Salam rahayu Ida warga kita umat Hindu dari jawa mohon jalan keluar agar terlaksana pura atau tempat persembahyangan umat yg hanya 9 kk agar bisa terwujud mohon dapat terwujud mari bersama sama membantu agar umat serperti yg dibilang tidak lompat pagar rahayu👍🙏
Apapun yg kita bicarakan antara baik buruknya menempatkan soroh.... Itu memang kenyataan yg harus kita akui ... Kalau memang sama... Mengapa di buatkan pedarman beda beda?? Kok ngak di jadikan satu aja?? Kan irit lahan pedarmannya😄😄😄
Menurut saya manusia semua sama, kalau tidak mau sama, kita baiknya berbeda dan kotak2 an aja..ngapain sama....Sederhana. kita pasek dan Bendesa, baiknya bikin kehidupan sosial sendiri, dan kotak2 an daerah, rumah..kalau gk mau bersama.gampang...tapi yg terbaik kita bersama2 krn mmng kita sama.
Kalo dikami.namanya Ngaben.Ngerit...sesuai RIT (WIT) dimana PETAK itu satu... Cuma Sanggah Suci/Surya yg berbeda 🙏 mengingat dalam Pengabenan setiap Soroh punya "Uger-uger" lan Bhisama masing-masing... Bukan karena tinggi / rendahnya suatu soroh... Rahayu sami
Bhagawad Gita 8.5 Siapapun yang meninggalkan badannya pada saat ajalnya sambil ingat kepada-Ku, segera mencapai sifat-Ku... Kenyataan ini tidak dapat diragukan.....
Sudah pernah dilakukan Pak, diPura Dalem Dasar Gegel. semestinya itu tetap dibina dan diperkokoh, namun dlm proses perjalanan dr masa kemasa tdk menyesuikan, malah ada asas yg dpt menimbulkan perpecahan diterapkan dan dipertahankan pada hal jaman pun sudah berubah,, bukan berkaca dan belajar dr perpecahan yg pernah terjadi pd jaman sebelumnya, malah saling mempertahan keegoisan, sehingga gesekan pun tak terelakkan. Bisa di telaah, secara seksama, Rumpun mana yg paling parah perpecahannya saat ini? Sudah tentu Rumpun yg ke egoannya paling - paling tak terkendali, bahkan saling gembok pura, padahal masih satu rumpun/keluarga besar. Masih layakah yg demikian dipandang sebagai panutan dlm bersepirit, sy sendiripun jadi bingung menjawabnya 😁
soroh menyangkut kulit, seperti laki-laki perempuan, jadi itu menyangkut kajang, mmg ada bagian dalam proses yg bs diseragamkan ada yg tidak, dulunya dia laki-laki bagaimana dulunya dia jro mangku bagaimana demikian juga soroh, demikian tetap bisa dimasalkan
Om swastyastu. Dalam Hindu tidak mengenal kasta, melainkan Varna. Dalam Varna Siapa saja diantara umat kebanyakan akan dapat menjadi “Brahmana, Ksatriya, Wesya, dan Sudra” bila memiliki kemauan dan kemampuan untuk itu. Tinggi rendahnya kedudukan seseorang di dalam masyarakat tidak ditentukan oleh keturunannya, melainkan oleh kemampuannya untuk menjalankan suatu tugas, (Sudirga dan Yoga Segara, 2014:183). Hindu mengenal TAT TWAM ASI dan wajib dipraktekkan di seluruh kehidupan sehari-hari. Sementara Kasta berasal dari bahasa Portugis (caste) pada abad ke-16 digunakan oleh penjelajah Portugis untuk mendeskripsikan pembagian kerja pada masyarakat India. Matur suksma 🙏
@@goodlife2545 nggih dimulai pelan2 dari skrg... astungkara akan ada perubahan pelan2. Apalagi skrg sudah banyak anak2 muda yg cerdas dan berpendidikan. Astungkara yg bengkok lama2 bisa diluruskan 🙏
Kalau anda tidak suka mgurusang soroh. Kenapa tidak di usulkan kepada gubernurnya agar pedarman di besakih jadikan satu toh semua sama!!! Untuk apa di bedakan??? Kan jadi irit lahan😆😆🤩🤩
@@gungrai3983Pelajari kembali babad dan sejarah. Kpn pura besakih di bangun? kapan, dan apa tujuan soroh membangun pedarmannya masing2 disana? Ingt pembangunannya tdklah bersamaan melainkan berselang waktu ber abad abad Itu semua ada sejarah dan maknanya, kalau diketahui dan dimaknai sepenggal pasti akan muncul seribu pertanyaan. Intinya, agar semua menyatu dlm ketentraman sesuai tujuan ageman dlm sepirit yg berawal satu dan kembli menjadi satu. Salam Rahayu ,,🙏
@gungrai3983 Om swastyastu. Dalam Hindu tidak mengenal kasta, melainkan Varna. Dalam Varna Siapa saja diantara umat kebanyakan akan dapat menjadi “Brahmana, Ksatriya, Wesya, dan Sudra” bila memiliki kemauan dan kemampuan untuk itu. Tinggi rendahnya kedudukan seseorang di dalam masyarakat tidak ditentukan oleh keturunannya, melainkan oleh kemampuannya untuk menjalankan suatu tugas, (Sudirga dan Yoga Segara, 2014:183). Hindu mengenal TAT TWAM ASI dan wajib dipraktekkan di seluruh kehidupan sehari-hari. Sementara Kasta berasal dari bahasa Portugis (caste) pada abad ke-16 digunakan oleh penjelajah Portugis untuk mendeskripsikan pembagian kerja pada masyarakat India. Matur suksma 🙏
Salam rahayu Ida warga kita umat Hindu dari jawa mohon jalan keluar agar terlaksana pura atau tempat persembahyangan umat yg hanya 9 kk agar bisa terwujud mohon dapat terwujud mari bersama sama membantu agar umat serperti yg dibilang tidak lompat pagar rahayu👍🙏
Paham ini yg harus dikembangkan agar Hindu bisa maju dan berkembang. Jangan karena ego dan bisnis para sulinggih jadi beban bagi penganut Hindu.
Terima kasih atas bimbingannya ide
salute dgn pertanyaan2 yg diajukan umat kita shg yg lain menjadi tercerahkan
Sudah berjalan Ngaben Massal, Namanya juga massal kan bersama, apapun sorohnya tetap bersama2 sehingga meringankan beban, Salam Masikian 🤝🙏
Apapun yg kita bicarakan antara baik buruknya menempatkan soroh.... Itu memang kenyataan yg harus kita akui ... Kalau memang sama... Mengapa di buatkan pedarman beda beda?? Kok ngak di jadikan satu aja?? Kan irit lahan pedarmannya😄😄😄
Di Jembrana bali. Udh sering ngaben masal beda soroh
di kampung tiange jg sering ngaben massal beda ngak mslh kok
suksma ida rsi atas pencerahannya, smoga sll sehat walafiat shg terus bisa mencerahkan umat
Menurut saya manusia semua sama, kalau tidak mau sama, kita baiknya berbeda dan kotak2 an aja..ngapain sama....Sederhana.
kita pasek dan Bendesa, baiknya bikin kehidupan sosial sendiri, dan kotak2 an daerah, rumah..kalau gk mau bersama.gampang...tapi yg terbaik kita bersama2 krn mmng kita sama.
patut pisan krn itu ada sebutan vasudeva kutumbakan, tatwam asi
Di desa saya mau soroh apapun jadi satu sing ade masalah
Betul Romo
😊 l
Soroh buatan manusia....menjadi ruwet.....komponen manusia sama. Maaf sebelumnys.
Kalo dikami.namanya Ngaben.Ngerit...sesuai RIT (WIT) dimana PETAK itu satu... Cuma Sanggah Suci/Surya yg berbeda 🙏 mengingat dalam Pengabenan setiap Soroh punya "Uger-uger" lan Bhisama masing-masing... Bukan karena tinggi / rendahnya suatu soroh... Rahayu sami
Do bes ruwet..yg penting patuh peturu soroh jelema,,,do gen soroh jelema jak soroh buron.😁😁
Tyg mau tanya apakah benar klu pasek sehatusnya yg muput upacara iti mpu bukan ida pedande, mohon penjelasannya🙏
ngaben ritual orang meninggal di Bali,
Bhagawad Gita 8.5
Siapapun yang meninggalkan badannya pada saat ajalnya sambil ingat kepada-Ku, segera mencapai sifat-Ku...
Kenyataan ini tidak dapat diragukan.....
Itukan persi veda yg kita tidak tau kebenarannya
Pak..
Dadiang besik pedharman punapi kira" pak ?
Sudah pernah dilakukan Pak, diPura Dalem Dasar Gegel. semestinya itu tetap dibina dan diperkokoh,
namun dlm proses perjalanan dr masa kemasa tdk menyesuikan, malah ada asas yg dpt menimbulkan perpecahan diterapkan dan dipertahankan pada hal jaman pun sudah berubah,, bukan berkaca dan belajar dr perpecahan yg pernah terjadi pd jaman sebelumnya, malah saling mempertahan keegoisan, sehingga gesekan pun tak terelakkan.
Bisa di telaah, secara seksama, Rumpun mana yg paling parah perpecahannya saat ini? Sudah tentu Rumpun yg ke egoannya paling - paling tak terkendali, bahkan saling gembok pura, padahal masih satu rumpun/keluarga besar. Masih layakah yg demikian dipandang sebagai panutan dlm bersepirit, sy sendiripun jadi bingung menjawabnya 😁
soroh menyangkut kulit, seperti laki-laki perempuan, jadi itu menyangkut kajang, mmg ada bagian dalam proses yg bs diseragamkan ada yg tidak, dulunya dia laki-laki bagaimana dulunya dia jro mangku bagaimana demikian juga soroh, demikian tetap bisa dimasalkan
Om swastyastu.
Dalam Hindu tidak mengenal kasta, melainkan Varna. Dalam Varna Siapa saja diantara umat kebanyakan akan dapat menjadi “Brahmana, Ksatriya, Wesya, dan Sudra” bila memiliki kemauan dan kemampuan untuk itu. Tinggi rendahnya kedudukan seseorang di dalam masyarakat tidak ditentukan oleh keturunannya, melainkan oleh kemampuannya untuk menjalankan suatu tugas, (Sudirga dan Yoga Segara, 2014:183). Hindu mengenal TAT TWAM ASI dan wajib dipraktekkan di seluruh kehidupan sehari-hari.
Sementara Kasta berasal dari bahasa Portugis (caste) pada abad ke-16 digunakan oleh penjelajah Portugis untuk mendeskripsikan pembagian kerja pada masyarakat India.
Matur suksma 🙏
patut pisan
Sayang nya ada kesalah pahaman berabad abad yg, kalau skrg d luruskan maka akan ada yg emosi😂😂
@@goodlife2545 nggih dimulai pelan2 dari skrg... astungkara akan ada perubahan pelan2. Apalagi skrg sudah banyak anak2 muda yg cerdas dan berpendidikan. Astungkara yg bengkok lama2 bisa diluruskan 🙏
@@rizkyperdana8438 nggih semoga apa yg semestinya, menjadi seperti itu adanya. Rahayu
Nu dogen ngurusang soroh..jeleme mekejang patuh
Kalau anda tidak suka mgurusang soroh. Kenapa tidak di usulkan kepada gubernurnya agar pedarman di besakih jadikan satu toh semua sama!!! Untuk apa di bedakan??? Kan jadi irit lahan😆😆🤩🤩
@@gungrai3983leluhur abesik empu geni jaye
@@wayantusan7328 dadiang besik pedarmane
@@gungrai3983Pelajari kembali babad dan sejarah.
Kpn pura besakih di bangun?
kapan, dan apa tujuan soroh membangun pedarmannya masing2 disana?
Ingt pembangunannya tdklah bersamaan melainkan berselang waktu ber abad abad
Itu semua ada sejarah dan maknanya, kalau diketahui dan dimaknai sepenggal pasti akan muncul seribu pertanyaan.
Intinya, agar semua menyatu dlm ketentraman sesuai tujuan ageman dlm sepirit yg berawal satu dan kembli menjadi satu.
Salam Rahayu ,,🙏
@gungrai3983
Om swastyastu.
Dalam Hindu tidak mengenal kasta, melainkan Varna. Dalam Varna Siapa saja diantara umat kebanyakan akan dapat menjadi “Brahmana, Ksatriya, Wesya, dan Sudra” bila memiliki kemauan dan kemampuan untuk itu. Tinggi rendahnya kedudukan seseorang di dalam masyarakat tidak ditentukan oleh keturunannya, melainkan oleh kemampuannya untuk menjalankan suatu tugas, (Sudirga dan Yoga Segara, 2014:183). Hindu mengenal TAT TWAM ASI dan wajib dipraktekkan di seluruh kehidupan sehari-hari.
Sementara Kasta berasal dari bahasa Portugis (caste) pada abad ke-16 digunakan oleh penjelajah Portugis untuk mendeskripsikan pembagian kerja pada masyarakat India.
Matur suksma 🙏