Ruang Tanpa Nama Episode 37: Puisi Jalaluddin Rumi

แชร์
ฝัง
  • เผยแพร่เมื่อ 2 ต.ค. 2024

ความคิดเห็น • 12

  • @omgolo9147
    @omgolo9147 3 หลายเดือนก่อน +1

    Salatiga hadir🙏
    Terimakasih ❤🙏 ❤dgn penjelasannya.. Membuat sy jd percaya diri.
    ... nafas terasa lega menggerakkan tubuh jd lbh ringan... Rasanya ingin tersenyum oleh perubahan pola pikir sy.. ( setelah menyimak video ini)
    Terimakasih 🙏🙏❤❤❤

  • @imadesukabuwana2841
    @imadesukabuwana2841 3 หลายเดือนก่อน +1

    Hadir dan menyimak. Terima kasih para Guru

  • @GBSalik
    @GBSalik 2 หลายเดือนก่อน

    YA ALLAH JIKA BANYAK HAMBAMU YANG
    BERLOMBA LOMBA MENCARI SELAIN ENGKAU
    YA ALLAH
    MAKA JADIKANLAH KAMI HAMBAMU YANG HANYA
    MENCARI ENGKAU SEMATA YA ALLAH
    Hidup didunia bagaikan perlombaan untuk
    dapat mencapai derajat kemuliaan dan
    pemenuhan harta benda dan siapa yang
    menang mendapatkan kemuliaan dan
    kekayaan sedang siapa yang kalah akan
    gigit jari. Hampir disetiap tatanan
    kehidupan selalu terjadi perlombaan
    misal didalam pemerintahan, didalam
    bisnis, disekolah didalam dakwapun akan
    ada perlombaan, karena dalam tatanan
    kehidupan di dunia ini apa yang sudah
    diperoleh seseorang tidak mungkin dapat
    dimiliki orang lain, sehingga untuk
    mendapatkannya akan ada upaya-upaya
    untuk mengalahkan saingannya.
    Ada dua jalan untuk menujuh Allah yaitu
    jalan kemuliaan dan jalan kefakiran.
    Jika menujuh Allah ditempuh dengan
    melalui jalan kemuliaan diri maka
    disana akan kita jumpai perlombaan,
    akan terjadi sikut-menjikut dan akan
    sulit lepas dari godaan setan. Sedang
    jika jalan menujuh Allah ditempuh
    melalui jalan kefakiran maka jalannya
    lebar, karena tidak banyak yang
    melaluinya, setanpun enggan lewat. Jika
    jalan menujuh Allah melalui kemuliaan
    disertai upaya, sebaliknya di jalan
    kefakiran dilakukan tanpa upaya, jika
    melalui kemuliaan yang satu akan
    menghalangi yang lain sebaliknya
    memberi peluang kepada yang lain atau
    bisa mengajak yang lain untuk
    mengikutinya. Jika melalui kemuliaan
    diliputi dengan kegelapan emosi,
    dijalan kefakiran diliputi dengan
    terang, santun dan tahu-tahu sudah
    dekat dengan Allah.

  • @bundanani8867
    @bundanani8867 3 หลายเดือนก่อน

    Alhamdulillah, memang alam adalah pesantren

  • @TanWir-sf2nb
    @TanWir-sf2nb 3 หลายเดือนก่อน

    Jangan sok paham dgn Rumi, Orang bijak dan hebat seperti Rumi, tidak lagi membatasi diri dgn agama, agama selalu sempit bagi orang yang berpikir universal seperti Rumi

  • @GBSalik
    @GBSalik 2 หลายเดือนก่อน

    Perjalanan diri salik dan merasakan 3 kali kelahiran.
    1. Dari alam rahim, kelahiran pertama
    - Alamnya alam duniawi, gelap, berat, menanggung beban, tidak bisa mandiri, menuju kehancuran.
    - Dimensinya materi yakni segala sesuatu yang dapat diindera, dipenuhi banyak sekat-sekat yang menghijab.
    - llmunya keduniawian yakni yang selalu berhubungan dengan harta tahta wanita, iri, dengki, fitnah, kelicikan, gibah mewarnai segi kehidupan keduniaan yang penuh dengan keberagaman artinya masih banyak tuhan-tuhan yang disembah mengikuti keinginan nafsu yang kebanyakan didominasi sifat syaiton dan keiblisan, disamping masih banyaknya juga kotoran yg melekat pada tubuh dan jiwa.
    - Perjalanan nafsunya, nafsu ammarah, lawwamah, mulhamah.
    - Dzikirnya Laillahaillallah, dengan disuarakan belum masuk kekesadaran.
    - Halnya ilmu yakin, yakni sesuatu yang gaib yang tak terlihat masih dalam pengetahuan belum ada kesadaran tentangnya.
    - Amalannya syariat, Allah masih bersifat transenden yakni jauh dari jangkauan akal.
    - Sajadah solatnya karpet masjid atau sajadah yg biasa kita lihat.
    2. Dari kesadaran materi ke kesadaran nurani, kelahiran ke 2
    Sebagai murid/salik yaitu seorang yang berjalan menuju Allah.
    - Alamnya alam barzak yaitu alam antara yang materi dan yang nurani, gelap dan terang, meringankan yang berat, melepaskan beban, mandiri.
    - Ilmunya keakhiratan yaitu tentang taubat, sabar, syukur, taqwa, tawakal, rido, mahabbah
    - Dimensinya kemalaikatan yakni keluar dari sifat-sifat kemanusiaan yang menghijab, terkikisnya sifat-sifat kesetanan, keluar dari keakuan diri yang cederung bersifat keiblisan sehingga jiwa bisa pula keluar dari grafitasi bumi melesat keatas.
    - Perjalanan nafsunya, nafsu muthma'innah, radliyah.
    - Dzikirnya Allah, Allah atau Hu, Hu dalam hati dengan kesadaran, tanpa disuarakan.
    - Halnya ainul yakin, yakni sudah memiliki penglihatan batin, bisa merasakan, memandang hal yang tersembunyi dari karunia Allah yaitu suasana hati yang belum pernah terpikirkan atau terbayangkan sebelumnya hingga ketahapan fana.
    - Sajadahnya yakni alam dunia dikarenakan yang solat adalah jasmani yang nuraniah yaitu jiwa yang sudah bisa merasakan berada didimensi batin dan mendapati cakrawala baru dalam menapaki jalan menuju Allah.
    - Sudah berada pada tahapan iksan yakni sudah bisa merasakan memandang Allah atau merasa dalam pandangan Allah, disini masih ada unsur dualitasnya yaitu ada yang menyembah dan ada yang disembah, ada yang memandang dan ada yang dipandang.
    - Amalannya, batin syariat yakni niat beribadah kepada Allah dengan ikhlas karena memang Allah patut untuk diibadahi tanpa berharap imbalan, bila mengharapkan imbalan, masuk ke alam mukasyafah yakni ingin karomah atau keramat yang ujungnya cenderung kembali kealam duniawi sehingga terhijab dari alam ketuhanan.
    3. Dari kesadaran nurani ke kesadaran ruhani, kelahiran ke 3
    Sebagai murod yaitu seorang yang ditarik oleh Allah.
    - Alamnya alam uluhiyah atau alam wahda yaitu alam kesatuan dimana yang selain Allah tertolak.
    - llmunya ketuhanan yaitu hanya Allah yang ada
    - Dimensinya keilahian yakni tiada sesuatu selain Allah.
    - Perjalanan nafsunya mardliyah, kamilah.
    - Dzikirnya sir, yakni merasakan Allah dikedalam hati yang terdalam atau merasakan Allah tanpa ada yang selain Allah.
    - Halnya haqul yakin yakni sudah merasakan keberadaan Allah dan merasakan ketiadaan diri, dan baqo bersama Allah.
    - Sajadahnya sajadah tauhid yakni diri sendiri yang jadi sajadahnya dan yang solat adalah diri yang paling dalam yaitu ruhaniah yang sudah tidak punya keakuan lagi ibarat setetes air yang jatuh kelaut sudah hilang dan tinggal rasanya saja.
    Dimana saat Rosullulloh mi'raj dan perjalanan menujuh Allah, malaikat jibril tidak bisa menyertainya, disebabkan karena untuk menghadap Allah maka sifat-sifat baik kemalaikatanpun tidak bisa menyertainya atau harus ditinggalkan.
    - Amalannya kesucian batin syariat yakni diam tanpa suara dan tanpa kata-kata hanya ada rasa manunggal dengan Allah.
    - Sudah merasakan wushul yakni Allah berkenan memasukkan dalam hadiratnya yaitu dalam ketunggalannya.
    Sekarang saya merasakan berada didalam maqom atau kedudukan yang tidak bermaqom tidak ini tidak itu bukan ini dan bukan itu atau merasakan berada didalam laisakamislihisyaiun🙏

  • @okesetiarso3503
    @okesetiarso3503 3 หลายเดือนก่อน

    Alhamdulillah tercerahkan guru ..

  • @rizalbahano339
    @rizalbahano339 3 หลายเดือนก่อน

    Bismillah....Alhamdulillah......Pohon menggugurkan daun2nya....

  • @SukimanRahmatia
    @SukimanRahmatia 3 หลายเดือนก่อน

    Hadir

  • @naafi3581
    @naafi3581 3 หลายเดือนก่อน

    Alhamdulillah di oertemukan dengan chanel inj❤

  • @nurqomari7063
    @nurqomari7063 3 หลายเดือนก่อน

    Surabaya nyimak... ❤

  • @danishrifat368
    @danishrifat368 3 หลายเดือนก่อน

    Alhamdulillah,,,