Simulasi Triase Puskesmas Sebangki

แชร์
ฝัง
  • เผยแพร่เมื่อ 10 มี.ค. 2024
  • Triase adalah sistem yang digunakan pada IGD untuk menggolongkan tingkat kegawatan kondisi pasien untuk melakukan perawatan sehingga dapat merawat pasien sebanyak dan seefisien mungkin. Target dari penerapan sistem triase adalah untuk meminimalkan kematian di rumah sakit/puskesmas dan untuk mengurangi waktu, lama tinggal, dan sumber daya yang digunakan.
    Kata triase berasal dari kata kerja Perancis (trier) yang berarti memilih atau menyortir. Triase pertama kali dikembangkan pada abad ke-18 oleh Baron Dominique Jean Larrey, Kepala Ahli Bedah Pengawal Kekaisaran Napoleon. Larrey menetapkan aturan yang jelas untuk menyortir pasien untuk pengobatan yang memperlakukan mereka yang terluka parah terlebih dahulu tanpa memperhatikan pangkat atau perbedaan maka mereka yang terluka dalam derajat yang lebih rendah dapat menunggu terlebih dahulu.
    Dalam sistem triase, pasien yang datang datang ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) dikategorikan dalam 4 warna. Warna dalam triase pasien tersebut memiliki arti masing-masing serta mengacu pada kondisi pasien. Berikut penjelasan mengenai ke-4 warna atau kategori dari masing-masing warna tersebut:
    1. Merah
    Pasien prioritas pertama ditunjukan dengan warna merah dalam triase IGD. Pasien dengan triase warna merah membutuhkan penanganan medis secepat mungkin, karena biasanya pasien dengan triase warna ini berada dalam kondisi yang kritis dan dapat mengancam nyawa pasien.
    Pasien dengan triase warna merah memiliki kemungkinan besar meninggal dunia bila tidak diberikan penanganan yang cepat. Contoh pasien dalam triase warna merah ini seperti pasien yang terkena serangan jantung, kesulitan bernapas, mengalami trauma kepala serius karena kecelakaan ataupun mengalami pendarahan yang luar yang serius.
    2. Kuning
    Pasien prioritas kedua setelah triase warna merah yang membutuhkan penanganan dengan segera adalah pasien dengan triase berwarna kuning. Pasien dengan triase berwarna kuning menjadi prioritas kedua, karena pasien masih dalam kondisi yang stabil sehingga masih dapat ditunda beberapa saat penanganannya. Walaupun pasien triase berwarna kuning tidak berada dalam kondisi yang kritis, namun masih perlu mendapatkan penanganan medis yang cepat. Hal ini disebabkan karena kondisi pasien dengan triase kuning dapat memburuk dengan cepat serta berpotensi menimbulkan kecacaran atau kerusakan organ.
    Pasien dengan triase berwarna kuning antara lain, luka bakar derajat tinggi, pasien patah tulang di beberapa tempat karena jatuh dari ketinggian ataupun trauma kepala ringan.
    3. Hijau
    Pasien prioritas ketika adalah pasien dengan triase berwarna hijau. Pasien dengan triase warna hijau ini membutuhkan penanganan rumah sakit namun masih dapat ditunda bahkan hingga 30 menit. Pasien pada triase berwarna hijau ini akan segera mendapatkan penanganan setelah tenaga medis selesai menangani pasien yang lebih darurat (pasien dengan triase merah dan kuning).
    Pasien dalam kategori ini umumnya adalah pasien yang mengalami cedera, namun masih sadar dan dapat berjalan seperti biasanya. Misalnya pasien yang mengalami luka bakar derajat ringan, patah tulang ringan ataupun luka ringan.
    4. Hitam
    Pasien dengan kode atau triase berwarna hitam mengartikan bahwa kondisi pasien sangat kritis namun sulit untuk diselamatkan nyawanya. Walaupun mendapatkan penanganan secepat mungkin, pasien akan tetap meninggal dunia.
    Pasien dengan triase seperti ini umumnya pasien yang mengalami cedera yang sangat parah hingga sulit bernapas ataupun pasien yang telah kehilangan banyak darah akibat luka tembak.
    Penjelasan mengenai triase pasien tersebut, diharapkan dapat memberikan pemahaman serta pengetahuan bagi petugas agar dapat lebih mengerti bila penanganan ataupun pengobatan terkesan tertunda atau tenaga medis lebih mendahulukan pasien dengan tingkat keparahan yang lebih tinggi.

ความคิดเห็น • 1