Why Media Should Divorce from Capitalism | Evi Mariani | TEDxJakarta

แชร์
ฝัง
  • เผยแพร่เมื่อ 15 ม.ค. 2024
  • In her talk, Evi chronicles her journey from an apolitical family to her journalism career and realizing the dark side of capitalism in media, culminating in 2021 when she co-founded Project Multatuli, an award-winning media outlet challenging male-centric and Jakarta-centric norms in the Indonesian media landscape. Project Multatuli addresses information inequality by spotlighting Indigenous communities, victims of abuse, farmers in conflict, religious and sexual minorities, workers, and the urban poor, showcasing the need for public service journalism dedicated to diverse and impactful storytelling that disrupts prevailing capitalist media practices. Evi Mariani is the co-founder and executive director of Project Multatuli, a seasoned journalist with a 20-year career focused on telling impactful stories about marginalized communities in Indonesia. Formerly the managing editor at The Jakarta Post, she garnered many prestigious awards for her work, including the IPMA Golden Award for Investigative Journalism, Tasrif Award, and SOPA Awards for Excellence in Public Service Journalism. Evi's talk was recorded at Keong Emas Taman Mini Indonesia Indah, East Jakarta, for TEDxJakarta-a 100% volunteer-driven movement committed to ideas worth spreading. Visit us at www.TEDxJakarta.org. This talk was given at a TEDx event using the TED conference format but independently organized by a local community. Learn more at www.ted.com/tedx

ความคิดเห็น • 21

  • @dindsryni9886
    @dindsryni9886 5 หลายเดือนก่อน +13

    Baru sadar ternyata speakers from indonesia di TEDx dengan isu yg mereka bawakan itu jauh lebih menarik. Maju terus Indonesia dengan sistem keadilan dan kebebasan pers.
    Semoga masyarakat Indonesia menjadi lebih teredukasi, atau minimal berusaha utk mencari bahan utk mengedukasi diri mereka sendiri bahwa, lebih banyak permasalahan2 yg jauh lebih penting yg perlu diangkat dari sekedar berita perselingkuhan artis, atau anak artis itu lucu/bisa makansendiri/dll atau idolanya joget2 di media sosial.

    • @TEDxJKT
      @TEDxJKT 3 หลายเดือนก่อน

      Terima kasih apresiasinya! Mohon bantu sebar luaskan TEDx talks supaya ide-ide baik ini semakin tersebar

  • @GreatmindIndonesia
    @GreatmindIndonesia 5 หลายเดือนก่อน +5

    Mimin juga setuju kalau media harus bercerai dari algoritma jahat kapitalisme yang menyebabkan awur-awuran informasi dan gurun berita...

  • @evisusantiksari
    @evisusantiksari 2 หลายเดือนก่อน

    Terima kasih berbagi pengetahuan Mbak Evi. Informasinya sangat “kaya” dan membuat saya msh percaya bahwa ada media independent dgn jurnalis2 yg “berani”👍👍👍 semoga media di indonesia tetap bisa menjalankan “marwah” pilar demokrasi

  • @stellaa9325
    @stellaa9325 2 หลายเดือนก่อน

    Merinding mendengarkan semangat Mba Evi. TEDX ini perlu semakin banyak disebarkan, gagasan ini perlu semakin banyak dibeli masyarakat, dan media yg berpihak seperti Project Multatuli perlu mendapat dukungan publik lebih banyak ❤

  • @sofaarriega4430
    @sofaarriega4430 3 หลายเดือนก่อน

    Penjelasan mengenai kita bercerai dengan kapitalisme, merupakan sebuah ungkapan yang memiliki makna yang cukup dalam. Dimana dengan kita mencoba bergerak melawan kapitalisme, hidup masyarakat di suatu negara akan lebih sejahtera.

  • @IRFANSAPUTRA-du6zc
    @IRFANSAPUTRA-du6zc 3 หลายเดือนก่อน

    saya sangat setuju dengan apa yang di sampaikan bahwa pemisahan antara media dan kapitalisme adalah langkah yang penting untuk memastikan bahwa media dapat menjalankan peran kritisnya sebagai penjaga kebenaran dan penyalur informasi yang objektif.

  • @nawirahhaddad426
    @nawirahhaddad426 3 หลายเดือนก่อน

    pemisah antara media dan katalisme adalah langkah yang penting, yang dibahas dalam video ini sangat benar dan video memiliki banyak makna

  • @ervinmaulina2063
    @ervinmaulina2063 3 หลายเดือนก่อน

    Saya setuju bahwa berpikir kritis sangat penting dalam mengevaluasi dan meruntuhkan sistem kapitalisme yang ada. Dengan berpikir kritis, kita dapat menyadari ketidakseimbangan kekuasaan dan ketidaksetaraan yang sering kali terjadi dalam sistem kapitalis.

  • @Elythra1
    @Elythra1 3 หลายเดือนก่อน

    Memang sangat penting apabila para jurnalistik memiliki sebuah media yang dapat menyalurkan informasi yang seharusnya perlu di ketahui oleh masyarakat umum. Dalam rangka menjadi langkah awal, supaya masyarakat umum dan para pemangku kepentingan dapat mengidentifikasi permasalahan yang terjadi, sehingga dapat mendorong kontribusi dari berbagai pihak untuk menyelesaikan permasalahan yang ada, dan juga mendorong para pemangku kepentingan untuk menciptakan tindakan preventif.

  • @milkaamalia7693
    @milkaamalia7693 3 หลายเดือนก่อน

    Menciptakan dunia yang memprioritaskan kesejahteraan sosial dan lingkungan dibandingkan kapitalisme yang berorientasi pada keuntungan, terimakasih paparannya

  • @m-yh5ot
    @m-yh5ot 3 หลายเดือนก่อน

    Saya pun setuju kalau media saat ini lebih banyak mengandung informasi yang sebenernya tidak perlu kita ketahui dan tidak bermutu. Materi yang disampaikan bu Evi sangat menarik tapi sayangnya beliau tidak menjelaskan pernyataan yang masih asing seperti gurun berita. Namun overall, talks ini sangat membuka perspektif saya mengenai media jurnalistik.

  • @zhahirahbatubara959
    @zhahirahbatubara959 3 หลายเดือนก่อน

    jurnalis yang benar-benar hebat memedulikan berita-berita terpinggirkan diantara banyaknya berita yang mengejar keuntungan saja

  • @IsnaeniAchdiat
    @IsnaeniAchdiat 5 หลายเดือนก่อน +2

    12:27 Kapitalisme tidak ingin "kita" berpikir kritis.

  • @sulthonasy
    @sulthonasy 3 หลายเดือนก่อน

    saya setuju apa yang disampaikan, bahwa media memang seharusnya tidak bersatu dengan unsur kapitalisme. Karena media itu harus memiliki komitmen terhadap penyediaan informasi yang berkualitas dan adil bagi masyarakat. selain itu, media juga harus memprioritaskan kepentingan publik diatas keuntungan para korporat.

  • @rudygunawan1530
    @rudygunawan1530 5 หลายเดือนก่อน +1

    Sederhana saja, pikirkan saja dunia seperti apa yang ingin kita berikan untuk anak cucu kita. Apakah mereka masih harus menderita, masih harus berjuang karena ketidak adilan. Sebenarnya ini juga yang dilakukan para pahlawan kemerdekaan yaitu ingin dunianya (negara Indonesia) yang bebas dari penjajah yang tidak adil. Demikian juga dengan pahlawan reformasi, yang ingin rezim pemerintahan yang sarat KKN (korupsi, kolusi, nepotisme) hilang karena memang gak adil bagi semua rakyat. Apakah anak cucu kita harus jadi pahlawan dan gugur berjuang demi dunia (negara) yang lebih adil?

  • @noviabdi2095
    @noviabdi2095 5 หลายเดือนก่อน +1

    mbak ev harus jalan-jalan sekarang, keliling indonesia minimal, ...

  • @ranggayogiswara5148
    @ranggayogiswara5148 4 หลายเดือนก่อน

    Di sini gak ada bahasan mengenai 'diversity' yang semu, yang sekarang marak di Amerika. Sungguh disayangkan.

  • @mailchow498
    @mailchow498 5 หลายเดือนก่อน

    wah, media sebagian di miliki Oligarki

  • @agusb6505
    @agusb6505 5 หลายเดือนก่อน

    Kemandirian Desa mutlak
    83.931 desa
    16.377 pulau
    6,5 juta perantauan asal Indonesia tersebar di 120 negara.
    Anda tidak sendiri.
    Bersatulah untuk menang.
    -Pilih Presiden itu bukan pilih malaikat.
    Jangan sampai penjahat jadi Presiden.
    Tugas bersama jaga Indonesia
    -Dukung no.3
    Jaminan wajib sekolah GRATIS dan basmi koruptor !
    -Soeharto sentralisasi korupsi
    Sby desentralisasi korupsi
    Jelang lengser
    Jokowi langgengkan pembiaran kelebihan bayar nTe nTe an setara APBN
    Ambyar !
    -RI 78 tahun merdeka masih urus bolak balik kelebihan bayar ; obral hibah berbalut agama.
    RI belum sanggup lawan China yang mengeksekusi mati 4000 koruptor per tahunnya.
    Obsesi saya tetap sama bagi Indonesia.
    Lawan Koruptor 🙂
    -Semasa Orba
    Freeport tergadaikan
    Dikuras habis .
    Orba / Cendana 32 tahun bertahta sentralisasi korupsi menjarah US$35 billion/ 600 T.
    Ditagih Menkeu 2,6 T saja susahnya bukan main
    Cikeas 10 th desentralisasi koruptor US$ 10 billion/ 150 T
    Tak heran data Mabes Polri 1990-2010 kasus bobol Bank ;
    Bisa balik 10% saja itu sudah prestasi luar biasa.
    Apalagi kini ;
    Alutsista Menhan 1700 T
    DKI APBD 400 T
    Menkoinfo 80 T
    Sementara yang ditangkap KPK kelas MM an saja
    Yang kelas TT an dibiarkan berlenggang.
    Hidup Koruptor !
    KUHP kasih uang habis perkara