please netizen yang budiman.. walaupun topik ini sangat sensitif bagi kalian, jangan cancel mereka berdua. saya beragama, namun saya suka dengan pemikiran mereka..otentik, menarik, dan menghibur. silahkan untuk tidak setuju, toh masih ada sisi humor yang bisa dinikmati.
Biarin aja bang,orang orang kaya gitu ngga usah di ambil pusing,gua percaya kalo ada ikan hidup di air dangkal dan di dalam kesempitan cepat atau lambat juga bakalan mati orang orang kaya gitu mah.ketawain aja,mungkin mereka skizo
Memang videonya banyak hahahihinya, tapi di samping itu video ini juga ngasih kita alternatif lain untuk kita jalanin kehidupan ini. Tinggal kita mau milih yg mana, mau milih untuk tenang karena kita dibuai sama narasi" semu, atau milih untuk gpp ketenangan agak terganggu sikit tapi kita punya peta realita yg lebih akurat untuk menjalani realita yg ada. Gak ada yg salah sama pilihan yg kita pilih, karena yg namanya way of life itu tergantung kita nyamannya sama yg mana, karena yg punya hidup itu kita. Thumbs up for both of you.
Time will tell, cepat atau lambat saat pendidikan orang indonesia makin baik, orang makin berfikir kritis, sains makin berkembang.. Pada akhirnya agama akan menjadi bagian dari evolusi alam semesta.
setiap kali gw ngeliat podcast paman, entah kenapa gw selalu menemukan hal-hal yg baru yg membuka wawasan dan pemikiran gw pribadi terutama ketika paman, ditanya mengenai posisi-nya mengenai kepercayaan, tiap podcast ada aja argumen2 baru-nya yg mengalir sesuai dengan pertanyaan jadi spertinya otak paman ini, selalu berputar terus, tidak pernah jalan ditempat
Coki itu menjadi menarik karena dia tdk pernah menyerang orang. Dia sangat rendah hati saat menunjukkan kelemahan kepercayaan lain. Seperti kata dia, lebih mementingkan persahabatan dibanding menang debat.
Ini konten yg mengingatkan kita bahwa ke Iman-an harus lengkap keilmuannya (ortodoksi), etika hidup (ortopraksi), pengalaman (ortopietas). So, mari kita pelajari agama masing², citra kan secara etika, dan bukan sekedar agama keturunan/ikut²an 🙏
dulu d jaman kaskus , d blog2 yg topiknya ttg ketuhanan, banyak yg lbh cerdas dan mencerahkan seperti coki, ada andrey abad, wiji, himawan, andi safiah dllnya. tapi mereka bagus dalam penulisan, sementara coki emang bagus di public speakingnya.
Ga bisa dibandingin dr Ryu sama coki, perjalanan spiritual dr Ryu jauh lebih kompleks dan unik, lahir dari keluarga pesantren, dan anak seorang Kyai pendiri NU, yang pada akhirnya memilih tidak percaya Tuhan
Alhamdulillah saya beragama Islam dan sangat bahagia. Semakin kesini kebahagiaan saya makin bertambah dengan insyaallah rajin beribadah (hablumninalloh dan hablumminannas), apalagi selalu terngiang diotak saya (LOGIKA). " Apapun materi duniawi pasti ada pembuatnya dan prosesnya" " Apalagi materi alam semesta apakah masih DIRAGUKAN adanya "Dzat Pencipta Semesta (langit dan bumi) Yang Maha Besar (Allohuakbar) ?? Soal kepercayaan thd agama (tauhid/Ketuhanan) CUKUP lah lakum dinukum waliyadin. Anyway, saya tetap hormat pada host dan nara sumbernya (Bang Coki) - semoga sehat walafiat semuanya dan bahagia. Kita tetap bersaudara sesama manusia apalagi satu bangsa - Indonesia. 👍👍👍🙏🙏🙏
pdcast begini yg gw butuhin, gw muak lihat oknum pemuka agama yg sibuk jual agama dengan cara yg absurd mnurut gw, tp anehnya banyak yg bisa menerima hal itu
Ciri-ciri orang beragama adalah mempunyai selera humor yg bagus. Seperti coki ini🤣. Walaupun badai nuansa nuansa iman plasebo dari pada followers muhamad cabang Indonesia senantiasa menerpa dia, tapi tak goyah sekalipun layaknya karang dilautan. 🤣🤣
mohon maaf di dunia ini ada yang namanya aksi ada yang namanya reaksi. Mengapa yang kamu maksudkan followers Nabi Muhammad cabang indonesia ini senantiasa menerpa nya karena dia melakukan aksi, jadi wajar saja sih ada reaksi. Apakah orang tua kamu jika dikatakan oleh orang" tidak sesuai dengan apa yang kamu ketahui apakah kamu tidak bereaksi sama sekali? seengganya kamu akan mengatakan tidak, tidak seperti itu.
Tentang pengalaman iman yg dibahas di bagian agak akhir TH-cam. Pendidikan yg ada saat ini kan mengajarkan Yakin atas ajaran lisan maupun tertulis yang diterima tanpa perlu mengalami. Sedangkan mengalami itu kalau secara indrawi adalah suatu kegiatan membandingkan dari pengalaman satu dan yang lain. Lalu kita membentuk alat ukur, suatu jangkauan variasi yg berskala ala masing-masing. Masalahnya maukah kita, memberanikan diri untuk mengalami. Lebih aman kan Yakin Yakin tanpa perlu pembuktian dalam suatu petualangan pengalaman langsung. Kalau dari konsep nya Fredrick Nietzsche manusia itu awalnya seperti unta yg dengan semangat mengangkut beban berat melintasi padang gurun yang gersang, hingga sampai saatnya timbul kemarahan dalam diri seperti singa, dia harus mampu mengalahkan kemarahan si naga dalam dirinya, baru akhirnya bisa lahir baru untuk kedua kalinya seperti bayi. Lahir baru pertama adalah keinginan ketertarikan untuk masuk ke dunia pelayanan (mempraktekkan ajaran misalnya saya yg mengaku Kristen), tidak sekedar hadir di gereja. Lalu dilanjutkan mau memikul beban, pikul salib. Pengumpulan penuh marah marah, hingga akhirnya mampu berdamai tanpa beban, just for today. Tanpa pengharapan palsu tanpa kecewa. Kalau bagi Nietzsche Yesus itu teladan Ubermans pencapaian tertinggi manusia. Tuhan sudah mati dalam budaya Kristen, kita yang membunuh nya. Hingga akhirnya ada beberapa dari kita yang akan membiarkan Yesus hidup dan membimbing kita. Mempercayakan diri pada pemeliharaan Tuhan. Apakah kita mau mengalami?
Kepercayaan adalah segala sesuatu yg tidak mempunyai dasar kebenarannya. Fakta adalah kebenaran tertinggi, tidak perlu diimani , tidak butuh org percaya / tidak. Karena kepercayaan tidak mendasar, maka (perlu) dilekatkan dengan tambahan moral , dengan tujuan kepercayaan menjadi sebuah kebenaran.
anjir bener lagi, bagus bgt sih ini, namanya juga "kepercayaan" segala sesuatu yang tidak mempunyai dasar kebenaran, mangkannya disebut percaya, ya percaya aja benar tidaknya ya gatau, blm tau. fakta kebenaran tertinggi,x tidak butuh orang percaya/tidak.
Kepercayaan memang lebih bersifat SUBYEKTIF tapi bukan berarti tak ada dasar kebenarannya. Terkadang orang MELIHAT SESUATU yg belum dapat dibuktikan secara ilmiah dan berusaha menjelaskan dengan membuat ASUMSI terlebih dahulu. Asumsi adl bentuk paling bawah sebagai awal utk mempercayai sesuatu sebagai sebuah kebenaran. Adapun bentuk termutakhir adalah DALIL/TEORI yg sudah mengalami pengujian baik secara literasi, eksperimen dan di lapangan/kehidupan sehari hari berkali kali sampai dia runtuh dan diketahui BATASANnya. IPTEK adalah bentuk paling mutakhir KEPERCAYAAN. RANGE KEPERCAYAAN adalah "Kepercayaan BUTA adalah FANATISME, kepercayaan mutakhir adl IPTEK." Obyektivitas adalah bagian dari kepercayaan hanya berada disisi lain yg lebih BERNALAR. Pembuktian sesuatu yg bersifat SUBYEKTIF menjadi OBYEKTIF dengan mengikuti METODA ILMIAH sanagat diperlukan agar KEPERCAYAAN itu keluar dari FANATISME atau menggugurkannya sebagai KEPERCAYAAN.
Gua setuju dengan pandangan ini, makanya gua cuma percaya Islam, karena diislam memiliki 2 item dasar yang masih bisa di jadikan patokan there are Al-Qur'an dan Sunnah
itu logika coki yg memilih untuk tidak beragama, yg dimana dia lahir di negara yg secara undang2 saja tertulis tentang Ketuhanan, dan secara sosial mayoritas org Indonesia muslim, literasi terkait agama lain aj masih minim, apalagi yg ga beragama, sudah jelas akan jadi pusat perhatian dan wajar masyarakat akan menanyakan hal itu.
Saya respek k coki. Mengungkapkan pendapat pribadinya dg cara yg santun, berusaha agar tdk menyinggung org2 yg beragama spt saya. Termasuk logika beragama yg menurutnya tdk logis menurut logikanya coki. Walaupun juga menurut saya pendapat & logika ketidakberagamaan coki tidak logis bagi saya. Namun tidak memaksakan pendapat kita ke orang lain adl salah satu cara menjaga kebersamaan, kedamaian dan ketentraman di kala pandangan yg berbeda. لكم دينكم ولي دين. Silahkan engkau dg kepercayaanmu atas ketidakpercayaanmu, dan saya dg kepercayaanku terhadap kepercayaanku. Sepertinya menarik utk menyimak diskusi antara coki dg sabrang noe letto bin cak nun. Damai semuanya.
Saya orang jawa Menurut saya iman itu (madep mantep) Tuhan itu keutuhan Dan agama itu adalah ageman: tatakrama: sebagai mana memantaskan diri. ,suboseto/roso pangroso: merasakan satu dengan yang lain termasuk alam. madep mantep: teguh mengambil sebuah keputusan dan tindakan. ngempan papan : harus tau memposisikan diri. waskito ( tanggap situasi dan kondisi) Saya hanya berterimakasih pada hidup.
Lalu ketika sudah tidak hidup lagi. Apakah kamu akan berterima kasih kepada orang" yang merawat kamu semasa kecil hingga dewasa ini. Terutama untuk ibu mu tercinta yang melahirkan mu ke dunia ini.
Kepercayaan itu tercipta dr pembuktian yang nyata, tp pribadi saya sendiri saya meyakini untuk percaya itu sedikit sulit atau mungkin butuh waktu. Apakah kita yg menunggu atau kita yg harus menjemput kepercayaan itu sendiri. Semoga la kedepan nya iman saya lebih membaik dan memantapkan apa yg saya percaya saat ini. Amiin
Kepercayaan itu eksistensinya ketika sesuatu belum dapat dibuktikan, kalau sesuatu telah dapat dibuktikan oleh subjeknya, eksistensi kepercayaan menyatu pada objeknya dalam bukti tersebut..
tapi sayangnya di dalam Al-Qur'an banyak juga yang sudah terbukti. dimana gunung seperti pasak, gunung bisa bergerak, ada bintang pengetuk di luar angkasa sana, ada dua lautan yang berbeda bertemu tapi tidak menyatu, terjadinya proses kehamilan., semua makhluk hidup di dunia ini mengandung air.
Sampai saat ini saya masih berfikir bahwa banyak kalimat di quran yang terbukti benar secara ilmiah, sisanya belum bisa dibuktikan, jadi saya percaya apa yang dituliskan dalam quran
tapi ada juga koq masbro, yg kalau dipikirin malah bingung mau percaya atau tidak misal : surga dan neraka, kalau dipikirin malah bingung sendiri jadi yaa ga usah dipikirin aja, dan terserah kepada individu2 yg mau percaya atau tidak jadi sebagai manusia tinggal gimana memilah-nya aja, mana yg bisa "dipikirkan" dan mana yg tidak bisa "dipikirkan"
Ada satu pernyataan Qur'an yg ga bakal bisa terbukti, yaitu jika ada lebih dari satu tuhan maka alam semesta sudah pasti rusak (QS. Al-Anbiya: 20). Ini ga akan terbukti karna menurut Qur'an sendiri, tidak pernah ada masa d mana ada lebih dr satu tuhan. Ayat d atas cuma andai andai si penulis Qur'an, sama sekali tdk berangkat dr bukti.
Kontradiksi; 1. Coki tadi ngeledek pengalaman pribadi orang lain yang anecdotal. Tapi justru beberapa menit kemudian Coki bilang yang bisa meyakinkan dia ya pengalaman anekdot hal itu sendiri (melalui petir dll). Bukannya metodologi sains 2. pikirkan; bagaimana bisa kebenaran ilmiah dalam Alquran (terkait aspek biologi, earth science / kebumian, oceanografi, astronomi) mampu disampaikan oleh seorang yang buta huruf dan tidak pernah mengenyam pendidikan formal Bagaimana Muhammad bisa menyampaikan nya dengan akurat ? Sedangkan dia sendiri tidak pernah melakukan kajian pustaka
disclaimer: gw paham semua kekocakan (ciri-ciri kelainan jiwa, dll) di dalam video ini dan gw bisa nerusin cara berpikirnya coki supaya makin ketawa, dan gw bakal ketawa ngakak kalo nonton video ini sekitar 5-6 tahun lalu Untuk coki: pengetahuan agama kristennya masih minus contoh keminusannya: tuhan udah pernah dateng lho tapi malah disalib (untuk tahu kata-kata gw ini ya harus belajar yang betul), trus tuhan harus dateng lagi demi coki, capek dong, artinya selama ini salah guru, kalo niat belajar cari guru yang betul. Untuk cania: dalam filsafat tidak ada itu adalah ada bukan tidak ada itu adalah tidak ada = paradoks (logis) | semakin banyak belajar semakin sadar sedikit yang diketahui = paradoks (logis) | wahyu itu misalkan cania punya tahi lalet di punggung, trus cania ga pernah kasih tahu kesemua orang, ya ga mungkin semua orang tahu. fyi: Budaya israel itu mendengar lalu dipikirkan makanya ada wahyu Budaya yunani itu melihat baru dipikirkan makanya ada filsafat Konklusinya: 1.agama (…) bisa menipu miliaran orang, satu orang (…) bisa menipu miliaran orang, ini arti dan atau dampak dari agama itu candu, btw agama yang pengikutnya miliaran (…) isinya bertentangan dengan agama lainnya ya. contoh 4 istri 1 istri 2.cania dan coki tidak mengerti apa yang ditanyakan dan apa yang dijelaskan, contohnya? contoh mulu, cari sendiri 3.ranah keimanan harus punya pengetahuan yang komprehensif, tajam, dll baru seru, kalo cania coki ga cocok (malah demagog), baiknya kita ngomongin apa yang ada dibalik batu tersebut, contohnya kemiskinan: kenapa kemiskinan bisa membuat manusia ketagihan/kecanduan agama, untuk mengurangi kemiskinan bukan jalan-jalan nunjukin kalo anda tidak percaya pocong, untuk mengurangi kemiskinan kita dukung politik nilai, alias makzulkan jokowi Btw: saat pemilu kemarin gw main ke universe yang demokrasinya lebih baik, gw tanya dong orang di sana kenapa coki dkk ga ada di sana, dijawab karena coki dkk ga ngerti dasar demokrasi + karena di universe kita coki dkk dukung 02 (walaupun dia tidak nyoblos)
enak bgt tanya jawabnya, aku baru tau kalo jadi penanya, jadi penjawab itu perlu sebuah skill, apalagi kalo dalam konteks tontonan :D semangat Ka~ auto-subs
Menit 22:29 Dan orang-orang yang tidak mengetahui berkata, “Mengapa Allah tidak berbicara dengan kita atau datang tanda-tanda (kekuasaan-Nya) kepada kita?” Demikian pula orang-orang yang sebelum mereka telah berkata seperti ucapan mereka itu. Hati mereka serupa. Sesungguhnya telah Kami jelaskan tanda-tanda (kekuasaan Kami) kepada orang-orang yang yakin. (Al-Baqarah 118)
Sebagian besar org ateis ga bilang bahwa "tuhan itu ga ada", tapi lebih k "tuhan itu ga guna". Kalo lu diskusi/debat sm tokoh2 ateis d luar negeri, tanya apakah tuhan ada atau ga, mereka akan jawab "mungkin saja ada". Tuhan d sebut ga guna karna manusia sekarang sdh bisa menjelaskan fenomena alam dan membina sistem moral tanpa agama alias naturalistic dan sekuler.
@@arusirham3761 mohon maaf, naturalistic dan sekuler itu tidak menjamin keberlangsungan dunia ini juga, toh buktinya yang ateis pun, yang di beri sistem moral pun bisa membantai manusia sesuka hati mereka jika mereka mampu. Dan sangat bisa melanggar aturan itu kok. Dan kalaupun kamu telisik lebih dalam apakah yang mencuri itu semua orang yang beragama? orang yang membunuh itu apakah semua orang yang beragama? justru dari agama pun terjadi nya budaya dimana sopan santun, mengatur moral. lihat yang ateis di pantai" sana, kan banyak yang tidak memakai pakaian.
@@dinargimang hmmm punten nih mas, saya sedang berusaha memahami. Jadi menurut mas setiap pelaku pembanta an/ pembunu an & pencurian itu pasti ateis dan pasti pernah setengah telan ang d pantai, begitu kah? Kalo soal langgar melanggar wal bantai membantai saya kira semua org mampu. Hitler yg Kristen pernah membantai, Netayahu yg Yahudi pernah membantai, Timur Lenk yg muslim pernah membantai, Mao yg ateis pernah membantai. Jadi saya kira solusinya bukan d pertanyaan beragama/tidak, tapi lebih k Rule of Law, check and balance, dan kosmopolitanisme.
Makin wawasan nya dibuka entah mengapa ada happy dan safe feeling bertumbuh selaras dalam mnjalani hari-hari menyangsikan penerangan ini, Lacrima absolute.
Bener yang dikatakan coki... Ketika gw udah lepas dari suatu agama,hidup gw lebih tenang dan selalu siap menghadapi apapun yang akan datang. Karena ketika gw punya plan A,diawal perjalanan plan A gw udah nyiapin plan B,begitu seterusnya... Mungkin kelihatan capek,tapi hidup gw lebih tenang dan lebih nyaman... So... Kalau emang kalian butuh faktor X untuk kenyamanan hidup kalian ya monggo dijalani.... Orang orang kaya gw sebenernya cuma punya 1 mimpi di lingkungan indonesia ini... Kita cuman pengen apa yang kita yakini ini dihargai,sama seperti kalian yang percaya agama itu pengen dihargai... Sesimple itu sebenernya...
@@halakhita2196 makanya itu,giliran buruk dibilang oknum,dan langsung lepas tangan. Dan kita yang minoritas disuruh toleransi... padahal itu kewajiban mereka untuk berantas yang katanya oknum itu...
@@colorslaveworkshop2029Bener bg, di Indonesia apa2 org salah dianggep oknum,gmn ga rusak agama mereka sendiri klo kaya gitu ga langsung ditindaklanjuti tegas,paling2 mentok cuma ditindak biasa. Pdhl mereka itu (oknum) kaya menimbulkan virus bgi masyarakat lainnya.
@@bagaspratama7155 apakah saya boleh bilang para ateis tentara jepang di era penjajahan, yang dulu menjajah indonesia dan bangsa" lain nya itu adalah suatu oknum ateis atau memang perilaku kalian semua memang sebrutal itu?
selayaknya posisi kesehatan itu juga mencakup kondisi sakit, pun posisi kepercayaan juga mencakup ketidak-percayaan. imbuhan ke-an ini kan emg bisa diartikan ngomongin spektrum.
pemikiran coki itu sangat masuk akal, sehingga dia bisa d sangat dewasa mengakui dg rendah hati kalo sains selalu bisa berubah mengikuti zaman, nah kalo agama itu berawal dari halusinasi untuk kenyamanan pribadi ya udah gk bsa didebat, dan jngn di bandingkan, udah jelas beda
Saudara2 ku yg atheist (atau apapun sebutan mrk) selalu minta "bukti yang rasional". Saya diajarkan sejak kecil tentang KASIH. Saya yakin, saudara2ku atheist juga pasti merasakan yg kita sebut dengan KASIH, apapun defenisi yg mrk pakai. Bagi saya, tidak ada penjelasan yg rasional tentang KASIH. Tapi yg pasti, KASIH membuat kita hidup damai dan bahagia, sesuatu yg kita semua inginkan, termasuk saudara2ku atheist. Bagiku, rahasia KASIH adalah bukti adanya SESUATU yg sangat besar di atas segala sesuatu yg tidak akan mungkin dipahami secara rasional, dan bagiku sang SESUATU itu adalah TUHAN. Saya akan pakai rasio saya secara maksimal utk menundukkan diri dihadapan TUHAN yang jauh melampaui dan tak bisa dijangkau oleh rasionalitas umat manusia. Ini adalah pendapat saya tanpa mengurangi rasa hormat kepada semua orang.
saya lebih setuju ke ajaran kasih ke semua orang, baik yang seagama maupun tidak, jadi tidak membatasi saya untuk berbuat baik/membuat pilihan hanya berdasarkan latar belakang agama, saya tidak perlu memilih pemimpin berdasarkan agama, asal dia baik dan terbukti memang kompeten yasudah, membuat hidup jadi simple ga banyak mikir.
salam bang. atheist atau agnostic atau semacamnya tidak ada hubungan dengan kasih, berbuat baik dll. Manusia dewasa tidak butuh agama untuk dapat berbuat baik demi sesama. Manusia dewasa tidak perlu ditakut2in untuk menghindari perbuatan yg tidak baik
mohon maaf kamu mengatakan kasih tapi Tuhan yang di imani kamu, kamu bilang kita yang membunuh nya. Ada sebuah kitab terbaru nih dari bible yang mengatakan bahwa yang kamu katakan Tuhan itu di selamatkan dan tidak di salib tapi diserupakan. Lebih kasih yang mana?
Gua benar2 tertarik sama podcast yg ada cokinya, gua liat dr sudut pandang lain ya ini, menurut gue pemikiran coki itu bnr bnr otentik dan sebenarnya dia ini cerdas
Next pengen bikin tantangan coki. Melakukan "magang" di tiap tempat ibadah 6 agama di indonesia. Di gereja, vihara, pura, dll Didampingi oleh guru" pemuka" agama bijak dari tiap agama. Dan belajar secara mendalam tentang makna dibalik semua agama itu. Aku rasa konten begini cocok buat coki, dan pastinya bakal banyak membantu memberi inspirasi dan penceraham bagi banyak orang. 😄
@@innocentboy7176wkwkkwk lucu ya, kek org ga suka bakwan seperti apapun itu, malah dipaksa nyoba terus klo uda nyoba trus bilang aduhhh gua kurang suka ini, malah nyalahin yg nyoba krna belum dpt rasa enaknya (pencerahan) wkwkwkkwwk nyuuuuak
gw udah lewat dimasa perpektif seperti ini, tp sangat menghargai kalian yang msh berpikiran seperti ini, itu membuktikan bahwa kalian adalah manusia yang sudah bebas dari dogma....minimal itu si....hehehe semangat gaes
Agama dan tuhan ngak butuh kita. Kita yang butuh Tuhan dan Agama. Manusia ada batas, di saat batas nya ngak bisa diatasi maka mereka butuh Tuhan. Sejarah di belajar dan di kenang bukan untuk di lupakan. Salam dari Aceh.
Analogi penganut agama dan penganut tanpa agama adalah wirausaha waralaba dan wirausaha non waralaba. Penganut Agama. Penganut Agama beranalogi kepada wirausaha waralaba. Wirausaha waralaba menjalankan usahanya berpedoman pada panduan usaha yang sudah dibuat oleh pemilik waralaba. Penganut Agama menjalan kehidupan dengan berpedoman pada ajaran agama yang dianut berupa Kitab suci agama. Penganut Tanpa Agama Penganut Tanpa Agama beranalogi pada wirausaha non waralaba. Wirausaha non waralaba menjalankan usahanya berpedoman pada panduan usaha yang dibuat sendiri oleh pemilik usaha. Penganut Tanpa Agama menjalan kehidupan berpedoman pada pedoman yang dikonsepkan dari pemikiran masing masing dari penganut Tanpa Agama. Tuhannya adalah otaknya
sampe saat ini mikir, kalau tuhan ada, kok dunia gak adil ya, gak usah hidup dulu lah, startingnya aja pas lahir gak adil, bukan lahir di kaya atau miskin. banyak yang lahir dah kena penyakit duluan, kayak bisa aja kena cancer, penyakit otak yang bikin kemunduran mental, dan bisa juga kalo orang tuanya HIV anak langsung kena, baru lahir gak ada salah apa" dah gak ada harapan hidup apalagi yang kemunduran mental sama HIV.
ya karena dia ga ada atau ga mau turun.. kalo dia adil dia pasti turun menyebutkan heii umat manusia di bumi ini aku sembah aku langsung.. ga usah pake perantara2 tai anjing pake istilah turun karena jahiliyah lah inilah itulah bullshit. Yang lebih jahiliyah dari tanah arab itu banyak kaya amerika selatan ga kenal baju perbudakan peperangan bahkan tumbal manusia sering dilakukan lah knpa ga ada tuh nabi misal namanya quatzikotel yg turun di maerika selatan satupun yg membenarkan merka tanah arab itu udah dekat dengan pusat peradaban maju di dunia.. jalur sutra cina, india, yunani terus kita digoblok2 dari kecil bahwa para nabi turun di tanah arab untuk memperbaiki jahiliyah? salam agnostic
Mantap diskusi cerdasnya mbak @cania citta, dari dulu saya setuju dengan tdk perlunya memeluk agama tapi selalu percaya kpd keberadaan Tuhan/Semesta/Higher Power/Pencipta, karena umumnya orang yg beragama di dunia modern ini hanya automate injection alias mereka memeluk agama yg dianut oleh orang tuanya atau krn pengaruh lingkungan/dipengaruhi lingkungan, bukan dari kesadaran murni diri sendiri mencari kebenaran ilahi dalam menjalani spiritualitas. Coba pikirkan dg nalar logika secara akal sehat, semua pemuka agama adalah sejatinya orang yg tidak beragama, Yesus waktu lahir dan hidup apakah beragama kristen? jelas beliau tidak beragama karena agama kristen/katolik belum ada, dan 600 tahun kemudian ketika Nabi Muhammad lahir, apakah beliau beragama islam? tentu tidak, karena agama islam belum ada, jadi sebaiknya kita jangan menghakimi orang yg tidak memeluk agama tertentu, seorang atheis, agnostik, penganut kepercayaan atau apapun itu, harusnya urusi aja perjalanan dan pengalaman spiritualitas masing2. Kalo secara obyektif kita cermati justru byknya konfilk sosial terjadi karena agama, saling merasa diri paling benar dan memaksakan kehendak kpd yg lain, atau yg merasa agama mayoritas mengintimidasi agama yg minoritas,dsb, tadi jg dibahas klo di dunia modern ini seringkali yg disebut sbg agama modern adalah agama yg berasal dari Abrahamic religion group, atau agama2 yg berasal dari Nabi Ibrahim, yaitu ada Kristen/Katolik, Islam dan Yahudi, karena Ibrahim sendiri menurut sejarahnya adalah seorang Yahudi, pengikut ketiga agama inilah yg kemudian saling meng-klaim kebenaran agama mereka bahkan konflik dan peperangan di Timur Tengah sampai skrg terjadi juga salah satunya akibat sentimen ini, belum lagi konflik2 sosial di berbagai negara yg mengaku sbg negara religius, ironi memang. orang yg beragama menjustifikasi orang yg tdk beragama bakal masuk neraka padahal kalo pakai logika dan akal sehat bagaimana nasib milyaran manusia bahkan lebih yg hidup sebelum agama kristen, islam dan yahudi ada? apakah mereka semua masuk neraka? padahal justru karena adanya pertentangan agama dan peperangan dg sentimen agamalah yg membuat manusia hidup di bumi seprti di neraka, dan justru negara yg paling banyak tidak beragama penduduknya menjadi negara dg indeks kebahagiaan tertinggi di dunia atau mereka merasakan sorga di bumi. Coba jika kita obyektif dan mau belajar melihat data dan fakta, karena data tidak pernah bohong justru negara yg semakin "tidak beragama" semakin naik indeks kebahagiaan di negara tsb, lihat saja negara dengan indeks kebahagiaan tertinggi di dunia saat ini, yaitu Finlandia yg menurut World Happiness Report sudah 7 tahun berturut-turut belakangan ini negara Finlandia menjadi negara yg memiliki indeks kebahagiaan tertinggi di dunia, selain faktor sosial, ekonomi, seni dan budaya yg paling menarik adalah faktor agama, memang secara mayoritas memeluk agama kristen yaitu sebesar 65.2% tapi yg menarik adalah 32% penduduknya tidak beragama (No religious affiliation) dan jika dilihat statistik perkembangannya juga menarik karena di tahun 1900 saat itu hampir mayoritas semua penduduk negara tsb beragama kristen (Evangelical Lutheran Church) yaitu 98.1% negara Finlandia jauh dari peringkat negara dg indeks kebahagiaan tertinggi di dunia tapi sejak itu jumlah penduduk yg beragama kristen mulai menurun dan jumlah penduduk yg memilih tidak beragama mulai meningkat, tahun 2010 menjadi 78.3% yg beragama kristen dan 19.2% yg tidak beragama hingga akhirnya 7 tahun yg lalu saat statistik penduduk yg tidak beragama bertambah jadi 27.4% di th 2018 Finlandia mulai menyabet predikat negara dg indeks kebahagiaan paling tinggi di dunia hingga sekarang dan statistik pendudk yg tidak beragama atau (with no religion affliation) meningkat skrg menjadi 32% (bisa di cek statistik nya di wikipedia 'religion in finland') dan negara yg memiliki penduduk tidak beragama tertinggi di dunia justru yg menjadi negara dg indeks kebahagiaan tertinggi di dunia, berarti apa kesimpulan yg bisa kita ambil dari sini? 😇😀dan di kabinet pemerintahan Negara Finlandia tidak ada yg namanya menteri agama/kementrian agama/dinas kementrian agama, nggak ada, tapi justru bisa menjadi negara paling bahagia di bumi🤭😁 Contoh gampang lain yg kita sering lihat aja, dari motif orang memberikan sumbangan bantuan/donasi/sedekah kpd orang lain yg membutuhkan, sering yg kita lihat motivasi orang beragama dalam memberi adalah (ya supaya dapat pahala, supaya terhindar dari api neraka, supaya dilihat org keliatan rohani, supaya diberkati lagi oleh Tuhan 10x lipat, dsb) yg notabene motivasi mereka dalam memberi adalah egois untuk kepentingan dan agenda mereka sendiri sebenarnya, tapi kalo kita lihat orang yg tidak beragama (agnostik, atheis philantrophy,dll) ketika mereka memberi cuma satu motivasi mereka, saya mau membantu orang yg sedang kesusahan tsb sebagai sesama manusia dan makhluk hidup yg tinggal di semesta ini, dari contoh kecil itu saja kita bisa lihat siapa sebenarnya yg murni dan tulus dalam membantu sesamanya manusia.
liat Bang Choky jadi inget waktu ane suka maenan di Debate Club KasKus n FaithFreedom Indonesia taon 2009'an.. 😂 ane jadi sadar bagaimana kontroversinya ketika penghuni DC KasKus lepas dari penangkarannya dan nyepam di Sub Forum laen, terutama The Lounge KasKus... 🤣🤣 dulu cuman sekedar chat forum aja udah bikin shock dan baper umat awam.. ampe dilacak rumahnya.. nah, sekarang jaman udah terbuka gini.. ancamannya apa gak meningkat...???🤣🤣 sehat - sehat deh Bang Choky... ane dulu pernah kek gitu.. dan sekarang ane udah ada di posisi "merasakan kenyamanannya"... 🤣🤣
konten ini hanya tentang sudut pandang gais, ibaratnya agama resmi di indonesia ada 6, kan kalian juga memilih salah satu, bukan 6 6 nya... dan mereka memilili pov satu dr semua, begitu lo gais
Kenapa di dunia per-Yutupan ini narasumber atheist/sejenisnya yang diundang selalu Coki? Kenapa gk saintis sekalian seperti dr. Ryu Hasan atau Kang Hasan? Karena Coki itu lebih dipandang rendah, sebab Coki itu mantan pemakai dan komedian. Lagipula Coki ber-argumen masih takut2, contohnya Coki selalu bilang "correct me if I'm wrong".
orang itu di nilai dari 2 sisi kalo menurutku.: 1 dari pemhetahuan dan keilmuan orang tersebut. 2. dari implementasi apa yang dia lakukan. jadi ke 2 hal in i harus nyambung. biasanya apa yang terlihat dari penampilan fisik, dan perbuatan berawal dari ide dan fikiran orang tersebut. jadi role model temen temen siapa nih, yang menginspirasi dan membawa arah perjalanan hidup temen temen. ? dengan siapa kita bergaul maka kita akan menjadi. # nah mau jadi seperti apa kita dan keturunan generasi kita?
trjebak di keluarga yg gampang "berserah diri kepadanya dan brkata memang jalan takdirny" Tapi lupa , jika keadaan yg trjadi ialah konsekuensi apa yg tlah dilalui. Apakah krna prinsip ku yg pemikir dulu baru prcaya bukn sbaliknya n tntu bukn mnyalahkan namun hny menyayangkan
Terimakasih mas...menurutku sih itu kedua hal berbeda karena kalau berfikir dulu baru percaya maka sampai kapan pun kita takkan pernah percaya karena walaupun saya sangat setuju iman tetaplah dibutuhkan logika. rana berfikir adalah rana ilmiah yg akan selalu akan tertutup oleh tabir kegelapan dan tersingkap secara evolusi ribuan bahkan miliaran tahun hingga seluruh semesta ini terungkap🙏
ini masalah pasrah vs ikhlas. Dalam hidup kita seharusnya ikhlas, sadar bahwa tidak semua hal dapat kita kendalikan dan dapat terus menjalani hidup sepenuhnya tanpa terjebak di suatu kejadian atau masa lalu, bukan pasrah.
ada sebuah ayat di dalam Al-Qur'an yang mungkin menurut saya relate dengan komentar kamu. Kebajikan apa pun yang kamu peroleh, adalah dari sisi Allah, dan keburukan apa pun yang menimpamu, itu dari (kesalahan) dirimu sendiri. Kami mengutusmu (Muhammad) menjadi Rasul kepada (seluruh) manusia. Dan cukuplah Allah yang menjadi saksi. (Al-Qur'an Surat An-Nisa : Ayat 79)
Thanks Cania and Coki. Now, let's be serious. Sekitar setengah dari percakapan ini bertumpu pada asumsi "ateisme/agnostisisme tidak membutuhkan justifikasi." Sehingga, posisi ini tidak memiliki "burden of proof." Apakah benar? Coba saya parafrase, bisakah kita membuktikan bahwa planet mars itu ada? Bisa. Dapatkah kita bisa membuktikan kalau drakula itu tidak ada? Bisa juga. Dua-duanya adalah klaim positif yang butuh justifikasi (justifikasi tidak harus empiris). Ayo pertimbangkan dua klaim ini: A: saya percaya tuhan ada B: saya percaya tuhan tidak ada Dua-duanya adalah klaim positif. Mana yg ditolak oleh Coki? Jika A ditolak, maka secara implisit Coki mendukung proposisi B. Jika coki menolak dua2nya, maka coki tetap butuh justifikasi dengan membantah keduanya. Menurut saya, Coki belum memikirkan posisinya secara serius. It's okay, he is still doing his homework. Tapi, orang yg menolak suatu proposisi meskipun belum selesai mengerjakan PR-nya adalah contoh lazy thinkers. Coki adalah contoh textbook popular lazy thinkers.
@@cania_cittaIslam banyak aliran nya,kristen banyak aliran nya,agama agama lain juga kurang lebih seperti itu. Sekarang ada orang tidak ber agama pun masih ada pengelompokan juga,masih di kotak kotak kan juga. Bukan kah mereka tidak bertuhan/tidak beragama supaya terlepas dari hal hal itu,bebas aja,plong aja,tapi masih aja ada aliran aliran nya juga😅😅😅
@@colzguys Masalahnya orang yang mengaku percaya dengan drakula, kesaksiannya,kelihatan nya tidak meyakinkan🤣🤣🤣 Itu dulu kita selesaikan Jangan langsung ke fase membuktikan kalau drakula itu gak ada
@@cania_citta Iya sepakat, agnostic suspends judgement. Pertanyaannya adalah, apakah agnostic butuh justifikasi untuk posisinya? Cania mungkin bilang engga, sehingga terbebas dari burden menyajikan argumen yang koheren. Aku bilang agnostik sebagai posisi filosofis butuh justifikasi. Salah satu caranya adalah membantah kalim teisme dan ateisme sekaligus. Okay sorry, "popular lazy thinkers" sebenarnya cuman click bait for your attention. Aku coba lebih sopan lagi. Coki tidak percaya dg klaim teisme. Tapi dia juga tidak membenarkan klaim ateisme (classic agnostic). Atas dasar apa? Jika tanpa dasar, aku takut ini adalah argument of personal incredulity. Dg kata lain: "ya aku tidak convinced aja kalo tuhan ada. Tapi aku juga engga convinced aja kalo tuhan tidak ada." That's it? Tapi ya memang ini bukan setting akademik. So, layman understanding is fine. Just like me of course. Cheers 🥂
gw suka konten yg ada coki sdkit bnyk gw ikuti,dan pndapat sy smpe skrg tntang mudah/bisa bagi sy merubah coki yg dr gak prcaya tuhan mnjadi percaya adanya tuhan...fix
Dalam satu agama terdapat banyak golongan dengan cara ibadah yg berbeda, mereka mengklaim kebenaran sesuai selera.. Agama jadi rumit ketika tuhan punya banyak versi
@@ali.00000-fga masalah, kan ateis wa agnostic ga punya klaim kebenaran mutlak, ga punya kitab suci. Yg penting sepakat bahwa _a theos_ (tanpa Tuhan) dan _a gnosis_ (tanpa keimanan). Yg jadi masalah itu agama yg mengaku kitab suci nya pasti benar, tapi pas d suru jelasin isi nya malah beda2. Kalo isi kitab ny ga jelas, gmana bisa bilang itu kitab pasti benar?
Diskusi yang bergizi tinggi for critical thinking. Seharusnya orang penyebar agama belajar inferential statistics, dimana semua dogma harus dianggap alternative hypothesis (Ha) yang harus diuji dengan hypothesis testing dengan alpha 5% misalnya (type 1 error). Jika Ha didukung oleh bukti empiris dan fakta, barulah Ha diterima.
Bingung sama orang-orang yang masih heran sama Coki.. Padahal ada ribuan orang Indonesia yg pandangannya sama kyk Coki. Bagi mereka agama hanya digunakan dlm KTP dan identitas yang sifatnya administratif aja.
untuk definisinya pun tidak memahami. mohon maaf menurut pernyataan komtar anda jadi kebanyakan umat manusia itu berdelusi. jadi anda saja dan para ateis yang tidak berdelusi, halo?
Mindset 'kepunyaan' ama mindset 'kehilangan'. Kalo mindset 'kepunyaan' biasanya mengclaim dirinya sudah menemukan Tuhan sementara mindset 'kehilangan', dirinya belum menemukan. Antara dua itu siapa yg berhasil menemukan Tuhan? Jangan2 orang buta duluan yg menemukan Tuhan
Kak Cania & Bang Coki emng 2 yutuber favourite gua, yang mana kalau mereka ngomong atau ngasih materi selalu dengan pemikiran terbuka, sesuai dengan rasionalitas yang ada. Tiap kali denger mereka selalu membuka sudut pandang baru bagi gua. Kepercayaan salah satunya, mungkin di Indonesia terlalu banyak kepercayaan yang gak masuk akal atau banyak yang percaya kepada sesuatu yang kalau pake logika bisa bikin ngakak liatnya. But podcast ini juga yng buat gua tambah sadar dan makin percaya akan kepercayaan gua. That's Islam merupakan agama tertua dan only yang bisa diterapkan bagi yang berfikir. Karena kepercayaan di islam sendiri memiliki 2 dasar pemikiran yang bisa dibahas kapanpun dimana pun, those are Al-Qur'an dan Sunnah yang bisa diteliti dan di pelajari di era apa pun. Menurut gua islam merupakan agama rasionalitas, dan setiap tahunnya pasti akan ada yang sadar dan memilih islam, dan alhasil memeluk islam. Teruntuk saudara ku yang masih tertutup dari kebenaran (kafir), ditunggu tanggal masuknya😊
@@ranhiburan501betul itu. Padahal agama tertua yg masih banyak pemeluknya sampai sekarang itu yah hindu. Dan kalaupun argumen nya "setiap tahun ada yg mualaf" setiap tahun itu banyak juga sih yg jadi agnostik 😂
Sebuah Reasoning Untuk Meyakini Tuhan. Ketika manusia mempertanyakan keberadaan Tuhan, hingga kemudian meragukan, bahkan lebih jauh menegasikannya, maka Kalam Cosmological Argumen adalah jawabannya. Soalnya, argumen ini penting, karena masih menjadi pegangan utama kaum theis di dunia utk meng-counter pertanyaan2 atheis terhadap keberadaan Tuhan, bahkan sekalipun mereka menyodorkan bukti2 empirik dari perspektif sains utk membantah. Argumen Kalam ini masih bertahan dan relevan hingga sekarang. Argumen ini pertama kali dikembangkan oleh Al Kindi hingga Imam Al Ghazali pada era The Islamic Golden Age. Sehingga, dinamakan dengan Kalam (istilah dalam bahasa Arab) karena memang dari masa keemasan Islam itulah argumen ini berasal, dan kemudian dipopulerkan lagi oleh William Lane Craig di barat. Kerangka berpikir argumen ini terdiri dari 3 premis: 1. What ever begins to exist has a cause. 2. Universe began to exist. 3. Therefore, the universe has a cause. Nah, masing2 premis di atas bisa diuji dengan pendekatan yg saintifik apakah bertentangan dengan penemuan sains atau tidak. Artinya, premis tersebut harus established terlebih dahulu, sebelum nantinya sampai pada kesimpulan bahwa asal usul dari kehidupan hari ini baik itu di bumi dan maupun keseluruhan semesta, mestilah berawal dari sebab yg tak tersebabkan lagi (the uncaused cause). Dan sampai sejauh ini ketika di-breakdown argumen tsb, tidaklah dapat dipatahkan secara saintifik hingga dengan menggunakan bukti2 sains yg mutakhir sekalipun. Haruslah secara logik berdasarkan argumen tersebut ada eksistensi yg kekal menunggu di ujung sana sebagai the origin of everything. Kenapa begitu? Ya, karena hanya tinggal satu opsi yg tersisa jika kita menolak Kalam Cosmological Argument. Yaitu, apakah semesta dengan segala isinya ini berasal dari ketiadaan? Yang mana kemunculannya dari ketiadaan tentulah merupakan sebuah coincidence (kebetulan). Nothingness (ketiadaan) dengan definisi absence of everything: no mater, no energy, no time, no space. Dan secara saintifik, jawabannya adalah TIDAK MUNGKIN. Karena tidak ada bukti yg menunjukkan bahwa ada entitas yg bener2 berasal dari ketiadaan dan kemudian mencelat begitu saja, lantas hadir secara kebetulan menemukan bentuk dan eksitensi tertentu. Namun, ketika kita memilih berpegang dengan Kalam Cosmological Argument, problem logis yg muncul dan harus diselesaikan kemudian adalah masalah infinite regression. Ya, karena tatkala segala eksistensi memiliki sebab, maka akan muncul rangkaian sebab akibat yg tak terhingga sebagai konsekuensi logisnya. Misalnya, teori penciptaan semesta ini berasal dari bigbang, lalu bigbang disebabkan oleh apa? Dan jika terjawab, pertanyaannya yg sama akan muncul lagi: Penyebab bigbang itu sendiri berasal dari mana? Sederhananya, Z disebabkan oleh Y, lalu Y disebabkan oleh X, dan trus X disebabkan oleh apa? Nah, akan begitu seterusnya sebagai konsekuensi logis. Tapi, masalah baru muncul lagi. Karena, jika kita ikuti terus logika infinite regression ini maka pada satu titik akan menimbulkan fallacy (kerancuan). Ya, karena rangkaian sebab akibat yg tak berhingga tidak akan pernah membawa kita kepada ke-ADA-an yg skrg. Bagaimana mungkin, jika melaju terus dgn infinite regression ke masa lalu, tanpa ada ujung perhentian, akan bisa menjadi titik balik utk melaju ke masa skrg? Logiknya, haruslah ada titik pemberhentian di mana menjadi sebab yg tak bisa disebabkan lagi sehingga proses penciptaan bisa berlangsung hingga skrg. Kalau tidak, dengan menyerah kepada infinite regression logic, kenyataan yg kita hadapi hari ini haruslah menjadi absurd, dan tidak terjelaskan. Amat bergantung pada kemungkinan yg mendahului kehadiran suatu eksistensi, dan seterusnya akan terentang seperti rantai yg akan selalu menuntut adanya kemungkinan penyebab lanjutan, tapi tak akan pernah kunjung selesai karena ia menjadi infinite (tak berhingga). Akibatnya, yg ada akan menjadi tiada di saat yg sama ketika diskenariokan tak ada penyebab awal. Padahal, kenyataan hari ini keberadaannya memiliki kepastian bagi manusia. Sesuatu yg bisa didefinisikan. Sesuatu yg nyata. Sesuatu yg bisa diukur dan dikalkulasi. Tentulah ia juga berasal dari sesuatu yg pasti ada dan selalu ada. Itulah yg disebut sebagai THE UNCAUSED FIRST CAUSE alias sebab pertama yg tak mungkin disebabkan lagi. Jadi, ketika sudah sampai pada the uncaused first cause ia mestilah suatu sebab yg metafisik (gaib). Karena kalau masih dalam rangkaian sebab akibat yg material, maka ia akan terikat oleh ruang dan waktu, dan itu tak akan berhingga, dan pada akhirnya hal itu tak logik. Sementara, aksiomanya segala sesuatu yang bersifat fisik dan material, haruslah memiliki sebab yang sama juga. Sehingga, sampai di sini, secara logik tak ada lagi peluang lain utk bisa menolak dan menghindar dari eksistensi THE UNCAUSED FIRST CAUSE sebagai sesuatu yang ada, namun ia haruslah bersifat metafisik. Lantas, apakah mungkin the uncaused first cause itu sesuatu entitas dan eksistensi yg tidak bermakna? Apakah mungkin sebagai penyebab awal dari segala sesuatu itu, hingga terciptanya semesta yg menakjubkan ini hanyalah sesuatu yg tidak dapat dijelaskan sama sekali? NO! TIDAK! Kemampuan logik kita, haruslah bisa menyimpulkan bahwa ia mesti sesuatu yg memiliki kekuatan super dasyat. Sesuatu yg super intelligence. Sesuatu yg independen dan tak bergantung pada apapun. Sesuatu yg kekal. Sesuatu yang tunggal dan absolut. JIKA TIDAK MAU MENYEBUTNYA SEBAGAI TUHAN, MAKA YG JELAS IA ADALAH KAUSA PRIMA. IT'S A NECESSETY FOR BEING THE PRIMA CAUSA. Tentu sudah banyak yang membawa teori2 fisika astronomis (kosmologis) utk menguji premis2 dari Kalam Cosmological Argumen tersebut. Soalnya premis kedua dan ketiga dari KCA ini yg sering jadi celah perdebatan utk masuk ke dalil2 fisika astronomis (general relativity), fisika mekanika quantum, dll. Tentu, hari ini banyak sekali teori2 fisika modern yg berkembang semakin canggih dan kompleks. Misalnya, string theory, theory of everything, loop universe, big bounce universe, hingga teori2 yg memungkinkan utk terjadinya time traveler seperti di film2 sains fiksi kayak Marvel Cinematic Universe. Namun masalahnya, implikasi logik yang bisa ditimbulkan oleh teori2 seperti itu adalah keharusan secara saintifik untuk menemukan empirikal evidence (bukti empirik). Hanya saja, teori2 itu barulah berupa kemungkinan2. Inilah kenapa, Stephen Hawking, salah seorang pencetus teori2 fisika kontemporer, hingga dia wafat tidak pernah diganjar penghargaan nobel. Sebagai penemu teori2 fisika, ya, dunia memang mengakui kebrilianan seorang Stephen Hawking dlm menemukan model matematis utk membuat prediksi2nya tentang semesta ini. Tapi banyak dari temuan2nya itu tidak didukung oleh bukti empirik, atau dgn kata lain tidak ada cara utk bisa memverifikasinya. Sedangkan teori bigbang sudah terverifikasi dan ditemukan bukti empiriknya, bahkan penemunya sudah diganjar hadiah Nobel. Nah, teori bigbang adalah bukti yg kuat utk mendukung premis: universe began to exist. YA, SEMESTA INI MESTILAH BERMULA UNTUK MENJADI. THEREFORE...
Premis "whatever begins to exist has a cause".. ini pembuktiannya gmn ya? darimana bisa tau bhwa segala yg ada punya penyebab? Apa udah tau semua asal usul yg ada?
tanpa tau bigbang ada atau enggak pun (karna james webb belakangan 'katanya' mengungkap keraguan baru seputar bigbang) sy meyakini bahwa alam semesta yg selalu kompleks, indah dan meaningful ini mesti memiliki latar belakang yg cerdas. Sebuah kebetulan' yg mengatasnamakan proses alam tidak akan sepintar ini. Bayangkan sebuah ide penciptaan bernama Mimpi. Sebuah 'gimmick nonsense:, yg tidak perlu ada tapi nyatanya ada. Dialami oleh semua orang bahkan juga hewan. Apakah kita memerlukan nya? enggak juga. Apakah kita mati atau menderita atau punah jika gak bermimipi selama 1 minggu misalnya? mgkn enggak juga. apakah org menjadi bodoh atau kehilangan memorinya kalo ngga bermimpi? nggak tau juga tapi kayanya engga. Makanya sy bilang mimpi sbg gimmick kehidupan. Tapi ide nya untuk itu bener2 orisinil (not to mention the life itself) yg sepertinya gak akan terpikirkan oleh siapapun atau apapun tanpa kreativitas yg 'divine' itu baru mimpi, belum lagi dna, salah satu bentuk informasi paling purba yg selalu relevan. Lalu ada lagi kinesin, sebutan untuk sebuah protein yg sering dikatakan lebih pintar dari semua atheis digabungin :v
Salah satu reason yg msh aku pakek secara pribadi kenapa Tuhan atau entitas semacamnya harus + Judgement Day adalah tinjauan saya pribadi dari ranah hukum. Sains mempunyai problem utama yakni pembuktian suatu hipotesis membutuhkan objek konkrit untuk diteliti. Saya mikirnya gini, kalo misal Tuhan emang ngga ada maka sudah pasti semuanya boleh. Tidak ada hukum yang setimpal apalagi kalo sistemnya udah rigged. Misal contoh simple: Tentara2 Israel yg ngebantai org2 Palestina dmn mgkn 1 tentara udah ngebunuh lebih dr 10 orang, apa mungkin jika diadili secara hukum ada hukum yg setimpal? Enggak sama sekali. Inilah yg melatar belakangi saya masih yakin kalo Tuhan harus ada & Judgement Day hukumnya wajib!
Ini sih saya setuju. Harusnya ada causa prima. Nah yg bermasalah menurut gue tuh dipandangan agama2 yg membuat causa prima itu jadi "sessorang" punya sifat layaknya manusia yg begini begitu. Emang gak bolehkah kalo being itu absolut? Gak punya sifat ini itu, gak ngurusin disemesta ini pada mau jungkir balik kayak gimana pun
*Menjadi Manusia (Bijaksana)* (1) Manusia (bijaksana) itu memiliki dual hakikat. Sebagai kreator atau ko-kreator yang tidak dibatasi oleh waktu (gelombang; momentum) serta kreasion sekaligus yang dibatasi oleh waktu (partikel; kematian). Kehidupan adalah spektrum atau eksistensi kita menjalani bahkan mengenal kedua hakikat itu. (2) Pertanyaan tentang Tuhan semestinya sudah berakhir (baik dengan menjadi beragama atau dan seterusnya) oleh karenanya kita memiliki sifat itu atau setidaknya sebagai ko-kreator. (3) Pertanyaan besar namun mendasar adalah apakah kita akan semakin berhakikat kreasion atau tetap menjadi manusia (bijaksana) !? (4) Adalah lebih bijaksana jika manusia (Indonesia) bersepakat menjadikan tahun 2045 sebagai Indonesia Emas yang dijembatani oleh generasi tua dan dilaksanakan oleh generasi muda yang terus menggawangi zamannya untuk mengawal generasi-generasi berikutnya untuk sampai ke masa keemasan itu. (5) Mungkin kemudian kita (Indonesia) akan menjadi pelandas manusia-galaksi (bijaksana) di bumi sesudah tahun keemasan itu. *Catatan :* _Prinsip ketidakpastian (Heisenberg) yang kini menjadi fondasi kuantum fisik menyatakan bahwa semakin tepat posisi suatu partikel ditentukan, semakin tidak tepat momentumnya yang dapat diprediksi dari kondisi awal, begitu pula sebaliknya. Prinsip ini untuk meneruskan penemuan para ahli sebelumnya (Einstein dkk) bahwa materi berhakikat dual, partikel dan gelombang sekaligus._ *Salam Transformasi Indonesia Berlandaskan Demokrasi Pancasila - 2045* *_Merdeka._* |Ultiga-musafir
*Aplikasi Heisenberg* Paling mudahnya memahami fenomena Heisenberg ini sebenarnya tidak jauh-jauh darimu. Ketika serlok - _search-location,_ posisimu akan berubah-ubah dari besar hingga mendekati sebuah angka, katakanlah : posisi serlok hingga 3 meter. Artinya keakuratannya sampai 3 meter untuk mengenali posisimu. Hal itu terjadi karena GPS mengenali posisimu dengan variabel momentum dan gelombang sekaligus. Kalau hanya didasarkan pada momentum saja maka posisimu akan terbaca bergerak-gerak, sebaliknya juga kalau hanya gelombang saja. Keseimbangan keduanya (dibaca : superposisi paket gelombang dan momentum) yang paling mendekati itulah yang terakhir dibacanya tadi yakni 3 meter akurat dari posisimu yang sebenarnya. Bahkan dalam posisi tertentu adakalanya sampai 1 meter. Ini menyangkut teknologi peralatan dan jaringannya._
Ketidakpercayaan pun sebuah keputusan yg harus dihargai.. Karena tiap org punya perjalanan hidup masing2. Gw malah bersyukur Coki ada di dunia ini, karena dia memberi hiburan lewat darkjokesnya. Dia jg suka hadir di podcast kristen yg anehnya bikin gw makin percaya sama iman gw, dan punya cara pandang yg jauh lebih serupa dg Kristus. Gw ga peduli Coki akan atheis sampai akhir hayat atau ga, yg gw peduli adalah semoga Coki selalu sehat dan bahagia. Karena bukankah kita beragama untuk menjadi manfaat dan kebaikan untuk semua org, baik yg beragama dan tidak beragama.
@@kacangajaib1563 ada 2 kemungkinan kalo ada : 1. Dia ga ngurusin 2. Dia ngurusin tapi dia gak baik Masa iya anak kecil dibiarin kena cancer, masa iya anak kecil di palestin dibiarin kulitnya ngelupas hidup2 kena luka bakar Jd gua ga akan nyembah hal kayak gt 🤣 tega bgt
Ini analoginya Masyarakat Beragama itu Berkeyakinan Akan Sesuatu ajaran agama Pada jaman Nya, Sedangkan Ajaran Agama Itu Turun Ratusan atau Ribuan Tahun yang lalu. Jika Kita Membuat permisalan agar mudah dimengerti, ajaran Itu seperti air... Karena air Bisa di Cerna dan Bermanfaat, dan ajaran pun bisa di Telaah Untuk Kebermanfaatan juga Air Turun dari Langit = Ajaran turun dari Tuhan Ajaran Itu mulanya Pasti di terima oleh satu Tokoh Sentral, Seperti Para Rasul(Utusan) Rasul Itu di analogikan Seperti Gunung yang Mengalirkan Air dari dataran yang Tinggi(Saksi Rasul), Ke Dataran yang Rendah (Memberikan kepada Saksi yang Lain Akan Kerasulan) Jika ajaran itu di analogikan Seperti Air, maka Air Ini bisa saja kehilangan Kemurniannya karena Terkontaminasi Oleh cairan yang lain, Kita analogikan saja "Cairan yang lain" ini... "Kepentingan yang mengkontaminasi Ajaran(Ideologi)" Kita Itu sudah meminum Air(Ajaran) yang terkontaminasi(Sudah Tidak Murni) Tuhan Itu Maha Tau... Karena dia Maha tau Ajarannya bisa Terkontaminasi Oleh Waktu(Ya Sudah pasti... Itu pun Yang Mensetting Dia Sebagai Tuhan), maka Dia Utus Rasulnya di Setiap jaman Biar Ngasih tau, "Air yang Kamu Minum Udah Terkontaminasi Loh, ini nih air yang Murni", dan yang Berbicara seperti itu Pasti Jubir nya. Saat ini Tuhan dan Alam Semesta Itu 2 Entitas Yang Berbeda Padahal Kalo Pikir lagi Dengan Logika, tuhan aja manusia yang Namain Jadi Tuhan Itu hanya lah Eksistensi, Lantas aoa Entitas Dari Tuhan?, ya Alam Semesta ini Dan balik lagi, karena alam Semesta Ini Tidak Berbicara, Alam semesta hanya Bisa Menunjukan Bukti Keteraturan agar Manusia bisa Memahami Mekanisme dari Alam Semesta, yang yang pertama kali memahami itu lah yang di Namakan (Rasul)
please netizen yang budiman.. walaupun topik ini sangat sensitif bagi kalian, jangan cancel mereka berdua. saya beragama, namun saya suka dengan pemikiran mereka..otentik, menarik, dan menghibur. silahkan untuk tidak setuju, toh masih ada sisi humor yang bisa dinikmati.
orang terlalu baper aja itu. dan meksens si alasan2 coki kalo difikir dgn kenyataan.
iya bener, kita bisa loh ga setuju tapi tetep respect
Hmmm responnya beda banget sama di channel-nya Densu😂😂
Biarin aja bang,orang orang kaya gitu ngga usah di ambil pusing,gua percaya kalo ada ikan hidup di air dangkal dan di dalam kesempitan cepat atau lambat juga bakalan mati orang orang kaya gitu mah.ketawain aja,mungkin mereka skizo
Yang mau cancel juga siapa kocak wkwk
Memang videonya banyak hahahihinya, tapi di samping itu video ini juga ngasih kita alternatif lain untuk kita jalanin kehidupan ini. Tinggal kita mau milih yg mana, mau milih untuk tenang karena kita dibuai sama narasi" semu, atau milih untuk gpp ketenangan agak terganggu sikit tapi kita punya peta realita yg lebih akurat untuk menjalani realita yg ada. Gak ada yg salah sama pilihan yg kita pilih, karena yg namanya way of life itu tergantung kita nyamannya sama yg mana, karena yg punya hidup itu kita. Thumbs up for both of you.
up
Mempersehat pemikiran, manusia sebenernya butuh jembatan pengetahuan. Tapi kadang agama malah membangun tembok!
@@distiswandaru mungkin bukan agama yang membangun tembok tetapi cara penyampaianya yang membangun tembok
@@hirnoakins8552 Dulu saya sering denial, tapi manusia udah kadung menciptakan agama, jadi emang udah naturnya agama kek gitu.
Tengkyu Cania sudah mengundang Syekh Al-Mukarom Coki Pardiedie.
Calon mentri agama coki pardede.good joob uncle
more than HR5
@@PetroekKeceprittttt
Sepertinya tidak aseng @@PetroekKece
Sekretaris al qaeda cabang samoa
Time will tell, cepat atau lambat saat pendidikan orang indonesia makin baik, orang makin berfikir kritis, sains makin berkembang.. Pada akhirnya agama akan menjadi bagian dari evolusi alam semesta.
Keliatannya tidak, yok debat lagi gabut gw😂
@@affandyd2178 Asiikk debat 🥳
Hadir mo ikut nyimak..
Suatu hari nanti akan ditemukan cara untuk bertemu Tuhan melalui teknologi/pengetahuan
@@Julian_Heru tuhan yg mana? Klo Tuhannya Shinto gausa nunggu lama lama, lu lihat aja ke atas di siang hari, itu Tuhannya mereka
Makasih mba, udh ngundang ketua ponpes al-kohol
Beliau juga marbot Satanic Temple
sepertinya coki adalah jelmaan sang Ubermensch
Wkwkwkwk masuk
anjay'
Son of HRS
setiap kali gw ngeliat podcast paman, entah kenapa gw selalu menemukan hal-hal yg baru
yg membuka wawasan dan pemikiran gw pribadi
terutama ketika paman, ditanya mengenai posisi-nya mengenai kepercayaan, tiap podcast ada aja argumen2 baru-nya yg mengalir sesuai dengan pertanyaan
jadi spertinya otak paman ini, selalu berputar terus, tidak pernah jalan ditempat
Terimakasih tausiyahnya di bulan Ramadhan ini.
I'm very simple person, i see uncle coki, i'll click!
Sama 😂
Haha sama
me too
Sembiring
gw gangerti kenapa ni orang banyak hatersnya. 🗿 apa hanya karena dia tidak beragama...?
Bagus podcastnya, menyadarkan kita bahwa agama itu dipilih dan kita harus tahu kenapa pilih agama itu
Coki itu menjadi menarik karena dia tdk pernah menyerang orang. Dia sangat rendah hati saat menunjukkan kelemahan kepercayaan lain. Seperti kata dia, lebih mementingkan persahabatan dibanding menang debat.
kelemahan kepercayaan lain.
"3 kata lucu"
Coki rendah hati😅
EsokM! @@Kryedl0😅eh ada❤a'q ws z_❤oo
Rendah hati?
statement yang lucuu😅
Ini konten yg mengingatkan kita bahwa ke Iman-an harus lengkap keilmuannya (ortodoksi), etika hidup (ortopraksi), pengalaman (ortopietas).
So, mari kita pelajari agama masing², citra kan secara etika, dan bukan sekedar agama keturunan/ikut²an 🙏
nama boleh cupang kuku pemikiran ggwp, kelas kinggg
agree bang!!! Kelas bgt bang cupang
Cania banyakin episode bareng coki dong! Kocak banget,berasa duduk ditongkrongan asikkkk 😂
Saya fans Dr Ryu hasan dan Coki ! berpengetahuan luas dan saya suka dengan cara berpikir coki
Guru dan murid
dulu d jaman kaskus , d blog2 yg topiknya ttg ketuhanan, banyak yg lbh cerdas dan mencerahkan seperti coki, ada andrey abad, wiji, himawan, andi safiah dllnya. tapi mereka bagus dalam penulisan, sementara coki emang bagus di public speakingnya.
@@johanesjagad pada pindah platform ga mereka? Atau menghilang begitu saja dari internet?
@@johanesjagadsekarang pindah di FB ga sih,
Ga bisa dibandingin dr Ryu sama coki, perjalanan spiritual dr Ryu jauh lebih kompleks dan unik, lahir dari keluarga pesantren, dan anak seorang Kyai pendiri NU, yang pada akhirnya memilih tidak percaya Tuhan
Alhamdulillah saya beragama Islam dan sangat bahagia.
Semakin kesini kebahagiaan saya makin bertambah dengan insyaallah rajin beribadah (hablumninalloh dan hablumminannas), apalagi selalu terngiang diotak saya (LOGIKA).
" Apapun materi duniawi pasti ada pembuatnya dan prosesnya"
" Apalagi materi alam semesta apakah masih DIRAGUKAN adanya "Dzat Pencipta Semesta (langit dan bumi) Yang Maha Besar (Allohuakbar) ??
Soal kepercayaan thd agama (tauhid/Ketuhanan) CUKUP lah lakum dinukum waliyadin.
Anyway, saya tetap hormat pada host dan nara sumbernya (Bang Coki) - semoga sehat walafiat semuanya dan bahagia. Kita tetap bersaudara sesama manusia apalagi satu bangsa - Indonesia. 👍👍👍🙏🙏🙏
Dua orang favorit Ormas 😘😘😘
😁😁😁
Lu mungkin nganggep ini sarkas.
Tapi kalo dipikir-pikir lagi, ormas lebih suka yang kayak gini daripada orang beragama (terutama Islam non-NU).
pdcast begini yg gw butuhin, gw muak lihat oknum pemuka agama yg sibuk jual agama dengan cara yg absurd mnurut gw, tp anehnya banyak yg bisa menerima hal itu
Lu kyx non muslim atau islam ktp
Si paling 😅
Gue juga muak lihat konten tidak beragama gini
@@muhamadmujahidin871Jika IMANMU nggak kuat/ nggak suka, Skip saja.,
Simpel kan..,..!???
Beragama itu bukan FANATIK BUTA.,
Lagipula bebal itu nggak usah dipelihara.,🤭
@@muhamadmujahidin871, klo muak knp ditonton ?? lanjutin sj dengan delusimu. Simple khan ?!
Jama'ah al-cokiiyah hadir
Lagi heboh nih si Coki dan Indah G di media nasional ... atas kontennya yg kurang ajhar yg melecehkan penderitaan orang2 di Palestina ..
Terima kasih atas kultum di sore hari ini ustad Syauqi al-pardidi
Thankyou Cania dan Paman Coki yg sudah sharing pengalaman
Ciri-ciri orang beragama adalah mempunyai selera humor yg bagus. Seperti coki ini🤣. Walaupun badai nuansa nuansa iman plasebo dari pada followers muhamad cabang Indonesia senantiasa menerpa dia, tapi tak goyah sekalipun layaknya karang dilautan. 🤣🤣
mohon maaf di dunia ini ada yang namanya aksi ada yang namanya reaksi. Mengapa yang kamu maksudkan followers Nabi Muhammad cabang indonesia ini senantiasa menerpa nya karena dia melakukan aksi, jadi wajar saja sih ada reaksi. Apakah orang tua kamu jika dikatakan oleh orang" tidak sesuai dengan apa yang kamu ketahui apakah kamu tidak bereaksi sama sekali?
seengganya kamu akan mengatakan tidak, tidak seperti itu.
sumpah ini komedi tingkat stinggi sih best bgt Cania sama Coki kalo udah ketemu. Lovv
Yg bener stingky bang
@@GaAl-on7xm wkwk typo cuy gue
@@GaAl-on7xm mungkinkaah~
Tentang pengalaman iman yg dibahas di bagian agak akhir TH-cam.
Pendidikan yg ada saat ini kan mengajarkan Yakin atas ajaran lisan maupun tertulis yang diterima tanpa perlu mengalami. Sedangkan mengalami itu kalau secara indrawi adalah suatu kegiatan membandingkan dari pengalaman satu dan yang lain. Lalu kita membentuk alat ukur, suatu jangkauan variasi yg berskala ala masing-masing.
Masalahnya maukah kita, memberanikan diri untuk mengalami. Lebih aman kan Yakin Yakin tanpa perlu pembuktian dalam suatu petualangan pengalaman langsung.
Kalau dari konsep nya Fredrick Nietzsche manusia itu awalnya seperti unta yg dengan semangat mengangkut beban berat melintasi padang gurun yang gersang, hingga sampai saatnya timbul kemarahan dalam diri seperti singa, dia harus mampu mengalahkan kemarahan si naga dalam dirinya, baru akhirnya bisa lahir baru untuk kedua kalinya seperti bayi.
Lahir baru pertama adalah keinginan ketertarikan untuk masuk ke dunia pelayanan (mempraktekkan ajaran misalnya saya yg mengaku Kristen), tidak sekedar hadir di gereja. Lalu dilanjutkan mau memikul beban, pikul salib. Pengumpulan penuh marah marah, hingga akhirnya mampu berdamai tanpa beban, just for today. Tanpa pengharapan palsu tanpa kecewa. Kalau bagi Nietzsche Yesus itu teladan Ubermans pencapaian tertinggi manusia.
Tuhan sudah mati dalam budaya Kristen, kita yang membunuh nya. Hingga akhirnya ada beberapa dari kita yang akan membiarkan Yesus hidup dan membimbing kita. Mempercayakan diri pada pemeliharaan Tuhan.
Apakah kita mau mengalami?
mohon maaf kalau sa ga ikut-ikutan membunuh Yesus, saya waktu itu belum lahir.
Menurut kepercayaan masing-masing ganti jadi Menurut Kenyataan/Keaslian masing-masing
diskusi ini terkesan berat karena sosial masyarakat kita masih percaya "ketik 1 untuk masuk surga"
Akhhh, itu dia
Dan satu lagi . "yang like saya doakan masuk surga "🎉🎉🎉🎉🎉🎉🎉🎉🎉😂😂
1
1😂
1
Kepercayaan adalah segala sesuatu yg tidak mempunyai dasar kebenarannya.
Fakta adalah kebenaran tertinggi, tidak perlu diimani , tidak butuh org percaya / tidak.
Karena kepercayaan tidak mendasar, maka (perlu) dilekatkan dengan tambahan moral , dengan tujuan kepercayaan menjadi sebuah kebenaran.
Bagus bgt
Kepercayaan adalah segala sesuatu yang tidak mempunyai dasar kebenaran, apalagi ketidakpercayaan
anjir bener lagi, bagus bgt sih ini, namanya juga "kepercayaan" segala sesuatu yang tidak mempunyai dasar kebenaran, mangkannya disebut percaya, ya percaya aja benar tidaknya ya gatau, blm tau. fakta kebenaran tertinggi,x tidak butuh orang percaya/tidak.
Kepercayaan memang lebih bersifat SUBYEKTIF tapi bukan berarti tak ada dasar kebenarannya.
Terkadang orang MELIHAT SESUATU yg belum dapat dibuktikan secara ilmiah dan berusaha menjelaskan dengan membuat ASUMSI terlebih dahulu.
Asumsi adl bentuk paling bawah sebagai awal utk mempercayai sesuatu sebagai sebuah kebenaran.
Adapun bentuk termutakhir adalah DALIL/TEORI yg sudah mengalami pengujian baik secara literasi, eksperimen dan di lapangan/kehidupan sehari hari berkali kali sampai dia runtuh dan diketahui BATASANnya.
IPTEK adalah bentuk paling mutakhir KEPERCAYAAN.
RANGE KEPERCAYAAN adalah "Kepercayaan BUTA adalah FANATISME, kepercayaan mutakhir adl IPTEK."
Obyektivitas adalah bagian dari kepercayaan hanya berada disisi lain yg lebih BERNALAR.
Pembuktian sesuatu yg bersifat SUBYEKTIF menjadi OBYEKTIF dengan mengikuti METODA ILMIAH sanagat diperlukan agar KEPERCAYAAN itu keluar dari FANATISME atau menggugurkannya sebagai KEPERCAYAAN.
Gua setuju dengan pandangan ini, makanya gua cuma percaya Islam, karena diislam memiliki 2 item dasar yang masih bisa di jadikan patokan there are Al-Qur'an dan Sunnah
Kalau di indonesia soal kepercayaan dibebaskan, tidak diatur oleh negara, saya yakin di indonesia macam mas coki bakalan banyak.
Kan memang di bebaskan
gak masalah, dan gak ngaruh. makin banyak yg berlogika makin bagus
Wkwkwk betul harusnya pertanyaannya “Kenapa lo beragama?” bukan “Kenapa lo ngga milih agama ini?”
Literasi orang Indo itu kureng, dari kecil kebanyakan di dikte tanpa perlu bertanya.
Wkwkwk setuju
itu logika coki yg memilih untuk tidak beragama, yg dimana dia lahir di negara yg secara undang2 saja tertulis tentang Ketuhanan, dan secara sosial mayoritas org Indonesia muslim, literasi terkait agama lain aj masih minim, apalagi yg ga beragama, sudah jelas akan jadi pusat perhatian dan wajar masyarakat akan menanyakan hal itu.
Jadi permenungan..kalo saya ditanya kenapa lo beragama...sepertinya saya tidak bisa menjawabnya ..😂
Di indonesia Agama itu hak bukan kewajiban...hak boleh dipakai dan tidak terserang sang empunya.
Saya respek k coki. Mengungkapkan pendapat pribadinya dg cara yg santun, berusaha agar tdk menyinggung org2 yg beragama spt saya. Termasuk logika beragama yg menurutnya tdk logis menurut logikanya coki. Walaupun juga menurut saya pendapat & logika ketidakberagamaan coki tidak logis bagi saya. Namun tidak memaksakan pendapat kita ke orang lain adl salah satu cara menjaga kebersamaan, kedamaian dan ketentraman di kala pandangan yg berbeda. لكم دينكم ولي دين. Silahkan engkau dg kepercayaanmu atas ketidakpercayaanmu, dan saya dg kepercayaanku terhadap kepercayaanku. Sepertinya menarik utk menyimak diskusi antara coki dg sabrang noe letto bin cak nun. Damai semuanya.
Saya orang jawa Menurut saya iman itu (madep mantep)
Tuhan itu keutuhan
Dan agama itu adalah ageman: tatakrama: sebagai mana memantaskan diri.
,suboseto/roso pangroso: merasakan satu dengan yang lain termasuk alam.
madep mantep: teguh mengambil sebuah keputusan dan tindakan.
ngempan papan : harus tau memposisikan diri. waskito ( tanggap situasi dan kondisi)
Saya hanya berterimakasih pada hidup.
Kita hrs kembali ke ajaran leluhur kita itu lbh baik krn sgt agung
Lalu ketika sudah tidak hidup lagi. Apakah kamu akan berterima kasih kepada orang" yang merawat kamu semasa kecil hingga dewasa ini. Terutama untuk ibu mu tercinta yang melahirkan mu ke dunia ini.
Kepercayaan itu tercipta dr pembuktian yang nyata, tp pribadi saya sendiri saya meyakini untuk percaya itu sedikit sulit atau mungkin butuh waktu. Apakah kita yg menunggu atau kita yg harus menjemput kepercayaan itu sendiri. Semoga la kedepan nya iman saya lebih membaik dan memantapkan apa yg saya percaya saat ini. Amiin
Coki Mentri Agama🇮🇩 2024.Sang hakim Agung debat Dony Tan Vs Densu.good jobs👍
Kepercayaan itu eksistensinya ketika sesuatu belum dapat dibuktikan, kalau sesuatu telah dapat dibuktikan oleh subjeknya, eksistensi kepercayaan menyatu pada objeknya dalam bukti tersebut..
tapi sayangnya di dalam Al-Qur'an banyak juga yang sudah terbukti. dimana gunung seperti pasak, gunung bisa bergerak, ada bintang pengetuk di luar angkasa sana, ada dua lautan yang berbeda bertemu tapi tidak menyatu, terjadinya proses kehamilan., semua makhluk hidup di dunia ini mengandung air.
Tambah Dr Ryu makin keren mesti
Cocok
😂😂
Jadilah manusia pemikir, bukan manusia percaya.percuma percaya kalau gak dipikir
Sampai saat ini saya masih berfikir bahwa banyak kalimat di quran yang terbukti benar secara ilmiah, sisanya belum bisa dibuktikan, jadi saya percaya apa yang dituliskan dalam quran
tapi ada juga koq masbro, yg kalau dipikirin malah bingung mau percaya atau tidak
misal : surga dan neraka, kalau dipikirin malah bingung sendiri
jadi yaa ga usah dipikirin aja, dan terserah kepada individu2 yg mau percaya atau tidak
jadi sebagai manusia tinggal gimana memilah-nya aja, mana yg bisa "dipikirkan" dan mana yg tidak bisa "dipikirkan"
@@onybrowngate surga dan neraka memang salah satu yang belum bisa dibuktikan
@@keepindie banyak kok yg terbukti salah secara ilmiah, cuma ga ada org Indo yg berani bahas, takut d gebukin.
Ada satu pernyataan Qur'an yg ga bakal bisa terbukti, yaitu jika ada lebih dari satu tuhan maka alam semesta sudah pasti rusak (QS. Al-Anbiya: 20). Ini ga akan terbukti karna menurut Qur'an sendiri, tidak pernah ada masa d mana ada lebih dr satu tuhan. Ayat d atas cuma andai andai si penulis Qur'an, sama sekali tdk berangkat dr bukti.
Agama adalah candu masyarakat
Sebelumnya gw belum mengenal coki itu siapa. Setelah denger potkes ini gw jadi suka Cania citta.
Thank you so much untuk kontennya kak Cania dan Paman Coki.
Very very interesting and entertaining! Love it!
Kontradiksi;
1. Coki tadi ngeledek pengalaman pribadi orang lain yang anecdotal. Tapi justru beberapa menit kemudian Coki bilang yang bisa meyakinkan dia ya pengalaman anekdot hal itu sendiri (melalui petir dll). Bukannya metodologi sains
2. pikirkan; bagaimana bisa kebenaran ilmiah dalam Alquran (terkait aspek biologi, earth science / kebumian, oceanografi, astronomi) mampu disampaikan oleh seorang yang buta huruf dan tidak pernah mengenyam pendidikan formal
Bagaimana Muhammad bisa menyampaikan nya dengan akurat ? Sedangkan dia sendiri tidak pernah melakukan kajian pustaka
Yang setuju Ramadhan Thn ini paling banyak Jadi bintang tamu podcast Adl uncle Coki dan Habib Jafar.
Si habib udah ga bisa bikin konten sama si coki. Kayaknya mah.
@@andrianhartantowijaya2428bener, di login aja paman coki gak bakal di undang. sedangkan tahun lalu paman coki menghiasi close the door
Iya lagi 😂
Mgkn gk sanggup mengcounter paman coki😅 mengcounter mas sabrang aja ngos²an🙏
Tadinya coki mau ngisi di podcast Richard lee bareng ust felix, eh doi gamau, young lex yg maju.
Suka dengan siniar seperti ini, saya bisa memahami sudut pandang orang lain, dan bisa memperkaya cara saya memahami hidup.
disclaimer: gw paham semua kekocakan (ciri-ciri kelainan jiwa, dll) di dalam video ini dan gw bisa nerusin cara berpikirnya coki supaya makin ketawa, dan gw bakal ketawa ngakak kalo nonton video ini sekitar 5-6 tahun lalu
Untuk coki: pengetahuan agama kristennya masih minus contoh keminusannya: tuhan udah pernah dateng lho tapi malah disalib (untuk tahu kata-kata gw ini ya harus belajar yang betul), trus tuhan harus dateng lagi demi coki, capek dong, artinya selama ini salah guru, kalo niat belajar cari guru yang betul.
Untuk cania: dalam filsafat tidak ada itu adalah ada bukan tidak ada itu adalah tidak ada = paradoks (logis) | semakin banyak belajar semakin sadar sedikit yang diketahui = paradoks (logis) | wahyu itu misalkan cania punya tahi lalet di punggung, trus cania ga pernah kasih tahu kesemua orang, ya ga mungkin semua orang tahu.
fyi:
Budaya israel itu mendengar lalu dipikirkan makanya ada wahyu
Budaya yunani itu melihat baru dipikirkan makanya ada filsafat
Konklusinya:
1.agama (…) bisa menipu miliaran orang, satu orang (…) bisa menipu miliaran orang, ini arti dan atau dampak dari agama itu candu, btw agama yang pengikutnya miliaran (…) isinya bertentangan dengan agama lainnya ya. contoh 4 istri 1 istri
2.cania dan coki tidak mengerti apa yang ditanyakan dan apa yang dijelaskan, contohnya? contoh mulu, cari sendiri
3.ranah keimanan harus punya pengetahuan yang komprehensif, tajam, dll baru seru, kalo cania coki ga cocok (malah demagog), baiknya kita ngomongin apa yang ada dibalik batu tersebut, contohnya kemiskinan: kenapa kemiskinan bisa membuat manusia ketagihan/kecanduan agama, untuk mengurangi kemiskinan bukan jalan-jalan nunjukin kalo anda tidak percaya pocong, untuk mengurangi kemiskinan kita dukung politik nilai, alias makzulkan jokowi
Btw: saat pemilu kemarin gw main ke universe yang demokrasinya lebih baik, gw tanya dong orang di sana kenapa coki dkk ga ada di sana, dijawab karena coki dkk ga ngerti dasar demokrasi + karena di universe kita coki dkk dukung 02 (walaupun dia tidak nyoblos)
Ujung2nya agama adalah intrepretasi, kalo coki dan cania punya intrepretasi materialistik, kenapa anda ngatur2 hahaha
@@diazjubairy1729 ga nyambung, kayak hotman paris sama romo magnis, untungnya ada hakim mk
Panjang tulisannya tapi ga ada isinya
Malah kotbah
Akhirnya tetep klaim dan apa yang lu omong tentang agama dan ketuhanan udah dijawab di podcast ini...
So...
Panjang=kosong
enak bgt tanya jawabnya, aku baru tau kalo jadi penanya, jadi penjawab itu perlu sebuah skill, apalagi kalo dalam konteks tontonan :D semangat Ka~ auto-subs
Menit 22:29
Dan orang-orang yang tidak mengetahui berkata, “Mengapa Allah tidak berbicara dengan kita atau datang tanda-tanda (kekuasaan-Nya) kepada kita?” Demikian pula orang-orang yang sebelum mereka telah berkata seperti ucapan mereka itu. Hati mereka serupa. Sesungguhnya telah Kami jelaskan tanda-tanda (kekuasaan Kami) kepada orang-orang yang yakin.
(Al-Baqarah 118)
Rick Garvais
" God Made Me Atheist".
Menit" terakhir deep bgt dan cukup logis menurut gw, thanks kak pertanyaannya mewakili bgt 😇
"Absence of evidence is not the evidence of absence"
-- Dr. Carl Sagan (1934 - 1996)
Yet Carl Sagan is also agnostic
Sebagian besar org ateis ga bilang bahwa "tuhan itu ga ada", tapi lebih k "tuhan itu ga guna". Kalo lu diskusi/debat sm tokoh2 ateis d luar negeri, tanya apakah tuhan ada atau ga, mereka akan jawab "mungkin saja ada". Tuhan d sebut ga guna karna manusia sekarang sdh bisa menjelaskan fenomena alam dan membina sistem moral tanpa agama alias naturalistic dan sekuler.
@@arusirham3761 mohon maaf, naturalistic dan sekuler itu tidak menjamin keberlangsungan dunia ini juga, toh buktinya yang ateis pun, yang di beri sistem moral pun bisa membantai manusia sesuka hati mereka jika mereka mampu. Dan sangat bisa melanggar aturan itu kok.
Dan kalaupun kamu telisik lebih dalam apakah yang mencuri itu semua orang yang beragama?
orang yang membunuh itu apakah semua orang yang beragama?
justru dari agama pun terjadi nya budaya dimana sopan santun, mengatur moral. lihat yang ateis di pantai" sana, kan banyak yang tidak memakai pakaian.
@@dinargimang hmmm punten nih mas, saya sedang berusaha memahami. Jadi menurut mas setiap pelaku pembanta an/ pembunu an & pencurian itu pasti ateis dan pasti pernah setengah telan ang d pantai, begitu kah?
Kalo soal langgar melanggar wal bantai membantai saya kira semua org mampu. Hitler yg Kristen pernah membantai, Netayahu yg Yahudi pernah membantai, Timur Lenk yg muslim pernah membantai, Mao yg ateis pernah membantai. Jadi saya kira solusinya bukan d pertanyaan beragama/tidak, tapi lebih k Rule of Law, check and balance, dan kosmopolitanisme.
@@arusirham3761 lalu boleh kah saya sebut itu adalah oknum?
Makin wawasan nya dibuka entah mengapa ada happy dan safe feeling bertumbuh selaras dalam mnjalani hari-hari menyangsikan penerangan ini, Lacrima absolute.
Bener yang dikatakan coki...
Ketika gw udah lepas dari suatu agama,hidup gw lebih tenang dan selalu siap menghadapi apapun yang akan datang.
Karena ketika gw punya plan A,diawal perjalanan plan A gw udah nyiapin plan B,begitu seterusnya...
Mungkin kelihatan capek,tapi hidup gw lebih tenang dan lebih nyaman...
So...
Kalau emang kalian butuh faktor X untuk kenyamanan hidup kalian ya monggo dijalani....
Orang orang kaya gw sebenernya cuma punya 1 mimpi di lingkungan indonesia ini...
Kita cuman pengen apa yang kita yakini ini dihargai,sama seperti kalian yang percaya agama itu pengen dihargai...
Sesimple itu sebenernya...
mereka menghargai. bilangnya cuma oknum yang suka intoleran. tapi oknum2 nya dibiarin😂
@@halakhita2196 makanya itu,giliran buruk dibilang oknum,dan langsung lepas tangan. Dan kita yang minoritas disuruh toleransi... padahal itu kewajiban mereka untuk berantas yang katanya oknum itu...
@@colorslaveworkshop2029Bener bg, di Indonesia apa2 org salah dianggep oknum,gmn ga rusak agama mereka sendiri klo kaya gitu ga langsung ditindaklanjuti tegas,paling2 mentok cuma ditindak biasa.
Pdhl mereka itu (oknum) kaya menimbulkan virus bgi masyarakat lainnya.
dihargai nya dengan cara apa kira-kira ya?
@@bagaspratama7155 apakah saya boleh bilang para ateis tentara jepang di era penjajahan, yang dulu menjajah indonesia dan bangsa" lain nya itu adalah suatu oknum ateis atau memang perilaku kalian semua memang sebrutal itu?
selayaknya posisi kesehatan itu juga mencakup kondisi sakit, pun posisi kepercayaan juga mencakup ketidak-percayaan. imbuhan ke-an ini kan emg bisa diartikan ngomongin spektrum.
WE LOVE YOU CANIA & COKI ❤️🧡💛💚💙💜
SAME HERE!!💖🤗
pemikiran coki itu sangat masuk akal, sehingga dia bisa d sangat dewasa mengakui dg rendah hati kalo sains selalu bisa berubah mengikuti zaman, nah kalo agama itu berawal dari halusinasi untuk kenyamanan pribadi ya udah gk bsa didebat, dan jngn di bandingkan, udah jelas beda
apakah halusinasi yang kamu maksud bahwa kamu hidup di dunia ini?
kamu mungkin berpikir setelah mati juga ini halusinasi pernah hidup di dunia.
Saudara2 ku yg atheist (atau apapun sebutan mrk) selalu minta "bukti yang rasional". Saya diajarkan sejak kecil tentang KASIH. Saya yakin, saudara2ku atheist juga pasti merasakan yg kita sebut dengan KASIH, apapun defenisi yg mrk pakai. Bagi saya, tidak ada penjelasan yg rasional tentang KASIH. Tapi yg pasti, KASIH membuat kita hidup damai dan bahagia, sesuatu yg kita semua inginkan, termasuk saudara2ku atheist. Bagiku, rahasia KASIH adalah bukti adanya SESUATU yg sangat besar di atas segala sesuatu yg tidak akan mungkin dipahami secara rasional, dan bagiku sang SESUATU itu adalah TUHAN. Saya akan pakai rasio saya secara maksimal utk menundukkan diri dihadapan TUHAN yang jauh melampaui dan tak bisa dijangkau oleh rasionalitas umat manusia. Ini adalah pendapat saya tanpa mengurangi rasa hormat kepada semua orang.
saya lebih setuju ke ajaran kasih ke semua orang, baik yang seagama maupun tidak, jadi tidak membatasi saya untuk berbuat baik/membuat pilihan hanya berdasarkan latar belakang agama, saya tidak perlu memilih pemimpin berdasarkan agama, asal dia baik dan terbukti memang kompeten yasudah, membuat hidup jadi simple ga banyak mikir.
salam bang. atheist atau agnostic atau semacamnya tidak ada hubungan dengan kasih, berbuat baik dll. Manusia dewasa tidak butuh agama untuk dapat berbuat baik demi sesama. Manusia dewasa tidak perlu ditakut2in untuk menghindari perbuatan yg tidak baik
mohon maaf kamu mengatakan kasih tapi Tuhan yang di imani kamu, kamu bilang kita yang membunuh nya.
Ada sebuah kitab terbaru nih dari bible yang mengatakan bahwa yang kamu katakan Tuhan itu di selamatkan dan tidak di salib tapi diserupakan. Lebih kasih yang mana?
Saya sangat senang obrolan ini.. Kayaknya bang Coki ini tipe orang circle saya nih..
Diskusi ini bab pertama judulnya thariqul iman, buku judulnya: نظام الاسلام. Coba dibaca, dipahami, dan diskusikan..
Gua benar2 tertarik sama podcast yg ada cokinya, gua liat dr sudut pandang lain ya ini, menurut gue pemikiran coki itu bnr bnr otentik dan sebenarnya dia ini cerdas
Next pengen bikin tantangan coki.
Melakukan "magang" di tiap tempat ibadah 6 agama di indonesia.
Di gereja, vihara, pura, dll
Didampingi oleh guru" pemuka" agama bijak dari tiap agama.
Dan belajar secara mendalam tentang makna dibalik semua agama itu.
Aku rasa konten begini cocok buat coki, dan pastinya bakal banyak membantu memberi inspirasi dan penceraham bagi banyak orang. 😄
Yg ada malah tokoh agamanya ikutan jadi atheis secara diam" wkwk
@@innocentboy7176wkwkkwk lucu ya, kek org ga suka bakwan seperti apapun itu, malah dipaksa nyoba terus klo uda nyoba trus bilang aduhhh gua kurang suka ini, malah nyalahin yg nyoba krna belum dpt rasa enaknya (pencerahan) wkwkwkkwwk nyuuuuak
Pasti dia mau2 aja, asal bayarannya cocok
@@wow-nw5kynah betul anying 😂
gw udah lewat dimasa perpektif seperti ini, tp sangat menghargai kalian yang msh berpikiran seperti ini, itu membuktikan bahwa kalian adalah manusia yang sudah bebas dari dogma....minimal itu si....hehehe semangat gaes
justru kamu masuk kedalam dogma yang lain kalau saya lihat dari narasi komentar nya.
Agama dan tuhan ngak butuh kita.
Kita yang butuh Tuhan dan Agama.
Manusia ada batas, di saat batas nya ngak bisa diatasi maka mereka butuh Tuhan.
Sejarah di belajar dan di kenang bukan untuk di lupakan. Salam dari Aceh.
Ada kok ayat nya Alloh butuh disembah oleh manusia dan jin
Bukanya Tuhan menciptakan manusia untuk beribadah kepada-Nya? Termasuk Jin juga (Qs; Az-Zariyat ayat 56)
@@wabisabi_555 kan jelas Alloh butuh disembah.
@@Gimo-tw6ti laiya makanya
@@wabisabi_555 yg mengatakan alloh SWT tdk butuh disembah itu yg komen paling atas👆
Suka banget ngeliat Cania ngobrol sama Coki. Please bikin segmen aja Cann 😆😆
hostnya asik bgt cara ngobrolnya❤
sumpah ini komedi tingkat stinggi sih best bgt Cania sama Coki kalo udah ketemu.
Analogi penganut agama dan penganut tanpa agama adalah wirausaha waralaba dan wirausaha non waralaba.
Penganut Agama.
Penganut Agama beranalogi kepada wirausaha waralaba. Wirausaha waralaba menjalankan usahanya berpedoman pada panduan usaha yang sudah dibuat oleh pemilik waralaba.
Penganut Agama menjalan kehidupan dengan berpedoman pada ajaran agama yang dianut berupa Kitab suci agama.
Penganut Tanpa Agama
Penganut Tanpa Agama beranalogi pada wirausaha non waralaba.
Wirausaha non waralaba menjalankan usahanya berpedoman pada panduan usaha yang dibuat sendiri oleh pemilik usaha.
Penganut Tanpa Agama menjalan kehidupan berpedoman pada pedoman yang dikonsepkan dari pemikiran masing masing dari penganut Tanpa Agama. Tuhannya adalah otaknya
Lalu setelah meninggal nanti apakah otak kamu masih menjadi Tuhan?
@@dinargimang saya belum pernah menjadikan otak saya menjadi Tuhan. Pertanyaanmu salah alamat
@@Phoenix-birds oh saya hanya menanyakan saja yang tanpa agama itu. entah kamu memilih yang mana saya pun sedikit ambigu.
Mantap 👍🏻
Aku banget ini, versi hidup yg penuh dengan kebahagiaan dan penuh cinta kasih..❤
sampe saat ini mikir, kalau tuhan ada, kok dunia gak adil ya, gak usah hidup dulu lah, startingnya aja pas lahir gak adil, bukan lahir di kaya atau miskin. banyak yang lahir dah kena penyakit duluan, kayak bisa aja kena cancer, penyakit otak yang bikin kemunduran mental, dan bisa juga kalo orang tuanya HIV anak langsung kena, baru lahir gak ada salah apa" dah gak ada harapan hidup apalagi yang kemunduran mental sama HIV.
ya karena dia ga ada atau ga mau turun.. kalo dia adil dia pasti turun menyebutkan heii umat manusia di bumi ini aku sembah aku langsung.. ga usah pake perantara2 tai anjing pake istilah turun karena jahiliyah lah inilah itulah bullshit.
Yang lebih jahiliyah dari tanah arab itu banyak kaya amerika selatan ga kenal baju
perbudakan peperangan bahkan tumbal manusia sering dilakukan lah knpa ga ada tuh nabi misal namanya quatzikotel yg turun di maerika selatan satupun yg membenarkan merka
tanah arab itu udah dekat dengan pusat peradaban maju di dunia.. jalur sutra cina, india, yunani terus kita digoblok2 dari kecil bahwa para nabi turun di tanah arab untuk memperbaiki jahiliyah?
salam agnostic
Mantap diskusi cerdasnya mbak @cania citta, dari dulu saya setuju dengan tdk perlunya memeluk agama tapi selalu percaya kpd keberadaan Tuhan/Semesta/Higher Power/Pencipta, karena umumnya orang yg beragama di dunia modern ini hanya automate injection alias mereka memeluk agama yg dianut oleh orang tuanya atau krn pengaruh lingkungan/dipengaruhi lingkungan, bukan dari kesadaran murni diri sendiri mencari kebenaran ilahi dalam menjalani spiritualitas. Coba pikirkan dg nalar logika secara akal sehat, semua pemuka agama adalah sejatinya orang yg tidak beragama, Yesus waktu lahir dan hidup apakah beragama kristen? jelas beliau tidak beragama karena agama kristen/katolik belum ada, dan 600 tahun kemudian ketika Nabi Muhammad lahir, apakah beliau beragama islam? tentu tidak, karena agama islam belum ada, jadi sebaiknya kita jangan menghakimi orang yg tidak memeluk agama tertentu, seorang atheis, agnostik, penganut kepercayaan atau apapun itu, harusnya urusi aja perjalanan dan pengalaman spiritualitas masing2. Kalo secara obyektif kita cermati justru byknya konfilk sosial terjadi karena agama, saling merasa diri paling benar dan memaksakan kehendak kpd yg lain, atau yg merasa agama mayoritas mengintimidasi agama yg minoritas,dsb, tadi jg dibahas klo di dunia modern ini seringkali yg disebut sbg agama modern adalah agama yg berasal dari Abrahamic religion group, atau agama2 yg berasal dari Nabi Ibrahim, yaitu ada Kristen/Katolik, Islam dan Yahudi, karena Ibrahim sendiri menurut sejarahnya adalah seorang Yahudi, pengikut ketiga agama inilah yg kemudian saling meng-klaim kebenaran agama mereka bahkan konflik dan peperangan di Timur Tengah sampai skrg terjadi juga salah satunya akibat sentimen ini, belum lagi konflik2 sosial di berbagai negara yg mengaku sbg negara religius, ironi memang. orang yg beragama menjustifikasi orang yg tdk beragama bakal masuk neraka padahal kalo pakai logika dan akal sehat bagaimana nasib milyaran manusia bahkan lebih yg hidup sebelum agama kristen, islam dan yahudi ada? apakah mereka semua masuk neraka? padahal justru karena adanya pertentangan agama dan peperangan dg sentimen agamalah yg membuat manusia hidup di bumi seprti di neraka, dan justru negara yg paling banyak tidak beragama penduduknya menjadi negara dg indeks kebahagiaan tertinggi di dunia atau mereka merasakan sorga di bumi.
Coba jika kita obyektif dan mau belajar melihat data dan fakta, karena data tidak pernah bohong justru negara yg semakin "tidak beragama" semakin naik indeks kebahagiaan di negara tsb, lihat saja negara dengan indeks kebahagiaan tertinggi di dunia saat ini, yaitu Finlandia yg menurut World Happiness Report sudah 7 tahun berturut-turut belakangan ini negara Finlandia menjadi negara yg memiliki indeks kebahagiaan tertinggi di dunia, selain faktor sosial, ekonomi, seni dan budaya yg paling menarik adalah faktor agama, memang secara mayoritas memeluk agama kristen yaitu sebesar 65.2% tapi yg menarik adalah 32% penduduknya tidak beragama (No religious affiliation) dan jika dilihat statistik perkembangannya juga menarik karena di tahun 1900 saat itu hampir mayoritas semua penduduk negara tsb beragama kristen (Evangelical Lutheran Church) yaitu 98.1% negara Finlandia jauh dari peringkat negara dg indeks kebahagiaan tertinggi di dunia tapi sejak itu jumlah penduduk yg beragama kristen mulai menurun dan jumlah penduduk yg memilih tidak beragama mulai meningkat, tahun 2010 menjadi 78.3% yg beragama kristen dan 19.2% yg tidak beragama hingga akhirnya 7 tahun yg lalu saat statistik penduduk yg tidak beragama bertambah jadi 27.4% di th 2018 Finlandia mulai menyabet predikat negara dg indeks kebahagiaan paling tinggi di dunia hingga sekarang dan statistik pendudk yg tidak beragama atau (with no religion affliation) meningkat skrg menjadi 32% (bisa di cek statistik nya di wikipedia 'religion in finland') dan negara yg memiliki penduduk tidak beragama tertinggi di dunia justru yg menjadi negara dg indeks kebahagiaan tertinggi di dunia, berarti apa kesimpulan yg bisa kita ambil dari sini? 😇😀dan di kabinet pemerintahan Negara Finlandia tidak ada yg namanya menteri agama/kementrian agama/dinas kementrian agama, nggak ada, tapi justru bisa menjadi negara paling bahagia di bumi🤭😁
Contoh gampang lain yg kita sering lihat aja, dari motif orang memberikan sumbangan bantuan/donasi/sedekah kpd orang lain yg membutuhkan, sering yg kita lihat motivasi orang beragama dalam memberi adalah (ya supaya dapat pahala, supaya terhindar dari api neraka, supaya dilihat org keliatan rohani, supaya diberkati lagi oleh Tuhan 10x lipat, dsb) yg notabene motivasi mereka dalam memberi adalah egois untuk kepentingan dan agenda mereka sendiri sebenarnya, tapi kalo kita lihat orang yg tidak beragama (agnostik, atheis philantrophy,dll) ketika mereka memberi cuma satu motivasi mereka, saya mau membantu orang yg sedang kesusahan tsb sebagai sesama manusia dan makhluk hidup yg tinggal di semesta ini, dari contoh kecil itu saja kita bisa lihat siapa sebenarnya yg murni dan tulus dalam membantu sesamanya manusia.
Semoga berjodoh ❤
Cania sdh married 😂
Coki seleranya cwo 😂
liat Bang Choky jadi inget waktu ane suka maenan di Debate Club KasKus n FaithFreedom Indonesia taon 2009'an.. 😂 ane jadi sadar bagaimana kontroversinya ketika penghuni DC KasKus lepas dari penangkarannya dan nyepam di Sub Forum laen, terutama The Lounge KasKus... 🤣🤣
dulu cuman sekedar chat forum aja udah bikin shock dan baper umat awam.. ampe dilacak rumahnya.. nah, sekarang jaman udah terbuka gini.. ancamannya apa gak meningkat...???🤣🤣
sehat - sehat deh Bang Choky... ane dulu pernah kek gitu.. dan sekarang ane udah ada di posisi "merasakan kenyamanannya"... 🤣🤣
konten ini hanya tentang sudut pandang gais, ibaratnya agama resmi di indonesia ada 6, kan kalian juga memilih salah satu, bukan 6 6 nya... dan mereka memilili pov satu dr semua, begitu lo gais
heran masa yg beginian perlu dijelasin😂
mohon maaf ada juga orang yang memilih lebih dari satu . Ibu kalam contohnya
Agama membangun tembok yg tinggi. Keluar sejenak dari tembok, dengerin pemikiran mereka berdua.. menarik paman.✨✨✨
UU juga membangun tembok tinggi, gmna tuh?? 🙄
Dr Ryu dong
Bang Choki asik orangnya 😂
Santai tapi bermakna diskusinya. Mengedukasi banyak orang
Kenapa di dunia per-Yutupan ini narasumber atheist/sejenisnya yang diundang selalu Coki?
Kenapa gk saintis sekalian seperti dr. Ryu Hasan atau Kang Hasan?
Karena Coki itu lebih dipandang rendah, sebab Coki itu mantan pemakai dan komedian. Lagipula Coki ber-argumen masih takut2, contohnya Coki selalu bilang "correct me if I'm wrong".
+ rasio klik dari tumbnail yg ada foto coki lebih tinggi bg
ga terkenal, di kalangan theis, undang coki bakal lebih rame
Alasannya karena cuan. Gua aja gk tau itu yg elu sebutin siapa njirrr
lu tau knp?, simplenya karena coki lebih di kenal dan diterima dari pada yang lainnya.
Kang Hasan itu siapa heyyyyyyyy???
orang itu di nilai dari 2 sisi kalo menurutku.: 1 dari pemhetahuan dan keilmuan orang tersebut. 2. dari implementasi apa yang dia lakukan. jadi ke 2 hal in i harus nyambung. biasanya apa yang terlihat dari penampilan fisik, dan perbuatan berawal dari ide dan fikiran orang tersebut. jadi role model temen temen siapa nih, yang menginspirasi dan membawa arah perjalanan hidup temen temen. ? dengan siapa kita bergaul maka kita akan menjadi. # nah mau jadi seperti apa kita dan keturunan generasi kita?
trjebak di keluarga yg gampang "berserah diri kepadanya dan brkata memang jalan takdirny" Tapi lupa , jika keadaan yg trjadi ialah konsekuensi apa yg tlah dilalui. Apakah krna prinsip ku yg pemikir dulu baru prcaya bukn sbaliknya n tntu bukn mnyalahkan namun hny menyayangkan
Terimakasih mas...menurutku sih itu kedua hal berbeda karena kalau berfikir dulu baru percaya maka sampai kapan pun kita takkan pernah percaya karena walaupun saya sangat setuju iman tetaplah dibutuhkan logika. rana berfikir adalah rana ilmiah yg akan selalu akan tertutup oleh tabir kegelapan dan tersingkap secara evolusi ribuan bahkan miliaran tahun hingga seluruh semesta ini terungkap🙏
ini masalah pasrah vs ikhlas. Dalam hidup kita seharusnya ikhlas, sadar bahwa tidak semua hal dapat kita kendalikan dan dapat terus menjalani hidup sepenuhnya tanpa terjebak di suatu kejadian atau masa lalu, bukan pasrah.
ada sebuah ayat di dalam Al-Qur'an yang mungkin menurut saya relate dengan komentar kamu.
Kebajikan apa pun yang kamu peroleh, adalah dari sisi Allah, dan keburukan apa pun yang menimpamu, itu dari (kesalahan) dirimu sendiri. Kami mengutusmu (Muhammad) menjadi Rasul kepada (seluruh) manusia. Dan cukuplah Allah yang menjadi saksi. (Al-Qur'an Surat An-Nisa : Ayat 79)
Saya appreciate dia yg berani bicara terbuka sudah gak percaya sama agama
Ketemuin coki sama mas sabrang bakal menarik
Up😊
Sangat menghibur terima kasih cania dan coki 😁🙏
Thanks Cania and Coki.
Now, let's be serious. Sekitar setengah dari percakapan ini bertumpu pada asumsi "ateisme/agnostisisme tidak membutuhkan justifikasi." Sehingga, posisi ini tidak memiliki "burden of proof." Apakah benar?
Coba saya parafrase, bisakah kita membuktikan bahwa planet mars itu ada? Bisa. Dapatkah kita bisa membuktikan kalau drakula itu tidak ada? Bisa juga.
Dua-duanya adalah klaim positif yang butuh justifikasi (justifikasi tidak harus empiris).
Ayo pertimbangkan dua klaim ini:
A: saya percaya tuhan ada
B: saya percaya tuhan tidak ada
Dua-duanya adalah klaim positif. Mana yg ditolak oleh Coki? Jika A ditolak, maka secara implisit Coki mendukung proposisi B. Jika coki menolak dua2nya, maka coki tetap butuh justifikasi dengan membantah keduanya.
Menurut saya, Coki belum memikirkan posisinya secara serius. It's okay, he is still doing his homework. Tapi, orang yg menolak suatu proposisi meskipun belum selesai mengerjakan PR-nya adalah contoh lazy thinkers.
Coki adalah contoh textbook popular lazy thinkers.
Posisi Coki sepenangkapan gue gak klaim tuhan gak ada.. agnostik juga gitu stancenya, gak klaim tuhan gak ada. Kalo ateis emang kebagi beberapa tipe, ada yg klaim tuhan gak ada, ada yg enggakk.
sorry, cara buktiin drakula itu ga ada bagaimana caranya?
@@cania_cittaIslam banyak aliran nya,kristen banyak aliran nya,agama agama lain juga kurang lebih seperti itu.
Sekarang ada orang tidak ber agama pun masih ada pengelompokan juga,masih di kotak kotak kan juga.
Bukan kah mereka tidak bertuhan/tidak beragama supaya terlepas dari hal hal itu,bebas aja,plong aja,tapi masih aja ada aliran aliran nya juga😅😅😅
@@colzguys Masalahnya orang yang mengaku percaya dengan drakula, kesaksiannya,kelihatan nya tidak meyakinkan🤣🤣🤣
Itu dulu kita selesaikan
Jangan langsung ke fase membuktikan kalau drakula itu gak ada
@@cania_citta Iya sepakat, agnostic suspends judgement. Pertanyaannya adalah, apakah agnostic butuh justifikasi untuk posisinya? Cania mungkin bilang engga, sehingga terbebas dari burden menyajikan argumen yang koheren. Aku bilang agnostik sebagai posisi filosofis butuh justifikasi. Salah satu caranya adalah membantah kalim teisme dan ateisme sekaligus.
Okay sorry, "popular lazy thinkers" sebenarnya cuman click bait for your attention. Aku coba lebih sopan lagi. Coki tidak percaya dg klaim teisme. Tapi dia juga tidak membenarkan klaim ateisme (classic agnostic). Atas dasar apa? Jika tanpa dasar, aku takut ini adalah argument of personal incredulity.
Dg kata lain: "ya aku tidak convinced aja kalo tuhan ada. Tapi aku juga engga convinced aja kalo tuhan tidak ada." That's it?
Tapi ya memang ini bukan setting akademik. So, layman understanding is fine. Just like me of course.
Cheers 🥂
gw suka konten yg ada coki sdkit bnyk gw ikuti,dan pndapat sy smpe skrg tntang mudah/bisa bagi sy merubah coki yg dr gak prcaya tuhan mnjadi percaya adanya tuhan...fix
Dalam satu agama terdapat banyak golongan dengan cara ibadah yg berbeda, mereka mengklaim kebenaran sesuai selera.. Agama jadi rumit ketika tuhan punya banyak versi
Sudah lepas dari keterikatan yang namanya agama pun masih ada golongan nya kok🤣🤣🤣
Atheis ada golongan nya
Agnostic ada golongan nya🤣🤣
Cara ibadah itu kan kan ritualnya saja, kalau kebenarannya kan beda topik bang ..mungkin abang perlu belajar lagi dasar2nya... Baru bahas soal Tuhan
@@ali.00000-fga masalah, kan ateis wa agnostic ga punya klaim kebenaran mutlak, ga punya kitab suci. Yg penting sepakat bahwa _a theos_ (tanpa Tuhan) dan _a gnosis_ (tanpa keimanan).
Yg jadi masalah itu agama yg mengaku kitab suci nya pasti benar, tapi pas d suru jelasin isi nya malah beda2. Kalo isi kitab ny ga jelas, gmana bisa bilang itu kitab pasti benar?
@@arusirham3761betul sekaliiiiii bosscu😂
saya muslim yang mengaharamkan musik dan tidak bertahlil, tapi saya suka dengan tiap obrolan cania dan al coki pardiedie.
Cania Mania
Diskusi yang bergizi tinggi for critical thinking. Seharusnya orang penyebar agama belajar inferential statistics, dimana semua dogma harus dianggap alternative hypothesis (Ha) yang harus diuji dengan hypothesis testing dengan alpha 5% misalnya (type 1 error). Jika Ha didukung oleh bukti empiris dan fakta, barulah Ha diterima.
Bingung sama orang-orang yang masih heran sama Coki.. Padahal ada ribuan orang Indonesia yg pandangannya sama kyk Coki. Bagi mereka agama hanya digunakan dlm KTP dan identitas yang sifatnya administratif aja.
Bukan ribuan udah puluhan juta. Cuman ga berani tampilkan diri seperti coki.
@@dannyswan0177Serius bang Ada Puluhan Juta?Klo bener bangsa ini Msh Ada harapan
@@dannyswan0177maca ciii 😅😅
@@pisaudapur989 iya bang. Cuman pada ga berani speakup aja.
@@biiboseller2924 iya banyak. Pada ngaku beragama sesuai KTP aja. Pada ga berani speakup seperti coki.
2 idola gw podcast lagi,, mantap
Orang delusi kalau sendirian disebut gila, tapi kalau berbanyak disebut agama
Agama itu Konsep,Keatheisan dan keagnostikan itu juga disebut Konsep,terus apa bedanya
Berarti kalau gitu ada dong agama kecubung? Agama LSD? Karena kadang orang makenya rame rame
@@Elon_musk77777bedanya atheist Gk suka promosi bilang produknya paling bgs, sampe ngancem2 bunuh,pancung,bakar😂😂
Dan ketika mati km hy seonggok BANGKAIIII, yg segera berubah JADI TANAH
untuk definisinya pun tidak memahami. mohon maaf menurut pernyataan komtar anda jadi kebanyakan umat manusia itu berdelusi. jadi anda saja dan para ateis yang tidak berdelusi, halo?
saya sangat cuka cara berpikir orang ini berdua....pembahasan yang sangat menarik.
Semua manusia akan ateis pada waktunya
semua manusia termasuk yang sudah meninggal?
mereka yang meninggal itu yang memeluk agama banyak kok yang sampai kematian nya percaya dengan agama.
Mindset 'kepunyaan' ama mindset 'kehilangan'. Kalo mindset 'kepunyaan' biasanya mengclaim dirinya sudah menemukan Tuhan sementara mindset 'kehilangan', dirinya belum menemukan. Antara dua itu siapa yg berhasil menemukan Tuhan? Jangan2 orang buta duluan yg menemukan Tuhan
Kak Cania & Bang Coki emng 2 yutuber favourite gua, yang mana kalau mereka ngomong atau ngasih materi selalu dengan pemikiran terbuka, sesuai dengan rasionalitas yang ada. Tiap kali denger mereka selalu membuka sudut pandang baru bagi gua.
Kepercayaan salah satunya, mungkin di Indonesia terlalu banyak kepercayaan yang gak masuk akal atau banyak yang percaya kepada sesuatu yang kalau pake logika bisa bikin ngakak liatnya.
But podcast ini juga yng buat gua tambah sadar dan makin percaya akan kepercayaan gua. That's Islam merupakan agama tertua dan only yang bisa diterapkan bagi yang berfikir. Karena kepercayaan di islam sendiri memiliki 2 dasar pemikiran yang bisa dibahas kapanpun dimana pun, those are Al-Qur'an dan Sunnah yang bisa diteliti dan di pelajari di era apa pun. Menurut gua islam merupakan agama rasionalitas, dan setiap tahunnya pasti akan ada yang sadar dan memilih islam, dan alhasil memeluk islam.
Teruntuk saudara ku yang masih tertutup dari kebenaran (kafir), ditunggu tanggal masuknya😊
maaf saya ga tertarik
Byk" baca sejarah biar tau agama tertua di dunia yg mna klo anda betul" tau sejarah pasti pendapat anda beda
@@ranhiburan501betul itu. Padahal agama tertua yg masih banyak pemeluknya sampai sekarang itu yah hindu.
Dan kalaupun argumen nya "setiap tahun ada yg mualaf" setiap tahun itu banyak juga sih yg jadi agnostik 😂
Podcast pembahasan seperti ini yang bikin ga ngebosenin seru mnrt ku pembasahan sensitif 🙌
Habib Cokii~
Coki itu imam mahdi bang
Bukan habib
Penjelasannya sangat menyadarkan bagaimana seharusnya bermoral dengan bijaksana
Sebuah Reasoning Untuk Meyakini Tuhan.
Ketika manusia mempertanyakan keberadaan Tuhan, hingga kemudian meragukan, bahkan lebih jauh menegasikannya, maka Kalam Cosmological Argumen adalah jawabannya. Soalnya, argumen ini penting, karena masih menjadi pegangan utama kaum theis di dunia utk meng-counter pertanyaan2 atheis terhadap keberadaan Tuhan, bahkan sekalipun mereka menyodorkan bukti2 empirik dari perspektif sains utk membantah. Argumen Kalam ini masih bertahan dan relevan hingga sekarang. Argumen ini pertama kali dikembangkan oleh Al Kindi hingga Imam Al Ghazali pada era The Islamic Golden Age. Sehingga, dinamakan dengan Kalam (istilah dalam bahasa Arab) karena memang dari masa keemasan Islam itulah argumen ini berasal, dan kemudian dipopulerkan lagi oleh William Lane Craig di barat.
Kerangka berpikir argumen ini terdiri dari 3 premis:
1. What ever begins to exist has a cause.
2. Universe began to exist.
3. Therefore, the universe has a cause.
Nah, masing2 premis di atas bisa diuji dengan pendekatan yg saintifik apakah bertentangan dengan penemuan sains atau tidak. Artinya, premis tersebut harus established terlebih dahulu, sebelum nantinya sampai pada kesimpulan bahwa asal usul dari kehidupan hari ini baik itu di bumi dan maupun keseluruhan semesta, mestilah berawal dari sebab yg tak tersebabkan lagi (the uncaused cause). Dan sampai sejauh ini ketika di-breakdown argumen tsb, tidaklah dapat dipatahkan secara saintifik hingga dengan menggunakan bukti2 sains yg mutakhir sekalipun.
Haruslah secara logik berdasarkan argumen tersebut ada eksistensi yg kekal menunggu di ujung sana sebagai the origin of everything. Kenapa begitu? Ya, karena hanya tinggal satu opsi yg tersisa jika kita menolak Kalam Cosmological Argument. Yaitu, apakah semesta dengan segala isinya ini berasal dari ketiadaan? Yang mana kemunculannya dari ketiadaan tentulah merupakan sebuah coincidence (kebetulan). Nothingness (ketiadaan) dengan definisi absence of everything: no mater, no energy, no time, no space. Dan secara saintifik, jawabannya adalah TIDAK MUNGKIN. Karena tidak ada bukti yg menunjukkan bahwa ada entitas yg bener2 berasal dari ketiadaan dan kemudian mencelat begitu saja, lantas hadir secara kebetulan menemukan bentuk dan eksitensi tertentu. Namun, ketika kita memilih berpegang dengan Kalam Cosmological Argument, problem logis yg muncul dan harus diselesaikan kemudian adalah masalah infinite regression. Ya, karena tatkala segala eksistensi memiliki sebab, maka akan muncul rangkaian sebab akibat yg tak terhingga sebagai konsekuensi logisnya. Misalnya, teori penciptaan semesta ini berasal dari bigbang, lalu bigbang disebabkan oleh apa? Dan jika terjawab, pertanyaannya yg sama akan muncul lagi: Penyebab bigbang itu sendiri berasal dari mana? Sederhananya, Z disebabkan oleh Y, lalu Y disebabkan oleh X, dan trus X disebabkan oleh apa? Nah, akan begitu seterusnya sebagai konsekuensi logis. Tapi, masalah baru muncul lagi. Karena, jika kita ikuti terus logika infinite regression ini maka pada satu titik akan menimbulkan fallacy (kerancuan).
Ya, karena rangkaian sebab akibat yg tak berhingga tidak akan pernah membawa kita kepada ke-ADA-an yg skrg. Bagaimana mungkin, jika melaju terus dgn infinite regression ke masa lalu, tanpa ada ujung perhentian, akan bisa menjadi titik balik utk melaju ke masa skrg? Logiknya, haruslah ada titik pemberhentian di mana menjadi sebab yg tak bisa disebabkan lagi sehingga proses penciptaan bisa berlangsung hingga skrg. Kalau tidak, dengan menyerah kepada infinite regression logic, kenyataan yg kita hadapi hari ini haruslah menjadi absurd, dan tidak terjelaskan. Amat bergantung pada kemungkinan yg mendahului kehadiran suatu eksistensi, dan seterusnya akan terentang seperti rantai yg akan selalu menuntut adanya kemungkinan penyebab lanjutan, tapi tak akan pernah kunjung selesai karena ia menjadi infinite (tak berhingga). Akibatnya, yg ada akan menjadi tiada di saat yg sama ketika diskenariokan tak ada penyebab awal. Padahal, kenyataan hari ini keberadaannya memiliki kepastian bagi manusia. Sesuatu yg bisa didefinisikan. Sesuatu yg nyata. Sesuatu yg bisa diukur dan dikalkulasi. Tentulah ia juga berasal dari sesuatu yg pasti ada dan selalu ada.
Itulah yg disebut sebagai THE UNCAUSED FIRST CAUSE alias sebab pertama yg tak mungkin disebabkan lagi. Jadi, ketika sudah sampai pada the uncaused first cause ia mestilah suatu sebab yg metafisik (gaib). Karena kalau masih dalam rangkaian sebab akibat yg material, maka ia akan terikat oleh ruang dan waktu, dan itu tak akan berhingga, dan pada akhirnya hal itu tak logik. Sementara, aksiomanya segala sesuatu yang bersifat fisik dan material, haruslah memiliki sebab yang sama juga. Sehingga, sampai di sini, secara logik tak ada lagi peluang lain utk bisa menolak dan menghindar dari eksistensi THE UNCAUSED FIRST CAUSE sebagai sesuatu yang ada, namun ia haruslah bersifat metafisik. Lantas, apakah mungkin the uncaused first cause itu sesuatu entitas dan eksistensi yg tidak bermakna? Apakah mungkin sebagai penyebab awal dari segala sesuatu itu, hingga terciptanya semesta yg menakjubkan ini hanyalah sesuatu yg tidak dapat dijelaskan sama sekali? NO! TIDAK! Kemampuan logik kita, haruslah bisa menyimpulkan bahwa ia mesti sesuatu yg memiliki kekuatan super dasyat. Sesuatu yg super intelligence. Sesuatu yg independen dan tak bergantung pada apapun. Sesuatu yg kekal. Sesuatu yang tunggal dan absolut. JIKA TIDAK MAU MENYEBUTNYA SEBAGAI TUHAN, MAKA YG JELAS IA ADALAH KAUSA PRIMA. IT'S A NECESSETY FOR BEING THE PRIMA CAUSA.
Tentu sudah banyak yang membawa teori2 fisika astronomis (kosmologis) utk menguji premis2 dari Kalam Cosmological Argumen tersebut. Soalnya premis kedua dan ketiga dari KCA ini yg sering jadi celah perdebatan utk masuk ke dalil2 fisika astronomis (general relativity), fisika mekanika quantum, dll. Tentu, hari ini banyak sekali teori2 fisika modern yg berkembang semakin canggih dan kompleks. Misalnya, string theory, theory of everything, loop universe, big bounce universe, hingga teori2 yg memungkinkan utk terjadinya time traveler seperti di film2 sains fiksi kayak Marvel Cinematic Universe. Namun masalahnya, implikasi logik yang bisa ditimbulkan oleh teori2 seperti itu adalah keharusan secara saintifik untuk menemukan empirikal evidence (bukti empirik). Hanya saja, teori2 itu barulah berupa kemungkinan2. Inilah kenapa, Stephen Hawking, salah seorang pencetus teori2 fisika kontemporer, hingga dia wafat tidak pernah diganjar penghargaan nobel. Sebagai penemu teori2 fisika, ya, dunia memang mengakui kebrilianan seorang Stephen Hawking dlm menemukan model matematis utk membuat prediksi2nya tentang semesta ini. Tapi banyak dari temuan2nya itu tidak didukung oleh bukti empirik, atau dgn kata lain tidak ada cara utk bisa memverifikasinya. Sedangkan teori bigbang sudah terverifikasi dan ditemukan bukti empiriknya, bahkan penemunya sudah diganjar hadiah Nobel. Nah, teori bigbang adalah bukti yg kuat utk mendukung premis: universe began to exist. YA, SEMESTA INI MESTILAH BERMULA UNTUK MENJADI. THEREFORE...
Premis "whatever begins to exist has a cause".. ini pembuktiannya gmn ya? darimana bisa tau bhwa segala yg ada punya penyebab? Apa udah tau semua asal usul yg ada?
tanpa tau bigbang ada atau enggak pun (karna james webb belakangan 'katanya' mengungkap keraguan baru seputar bigbang) sy meyakini bahwa alam semesta yg selalu kompleks, indah dan meaningful ini mesti memiliki latar belakang yg cerdas. Sebuah kebetulan' yg mengatasnamakan proses alam tidak akan sepintar ini.
Bayangkan sebuah ide penciptaan bernama Mimpi. Sebuah 'gimmick nonsense:, yg tidak perlu ada tapi nyatanya ada. Dialami oleh semua orang bahkan juga hewan.
Apakah kita memerlukan nya? enggak juga. Apakah kita mati atau menderita atau punah jika gak bermimipi selama 1 minggu misalnya? mgkn enggak juga. apakah org menjadi bodoh atau kehilangan memorinya kalo ngga bermimpi? nggak tau juga tapi kayanya engga. Makanya sy bilang mimpi sbg gimmick kehidupan. Tapi ide nya untuk itu bener2 orisinil (not to mention the life itself) yg sepertinya gak akan terpikirkan oleh siapapun atau apapun tanpa kreativitas yg 'divine'
itu baru mimpi, belum lagi dna, salah satu bentuk informasi paling purba yg selalu relevan.
Lalu ada lagi kinesin, sebutan untuk sebuah protein yg sering dikatakan lebih pintar dari semua atheis digabungin :v
diskusi kalian bagus, respect
Salah satu reason yg msh aku pakek secara pribadi kenapa Tuhan atau entitas semacamnya harus + Judgement Day adalah tinjauan saya pribadi dari ranah hukum. Sains mempunyai problem utama yakni pembuktian suatu hipotesis membutuhkan objek konkrit untuk diteliti. Saya mikirnya gini, kalo misal Tuhan emang ngga ada maka sudah pasti semuanya boleh. Tidak ada hukum yang setimpal apalagi kalo sistemnya udah rigged. Misal contoh simple: Tentara2 Israel yg ngebantai org2 Palestina dmn mgkn 1 tentara udah ngebunuh lebih dr 10 orang, apa mungkin jika diadili secara hukum ada hukum yg setimpal? Enggak sama sekali. Inilah yg melatar belakangi saya masih yakin kalo Tuhan harus ada & Judgement Day hukumnya wajib!
Ini sih saya setuju. Harusnya ada causa prima. Nah yg bermasalah menurut gue tuh dipandangan agama2 yg membuat causa prima itu jadi "sessorang" punya sifat layaknya manusia yg begini begitu. Emang gak bolehkah kalo being itu absolut? Gak punya sifat ini itu, gak ngurusin disemesta ini pada mau jungkir balik kayak gimana pun
HIDUP akan lebih BAHAGIA dgn : SADAR saat melakukan sesuatu, mengerti SEBAB AKIBAT dari tindakanmu & lakukan lah KEBAIKAN.
nah gini kan enak diskusinya gk kaya di denny sumargo tadi
*Menjadi Manusia (Bijaksana)*
(1)
Manusia (bijaksana) itu memiliki dual hakikat. Sebagai kreator atau ko-kreator yang tidak dibatasi oleh waktu (gelombang; momentum) serta kreasion sekaligus yang dibatasi oleh waktu (partikel; kematian). Kehidupan adalah spektrum atau eksistensi kita menjalani bahkan mengenal kedua hakikat itu.
(2)
Pertanyaan tentang Tuhan semestinya sudah berakhir (baik dengan menjadi beragama atau dan seterusnya) oleh karenanya kita memiliki sifat itu atau setidaknya sebagai ko-kreator.
(3)
Pertanyaan besar namun mendasar adalah apakah kita akan semakin berhakikat kreasion atau tetap menjadi manusia (bijaksana) !?
(4)
Adalah lebih bijaksana jika manusia (Indonesia) bersepakat menjadikan tahun 2045 sebagai Indonesia Emas yang dijembatani oleh generasi tua dan dilaksanakan oleh generasi muda yang terus menggawangi zamannya untuk mengawal generasi-generasi berikutnya untuk sampai ke masa keemasan itu.
(5)
Mungkin kemudian kita (Indonesia) akan menjadi pelandas manusia-galaksi (bijaksana) di bumi sesudah tahun keemasan itu.
*Catatan :*
_Prinsip ketidakpastian (Heisenberg) yang kini menjadi fondasi kuantum fisik menyatakan bahwa semakin tepat posisi suatu partikel ditentukan, semakin tidak tepat momentumnya yang dapat diprediksi dari kondisi awal, begitu pula sebaliknya. Prinsip ini untuk meneruskan penemuan para ahli sebelumnya (Einstein dkk) bahwa materi berhakikat dual, partikel dan gelombang sekaligus._
*Salam Transformasi Indonesia Berlandaskan Demokrasi Pancasila - 2045*
*_Merdeka._*
|Ultiga-musafir
*Aplikasi Heisenberg*
Paling mudahnya memahami fenomena Heisenberg ini sebenarnya tidak jauh-jauh darimu. Ketika serlok - _search-location,_ posisimu akan berubah-ubah dari besar hingga mendekati sebuah angka, katakanlah : posisi serlok hingga 3 meter. Artinya keakuratannya sampai 3 meter untuk mengenali posisimu. Hal itu terjadi karena GPS mengenali posisimu dengan variabel momentum dan gelombang sekaligus. Kalau hanya didasarkan pada momentum saja maka posisimu akan terbaca bergerak-gerak, sebaliknya juga kalau hanya gelombang saja. Keseimbangan keduanya (dibaca : superposisi paket gelombang dan momentum) yang paling mendekati itulah yang terakhir dibacanya tadi yakni 3 meter akurat dari posisimu yang sebenarnya. Bahkan dalam posisi tertentu adakalanya sampai 1 meter. Ini menyangkut teknologi peralatan dan jaringannya._
Masih lebih penting nonton orang vietnam mancing belut🙏
Ketidakpercayaan pun sebuah keputusan yg harus dihargai.. Karena tiap org punya perjalanan hidup masing2. Gw malah bersyukur Coki ada di dunia ini, karena dia memberi hiburan lewat darkjokesnya. Dia jg suka hadir di podcast kristen yg anehnya bikin gw makin percaya sama iman gw, dan punya cara pandang yg jauh lebih serupa dg Kristus. Gw ga peduli Coki akan atheis sampai akhir hayat atau ga, yg gw peduli adalah semoga Coki selalu sehat dan bahagia. Karena bukankah kita beragama untuk menjadi manfaat dan kebaikan untuk semua org, baik yg beragama dan tidak beragama.
Setelah banyak belajar
Kayaknya emang gak ada itu supreme being
Dan setelah saya jadi atheist
Saya jd gak judgmental wkwkw
Bjir wkwk percayalah bang meskipun Supreme Being itu ada keknya beliau pun tidak akan ngurusin Manusia sampe segitunya😂
@@kacangajaib1563 ada 2 kemungkinan kalo ada :
1. Dia ga ngurusin
2. Dia ngurusin tapi dia gak baik
Masa iya anak kecil dibiarin kena cancer, masa iya anak kecil di palestin dibiarin kulitnya ngelupas hidup2 kena luka bakar
Jd gua ga akan nyembah hal kayak gt 🤣 tega bgt
Ini analoginya
Masyarakat Beragama itu Berkeyakinan Akan Sesuatu ajaran agama Pada jaman Nya, Sedangkan Ajaran Agama Itu Turun Ratusan atau Ribuan Tahun yang lalu.
Jika Kita Membuat permisalan agar mudah dimengerti, ajaran Itu seperti air... Karena air Bisa di Cerna dan Bermanfaat, dan ajaran pun bisa di Telaah Untuk Kebermanfaatan juga
Air Turun dari Langit = Ajaran turun dari Tuhan
Ajaran Itu mulanya Pasti di terima oleh satu Tokoh Sentral, Seperti Para Rasul(Utusan)
Rasul Itu di analogikan Seperti Gunung yang Mengalirkan Air dari dataran yang Tinggi(Saksi Rasul), Ke Dataran yang Rendah (Memberikan kepada Saksi yang Lain Akan Kerasulan)
Jika ajaran itu di analogikan Seperti Air, maka Air Ini bisa saja kehilangan Kemurniannya karena Terkontaminasi Oleh cairan yang lain, Kita analogikan saja "Cairan yang lain" ini... "Kepentingan yang mengkontaminasi Ajaran(Ideologi)"
Kita Itu sudah meminum Air(Ajaran) yang terkontaminasi(Sudah Tidak Murni)
Tuhan Itu Maha Tau... Karena dia Maha tau Ajarannya bisa Terkontaminasi Oleh Waktu(Ya Sudah pasti... Itu pun Yang Mensetting Dia Sebagai Tuhan), maka Dia Utus Rasulnya di Setiap jaman
Biar Ngasih tau, "Air yang Kamu Minum Udah Terkontaminasi Loh, ini nih air yang Murni", dan yang Berbicara seperti itu Pasti Jubir nya.
Saat ini Tuhan dan Alam Semesta Itu 2 Entitas Yang Berbeda
Padahal Kalo Pikir lagi Dengan Logika, tuhan aja manusia yang Namain
Jadi Tuhan Itu hanya lah Eksistensi, Lantas aoa Entitas Dari Tuhan?, ya Alam Semesta ini
Dan balik lagi, karena alam Semesta Ini Tidak Berbicara, Alam semesta hanya Bisa Menunjukan Bukti Keteraturan agar Manusia bisa Memahami Mekanisme dari Alam Semesta, yang yang pertama kali memahami itu lah yang di Namakan (Rasul)