Adit Pecel Ndeso Bisnis Nasi Liwet, Digemari Bule Amerika

Setelah lulus sekolah perhotelan dan bekerja di beberapa hotel berbintang di Indonesia, tahun 2001 Aditya Setiawan mengadu nasib di Amerika.
Pekerjaan pertamanya, tidak seperti dia duga, menjadi tukang bersih ikan di pasar. Terus menerus bersentuhan dengan es pendingin ikan dan air panas, tangan Aditya sempat mengalami gangguan syaraf.
Dia kemudian mencoba peruntungan lain dengan pindah bekerja di restoran dan perusahaan jasa catering. Namun setiap kali pindah kerja dia harus memulai kembali dari pekerjaan paling bawah yaitu jadi tukang cuci piring.
Dengan keahliannya memasak, Aditya dan istri Irza Noer Hajati, memulai bisnis catering yang dinamai dengan Pecel Ndeso.
Pada satu kesempatan, cateringnya bekerjasama dengan sebuah organisasi di kota Philadelphia, untuk menyajikan makanan nasi liwet. Ternyata sambutan warga antusias. Warga diajari makan nasi liwet dengan tangan dan dikenalkan dengan berbagai makanan tradisional Indonesia yang digelar di atas daun pisang.
Kegiatan liwetan dengan bule Amerika berlanjut, bahkan ke tingkat yang lebih serius yaitu belajar masak makanan Indonesia.
---------
Serial podcast video "Ketika Hidup Diperjuangkan" mengangkat cerita inspiratif warga keturunan Indonesia yang tinggal di Amerika.
Tinggal di Amerika sering diidentikkan dengan kehidupan yang nyaman dengan kesejahteraan finansial yang lebih baik. Sebagian benar, sebagian tidak sepenuhnya benar.
Kami ajak Anda melihat perjuangan di balik kehidupan diaspora Indonesia di Amerika, apapun capaiannya dan pahit-getirnya lewat serial video podcast ini, dan berbagi inspirasi bahwa dalam susah dan senangnya hidup, selalu terdapat peluh perjuangan.
Kunjungi website kami 👉 www.voaindonesia.com
Ikuti VOA di akun media sosial lain:
Instagram: / voaindonesia
Facebook: / voaindonesia
Twitter: / voaindonesia

[@Julis9526]

Kalau tak salah dengar , tadi salah satu syarat untuk buka usaha adalah harus bisa akutansi dan diberi pelajaran / pengetahuan itu.
Ini yang saya suka , jadi petugas pajak dan atau bank tidak sulit untuk menetapkan pajak yang harus dibayar dan petugas bank pun akan lebih mudah menganalisa jika mengajukan pinjaman.

[@nanasupriatna6057]

KAMI BANGGA KULINER KHAS NUSANTARA INDONESIA MENDUNIA.

[@ainundiamond7526]

Sukses selalu Mas

[@rahmatabduljabar2491]

Adeum melihatnya

[@anggihprasetiawan6342]

Orang orang hebat

[@ErniBasri-xz7wp]

Smg kedepannya semakin bertambah sukses Amiin.

[@arfannasiru7423]

Ass wr wb. Mas Alam, apa khabar ???

[@mahbubjunaidi5026]

Mantab

[@yuricayahoo6758]

Yah ..... koq indonesian food-nya knp baru saat2 skrg.koq dulu sy pas msh seawoman carnival cruise line 15tahunan blm ada kios ini.piye piye too yo yo mas.

[@anadede3874]

Seruuuuuu liat bule makan pake tangan.

[@lydiapomerening6166]

😮👍🏻👏🏼🙏

[@petercs4926]

ya sebelum masakan indonesia disukai bule, masakan chinese, vietnamese, thailand, melayu... udah duluan disukai bule... jadi kesimpulannya, biasa aja.. sama seperti orang indonesia juga suka produk2 amerika seperti fast food, kopi starbaks, burger, pizza, pasta dll.

[@ainundiamond7526]

Bahan baku beli dimana Mas

[@user-pg8gs2ns7l]

Arek Manukan

[@tambunanbatak8661]

Kok kebanyaan yg sukses di negara Kapir..😅😅😅