"Inti dari shurah (gambar terlarang) adalah kepalanya, jika kepalanya dihilangkan maka ia bukan shurah." (HR. Baihaqi no. 14580, secara mauquf dari ibnu Abbas, Al Ismai'ili dalam Mu'jam Asy-Syuyukh no. 291 secara marfu'. Dishahihkan Al Albani dalam silsilah Ash-Shahihah no. 1921).
Ikut ustadz itu saja, yang paling mendekati dalil. Sebab semakin jauh dari dalil maka sudah dipastikan dia penganut hawa nafsu. Dan silahkan tonton pidato Muhammad Qasim.
Diantara manusia ada yang menyatakan bahwa dia seorang yang beriman, namun menurut Alloh SWT mereka bukan orang yang beriman. Karena Alloh SWT tidak membiarkan seseorang berkata aku beriman tanpa Alloh SWT mengujinya. Dan sesungguhnya perintah dan larangan hanyalah ujian bagi mereka yang menyatakan diri sudah beriman. Perintah Alloh SWT kepada malaikat untuk sujud kepada Adam AS, hanyalah ujian yang ternyata ada golongan jin yang menempati posisi bersama malaikat yang tidak lulus uji dan kemudian menjadi Iblis. Nabi Yusuf bermimpi melihat matahari, bulan, dan 11 bintang bersujud padanya yang dikemudian hari ternyata itu adalah simbol dari ayah, ibu , dan 11 saudaranya yang bersujud memberi hormat ketika Yusuf AS menjadi pembesar di kerajaan mesir. Maknanya hingga waktu itu sujud dalam rangka memberi hormat tidak dilarang oleh Alloh SWT. Demikian hingga Nabi Isya AS dimana diceritakan ada seorang wanita pelacur yang membasuh Kakinya, kemudian wanita itu dipuji atas perbuatanya. Budaya sujud ini berlaku di kalangan umat nasrani hingga masa Nabi Muhammad SAW, dimana Nabi melarang sujud kepada manusia. Demikian juga dengan Patung. Nabi Ibrahim tidak melarang ayahnya membuat patung, beliau hanya menanyakan untuk apa patung-patung itu dibuat. Namun setelah nampak penyembahan terhadap patung, Ibrahim AS pun menentangnya bahkan menghancurkan patung-patung itu. Di Zaman Nabi sulaiman setan-setan yang menjadi Budak Sulaiman AS, mereka memahat patung. Tapi sekedar untuk menyampaikan kisah bukan untuk disembah. Dan itu dibolehkan oleh Alloh SWT. Namun di Zaman Nabi Muhammad SAW patung dilarang dibuat walaupun tidak disembah. Bahkan tidak cuma patung tapi semua jenis lukisan makhluq bernyawa dilarang. Sekarang kehadiran Muhammad Qasim dengan Mimpi-mimpi ilahinya yang merupakan Mubashirot, menegaskan kembali haramnya membuat patung, memajang patung, Membuat Lukisan makhluq bernyawa atau memajangnya. Lebih dari itu mimpi Muhammad Qasim juga menyebutkan bahwa foto yang merupakan produk teknologi modern juga termasuk jenis lukisan maka juga dilarang, demikian juga emoji hidup juga termasuk lukisan sehingga haram digunakan. Muhammad Qasim berdasarkan mimpinya menyatakan bahwa semua itu adalah bentuk-bentuk Syirik. Lalu dimana letak syiriknya, padahal semua itu tidak disembah. Yang disembah hanya Alloh SWT semata. Maka disini saya akan tunjukan dimana letak syiriknya sehingga apa yg disebut muhammad Qasim adalah bentuk-bentuk syirik di zaman modern. Pahami baik-baik ayat Alquran dan hadist berikut: at taubah ayat 31 : اتَّخَذُوٓا۟ أَحْبَارَهُمْ وَرُهْبٰنَهُمْ أَرْبَابًا مِّن دُونِ اللهِ (Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain Allah) Dahulu jika orang-orang alim dan rahib-rahib mereka menghalalkan sesuatu maka mereka ikut menghalalkannya; dan jika mngharamkan sesuatu mereka ikut mengharamkannya. Mereka mentaati apa yang orang-orang alim dan rahib-rahib itu perintahkan dan larang meskipun menyelisihi hukum-hukum Allah, dan mereka menghapus hukum-hukum tersebut dari kitab-kitab-Nya, sehingga orang-orang Yahudi dan Nasrani seakan-akan menjadikan orang-orang alim dan rahib-rahib sebagai tuhan-tuhan karena mereka mentaati seperti ketaatan kepada tuhan. At-Tirmidzi mengeluarkan hadist dalam kitab sunannya dan menghukuminya sebagai hadist hasan dari ‘Ady bin Hatim, ia berkata: “aku mendatangi Rasulullah ketika beliau sedang membaca surat at-Taubah (اتَّخَذُوٓا۟ أَحْبَارَهُمْ وَرُهْبٰنَهُمْ أَرْبَابًا مِّن دُونِ اللهِ) lalu beliau berkata: sebenarnya mereka tidak menyembah orang-orang alim dan rahib-rahib mereka, namun apabila orang-orang alim dan rahib-rahib tersebut menghalalkan sesuatu maka mereka ikut menghalalkannya; dan jika mngharamkan sesuatu mereka ikut mengharamkannya”. Dari ayat Alquran beserta penjelasan hadist di atas ketika seseorang menghalalkan atau membolehkan sesuatu yang haram atau dilarang oleh Alloh SWT, maka dia telah memposisikan dirinya sebagai Rab/ Tuhan selain Alloh SWT. Dan orang-orang yang mengikutinya berarti telah menuhankannya. Maka jatuhlah mereka ke dalam syirik. Kembali kepada masalah patung dan lukisan makhluq bernyawa yang sudah jelas dilarang / haram oleh Nabi Muhammad SAW yang kemudian Muhammad Qasim berdasarkan mimpinya menjelaskan bahwa foto dan emoji hidup itu termasuk lukisan, serta sujud dan ruku kepada manusia yang juga dilarang / haram. Kemudian ada seseorang yang menghalalkanya/membolehkannya lalu anda ikuti, maka anda telah jatuh pada syirik. Saudaraku, sekali lagi perintah dan larangan Alloh SWT itu hanyalah ujian, apakah benar Anda orang yang beriman? Ini bahkan ujian yang ringan. Patung, lukisan, emoji, foto itu tidak ada manfaat apapun bagi Anda, dan ketika Anda ikuti jalan Nabi Muhammad SAW bahwa itu semua adalah haram, kemudian Anda singkirkan. Anda bahkan tidak rugi apa-apa.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Subhanallahi wabihamdihi Subhanallahil adzim
Sungguh bijak ustad Adi Hidayat semoga umat Islam tetap berdiri kokoh atas bimbinganmu 🙏
Aamiin ya Robbal 'alamiin
aamiin
😍terimakasih ustad pencerahannya
Masyaallah, trimakasih banyak ustadz..
Alhamdulillah Pak Ustadz, terimakasih atas pencerahannya. semoga Pak Ustadz sehat wal'afiat selalu.
Trimakasih pak ustad 🙏🏻
Terimakasih Pak ustad.untuk ilmunya🙏
Alhamdulillah
Alhamdulillah ...terimakasih ust atas pencerahannya ,mudah2an ust dlm keadaan sehat selalu .Aamiin .
Hadir malaysia
Jangan diikuti, itu dusta.
alhamdulillah terimakasih ustad pencerahannya
Jangan diikuti, itu dusta.
Barokallah p.ustad😊🙏
"Inti dari shurah (gambar terlarang) adalah kepalanya, jika kepalanya dihilangkan maka ia bukan shurah."
(HR. Baihaqi no. 14580, secara mauquf dari ibnu Abbas, Al Ismai'ili dalam Mu'jam Asy-Syuyukh no. 291 secara marfu'. Dishahihkan Al Albani dalam silsilah Ash-Shahihah no. 1921).
Boleh ya ustadz tapi ah insyaallah tergantung niat
Jangan diikuti.
Semakin pendapatnya menjauhi dalil maka semakin nyata dia penganut hawa nafsu.
Hadir
Saya kesini gara gara lihat di beranda salah satu ustad mengatakan tidak bole manjang Poto keluarga di ruangan
Ikut ustadz itu saja, yang paling mendekati dalil.
Sebab semakin jauh dari dalil maka sudah dipastikan dia penganut hawa nafsu.
Dan silahkan tonton pidato Muhammad Qasim.
Kalo wanita berjilbab juga tabarruj ya tadz??
Diantara manusia ada yang menyatakan bahwa dia seorang yang beriman, namun menurut Alloh SWT mereka bukan orang yang beriman. Karena Alloh SWT tidak membiarkan seseorang berkata aku beriman tanpa Alloh SWT mengujinya. Dan sesungguhnya perintah dan larangan hanyalah ujian bagi mereka yang menyatakan diri sudah beriman. Perintah Alloh SWT kepada malaikat untuk sujud kepada Adam AS, hanyalah ujian yang ternyata ada golongan jin yang menempati posisi bersama malaikat yang tidak lulus uji dan kemudian menjadi Iblis.
Nabi Yusuf bermimpi melihat matahari, bulan, dan 11 bintang bersujud padanya yang dikemudian hari ternyata itu adalah simbol dari ayah, ibu , dan 11 saudaranya yang bersujud memberi hormat ketika Yusuf AS menjadi pembesar di kerajaan mesir. Maknanya hingga waktu itu sujud dalam rangka memberi hormat tidak dilarang oleh Alloh SWT. Demikian hingga Nabi Isya AS dimana diceritakan ada seorang wanita pelacur yang membasuh Kakinya, kemudian wanita itu dipuji atas perbuatanya.
Budaya sujud ini berlaku di kalangan umat nasrani hingga masa Nabi Muhammad SAW, dimana Nabi melarang sujud kepada manusia.
Demikian juga dengan Patung. Nabi Ibrahim tidak melarang ayahnya membuat patung, beliau hanya menanyakan untuk apa patung-patung itu dibuat. Namun setelah nampak penyembahan terhadap patung, Ibrahim AS pun menentangnya bahkan menghancurkan patung-patung itu. Di Zaman Nabi sulaiman setan-setan yang menjadi Budak Sulaiman AS, mereka memahat patung. Tapi sekedar untuk menyampaikan kisah bukan untuk disembah. Dan itu dibolehkan oleh Alloh SWT.
Namun di Zaman Nabi Muhammad SAW patung dilarang dibuat walaupun tidak disembah. Bahkan tidak cuma patung tapi semua jenis lukisan makhluq bernyawa dilarang. Sekarang kehadiran Muhammad Qasim dengan Mimpi-mimpi ilahinya yang merupakan Mubashirot, menegaskan kembali haramnya membuat patung, memajang patung, Membuat Lukisan makhluq bernyawa atau memajangnya. Lebih dari itu mimpi Muhammad Qasim juga menyebutkan bahwa foto yang merupakan produk teknologi modern juga termasuk jenis lukisan maka juga dilarang, demikian juga emoji hidup juga termasuk lukisan sehingga haram digunakan.
Muhammad Qasim berdasarkan mimpinya menyatakan bahwa semua itu adalah bentuk-bentuk Syirik. Lalu dimana letak syiriknya, padahal semua itu tidak disembah. Yang disembah hanya Alloh SWT semata.
Maka disini saya akan tunjukan dimana letak syiriknya sehingga apa yg disebut muhammad Qasim adalah bentuk-bentuk syirik di zaman modern.
Pahami baik-baik ayat Alquran dan hadist berikut:
at taubah ayat 31 :
اتَّخَذُوٓا۟ أَحْبَارَهُمْ وَرُهْبٰنَهُمْ أَرْبَابًا مِّن دُونِ اللهِ (Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain Allah)
Dahulu jika orang-orang alim dan rahib-rahib mereka menghalalkan sesuatu maka mereka ikut menghalalkannya; dan jika mngharamkan sesuatu mereka ikut mengharamkannya. Mereka mentaati apa yang orang-orang alim dan rahib-rahib itu perintahkan dan larang meskipun menyelisihi hukum-hukum Allah, dan mereka menghapus hukum-hukum tersebut dari kitab-kitab-Nya, sehingga orang-orang Yahudi dan Nasrani seakan-akan menjadikan orang-orang alim dan rahib-rahib sebagai tuhan-tuhan karena mereka mentaati seperti ketaatan kepada tuhan.
At-Tirmidzi mengeluarkan hadist dalam kitab sunannya dan menghukuminya sebagai hadist hasan dari ‘Ady bin Hatim, ia berkata: “aku mendatangi Rasulullah ketika beliau sedang membaca surat at-Taubah (اتَّخَذُوٓا۟ أَحْبَارَهُمْ وَرُهْبٰنَهُمْ أَرْبَابًا مِّن دُونِ اللهِ) lalu beliau berkata: sebenarnya mereka tidak menyembah orang-orang alim dan rahib-rahib mereka, namun apabila orang-orang alim dan rahib-rahib tersebut menghalalkan sesuatu maka mereka ikut menghalalkannya; dan jika mngharamkan sesuatu mereka ikut mengharamkannya”.
Dari ayat Alquran beserta penjelasan hadist di atas ketika seseorang menghalalkan atau membolehkan sesuatu yang haram atau dilarang oleh Alloh SWT, maka dia telah memposisikan dirinya sebagai Rab/ Tuhan selain Alloh SWT. Dan orang-orang yang mengikutinya berarti telah menuhankannya. Maka jatuhlah mereka ke dalam syirik.
Kembali kepada masalah patung dan lukisan makhluq bernyawa yang sudah jelas dilarang / haram oleh Nabi Muhammad SAW yang kemudian Muhammad Qasim berdasarkan mimpinya menjelaskan bahwa foto dan emoji hidup itu termasuk lukisan, serta sujud dan ruku kepada manusia yang juga dilarang / haram. Kemudian ada seseorang yang menghalalkanya/membolehkannya lalu anda ikuti, maka anda telah jatuh pada syirik.
Saudaraku, sekali lagi perintah dan larangan Alloh SWT itu hanyalah ujian, apakah benar Anda orang yang beriman? Ini bahkan ujian yang ringan. Patung, lukisan, emoji, foto itu tidak ada manfaat apapun bagi Anda, dan ketika Anda ikuti jalan Nabi Muhammad SAW bahwa itu semua adalah haram, kemudian Anda singkirkan. Anda bahkan tidak rugi apa-apa.
Masha Allah penjelasannya sangat berdalil dan masuk akal luar biasa sekali.
Sudahlah ilmu anda blom nyampe seperti UAH