🔴𝐀𝐠𝐚𝐫 𝐓𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐒𝐞𝐬𝐚𝐭..!!𝐔𝐦𝐚𝐭 𝐈𝐬𝐥𝐚𝐦 𝐖𝐚𝐣𝐢𝐛 𝐓𝐨𝐧𝐭𝐨𝐧 𝐈𝐧𝐢 𝐕𝐢𝐝𝐞𝐨 𝐈𝐧𝐢 𝐒𝐚𝐦𝐩𝐚𝐢 𝐒𝐞𝐥𝐞𝐬𝐚𝐢.👍

แชร์
ฝัง
  • เผยแพร่เมื่อ 16 ก.ย. 2024
  • Dalil.1.
    Pada bagian tengah Al-Quran yakni pada kalimat “ وَلْيَتَلَطَّف ", diberi pembeda dengan tulisan berwarna merah. Banyak pertanyaan kenapa kalimat tersebut beda. Benarkah ada hubungannya dengan tanda tetesan darah? Tentu kita yang terbiasa membaca Al-Quran atau waktu kita mengaji dulu, pasti tahu وَلْيَتَلَطَّفْ yang diberi tinta warna merah.
    Lafal tersebut terdapat pada Surat Al-Kahfi ayat 19. Sebenarnya bukan hanya warna tinta merah, ada juga yang berwarna hitam dengan tulisan yang dipertebal. Namun ada juga ditulis biasa seperti pada lafal lainnya. Hal yang pertama harus diketahui adalah perbedaan antara Mushaf Al-Quran dan Al-Quran itu sendiri.
    Mushaf Al-Quran merupakan medium perwujudan Al-Quran yang akan selalu mengalami modifikasi seiring berjalannya waktu. Sementara Al-Quran merupakan firman Allah SWT yang tidak akan berubah sampai kapanpun. Lantas, وَلْيَتَلَطَّفْ pada pertengahan Al-Quran ditulis dengan warna merah atau beda dengan lainnya?
    Kebanyakan Mushaf Al-Quran yang ada di Indonesia lebih dominan menyajikan lafal وَلْيَتَلَطَّفْ
    dengan warna merah. Mushaf ini dinamakan Mushaf Bombay, karena dicetak di Mumbai India. Kemudian diikuti oleh sebagian percetakan Indonesia, berikut contoh penulisan lafal وَلْيَتَلَطَّفْ
    Selain lafal وَلْيَتَلَطَّفْ
    yang berwarna merah, juga terdapat keterangan Nisful Alquran atau pertengahan Al-Quran. Dari keterangan ini, alasan dasar mengapa warna merah dipilih karena untuk membedakan sekaligus penanda bahwa lafal tersebut adalah pertengahan Al-Quran.
    Lafal وَلْيَتَلَطَّفْ
    sendiri memiliki arti Hendaklah Bersikap Lemah Lembut. Bagaimana dengan pendapat yang mengatakan bahwa penulisan warna merah ini sebagai tanda untuk mengenang tetesan darah Khalifah Utsman Bin Affan yang dibunuh saat memegang mushaf Al-Quran?
    Dalil.(2)
    .Dari berbagai catatan ulama seperti dalam kitab Tarikh Al Madzahib Al Islamiyah karangan Muhammad Abu Zahrah menyebutkan, bahwa memang betul Khalifah Utsman Bin Affan terbunuh ketika sedang membaca Al-Quran. Hal ini senada dengan bukti keberadaan Mushaf Al-Quran tertua di dunia yang disimpan di Museum Tashkent Uzbekistan. Menurut penjaga museum, Mushaf tersebut terdapat bekas ceceran darah Khalifah Utsman Bin Affan saat dibunuh. Namun, tetesan darah Khalifah Utsman Bin Affan itu terdapat di Surat Al-Baqarah bukan di Surat Al-Kahfi
    Dalil.2“Dari Amrah binti Artah menyebutkan bahwa, tetesan darah Khalifah Utsman Bin Affan byang menimpa Mushaf Al-Quran yang dibacanya terdapat di Surat Al-Baqarah ayat 137.”
    فَإِنْ آمَنُوا بِمِثْلِ مَا آمَنْتُمْ بِهِ فَقَدِ اهْتَدَوْا ۖ وَإِنْ تَوَلَّوْا فَإِنَّمَا هُمْ فِي شِقَاقٍ ۖ فَسَيَكْفِيكَهُمُ اللَّهُ ۚ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
    Dari uraian tersebut, alasan tulisan lafal وَلْيَتَلَطَّفْ
    Dengan tinta merah, untuk mengenang kematian Khalifah Utsman Bin Affan cenderung keliru atau tidak tepat, karena darah yang menetes di Mushaf Khalifah Utsman Bin Affan justru menunjukkan Surat Al-Baqarah bukan surat Al-Kahfi sebagai banyak kabar yang telah beredar.
    {HR.Imam Ahmad}
    Kesimpulan:1.
    Warna Merah pada وَلْيَتَلَطَّفْ adalah: Sebagai pertengahan Surat.
    2.Warna Merah pada Lafadz وَلْيَتَلَطَّفْ itu sebagai pengenang Kematian Sahabat Nabi yg bernama Usman bin Affan itu Hoax.❌👍
    Karena disaat Ustman bin Affan Itu dibunuh memang benar dalam keadaan membaca Mushaf Al-Qur'an.namun bukanlah ❌ Surat Al-Kahfi yg dibacanya melainkan Surat Al-Baqarah.137👍
    Demikianlah Kebenaran nya
    }وَاللَّهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَابِ{

ความคิดเห็น •