Contoh supply chain minyak goreng : +1% Pupuk +1% Jasa kelola sawit sampe panen +1% Jasa pengolahan kelapa ke minyak sawit +1% Jasa distribusi minyak sawit ke pabrik minyak goreng +1% Manufaktur minyak sawit ke minyak goreng +1% Jasa distribusi minyak goreng ke pabrik packaging +1% Botol plastik +1% Manufaktur packaging minyak goreng ke botol +1% Jasa distribusi dari pabrik ke gudang +1% Jasa distribusi dari gudang ke pasar +1% Harga jual Ini buat yang paham aja.. buat buzzer, disulap aja tiba2 jadi minyak goreng
Info saja surat edaran distributor dah keluar untuk ppn 12% harga mereka naik 12-15% mulai jan.. mana ada naik 1%😂😂 sampai end user itu akan menjadi 15%up
Ya itu yg dinamakan multiplayer effect dalam ekonomi Kenaikan utk suatu barang tdk bisa dihitung 1 item sj krn banyak proses yg terjadi pada barang tersebut yg jg ikut naik
@@Fadhil-l7p multi player efek seperti kata deni siregar multiplayer efek kereta woosh.. benar sih multiplayer efek ke APBN, PJKAI, Wika, dan sub kontraktor Wika ( swasta )..😂😂 180⁰ dr multi player efek deni🤣🤣🤣
Dari 10% ke 11% itu naik 10,09%. Dari 11% ke 12% itu naik 9,09%. Jadi stlh 2X kenaikan PPN dari 10% dulu itu sudah sekitar hampir 20% utk brg2 dan jasa2 kena pajak. Gile negara memiskinkan rakyatnya secara terstruktur dan rapi.
Berikut adalah cerita yang menggambarkan situasi tersebut: Di sebuah desa kecil, hiduplah seorang guru bijaksana bernama Pak Arif. Ia dikenal sebagai pendidik yang sabar dan adil. Suatu hari, dua muridnya, Budi dan Andi, terlibat perdebatan sengit di kelas. Budi, seorang anak yang rajin belajar, berkata, “2 + 2 = 4. Itu sudah pasti!” Namun, Andi, yang sering keras kepala, bersikeras, “Tidak! 2 + 2 = 5. Aku yakin!” Pak Arif mendengar keributan mereka dan memutuskan untuk melerai. Ia bertanya kepada Budi, “Kenapa kamu yakin bahwa 2 + 2 = 4?” Budi dengan percaya diri menjawab, “Karena itu adalah kebenaran matematika, Pak. Semua buku dan guru juga mengajarkan hal yang sama.” Kemudian, Pak Arif beralih ke Andi. “Andi, kenapa kamu mengatakan 2 + 2 = 5?” Andi menjawab dengan suara lantang, “Karena itu pendapatku, Pak! Kalau saya salah, saya rela mempertaruhkan kepala saya!” Pak Arif diam sejenak, berpikir. Ia tahu bahwa Budi benar, tetapi ia juga memahami bahwa meluruskan Andi yang keras kepala tidak akan mudah. Akhirnya, Pak Arif mengambil keputusan yang mengejutkan. Ia berkata dengan tegas, “Andi benar. 2 + 2 = 5. Budi, kamu salah!” Budi terkejut dan protes, “Tapi Pak, itu tidak benar! Kenapa saya yang dimarahi?” Pak Arif menjawab dengan suara rendah, tetapi tegas, “Budi, dalam kehidupan ini, kadang kebenaran tidak cukup untuk memenangkan hati orang yang keras kepala. Ada saatnya kita harus memilih pertempuran yang ingin kita menangkan. Hari ini, biarlah Andi merasa benar. Kelak, dunia yang akan mengajarkan kebenaran padanya.” Mendengar itu, Budi terdiam, meski hatinya kecewa. Sementara Andi tersenyum bangga, merasa bahwa ia telah menang. Setelah kelas selesai, Pak Arif memanggil Budi secara pribadi. Ia berkata, “Jangan merasa dirimu kalah. Dalam hidup, kebenaran tidak selalu membutuhkan pengakuan dari orang lain. Yang penting, kamu tahu apa yang benar, dan tetap teguh pada prinsipmu. Suatu hari, Andi akan menyadari kesalahannya sendiri.” Dan benar saja, bertahun-tahun kemudian, Andi akhirnya menyadari bahwa 2 + 2 memang sama dengan 4, bukan 5. Tetapi saat itu, ia juga mengingat pelajaran berharga dari gurunya: bahwa kebenaran kadang harus menunggu waktu yang tepat untuk diterima. Cerita ini menggambarkan bahwa kadang-kadang, bukan hanya kebenaran yang penting, tetapi juga bagaimana kita menyampaikannya dan kapan kita memilih untuk mempertahankannya.
Gampangnya aja deh. Kalian semua sadar khan bahwa PPN yang kita bayarkan itu berupa uang Rupiah ? Misalnya kita belanja barang di mall seharga Rp. 100,000.-, maka PPN yg dibayar adalah sebesar Rp. 11,000.- Karena besarnya tarif PPN yg berlaku 11%, maka perhitungan PPN yang harus dibayarkan adalah : Rp. 100,000.- x 11% = Rp. 11,000.- Sebelas ribu rupiah itu adalah PPN-nya. Jika tarif PPN berubah menjadi 12%, maka PPN yang kita bayarkan adalah Rp. 12,000.- Dengan kata lain, jika ada perubahan tarif PPN dari 11% menjadi 12%, maka jumlah PPN yang kita bayarkan dari contoh pembelian barang diatas akan mengalami kenaikan sebesar Rp. 1,000.- Nah..skrg kita hitung berapa persen kenaikannya, maka perhitungannya adalah : (1,000 / 11,000) x 100% = 9.09%
Sepertiya masalah bahasa : "Penambahan Persentase PPN" 1% dari 11% menjadi 12%, yakni 1/100 + 11/100 = 12/100. "Kenaikan PPN" sebesar 9,0909% dari PPN 11%, yakni 9,0909/100 x 11/100 = 12/100
itu setara 9% + 1% exponensial nya. habis ppn naik, maka bahan baku bakal naik, yg menjadikan pedagang harus menjual lebih mahal. ketika barang menjadi lebih mahal otomatis ppn nya akan naik lagi ketika harga dinaikkan, 1% inilah nilai exponensial. jadi totalnya bakal 10%. ketika pendapatan pajak 750T bertambah 75T gara2 ppn maka itu naiknya 10%. ingat hukum uang jika ada yang bertamabah uangnya maka akan ada yg berkurang uangnya. jadi 10% itu lah yang bakal diambil dari kantong kita. dan itu juga mempresentasikan harga barang yg bakal naik
makanya setelah banyak orang menyatakan perhitungan nya seperti ini, prabowo pikir pikir ....ternyata dia juga dibodohi bawahannya dg pemahaman kenaikan 1% padahal realitasnya naik 9% .
Keliru sih kalo ada yg bilang 1/11 naiknya.. Karena yg paling dibenarkan dari hasil kenaikan setelah 12% itu.. mau pake silogisme apapun, tapi yg berlaku tetap selisih dari setelah 11% dan setelah 12%.. mau anda bilang itu 1% atau 9%.. Kalo dah ketemu selisihnya berapa, baru dah pake pembagi harga setelah 11%.. jadi bahasa naiknya pajak ya selisih itu tadi.. Aga kecewa sih, beda sudut pandang pake ngata2in.. kamu jadi pejabat pun tingkahmu paling ya sama persis.. paling juga ga bisa kerja di pemerintahan.. protes mulu..
Harga Dasar : 100.000 PPN lama : 11% atau 11.000 PPN baru : 12% atau 12.000 Selisih PPN : 1000 1000 dari PPN lama : 9, % 1000 dari Harga pokok : 1 % ada 1 orang berpendapat kenaikan PPN adalah 1% dari harga pokok, dan 1 orang lagi berpendapat kenaikan adalah 9,% dari PPN lama. Dan 2 orang ini berdebat abis2an. Kocak.. 😂
Mereka sengaja ngadalin kadal yg dungu. Kalo yg ga dungu ya bisa ngitung. Cuma orang banyak yg ngarep bansos datang sih,jadi otaknya kesumbat bansos😂😂😂ga bisa mikir
Tidak usah berpolemik dengan kenaikan 1% atau 9% nya, menurut saya dua-duanya benar, hanya cara menghitungnya saja. Substansinya apakah kebijakan kenaikan PPN itu bijaksana atau tidak? Kenapa bukan PPh untuk penghasilan besar yg dinaikkan, yang seharusnya lebih mudah dihitung dan rasanya lebih adil, daripada memilah barang barang PPN yg akan dikenakan 12%
Mmg teori matematikanya naik 1%, tapi prakteknya di dunia naik bisa 12% atau 20%, mmg barang2 diproduksi tk menggunakan listrik industri itu aja jadi sudah pasti ongkos produksi naik karena kenaikan ppn 1% karena listrik industri dianggap barang mewah, blm lagi upah pekerja naik klikut2an menambah kenaikan biaya produksi, distribusinya jga ambil untung itu kalo jaraknya musah dijangkau bagaimna daerah yg jauh seperti daerah 3T, blm pedagang ambil untung jga, jadi kenaikan pajak di Indonesia lebih banyak unfaedahnya karena kondisi di Indonesia komplex jga, plus perilaku pejabat, atau instansi yg terkait ekonomi ambil untung jga.. ujung2x rakyat yg menanggung kenaikan drinkebijakannpajak 1% tapi faktax naik 10-20%
Kuncinya persentase seperti itung bunga. Kenapa para busser hitung ala matematika SD. Mereka sebenarnya tau tapi mau membodohi. Jadi akan ada org yg tidak mau berfikir dn hitungan sederhana 1+1=2 klo volume untuk kubikasi juga cm nilainya berbeda dengan cm 2.😅 Mungkin inilah kenapa gaji guru rendah dan biaya pendidikan mahal. Supaya SDM tetap rendah dan gampang digiring kyk ternak dicucuk.
@@windywahyunie102 Sangat masuk akal logika bahwa kebodohan dan kemiskinan akan tetap dipelihara siapapun presidennya karena menkeunya tetap si agen imf.
Eh.. Buzzer kalian jahat banget sengaja membohongi rakyat. Lu juga bagian rakyat, bayar pajak sama dg kita. Kenapa tega khianati demi cuan gk seberapa harganya?
Jika dihitung dari PPN saja maka naik 9,09% Jika dihitung dari total termasuk harga barangnya maka naik 0,9%. Contoh harga barang sebelum PPN Rp 10.000 PPN 11% = Rp 1.100, harga menjadi Rp 11.100 PPN 12% = Rp 1.200, harga menjadi Rp 11.200 1200 - 1100 = 100 Persentase kenaikan dari Rp 1100 = 9,09% 11.200 - 11.100 = 100 Persentase kenaikan dari Rp 11.100 = 0,9%
Itu klau cuma barang terakhir yang naik, masalahnya barang terbentuk dari berbagai komponen dan semua komponen naik, otomatis di akhir barang jdi kenaikan lebih dari 1% 😊😊😊
@Rktaddeo-nb7im Ya benar, apalagi PPN itu bertingkat. Jika setiap tingkat produsen dan distribusi memperhitungkan secara detail semua kenaikan biaya, maka harga akhir di konsumen pemakai naiknya sudah berlipat-lipat.
Ppn naik 1% klo dari Dpp Ppn naik 9% klo dari Ppn semula Klo nurut gw sih, g masalah mau naik berapa %, karena - Ppn akan kembali ke wp juga (PM & PK) - Perputaran Ppn tidak disalahgunakan oleh pejabat yang berwenang - Perputaran Ppn digunakan sebaik2nya untuk kepentingan rakyat, terutama rakyat miskin🙏 - Dan jika terjadi LB (PM lebih besar dari PK) dikembalikan ke wp tanpa PUNGLI😂
Waduh ... naik kok gak masalah. Ppn kembali ke masyarakat? Bykannya buat nombokin proyek gak jelas Ppn tidak disalahgunakan? Ngimpi. Ppn digunakan kembali kepentingan rakyat miskin? Mau apa? Bansos? Hahaha LB tanpa pungli? Semua omong kosong bro. Itulah kenapa masyarakat menolak kebijakan pemerasan ini
masih kecil kalilah Sen Sen😮😮😮😮😮aku mainanya Ribu Bosss😮😮😮😮. palingngak Seribu ada di kantong😮😮😮mana ada duit Sen😮😮😮emangnya aku Orang Jaman Bahalokkk😮😮😮😮😮. Ribu Bossss😅😅😅
Kalau jujur naiknya mesti dongkol masih berusaha menerima dengan asumsi negara butuh duit banyak. Tapi kalau caranya mengakali dan membodohi begini, pakai buzzer dan diulang-ulang pula, benar-benar keparat dah, gak bisa diterima lagi. Ini mah cuma versi 2.0 dari metode jadul yang pakai permainan kata "harga tidak naik tapi disesuaikan" kayak jaman orba dan awal jaman reformasi dulu.
saatnya yg muda yg diberi kesempatan .... wowo, sri mulyani, sri mulyono dll yg sdh tua ya mundur aja ... ekonomi 10 thn terakhir ditangan kalian nyungsep ... data dan fakta berbicara
PPN dari 11% ke 12 % ya artinya naik 1% dari nilai objek pajaknya.....beli barang 1 jt , ppn 11% = 110 rb , ppn 12% = 120 rb , artinya naik 10 rb dari 1 jt = 1% brooo..........
Yg dihitung kenaikan pembayaran pajak nya bukan dari objek pajak nya, awal nya kita bayar pajak 110rb berubah jadi 120rb, kenaikan nya adalah 10rb kalau di persentase kan kenaikan nya 9.09% 😮💨
@@yoga001able 👍✨️ Yg di atas itu hitungnya harga barang, bukan kenaikan pajak jadi sebenarnya dia pintar hanya tidak proporsional. Yg dibicarakan adalah kenaikan pajak dari 11% ke 12%.
Lah emang iya 100% yg dihitung kenaikan pembayaran nya bukan dari objek nya 🤦♂️ Anggap pajak 1% dari 100rb adalah 1.000 Naik lah pajak nya jadi 2%, otomatis pajak nya jadi 2.000, kenaikan 1000 dari nilai awal 1000 kan 100% 🤦♂️
Contoh supply chain minyak goreng :
+1% Pupuk
+1% Jasa kelola sawit sampe panen
+1% Jasa pengolahan kelapa ke minyak sawit
+1% Jasa distribusi minyak sawit ke pabrik minyak goreng
+1% Manufaktur minyak sawit ke minyak goreng
+1% Jasa distribusi minyak goreng ke pabrik packaging
+1% Botol plastik
+1% Manufaktur packaging minyak goreng ke botol
+1% Jasa distribusi dari pabrik ke gudang
+1% Jasa distribusi dari gudang ke pasar
+1% Harga jual
Ini buat yang paham aja.. buat buzzer, disulap aja tiba2 jadi minyak goreng
Info saja surat edaran distributor dah keluar untuk ppn 12% harga mereka naik 12-15% mulai jan.. mana ada naik 1%😂😂 sampai end user itu akan menjadi 15%up
Kalo semua harga komponen naik 1%, total harga barang ya naik 1%, bang.
@br4instorm sim salabim gratis dari bansos 👍
Ya itu yg dinamakan multiplayer effect dalam ekonomi
Kenaikan utk suatu barang tdk bisa dihitung 1 item sj krn banyak proses yg terjadi pada barang tersebut yg jg ikut naik
@@Fadhil-l7p multi player efek seperti kata deni siregar multiplayer efek kereta woosh.. benar sih multiplayer efek ke APBN, PJKAI, Wika, dan sub kontraktor Wika ( swasta )..😂😂 180⁰ dr multi player efek deni🤣🤣🤣
Dari 10% ke 11% itu naik 10,09%.
Dari 11% ke 12% itu naik 9,09%.
Jadi stlh 2X kenaikan PPN dari 10% dulu itu sudah sekitar hampir 20% utk brg2 dan jasa2 kena pajak.
Gile negara memiskinkan rakyatnya secara terstruktur dan rapi.
Oknum di kemenkeu = pahlawan di mata SMi. Bukan saja korupsi yg merajalela tapi berbohong / menipu sudah jadi budaya wajib di terapkan ke masyarakat.
Kenaikan/delta/selisih itu ada 2 jenis... absolut atau persentase..
Kalau absolut, benar naik 1%
Kalau secara persentasi, naik 9.09%
Perbedaan basis persentase (dibagi) Basis persentase awal (dikalikan) 100.
1/11x100=9%
Tanya Sri Mulyani tuh pakar imf n world bank 😂😂😂
11% jadi 12% beda nya 1poin, tapi gak bisa dipakai %. Untuk mengetahui kenaikan dalam % (persentase) = 1/11 x 100 = 100/11 = 9,0909%
Berikut adalah cerita yang menggambarkan situasi tersebut:
Di sebuah desa kecil, hiduplah seorang guru bijaksana bernama Pak Arif. Ia dikenal sebagai pendidik yang sabar dan adil. Suatu hari, dua muridnya, Budi dan Andi, terlibat perdebatan sengit di kelas.
Budi, seorang anak yang rajin belajar, berkata, “2 + 2 = 4. Itu sudah pasti!”
Namun, Andi, yang sering keras kepala, bersikeras, “Tidak! 2 + 2 = 5. Aku yakin!”
Pak Arif mendengar keributan mereka dan memutuskan untuk melerai. Ia bertanya kepada Budi, “Kenapa kamu yakin bahwa 2 + 2 = 4?”
Budi dengan percaya diri menjawab, “Karena itu adalah kebenaran matematika, Pak. Semua buku dan guru juga mengajarkan hal yang sama.”
Kemudian, Pak Arif beralih ke Andi. “Andi, kenapa kamu mengatakan 2 + 2 = 5?”
Andi menjawab dengan suara lantang, “Karena itu pendapatku, Pak! Kalau saya salah, saya rela mempertaruhkan kepala saya!”
Pak Arif diam sejenak, berpikir. Ia tahu bahwa Budi benar, tetapi ia juga memahami bahwa meluruskan Andi yang keras kepala tidak akan mudah. Akhirnya, Pak Arif mengambil keputusan yang mengejutkan. Ia berkata dengan tegas, “Andi benar. 2 + 2 = 5. Budi, kamu salah!”
Budi terkejut dan protes, “Tapi Pak, itu tidak benar! Kenapa saya yang dimarahi?”
Pak Arif menjawab dengan suara rendah, tetapi tegas, “Budi, dalam kehidupan ini, kadang kebenaran tidak cukup untuk memenangkan hati orang yang keras kepala. Ada saatnya kita harus memilih pertempuran yang ingin kita menangkan. Hari ini, biarlah Andi merasa benar. Kelak, dunia yang akan mengajarkan kebenaran padanya.”
Mendengar itu, Budi terdiam, meski hatinya kecewa. Sementara Andi tersenyum bangga, merasa bahwa ia telah menang.
Setelah kelas selesai, Pak Arif memanggil Budi secara pribadi. Ia berkata, “Jangan merasa dirimu kalah. Dalam hidup, kebenaran tidak selalu membutuhkan pengakuan dari orang lain. Yang penting, kamu tahu apa yang benar, dan tetap teguh pada prinsipmu. Suatu hari, Andi akan menyadari kesalahannya sendiri.”
Dan benar saja, bertahun-tahun kemudian, Andi akhirnya menyadari bahwa 2 + 2 memang sama dengan 4, bukan 5. Tetapi saat itu, ia juga mengingat pelajaran berharga dari gurunya: bahwa kebenaran kadang harus menunggu waktu yang tepat untuk diterima.
Cerita ini menggambarkan bahwa kadang-kadang, bukan hanya kebenaran yang penting, tetapi juga bagaimana kita menyampaikannya dan kapan kita memilih untuk mempertahankannya.
Gampangnya aja deh. Kalian semua sadar khan bahwa PPN yang kita bayarkan itu berupa uang Rupiah ?
Misalnya kita belanja barang di mall seharga Rp. 100,000.-, maka PPN yg dibayar adalah sebesar Rp. 11,000.- Karena besarnya tarif PPN yg berlaku 11%, maka perhitungan PPN yang harus dibayarkan adalah : Rp. 100,000.- x 11% = Rp. 11,000.- Sebelas ribu rupiah itu adalah PPN-nya.
Jika tarif PPN berubah menjadi 12%, maka PPN yang kita bayarkan adalah Rp. 12,000.- Dengan kata lain, jika ada perubahan tarif PPN dari 11% menjadi 12%, maka jumlah PPN yang kita bayarkan dari contoh pembelian barang diatas akan mengalami kenaikan sebesar Rp. 1,000.-
Nah..skrg kita hitung berapa persen kenaikannya, maka perhitungannya adalah : (1,000 / 11,000) x 100% = 9.09%
Smart
Cara hitung %
Pajak awal 11%, naik jadi 12%
Jawab
12-1= 1
Jadi 1:11x100=9,09%..
Cara hitungnya:
Selisih pajak sesudah - pajak sebelumnya = 12-11% =1%
Kenaikan pajak = 1/11 = 0.09090909 ≈ 9%
Niceee trimakasih
Orang dagang mah paham. Nah orang pemerintah yg bisanya makan gaji aja mana ngerti
Bubarkan menteri keuangan.
Bubarkan perpajakan.
Turunkan sri mulyani!
Lumayan.... kalo pajak masuk ny Rp.100m taon ini, brarti dpt tambah makan2nya 9m taon dpn.. 🤭🤤
Sepertiya masalah bahasa :
"Penambahan Persentase PPN" 1% dari 11% menjadi 12%, yakni 1/100 + 11/100 = 12/100.
"Kenaikan PPN" sebesar 9,0909% dari PPN 11%, yakni 9,0909/100 x 11/100 = 12/100
itu setara 9% + 1% exponensial nya. habis ppn naik, maka bahan baku bakal naik, yg menjadikan pedagang harus menjual lebih mahal. ketika barang menjadi lebih mahal otomatis ppn nya akan naik lagi ketika harga dinaikkan, 1% inilah nilai exponensial. jadi totalnya bakal 10%.
ketika pendapatan pajak 750T bertambah 75T gara2 ppn maka itu naiknya 10%. ingat hukum uang jika ada yang bertamabah uangnya maka akan ada yg berkurang uangnya. jadi 10% itu lah yang bakal diambil dari kantong kita. dan itu juga mempresentasikan harga barang yg bakal naik
makanya setelah banyak orang menyatakan perhitungan nya seperti ini, prabowo pikir pikir ....ternyata dia juga dibodohi bawahannya dg pemahaman kenaikan 1% padahal realitasnya naik 9% .
Prabowonya bodoh
Keliru sih kalo ada yg bilang 1/11 naiknya..
Karena yg paling dibenarkan dari hasil kenaikan setelah 12% itu.. mau pake silogisme apapun, tapi yg berlaku tetap selisih dari setelah 11% dan setelah 12%.. mau anda bilang itu 1% atau 9%..
Kalo dah ketemu selisihnya berapa, baru dah pake pembagi harga setelah 11%.. jadi bahasa naiknya pajak ya selisih itu tadi..
Aga kecewa sih, beda sudut pandang pake ngata2in.. kamu jadi pejabat pun tingkahmu paling ya sama persis.. paling juga ga bisa kerja di pemerintahan.. protes mulu..
Harga Dasar : 100.000
PPN lama : 11% atau 11.000
PPN baru : 12% atau 12.000
Selisih PPN : 1000
1000 dari PPN lama : 9, %
1000 dari Harga pokok : 1 %
ada 1 orang berpendapat kenaikan PPN adalah 1% dari harga pokok, dan 1 orang lagi berpendapat kenaikan adalah 9,% dari PPN lama. Dan 2 orang ini berdebat abis2an. Kocak.. 😂
Mereka sengaja ngadalin kadal yg dungu.
Kalo yg ga dungu ya bisa ngitung.
Cuma orang banyak yg ngarep bansos datang sih,jadi otaknya kesumbat bansos😂😂😂ga bisa mikir
PPN Naik 9% juga salah krn
PPN Naik dr 11% jadi 12%, bertambah 1% dari 11%, jadi naiknya
1/11 x 100% = 11.1111111111%
...😅
Tidak usah berpolemik dengan kenaikan 1% atau 9% nya, menurut saya dua-duanya benar, hanya cara menghitungnya saja. Substansinya apakah kebijakan kenaikan PPN itu bijaksana atau tidak? Kenapa bukan PPh untuk penghasilan besar yg dinaikkan, yang seharusnya lebih mudah dihitung dan rasanya lebih adil, daripada memilah barang barang PPN yg akan dikenakan 12%
Makanya orang yang gak bisa mengasuh anak jangan dibiarkan beranak pinak.
Dan hasilkan generasi bagus biar jadi pejabat yang bagus.
Pemerintah subsidi PIK DUA & proyek2 CUKONG2 dgn PSN, RAKYAT dicekik PPN 12%, mrk WARAS..??
9.09 hampir 10 lho
Bener ini
bang gua nungguin elo tulis di papan tulis, gimana cara itung 1% jadi 9%
Hanya masalah bahasa saja. Seharusnya narasinya adalah *naik MENJADI* 12%, bukannya naik 1%
Mmg teori matematikanya naik 1%, tapi prakteknya di dunia naik bisa 12% atau 20%, mmg barang2 diproduksi tk menggunakan listrik industri itu aja jadi sudah pasti ongkos produksi naik karena kenaikan ppn 1% karena listrik industri dianggap barang mewah, blm lagi upah pekerja naik klikut2an menambah kenaikan biaya produksi, distribusinya jga ambil untung itu kalo jaraknya musah dijangkau bagaimna daerah yg jauh seperti daerah 3T, blm pedagang ambil untung jga, jadi kenaikan pajak di Indonesia lebih banyak unfaedahnya karena kondisi di Indonesia komplex jga, plus perilaku pejabat, atau instansi yg terkait ekonomi ambil untung jga.. ujung2x rakyat yg menanggung kenaikan drinkebijakannpajak 1% tapi faktax naik 10-20%
Intinya 1 barang yg ditrima konsumen akan melewati tangan yg berlapis2.. Dan dsetiap tangan akan ada biaya dan kenaikkan harga..
Harga barang nya naik 1%, PPN nya naik 9%, mas nya beli PPN nya doang jadi naiknya banyak. Barang nya dibawa pulang dong, mas.
Kuncinya persentase seperti itung bunga. Kenapa para busser hitung ala matematika SD. Mereka sebenarnya tau tapi mau membodohi. Jadi akan ada org yg tidak mau berfikir dn hitungan sederhana 1+1=2 klo volume untuk kubikasi juga cm nilainya berbeda dengan cm 2.😅 Mungkin inilah kenapa gaji guru rendah dan biaya pendidikan mahal. Supaya SDM tetap rendah dan gampang digiring kyk ternak dicucuk.
@@windywahyunie102
Sangat masuk akal logika bahwa kebodohan dan kemiskinan akan tetap dipelihara siapapun presidennya karena menkeunya tetap si agen imf.
Mulyono wooyyy bangun woyy
salah om.. yg bener naik 12%.. karena banyak objek pajak BARU di 2025 ini. contoh beras yang 0% PPN nanti 2025 jadi 12%.. artinya naik 12%... hahahaha
Yang jelas rakyat kita gak suka pajak naik....
Eh.. Buzzer kalian jahat banget sengaja membohongi rakyat. Lu juga bagian rakyat, bayar pajak sama dg kita. Kenapa tega khianati demi cuan gk seberapa harganya?
pajak ppn ini kan jg buat bayar buzzer2 itu bang, jelas mereka semangat, gajinya bakal naik
1/11×100% = 9 %
beban secara keseluruhan naik 0,9%
Jika dihitung dari PPN saja maka naik 9,09%
Jika dihitung dari total termasuk harga barangnya maka naik 0,9%.
Contoh harga barang sebelum PPN Rp 10.000
PPN 11% = Rp 1.100, harga menjadi Rp 11.100
PPN 12% = Rp 1.200, harga menjadi Rp 11.200
1200 - 1100 = 100
Persentase kenaikan dari Rp 1100 = 9,09%
11.200 - 11.100 = 100
Persentase kenaikan dari Rp 11.100 = 0,9%
Itu klau cuma barang terakhir yang naik, masalahnya barang terbentuk dari berbagai komponen dan semua komponen naik, otomatis di akhir barang jdi kenaikan lebih dari 1% 😊😊😊
@Rktaddeo-nb7im
Ya benar, apalagi PPN itu bertingkat.
Jika setiap tingkat produsen dan distribusi memperhitungkan secara detail semua kenaikan biaya, maka harga akhir di konsumen pemakai naiknya sudah berlipat-lipat.
lagi diusahakan Badan Oknum Nasional ... sudah darurat!!!!
Ppn naik 1% klo dari Dpp
Ppn naik 9% klo dari Ppn semula
Klo nurut gw sih, g masalah mau naik berapa %, karena
- Ppn akan kembali ke wp juga (PM & PK)
- Perputaran Ppn tidak disalahgunakan oleh pejabat yang berwenang
- Perputaran Ppn digunakan sebaik2nya untuk kepentingan rakyat, terutama rakyat miskin🙏
- Dan jika terjadi LB (PM lebih besar dari PK) dikembalikan ke wp tanpa PUNGLI😂
Waduh ... naik kok gak masalah.
Ppn kembali ke masyarakat? Bykannya buat nombokin proyek gak jelas
Ppn tidak disalahgunakan? Ngimpi.
Ppn digunakan kembali kepentingan rakyat miskin? Mau apa? Bansos? Hahaha
LB tanpa pungli?
Semua omong kosong bro. Itulah kenapa masyarakat menolak kebijakan pemerasan ini
masih kecil kalilah Sen Sen😮😮😮😮😮aku mainanya Ribu Bosss😮😮😮😮. palingngak Seribu ada di kantong😮😮😮mana ada duit Sen😮😮😮emangnya aku Orang Jaman Bahalokkk😮😮😮😮😮. Ribu Bossss😅😅😅
Indonesia emas ngimpi.....sdm pajak nya aja ga bisa ngitung.....bisanya korupsi dan peras pengusaha 😢
Kalau jujur naiknya mesti dongkol masih berusaha menerima dengan asumsi negara butuh duit banyak. Tapi kalau caranya mengakali dan membodohi begini, pakai buzzer dan diulang-ulang pula, benar-benar keparat dah, gak bisa diterima lagi. Ini mah cuma versi 2.0 dari metode jadul yang pakai permainan kata "harga tidak naik tapi disesuaikan" kayak jaman orba dan awal jaman reformasi dulu.
Bnr koh. Kenaikan 9%😢
saatnya yg muda yg diberi kesempatan .... wowo, sri mulyani, sri mulyono dll yg sdh tua ya mundur aja ... ekonomi 10 thn terakhir ditangan kalian nyungsep ... data dan fakta berbicara
PPN dari 11% ke 12 % ya artinya naik 1% dari nilai objek pajaknya.....beli barang 1 jt , ppn 11% = 110 rb , ppn 12% = 120 rb , artinya naik 10 rb dari 1 jt = 1% brooo..........
Yg dihitung kenaikan pembayaran pajak nya bukan dari objek pajak nya, awal nya kita bayar pajak 110rb berubah jadi 120rb, kenaikan nya adalah 10rb kalau di persentase kan kenaikan nya 9.09% 😮💨
@@yoga001able 👍✨️
Yg di atas itu hitungnya harga barang, bukan kenaikan pajak jadi sebenarnya dia pintar hanya tidak proporsional.
Yg dibicarakan adalah kenaikan pajak dari 11% ke 12%.
Matematika teori siapa?
Ekonomi.hancur..pendapatan pjk menurun
Penjelasan koq ngga ada itungan tertulisnya sama sekali, cuma pake mulut doank. Emangnya ngajar sastra.
1% ke 2% naik 100%? wkkwwk
Lah emang iya 100% yg dihitung kenaikan pembayaran nya bukan dari objek nya 🤦♂️
Anggap pajak 1% dari 100rb adalah 1.000
Naik lah pajak nya jadi 2%, otomatis pajak nya jadi 2.000, kenaikan 1000 dari nilai awal 1000 kan 100% 🤦♂️
Taiii kaya paling pinter aja Lo
Yang pasti bebek nang pinggir jalan sudah naik. Dari semula 13.000 menjadi 14.000. Iku bebek tok, blm barang lainnya
Aneh bin nyata
Iya benar 9 persen lah , contoh sebungkus rokok yg sehari hari dari 20 000 jadi berapa ayo ,,,😂😂😂
lagi diusahakan Badan Oknum Nasional ... sudah darurat!!!!