Negara Ter Miskin, Rakyatnya Menjadi yang Paling Tidak Bahagia di Dunia

แชร์
ฝัง
  • เผยแพร่เมื่อ 28 ก.ย. 2024
  • Burundi adalah sebuah negara kecil di Afrika Tengah yang memiliki sejarah panjang dan penuh konflik. Negara ini terletak di antara Danau Tanganyika dan pegunungan Rift, dan berbatasan dengan Rwanda, Tanzania, dan Republik Demokratik Kongo. Burundi memiliki dua ibu kota, yaitu Gitega sebagai pusat pemerintahan dan Bujumbura sebagai pusat ekonomi.
    Burundi dulunya adalah sebuah kerajaan yang didirikan pada abad ke-17. Kerajaan ini kemudian dikuasai oleh Belgia pada abad ke-19, dan menjadi bagian dari Ruanda-Urundi, sebuah wilayah perwalian PBB, dimana seluruh wilayah perwalian diperintah melalui Dewan perwalian Perserikatan Bangsa-Bangsa.. Burundi merdeka dari Belgia pada tahun 1962, dan menjadi republik pada tahun 1966.
    Dari sisi populasi, pertumbuhan penduduk Burundi bisa dikatakan cukup tinggi. Pada 2016, populasinya sebanyak 10,11 juta jiwa dan bertambah menjadi 11.865.821 jiwa pada tahun 2020.
    Sekitar 85% penduduk Burundi berasal dari etnis Hutu, 15% dari etnis Tutsi, dan kurang dari 1% merupakan penduduk asli yang disebut Twa.
    Burundi Seing mengalami ketidakstabilan politik bahkan beberapa kali terjadi perang saudara.
    Situasi ini mengakibatkan cukup lemahnya perekonomian negara, selain juga karena kondisi geografis yang juga kurang berpotensi.
    Dalam beberapa riset menyebut Burundi termasuk salah satu negara termiskin di dunia. Bahkan, laporan World Happiness Report tahun 2018 mengungkapkan bahwa rakyat Burundi paling tidak bahagia di dunia. Tercatat negara ini memiliki PDB per kapita paling rendah rendah di dunia, hanya sebesar US$ 240 atau setara Rp 3,6 juta (kurs Rp 15.000/dolar AS) per tahun.
    Bahasa resmi yang digunakan di Burundi adalah bahasa Kirundi dan Prancis. Tapi sejak tahun 2014, bahasa Inggris ditetapkan sebagai bahasa resmi tambahan di Burundi.

ความคิดเห็น •