Maju terus utk gabung BRICS. Politik Indonesia bebas aktif. Harus berimbang, barat ok, timur ok, yg penting saling menguntungkan. Kalau lebih condong ke barat maka posisi politik kita kurang kuat, tapi kalau gabung ke timur juga, maka posisi tawar kita semakin kuat. Ibaratnya kl satunya sewenang wenang maka masih ada teman yg lainnya.
dampaknya pasti bagus antar sesama negara BRICS, tentunya dampak perdagangan sesama BRICS tidak perlu harus membeli/menukar mata uang terhadap US$, & embargo US., lewat
Mengenai perbandingan antara BRICS dan G7 saat ini (2024) hingga di masa depan, serta hayalan Untuk negara-negara di luar keanggotaan G7 dan BRICS yang berpotensi bergabung dalam CONEFO jika dibangkitkan kembali, dengan fokus pada kekuatan ekonomi dan pengaruh terhadap dunia global: 1. Perbandingan antara BRICS dan G7 di Tahun 2024 dan Masa Depan Kekuatan Ekonomi BRICS (Brazil, Russia, India, China, South Africa): Pertumbuhan Ekonomi yang Cepat: BRICS memiliki ekonomi dengan pertumbuhan pesat, terutama di China dan India, yang saat ini menjadi pusat manufaktur dan teknologi global. Total PDB gabungan BRICS terus meningkat, diperkirakan mencapai lebih dari $26 triliun pada 2024, menyaingi negara-negara maju. Keterbatasan Stabilitas: Meskipun pertumbuhan ekonomi tinggi, BRICS juga menghadapi tantangan seperti ketimpangan ekonomi, ketidakstabilan politik, dan hambatan perdagangan internal, yang bisa menghambat konsistensi pertumbuhan mereka. Peningkatan Keterkaitan Ekonomi Antar-Anggota: BRICS bekerja untuk mengurangi ketergantungan pada Dolar AS melalui transaksi antaranggota dalam mata uang lokal dan menggunakan platform seperti Bank Pembangunan Baru (NDB) untuk pembiayaan proyek. G7 (Group of Seven): Kekuatan Ekonomi Terbesar dan Stabilitas Tinggi: G7 mencakup beberapa ekonomi paling kuat di dunia dengan PDB gabungan sekitar $40 triliun. Negara-negara ini memiliki stabilitas politik dan ekonomi yang tinggi, didukung oleh sektor keuangan dan teknologi yang matang. Dominasi dalam Lembaga Keuangan Internasional: G7 mengontrol lembaga keuangan besar seperti IMF dan Bank Dunia, sehingga mereka memiliki pengaruh signifikan terhadap kebijakan ekonomi global dan dukungan finansial untuk negara berkembang. Tantangan Penuaan Populasi: Di masa depan, G7 akan dihadapkan pada tantangan penuaan penduduk, yang dapat menurunkan laju pertumbuhan ekonomi mereka. Pengaruh Terhadap Dunia Global BRICS: Pembentukan Tatanan Multipolar: BRICS berusaha untuk menggeser tatanan dunia unipolar yang didominasi Barat menuju tatanan multipolar yang lebih inklusif. Mereka mendukung reformasi lembaga internasional agar lebih mewakili kepentingan negara-negara berkembang. Aliansi yang Diperluas: BRICS mulai memperluas keanggotaannya dengan mengundang negara lain, seperti Argentina, Iran, dan beberapa negara Afrika, sehingga memperluas pengaruhnya dan memperkuat kolaborasi di bidang energi, teknologi, dan infrastruktur. Kepemimpinan dalam Isu-Isu Global: BRICS menunjukkan kepemimpinan dalam isu-isu penting seperti energi terbarukan, perubahan iklim, dan infrastruktur, dengan penekanan pada kepentingan negara-negara berkembang. G7: Kepemimpinan dalam Kebijakan Global: G7 tetap menjadi kekuatan utama dalam kebijakan global, termasuk masalah keamanan, perdagangan, dan perubahan iklim, serta mempertahankan pengaruhnya melalui kerjasama dengan negara-negara lain. Pemberi Bantuan Internasional Terbesar: G7 terus menjadi penyumbang bantuan terbesar untuk negara berkembang dan tanggap dalam mengatasi krisis global, seperti kesehatan dan ekonomi. Strategi untuk Mempertahankan Pengaruh: Di masa depan, G7 akan fokus pada kemitraan strategis dengan negara-negara di luar kelompok ini untuk memperkuat pengaruh mereka di wilayah-wilayah penting. 2. Negara-Negara di Luar Keanggotaan G7 dan BRICS yang Berpotensi Bergabung dalam CONEFO Jika CONEFO (Conference of New Emerging Forces) dibangkitkan kembali, ia bisa menjadi platform bagi negara-negara yang berada di luar lingkup pengaruh BRICS dan G7 untuk menyuarakan kepentingan mereka dalam politik dan ekonomi global. Beberapa negara yang bisa menjadi kandidat adalah: Negara-Negara Afrika: Nigeria, Mesir, Kenya, dan Ethiopia adalah negara dengan ekonomi terbesar dan tercepat di Afrika yang bisa memperkuat posisi CONEFO di benua Afrika. Negara-Negara Asia Tenggara: Indonesia dan Vietnam memiliki pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan memainkan peran strategis di Asia Tenggara. Indonesia, sebagai anggota G20, bisa menjadi penggerak utama di CONEFO. Negara-Negara Amerika Latin: Meksiko, Kolombia, dan Chili adalah ekonomi yang berkembang di kawasan ini yang memiliki kepentingan ekonomi dan politik independen yang bisa mereka wujudkan melalui CONEFO. 3. CONEFO: Potensi di Masa Depan sebagai Kekuatan Ketiga Platform Alternatif: CONEFO bisa berfungsi sebagai kekuatan ketiga di dunia, memberi negara-negara berkembang kesempatan untuk memperjuangkan isu-isu mereka tanpa terpengaruh dominasi G7 dan BRICS. Pengaruh dalam Kebijakan Global: Dengan anggota dari Asia, Afrika, dan Amerika Latin, CONEFO dapat menjadi blok yang memiliki pengaruh signifikan dalam negosiasi internasional tentang perdagangan, iklim, dan kebijakan sosial. Kesimpulan Saat ini dan di masa depan, perbandingan antara BRICS dan G7 menunjukkan perbedaan fokus dan pengaruh global. BRICS bertumbuh sebagai kekuatan tandingan bagi G7 dengan pendekatan multipolar, sementara G7 masih mendominasi dengan kekuatan finansial dan pengaruh diplomatiknya. Jika dibangkitkan, CONEFO dapat menjadi aliansi strategis negara-negara berkembang yang belum tergabung dalam BRICS maupun G7, memberi mereka kesempatan untuk lebih memperjuangkan kepentingan bersama dan memperkuat posisi dalam tatanan dunia global yang lebih adil dan inklusif.
Jika didalam sistem barat tidak dapat melihat arah harapan yang menguntungkan menambah nilai tentu brics adalah option yang sangat perlu diperhitungkan dan mungkin satu kelemahan brics yang sudah diketahui para pendiri brics dan sudah disepakati adalah tidak semua negara miskin dapat seenak nya mohon menjadi anggota karena bagaimanapun brics masih muda tentu syarat masuk akan semakin ketat terutama bagi negara yang ingin masuk brics harus di cek kedisiplinan keuangan dan berapa besar devisit anggaran negara nya juga utang yang telah terpakai dan kekuatan membayar kembali utang negara aman atau rawan sebab jika sembarangan asal terima tentu brics bisa kewalahan sebab semua negara miskin cuma melihat kepada pinjaman dari brics saja oleh karena itu brics sebagai suatu harapan baru tentu berjalan sehat
Kta harus mulai mgurangi hbungan dgn barat........karena barat smua kbijakanya selalu dgn politik .......ingat kbijakan barat penuh dgn strategi politik
Bagus lah , dengan 🇮🇩 sah bergabung dengan BRICKS,yg pasti exportir tujuan dollar akan jungkir balik tunggang tungging bila di blok yg menggunakan dollar,dan utk pemerintah bayar utang dollar segera !! Jgn plintat plintut seperti tradisi
Blockchain is the "Whatsapp" for banking. Blockchain lebih adil dari bank.... ngapain nyimpen uang di bank. We can get more benefit dibanding taro uang di bank.
dampak non blok apa buat indonesia selama ini..... sudah saatnya merapat ke salah satu blok untuk kepentingan ekonomi, kemandirian alutista dan lain-lain...m
Indonesia lucu😂 otak kebalik balik guling guling kalau ikut brick😂sama loe downloap app baru dii coba kembangkan namun loe udah membebani handphone loe jadi lemott negaranya coba aja Indonesia belum siap cuma mau masuk mulut buaya setelah keluar dari mulut macan😂
Maju terus utk gabung BRICS. Politik Indonesia bebas aktif. Harus berimbang, barat ok, timur ok, yg penting saling menguntungkan. Kalau lebih condong ke barat maka posisi politik kita kurang kuat, tapi kalau gabung ke timur juga, maka posisi tawar kita semakin kuat. Ibaratnya kl satunya sewenang wenang maka masih ada teman yg lainnya.
Brics menuju indonesia semakin maju dan mata uang lebih sejahtra dan Indonesia semakin berharga.. dgn bergabung dgn brich,
konsep blockchain bagus dan IT rusia kan hebat2x kayak yg bikin ethereum kan org rusia juga.tujuannya mgkin biar nilai mata uangnya lebih stabil.
Komputere butuh banyak n spek tinggi kalo blockchain
@@iwanagustinusong3506 buat negara brics hal itu tidak jadi masalah sharusnya.swasta saja mampu knp kumpulan beberapa pemerintahan tidak bisa?
@@coolinspirefunnybook1289 kalo ga hemat biaya n rama lingkungan, ga ada yg mau pake
@@iwanagustinusong3506anang ashanti aja bisa bikin crypto
Gampang kelezzz
@@iwanagustinusong3506 ga semua blockchain itu butuh spek tinggi dan boros energy.
Andi Shalini 🎉🍹💖
dampaknya pasti bagus antar sesama negara BRICS, tentunya dampak perdagangan sesama BRICS tidak perlu harus membeli/menukar mata uang terhadap US$, & embargo US., lewat
Mengenai perbandingan antara BRICS dan G7 saat ini (2024) hingga di masa depan, serta hayalan Untuk negara-negara di luar keanggotaan G7 dan BRICS yang berpotensi bergabung dalam CONEFO jika dibangkitkan kembali, dengan fokus pada kekuatan ekonomi dan pengaruh terhadap dunia global:
1. Perbandingan antara BRICS dan G7 di Tahun 2024 dan Masa Depan
Kekuatan Ekonomi
BRICS (Brazil, Russia, India, China, South Africa):
Pertumbuhan Ekonomi yang Cepat: BRICS memiliki ekonomi dengan pertumbuhan pesat, terutama di China dan India, yang saat ini menjadi pusat manufaktur dan teknologi global. Total PDB gabungan BRICS terus meningkat, diperkirakan mencapai lebih dari $26 triliun pada 2024, menyaingi negara-negara maju.
Keterbatasan Stabilitas: Meskipun pertumbuhan ekonomi tinggi, BRICS juga menghadapi tantangan seperti ketimpangan ekonomi, ketidakstabilan politik, dan hambatan perdagangan internal, yang bisa menghambat konsistensi pertumbuhan mereka.
Peningkatan Keterkaitan Ekonomi Antar-Anggota: BRICS bekerja untuk mengurangi ketergantungan pada Dolar AS melalui transaksi antaranggota dalam mata uang lokal dan menggunakan platform seperti Bank Pembangunan Baru (NDB) untuk pembiayaan proyek.
G7 (Group of Seven):
Kekuatan Ekonomi Terbesar dan Stabilitas Tinggi: G7 mencakup beberapa ekonomi paling kuat di dunia dengan PDB gabungan sekitar $40 triliun. Negara-negara ini memiliki stabilitas politik dan ekonomi yang tinggi, didukung oleh sektor keuangan dan teknologi yang matang.
Dominasi dalam Lembaga Keuangan Internasional: G7 mengontrol lembaga keuangan besar seperti IMF dan Bank Dunia, sehingga mereka memiliki pengaruh signifikan terhadap kebijakan ekonomi global dan dukungan finansial untuk negara berkembang.
Tantangan Penuaan Populasi: Di masa depan, G7 akan dihadapkan pada tantangan penuaan penduduk, yang dapat menurunkan laju pertumbuhan ekonomi mereka.
Pengaruh Terhadap Dunia Global
BRICS:
Pembentukan Tatanan Multipolar: BRICS berusaha untuk menggeser tatanan dunia unipolar yang didominasi Barat menuju tatanan multipolar yang lebih inklusif. Mereka mendukung reformasi lembaga internasional agar lebih mewakili kepentingan negara-negara berkembang.
Aliansi yang Diperluas: BRICS mulai memperluas keanggotaannya dengan mengundang negara lain, seperti Argentina, Iran, dan beberapa negara Afrika, sehingga memperluas pengaruhnya dan memperkuat kolaborasi di bidang energi, teknologi, dan infrastruktur.
Kepemimpinan dalam Isu-Isu Global: BRICS menunjukkan kepemimpinan dalam isu-isu penting seperti energi terbarukan, perubahan iklim, dan infrastruktur, dengan penekanan pada kepentingan negara-negara berkembang.
G7:
Kepemimpinan dalam Kebijakan Global: G7 tetap menjadi kekuatan utama dalam kebijakan global, termasuk masalah keamanan, perdagangan, dan perubahan iklim, serta mempertahankan pengaruhnya melalui kerjasama dengan negara-negara lain.
Pemberi Bantuan Internasional Terbesar: G7 terus menjadi penyumbang bantuan terbesar untuk negara berkembang dan tanggap dalam mengatasi krisis global, seperti kesehatan dan ekonomi.
Strategi untuk Mempertahankan Pengaruh: Di masa depan, G7 akan fokus pada kemitraan strategis dengan negara-negara di luar kelompok ini untuk memperkuat pengaruh mereka di wilayah-wilayah penting.
2. Negara-Negara di Luar Keanggotaan G7 dan BRICS yang Berpotensi Bergabung dalam CONEFO
Jika CONEFO (Conference of New Emerging Forces) dibangkitkan kembali, ia bisa menjadi platform bagi negara-negara yang berada di luar lingkup pengaruh BRICS dan G7 untuk menyuarakan kepentingan mereka dalam politik dan ekonomi global. Beberapa negara yang bisa menjadi kandidat adalah:
Negara-Negara Afrika: Nigeria, Mesir, Kenya, dan Ethiopia adalah negara dengan ekonomi terbesar dan tercepat di Afrika yang bisa memperkuat posisi CONEFO di benua Afrika.
Negara-Negara Asia Tenggara: Indonesia dan Vietnam memiliki pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan memainkan peran strategis di Asia Tenggara. Indonesia, sebagai anggota G20, bisa menjadi penggerak utama di CONEFO.
Negara-Negara Amerika Latin: Meksiko, Kolombia, dan Chili adalah ekonomi yang berkembang di kawasan ini yang memiliki kepentingan ekonomi dan politik independen yang bisa mereka wujudkan melalui CONEFO.
3. CONEFO: Potensi di Masa Depan sebagai Kekuatan Ketiga
Platform Alternatif: CONEFO bisa berfungsi sebagai kekuatan ketiga di dunia, memberi negara-negara berkembang kesempatan untuk memperjuangkan isu-isu mereka tanpa terpengaruh dominasi G7 dan BRICS.
Pengaruh dalam Kebijakan Global: Dengan anggota dari Asia, Afrika, dan Amerika Latin, CONEFO dapat menjadi blok yang memiliki pengaruh signifikan dalam negosiasi internasional tentang perdagangan, iklim, dan kebijakan sosial.
Kesimpulan
Saat ini dan di masa depan, perbandingan antara BRICS dan G7 menunjukkan perbedaan fokus dan pengaruh global. BRICS bertumbuh sebagai kekuatan tandingan bagi G7 dengan pendekatan multipolar, sementara G7 masih mendominasi dengan kekuatan finansial dan pengaruh diplomatiknya. Jika dibangkitkan, CONEFO dapat menjadi aliansi strategis negara-negara berkembang yang belum tergabung dalam BRICS maupun G7, memberi mereka kesempatan untuk lebih memperjuangkan kepentingan bersama dan memperkuat posisi dalam tatanan dunia global yang lebih adil dan inklusif.
Blokchain bagus untuk penyaluran dana bantuan sosial minim korupsi tepat sasaran
Jika didalam sistem barat tidak dapat melihat arah harapan yang menguntungkan menambah nilai tentu brics adalah option yang sangat perlu diperhitungkan dan mungkin satu kelemahan brics yang sudah diketahui para pendiri brics dan sudah disepakati adalah tidak semua negara miskin dapat seenak nya mohon menjadi anggota karena bagaimanapun brics masih muda tentu syarat masuk akan semakin ketat terutama bagi negara yang ingin masuk brics harus di cek kedisiplinan keuangan dan berapa besar devisit anggaran negara nya juga utang yang telah terpakai dan kekuatan membayar kembali utang negara aman atau rawan sebab jika sembarangan asal terima tentu brics bisa kewalahan sebab semua negara miskin cuma melihat kepada pinjaman dari brics saja oleh karena itu brics sebagai suatu harapan baru tentu berjalan sehat
MY WIFE.....MAMI... SAYANG KU... STELLA CHRISTIE... MAHATMA ERWIN DULMIN GANDHIJI... MAHATMA ERWIN DULMIN GANDHIJI....
Kta harus mulai mgurangi hbungan dgn barat........karena barat smua kbijakanya selalu dgn politik .......ingat kbijakan barat penuh dgn strategi politik
Maju terus Amerika Super Power 💪🇺🇸🤝🇪🇺 EROPA 💪
Oh tidak
$Brics moga aja jadi stable coin ya jadi patokannya gk cuma $usdt aja
Bagus lah , dengan 🇮🇩 sah bergabung dengan BRICKS,yg pasti exportir tujuan dollar akan jungkir balik tunggang tungging bila di blok yg menggunakan dollar,dan utk pemerintah bayar utang dollar segera !! Jgn plintat plintut seperti tradisi
Skip belum siap
Rugi klo gk gabung brik .kita slalu di manfaatkan dolar
Block chain bukannya di Indonesia g pake masuk apa² data nya udah bebas akses?
Dampak RI ke chain .sma sama ..tpi masih rahasia .reliks aja .karma lawan karma ...
Blockchain is the "Whatsapp" for banking. Blockchain lebih adil dari bank.... ngapain nyimpen uang di bank. We can get more benefit dibanding taro uang di bank.
Daripada PK USD bisa kena palak preman apel Washington, dan kl lg buntung bisa kena rampok juga kek Rusia, Venezuela, Irak, iran dll
Mau gabung dengan paham komunisme...emang enak. 😂
Blochainya btc banyak yg ga suka. Lamban.
dampak non blok apa buat indonesia selama ini..... sudah saatnya merapat ke salah satu blok untuk kepentingan ekonomi, kemandirian alutista dan lain-lain...m
Hehehe apakah dengan gabung OECD blum ckup iya??!!😉😁😅
RI blm masuk ke OECD..
ha ho ha ho...
CBDC brics, reset harga tesnet harga bottom
Dollar mati dunk.... tidak punya sumber alamnya....
Gak kaan ada negara yang utang as. Jadi negara itu yang SDA dikuras dan di miskinkan
pi network is coming😂
Pengemis kedok agama
Indonesia lucu😂 otak kebalik balik guling guling kalau ikut brick😂sama loe downloap app baru dii coba kembangkan namun loe udah membebani handphone loe jadi lemott negaranya coba aja Indonesia belum siap cuma mau masuk mulut buaya setelah keluar dari mulut macan😂
Csis itu lembaga intelijen barat yg ada di Indonesia ...bubarin aja.
Gagap ngomongnya yg korrekt dong ? jadi terganggu terdengarnya
Brics menuju indonesia semakin maju dan mata uang lebih sejahtra dan Indonesia semakin berharga.. dgn bergabung dgn brich,
MY WIFE....MAMI... SAYANG KU.... STELLA CHRISTIE.... MAHATMA ERWIN DULMIN GANDHIJI.... MAHATMA ERWIN DULMIN GANDHIJI....