kembangan utara .jakarta barat hadir.. salam ustadz ,, semoga rakyat indonesia semakin tau jelas dan cerdas..bisa di katakan .Tuhan itu bisa di rasakan di alam dan bentuk metamistik.
Ini Lebih tinggi Levelnya.... Mantap..... Ustadz Nuruddin dan Pak Gembul Harus tambah lagi belajar dan lebih tawadhuk dan Bijak supaya Umat tidak bingung dan tercerahkan.... Wallahu 'Alam
Pak Gembul menginginkan debat dg konsep obrolan santai seperti pocast diatas. Cuman d pihak UN menghadirkan konsep debat sebagai seorang petarung di atas ring dalam podium. Sehingga terjadilah polemik kubu2an setelah perdebatan tsb selesai.
Berbeda dengan iman atau hal2 yg bersifat dogmatic, sisi lain dari teori ilmiah itu adalah adanya skeptisme, selalu berkembang menurut zaman, serta kebenaran tidak bersifat mutlak atau bisa saja salah. Bagaimana menerapkan karakteristik ilmiah itu dalam konsep ketuhanan? Ilmiah itu adalah persepsi dari akal fikiran manusia. Bagaimana menerangkan bahwa persepsi akal fikiran manusia itu sempurna dan tanpa cela? Sudahlah.. bahwa agama beserta ajaran agama itu adalah dogmatic. Dogmatic juga bukan berarti tidak akai akal fikiran kok. Tapi, akal fikiran disini berfungsi untuk tidak berlawanan dengan dogma2 agama. Jika akal fikiran itu ada kecenderungan untuk berlawanan, maka jangan gunakan itu. Gunakan iman saja. 😊
Definisi scientific (ilmiah) saat ini memang mengikuti definisi dari Western dengan filsafat empiricism nya karena dunia Barat lah yang menguasai science and technologies. Ini juga dibahas oleh habib Muhsin Labib di video di atas. Nah, dengan definisi ilmiah seperti itulah, yang mengharuskan adanya empirical evidence, maka keberadaan Tuhan gabisa dibuktikan secara scientific, percis seperti pendapat Guru Gembul (GG). Sementara Ustadz Nuruddin (UN) berpendapat keberadaan Tuhan bisa dibuktikan secara "rasional", dan inilah ilmiah menurut UN, which is jelas berbeda definisi dengan ilmiah nya GG. Jadi debat UN vs GG itu ibarat jaka sembung aja sih sebenarnya 😊 Seharusnya UN yang ahli filsafat dan udah baca buku Falsafatuna, ngga me-madan-kan rationalism dengan scientific, karena pembuktian keberadaan Tuhan menurut Falsafatuna adalah dengan metodologi filsafat dispossessionism, bukan filsafat rationalism dan bukan juga empiricism (seperti pemahamannya GG). Dugaan gua, GG ga paham apa itu filsafat dispossessionism yang bisa menutupi kelemahan-kelemahan (flaws) dari metodologi filsafat rationalism as well as empiricism. Harusnya UN menggunakan istilah dispossessional instead of rational. Dengan istilah ini, GG akan bertanya "apa itu dispossessional", then UN tinggal menjelaskan aja sesuai buku Falsafatuna. Debat selesai lebih awal dengan damai sejahtera penuh persaudaraan.. Gitu aja kok repot 😃 Wallahu a'lam 🙏
Kalo ilmiah itu harus empirisme, jangankan Tuhan... Ilmu2 sosial seperti sejarah, antropologi, psikologi, dll. maka semua tidak ilmiah... Konsekuensi nya semua skripsi, tesis, dan disertasi non-sains, itu harus disebut "Karya Tidak Ilmiah"
@@nonsense2457 Ilmu-ilmu sosial bisa didekati dengan observasi, pengumpulan data, dan survei. Sedangkan psikologi memang punya problem demonstrabillity.
Dalam diagnosis psikologi, diperlukan observasi, wawancara, dan asasmen sebelum mendiagnosis, dan itu adalah metode empiris. Ketidak ilmiahannya dimana?
@@02.achmadtriajinugroho41 nah berarti empiris kebagi lg dong, empiris sains dan empiris observasi survei, empiris sains ya objektif, empiris observasi survei itu subjektif. Mana yg lebih kuat.😅
Sesuatu yg bisa dipelajari dan bisa diketahui itu disebut ilmu pengetahuan tapi tdk setiap ilmu pengetahuan bisa disebut ilmiah karena ilmu pengetahuan itu hanya ada dua yg ilmiah dan non ilmiah org yg ahli dlm bidang ilmu yg bersifat ilmiah itu disebut ulama atau ilmuwan saintis. Org yg ahli dlm ilmu non ilmiah disebut almusyaqofiun yaitu para cendikiawan, sastrawan, budayawan, agamawan, humaniora, sosiologi dst...
Apapaun yg anda bayangkan ttg surga sesungguhnya itu bukan surga. Surga dibayangkan aja tidak bisa, apalagi di ilmiahkan. Surga aja ga bisa di 'bayangkan' atau di sangkakan, apalagi Tuhan Sang Pencipta Surga.
Akal butuh data indrawi Bahkan akal saat menghayal pun masih membutuhkan data historis dari indrawi. Kalau akal bisa langsung mengenal Allah, lantas buat apa Allah mengutus para Nabi? Para Nabi dtg dgn BUKTI NYATA, meaning,bukti yg bisa dibuktikan secara indrawi Para Nabi datang utk MENGENALKAN manusia dgn penciptanya
Penjelasan ini khusus yg sudah berima(Islam) dari lahir. Bagaimana yg belum. Jika paman nya nabi selalu dekat dengan nya, lantas mengapa tidak beriman? Hidayah
@@cenel2an berarti anda tidak paham definisi "ada" klu paham tentu tidak akan mengatakan ada sumbernya ketiadaan ,bagaimana mungkin ketidak adaan bisa menimbulkan ada.
itu tergantung dan harus di sepakati terlebih dalu rasional itu apa? Apakah Rasional Mengikuti Kaidah-Kaidah yang Saintifik, Atau Rasional Non-saintifik. Jika boleh memberi pandangan, Apakah Tuhan itu Rasional? Jika Rasional Saintifik, Maka Jawabanya Tidak. Jika Rasional Non-saintifik, Maka bisa dianggap rasional. Misalkan, ditanya kenapa Jika Rasional Non-saintifik, Maka bisa dianggap rasional? Hal ini sebenarnya bisa dirasionalkan, seperti Jika Meja ini bisa menjadi bentuk yang seperti ini(Bentuk Meja), maka ada pembuat meja tersebut. Sehingga argument ini masuk akal dan bisa dianggap rasional, karena berdasarkan pengalaman pribadi kita benda-benda dirumah kita, alat-alat yang kita gunakan, itu menjadi ada karena ada Tukang/Teknisi yang membuatnya/yang menciptakannya. Sehingga berdasarkan pengalaman-pengalaman persepsi sebelumnya itu maka mengganggap Alam Semesta ini pun ada Sang Penciptanya bisa dianggap Rasional. Namun, Hal ini tidak akan bisa Jika menggunakan Rasional Saintifik. Yang mana Rasional Saintifik mengunakan Pengalaman Empiris, observasi, Verifikasi, Data dan Bukti-Bukti Empiris lainnya yang dapat diamati dan di kaji ulang, dengan hasil pengujian yang harus konsisten. Jika meja dan alal-alat yang kita gunakan, dapat kita lacak, lihat dan amati pembuatannya dan dari pengalaman itu kita bisa menyimpulkan alat-alat itu ada karena ada pembuatnya, maka apakah kita: Apakah kita pernah atau punya pengalaman empiris seperti melihat, mengamati dan menyediakan bukti empiris tersebut saat Tuhan sedang menciptakan Alam Semesta dan seisinya? Dapatkah kita meminta Tuhan membuat alam semesta lainnya dan kita amati bagaimana proces Tuhan membuat alam semesta tersebut? (Jika ini tukang kayu untuk membuat meja, maka tentu saja bisa dan bisa kita dokomentasikan dengan Video dan Foto) Adakah Data-data yang dapat di observasi, verifikasi secara empiris bahwa Tuhan secara langsung menciptakan alam semesta? bukti-bukti yang benar-benar dapat dibuktikan secara Saintifik? Na hal-hal inilah yang menjadi perdebatan hangat saat-saat ini. sehingga Tuhan Rasional atau tidak itu, akan sangat bergantung pada variable yang kita pilih.
udahlah, percaya ajah... itu semua dogma...kagak bisa di ilmiah kan, kagak usah dipikirin, kecuali kalo agama elu itu pilihan, seperti pak Dahlan Isk......
Komen dungu 😂😂 Ilmiah itu melalui metodologi untuk memahami yang natural. jadi kalau loe pake metode ilmiah untuk memahami yang tidak natural ya gak bisa karena metodenya memang hanya untuk yang natural. untuk yang diluar natural itu pakai NALAR akal sehat karena dengan itu bisa falsifikasi hal yang tidak masuk dalam kategori natural. namanya deduktif reasoning yang menjadi basis scientist untuk bisa melakukan metodologi ilmiah yng induktif.. begitu Dungu dipelihara 😂😂😂
alloh humma sholli a’la muhammad wa’ala ali muhammad, salam yaa abubakar, wa umar, wa usman, wa ali🤲🏻
Semoga Allah melindungi ust2 kita di jalan kebenaran ,simak sampai habis 👍👍👍
Aamiin
Allohummah sholli ala Muhammad waali Muhammad
SYUKRON USTAD. SANGAT MENCERAHKAN. Sangat meresapi guru favorit ❤
Salam teruntuk pecinta ilmu... Ustadz DR. Muhsin Labib 🙏
kembangan utara .jakarta barat hadir.. salam ustadz ,, semoga rakyat indonesia semakin tau jelas dan cerdas..bisa di katakan .Tuhan itu bisa di rasakan di alam dan bentuk metamistik.
Tuhan itu dirasakan di alam dan bentuk metamistik. Artinya tidak ilmiah.
Itu disebut shbyektif
Itu disebut shbyektif
Masyarakat Spiritual Indonesia ( RASI ) hadir !!...
Sehat-sehat Ustadz semuanya ❤❤❤
Probolinggo hadir Ustadz. Sangat mencerahkan... Salam wa rahmah...
Sepertinya Alkurba TV perlu undang Ust Nuruddin, Guru Gembul dan Ust Labib untuk pencerahan filsafat ketuhanan.
Masya Allah ...👍
Matursuwun ustad
Sukroon ilmu2nya Ustad..❤❤
Nyimak ❤
Luar biasa
Subhanallah Alhamdulillah Situbondo menyimak
jelas dan kongkret
MashaAllah❤
Mencerahkan
Masyaallah ...👍🙏
Lawang Menyimak
Masya Allah...
Sangat bermanfaat sekali
👍👍👍👍👍
Ini Lebih tinggi Levelnya.... Mantap..... Ustadz Nuruddin dan Pak Gembul Harus tambah lagi belajar dan lebih tawadhuk dan Bijak supaya Umat tidak bingung dan tercerahkan.... Wallahu 'Alam
Pak Gembul menginginkan debat dg konsep obrolan santai seperti pocast diatas.
Cuman d pihak UN menghadirkan konsep debat sebagai seorang petarung di atas ring dalam podium.
Sehingga terjadilah polemik kubu2an setelah perdebatan tsb selesai.
Nurudin TDK perlu lah ,,Nurudin ilmunya sudah banyak banget ..kalo pak GG itu harus lebih banyak belajar lagi
@@indonesiankri5119pk Udin logika falacy
Non ilmiah dikleim ilmiah
Ahli filsafat tp gk bisa mikir sendiri... 😊
@@nazwa7420 gpp lah yg penting refrensinya banyak
حفظكما الله يااستاذانا
Nyimak ilmu
Ilmu yg luar biasa
Alhmdullila Aamiin
❤❤❤❤
🎉❤
Sangat mencerahkan اللهم صل على محمد وال محمد
Berbeda dengan iman atau hal2 yg bersifat dogmatic, sisi lain dari teori ilmiah itu adalah adanya skeptisme, selalu berkembang menurut zaman, serta kebenaran tidak bersifat mutlak atau bisa saja salah.
Bagaimana menerapkan karakteristik ilmiah itu dalam konsep ketuhanan?
Ilmiah itu adalah persepsi dari akal fikiran manusia. Bagaimana menerangkan bahwa persepsi akal fikiran manusia itu sempurna dan tanpa cela?
Sudahlah.. bahwa agama beserta ajaran agama itu adalah dogmatic. Dogmatic juga bukan berarti tidak akai akal fikiran kok. Tapi, akal fikiran disini berfungsi untuk tidak berlawanan dengan dogma2 agama. Jika akal fikiran itu ada kecenderungan untuk berlawanan, maka jangan gunakan itu. Gunakan iman saja. 😊
Top markotop ❤❤
Definisi scientific (ilmiah) saat ini memang mengikuti definisi dari Western dengan filsafat empiricism nya karena dunia Barat lah yang menguasai science and technologies. Ini juga dibahas oleh habib Muhsin Labib di video di atas. Nah, dengan definisi ilmiah seperti itulah, yang mengharuskan adanya empirical evidence, maka keberadaan Tuhan gabisa dibuktikan secara scientific, percis seperti pendapat Guru Gembul (GG). Sementara Ustadz Nuruddin (UN) berpendapat keberadaan Tuhan bisa dibuktikan secara "rasional", dan inilah ilmiah menurut UN, which is jelas berbeda definisi dengan ilmiah nya GG. Jadi debat UN vs GG itu ibarat jaka sembung aja sih sebenarnya 😊 Seharusnya UN yang ahli filsafat dan udah baca buku Falsafatuna, ngga me-madan-kan rationalism dengan scientific, karena pembuktian keberadaan Tuhan menurut Falsafatuna adalah dengan metodologi filsafat dispossessionism, bukan filsafat rationalism dan bukan juga empiricism (seperti pemahamannya GG). Dugaan gua, GG ga paham apa itu filsafat dispossessionism yang bisa menutupi kelemahan-kelemahan (flaws) dari metodologi filsafat rationalism as well as empiricism. Harusnya UN menggunakan istilah dispossessional instead of rational. Dengan istilah ini, GG akan bertanya "apa itu dispossessional", then UN tinggal menjelaskan aja sesuai buku Falsafatuna. Debat selesai lebih awal dengan damai sejahtera penuh persaudaraan.. Gitu aja kok repot 😃 Wallahu a'lam 🙏
HST Hadir
Kalo ilmiah itu harus empirisme, jangankan Tuhan... Ilmu2 sosial seperti sejarah, antropologi, psikologi, dll. maka semua tidak ilmiah... Konsekuensi nya semua skripsi, tesis, dan disertasi non-sains, itu harus disebut "Karya Tidak Ilmiah"
Logika aneh
@@nonsense2457
Ilmu-ilmu sosial bisa didekati dengan observasi, pengumpulan data, dan survei. Sedangkan psikologi memang punya problem demonstrabillity.
Gak pernah kuliah di universitas ya sampean. Pasntas gak paham
Dalam diagnosis psikologi, diperlukan observasi, wawancara, dan asasmen sebelum mendiagnosis, dan itu adalah metode empiris. Ketidak ilmiahannya dimana?
@@02.achmadtriajinugroho41 nah berarti empiris kebagi lg dong, empiris sains dan empiris observasi survei, empiris sains ya objektif, empiris observasi survei itu subjektif. Mana yg lebih kuat.😅
Sesuatu yg bisa dipelajari dan bisa diketahui itu disebut ilmu pengetahuan tapi tdk setiap ilmu pengetahuan bisa disebut ilmiah karena ilmu pengetahuan itu hanya ada dua yg ilmiah dan non ilmiah org yg ahli dlm bidang ilmu yg bersifat ilmiah itu disebut ulama atau ilmuwan saintis.
Org yg ahli dlm ilmu non ilmiah disebut almusyaqofiun yaitu para cendikiawan, sastrawan, budayawan, agamawan, humaniora, sosiologi dst...
Inilah bantahan untuk si nurudin yg lulusan al azhar itu,😂😂
Apapaun yg anda bayangkan ttg surga sesungguhnya itu bukan surga. Surga dibayangkan aja tidak bisa, apalagi di ilmiahkan.
Surga aja ga bisa di 'bayangkan' atau di sangkakan, apalagi Tuhan Sang Pencipta Surga.
Ini jalur HAQ
Ilmiah itu tdk ada kaitan dgn Barat timur imiah hrs bisa dobuktikan kebenaran nya dan bukti itu hrs bisa diterima semua pihak bkn klaim sepihak.
Akal butuh data indrawi
Bahkan akal saat menghayal pun masih membutuhkan data historis dari indrawi.
Kalau akal bisa langsung mengenal Allah, lantas buat apa Allah mengutus para Nabi?
Para Nabi dtg dgn BUKTI NYATA, meaning,bukti yg bisa dibuktikan secara indrawi
Para Nabi datang utk MENGENALKAN manusia dgn penciptanya
Penjelasan ini khusus yg sudah berima(Islam) dari lahir. Bagaimana yg belum. Jika paman nya nabi selalu dekat dengan nya, lantas mengapa tidak beriman? Hidayah
Data indrawi secara eksistensi sangat banyak secara matematis , jelas
Kamu salah tangkap bro
Pertama kali yg diciptakan Tuhan adalah ketiadaan, lalu dri ketiadaan itu , Tuhan menciptakan ciptaan lainnya.👽
Kok bisa ketiadaan dijadikan sumber penciptaan😅
@mahdiyakarimacom stop, anda tidak akan mampu memikirkannya, lanjutkan sja hedonis mu manjakan jasmani mu dan jangan lupa berderma.👽
Katanya.....
@@mahdiyakarimacom awalnya anda tidak ada , sekarang ada ,dan nanti anda tiada.
@@cenel2an berarti anda tidak paham definisi "ada" klu paham tentu tidak akan mengatakan ada sumbernya ketiadaan ,bagaimana mungkin ketidak adaan bisa menimbulkan ada.
Bahasanya lebih disederhanakan donk buat org2 dasar biar ga nyasar
Tuhan ada sebelum kata ada diciptakan.. Semoga paham.. 🤣🤣🤣
@serigala11 hayah intinya yang disebut ADA itu adalah Tuhan, dialah pemilik ADA hehe
@@Jecxwolf masih ribet. Sederhanain lg. Tuhan lah yg menciptakan alam semesta dri ketiadaan.😅
lebih pasnya keberadaan Tuhanitu rasional apa tidak?
itu tergantung dan harus di sepakati terlebih dalu rasional itu apa?
Apakah Rasional Mengikuti Kaidah-Kaidah yang Saintifik, Atau Rasional Non-saintifik.
Jika boleh memberi pandangan, Apakah Tuhan itu Rasional?
Jika Rasional Saintifik, Maka Jawabanya Tidak.
Jika Rasional Non-saintifik, Maka bisa dianggap rasional.
Misalkan, ditanya kenapa Jika Rasional Non-saintifik, Maka bisa dianggap rasional?
Hal ini sebenarnya bisa dirasionalkan, seperti Jika Meja ini bisa menjadi bentuk yang seperti ini(Bentuk Meja), maka ada pembuat meja tersebut. Sehingga argument ini masuk akal dan bisa dianggap rasional, karena berdasarkan pengalaman pribadi kita benda-benda dirumah kita, alat-alat yang kita gunakan, itu menjadi ada karena ada Tukang/Teknisi yang membuatnya/yang menciptakannya. Sehingga berdasarkan pengalaman-pengalaman persepsi sebelumnya itu maka mengganggap Alam Semesta ini pun ada Sang Penciptanya bisa dianggap Rasional.
Namun, Hal ini tidak akan bisa Jika menggunakan Rasional Saintifik.
Yang mana Rasional Saintifik mengunakan Pengalaman Empiris, observasi, Verifikasi, Data dan Bukti-Bukti Empiris lainnya yang dapat diamati dan di kaji ulang, dengan hasil pengujian yang harus konsisten.
Jika meja dan alal-alat yang kita gunakan, dapat kita lacak, lihat dan amati pembuatannya dan dari pengalaman itu kita bisa menyimpulkan alat-alat itu ada karena ada pembuatnya, maka apakah kita:
Apakah kita pernah atau punya pengalaman empiris seperti melihat, mengamati dan menyediakan bukti empiris tersebut saat Tuhan sedang menciptakan Alam Semesta dan seisinya?
Dapatkah kita meminta Tuhan membuat alam semesta lainnya dan kita amati bagaimana proces Tuhan membuat alam semesta tersebut? (Jika ini tukang kayu untuk membuat meja, maka tentu saja bisa dan bisa kita dokomentasikan dengan Video dan Foto)
Adakah Data-data yang dapat di observasi, verifikasi secara empiris bahwa Tuhan secara langsung menciptakan alam semesta? bukti-bukti yang benar-benar dapat dibuktikan secara Saintifik?
Na hal-hal inilah yang menjadi perdebatan hangat saat-saat ini. sehingga Tuhan Rasional atau tidak itu, akan sangat bergantung pada variable yang kita pilih.
Tuhan ada di element irrasional karena keberadaannya tidak terikat ruang dan waktu
Rasional tp tdk ilmiah
airnya kok banyak banget ya
Itu menunjukkan Air nya ilmiah bangets bagi orang yg melihat nya 😂
Tuhan belum ilmiah untuk saat ini
Dongeng fiksi
Dongeng fiksi dikleim ilmiah😁
kirakira ... kenapa ya ust ..semua yg disebut tidak ilmiah seakan stigmanya hina sekali dimata pembela.? padahal bisa jadi itu di atas ilmiah.
udahlah, percaya ajah... itu semua dogma...kagak bisa di ilmiah kan, kagak usah dipikirin, kecuali kalo agama elu itu pilihan, seperti pak Dahlan Isk......
Komen dungu 😂😂 Ilmiah itu melalui metodologi untuk memahami yang natural. jadi kalau loe pake metode ilmiah untuk memahami yang tidak natural ya gak bisa karena metodenya memang hanya untuk yang natural. untuk yang diluar natural itu pakai NALAR akal sehat karena dengan itu bisa falsifikasi hal yang tidak masuk dalam kategori natural. namanya deduktif reasoning yang menjadi basis scientist untuk bisa melakukan metodologi ilmiah yng induktif.. begitu Dungu dipelihara 😂😂😂