Mendengarkan Dhamma sungguh membahagiakan sekali, terimakasih Oh Sang Buddha, terimakasih Oh Bhante Ashin Kheminda dan semua teman teman yang sudah membantu Menyebarkan Dhamma di Indonesia, Anumodana
Anomodhana Bhanthe Ashin Kheminda saya sebagai pendengar Babaran Dhamma Ajaran yg jelas detil pasti mengembangkan pengetahuan saya hancurnya Upacara roh diri Bahwa Tuhan yg mahakuasa yg dimaksud diluaran Bhudis Kepastian adalah Ketidak kekalan itu sendiri karena bila dilekati menderita Hanya Sementara saat ini saya kurang Beruntung keberhasilan waktu tidak ada Diruangan Bhanthe Ashin Kheminda mengajarkan Yogi Yogi Semoga Saya selalu Bertemu dng Ajaran Guru Agung Sang Bhudha Sesampai Sadda yg terahir Nibbana Semoga Semua Mahluk Hidup Berbahagia . 🙏❤️🙏
Alangkah baiknya istilah "rahib laki-laki" diganti dengan istilah di Tipitaka yaitu "bhikkhu". Aneh rasanya mendengar kata rahib untuk menyebutkan bhikkhu. Lagian ngapain pakai kata rahib kalau sudah ada kata yg lebih tepat ?
Sepertinya untuk kata bhikkhu tidak di KBBI kita.. sedangkan rahib laki2 sudah tepat penggunaan nya sesuai dengan KBBI yaitu berarti petapa dalam biara.
@@robinfeb91 Ngapain selalu harus mengikuti KBBI yg notabene dibuat oleh non buddhis? Mereka lebih familiar dengan istilah di lingkungan mereka sendiri, dan mungkin asing dengan lingkup dan istilah buddhis yang sudah ada dalam masyarakat buddhis selama 2.600 tahun. Apakah para murid bhante Ashin Kheminda merasa lebih enak memanggil gurunya sebagai rahib laki-laki Ashin Kheminda ataukah bhikkhu Ashin Kheminda? Kalau konsisten memakai istilah rahib untuk mengganti kata bhikkhu, semestinya dicontohkan dan diterapkan langsung di lingkungan Dhammavihari sendiri lebih dahulu. Itu kalau memang mau konsisten dan tidak munafik. Maaf saya harus berkomentar seperti ini untuk menjaga kemurnian buddha sasana, isi kitab suci Tipitaka dan kitab komentar. Bahkan agama lain pun menerapkan istilah agama mereka dalam ucapan sehari2 dan bukan diterjemahkan. Contoh: ustadz, pastur, pedanda, dsb.
Mendengarkan Dhamma sungguh membahagiakan sekali, terimakasih Oh Sang Buddha, terimakasih Oh Bhante Ashin Kheminda dan semua teman teman yang sudah membantu Menyebarkan Dhamma di Indonesia, Anumodana
🙏🙏🙏
Anumodana Bhante 🙏🙏🙏 sangat menarik suttanya
🙏🙏🙏Sadhu.... Sadhu.... Sadhu....
Semoga semua mahluk berbahagia🙏🙏🙏
Beruntung saya bisa mendengar Dhamma lewat Bhante Ashin Kheminta, Anumodana
Anumodana bhante.. semoga bhabte sehat selalu 🙏🙏
Anumodana Bhante, sehat selalu Bhante🙏😊💐
Anomodhana Bhanthe Ashin Kheminda saya sebagai pendengar Babaran Dhamma Ajaran yg jelas detil pasti mengembangkan pengetahuan saya hancurnya Upacara roh diri Bahwa Tuhan yg mahakuasa yg dimaksud diluaran Bhudis Kepastian adalah Ketidak kekalan itu sendiri karena bila dilekati menderita Hanya Sementara saat ini saya kurang Beruntung keberhasilan waktu tidak ada Diruangan Bhanthe Ashin Kheminda mengajarkan Yogi Yogi Semoga Saya selalu Bertemu dng Ajaran Guru Agung Sang Bhudha Sesampai Sadda yg terahir Nibbana
Semoga Semua Mahluk Hidup Berbahagia . 🙏❤️🙏
Sadhu Sadhu Sadhu
Vandāmi Bhante 🙏🏼 anumodāna 🙏🏼
Terima kasih, Bhante atas pencerahannya
Sangat menginspirasi rasanya bahagia sekali. Anumodana bhante kheminda
Alangkah baiknya istilah "rahib laki-laki" diganti dengan istilah di Tipitaka yaitu "bhikkhu". Aneh rasanya mendengar kata rahib untuk menyebutkan bhikkhu. Lagian ngapain pakai kata rahib kalau sudah ada kata yg lebih tepat ?
Sepertinya untuk kata bhikkhu tidak di KBBI kita.. sedangkan rahib laki2 sudah tepat penggunaan nya sesuai dengan KBBI yaitu berarti petapa dalam biara.
Sukhī hotu. Terima kasih sudah memberikan jawaban yang tepat dan bagus. Sādhu...sādhu...sādhu😊
@@robinfeb91 Ngapain selalu harus mengikuti KBBI yg notabene dibuat oleh non buddhis? Mereka lebih familiar dengan istilah di lingkungan mereka sendiri, dan mungkin asing dengan lingkup dan istilah buddhis yang sudah ada dalam masyarakat buddhis selama 2.600 tahun.
Apakah para murid bhante Ashin Kheminda merasa lebih enak memanggil gurunya sebagai rahib laki-laki Ashin Kheminda ataukah bhikkhu Ashin Kheminda? Kalau konsisten memakai istilah rahib untuk mengganti kata bhikkhu, semestinya dicontohkan dan diterapkan langsung di lingkungan Dhammavihari sendiri lebih dahulu. Itu kalau memang mau konsisten dan tidak munafik.
Maaf saya harus berkomentar seperti ini untuk menjaga kemurnian buddha sasana, isi kitab suci Tipitaka dan kitab komentar. Bahkan agama lain pun menerapkan istilah agama mereka dalam ucapan sehari2 dan bukan diterjemahkan. Contoh: ustadz, pastur, pedanda, dsb.
🙏🙏🙏
🙏🙏🙏