Gocekan Maut PKS Usung Anies-Sohibul, Burhanuddin: PKS Meniru Gaya PKB | AKIM tvOne
ฝัง
- เผยแพร่เมื่อ 28 ก.ย. 2024
- AKIM, www.tvOnenews.com - Gocekan Maut PKS Usung Anies-Sohibul, Burhanuddin: PKS Meniru Gaya PKB | AKIM tvOne
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengumumkan untuk mengusung Anies Baswedan dan Sohibul Iman sebagai bakal calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur di Pilkada DKI Jakarta 2024.
Sebelumnya, PKS mewacanakan mengusung Sohibul sebagai bakal calon gubernur di Pilkada Jakarta, tepatnya pada Minggu (23/6/2024). Presiden PKS Ahmad Syaikhu beralasan, pengusungan Sohibul sebagai cagub batal lantaran partainya realistis.
Politikus PDIP Ir. Eriko Sotarduga Binsar mengucapkan Selamat atas keputusan PKS mengusung Anies Baswedan dan Sohibul Iman sebagai calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta. Namun menurut Eriko, hal ini belum final karena belum ada satupun Parpol yang bisa mengusung sendiri calonnya di Pilgub Jakarta.
Sementara Itu Wasekjen PKB Syaiful Huda menyebut PKS seolah-olah punya golden ticket Pilkada 2024 karena mengumumkan duet eks gubernur Jakarta Anies Baswedan dan Sohibul Iman, sebagai bakal calon gubernur dan calon wakil gubernur di Pilgub Jakarta. Huda menilai langkah PKS mengusung dua nama sekaligus seperti mendorong partai lain untuk tidak berkoalisi.
"Semestinya begitu (usung cagub dulu), untuk saling menghargai dan saling membuka pintu. Kalau dengan cara begini kan PKS mendorong partai lain untuk tutup pintunya," kata Huda.
AKIM01
GUS01
RZA01
Saksikan live streaming tvOne hanya di www.tvonenews....
Dan jangan lupa untuk follow akun-Akun Sosial Media tvOnenews untuk mendapatkan beragam informasi terkini dan update dari kami:
Facebook - / tvonenews
Instagram - / tvonenews
Twitter - / tvonenews
TikTok - / tvonenews
Website - tvOnenews.com
PKB dulu langsung deklarasi Anies Muhaimin, trus PKS teteo dukung walau tanpa ajak PKS.....masa PKB gak bisa sich wkwkwkkwkwk
Soalnya dulu suara nasdem + PKB udah cukup.. Andai PKS ga gabung pun anies imin tetep bisa maju pilpres..
Lah kalo ini.. PKS kaga bisa nyalonin sendiri.. Harus koalisi
Sama donk posisi nya nasdem +pks
Persoalannya PKS blm dpt golden tiket utk mengusung kandidat krn bth 4 kursi lg dr partai lain. Kalau tanpa dkngn kongkrit dr partai lain berarti PKS blunder dong.
@@yusrimelon734 pks udah dapat izin sama nasdem liat aja beritanya, mereka ga bakal asal nyalonin kalo belum punya golden tiket
@@achmadanas1646 Sekarang juga udah cukup om..
Anies Nasdem + Iman PKS, sudah lebih dari 20%
*Untuk Pemimpin DKI Jakarta, Yang Sudah Teruji, Survey Membuktikan*
perlu diingat...
pilkada serentak...
energy partai2 pasti tersebar...
kekuatan partai gak akan besar
lebih besar faktor elektabilitas sosok
Selevel Pilpres PKS legowo untuk tidak memaksakan maju kadernya, Pilkada Jakarta boleh donk gantian...
PKS sdh sepatutnya mnjd satu"nya partai yg konsisten dalam menjaga term politiknya sbg pengawal dan pengayom nilai" keadilan kesejahteraan masyarakat.
Untuk itu membangun keajekan kepercayaan masyarakat harus mnjadi skala prioritas PKS drpd berambisi menempatkan PKS sbg 'imam' masyarakat.
Trik PKS dgn menempatkan SI sebagai cawagub Anies sungguh ke-kanak"an tdk tepat dan terkesan 'posesif' karena langkah tsb akan mengganjal dan mempersempit ruang gerak Anies dlm memperjuang NKRI ke Era Perubahan.
Saya berharap PKS mampu utk bersikap bijaksana dgn cita"nya dlm mengejawantahkan nilai" keadilan kesejahteraan masyarakat. ❤❤❤
Nggak juga
Calon dan pasangan sudah suharusnya diperdebatkan secara seru, terbuka dan fair sehingga memperoleh pemimpin yg terbaik. Hal ini dengan pertimbangan bahwa Pemimpin yg dipilih dengan cara curang pasti menghasilkan pemimpin yg tidak amanah.
Semoga jd dan menang . Aman
Terwakili banget sama om burhan 😂
Kali ini PKB dan PKS harus menghitung. Mereka akan jadi cawagub di Jabar, Jateng dan Jatim.
Klo PKB ga mau dukung pasangan AMAN brarti mrk ga punya etika moral krn dlu pasangan AMIN sdh di dukung oleh PKS.. 😂😂😂
Klo pkb pdip nasdem gak gabung percuma,gak bisa melenggang Pilgub Jakarta
Daaan...
NASDEM PKB akan meneladani DEMOKRAT gabung koalisi Indonesia maju
PKS bukanya merengek2 Minta Masuk Sama Prabowo, Beberapa kali ngundang eh Prabowonya ga dateng..
ini rugi besar nasdem pkb kalau mereka pindah. saya yakin anies akan tetap maju dgn partai lain yg ikut bergabung.
@@nmeci8820 PKB kan Sudah Deklarasi di awal. Itu Sudah Final, ga Kaya PKS yang Mengusung Dengan Syarat Wakil
Nama juga omon²
klo dpw pkb sdh cslon tunggal = anies
trus merubah ke calon lain...
lucu banget...
Anies Andika lebih aman.Pak Andika masih diterima secara umum juga
Artinya Anies kembali mengkhianati pks
@@jhonsonsitorus9448 ya mengambil opsi kedua pak anis mengambil langkah jd kader pks
@@suciptorahayu9631 nah itu hampir mustahil
PKB menolak duet AMAN dan menolak mencalonkan Anies, nasib PKB di jakarta di 2029 bisa tdk punya wakil lgi di DPR RI
PKB mestinya berterimakasih ke PKS. PKS sudah mati-matian mendukung Anies-Imin di Pilpres. Bahkan baliho dukungan ke Anies-Imin lebih banyak kita lihat lewat PKS dibanding PKB sendiri. Dari hasil Survey, kader PKB juga cuma 50-an persen yang dukung Anies-Imin sedangkan PKS 80-an persen. Begitu juga Anies dia mesti banyak berterimakasih ke PKS dan meloby-loby partai lain untuk mendukung pasangan ini. Jangan terpengaruh dengan Pendatang baru PDIP, yg dulunya adalah pembencimu.
Analisa bang.burhan sangat betul bahwa pasangan aman yg TDK aman..
Justru pengamatan yg DUNGU...
Mang PKS bisa usung sendiri...
PKB dan NASDEM ga bisa diandelin krn lebih memilih bersama Prabowo
burhan, adi pray dan pengamat2 politik sejenis memang kl berpendapat agak sinis ke pks. dari dulu sih gw perhatiin gitu
sudah sewajar nya pks sebagai pemenang dki memperjuangkan kader jadi gubernur or wakil
go pks, go or nothing.. woles saja..
PKS nyerang oposisi dan membalikkan posisi PKB dan Nasdem
Itulah politik
Jngn pakai hati
Pks borong Cagub+Cawagub....mantab tanpa Koalisi...😂😂😂
Cuma Ahok di DKI 1 ❤️
Ahok di IKN aja... orang jakarta mana mau dukung Ahok
PKB kemarin dukung Anies kaesang. Kenapa PKS Usung Anies Sohibul Iman semua pada ribut?😄😆
Yang ribut juga siapa ?? jangan kompori yg enggak2 ! semua ANAN tentram sampai tujuan..
Gak ribut,.. cuma yakin Anies akan ambil wakil dari PKS????
@@jhonsonsitorus9448 siapun wakilnya tetap abah anies i love you.
@@jhonsonsitorus9448PKS Berkorban Lagi
Baru saja humas PKS menyebut nama Mohamad Sohibul Iman (MSI) muncul sebagai Calon Gubernur DKI Jakarta dari PKS, tiba-tiba saja partai berwarna putih oranye itu jadi bulan-bulanan. Bagaikan sansak tinju. Dihajar dan dipukul dari segala sudut.
PKS dianggap pengkhianat. Dituding sudah masuk angin. Dinilai telah haus kekuasaan. Disebut tak konsisten dan meninggalkan rakyat. Keputusan tidak mengusung Anies Baswedan menjadi penyebabnya.
Tiba-tiba saja kita lupa. Jelang Pilkada DKI 2017, tak ada nama Anies dalam radar partai manapun. Di detik-detik akhir baru beredar dan tahukah partai mana yang membuat itu terjadi? Ya PKS! Nama Mardani Ali Sera ditakedown sebagai cawagub oleh PKS. Diganti Anies dan wakilnya Sandiaga Uno. Keduanya kemudian terpilih.
Tiba-tiba kita lupa. Saat Sandiaga mundur sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta karena ikut Pilpres 2019 koalisi Geeindra PKS, kursinya kosong. Lalu sepakat diisi oleh kader PKS, karena kursi Wapres diisi oleh Sandi dari Gerindra. Tapi apa hasilnya? Kursi tersebut tak pernah diberikan ke PKS!
Tiba-tiba kita lupa. Sejak 2014, PKS konsisten menjadi oposisi. Sementara itu, semua partai tergoda masuk istana. Dan keistiqomahan PKS terus dibuktikan dengan mengusung Anies sebagai capres pada 2024.
Silakan cari. Adakah rekam jejak partai sekonsisten ini selama paska Orde Baru? Jawabannya: Tidak Ada! Tapi ironisnya, begitu cepat kita melupakannya. Terlalu banyak kita menuntut PKS. Berderet daftar permintaan kita.
Sementara itu, suara dan kursi PKS tak naik signifikan sejak jadi oposisi. Bahkan ketika mengusung Anies sekalipun.
Kalau sekarang PKS hadirkan kadernya sebagai calon pemimpin DKI Jakarta, itu hal normal dan wajar. Apalagi kader tersebut memang layak. Jadi ini bukan soal haus kekuasaan. Bukan pengkhianatan. Bukan pula soal PKS masuk angin. Atau bukan juga tentang PKS tak tahu diri.
Jadi, pahami PKS. Inilah saatnya kita mendukung PKS sebagai sebuah partai yang punya rekam jejak dan terbukti konsistensinya. Bukan karena faktor individu.
PKS sudah berhitung, ketika partai2 pengusung 01 bersiap meninggalkan Anies ke koalisi pemerintah, tapi PKS terus bangun komunikasi. Sampai tawaran menggiurkanpun hadir asalkan dukung RK bukan Anies.
Sekali lagi wajar jika partai pemenang DKI ini mecalonkan kadernya jadi Gubernur. Ya sangat wajar, dan sepatutnya Anies membantu sebagai timbal balik politik mendukung keputusan PKS.
Namun, lagi lagi PKS berkorban, PKS harus merelakan posisi Gubernur kembali diserahkan ke Anies dan Posisi MSI menjadi Wagub. Keputusan pengorbanan berulang ulang untuk Anies.
Namun, PKS juga sudah berhitung, ketika PKB dan Nasdem meninggalkan Anies, maka koalisi Jakarta tersisa PDIP. Gak mungkin PKS mengusung Anies sendirian, kurang kursi utk dapat tiket.
Insya Allah Anies Sohibul Iman akan segera dideklarsikan, berharap PKB ikut ambil bagian koalisi PKS, dengan tagline AMAN cak Imin bisa membantu Anies bersama PKS.
Jika ikhtiar2 itu sudah dijalankan namun PKS tetap sendirian sehingga tak dapat tiket, maka izinkan PKS mengambil altrrnatif lain, dan pesan utama: kita jangan cepat lupa pengorbanan PKS.
Oh iya, banyak yang bertanya kenapa bukan Mardani Ali Sera?
Beliau dapat amanah untuk terus bersuara di DPR, menjaga guru honorer, dan bersiap menjaga kualitas pendidikan Indonesia
@@jhonsonsitorus9448Apa PKS harus berkorban terus? Pdhl pemenang di jakarta...
Biarkan PKB koalisinya dgn PDIP.. Cocok dukung Ahok dan Ida😂😂😂
Ahok ga ada yg milih...
Rakyt dukung p anis bpk sohibul iman.titik
Semoga PKB tenggelam menyusul ppp
Gak sekalian
Anis imin.
Yg nyalon gubernur.
Biar lanjut 2029
Nyalon persiden. Tapi boonk
Anies. Andika
90 persen menang
Mendingan Ridwan bobotoh di jabar aja. Susah ngalahin anies the jack. Prabowo aja yg udah ngerahin segalanya di jakarta dibantu jokowi juga cuma menang tipis banget 0 koma. Apalagi sekarang anies di dukung pdip, suara ganjar ke anies, anies bakal menang di jakarta. Golkar kehilangan 2 provinsi nanti, jakarta sama jabar.
Mirip kaya pkb pas jadi amin.
Pasangan AMAN ga bakal Aman bila paksakan pasangan tu maju...
Pendapat Burhanudin sangat ironis dg fakta yg ada krn tanpa partai lain pasangan ini bakal AMSONG sebelum pendaftaran...
Masih ada ya pengamat politik yg berpendapat DUNGU gtuuu...
Punya tujuan apa ni si Burhanuddin...
Anda itu yg dungu, menurutku perkawinan paksa dalam satu keluarga tanpa cinta yg dikawinkan, pada akhirnya akan melahirkan anak ediot, karena bukan Anis yg meminang Sohib.
anis kalah dalam pilpres dijakarta karena tambahan suara luar negri yang dimasukkan jakarta. itu fakta
burhan, adi pray dan pengamat2 politik sejenis memang kl berpendapat agak sinis ke pks. dari dulu sih gw perhatiin gitu
sudah sewajar nya pks sebagai pemenang dki memperjuangkan kader jadi gubernur or wakil
go pks, go or nothing.. woles saja..
Habis AMIN ; Anies-Muhaimin, yang tidak terkabul, sekarang AMAN ; Anies-Shohibul Iman, mudah2 betul aman tentram tidak ribut...
PKS waktu Pilpres mendukung Cak Imin Ketum PKB apakah PKB juga akan membalas mendukung PKS
harusnya begitu .
Omon² lagi kayak pilpres
Anis VS RK_KAESANG
IMIGRAN VS PRIBUMI
Ayoo pilih manaaaa????
Klu pkb tidak ikut mendykung anis walah kasihan berikutnya pkb akan kena karma dan tidak akan mendapatkan kursi di dprd sampai ke dpr
AMAN❤
Dp 0 persen aman ❤️
Omon²
Pkb jangnsape Durhaka dngn pks ya ...😅😅😅😊
Bismillah PKS ANIS Shohibul
AMAN akan sulit menang. Karena terkesan sangat kanan
Pasti ada sebab mengapa suara pks lemah di titik tertentu, sprti jakbar... Bs jadi faktor etnis atau agama... Tp kl pks bs meraih suara mayorotas ummat islam di jkt, mk itu sdh mnjadi potensi besar bg AMAN...
Aman yg tdk aman = OMON²
PKS oh PKS... Kok rakus banget sih...
PKS Berkorban Lagi
Baru saja humas PKS menyebut nama Mohamad Sohibul Iman (MSI) muncul sebagai Calon Gubernur DKI Jakarta dari PKS, tiba-tiba saja partai berwarna putih oranye itu jadi bulan-bulanan. Bagaikan sansak tinju. Dihajar dan dipukul dari segala sudut.
PKS dianggap pengkhianat. Dituding sudah masuk angin. Dinilai telah haus kekuasaan. Disebut tak konsisten dan meninggalkan rakyat. Keputusan tidak mengusung Anies Baswedan menjadi penyebabnya.
Tiba-tiba saja kita lupa. Jelang Pilkada DKI 2017, tak ada nama Anies dalam radar partai manapun. Di detik-detik akhir baru beredar dan tahukah partai mana yang membuat itu terjadi? Ya PKS! Nama Mardani Ali Sera ditakedown sebagai cawagub oleh PKS. Diganti Anies dan wakilnya Sandiaga Uno. Keduanya kemudian terpilih.
Tiba-tiba kita lupa. Saat Sandiaga mundur sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta karena ikut Pilpres 2019 koalisi Geeindra PKS, kursinya kosong. Lalu sepakat diisi oleh kader PKS, karena kursi Wapres diisi oleh Sandi dari Gerindra. Tapi apa hasilnya? Kursi tersebut tak pernah diberikan ke PKS!
Tiba-tiba kita lupa. Sejak 2014, PKS konsisten menjadi oposisi. Sementara itu, semua partai tergoda masuk istana. Dan keistiqomahan PKS terus dibuktikan dengan mengusung Anies sebagai capres pada 2024.
Silakan cari. Adakah rekam jejak partai sekonsisten ini selama paska Orde Baru? Jawabannya: Tidak Ada! Tapi ironisnya, begitu cepat kita melupakannya. Terlalu banyak kita menuntut PKS. Berderet daftar permintaan kita.
Sementara itu, suara dan kursi PKS tak naik signifikan sejak jadi oposisi. Bahkan ketika mengusung Anies sekalipun.
Kalau sekarang PKS hadirkan kadernya sebagai calon pemimpin DKI Jakarta, itu hal normal dan wajar. Apalagi kader tersebut memang layak. Jadi ini bukan soal haus kekuasaan. Bukan pengkhianatan. Bukan pula soal PKS masuk angin. Atau bukan juga tentang PKS tak tahu diri.
Jadi, pahami PKS. Inilah saatnya kita mendukung PKS sebagai sebuah partai yang punya rekam jejak dan terbukti konsistensinya. Bukan karena faktor individu.
PKS sudah berhitung, ketika partai2 pengusung 01 bersiap meninggalkan Anies ke koalisi pemerintah, tapi PKS terus bangun komunikasi. Sampai tawaran menggiurkanpun hadir asalkan dukung RK bukan Anies.
Sekali lagi wajar jika partai pemenang DKI ini mecalonkan kadernya jadi Gubernur. Ya sangat wajar, dan sepatutnya Anies membantu sebagai timbal balik politik mendukung keputusan PKS.
Namun, lagi lagi PKS berkorban, PKS harus merelakan posisi Gubernur kembali diserahkan ke Anies dan Posisi MSI menjadi Wagub. Keputusan pengorbanan berulang ulang untuk Anies.
Namun, PKS juga sudah berhitung, ketika PKB dan Nasdem meninggalkan Anies, maka koalisi Jakarta tersisa PDIP. Gak mungkin PKS mengusung Anies sendirian, kurang kursi utk dapat tiket.
Insya Allah Anies Sohibul Iman akan segera dideklarsikan, berharap PKB ikut ambil bagian koalisi PKS, dengan tagline AMAN cak Imin bisa membantu Anies bersama PKS.
Jika ikhtiar2 itu sudah dijalankan namun PKS tetap sendirian sehingga tak dapat tiket, maka izinkan PKS mengambil altrrnatif lain, dan pesan utama: kita jangan cepat lupa pengorbanan PKS.
Oh iya, banyak yang bertanya kenapa bukan Mardani Ali Sera?
Beliau dapat amanah untuk terus bersuara di DPR, menjaga guru honorer, dan bersiap menjaga kualitas pendidikan Indonesia
Anies bukan orang partai, tidak layak jadi kandidat pilkada
Aneh aneh aja Luh...gokil luh
Pkb harus konsisten dong katanya dukung bapak anies baswedan kursinya naik karena popularitas pak anies baswedan.
Hanya omon²
Ini pkb, kan ingin mengambil anis, sedangkan kursinya pkb di jakarta sanfat minim..jadi hanya mengeles.
PKS benar benar rakus juga kekuasaam krn uda menentukan gubernur dan wakilnya hanya sepihak tanpa kompromi a tanpa rembukan dg koalisinya gimana pdp a kaum nasionalis mau mendukungnya kalau semuanya uda di tentukan sendiri
PKS Berkorban Lagi
Baru saja humas PKS menyebut nama Mohamad Sohibul Iman (MSI) muncul sebagai Calon Gubernur DKI Jakarta dari PKS, tiba-tiba saja partai berwarna putih oranye itu jadi bulan-bulanan. Bagaikan sansak tinju. Dihajar dan dipukul dari segala sudut.
PKS dianggap pengkhianat. Dituding sudah masuk angin. Dinilai telah haus kekuasaan. Disebut tak konsisten dan meninggalkan rakyat. Keputusan tidak mengusung Anies Baswedan menjadi penyebabnya.
Tiba-tiba saja kita lupa. Jelang Pilkada DKI 2017, tak ada nama Anies dalam radar partai manapun. Di detik-detik akhir baru beredar dan tahukah partai mana yang membuat itu terjadi? Ya PKS! Nama Mardani Ali Sera ditakedown sebagai cawagub oleh PKS. Diganti Anies dan wakilnya Sandiaga Uno. Keduanya kemudian terpilih.
Tiba-tiba kita lupa. Saat Sandiaga mundur sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta karena ikut Pilpres 2019 koalisi Geeindra PKS, kursinya kosong. Lalu sepakat diisi oleh kader PKS, karena kursi Wapres diisi oleh Sandi dari Gerindra. Tapi apa hasilnya? Kursi tersebut tak pernah diberikan ke PKS!
Tiba-tiba kita lupa. Sejak 2014, PKS konsisten menjadi oposisi. Sementara itu, semua partai tergoda masuk istana. Dan keistiqomahan PKS terus dibuktikan dengan mengusung Anies sebagai capres pada 2024.
Silakan cari. Adakah rekam jejak partai sekonsisten ini selama paska Orde Baru? Jawabannya: Tidak Ada! Tapi ironisnya, begitu cepat kita melupakannya. Terlalu banyak kita menuntut PKS. Berderet daftar permintaan kita.
Sementara itu, suara dan kursi PKS tak naik signifikan sejak jadi oposisi. Bahkan ketika mengusung Anies sekalipun.
Kalau sekarang PKS hadirkan kadernya sebagai calon pemimpin DKI Jakarta, itu hal normal dan wajar. Apalagi kader tersebut memang layak. Jadi ini bukan soal haus kekuasaan. Bukan pengkhianatan. Bukan pula soal PKS masuk angin. Atau bukan juga tentang PKS tak tahu diri.
Jadi, pahami PKS. Inilah saatnya kita mendukung PKS sebagai sebuah partai yang punya rekam jejak dan terbukti konsistensinya. Bukan karena faktor individu.
PKS sudah berhitung, ketika partai2 pengusung 01 bersiap meninggalkan Anies ke koalisi pemerintah, tapi PKS terus bangun komunikasi. Sampai tawaran menggiurkanpun hadir asalkan dukung RK bukan Anies.
Sekali lagi wajar jika partai pemenang DKI ini mecalonkan kadernya jadi Gubernur. Ya sangat wajar, dan sepatutnya Anies membantu sebagai timbal balik politik mendukung keputusan PKS.
Namun, lagi lagi PKS berkorban, PKS harus merelakan posisi Gubernur kembali diserahkan ke Anies dan Posisi MSI menjadi Wagub. Keputusan pengorbanan berulang ulang untuk Anies.
Namun, PKS juga sudah berhitung, ketika PKB dan Nasdem meninggalkan Anies, maka koalisi Jakarta tersisa PDIP. Gak mungkin PKS mengusung Anies sendirian, kurang kursi utk dapat tiket.
Insya Allah Anies Sohibul Iman akan segera dideklarsikan, berharap PKB ikut ambil bagian koalisi PKS, dengan tagline AMAN cak Imin bisa membantu Anies bersama PKS.
Jika ikhtiar2 itu sudah dijalankan namun PKS tetap sendirian sehingga tak dapat tiket, maka izinkan PKS mengambil altrrnatif lain, dan pesan utama: kita jangan cepat lupa pengorbanan PKS.
Oh iya, banyak yang bertanya kenapa bukan Mardani Ali Sera?
Beliau dapat amanah untuk terus bersuara di DPR, menjaga guru honorer, dan bersiap menjaga kualitas pendidikan Indonesia
Kasian pks ya..di nasional di sodok pkb udah gitu legowo aja, beda dgn demokrat geraam, pks tdk ada syarat apa2 untuk mendukung anies-imin, adduh.
Di2004 menang pileg dki kursi pimpinan diambil, sekarang menang pileg dgn kursi terbanyak tp langkahnya mao dijegal tdk bisa mencalonkan kadernya..semoga ada hikmah dah buat pks ya..
Semoga rakyat jakarta pinter melihat fenomena inih. Politik2 mungkin ini yg dibilang politik itu kejam yg ada untuk kepentingan pribadi dn golongan.
PKS barusan mengusung dari PKB. saat pilpres . skr saatnya ngusung kader sendiri
Puas omon² lagi
Hanya pak Anies Baswedan yang bisa memperbaiki bangsa ini ...Ewako pak Anies Baswedan kami selalu mendoakan supaya jadi pemimpin 🤲🤲🤲🤲🤲🤲🤲🤲🤲🤲🤲🤲🤲🤲🤲🤲
Anies - Tom Limbong
Pasangan sangat ideal..JakBar TL bisa kerahkan wni yg baik..JakUt..relawan miskin kota..dan jaringan rakyat termarginal di Jkt.
Ayo ..yg setuju berikan jempolnya ..
Pilpres lalu semua orang tau, itu tipu tipu. InsyAllah Anies menang di Pilgub Jakarta 1 putaran. Aamiin
Lebih tepatnya dengan bahasa yg tidak diperhalus
Pks membalas kelakuan pkb yg deal dibelakang layar tanpa ngmg tau2 deklarasi
Pks tggl ikut kl mau sekarang gantian pkb kalo mau ikut ya dukung anis iman😂
PKB belum secara resm mengusung Anies Baswedani
Masyarakat Jakarta sudah cerdas mereka memilih Calon Gubernur bukan Panatik Partai,
Klu kalah lagi jagan ribut lagi
Tapi utk skrg apa mau PKB di petakompli...?
Gara2 dinasty sbg contoh...politikus2 semakin berani loncat sana-sini, tanpa etika...yg penting kekuasaan dan duit...tanpa pedulikan perasaan pemilihnya...dg demikian oligarki2 hitam semakin enak mengatur mereka dan semakin jaya.. 😂😂
Dari dulu ya begitu, situ saja yg kagak tau, dulu cuma 3 partai, sekarang banyak partai, pecahan dari partai aPa kalo GK loncat2, kita mesti dewasa partai bukan aqidah, mana ada partai yg bersih, PKS yg katanya bersih, bisa korupsi daging, bisa jual narkoba di Aceh, santai aja ..
@@petualangjelajahalam Dari dulu jg tahu...indonesia isinya emang munafikun, wakaupun katanya religius...Reformasi 98 sebenarnya harapan...tp udah dirusak lg dg dinasty2 yg awalnya tk kabupaten..sekarang udah sampai presiden...
PKS NGERUSAK ANIES DGN MENJADIKAN IMAN WAKILNYA, GUE SEBAGAI PENDUKUNGNYA PAK ANIES JELAS² GK SETUJU BGT
PKS Berkorban Lagi
Baru saja humas PKS menyebut nama Mohamad Sohibul Iman (MSI) muncul sebagai Calon Gubernur DKI Jakarta dari PKS, tiba-tiba saja partai berwarna putih oranye itu jadi bulan-bulanan. Bagaikan sansak tinju. Dihajar dan dipukul dari segala sudut.
PKS dianggap pengkhianat. Dituding sudah masuk angin. Dinilai telah haus kekuasaan. Disebut tak konsisten dan meninggalkan rakyat. Keputusan tidak mengusung Anies Baswedan menjadi penyebabnya.
Tiba-tiba saja kita lupa. Jelang Pilkada DKI 2017, tak ada nama Anies dalam radar partai manapun. Di detik-detik akhir baru beredar dan tahukah partai mana yang membuat itu terjadi? Ya PKS! Nama Mardani Ali Sera ditakedown sebagai cawagub oleh PKS. Diganti Anies dan wakilnya Sandiaga Uno. Keduanya kemudian terpilih.
Tiba-tiba kita lupa. Saat Sandiaga mundur sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta karena ikut Pilpres 2019 koalisi Geeindra PKS, kursinya kosong. Lalu sepakat diisi oleh kader PKS, karena kursi Wapres diisi oleh Sandi dari Gerindra. Tapi apa hasilnya? Kursi tersebut tak pernah diberikan ke PKS!
Tiba-tiba kita lupa. Sejak 2014, PKS konsisten menjadi oposisi. Sementara itu, semua partai tergoda masuk istana. Dan keistiqomahan PKS terus dibuktikan dengan mengusung Anies sebagai capres pada 2024.
Silakan cari. Adakah rekam jejak partai sekonsisten ini selama paska Orde Baru? Jawabannya: Tidak Ada! Tapi ironisnya, begitu cepat kita melupakannya. Terlalu banyak kita menuntut PKS. Berderet daftar permintaan kita.
Sementara itu, suara dan kursi PKS tak naik signifikan sejak jadi oposisi. Bahkan ketika mengusung Anies sekalipun.
Kalau sekarang PKS hadirkan kadernya sebagai calon pemimpin DKI Jakarta, itu hal normal dan wajar. Apalagi kader tersebut memang layak. Jadi ini bukan soal haus kekuasaan. Bukan pengkhianatan. Bukan pula soal PKS masuk angin. Atau bukan juga tentang PKS tak tahu diri.
Jadi, pahami PKS. Inilah saatnya kita mendukung PKS sebagai sebuah partai yang punya rekam jejak dan terbukti konsistensinya. Bukan karena faktor individu.
PKS sudah berhitung, ketika partai2 pengusung 01 bersiap meninggalkan Anies ke koalisi pemerintah, tapi PKS terus bangun komunikasi. Sampai tawaran menggiurkanpun hadir asalkan dukung RK bukan Anies.
Sekali lagi wajar jika partai pemenang DKI ini mecalonkan kadernya jadi Gubernur. Ya sangat wajar, dan sepatutnya Anies membantu sebagai timbal balik politik mendukung keputusan PKS.
Namun, lagi lagi PKS berkorban, PKS harus merelakan posisi Gubernur kembali diserahkan ke Anies dan Posisi MSI menjadi Wagub. Keputusan pengorbanan berulang ulang untuk Anies.
Namun, PKS juga sudah berhitung, ketika PKB dan Nasdem meninggalkan Anies, maka koalisi Jakarta tersisa PDIP. Gak mungkin PKS mengusung Anies sendirian, kurang kursi utk dapat tiket.
Insya Allah Anies Sohibul Iman akan segera dideklarsikan, berharap PKB ikut ambil bagian koalisi PKS, dengan tagline AMAN cak Imin bisa membantu Anies bersama PKS.
Jika ikhtiar2 itu sudah dijalankan namun PKS tetap sendirian sehingga tak dapat tiket, maka izinkan PKS mengambil altrrnatif lain, dan pesan utama: kita jangan cepat lupa pengorbanan PKS.
Oh iya, banyak yang bertanya kenapa bukan Mardani Ali Sera?
Beliau dapat amanah untuk terus bersuara di DPR, menjaga guru honorer, dan bersiap menjaga kualitas pendidikan Indonesia
Terus mau lu PKS berkorban terus?
mosok pks pemenang pileg gak dapat cagub atau cawagub...
lebih lucu...
Basis PKS dan Anies itu Beririsan, Kalo Mau Menang Harus Memperluas Basis Masa, Kenapa Pilpres Kemarin AMIN kalah oleh Prabowo dijakarta ya karena PKS terlalu Egois Hanya Mementingkan Perolehan Kursi Pilegnya saja
@@literasidigital-j7y Itu gak masalah. kalau ada tambahan dukungan dari partai lain.
@@nmeci8820 Masalhanya Eamang Partai Lain Mau Dukung?
@@sidqiabdullahasyraf7569 menurut Survey Suara Pileg PKS dan Pilpres AMIN ga Linier, Artinnya PKS hanya Kerja Buat Naikin Kursi Pileg.Sedangkan Kursi Pileg PKB dan AMIN Hampir Linier di Semua Wilayah
@@sidqiabdullahasyraf7569 Semangat Menangin Partainya itu Namanya Egois, Makanya Suara Pileg PKS dan Pipres AMIN ga Linier di semua Wilayah, Jakarta AMIN kalah, Depok Kalah Juga, beda dengan PKB di Aceh PKB Menang AMIN juga Menang di JATIM PKB dapat 16%,AMIN juga16%
politik dagang sapi ... pks dibayar berapa ini untuk menghancurkan anies supaya gak menang pilkada dkj ?? norak sekali
Anda yang dibayar berapa untuk menebar kenecian THD PKS. Partai satu satunya oposisi THD rejim Jokowi.
Iya aneh bgt nih orang. PKS mau majuin kader nya malah disebut mau pecah belah
@@harigurutv6070rezim korupsi sapi, rezim pks
Hanya koruptor yang benci anies.
@@lebron-yo4ehini barisaN BANTENG pendukung harun masiku ?