RAHMAT MUSTIKA: DARI PEDALAMAN RIMBA KINI JADI PENGHAFAL QURAN
ฝัง
- เผยแพร่เมื่อ 22 ม.ค. 2025
- Butuh 8 hari berjalan kaki dari desa terakhir untuk sampai ke pedalaman rimba tempat Rahmat tinggal, suku Togutil penghuni belantara hutan Halmahera.
Nama asli Rahmat adalah Rinte, ayahnya telah meninggal dunia karena sakit, ia dan adiknya (Bili, kini berubah nama menjadi Bilal) telah yatim sejak kecil.
Namun Rahmat tak tahu berapa umurnya, tak mengerti juga kapan tanggal lahirnya yang sebenarnya, Rahmat besar di antara suku Togutil yang terasing dan primitif.
Dulu, Rahmat tak bisa berbahasa Indonesia, tak mengenal cara berpakaian, makan pun dengan cara berburu misalnya menebas rusa.
Kini, setelah 4 tahun tinggal di Rumah Ceria Yatim Seribu Pulau, Rahmat telah hafal Qur'an hampir 5 juz, bisa berkomunikasi dengan percaya diri menggunakan bahasa Indonesia, bahkan berani tampil berceramah di hadapan teman-temannya sesama santri Yatim Seribu Pulau.
Rahmat telah bisa mengendarai motor, memasak nasi dan lauk pauk, melayani pengunjung yang datang ke Roemah Makan Gratis, bahkan bisa juga menjahit baju koko dengan mesin jahit.
Suatu hari nanti, Rahmat akan kembali ke pedalaman rimba untuk membangun peradaban bagi masyarakatnya.
Sahabat, dukung Rahmat untuk terus semangat belajar dan menjadi penghafal quran. Jadilah orangtua asuh untuk anak-anak Yatim Seribu Pulau.
Salurkan SEDEKAH TERBAIK sahabat ke :
💳
BCA 6755800809
Bank Syariah Indonesia 7134204545
Bank Mandiri 1670003750006
BRI 210801000364307
a/n Dongeng Ceria Indonesia
Konfirmasi : 0812-2345-4030
====
www.DongengCeria.org