CANDI BOROBUDUR : Misteri Keajaiban Dunia Yang Terlupakan

แชร์
ฝัง
  • เผยแพร่เมื่อ 11 มิ.ย. 2024
  • Jauh di jantung Pulau Jawa, tersembunyi di balik rimbunan hutan, seorang raksasa tertidur. Selama berabad-abad, ia terlupakan, ditelan bumi, rahasianya tersembunyi dari dunia. Ini adalah istirahat panjang Candi Borobudur, sebuah monumen yang begitu megah dan spiritual. Bahkan hingga kini, setelah bangkit dari pelukan waktu, Borobudur tetap menjadi misteri. Kisah Candi Borobudur adalah kisah tentang kehilangan dan penemuan kembali. Bergabunglah dengan kami saat kita menjelajah ke dunia Candi Borobudur yang penuh teka-teki.
    Kisah Borobudur dimulai pada abad kedelapan, selama masa keemasan Dinasti Syailendra. Ini adalah masa kemakmuran dan perkembangan seni di Jawa. Para Syailendra, penganut Buddha Mahayana yang taat, berusaha untuk mengekspresikan keyakinan mereka melalui penciptaan sebuah monumen yang berbeda dari yang lainnya. Maka dimulailah pembangunan Borobudur, sebuah nama Sansekerta yang berarti Biara di Atas Bukit. Ribuan seniman, pekerja, dan pemahat batu bekerja keras selama beberapa dekade, upaya gabungan mereka menghasilkan mahakarya teknik dan seni. Tanggal pasti penyelesaian Borobudur masih belum pasti, tetapi para ahli memperkirakan sekitar tahun delapan ratus dua puluh lima. Setelah selesai, Borobudur berdiri sebagai mercusuar ajaran Buddha, kehadirannya yang menjulang tinggi menjadi bukti pengabdian Syailendra dan aspirasi spiritual seluruh peradaban.
    Lebih dari sekadar candi, Borobudur adalah mandala tiga dimensi, representasi alam semesta dalam batu. Strukturnya, perpaduan harmonis antara geometri dan simbolisme, memandu para peziarah dalam perjalanan spiritual menuju pencerahan. Dasar monumen melambangkan alam keinginan, dihiasi dengan relief rumit yang menggambarkan siklus kelahiran, kematian, dan kelahiran kembali. Saat peziarah naik melalui tingkat demi tingkat, mereka akan menemukan adegan-adegan dari kehidupan dan ajaran Buddha, perjalanan mereka mencerminkan jalan menuju pembebasan spiritual. Akhirnya, di puncak, alam tanpa bentuk menunggu. Di sini, tujuh puluh dua stupa berbentuk lonceng, masing-masing berisi patung Buddha, melambangkan tujuan akhir praktik Buddha- pencapaian Nirvana. Oleh karena itu, Borobudur bukan sekadar bangunan tetapi bukti nyata dari kekuatan keyakinan dan pencarian abadi untuk pencerahan spiritual.
    Selama berabad-abad, Borobudur berkembang sebagai pusat ziarah dan pembelajaran, menarik para biksu dan cendekiawan dari seluruh dunia Buddha. Ketenarannya menyebar luas, mengukuhkan statusnya sebagai salah satu situs keagamaan terpenting di Asia Tenggara. Namun, waktu, seperti yang sering terjadi, membawa perubahan. Pada abad kelima belas, lanskap politik Jawa telah berubah secara dramatis. Kerajaan Majapahit, yang berpusat di Jawa Timur, bangkit, sementara Dinasti Syailendra yang dulu berkuasa memudar. Dengan kemunduran Syailendra, nasib Borobudur berubah menjadi buruk. Alasan di balik ditinggalkannya Borobudur masih diselimuti misteri, membuat para sejarawan hanya bisa menyatukan petunjuk dari catatan-catatan yang terfragmentasi dari masa lampau.
    Ada beberapa teori yang mencoba menjelaskan mengapa Borobudur terlupakan. Salah satunya menunjukkan penurunan pengaruh agama Buddha di Jawa,
    Meskipun ditinggalkan, desas-desus tentang sebuah monumen kolosal yang tersembunyi jauh di dalam hutan Jawa tetap ada. Cerita rakyat setempat mengisahkan tentang sebuah bukit dengan seribu patung, tempat misteri dan kekuatan yang terlupakan. Bisikan-bisikan ini akhirnya sampai di telinga Sir Thomas Stamford Raffles, Gubernur Letnan Inggris untuk Jawa dari tahun delapan belas sebelas hingga delapan belas enam belas. Penasaran dengan cerita tersebut, Raffles, seorang sarjana yang tajam dan pengagum budaya Jawa, mengirim seorang insinyur muda Belanda bernama H. C. Cornelius untuk menyelidiki. Pada tahun delapan belas empat belas, Cornelius, dipandu oleh penduduk desa setempat, menemukan sesuatu yang tampak seperti bukit, lerengnya ditumbuhi vegetasi lebat. Saat timnya menebas semak belukar, mereka menemukan serangkaian ukiran batu, detailnya yang rumit mengisyaratkan sebuah struktur dengan skala dan seni yang luar biasa.
    Berita tentang penemuan Cornelius mengguncang dunia. Di sini, ditelan oleh hutan, terbaring sebuah monumen yang begitu megah dan canggih sehingga menantang anggapan yang berlaku tentang sejarah Asia Tenggara. Raffles, menyadari pentingnya penemuan ini, memerintahkan pembersihan awal situs tersebut. Namun, karena ia dipanggil kembali ke Inggris pada tahun delapan belas enam belas, tugas untuk mengungkap Borobudur jatuh ke pundak para penggantinya. Proses pembersihan situs tersebut terbukti merupakan pekerjaan yang sangat besar. Bertahun-tahun terbengkalai telah membuat Borobudur terkubur di bawah berton-ton material vulkanik dan ditumbuhi vegetasi yang kuat. Butuh waktu puluhan tahun kerja keras untuk sepenuhnya mengungkap kemegahan sebenarnya dari monumen ini.
    Penemuan kembali Borobudur memicu gelombang minat internasional.

ความคิดเห็น •