Kebahagiaan Tertinggi Dalam Agama Buddha

แชร์
ฝัง
  • เผยแพร่เมื่อ 29 ก.ย. 2024
  • Dalam agama Buddha, konsep kebahagiaan tertinggi sering disebut sebagai "Nirvana" atau "Nibbana" dalam bahasa Pali. Nirvana merupakan keadaan bebas dari penderitaan, kedukaan, dan keinginan yang terus-menerus. Ini adalah pencapaian akhir dalam praktik spiritual seorang Buddha atau seorang yang mencapai pencerahan.
    Dalam ajaran Buddha, kebahagiaan tidak bergantung pada kepuasan sementara atau keinginan duniawi. Sebaliknya, kebahagiaan tertinggi diperoleh melalui pemahaman yang mendalam tentang sifat kenyataan, pembebasan dari pengikatan dan dukacita, serta kultivasi batin yang damai dan penuh kasih.
    Pencapaian Nirvana juga dianggap sebagai kebebasan dari siklus kelahiran kembali (samsara) dan penderitaan yang terkait dengannya. Ini adalah puncak dari perjalanan spiritual seorang praktisi Buddha yang mencapai pemahaman yang mendalam tentang Empat Kebenaran Mulia, Jalan Tengah, dan Pemahaman Kosong (Sunyata).
    Namun, penting untuk dicatat bahwa konsep Nirvana dapat bervariasi dalam interpretasi di antara berbagai aliran Buddha. Meskipun ada kesamaan dalam pemahaman inti, penekanan dan interpretasi bisa berbeda antara aliran-aliran seperti Theravada, Mahayana, dan Vajrayana.

ความคิดเห็น • 9

  • @liliksupiani8091
    @liliksupiani8091 4 หลายเดือนก่อน +2

    🙏🙏🙏Sadhu.... Sadhu.... Sadhu....
    Semoga semua mahluk berbahagia 🙏🙏🙏

  • @david-hu8sl
    @david-hu8sl 4 หลายเดือนก่อน +1

    Menurut saya banthe, kebahagiaan tertinggi itu tidak ada... Ini semua cuma mimpi... Jadi yah lebih baik tidak usah bahagia namun juga tidak bersedih..ini semua cuma sandiwara....apakah reaksi cahaya yg memantul ke mata kita itu pantas ditertawakan? Itu cuma ilusi...jadi lebih baik kita coba melihat siapa yg membuat Dunia ini....itu yg penting Dan apakah sang pencipta itu bahagia?

  • @tjiptaditjiptadi6122
    @tjiptaditjiptadi6122 3 หลายเดือนก่อน

    Terimakasih 🙏🙏

  • @dororonpahehe7964
    @dororonpahehe7964 4 หลายเดือนก่อน

    Kehidupan adalah penderitaan, karena mengalami perubahan terus menerus. kelahiran, tumbuh, menua, sakit dan mati. kelahiran scr terus menerus inilah penderitaan. Sedangkan Nibbana adalah kematian yg berbahagia, artinya sudah tidak mencapai kelahiran lg, mencapai kekal. tidak mengalami penderitaan bentuk2 kehidupan di planet ini, planet lain maupun alam lain.

    • @dororonpahehe7964
      @dororonpahehe7964 4 หลายเดือนก่อน

      Buddha selalu mengajarkan sila, 8 jalan utama. supaya umatnya melakukan perbuatan baik, perasaan cinta kasih agar semua umat melakukan perbuatan dengan pikiran dan hati yg baik, menghasilkan karma baik untuk mengikis karma buruk. tidak terjatuh ke perbuatan buruk yg menghasilkan karma buruk.

    • @dororonpahehe7964
      @dororonpahehe7964 4 หลายเดือนก่อน

      setelah sila baik, dilanjutkan dengan meditasi, mengolah napas. mengenali napas ini. pada saat kita menyadari ttg napas. Artinya kita masi hidup. inilah yg menimbulkan kesadaran bagaimana kalo nafas ini berhenti? artinya sudah mati. dan mulai tercipta kesadaran baru ttg dukkha, dll. Kesadaran inilah yg akan menuntun kita kepada kebijaksanaan(Panna)

    • @dororonpahehe7964
      @dororonpahehe7964 4 หลายเดือนก่อน

      Dari kebijaksanaan(Panna) seseorang sudah belajar kebenaran akan dukkha(awal mula, dukkha, dan cara mengakhiri dukkha menuju lenyapnya dukkha) rupanya siklus kelahiran dan kematian berulang2 adalah dukkha itu sendiri.

    • @dororonpahehe7964
      @dororonpahehe7964 4 หลายเดือนก่อน

      Kesadaran tahap akhir yg dicapai oleh Panna adalah pengetahuan mengetahui asal usul dari ruh/jati diri masa lalu, masa skrg, masa depan, semesta, dunia lain, kehidupan lain. Bahwasanya jiwa/ruh kita terkait dengan alam lain, disini kita mati/kehilangan ruh. ruh akan melakukan perjalanan ke alam lain, disana jg ada tubuh kita. cm kesadarannya disini. spt kita tidur disini, kita bangun di alam lain. alias ruh kita teleportasi ke alam lain dan kesadaran disana terbangun masuk jasad sana. tapi jika kesadaran/ingatan disisi bumi terbangun disana. kita akan teleportasi balik ke bumi kembali ke jasad.

    • @dororonpahehe7964
      @dororonpahehe7964 4 หลายเดือนก่อน

      Oleh karena itu nibbana/kematian yg berbahagia adalah bangkitnya kesadaran akan pengetahuan ini. Jadi tidak melekat duniawi,rupa,bentuk. agar kesadaran di bumi hilang. menghilangkan semua kesadaran2 di alam lain jg. Jadi tidak akan terlahir lg. Ruh/jiwa akan menuju alam Buddha krn mmg tidak pernah terlahir di alam Buddha. disana sudah diberikan identitas dan badan. Cm usia para Buddha sangat panjang dibanding alam2 dibawah. bisa jg mencapai alam Buddha saat di akhir kematian, melepas semua kesadaran dunia hanya mengingat Buddha sebagai tujuan akhir. Akhirnya jiwa kita teleport ke alam Buddha.