruti hukum-hukum Allah dan memiliki kesaksian Yesus.” (Wahyu 12:17)
    Kita semua yang mengimani Yesus sebagai satu-satunya Juruselamat sejati disebut sebagai Israel rohani. Kita mendapatkan anugerah keselamatan bukan karena di dalam diri kita mengalir darah ras Israel, tetapi karena kita mempercayai Yesus sebagai Mesias yang benar, yang memberikan pembebasan dari belenggu dosa yang menjerat dan menjauhkan kita dari Allah Bapa. Oleh karenanya, sejak kita diselamatkan maka roh kita kembali didamaikan dan dipulihkan, sehingga kita dilayakkan untuk datang menghampiri Bapa, serta berhak menjadi ahli waris.
    Kaitannya dengan hak sebagai ahli waris, bukankah kita sering salah mengartikannya? Faktanya kita lebih sering meminta ini dan itu kepada Bapa, namun sering enggan tatkala diminta untuk menunjukkan identitas kita sebagai anak Bapa. Belum lagi, tatkala kita menghadapi masalah, bukankah seringkali kita berteriak dan meminta pertolongan dari Bapa? Namun, tatkala kita baik-baik saja, kita lupa bahwasanya Bapalah yang senantiasa memberikan perlindungan.
    Sebagai ahli waris, kita seharusnya dapat menjadi saksi Tuhan yang benar. Hidup kita harus diorientasikan pada hal-hal yang berkenan di hadapan Allah, bukannya pada hal-hal yang menyenangkan diri sendiri. Pada akhir zaman akan semakin terlihat jelas mana anak-anak Allah yang sejati dan mana yang palsu, mana yang gandum dan mana yang ilalang. Keturunan Allah yang asli tentunya akan mempertahankan hidupnya untuk selalu berpegang pada kebenaran Firman Allah. Sementara keturunan Allah yang palsu akan menggunakan Firman Allah untuk kepentingan dirinya sendiri. Berhati-hatilah dan waspadalah, sebab kini tipu daya iblis tidak dilakukan secara terang-terangan, tetapi lewat penyesatan yang sangat halus hingga orang yang disesatkan tidak merasa kalau dia sudah masuk perangkap. Marilah kita senantiasa waspada, agar selalu dapat mempertahankan hidup sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan. (EH-02)
    Doa: Bapa, kami bersyukur atas anugerah keselamatan yang telah Engkau berikan. Kiranya Roh Kudus selalu menyertai dan menolong agar kami tidak disesatkan dari kebenaran Firman-Mu. Dengan demikian, kami senantiasa menjadi saksi-Mu yang benar hingga akhir zaman. Dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin.
    Panduan Pembacaan Alkitab “Aku Cinta Alkitab” (ACA):
    Wahyu 12

ความคิดเห็น • 3