Ibadah Ketika Safar | Ustadz Ammi Nur Baits

แชร์
ฝัง
  • เผยแพร่เมื่อ 22 ม.ค. 2025

ความคิดเห็น • 2

  • @AhmadArif019
    @AhmadArif019 9 วันที่ผ่านมา

    Ringkasan Kajian "Ibadah Ketika Safar" oleh Ustadz Ammi Nur Baits
    1. Pengantar: Safar dalam Islam
    - Safar (perjalanan jauh) memiliki aturan khusus dalam ibadah, termasuk sholat, wudhu, dan doa.
    - Tujuan utama kajian ini: Memberikan pemahaman tentang adab dan ibadah saat safar, terutama bagi yang akan umrah atau haji.
    2. Adab Safar dalam Islam
    a. Persiapan Sebelum Safar
    1. Memohon Bimbingan Allah
    - Disunnahkan melakukan shalat istikharah sebelum memutuskan perjalanan.
    - Mohon kepada Allah agar diberi teman yang baik dan perjalanan yang berkah.
    2. Menyelesaikan Urusan dan Sengketa
    - Jika ada hutang atau perselisihan, sebaiknya diselesaikan sebelum berangkat.
    - Karena tidak ada yang tahu apakah bisa kembali dengan selamat atau tidak.
    3. Mencari Teman yang Baik
    - Teman bisa mempengaruhi ibadah saat safar, apakah menjadi lebih baik atau justru mengurangi pahala.
    - Rasulullah ﷺ bersabda: _"Seseorang akan mengikuti agama sahabat dekatnya. Maka perhatikanlah siapa yang menjadi sahabat dekat kalian."_ (HR. Abu Dawud).
    4. Menunjuk Pemimpin Rombongan
    - Jika dalam rombongan ada tiga orang atau lebih, maka salah satu harus ditunjuk sebagai pemimpin _(HR. Abu Dawud)_.
    5. Memilih Waktu Keberangkatan yang Baik
    - Hari Kamis adalah hari yang disukai Rasulullah untuk safar _(HR. Bukhari)_.
    - Waktu pagi lebih berkah _(HR. Abu Dawud)_.
    6. Shalat Dua Rakaat Sebelum Berangkat
    - Dianjurkan shalat dua rakaat sebelum keluar rumah sebagai doa perlindungan.
    - Shalat ini dilakukan di rumah, bukan di masjid.
    7. Berpamitan dengan Keluarga
    - Doa Rasulullah kepada orang yang safar:
    _"Semoga Allah memberimu bekal takwa, mengampuni dosamu, dan memudahkan kebaikan untukmu di mana pun kau berada."_
    - Orang yang ditinggalkan juga menitipkan kepada Allah.
    8. Membaca Doa Saat Keluar Rumah
    - _Bismillahi tawakkaltu ‘alallah, wa la hawla wa la quwwata illa billah._
    - Doa perlindungan dari kesesatan dan kezaliman.
    3. Ibadah Ketika Safar
    a. Wudhu dan Tayammum Saat Safar
    - Jika sulit mendapatkan air, boleh tayammum dengan tanah atau permukaan yang berdebu.
    - Tayammum tidak boleh dilakukan dengan permukaan plastik, kaca, atau kain sintetis.
    - Di pesawat tidak bisa tayammum → Pilihannya wudhu sebisanya atau shalat tanpa wudhu jika tidak memungkinkan.
    b. Mengusap Khuf atau Kaos Kaki
    - Jika sudah berwudhu dan memakai kaos kaki, maka tidak perlu melepasnya saat wudhu berikutnya.
    - Cukup usap bagian atas kaos kaki sebagai pengganti membasuh kaki.
    - Berlaku selama 3 hari 3 malam bagi musafir _(HR. Muslim)_.
    c. Shalat Saat Safar
    1. Mengqashar Shalat (Meringkas Rakaat)
    - Shalat 4 rakaat menjadi 2 rakaat (Duhur, Asar, Isya).
    - Shalat Subuh tetap 2 rakaat, Maghrib tetap 3 rakaat.
    2. Menjama’ Shalat (Menggabungkan Waktu Shalat)
    - Duhur dengan Asar → bisa dilakukan di waktu Duhur (Jama’ Taqdim) atau di waktu Asar (Jama’ Ta’khir).
    - Maghrib dengan Isya → bisa dilakukan di waktu Maghrib atau di waktu Isya.
    - Tidak boleh menjama’ Subuh dengan shalat lainnya.
    3. Shalat di Pesawat
    - Rasulullah tidak pernah shalat wajib di atas kendaraan kecuali dalam kondisi darurat.
    - Jika memungkinkan, tunggu hingga sampai di darat untuk shalat.
    - Jika tidak memungkinkan, sholat di kursi pesawat menghadap kiblat semampunya.
    4. Shalat di Tempat Transit
    - Jika ada kesempatan turun dan ada musala atau masjid, lebih baik shalat di sana daripada di pesawat.
    4. Panduan Praktis Shalat dalam Perjalanan
    | **Situasi** | **Solusi** |
    |-----------------|-----------------|
    | Tidak bisa wudhu di pesawat | Wudhu sebisanya atau shalat tanpa wudhu jika darurat |
    | Tidak bisa shalat menghadap kiblat | Shalat ke arah mana pun, cukup dengan isyarat kepala |
    | Ada waktu shalat sebelum berangkat | Shalat di bandara sebelum naik pesawat |
    | Sampai tujuan sebelum waktu shalat habis | Tunda shalat hingga tiba di darat |
    | Safar jauh dan lama | Jama’ dan qashar untuk memudahkan |
    5. Kesimpulan
    - Safar adalah kondisi khusus yang mendapat keringanan ibadah dalam Islam.
    - Persiapan safar mencakup adab, doa, dan menyelesaikan urusan dunia sebelum berangkat.
    - Shalat boleh dijama’ dan diqashar untuk memudahkan ibadah.
    - Di pesawat lebih baik shalat di darat jika memungkinkan.
    - Jika tidak bisa tayammum, maka tetap shalat meskipun tanpa wudhu dalam keadaan darurat.

  • @enidatharun4122
    @enidatharun4122 15 วันที่ผ่านมา

    Assalamu'alaikum.. Suara rekamannya kecil sekali ustadz...
    Semoga audio systemnya bisa diperbaharui agar kualitas rekaman lebih baik..