Ringkasan Kajian "Ibadah Ketika Safar" oleh Ustadz Ammi Nur Baits 1. Pengantar: Safar dalam Islam - Safar (perjalanan jauh) memiliki aturan khusus dalam ibadah, termasuk sholat, wudhu, dan doa. - Tujuan utama kajian ini: Memberikan pemahaman tentang adab dan ibadah saat safar, terutama bagi yang akan umrah atau haji. 2. Adab Safar dalam Islam a. Persiapan Sebelum Safar 1. Memohon Bimbingan Allah - Disunnahkan melakukan shalat istikharah sebelum memutuskan perjalanan. - Mohon kepada Allah agar diberi teman yang baik dan perjalanan yang berkah. 2. Menyelesaikan Urusan dan Sengketa - Jika ada hutang atau perselisihan, sebaiknya diselesaikan sebelum berangkat. - Karena tidak ada yang tahu apakah bisa kembali dengan selamat atau tidak. 3. Mencari Teman yang Baik - Teman bisa mempengaruhi ibadah saat safar, apakah menjadi lebih baik atau justru mengurangi pahala. - Rasulullah ﷺ bersabda: _"Seseorang akan mengikuti agama sahabat dekatnya. Maka perhatikanlah siapa yang menjadi sahabat dekat kalian."_ (HR. Abu Dawud). 4. Menunjuk Pemimpin Rombongan - Jika dalam rombongan ada tiga orang atau lebih, maka salah satu harus ditunjuk sebagai pemimpin _(HR. Abu Dawud)_. 5. Memilih Waktu Keberangkatan yang Baik - Hari Kamis adalah hari yang disukai Rasulullah untuk safar _(HR. Bukhari)_. - Waktu pagi lebih berkah _(HR. Abu Dawud)_. 6. Shalat Dua Rakaat Sebelum Berangkat - Dianjurkan shalat dua rakaat sebelum keluar rumah sebagai doa perlindungan. - Shalat ini dilakukan di rumah, bukan di masjid. 7. Berpamitan dengan Keluarga - Doa Rasulullah kepada orang yang safar: _"Semoga Allah memberimu bekal takwa, mengampuni dosamu, dan memudahkan kebaikan untukmu di mana pun kau berada."_ - Orang yang ditinggalkan juga menitipkan kepada Allah. 8. Membaca Doa Saat Keluar Rumah - _Bismillahi tawakkaltu ‘alallah, wa la hawla wa la quwwata illa billah._ - Doa perlindungan dari kesesatan dan kezaliman. 3. Ibadah Ketika Safar a. Wudhu dan Tayammum Saat Safar - Jika sulit mendapatkan air, boleh tayammum dengan tanah atau permukaan yang berdebu. - Tayammum tidak boleh dilakukan dengan permukaan plastik, kaca, atau kain sintetis. - Di pesawat tidak bisa tayammum → Pilihannya wudhu sebisanya atau shalat tanpa wudhu jika tidak memungkinkan. b. Mengusap Khuf atau Kaos Kaki - Jika sudah berwudhu dan memakai kaos kaki, maka tidak perlu melepasnya saat wudhu berikutnya. - Cukup usap bagian atas kaos kaki sebagai pengganti membasuh kaki. - Berlaku selama 3 hari 3 malam bagi musafir _(HR. Muslim)_. c. Shalat Saat Safar 1. Mengqashar Shalat (Meringkas Rakaat) - Shalat 4 rakaat menjadi 2 rakaat (Duhur, Asar, Isya). - Shalat Subuh tetap 2 rakaat, Maghrib tetap 3 rakaat. 2. Menjama’ Shalat (Menggabungkan Waktu Shalat) - Duhur dengan Asar → bisa dilakukan di waktu Duhur (Jama’ Taqdim) atau di waktu Asar (Jama’ Ta’khir). - Maghrib dengan Isya → bisa dilakukan di waktu Maghrib atau di waktu Isya. - Tidak boleh menjama’ Subuh dengan shalat lainnya. 3. Shalat di Pesawat - Rasulullah tidak pernah shalat wajib di atas kendaraan kecuali dalam kondisi darurat. - Jika memungkinkan, tunggu hingga sampai di darat untuk shalat. - Jika tidak memungkinkan, sholat di kursi pesawat menghadap kiblat semampunya. 4. Shalat di Tempat Transit - Jika ada kesempatan turun dan ada musala atau masjid, lebih baik shalat di sana daripada di pesawat. 4. Panduan Praktis Shalat dalam Perjalanan | **Situasi** | **Solusi** | |-----------------|-----------------| | Tidak bisa wudhu di pesawat | Wudhu sebisanya atau shalat tanpa wudhu jika darurat | | Tidak bisa shalat menghadap kiblat | Shalat ke arah mana pun, cukup dengan isyarat kepala | | Ada waktu shalat sebelum berangkat | Shalat di bandara sebelum naik pesawat | | Sampai tujuan sebelum waktu shalat habis | Tunda shalat hingga tiba di darat | | Safar jauh dan lama | Jama’ dan qashar untuk memudahkan | 5. Kesimpulan - Safar adalah kondisi khusus yang mendapat keringanan ibadah dalam Islam. - Persiapan safar mencakup adab, doa, dan menyelesaikan urusan dunia sebelum berangkat. - Shalat boleh dijama’ dan diqashar untuk memudahkan ibadah. - Di pesawat lebih baik shalat di darat jika memungkinkan. - Jika tidak bisa tayammum, maka tetap shalat meskipun tanpa wudhu dalam keadaan darurat.
Ringkasan Kajian "Ibadah Ketika Safar" oleh Ustadz Ammi Nur Baits
1. Pengantar: Safar dalam Islam
- Safar (perjalanan jauh) memiliki aturan khusus dalam ibadah, termasuk sholat, wudhu, dan doa.
- Tujuan utama kajian ini: Memberikan pemahaman tentang adab dan ibadah saat safar, terutama bagi yang akan umrah atau haji.
2. Adab Safar dalam Islam
a. Persiapan Sebelum Safar
1. Memohon Bimbingan Allah
- Disunnahkan melakukan shalat istikharah sebelum memutuskan perjalanan.
- Mohon kepada Allah agar diberi teman yang baik dan perjalanan yang berkah.
2. Menyelesaikan Urusan dan Sengketa
- Jika ada hutang atau perselisihan, sebaiknya diselesaikan sebelum berangkat.
- Karena tidak ada yang tahu apakah bisa kembali dengan selamat atau tidak.
3. Mencari Teman yang Baik
- Teman bisa mempengaruhi ibadah saat safar, apakah menjadi lebih baik atau justru mengurangi pahala.
- Rasulullah ﷺ bersabda: _"Seseorang akan mengikuti agama sahabat dekatnya. Maka perhatikanlah siapa yang menjadi sahabat dekat kalian."_ (HR. Abu Dawud).
4. Menunjuk Pemimpin Rombongan
- Jika dalam rombongan ada tiga orang atau lebih, maka salah satu harus ditunjuk sebagai pemimpin _(HR. Abu Dawud)_.
5. Memilih Waktu Keberangkatan yang Baik
- Hari Kamis adalah hari yang disukai Rasulullah untuk safar _(HR. Bukhari)_.
- Waktu pagi lebih berkah _(HR. Abu Dawud)_.
6. Shalat Dua Rakaat Sebelum Berangkat
- Dianjurkan shalat dua rakaat sebelum keluar rumah sebagai doa perlindungan.
- Shalat ini dilakukan di rumah, bukan di masjid.
7. Berpamitan dengan Keluarga
- Doa Rasulullah kepada orang yang safar:
_"Semoga Allah memberimu bekal takwa, mengampuni dosamu, dan memudahkan kebaikan untukmu di mana pun kau berada."_
- Orang yang ditinggalkan juga menitipkan kepada Allah.
8. Membaca Doa Saat Keluar Rumah
- _Bismillahi tawakkaltu ‘alallah, wa la hawla wa la quwwata illa billah._
- Doa perlindungan dari kesesatan dan kezaliman.
3. Ibadah Ketika Safar
a. Wudhu dan Tayammum Saat Safar
- Jika sulit mendapatkan air, boleh tayammum dengan tanah atau permukaan yang berdebu.
- Tayammum tidak boleh dilakukan dengan permukaan plastik, kaca, atau kain sintetis.
- Di pesawat tidak bisa tayammum → Pilihannya wudhu sebisanya atau shalat tanpa wudhu jika tidak memungkinkan.
b. Mengusap Khuf atau Kaos Kaki
- Jika sudah berwudhu dan memakai kaos kaki, maka tidak perlu melepasnya saat wudhu berikutnya.
- Cukup usap bagian atas kaos kaki sebagai pengganti membasuh kaki.
- Berlaku selama 3 hari 3 malam bagi musafir _(HR. Muslim)_.
c. Shalat Saat Safar
1. Mengqashar Shalat (Meringkas Rakaat)
- Shalat 4 rakaat menjadi 2 rakaat (Duhur, Asar, Isya).
- Shalat Subuh tetap 2 rakaat, Maghrib tetap 3 rakaat.
2. Menjama’ Shalat (Menggabungkan Waktu Shalat)
- Duhur dengan Asar → bisa dilakukan di waktu Duhur (Jama’ Taqdim) atau di waktu Asar (Jama’ Ta’khir).
- Maghrib dengan Isya → bisa dilakukan di waktu Maghrib atau di waktu Isya.
- Tidak boleh menjama’ Subuh dengan shalat lainnya.
3. Shalat di Pesawat
- Rasulullah tidak pernah shalat wajib di atas kendaraan kecuali dalam kondisi darurat.
- Jika memungkinkan, tunggu hingga sampai di darat untuk shalat.
- Jika tidak memungkinkan, sholat di kursi pesawat menghadap kiblat semampunya.
4. Shalat di Tempat Transit
- Jika ada kesempatan turun dan ada musala atau masjid, lebih baik shalat di sana daripada di pesawat.
4. Panduan Praktis Shalat dalam Perjalanan
| **Situasi** | **Solusi** |
|-----------------|-----------------|
| Tidak bisa wudhu di pesawat | Wudhu sebisanya atau shalat tanpa wudhu jika darurat |
| Tidak bisa shalat menghadap kiblat | Shalat ke arah mana pun, cukup dengan isyarat kepala |
| Ada waktu shalat sebelum berangkat | Shalat di bandara sebelum naik pesawat |
| Sampai tujuan sebelum waktu shalat habis | Tunda shalat hingga tiba di darat |
| Safar jauh dan lama | Jama’ dan qashar untuk memudahkan |
5. Kesimpulan
- Safar adalah kondisi khusus yang mendapat keringanan ibadah dalam Islam.
- Persiapan safar mencakup adab, doa, dan menyelesaikan urusan dunia sebelum berangkat.
- Shalat boleh dijama’ dan diqashar untuk memudahkan ibadah.
- Di pesawat lebih baik shalat di darat jika memungkinkan.
- Jika tidak bisa tayammum, maka tetap shalat meskipun tanpa wudhu dalam keadaan darurat.
Assalamu'alaikum.. Suara rekamannya kecil sekali ustadz...
Semoga audio systemnya bisa diperbaharui agar kualitas rekaman lebih baik..