Assalamu'alaikum,,, smg kami dari duriyah mbah samandalem sahabat karib syekh Muhammad bs nyambung napak tilas di kampung pulau dengan duriyah syekh arif Muhammad sesuai pesan dr sesepuh kami ,,, amin
Keberadaan candi ini memiliki nilai penting yang dapat memberikan gambaran mengenai peristiwa yang terjadi pada masa lalu dan berkaitan dengan tokoh atau raja. Ranggah Rajasa memerintah pada tahun 1104 Saka (1182 M). pada tahun 1149 Saka (1227 M) beliau kembali kea lam Siwa (wafat), dicandikan di Kagenengan sebagai Siwa dan di Usana sebagai Budha. Pada tahun 1170 Saka (1248 M) Anusapati berpulang ke Siwaloka (wafat) dan didharmakan di Candi Kidal dalam wujud sebagai Siwa. Batu nisan adalah prasasti atau penanda, biasanya berupa batu, yang ditempatkan di atas pusara. Batu nisan adalah tradisi dalam upacara penguburan dalam agama Kristen, Yahudi, Muslim, dan beberapa agama atau kepercayaan lain. Batu nisan biasanya ditulisi nama almarhum, tanggal lahir, dan tanggal kematian yang ditorehkan di atasnya, terkadang juga bersama dengan pesan pribadi, epitaf, atau doa. Bebrapa batu nisan juga mungkin berisi potongan seni pemakaman, terutama detail dalam relief batu. Dalam beberapa budaya/kepercayaan foto almarhum juga kadang dipasang di batu nisan. Di Jawa batu nisan kadang disebut candi karena memiliki manfaat yang sama.
Kampung pulo ini perlu dijaga ,dan dilestarikan ,namun mau masuk kesana bnyk para preman ,jadi tidak nyaman ,sy pernah membawa siswa kesana ,hrs dikawal polisi,setelah dikawal polisi ,preman tetap menggedor pintu bus minta uang,tolong pemerintah yg terkait agar mentertibkan aturan untuk para preman ,buatlah nyaman para pengunjung agar para siswa melek sejarah ,dan dapat melestarikan budaya budaya yg ada di cangkuang
Islam bisa diterima di Jawa melalui pendekatan budaya. Tapi praktek ini ternyata diharamkan oleh segolongan penganut Islam. Mereka anti terhadap kearifan tradisi lokal...
Atuh cangkuang mh kampung halaman ku ih jadi pengen mudik
Tambah lagi ilmu nya,, banyak yg baru tau,padahal sya sendiri keturunan langsng kampung adat pulo
Assalamu'alaikum,,, smg kami dari duriyah mbah samandalem sahabat karib syekh Muhammad bs nyambung napak tilas di kampung pulau dengan duriyah syekh arif Muhammad sesuai pesan dr sesepuh kami ,,, amin
Keberadaan candi ini memiliki nilai penting yang dapat memberikan gambaran mengenai peristiwa yang terjadi pada masa lalu dan berkaitan dengan tokoh atau raja. Ranggah Rajasa memerintah pada tahun 1104 Saka (1182 M). pada tahun 1149 Saka (1227 M) beliau kembali kea lam Siwa (wafat), dicandikan di Kagenengan sebagai Siwa dan di Usana sebagai Budha. Pada tahun 1170 Saka (1248 M) Anusapati berpulang ke Siwaloka (wafat) dan didharmakan di Candi Kidal dalam wujud sebagai Siwa.
Batu nisan adalah prasasti atau penanda, biasanya berupa batu, yang ditempatkan di atas pusara. Batu nisan adalah tradisi dalam upacara penguburan dalam agama Kristen, Yahudi, Muslim, dan beberapa agama atau kepercayaan lain. Batu nisan biasanya ditulisi nama almarhum, tanggal lahir, dan tanggal kematian yang ditorehkan di atasnya, terkadang juga bersama dengan pesan pribadi, epitaf, atau doa. Bebrapa batu nisan juga mungkin berisi potongan seni pemakaman, terutama detail dalam relief batu. Dalam beberapa budaya/kepercayaan foto almarhum juga kadang dipasang di batu nisan.
Di Jawa batu nisan kadang disebut candi karena memiliki manfaat yang sama.
Kampung pulo ini perlu dijaga ,dan dilestarikan ,namun mau masuk kesana bnyk para preman ,jadi tidak nyaman ,sy pernah membawa siswa kesana ,hrs dikawal polisi,setelah dikawal polisi ,preman tetap menggedor pintu bus minta uang,tolong pemerintah yg terkait agar mentertibkan aturan untuk para preman ,buatlah nyaman para pengunjung agar para siswa melek sejarah ,dan dapat melestarikan budaya budaya yg ada di cangkuang
aku baru mengunjungi situ Cangkuang 1 kelas tugas sekolah
Islam bisa diterima di Jawa melalui pendekatan budaya.
Tapi praktek ini ternyata diharamkan oleh segolongan penganut Islam. Mereka anti terhadap kearifan tradisi lokal...
Salam sejarah nusantara🙏🙏🙏www.youtube.com/@sejarahnusantara2827