Mengenali dan Memahami Apa itu Inner Child - Part 1/3 | dr. Jiemi Ardian, Sp.KJ

แชร์
ฝัง
  • เผยแพร่เมื่อ 25 พ.ย. 2020
  • Hallo Parents,
    Pernah gak sih Parent lepas kendali saat memarahi anak? Atau tak jarang mengekang aktivitas anak?
    Tahukah Parent bahwa pola asuh yang Parent terapkan pada anak akan berpengaruh pada mental anak saat dia dewasa. Baik itu pengalaman yang baik ataupun buruk akan tumbuh menjadi bagian kecil dalam diri anak yang nantinya akan berpengaruh pada karakter dan perilaku anak saat dewasa atau biasa disebut inner child.

    Menurut John Bradshaw, dalam buku Home Coming: Reclaiming and Championing Your Inner Child (1990), inner child adalah istilah untuk menjelaskan konsep mengenai bagian dari diri kita yang berupa anak kecil, yang perlu untuk dicintai dan dirawat. Inner child yang dimiliki masing-masing orang dapat berada dalam kondisi baik atau dalam kondisi bermasalah trauma dan terluka.⁣
    Lalu bagaimana cara mengenali dan memahami inner child dalam diri kita?
    Simak penjelasan lengkapnya bersama dr.Jiemi Ardian, Sp.KJ seorang Psikiater dari Siloam Hospital Bogor.
    Sebelum itu jangan lupa untuk like, comment, dan subscribe TH-cam Channel Parent University untuk mendapatkan informasi-informasi menarik seputar parenting.
    Jangan lupa juga untuk ikutan Giveaway TH-cam Parent University “Find The Hidden Treasure” dan menangkan hadiah uang tunai total Rp10.000.000 untuk 10 orang pemenang.
    Temukan huruf dalam setiap video Parent University dan rangkai menjadi kata-kata yang tepat. DM jawaban Parent ke instagram @parentuniveristy_id.
    Cek postingan Giveaway TH-cam / chizlucpcsf
    Simak video lanjutan disini:
    Part 2: • Benarkah Perilaku Nega...
    Part 3: • Hubungan Antara Toxic ...
    Happy watching Parents…
    Contact Us!
    Instagram: / parentunive. .
    Facebook: / parentuniver. .
    Website: www.parentuniversity.co.id
    “Better Parent, Better Future”
    #Parenting #ParentUniversity #MentalHealth #InnerChild #ToxicParents

ความคิดเห็น • 42

  • @amandanovianiputri9799
    @amandanovianiputri9799 ปีที่แล้ว +12

    Bener banget kata dokternya, aku pun begitu, dulu pas kecil selalu dikerasin,diomelin , ga pernah dipuji dll, sekarang ketemu orang baru takut dan ga nyaman, gamau kenal sama siapa-siapa, bahkan sama orang yang kenal deket juga gamau cerita atau ngobrol, emang merasa aman itu pas lagi sendiri

  • @mariaagnes1013
    @mariaagnes1013 3 ปีที่แล้ว +13

    Belajar mengenai inner child yg negatif agar nantinya bs memberikan pengalaman yg baik untuk anak 😍

  • @tesalonikachristy7535
    @tesalonikachristy7535 2 ปีที่แล้ว +10

    aku bersyukur dari pengalaman masa kecilku , skrg aku bisa menjadi orangtua yang lebih baik utk anakku , aku mewujudkan diriku menjadi orang tua impianku dulu untuk anakku, biarpun aku single mom , namun anakku berkecukupan kasih sayang dan rasa aman ❤️

    • @ParentUniversity
      @ParentUniversity  2 ปีที่แล้ว +3

      Mama hebat! Semangat terus ya, Mam ❤️

  • @Meilla5590
    @Meilla5590 3 ปีที่แล้ว +9

    Bener banget kata mb erina koto,secara ga langsung saya juga baru sadar kalau saya terjebak di inner child negatif.

  • @yellowbutterfly_639
    @yellowbutterfly_639 6 หลายเดือนก่อน

    Keren ada ilmu dari Pak dokter Jiemi. Terimakasih dok..🙏

  • @setyaromana
    @setyaromana ปีที่แล้ว +1

    dari awal sampai akhir nggak berhenti nangis:'
    terimakasih banyak dr. Jiemi

  • @calvincs5577
    @calvincs5577 ปีที่แล้ว

    Channel yg sngat membantu trimaksih dok 😇🙏🏼

  • @sekarpratiwi1823
    @sekarpratiwi1823 3 ปีที่แล้ว +2

    Betul banget dok... Kita harus menghindari jangan sampai mengulangi 😊

  • @kenalfarizqi8394
    @kenalfarizqi8394 3 ปีที่แล้ว

    Harus banyak belajar nih.

  • @fitriwulansari1929
    @fitriwulansari1929 3 ปีที่แล้ว +1

    :' Terima kasih banyak untuk ilmunya.

  • @mariaulfaaisy6548
    @mariaulfaaisy6548 3 ปีที่แล้ว +4

    Semua pasti pernah mengalami inner child...

  • @a.adikakhoirunnisa5670
    @a.adikakhoirunnisa5670 3 ปีที่แล้ว +1

    harus banyak blaar nih karna ortu adalah contoh utk anak

  • @ritafathia203
    @ritafathia203 3 ปีที่แล้ว +3

    Aku jadi ikut flashback 😭

  • @junaidimiyas5494
    @junaidimiyas5494 3 ปีที่แล้ว +8

    hentikan lingkaran yg tidak baik dari parenting sebelumnya

  • @dwiovitasari9732
    @dwiovitasari9732 3 ปีที่แล้ว +1

    Pemahaman inner child nih..

  • @jeihannazwapp432
    @jeihannazwapp432 2 ปีที่แล้ว +22

    Sakit banget hati gw udh jadi anak cewe sering dikasarin pula😩 trs setelah mereka rusak mental gw selama belasan tahun mrk nuntut gw jadi anak baik baik. Itu impian atau kepedean ?😭😴

    • @ayu6943
      @ayu6943 2 ปีที่แล้ว

      Sama...😭

    • @maspetruk1290
      @maspetruk1290 2 ปีที่แล้ว

      Sama 😭

    • @yoanbetharia3547
      @yoanbetharia3547 2 ปีที่แล้ว

      bener banget😭😭😭😭

    • @animatorgadunganwow6250
      @animatorgadunganwow6250 ปีที่แล้ว +3

      Sama..
      Saya pas kecil jg sering dicambuk kalo tdk mau mandi,, dimarahi..
      Menurut saya itu cara mendidik yg salah...
      Bahkan saya sudah gede pun skrg usia 34 masih sama, orang tua sama spt dulu arogan,tdk pernah mau mendengar pendapat anak dalam segala hal..
      Bahkan saya memindahkan vas bunga di dalam rumah saya sendiri yg di bangun pake uang saya sendiri pun seolah saya tdk punya hak,
      Memindahkan posisi meja di rumah saya sendiri pun saya spt gak punya hak sama sekali... Saya akan di marahi kalau memindahkan posisi barang di rumah saya sendiri..
      Ayah kadang membanting dan melemparkan barang kalau marah..
      Saya merasa ini ada yg tdk beres..
      Kenapa ayah saya kalau sama orang lain eamah sekali, tp sama keluarga sendiri sangat arogan dan selalu marah marah..
      Bahkan saya jika punya suatu rencana, pasti tdk pernah dpt dukungan apapun..
      Selalu saja di kritik..
      Atau dibilang halah paling tdk jadi..
      Nanti paling bakal begini dan begitu..
      Lagi bikin kursi baru aja mulai udah dikritik halah paling gak jadi, paling nanti gak kuat kursinya, paling hanya buang buang bahan saja... Dll..
      Segala hal kayak gitu terus sih..
      Selalu saja di takuti takuti..
      Selalu saja di takut takuti dg kegagalan..
      Dalam segala hal sih..
      Kenapa sejak kecil seolah selalu spt ini..
      Ini menurut saya ada yg tdk beres..
      Saya tumbuh dan berkembang mjd orang yg phobia sosial.. Anxiety, introvert..dna takut salah..
      Saya sadar saya tak mampu mengubah apapun..
      Tp seorang muslim katanya harusnya hanya hidup hanya untuk hari ini...
      Tdk terlalu memikirkan masa lalu yg buruk,
      Dan tdk mencemaskan masa depan..
      Krn hidup yg bisa kita rubah hanya hari ini saja...
      Sejam yg lalu pun bukan kuasa kita lagi,
      Kita hanya bisa mensyukuri hal hal kecil,, dprd merisaukan dan meratapi sesuatu yg memang tdk ada, dan bukan milik kita...
      Yah mau gimana lagi..

    • @insanadzkiamalang1690
      @insanadzkiamalang1690 8 หลายเดือนก่อน

      @@animatorgadunganwow6250 sama

  • @tutorialkan
    @tutorialkan 2 ปีที่แล้ว

    Terbaik 👍

    • @ParentUniversity
      @ParentUniversity  2 ปีที่แล้ว

      Terima kasih, Parents. Semoga penjelasannya bermanfaat yaa ❤️

  • @syamsachanel
    @syamsachanel 3 ปีที่แล้ว +3

    Hindari mengekang anak dan menjadi hambatan kreatifitas anak..karena menang bener" pengaruh sama tumbuh kembangnya

  • @Aisyah.Humaira_
    @Aisyah.Humaira_ 3 ปีที่แล้ว

    Nice Info

  • @catatan_aprilia
    @catatan_aprilia 3 ปีที่แล้ว +1

    Harus bisa mengubah inner child negatif menjadi positif.

  • @meikewcb2836
    @meikewcb2836 3 ปีที่แล้ว +6

    Paling gak mau mengekang anak. Takut trauma😢

  • @YuliaSafitri
    @YuliaSafitri 2 ปีที่แล้ว +1

    Ada beberapa masa sewaktu kecil

  • @annisaamelia4525
    @annisaamelia4525 ปีที่แล้ว

    kek saya jd takut menikah ,, tp tetap menikah karena merasa mendapatkan tekanan dari keluarga,, dan saya merasa menjadi beban keluarga kalo tidak menikah

  • @kevinjoseph2412
    @kevinjoseph2412 2 ปีที่แล้ว

    Pengin banget saya bebas dari inner child ini.
    Bener2 masa anak itu sangat sensitif, sangat menentukan dan membentuk kehidupan kita saat dewasa ( kepribadian, karakter, dll).
    Contoh : gw wktu kecil karena orangnya humoris, suka ngelucu sampe sengaja banci2an hanya buat lawakan malah diejek beneran. Itulah mengapa hujatan2 merek sampai dewasa pun terus tertanam & terbawa di dlm diri saya. Hasilnya saat main bola ga PD, wktu kecil klo misal ga bener main bola malah berantem, ribut dsb.
    Ya itu jadi membuat diri saya down. Mmg hal2 sepele dampaknya besar buat jiwa kita.
    Juga saya ga dapat kasih sayang ortu, ortu saya broken home, ortu saya KDRT, sya ga dapet figur Ayah.
    Tiap hari sya dpt kekerasan fisik atau verbal di rumah, alhasil saat sekolah beranjak SMP, saya kurang bisa gaul, berteman dll, sikap saya jadi anehh, terganggu. Malah saya dibully juga disekolah.
    Dan mmg setiap kejadian inner child itu terus tersimpan & terekam di otak kita. Sehingga terus terbawa saat umur brapapun.
    Untuk melepaskan ini ga mudah, berdamai dgn masa lalu, diri sendiri dan sekitar. Tantangannya trkdg ngingat lagi terus down lagi.

  • @hshbsvkavbk871
    @hshbsvkavbk871 2 ปีที่แล้ว +4

    Kalo misal kita jadi sosok pendiam dan takut menyampaikan pendapat/perasaan karena saat masih kecil sering dimarahi dan dibantah, apa itu bisa dinamakan inner child?

    • @ParentUniversity
      @ParentUniversity  2 ปีที่แล้ว +4

      Apabila hal tersebut masih berlangsung sampai dewasa, bisa dikategorikan sebagai inner child. Sebaiknya bisa dikonsultasikan kepada ahlinya ☺☺

  • @khoiriyahpriyan4637
    @khoiriyahpriyan4637 3 ปีที่แล้ว +1

    Ini saya banget dok 😭

  • @middlecinderella7033
    @middlecinderella7033 2 ปีที่แล้ว

    Jadi kepikiran mengenai sistem pukul sewaktu di sekolah dasar. Aku tipe anak yang tidak skip kelas, selalu bikin PR, sangat taat dengan aturan. Alasan saya seperti itu karena saya tahu orang tua bayar uang sekolah pakai uang, hasil tenaga kerja mereka. Jadi tidak boleh disia siakan. Kedua, alasan saya ialah karena takut dihukum oleh guru, seperti dipukul di betis atau ditangan dengan mistar tebal. Suatu saat, saya kelupaan bawa buku yang berisikan jawaban PR. Guru tidak mau menerima alasan apapun, bahkan saat saya mohon untuk menunggu untuk bukunya diantar ke sekolah. Al hasil di kelas 6 SD, saya menerima pukulan pertama saya, dan dihukum berdiri satu kaki, dan kedua tangan memegang telinga. Saya syok krn hukuman itu terasa sangat mrnyakitkan fisik dan psikis. Krn guru tidak bisa mempertimbangkan alasan saya dan ketaatan saya selama ini. Dan lebih buruk lagi, saat pelajaran telah dimulai, pintu kelas ditutup oleh guru sehingga kami yang dihukum tidak bisa ikut kelas. Menurut saya hukuman seperti ini sangat tidak bijak. Karena, 1-2 jam tidak ikut pelajaran itu sangat berharga buat saya. Dan apa gunanya membuat siswa tidak ikut pelajaran selanjutnya hanya karena tidak membuat PR?

    • @middlecinderella7033
      @middlecinderella7033 2 ปีที่แล้ว

      Saya tidak up to date lagi dengan sistem pendidikan saat ini, tapi saya berharap guru guru pun dididik tentang psikologis anak. Karena, sebagian besar kehidupan anak adalah lingkungan sekolah

  • @sahabatbunda6780
    @sahabatbunda6780 2 ปีที่แล้ว

    Saya memiliki luka inner child yg tdinya periang postif karir bagus, stlh mnkh brubah drastis mnutip dri, susah prcya org dsb, mau konsul k psikolog pun takut

    • @ParentUniversity
      @ParentUniversity  2 ปีที่แล้ว

      Untuk penangannya, mungkin bisa konsultasi dengan psikolog Ka. Tidak perlu takut, sebab demi kebaikan kita sendiri ❤️

  • @rizkifitri9934
    @rizkifitri9934 2 ปีที่แล้ว +2

    Dok mau tanya " saya dulu pernah di bully waktu saya SMP dan sampai sekarang saya tdk akan memaafkan mereka yg mebuly saya , dan sekarang ini saya mengalami kecemassan yang berlebihan dan tidk percaya sama seseorang apakah itu bisa dikatakan inner child ?

    • @ParentUniversity
      @ParentUniversity  2 ปีที่แล้ว

      Sepertinya rasa trauma yang masih melekat Ka. Untuk penangannya,mungkin bisa konsultasi dengan psikolog Ka terkait kecemasan tersebut.

    • @rizkifitri9934
      @rizkifitri9934 2 ปีที่แล้ว

      Apakah harus ke spikolog ? Kalau di tanganin sendiri bisa yaah dok ?

    • @megalodon8333
      @megalodon8333 ปีที่แล้ว

      @@rizkifitri9934 akan lebih baik dibantu dengan orang yang paham di bidangnya, kak.