Ayo Belajar terus firman TUHAN. Agar kita pandai dan Bijak. Dan Mengenal TUHAN Kita sedalam dalamnya. Itu yg TUHAN Mau. Jadilah Bijak ya.. Amin. Gbu all
Terimakasih inang Pdt. Friska Simanjuntak atas renungan Firman Tuhan yg ditaburkan pagi hari ini. Kiranya kita bisa rendah hati, saling mendoakan , saling mendukung karena kita sudah belajar dari Kristus Jesus. Amin TYM
Perubahan (menambah atau mengurangi firman tuhan baik secara tekstual ataupun makna) atau yang diistilahkan tahrif terhadap kitab suci yang disebut sebagai firman Tuhan memiliki dampak yang sangat besar, baik dalam aspek iman, spiritual, teologis, maupun sosial. Berikut adalah beberapa dampak dari tindakan tersebut: 1. Kehilangan Keaslian Pesan Ilahi Ketika teks dan makna firman Tuhan diubah, pesan aslinya yang diturunkan oleh Tuhan menjadi tidak murni lagi. Ini berarti umat tidak lagi menerima petunjuk sebagaimana yang dimaksudkan oleh Sang Pencipta. Hal ini dapat menyebabkan penyimpangan dalam ibadah, moral, dan hukum. 2. Perpecahan di Kalangan Umat Perubahan pada teks suci sering kali melahirkan perbedaan tafsir yang tajam di kalangan pengikutnya. Perbedaan ini dapat berkembang menjadi perpecahan dan konflik teologis, seperti yang terjadi dalam sejarah agama-agama yang memiliki banyak versi kitab suci. Contohnya, munculnya berbagai sekte dalam Kekristenan seperti Katolik, Protestan, Ortodoks, dan lainnya, yang sebagian besar disebabkan oleh perbedaan pemahaman atas teks yang telah berubah. 3. Keraguan terhadap Keotentikan Firman Ketika manusia mengetahui bahwa kitab suci telah diubah, kepercayaan terhadap kitab tersebut sebagai firman Tuhan menjadi berkurang. Ini menimbulkan skeptisisme terhadap ajaran agama tersebut, bahkan dapat menjauhkan orang dari keimanan. 4. Manipulasi untuk Kepentingan Duniawi Perubahan pada kitab suci sering kali dimotivasi oleh keinginan untuk mendukung agenda tertentu, baik politik, sosial, maupun ekonomi. Akibatnya, kitab suci kehilangan fungsi utamanya sebagai pedoman moral universal dan malah menjadi alat legitimasi untuk kepentingan individu atau kelompok tertentu. 5. Tidak Konsistennya Ajaran Moral dan Hukum Ketika teks kitab suci diubah, ajaran moral dan hukum yang dihasilkannya juga menjadi tidak konsisten. Ini menyebabkan umat tidak lagi memiliki pegangan yang pasti dalam menjalani kehidupan. Dalam beberapa kasus, ini dapat menimbulkan kebingungan antara apa yang benar dan salah menurut Tuhan. 6. Berbeda dengan Janji Pemeliharaan Ilahi Jika sesuatu diklaim sebagai firman Tuhan tetapi tidak dijaga keasliannya, maka hal tersebut bertentangan dengan sifat Tuhan yang Maha Menjaga dan Maha Kuasa. Ini menunjukkan adanya perbedaan fundamental dengan Al-Qur'an, di mana Allah menegaskan dalam Surah Al-Hijr ayat 9: > "Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al-Qur'an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya." Dengan janji ini, Al-Qur'an tetap terjaga keasliannya, baik dari segi teks maupun maknanya, meskipun sudah berabad-abad berlalu. 7. Hilangnya Relevansi Kitab sebagai Petunjuk Hidup Kitab yang telah diubah tidak lagi bisa menjadi panduan yang relevan dan otoritatif, karena tidak lagi mencerminkan kehendak Tuhan yang sejati. Hal ini berpotensi membuat umat mencari petunjuk di luar kitab tersebut, yang bisa jadi justru menyesatkan. Pelajaran dari Fenomena Tahrif Fenomena ini menegaskan pentingnya perlindungan ilahi terhadap wahyu, sebagaimana Allah menjaga Al-Qur'an. Bagi umat Islam, hal ini menjadi bukti keunikan Al-Qur'an sebagai firman Allah yang otentik dan terpelihara. Selain itu, hal ini juga menjadi pelajaran untuk tidak memanipulasi agama demi kepentingan duniawi dan menjaga keikhlasan dalam beragama. Sejarah tahrif menunjukkan bahwa manusia cenderung lemah dan memiliki hawa nafsu, sehingga perlindungan Tuhan atas wahyu adalah kebutuhan yang mutlak.™
Shalom Saudara Saudara ku. Semua kita manusia lahir di dalam dosa (Maz.51:7 ; Rom.5:12) - roh kita terpisah dari ALLAH (kematian rohani). Itulah sebabnya kita selalu SADAR akan dosa kita dan jadinya, secara terus-menerus - memohon mohon belas kasih TUHAN untuk mengampuni kita. OLEH ANUGERAH ALLAH kita yang PERCAYA kepada YESUS KRISTUS - DIA lahirkan kembali > Roh Anak Tunggal NYA, DIA suruh ke dalam hati kita >>> kita menjadi anak anak ALLAH > di dalam kita ada manusia baru/ciptaan baru....... Yang terbukti dari, yang tadinya kita selalu SADAR akan dosa dosa kita - sekarang setelah mengalami kelahiran kembali, kita di merdekakan dari KESADARAN keberdosaan itu DAN ALLAH berikan KESADARAN BARU yaitu : Setiap orang yang lahir dari ALLAH, tidak berbuat dosa lagi ; SEBAB BENIH ILAHI tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari ALLAH 1Yoh.3:9 ; 1Yoh.5:18. INILAH YANG ALLAH PERBUAT bagi kita YANG MAU, dengan ITU nama kita TERTULIS dalam Kitab Kehidupan Filipi 4:3;Wah.20:15
Amin puji Tuhan🙏🙏🙏
Ayo Belajar terus firman TUHAN.
Agar kita pandai dan Bijak.
Dan Mengenal TUHAN Kita sedalam dalamnya.
Itu yg TUHAN Mau.
Jadilah Bijak ya..
Amin.
Gbu all
Syalom slmt pagi sdr/i trksh Tuhan Yesus memberkati kita semua slmt mengikuti renungan pagi hr ini salam sehat sll horas ma di hita sude
Amiin Trimaksh inang pdt buat sapaan firman Tuhan pagi ini selmt melayani Tuhan memberkati 🙏
Selamat pagi
Terimakasih firman-nya inang
Amin.
Terimakasih Inang 🙏🏻
Terimakasih firman nya inang Pdt Friska Simanjuntak , semoga semakin kekuatan buat kami .
Terima kasih inang atas renungan yg disampaikan, semoga dpt melakukannya dlm kehidupan
Terimakasih inang Pdt. Friska Simanjuntak atas renungan Firman Tuhan yg ditaburkan pagi hari ini. Kiranya kita bisa rendah hati, saling mendoakan , saling mendukung karena kita sudah belajar dari Kristus Jesus. Amin TYM
Amen.❤
Perubahan (menambah atau mengurangi firman tuhan baik secara tekstual ataupun makna) atau yang diistilahkan tahrif terhadap kitab suci yang disebut sebagai firman Tuhan memiliki dampak yang sangat besar, baik dalam aspek iman, spiritual, teologis, maupun sosial. Berikut adalah beberapa dampak dari tindakan tersebut:
1. Kehilangan Keaslian Pesan Ilahi
Ketika teks dan makna firman Tuhan diubah, pesan aslinya yang diturunkan oleh Tuhan menjadi tidak murni lagi. Ini berarti umat tidak lagi menerima petunjuk sebagaimana yang dimaksudkan oleh Sang Pencipta. Hal ini dapat menyebabkan penyimpangan dalam ibadah, moral, dan hukum.
2. Perpecahan di Kalangan Umat
Perubahan pada teks suci sering kali melahirkan perbedaan tafsir yang tajam di kalangan pengikutnya. Perbedaan ini dapat berkembang menjadi perpecahan dan konflik teologis, seperti yang terjadi dalam sejarah agama-agama yang memiliki banyak versi kitab suci. Contohnya, munculnya berbagai sekte dalam Kekristenan seperti Katolik, Protestan, Ortodoks, dan lainnya, yang sebagian besar disebabkan oleh perbedaan pemahaman atas teks yang telah berubah.
3. Keraguan terhadap Keotentikan Firman
Ketika manusia mengetahui bahwa kitab suci telah diubah, kepercayaan terhadap kitab tersebut sebagai firman Tuhan menjadi berkurang. Ini menimbulkan skeptisisme terhadap ajaran agama tersebut, bahkan dapat menjauhkan orang dari keimanan.
4. Manipulasi untuk Kepentingan Duniawi
Perubahan pada kitab suci sering kali dimotivasi oleh keinginan untuk mendukung agenda tertentu, baik politik, sosial, maupun ekonomi. Akibatnya, kitab suci kehilangan fungsi utamanya sebagai pedoman moral universal dan malah menjadi alat legitimasi untuk kepentingan individu atau kelompok tertentu.
5. Tidak Konsistennya Ajaran Moral dan Hukum
Ketika teks kitab suci diubah, ajaran moral dan hukum yang dihasilkannya juga menjadi tidak konsisten. Ini menyebabkan umat tidak lagi memiliki pegangan yang pasti dalam menjalani kehidupan. Dalam beberapa kasus, ini dapat menimbulkan kebingungan antara apa yang benar dan salah menurut Tuhan.
6. Berbeda dengan Janji Pemeliharaan Ilahi
Jika sesuatu diklaim sebagai firman Tuhan tetapi tidak dijaga keasliannya, maka hal tersebut bertentangan dengan sifat Tuhan yang Maha Menjaga dan Maha Kuasa. Ini menunjukkan adanya perbedaan fundamental dengan Al-Qur'an, di mana Allah menegaskan dalam Surah Al-Hijr ayat 9:
> "Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al-Qur'an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya."
Dengan janji ini, Al-Qur'an tetap terjaga keasliannya, baik dari segi teks maupun maknanya, meskipun sudah berabad-abad berlalu.
7. Hilangnya Relevansi Kitab sebagai Petunjuk Hidup
Kitab yang telah diubah tidak lagi bisa menjadi panduan yang relevan dan otoritatif, karena tidak lagi mencerminkan kehendak Tuhan yang sejati. Hal ini berpotensi membuat umat mencari petunjuk di luar kitab tersebut, yang bisa jadi justru menyesatkan.
Pelajaran dari Fenomena Tahrif
Fenomena ini menegaskan pentingnya perlindungan ilahi terhadap wahyu, sebagaimana Allah menjaga Al-Qur'an. Bagi umat Islam, hal ini menjadi bukti keunikan Al-Qur'an sebagai firman Allah yang otentik dan terpelihara. Selain itu, hal ini juga menjadi pelajaran untuk tidak memanipulasi agama demi kepentingan duniawi dan menjaga keikhlasan dalam beragama.
Sejarah tahrif menunjukkan bahwa manusia cenderung lemah dan memiliki hawa nafsu, sehingga perlindungan Tuhan atas wahyu adalah kebutuhan yang mutlak.™
Shalom Saudara Saudara ku.
Semua kita manusia lahir di dalam dosa (Maz.51:7 ; Rom.5:12) - roh kita terpisah dari ALLAH (kematian rohani).
Itulah sebabnya kita selalu SADAR akan dosa kita dan jadinya, secara terus-menerus -
memohon mohon belas kasih TUHAN untuk mengampuni kita. OLEH ANUGERAH ALLAH kita yang PERCAYA kepada YESUS KRISTUS - DIA lahirkan kembali > Roh Anak Tunggal NYA, DIA suruh ke dalam hati kita >>> kita menjadi anak anak ALLAH > di dalam kita ada manusia baru/ciptaan baru....... Yang terbukti dari, yang tadinya kita selalu SADAR akan dosa dosa kita - sekarang setelah mengalami kelahiran kembali, kita di merdekakan dari KESADARAN keberdosaan
itu DAN ALLAH berikan KESADARAN BARU yaitu : Setiap orang yang lahir dari ALLAH, tidak berbuat dosa lagi ; SEBAB BENIH ILAHI tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari ALLAH 1Yoh.3:9 ; 1Yoh.5:18.
INILAH YANG ALLAH PERBUAT bagi kita YANG MAU, dengan ITU nama kita TERTULIS dalam Kitab Kehidupan Filipi 4:3;Wah.20:15
Ttimskasihina gatadkot ahyangi angutaraksnpadakami