Proses Sederhana Untuk Spiritual Awakening | Sadhguru Subtitle Indonesia

แชร์
ฝัง
  • เผยแพร่เมื่อ 25 มี.ค. 2020
  • Proses Sederhana Untuk Spiritual Awakening | Sadhguru Subtitle Indonesia
    Support channel ini agar terus dapat memberikan video-video menarik dan luar biasa tentang motivasi, inspirasi, kesuksesan dan spiritual dari tokoh-tokoh serta pemikir terkenal yang ada didunia. karena banyak sekali video-video berkualitas yang belum bisa dinikmati oleh sebagian masyarakat Indonesia, karena keterbatasan bahasa. Jadi visi channel ini adalah untuk menjembataninya.
    Jangan lupa untuk tinggalkan komentar, like dan juga subscribe
    terima kasih sudah menonton
    #motivasi #inspirasi

ความคิดเห็น • 65

  • @azlan3277
    @azlan3277 4 ปีที่แล้ว +16

    Inti nya buang kemelekatan..bila anda bangun anda benar2 bangun

  • @deny310
    @deny310 4 ปีที่แล้ว +14

    Ada kecerdasan dimensi lainnya yg perlu kita sentuh yaitu kecerdasan ultimate yg merupakan sumber penciptaan yg jg merupakan suatu sistem mengagumkan disamping sistem alam semesta lainnya yg amazing. Alih alih menemukan akses kesini
    Kita tersesat dlm proses berpikir kita sendiri dgn analogi figur spiritual berdasarkan keterbatasan memori yg sdh ada, ini menimbulkan kepercayaan diri (identitas diri) berakibat semua kejernihan akan hilang
    Kepercayaan diri tanpa kejernihan adalah malapetaka apalagi jika diyakini dgn berlebihan (yg lainnya tersesat)

  • @thesimplepath7455
    @thesimplepath7455 4 ปีที่แล้ว +57

    Setelah mendengar berulang ulang video dari sadhguru
    Saya bisa menyimpulkan cara berpikir sadhguru,yang mendasari ajarannya.
    Mungkin apa yang saya tulis,bisa membantu temen2 untuk belajar spiritual versi sadhguru:
    1.tidak mengidentitaskan diri kita.
    Menurut sadhguru pengindentitasan manusia menjadi penyebab prilaku buruk manusia.
    Misalnya
    Saya seorang india,maka membuat kita melihat india itu baik,bangsa lain itu buruk.
    Saya beragama Kristen,maka akan membuat kita memandang buruk terhadap agama lain.
    Saya percaya Tuhan,membuat kita over confident dan bisa melakukan tindakan berbahaya.
    Bahkan sadhguru tegas mengatakan dlm video lain,bahwa manusia menganggap yang jahat adalah yg berbeda.yang baik adalah yang sama dgn kita
    Untuk menghindari prilaku buruk,contohnya kesombongan thd org lain.JANGAN IDENTITASKAN DIRI ANDA dengan apapun juga.
    Anda adalah anda saja.
    2.spiritual adalah pencarian
    Dasarnya adalah anda tidak tahu dan ingin tahu itu saja.
    Lalu apa yg harus anda cari tahu?
    Ya jgn diidentifikasikan juga apa yg ingin anda cari,bahkan jgn juga mencari tujuan dan jgn mencari makna.
    Mungkin yg dimaksud adalah pengosongan pikiran atau mungkin membiarkan pikiran kita berjalan dgn sendirinya tanpa dipaksa kemauan kita.
    Katanya hal ini akan membuat kalian memiliki pikiran pd dimensi yg berbeda.
    Ya coba dipraktekkan saja.
    3.cara menjalani hidup sehari hari.
    Prinsipnya sama dengan nomor 1
    Hanya saja makna penindentitasan diri diperluas lagi dalam tingkat status sosial,ekonomi dan pendidikan.
    Untuk menghindari prilaku kompetitif thd org lain.
    Percayalah kepada Allah
    Allah adalah Kasih.

    • @ajidarmaji3613
      @ajidarmaji3613 4 ปีที่แล้ว +13

      JALAN POSITIF vs JALAN NEGATIF
      Ketika manusia mendekati hakikat yg tertinggi atau terakhir dari keberadaan (eksistensi) ini, ia bisa mengambil salah satu dari dua jalan:
      (1) JALAN POSITIF, disebut juga TEOLOGI KATAFATIK
      Pendekatan ini melalui sebuah citra positif tentang puncak keberadaan yg dituju, yang kemudian diimani.
      Semua agama samawi dan agama Hindu mempunyai citra positif mengenai puncak keberadaan ini sebagai hakikat alam semesta atau hakikat yg mendasari alam semesta:
      - Allah dalam Islam
      - Allah Trinitas dalam Kristen
      - Brahman dalam Hinduisme
      - Tao dalam filsafat Cina
      - Gusti dalam Kejawen
      Berkaitan dengan itu, maka hakikat pribadi manusia terdalam juga diungkapkan dengan citra-citra positif, seperti "Aku Sejati", "Roh Suci", "Atman" dsb yang kekal abadi.
      Maka puncak pencapaian spiritual manusia sering kali digambarkan sebagai PENYATUAN, PELEBURAN, dsb, antara hakikat manusia terdalam dengan hakikat alam semesta: "manunggaling kawulo-Gusti", "hulul" dsb.
      (2) JALAN NEGATIF, disebut juga TEOLOGI APOFATIK
      Pendekatan ini mengingkari bahwa hakikat tertinggi/terakhir itu dapat diungkapkan dalam sebuah citra positif, apa pun namanya, seperti dalam pendekatan #1. Paling banyak yg dapat dilakukan oleh pikiran manusia adalah mengungkapkan hakikat tertinggi itu dengan ungkapan² yg bersifat negatif.
      Para pejalan di Jalan Negatif melihat hakikat diri pribadi manusia itu tidak lebih daripada pikiran dan aku/diri; tidak ada roh, jiwa yg kekal abadi seperti citra yang dianut dalam Jalan Positif. Maka puncak pencapaian spiritual para pejalan Jalan Negatif itu bukanlah PENYATUAN atau PELEBURAN atau HULUL, melainkan PADAM ('nibbana', atau 'moksha'), yaitu 'padamnya pikiran dan aku/diri secara total'. Di dalam padam itu, lenyap kesadaran sebagai pribadi.
      J.Krishnamurti [salah seorang pejalan negatif] berkata: "Maka, batin yang mampu berkata, ”Saya tidak tahu,” ia berada dalam satu-satunya keadaan yang di situ dapat ditemukan apa pun. Tetapi orang yang berkata, ”Saya tahu,” orang yang telah mempelajari berbagai pengalaman manusia yang tak terhitung banyaknya, dan yang batinnya penuh dengan beban informasi, penuh dengan pengetahuan ensiklopedik, dapatkah ia mengalami sesuatu yang tidak tertimbun? Itu akan sangat sukar baginya. Bila batin mengesampingkan secara total seluruh pengetahuan yang pernah dikumpulkannya, yang baginya tidak ada lagi Buddha-Buddha, Kristus-Kristus, para Master, para guru, agama-agama, kutipan-kutipan; bila batin berada sendiri sepenuhnya; tidak tercemar, yang berarti bahwa gerakan dari apa yang diketahui telah berhenti, hanya di situ ada kemungkinan suatu revolusi yang hebat, suatu perubahan fundamental. ... Orang religius adalah orang yang tidak merasa dirinya termasuk suatu agama apa pun, bangsa apa pun, ras apa pun, yang di dalam dirinya berada sendirian sepenuhnya; berada dalam keadaan tidak tahu; dan bagi dia muncullah berkah dari yang suci."
      Selama ada kepercayaan, tidak mungkin ada apa yang tak diketahui; Anda tidak bisa merenungkan apa yang tak diketahui; pikiran tidak bisa mengukurnya. Pikiran adalah produk masa lampau; ia adalah hasil hari kemarin; dapatkah batin seperti itu terbuka terhadap apa yang tak diketahui? Ia hanya dapat memproyeksikan suatu citra, tetapi proyeksi itu tidak nyata; dengan demikian Tuhan Anda bukan Tuhan-itu hanya suatu citra yang Anda buat sendiri, suatu citra untuk memuaskan hati Anda sendiri.
      Realitas hanya bisa muncul apabila batin memahami seluruh proses dirinya sendiri dan berhenti. Bila batin sama sekali kosong-hanya pada saat itulah ia mampu menerima apa yang tak diketahui. Batin tidak akan bersih sampai ia memahami isi hubungan-hubungannya dengan benda-benda, dengan manusia-sampai ia menegakkan hubungan yang benar dengan segala sesuatu. Sebelum ia memahami seluruh proses konflik dalam hubungan, batin tidak mungkin bebas. Hanya apabila batin sama sekali diam, sepenuhnya tidak aktif, tidak memproyeksikan, bila ia tidak lagi mencari dan sama sekali hening-hanya pada saat itulah apa yang abadi dan berada di luar waktu muncul."
      Itulah hakikat tertinggi yg tercapai ketika PIKIRAN dan AKU/DIRI lenyap sempurna.

    • @loogic23
      @loogic23 4 ปีที่แล้ว

      @@ajidarmaji3613 Betull sekali, Terimakasih

    • @thesimplepath7455
      @thesimplepath7455 4 ปีที่แล้ว +2

      @@ajidarmaji3613
      Baik jalan positif atau jalan negatif
      Hanya masalah prilaku manusia saja.
      Semuanya sama saja,hanya beda yg dialami,krn setiap prilaku memiliki pengalamannya sendiri.
      Ketika manusia merasa ada yg salah ketika bertindak,maka ia merasa lebih baik jika berdiam.
      Ketika manusia merasa tidak benar ketika ingin tahu,ia merasa lebih baik jika tidak ingin tahu.
      Ketika manusia merasa tidak benar dg berkata saya tahu,mereka merasa lebih baik berkata saya tidak tahu.
      Ketika manusia merasa tidak benar menjadi bagian org lain,ia merasa lebih baik menyendiri.
      Mana yang menarik?
      Berpikir dan menemukan Hukum gravitasi seperti newton.
      Atau tidak berpikir menembus dimensi 4 seperti sadhguru.
      Mungkin semuanya menarik dan perlu dicoba.
      LIHATLAH DENGAN SEDERHANA.
      Tidak ada bedanya manusia berjalan dg sedang tidur.
      Tidak ada bedanya manusia sedang berpikir atau menghentikan pikirannya
      Tidak ada bedanya mencitrakan Allah dengan tidak mengidentitaskan apa apa.
      Bahkan saya bisa melakukannya berganti ganti dalam waktu 5 menit.
      5 menit negatif,5 menit positif
      5 menit berpikir tentang Allah,5 menit mengosongkan pikiran.
      5 menit merasa saya tahu,5 menit saya tidak tahu.
      INI SEMUA TIDAK ADA KAITAN DENGAN CAHAYA HIDUP MANUSIA.
      Kasih adalah terang manusia,di dalam Kasih tidak ada kegelapan.
      Kasih adalah Yang Hidup,didalam Dialah Keabadian.
      Kasih adalah Yang Mengampuni di dalam Dia tidak ada Hukuman.
      Allah adalab Kasih

    • @Muhammadfaisal-ex8ip
      @Muhammadfaisal-ex8ip 4 ปีที่แล้ว

      @@ajidarmaji3613 jadi intinya jalan positif dan negatif ini apa ?

    • @aboedzar9526
      @aboedzar9526 4 ปีที่แล้ว

      Terimakasih

  • @khibafernando
    @khibafernando 4 ปีที่แล้ว +6

    Suka bnget chnel ini tulisan translate ny gede , jadi saat kouta nipis bisa liat kualitas 144 dgn tulisan yg tetap jelas dibaca

  • @sallyawiwaha8379
    @sallyawiwaha8379 ปีที่แล้ว

    Menyimak dan menikmati..🫰🫰👃

  • @TONIKBEMO
    @TONIKBEMO 4 ปีที่แล้ว +6

    Lanjutkan berkarya menerjemahkan pengetahuan sejati ini. Salluut🙏🙏🙏

  • @zexx0239
    @zexx0239 4 ปีที่แล้ว +4

    Bersyukur bgt gua setiap buka beranda slalu konten yg positip kaya ini

  • @callmeann1938
    @callmeann1938 4 ปีที่แล้ว +4

    Terimakasih telah membuat versi bahasa indonya 🙏

  • @leoyoga-hu9sq
    @leoyoga-hu9sq 2 หลายเดือนก่อน

    Thank You

  • @RiaRoy-tl8jy
    @RiaRoy-tl8jy 2 หลายเดือนก่อน

    keren

  • @HaHa-ut7sq
    @HaHa-ut7sq 4 ปีที่แล้ว +3

    Akhirnya ada juga yang menterjemahkan videonya, thx

  • @madesukaryawan1249
    @madesukaryawan1249 4 ปีที่แล้ว +3

    Terimakasi Guru ... terkadang kita melekatkan identitotas kita terlalu dalam sehingga memperbesar perbedaan dannKonfolk ....terimakasi Sadhguru

  • @nasaciamis3567
    @nasaciamis3567 4 ปีที่แล้ว +5

    Sangat menyadarkan.. 🙏

  • @wawansetyawan5318
    @wawansetyawan5318 3 ปีที่แล้ว +1

    Makasih broo.chanelmu kerennn.ada translete nya .

  • @sukaprema1737
    @sukaprema1737 4 ปีที่แล้ว +1

    Sebenarnya bukankah lebih baik mendengarkan tentang kebenaran dan pengetahuan tenatang kehidupan yang benar, darimanapun sumbernya karena semua adalah semesta, pikiran sering menyesatkan dan membebani padahal dia hanyalah alat bantu untuk problem solving di dunia ini 😁👍👍👍, pranam Sad Guru 🙏🏽🙏🏽🙏🏽 wonderful satsang

  • @igededharmawan1818
    @igededharmawan1818 2 ปีที่แล้ว

    Ong bhaerawa ya namah 💚🤝🙏

  • @wedranta9163
    @wedranta9163 4 ปีที่แล้ว

    bagus sekali vid seperti ini sangat mendidik. terus berkarya semoga sukes........

  • @kabulkajate771
    @kabulkajate771 2 ปีที่แล้ว

    yakin lahir dari proses yg kita alami sendiri. sedangkan percaya lahir dari ketidak Tahuan.

  • @gathuthariraya4780
    @gathuthariraya4780 4 ปีที่แล้ว

    Terima kasih dan syukur untuk vidionya, luar biasa,

  • @wawansetyawan5318
    @wawansetyawan5318 3 ปีที่แล้ว

    Ngeriii.begitu sederhananya.indah..penjelasan nya

  • @thepowerofpistolsoundofpis9374
    @thepowerofpistolsoundofpis9374 4 ปีที่แล้ว +1

    The best question

  • @agamhamzah2924
    @agamhamzah2924 3 ปีที่แล้ว

    Kekosongan terbebas sepenuhnya dari kemelekatan idenritas

  • @putrakudus5198
    @putrakudus5198 หลายเดือนก่อน

    Sudah jarang aktif, oummm

  • @Lito1601
    @Lito1601 3 ปีที่แล้ว

    👌

  • @Lito1601
    @Lito1601 3 ปีที่แล้ว +1

    😎👌

  • @prawiroharjo6363
    @prawiroharjo6363 3 ปีที่แล้ว

    suscribe agar GILa... waw mantab

  • @reza3524
    @reza3524 4 ปีที่แล้ว +1

    Panjang bgt uraiannya mau sukses dlm spiritual implementasikan arti dari Yaa Rahman Yaa Rohim u semua penghuni bumi 😘😘😍😍😍

    • @indraludju6823
      @indraludju6823 3 ปีที่แล้ว

      Terutama islam.. sistem kepercayaan yg memaksa tanpa kejelasan....

  • @Lito1601
    @Lito1601 3 ปีที่แล้ว

    😎☝🕉

  • @uangkaget8458
    @uangkaget8458 4 ปีที่แล้ว

    Halooo kok gak upload video baru bang?

  • @HaHa-ut7sq
    @HaHa-ut7sq 4 ปีที่แล้ว +1

    Masih saja ada orang yang dislike video macam ini

  • @bang2subekti
    @bang2subekti 4 ปีที่แล้ว +3

    Semua ini tentang kesadaran....ketika kesadaran menempati dualitas dimensi baik buruk, benar salah, tinggi rendah, kanan kiri, gelap terang dan seterusnya maka ego muncul membungkus dirinya dg identitas...." saya lebih baik dari anda..., saya lebih pintar dari anda dst dst " kesadaran selalu terjebak dg 2 pilihan ke kanan atau ke kiri yg kedua duanya sama tersesatnya karena terjebak dlm salah satu dimensi dan mencitrakan diri dg identitas....dan jika proses berfikir dipenuhi dg citra2 ini seseorang akan kehilangan kejernihan berfikir....,lalu bagaimana mengembangkan kesadaran berfikir tanpa terkontaminasi identitas ? Adalah menggeser kesadaran berfikir ke tengah diantara dua dimensi dualitas disitulah singgularitas... rumah kebijaksanaan bertemunya dua kutub yg berbeda menjadi cahaya.....melihat purnama dg sempurna dan melahirkan claritas nilai2 kesadaran tanpa batas.....

    • @Muhammadfaisal-ex8ip
      @Muhammadfaisal-ex8ip 4 ปีที่แล้ว +2

      Bagus gan cuma. Coba dijelaskan intinya seperti apa dengan lebih mudah dicerna. Maksud dari penengahan dimensi itu.
      Memang benar pintar bodoh, kuat lemah, kata ini menciptakan 2 kutub yang membuat seseorang memetakan batasan seseorang atau digunakan ajang untuk menjudge seseorang, yang perlu dilakukan adalah bahwa sebenarnya jangan diorientasikan kesitu, Dasar pembentuk lemah menjadi kuat, bodoh menjadi pintar hanyalah faktor keyakinan, kesadaran dan usaha.

    • @bang2subekti
      @bang2subekti 4 ปีที่แล้ว

      @@Muhammadfaisal-ex8ip Titik berat penjelasan saya memang pd KESADARAN berfikir....dlm kehidupan kita sehari2 selalu dihadapkan dg penilaian...., penilaian itu menjadi subyektif ketika kita condong ke salah satu sisi atau dimensi sudut pandang....meskipun itu kita yakini benar.... sementara sisi atau dimensi yg lain jg merasa benar berdasarkan keyakinanya....jadi sifat subyek keyakinan tadi menjadi relatif....karena ke dua kutub mengklaim kebenaranya masing2....dan disinilah sumber konflik....dg menggeser kesadaran ketengah di antara dualitas kutub perbedaan tadi artinya kita tdk berpihak ...kita memiliki cara pandang sendiri menilai masalah nah di situlah ruang kebijaksanaan yg sy sebut singularitas... dia tdk terpecah oleh dualitas benar salah....yg selalu memproteksi dan membungkus dirinya dg identitas .... karena dia merasa pintar pasti gak mau di pandang dodoh....karena dia merasa paling benar maka tdk mau dianggap salah.... jika kesadaran terjebak dlm salah satu dimensi maka egonya yg muncul ruang kebijaksanaan menjadi terhimpit sempit....menggeser kesadaran ketengah justru pd saat dlm usahanya belajar menjadi orang pintar selalu dlm kesadaran tengah..., selalu dlm kendali kebijaksanaan dlm menilai dan menyikapi satu persoalan....kesadaran tengah memiliki sifat2 solusif mencari titik temu....tdk berkonflik.....clarity cara pandangnya jernih tdk memihak....seperti penjelasan Sadghuru Conclusion stop posibility of knowing....
      Saya mohon maaf jika kurang jelas pa Muhammad dan terima kasih atas saran dan respons nya yg inspiratif dan konstruktif.....

    • @Muhammadfaisal-ex8ip
      @Muhammadfaisal-ex8ip 4 ปีที่แล้ว +2

      @@bang2subekti wah sudah jelas gan, tengah selalu menjadi solusi terbaik tidak kurang tidak lebih. Menggunakan Kerendahan Hati sepertinya juga bisa dalam permasalahan ini artinya apa yang ada pada diri kita pada kenyataannya sepenuhnya hanyalah karunia yang diberikan oleh Allah SWT. Jadi kita tidak memiliki hak untuk membanggakan atau menyombongkan identitas duniawi kita. Yang saya lihat sekarang adalah permasalahan identitas seseorang dalam islam, mereka menganggap islam adalah agama yang paling benar sehingga memandang orang agama lain lebih rendah dari dia. Sehingga ini menimbulkan ego.
      Pada kasus seperti ini harus disadari bahwa islam dan dirinya bukanlah suatu kepemilikan manusia hanya bernaung dalam islam, jadi berada ditempat yang lebih baik dibanding, seseorang yang kurang beruntung (maksudnya non muslim) tidak membuat sepenuhnya dirinya jadi yang paling baik.

    • @bang2subekti
      @bang2subekti 4 ปีที่แล้ว +2

      @@Muhammadfaisal-ex8ip satu frekwensi kita pa Muhammad konflik selalu muncul ketika identitas dibawa bawa dan ditonjolkan sebagai pembenaran..... terima kasih....

  • @andasjourney532
    @andasjourney532 4 ปีที่แล้ว

    tidak mengerti -___-,, mohon pencerahannya

  • @jermaineashley4831
    @jermaineashley4831 2 ปีที่แล้ว

    I don't share flushable

  • @Lito1601
    @Lito1601 2 ปีที่แล้ว

    🤣 🌍

  • @lamacapila9031
    @lamacapila9031 ปีที่แล้ว

    Seorang filsuf hanya bicara tentang kesangsian yg tdk ada ujung pangkal
    .hanya wisdom words

  • @prabucahayabuana6464
    @prabucahayabuana6464 4 ปีที่แล้ว +3

    Orang yang nonton dan komen, pasti orangnya, introvert, autis, nyaman ketika sendiri, tidak banyak pergaulan .

    • @illhamandrerachmadi3498
      @illhamandrerachmadi3498 4 ปีที่แล้ว

      Tidak juga, anda terlalu terIndetifikasi oleh ilmu psikologi dangkal, coba di perdalam lagi .
      Saya juga mengingatkan diri sendiri agar tidak judge Persobalities orang lain .

    • @yudiamrullah9742
      @yudiamrullah9742 4 ปีที่แล้ว

      Discribe about yourself...heee

    • @gitasuputra8371
      @gitasuputra8371 4 ปีที่แล้ว +1

      well.. jika demikian anda simpulkan.. it's ok, bro.. perjalanan masih panjang.. kesimpulan anda, saya, dan kita semua masih bisa berubah..

    • @wendywidianto1497
      @wendywidianto1497 3 ปีที่แล้ว

      Anda salah...🤓

    • @RosesAreRed999
      @RosesAreRed999 3 ปีที่แล้ว +1

      Tidak semua, tp yes saya introvert