Dosa dosa hati dalam praktek dunia politik : 1. Kesyirikan : Tidak jarang tokoh tokoh politik punya guru spiritual / dukun 2. Kesombonngan : Merendahkan lawan politik 3. Ghibah : Mencari cari kesalahan lawan politik lalu disebarluaskan agar tidak terpilih 4. Serakah : Haus kekuasaan 5. Adu domba : Mengadu antar rival politik agar saling bermusuhan 6. Riya : Memamerkan kebaikan lalu di publikasikan untuk menarik simpati rakyat yang selanjutnya bertujan agar terpilih 7. Dengki : Tidak ridho saat lawan politik yang menang 8. Dendam : Merencanakan pembalasan dengan bersikap buruk terhadap lawan politik yang menang 9. Khianat : Hari ini menganggap kawan esok menganggap lawan 10. Dusta : Janji janji manis terhadap rakyat yang lenyap ditiup angin 11. Rakus : Makan semen, makan aspal, makan bansos , dll 12. Munafik : Pasang wajah senyum tapi hati penuh kebencian 13. Suap : Tidak jarang yang disuap adalah tokoh tokoh agama, agar umat terperdaya dan mau memilih calon pemimpin yang menyuap
Ini tidak berlaku umum, kondisi normal. Problematika nya bukan pada suap tapi orang baik dan Sholeh gak mau maju jadi pemimpin. Selain berat juga gak punya duit. Solusinya bukan membeli suara tapi menyekolahkan yang bodoh mensejahterakan yang miskin. Sudah pasti hasilnya, bukan probabilitas menang/kalah. Tp ya gimana sebagian besar bangsa ini mau 200.000 untuk membayar penderitaan nya 5 tahun. Lebih baik uangnya untuk membangun meningkatkan kualitas sekolahan/pesantren, bangun RS harga terjangkau, gratis pasien yang miskin, insya Allah njabat. Kalo orang Sholeh ikutan beli suara padahal masyarakat kadung ngecap iku suap yaa kalo menang, istighfar, kalo kalah innalillah, Di Solo ada wawali perempuan, jauh sejak pencalonan sudah berkata tidak memiliki uang untuk biaya pencalonannya. Tapi baramal untuk masyarakat nya sudah banyak, menjadi rektor membuat biaya kuliah murah, membantu mengurangi pengangguran. Yg begini kalo jadi insya Allah Amanah kalo tidak yaa minimal tidak menyusahkan orang baik dan menyengsarakan orang miskin.
Saya sependapat, wong pinter Yo akeh opo neh keminter drong mesti bener. Opo neh howo nafsu iku sulit dikendalikan, pokoke golek pembenaran untuk apa yang belum tentu benar, biar kelihatan benar dan dibenarkan😂. Pokok cocok Karo sing dikarepke, Saiki jamane ngunu. Pilih pilih dalil pilih pilih kiyai ustadz sing cocok Karo kebutuhan lan kepinginane.😂
Mau di pelintir kyk apapun, yg nama nya serangan fajar (bagi2 amplop, oleh beberapa calon itu namanya suap Gus) Krn intinya mereka para calon mengharapkan di coblos spy menang... Hati2 fatwa nya Gus,
*RISYWAH OLEH CALON PEJABAT YANG PALING LAYAK ATAU DEMI MENEGAKKAN KEBENARAN* 1. Dalam beberapa literatur fikih klasik disebutkan bahwa risywah/suap sama sekali tak boleh diterima oleh pihak pemegang keputusan atau dalam hal ini pemilih, namun ada kalanya pihak pemberi diperkenankan memberikannya bila tujuannya adalah memperjuangkan apa yang memang menjadi haknya. 2. Dalam konteks kontestasi pemilihan pemimpin yang terjadi dalam era demokrasi saat ini syarat kebolehan ini nyaris tidak mungkin terjadi sebab masing-masing kandidat secara hukum berada diposisi yang sama serta seimbang setelah menurut aturan yang berlaku dinyatakan memenuhi syarat untuk mengikuti kontestasi pemilihan calon pemimpin.Karenanya, tidak boleh ada satu kandidat yang dibenarkan memposisikan dirinya sebagai calon terbaik yang memenuhi syarat atau merasa dirinya paling berhak atas jabatan tersebut dibanding kandidat lainnya. 3. Alasan memberikan risywah sebab memperjuangkan kebenaran, maksudnya adalah memberikan suap agar pemegang keputusan yang korup mau mengeluarkan putusan yang adil dan objektif sesuai aturan yang berlaku. 4. Praktek risywah yang justru melanggar aturan yang ada sama sekali tidak bisa diklaim sebagai upaya menegakkan kebenaran, malah bertentangan dengannya. Sebab itu, saat ini secara mutlak diharamkan memberikan risywah untuk mengubah hasil perolehan suara yang seharusnya dilakukan secara adil dan objektif sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 5. Imam as-Subki menyatakan pemberian risywah untuk mencapai hak pemberi risywah hanya boleh bila tidak ada jalan lain selain memberi risywah. Maka sifatnya kondisional. Sedangkan penerima risywah tetap haram. فتاوى السبكي - (ج 1 / ص 405): أَمَّا الرِّشْوَةُ فَحَرَامٌ بِالْإِجْمَاعِ عَلَى مَنْ يَأْخُذُهَا وَعَلَى مَنْ يُعْطِيهَا وَسَوَاءٌ كَانَ الْأَخْذُ لِنَفْسِهِ أَوْ وَكِيلًا وَكَذَا الْمُعْطِي سَوَاءٌ أَكَانَ عَنْ نَفْسِهِ أَوْ وَكِيلًا ، وَيَجِبُ رَدُّهَا عَلَى صَاحِبِهَا وَلَا تُجْعَلُ فِي بَيْتِ الْمَالِ إلَّا إذَا جُهِلَ مَالِكُهَا فَتَكُونُ كَالْمَالِ الضَّائِعِ ، وَفِي احْتِمَالٍ لِبَعْضِ مُتَأَخِّرِي الْفُقَهَاءِ أَنَّهَا تُجْعَلُ فِي بَيْتِ الْمَالِ ؛ وَالْمُرَادُ بِالرِّشْوَةِ الَّتِي ذَكَرْنَاهَا مَا يُعْطَى لِدَفْعِ حَقٍّ أَوْ لِتَحْصِيلِ بَاطِلٍ وَإِنْ أُعْطِيت لِلتَّوَصُّلِ إلَى الْحُكْمِ بِحَقٍّ فَالتَّحْرِيمُ عَلَى مَنْ يَأْخُذُهَا كَذَلِكَ ، وَأَمَّا مَنْ يُعْطِهَا فَإِنْ لَمْ يَقْدِرْ عَلَى الْوُصُولِ إلَى حَقِّهِ إلَّا بِذَلِكَ جَازَ وَإِنْ قَدَرَ إلَى الْوُصُولِ إلَيْهِ بِدُونِهِ لَمْ يَجُزْ . “Adapun orang yang memberikan risywah, maka diperinci: (1) jika ia tidak mampu mencapai haknya kecuali dengan memberi risywah, maka boleh memberi risywah, (2) dan jika ia masih mampu meraih haknya tanpa risywah, maka tidak boleh memberi risywah” 6. Referensinya adalah: 1. غاية تلخيص المراد من فتاوى ابن زياد - (ص269) (مسألة): ليس للنائب في الأحكام الحكم بخلاف مذهبه، بل إن حكم به فحكمه باطل، كما قاله ابن عبد السلام وابن الصلاح، هذا في التقليد في الحكم والفتوى، أما التقليد في حق نفسه فجائز بشرطه، وأما الرشوة فحرام مطلقاً، سواء كانت لأجل الحكم بغير الحق وهي أشد حرمة، أو ليحكم بالحق ولولاها لما قضى به ولا أعلم فيها خلافاً لكنها أخفّ من الأولى، وقد لعن النبي الراشي والمرتشي والرائش أي الساعي بينهما، نعم إنما يحرم على الراشي إذا توصل بها إلى أخذ ما ليس له، أو إبطال حق عليه، أما لو حيل بينه وبين حقه وعلم أنه لا يصل إليه إلا بسحت يبذله لقاض سوء فالوزر خاص بالمرتشي، 2. البيان في مذهب الإمام الشافعي (31/13) وأما الراشي فإن كان الراشي يطلب بما يدفعه أن يحكم له بغير الحق أو على إيقاف الحكم حرم عليه ذلك، وعليه تحمل لعنة النبي - صلى الله عليه وسلم - للراشي. وإن كان يطلب بما يدفعه وصولا إلى حقه لم يحرم عليه ذلك وإن كان ذلك حراما على أخذه، كما لا يحرم عليه فكاك الأسير وإن كان ذلك يحرم على أخذه. 3. أسني المطالب في شرح روض الطالب (ج4/ص 300) ( فَصْلٌ تَحْرُمُ عَلَيْهِ الرِّشْوَةُ ) أَيْ قَبُولُهَا ، وَهِيَ مَا يُبْذَلُ لَهُ لِيَحْكُمَ بِغَيْرِ الْحَقِّ أَوْ لِيَمْتَنِعَ مِنْ الْحُكْمِ بِالْحَقِّ وَذَلِكَ لِخَبَرِ { لَعَنَ اللَّهُ الرَّاشِيَ وَالْمُرْتَشِيَ فِي الْحُكْمِ } رَوَاهُ ابْنُ حِبَّانَ وَغَيْرُهُ وَصَحَّحُوهُ وَلِأَنَّ الْحُكْمَ الَّذِي يَأْخُذُ عَلَيْهِ الْمَالَ إنْ كَانَ بِغَيْرِ حَقٍّ فَأَخْذُ الْمَالِ فِي مُقَابَلَتِهِ حَرَامٌ أَوْ بِحَقٍّ فَلَا يَجُوزُ تَوْقِيفُهُ عَلَى الْمَالِ إنْ كَانَ لَهُ رِزْقٌ فِي بَيْتِ الْمَالِ 4. روضة الطالبين وعمدة المفتين - (ج 4 / ص 131) وأما باذل الرشوة فإن بذلها ليحكم له بغير الحق أو بترك الحكم بحق حرم عليه البذل وإن كان ليصل إلى حقه فلا يحرم كفداء الأسير. 5. موسوعة الفقه الإسلامي (5/248) الرشوة:هي ما يعطيه الإنسان لحاكم أو غيره ليحكم له، أويقدمه على غيره، أويعطيه حق غيره.
Awal ga tau siapa yang mau dicoblos kecuali Presiden udh mantep saya. Cuman yang lainnya seperti DPRD KOTA/KAB, DPRD PROVINSI, DPD, DPR RI. Belum tahu sama sekali beliau beliaunya. Ehh dikasih uang, sama Bukan orangnya langsung (teman saya) gak enak juga klo ditolak jadinya saya bilang iya. Lah itu trs kepikiran sekarang... Terus"an trs gimana...?? Tetep coblos beliau"nya atau gausah dicoblos beliau"nya???
@@hcofficial7998yg terjdi di masyarakat mereka gak tau caleg mana yg mau di coblos, jd asal2 lan aja nyoblos nyq, bahkan ada yg gk nyoblos krn pusing mikirin trll banyak partai.jd kebanyakam nyoblos caleg yg ada kontribusi di daerah mrk atau yg ngasi reses atau amplop
Dalam hal ini sya mengikuti gus qoyyum. Ini bahaya jika sampai disalah pahami karena konten di indonesia semua muslim dan semua mengklaim bahwa dialah yg membeli kebenaran. Hal iini sara sya kepada semua penyimak adalah bijaklah memahami konteks gus baha dan ikuti jumhur ulama kita yg jelas mengatakan haram dalam konteks hari ini.
Masalahnya sekarang di tahun 2024 ini ketika pemilu, kita tidak tau siapa yang baik dan siapa yang tidak baik, karena kita tidak kenal masing-masing calon pemimpin tersebut.
Sebenarnya tinggal dari niat kita saja, orang buruk pun dapat berita seperti ini justru akan dimanfaatkan untuk membenarkan tindakannya. tapi Allah maha tahu. Sebenaranya kembali ke niat kata saja, tidak usah pusing memikirkannya
1. Kadang orang merasa baik, merasa sholeh dan kemudian menganggap pihak lain dholim. Kemudian dijadikan alasan untuk nyuap. Padahal aslinya syahwat berkuasanya sedang membara. 2. Orang yang sholeh jaman sahabat dan tabiin tidak berebut kekuasaan. Mereka kalau ditunjuk jadi pemimpin, yang pertama kali diucapkan adalah "innalillahi wainnailaihi rojiun". Masa iya sekarang ada orang sholeh terus praktek suap juga agar orang dhalim tidak berkuasa. Lucu kan? hehehe. Jadi yang berebut kekuasaan itu orang sholeh atau bukan? 3. Pemimpin itu cerminan rakyatnya. Kalau Allah memberi pemimpin yang buruk, ya rakyatnya harus berubah. Misalnya jangan mau disuap. Perhatikan ya pemirsa.. jangan yas yes aja.. wkkkwkk.. Ibnu Sirin mengatakan “Sesungguhnya ilmu ini adalah agama, maka lihatlah dari siapa kalian mengambil agama kalian"
Ada partau ngundang kumpul2...trus pas mau pulang kasih uang buat ganti tranport/bensin...yaa saya ambil krna emang butuh transport ksna. Ada partai/caleg tau2 kasih amplop tanpa suruh saya memilih dia...yaa saya ambil krna bagi saya itu rejeki atau hadiah tanpa ada tujuan...tohh blm tentu saya pilih dia 😊
Kondisi yg gus baha sampaikan hampir tidk pernah ada di indonesia. Karena caleg², capres², partai² adalah sesama muslim.. sehingga sangat jelas yg terjadi mayoritas adalah antara orang muslim. Sdangkan menilai A dan B lebih sulit dbanding haramnya suap. Jadi sbnernya sangat jelas bahwa gus baha hanya menjelaskan kondisi tertentu dan hampir tak ada di indo
Saya setuju dengan anda, bos.. Tapi masih ada aja netizen berfikiran sempit, bahkan cendrung menyalahkan gus baha yang keilmuan agamanya sangat luar biasa..
InsyaAllaah intinya di niat...apa niat nya ingin menjadi pimpinan atau penguasa. Pemilih pun jg hrs dgn niat baik utk memilih yg terbaik menurut syariat agama
Fakta dalam youtube gus BAhak ini bisa terbalik... Yang memilih beli dengan dibayar dengan uang...mereka memilih bukan karena pilihan kesholehanya...tapi siapa yang memberi uang lebih besar ... Mereka yang dipilih ...tdk mempertimbangkan kwalitas kesholehan dsb... Sehingga kwalitas pemilihan seperti ajang judi... Ceramah ini mestinya jangan disajikan untuk masyarakat umum...yg belum nyandak cara berpikirnya...seolah2 benar logika pemikiranya tapi malah bisa menyesatkan...
Masalahnya sifat caleg di akhir zaman itu sifatnya inkonsisten kemaren2 sebelum jadi caleg perilakunya A besok ketika terpilih berubah jadi B. Kita sangat sulit membedakan caleg mana yang sholeh dan mana yang dzalim karena keterbatasan kita mengenal caleg tersebut. Dan seandainya kita mengenal caleg tersebut dengan apa yang disebut ulama dengan kata Sholeh dan alim, itu tidak menjamin secara konsisten bahwa dia sholeh dan alim ketika mulai menjabat. bahkan tidak sedikit yang berkhianat kepada rakyat salah satunya yang masif adalah caleg yang korupsi karena menginginkan hak/uang yang mereka bagikan kepada rakyat kembali kepadanya ketika dia berhasil terpilih jadi anggota legislatif
Mereka yg beli jabatan akan berusaha kembalikan modal. Sementara, "kembalikan modal itu ada batasnya, sedangkan mencari kelebihan dr pokok modal tak terbatas."
Lebih aman misalnya dapt uang dri caleg untuk ,beli paketan wae,,opo di pakek benerin jalan umum....jngan sampai masuk kdlam tubuh,soalny perbedaan ulama banyak, tinggal kita sja...klo sy wes gtu aman wes...😅tak kerjo wae untuk anak istri......
Saya lebih sepakat uraian gus Qoyyum,,.maaf gus Baha ini pendapat saja,,jika kebenaran bisa dibeli maka artinya kebenaran ada tarifnya/ harganya,murah,mahal tergantung kepentingannya dan tujuannya dan bisa jadi ada tawar menawar harga kebenaran,,,maka kebenaran akan jauh dari kebenaran itu sendiri,,terimakasih
Logika aja,kalau dia ingin jadi pemimpin yg benar kenapa dia tdk memberikan visi dan misi ingin memperluas pengetahuan islam,kenapa malah main duit utk beli suara? Sudah jelas dalam alquran barang siapa memberi atau menerima suap itu haram sebab jika suap menyuap itu d halalkan maka dunia ini hanya milik si kaya saja dong,walau dgn alasan bagai manapun suap menyuap itu diharamkan guus😂😂😂 Orang yg asli ingin masuk syurga jika ada calon pemimpin yg ingin memperluas pengetahuan islam sudah pasti bakal dipilih Andai saran gus itu dibenarkan,seharusnya dahulu dijaman rosulullah tdk terjadi peperangan,buat apa perang tinggal bayar aja seluruh orang mekah utk masuk islam,toh juga rosulullah orang kaya dia,tapi kenapa kudu perang? Yah krn emang suap menyuap itu diharamkaan😂😂😂
Ora ono titik jwbn e . Podo" ngasih uang dan kita gk tau ini uang yg suap apa jihad,&kita yo gk roh ndi seng tuku haq & mna yg beli haq dadi batil , batil dadi haq .
Aku lebih condong pendapat ust Somad lebih hati-hati, beliau mengatakan carilah pemimpin yang Soleh yg tanpa membeli suara rakyat. Dimana mana yg namanya beli pasti hal pertama yang dipikirkan mengembalikan modal, bukan umat.
Faham Gus, cuman masalahnya kita Ndak tau pasti apakah yg ngasi duit(amplop) tersebut dari golongan orang Sholeh atau orang dzolim, untuk antisipasi supaya aman kalo sy ya sy tolak uang(amplop) pilkada tersebut🙏🏻, nyari aman saja.
apa salahnya. jika nanti ada n yg ingin jd pemimpin Rakyat yg Amanah n bisa membawa kemajuan Rakyat yg lebih baik sesuai agama dan hukum bangsa. nah .... jmn now tdak gampang bs trpilih jd pmimpin. y psti mngikuti perkembangan zaman n politik lah agar mjd yg trpilih. kl sdh trpilih baru bisa mnjalankn pemerintahan yg sesuai dg agama n hukum bangsa. kalu tdak jd pmimpin mana bisa menata bangsa/Kota/Desa tercinfa ini
Bedakan antara suap dan jual beli. Jual beli suara itu boleh sesuai dgn kesepakatan ada tawar menawar harga apa yg di sepakati. Hukum jual beli ada barang dan ada pembeli di situlah terjadi tawar menawar😊 Klo suap itu ketika org koruptor atau maling di ketahui nyuri dan ada bukti yg melihat ia mencuri. lalu si pencuri itu mengasih uang segepok kpd org yg melihat nya biar gk di laporin mencuri baru itu namanya suap.
@@STJxgaming Idealnya mmg bgitu bang... Tapi saat ini, di potong an video ini, sedang dibahas: ......... Uang pemberian dari orang yg sedang ikut kontestasi dlm pemilu
Kiyai mohon minta keterangan dlm kitab pathul muin yah halaman berapa dan pasal apa ???.. Kalo dlm iantahutholibinnyah juz berapa dan halaman berapa ???.. Mohon buat reperensi aja kiyai biar saya benar2 paham
Yang menjadi masalah, kita masyarakat tidak tahu menahu soal track record yg caleg2 ngasih uang. Apalagi yg daerah kecil, bukan kota besar. Itu rada sulit untuk mencari informasinya di google. Jadi berjaga2 lebih baik nggak terima mungkin
Untuk ini tidak sependapat dengan gus baha, kalau memang tahu orangnya/ caleg nya baik, memang sah-sah saja. Tapi pemilu 2024 ini banyak caleg yang tidak kita kenal secara baik, dan juga ada dari berbagai latar belakang partai yang tidak baik. Maka apakah itu dibolehkan? Kalau saya pribadi mending cari aman dengan cara menolak hal tersebut
Bisa bahaya kalau slah di fahami, masalah nya smua calon merasa dirinya baik, makanya seharusnya gus baha menjelaskan kriteria soleh seperti apa, agar umat tw, siapa yg layak membeli kebenaran. Tapi di lapangan kan gk gitu, mmg tujuan dapat suara, dapat jabatan dan bisa menikmati fasilitas. 99% untuk dunia 1% untuk akhirat mereka
problemnya kita tdk tau mana penjabat yg bener2 sholeh... mendekati pemilihan orang2 tdk sholeh mendadak jadi sok sholeh.. maka dari itu yg terhormat para alim ulama kasih kami saran mana yg harus dipilih karena kalian warosatul anbiya, pendapat antum sekalian lebih berkah dan menentukan nasib pemerintah ini
Iki wis pasti dimanfaatkan sama orang2 partai, kemungkinan ulama dulu sudah tau maksud didalam kitab Fathul Mu'in tentang ini dari pada bikin mudharat ditidak bolehkan wis aman... Kalau orang politik tau koyo ngene wis ngge senjata merasa mereka Soleh dan baik semua jadi gk masalah kalau mau nyuap 😭 dawueh Gus Baha leres cuman mengkin pasti dimanfaatkan apalagi semisal masih samar orang2 baiknya dalam pencalonan pemimpin
Gus.. Di lanjutin lagi dakwahnya gus.. Pertanyaan lanjutan gmn kalau org alimnya gk punya uang untuk beli kebenaran gus.. Yg di hubungan dg pilpres.. Kalau hak milik okelah.. Tapi kalau suap pilpres gmn gus sementara org alim gk punya uang untuk beli. Sementara org dzolim di dukung oligarki
analoginya sawah dan isteri sendiri.....dari sebuah upaya memperebutkan jabatan dengan upaya suap menyuap, oleh orang sholeh lagi..,.waduh waduh...ga bahaya tah......
Kalau misalkan calon nya ada 2 satu orang islam satu lagi orang kristen, baru deh boleh beli suara, tapi masalahnya semua calon beragama islam, gimana dong susah membedakannya, apalagi kita gak kenal dekat 😅
Kenapa ilmu itu penting ya agar bisa mempertimbangkan orang yang dipilih itu ahli ibadah atau tidak. Orang benar apa tidak. Konsekuensi la kalo orang bodoh yang memilih, ya pasti itu akan dijadikan alasan (dia itu baik kok)😂😂😂
@@Ikaalfanurkhalwatiyah tapi ini konteksnya suap menyuap bukan tentang pemilih. sementara kita gak kenal caleg2 yg ikut pileg, jadi kita gak tau kalo mereka melakukan suap karna mereka mau membeli kebenaran atau membeli yg lain
Waduh ngampunten gus Ojo di podokno kro wong tuku tanah gus niku sanes ,dipikir secarah logika mawon gus , nek pejabat drung dadi wis bagi duit begitu jadi langkah selanjutnya bagaimana uang sya bisa kembali itu yang bikin haram karna sma aja kita itu nyetak koruptor gus
Masalahe bisa di pegang gak si rukhin itu.benar gak akan jadi orang benar.hukum islam jgn di bikin ruwet.jng dipas2kan.ya namanya suap haram ya haram.aku yakin orang baik yg dpt jabatan dng cara suap pasti akan memikirkan cara mengembalikan uang yg buat suap itu.gus gus....hukum islam og dinamis bisa lentur dan molor.
Maaf,mungkin perlu pahami dengan jelas konteksnya dari gus baha tersebut,ini dalam hal yang jelas jelas tanpa ragu antara yang haq melawan kebatilan dan berdasarkan kitab,tapi kalau yang terjadi sekarang ini "kadang semua sama sama memberi tanpa kita tahu mana yang benar benar haq dan mana yang batil dan kadang tidak tau seluk beluknya pula🤭 " jadi ya agak membingungkan,wallahu a'lam
Membeli kebenaran?? Konsepnya gimana toh . Kalau ketiga calon presiden pada melakukan money politik untuk mendapatkan apa yg mereka inginkan disebut apa? Suap atau membeli kebenaran?
Gus baha bicara 3 calon presiden taaa???😂😂😂 kayanya beliau bicara soal arrasyi dan murtasyi, soal sogok menyogok. Itulah pentingnya ilmu, biar ga timbul banyak pertanyaan sampah😂😂
Suap tetep suap walaupun pelaku suap adalah orang Soleh. Kalo Soleh nggak bakal nyuap sih. Pasti Taulah kalo yang nyuap dan yang disuap samasama masuk neraka. Dilaknat karo Sik Gawe Urip. Titik. Oiya, bukannya meminta jabatan itu enggak boleh? Jabatan DPR misalnya, DPD, Presiden?
menurut sy ,yg di sampaikan gus baha dlm penggalan ngaji ini tdk sesuai dg realita saat ini..,,,,soalnya semua calon keliatan baik2 semua , tdk ada yg dr gol.kafir / gol.fasik ,...jadi menurutku
sehitamnya hitam yg ingin putih tetap kelihatan mas, masnya kira-kira saja 2 pemberi ini yg mana paling menurut kacamata pandang sampean paling baik/bagus,... Mau amannya tdk menerima dari siapapun tapi PR.nya Dicek satu-satu kredibilitas dan kepantasannya... Prinsipnya, Org baik tdk mesti bayar kitapun untuk memilihnya pasti tetap kita pilih... Sebaliknya Sebanyak apapun bayaran org yg membuat ragu dihati tetap kita tolak.. Jadi Bayaran yg datang tdk mempengaruhi pilihan yg kita yakini mas...
Makin hancur Indonesia.. org² Indonesia menjadi jujur itu hanya mimpi.. ga akan bisa selamanya Indonesia spt jepang.. kl ga jujur dia harakiri atau mundur dari jabatan
Kalau mengaku dirinya sholeh gus, dan pakai uang giaman tuh gus?😀 Kan rata2 pejabat mengaku paling sholeh tapi ujungnya bagi2 uang ,apa benar dia beli kebenaran atau mutlak suap gus?
Lain lagi klo itu mas hukum mencuri itu sudah jelas. Klo kita pakai hukum jual beli . Pun boleh hukum jual beli kan ada barang ada penjual dan pembeli dan tawar memawar sesuai kesepakatan si calon A mnwarkan barang nya ayouk jiklo kamu pilih aku ni aku berikan ini dan si B berkata tunggu dulu aku maunya segini lalu setelah tawar menawar si A dan B ia sepakati bersama. Baru itu bukan di suap. Krena ada hakikat hukum jual beli di sana ada tawar menawar dan ada penjual pembeli
Gus ....ampun terlalu bersemangat... monggo di onceki ....rumiyin bab tuku kebenaran suap itu haram yg terima juga haram jika brg itu bathil tentu mboten saget dibenerke
Kasih contohnya lgsug saja gus spt pemilu president. Contoh capres ganjar vs capres anis baswedan sama2 suap gmn? Kedua calon tsb jg islam sholeh ya sholat ya berilmu. Pripun niku gus?
Alhamdulillah sy menghindari uang2 seperti itu"
skrg terasa keberkahannya..
Dosa dosa hati dalam praktek dunia politik :
1. Kesyirikan : Tidak jarang tokoh tokoh politik punya guru spiritual / dukun
2. Kesombonngan : Merendahkan lawan politik
3. Ghibah : Mencari cari kesalahan lawan politik lalu disebarluaskan agar tidak terpilih
4. Serakah : Haus kekuasaan
5. Adu domba : Mengadu antar rival politik agar saling bermusuhan
6. Riya : Memamerkan kebaikan lalu di publikasikan untuk menarik simpati rakyat yang selanjutnya bertujan agar terpilih
7. Dengki : Tidak ridho saat lawan politik yang menang
8. Dendam : Merencanakan pembalasan dengan bersikap buruk terhadap lawan politik yang menang
9. Khianat : Hari ini menganggap kawan esok menganggap lawan
10. Dusta : Janji janji manis terhadap rakyat yang lenyap ditiup angin
11. Rakus : Makan semen, makan aspal, makan bansos , dll
12. Munafik : Pasang wajah senyum tapi hati penuh kebencian
13. Suap : Tidak jarang yang disuap adalah tokoh tokoh agama, agar umat terperdaya dan mau memilih calon pemimpin yang menyuap
Masalahnya gini Gus, segala sesuatu yg memakai modal pasti mencari hasil. Itulah kenapa korupsi merajalela
Ini tidak berlaku umum, kondisi normal.
Problematika nya bukan pada suap tapi orang baik dan Sholeh gak mau maju jadi pemimpin. Selain berat juga gak punya duit. Solusinya bukan membeli suara tapi menyekolahkan yang bodoh mensejahterakan yang miskin. Sudah pasti hasilnya, bukan probabilitas menang/kalah. Tp ya gimana sebagian besar bangsa ini mau 200.000 untuk membayar penderitaan nya 5 tahun.
Lebih baik uangnya untuk membangun meningkatkan kualitas sekolahan/pesantren, bangun RS harga terjangkau, gratis pasien yang miskin, insya Allah njabat.
Kalo orang Sholeh ikutan beli suara padahal masyarakat kadung ngecap iku suap yaa kalo menang, istighfar, kalo kalah innalillah,
Di Solo ada wawali perempuan, jauh sejak pencalonan sudah berkata tidak memiliki uang untuk biaya pencalonannya. Tapi baramal untuk masyarakat nya sudah banyak, menjadi rektor membuat biaya kuliah murah, membantu mengurangi pengangguran. Yg begini kalo jadi insya Allah Amanah kalo tidak yaa minimal tidak menyusahkan orang baik dan menyengsarakan orang miskin.
Wong Pinter Belum Tentu Bener.
Kalo saya orang Bodoh, lebih baik menghindari (Cari Amannya saja)
Nah sependapat, cari aman supaya selamat dunia wal akhirat 👍🏻
Ada yang berpendapat uang dari caleg ini subhat... remang-remang
Saya sependapat, wong pinter Yo akeh opo neh keminter drong mesti bener. Opo neh howo nafsu iku sulit dikendalikan, pokoke golek pembenaran untuk apa yang belum tentu benar, biar kelihatan benar dan dibenarkan😂. Pokok cocok Karo sing dikarepke, Saiki jamane ngunu. Pilih pilih dalil pilih pilih kiyai ustadz sing cocok Karo kebutuhan lan kepinginane.😂
Mau di pelintir kyk apapun, yg nama nya serangan fajar (bagi2 amplop, oleh beberapa calon itu namanya suap Gus) Krn intinya mereka para calon mengharapkan di coblos spy menang... Hati2 fatwa nya Gus,
*RISYWAH OLEH CALON PEJABAT YANG PALING LAYAK ATAU DEMI MENEGAKKAN KEBENARAN*
1. Dalam beberapa literatur fikih klasik disebutkan bahwa risywah/suap sama sekali tak boleh diterima oleh pihak pemegang keputusan atau dalam hal ini pemilih, namun ada kalanya pihak pemberi diperkenankan memberikannya bila tujuannya adalah memperjuangkan apa yang memang menjadi haknya.
2. Dalam konteks kontestasi pemilihan pemimpin yang terjadi dalam era demokrasi saat ini syarat kebolehan ini nyaris tidak mungkin terjadi sebab masing-masing kandidat secara hukum berada diposisi yang sama serta seimbang setelah menurut aturan yang berlaku dinyatakan memenuhi syarat untuk mengikuti kontestasi pemilihan calon pemimpin.Karenanya, tidak boleh ada satu kandidat yang dibenarkan memposisikan dirinya sebagai calon terbaik yang memenuhi syarat atau merasa dirinya paling berhak atas jabatan tersebut dibanding kandidat lainnya.
3. Alasan memberikan risywah sebab memperjuangkan kebenaran, maksudnya adalah memberikan suap agar pemegang keputusan yang korup mau mengeluarkan putusan yang adil dan objektif sesuai aturan yang berlaku.
4. Praktek risywah yang justru melanggar aturan yang ada sama sekali tidak bisa diklaim sebagai upaya menegakkan kebenaran, malah bertentangan dengannya. Sebab itu, saat ini secara mutlak diharamkan memberikan risywah untuk mengubah hasil perolehan suara yang seharusnya dilakukan secara adil dan objektif sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
5. Imam as-Subki menyatakan pemberian risywah untuk mencapai hak pemberi risywah hanya boleh bila tidak ada jalan lain selain memberi risywah. Maka sifatnya kondisional. Sedangkan penerima risywah tetap haram.
فتاوى السبكي - (ج 1 / ص 405):
أَمَّا الرِّشْوَةُ فَحَرَامٌ بِالْإِجْمَاعِ عَلَى مَنْ يَأْخُذُهَا وَعَلَى مَنْ يُعْطِيهَا وَسَوَاءٌ كَانَ الْأَخْذُ لِنَفْسِهِ أَوْ وَكِيلًا وَكَذَا الْمُعْطِي سَوَاءٌ أَكَانَ عَنْ نَفْسِهِ أَوْ وَكِيلًا ، وَيَجِبُ رَدُّهَا عَلَى صَاحِبِهَا وَلَا تُجْعَلُ فِي بَيْتِ الْمَالِ إلَّا إذَا جُهِلَ مَالِكُهَا فَتَكُونُ كَالْمَالِ الضَّائِعِ ، وَفِي احْتِمَالٍ لِبَعْضِ مُتَأَخِّرِي الْفُقَهَاءِ أَنَّهَا تُجْعَلُ فِي بَيْتِ الْمَالِ ؛ وَالْمُرَادُ بِالرِّشْوَةِ الَّتِي ذَكَرْنَاهَا مَا يُعْطَى لِدَفْعِ حَقٍّ أَوْ لِتَحْصِيلِ بَاطِلٍ وَإِنْ أُعْطِيت لِلتَّوَصُّلِ إلَى الْحُكْمِ بِحَقٍّ فَالتَّحْرِيمُ عَلَى مَنْ يَأْخُذُهَا كَذَلِكَ ، وَأَمَّا مَنْ يُعْطِهَا فَإِنْ لَمْ يَقْدِرْ عَلَى الْوُصُولِ إلَى حَقِّهِ إلَّا بِذَلِكَ جَازَ وَإِنْ قَدَرَ إلَى الْوُصُولِ إلَيْهِ بِدُونِهِ لَمْ يَجُزْ .
“Adapun orang yang memberikan risywah, maka diperinci: (1) jika ia tidak mampu mencapai haknya kecuali dengan memberi risywah, maka boleh memberi risywah, (2) dan jika ia masih mampu meraih haknya tanpa risywah, maka tidak boleh memberi risywah”
6. Referensinya adalah:
1. غاية تلخيص المراد من فتاوى ابن زياد - (ص269)
(مسألة): ليس للنائب في الأحكام الحكم بخلاف مذهبه، بل إن حكم به فحكمه باطل، كما قاله ابن عبد السلام وابن الصلاح، هذا في التقليد في الحكم والفتوى، أما التقليد في حق نفسه فجائز بشرطه، وأما الرشوة فحرام مطلقاً، سواء كانت لأجل الحكم بغير الحق وهي أشد حرمة، أو ليحكم بالحق ولولاها لما قضى به ولا أعلم فيها خلافاً لكنها أخفّ من الأولى، وقد لعن النبي الراشي والمرتشي والرائش أي الساعي بينهما، نعم إنما يحرم على الراشي إذا توصل بها إلى أخذ ما ليس له، أو إبطال حق عليه، أما لو حيل بينه وبين حقه وعلم أنه لا يصل إليه إلا بسحت يبذله لقاض سوء فالوزر خاص بالمرتشي،
2. البيان في مذهب الإمام الشافعي (31/13)
وأما الراشي فإن كان الراشي يطلب بما يدفعه أن يحكم له بغير الحق أو على إيقاف الحكم حرم عليه ذلك، وعليه تحمل لعنة النبي - صلى الله عليه وسلم - للراشي. وإن كان يطلب بما يدفعه وصولا إلى حقه لم يحرم عليه ذلك وإن كان ذلك حراما على أخذه، كما لا يحرم عليه فكاك الأسير وإن كان ذلك يحرم على أخذه.
3. أسني المطالب في شرح روض الطالب (ج4/ص 300)
( فَصْلٌ تَحْرُمُ عَلَيْهِ الرِّشْوَةُ ) أَيْ قَبُولُهَا ، وَهِيَ مَا يُبْذَلُ لَهُ لِيَحْكُمَ بِغَيْرِ الْحَقِّ أَوْ لِيَمْتَنِعَ مِنْ الْحُكْمِ بِالْحَقِّ وَذَلِكَ لِخَبَرِ { لَعَنَ اللَّهُ الرَّاشِيَ وَالْمُرْتَشِيَ فِي الْحُكْمِ } رَوَاهُ ابْنُ حِبَّانَ وَغَيْرُهُ وَصَحَّحُوهُ وَلِأَنَّ الْحُكْمَ الَّذِي يَأْخُذُ عَلَيْهِ الْمَالَ إنْ كَانَ بِغَيْرِ حَقٍّ فَأَخْذُ الْمَالِ فِي مُقَابَلَتِهِ حَرَامٌ أَوْ بِحَقٍّ فَلَا يَجُوزُ تَوْقِيفُهُ عَلَى الْمَالِ إنْ كَانَ لَهُ رِزْقٌ فِي بَيْتِ الْمَالِ
4. روضة الطالبين وعمدة المفتين - (ج 4 / ص 131)
وأما باذل الرشوة فإن بذلها ليحكم له بغير الحق أو بترك الحكم بحق حرم عليه البذل وإن كان ليصل إلى حقه فلا يحرم كفداء الأسير.
5. موسوعة الفقه الإسلامي (5/248)
الرشوة:هي ما يعطيه الإنسان لحاكم أو غيره ليحكم له، أويقدمه على غيره، أويعطيه حق غيره.
Mantap 🎉
Maasyaa Alloh penjelasannya jauh LBH masuk akal...
Awal ga tau siapa yang mau dicoblos kecuali Presiden udh mantep saya. Cuman yang lainnya seperti DPRD KOTA/KAB, DPRD PROVINSI, DPD, DPR RI. Belum tahu sama sekali beliau beliaunya. Ehh dikasih uang, sama Bukan orangnya langsung (teman saya) gak enak juga klo ditolak jadinya saya bilang iya. Lah itu trs kepikiran sekarang... Terus"an trs gimana...?? Tetep coblos beliau"nya atau gausah dicoblos beliau"nya???
@@hcofficial7998yg terjdi di masyarakat mereka gak tau caleg mana yg mau di coblos, jd asal2 lan aja nyoblos nyq, bahkan ada yg gk nyoblos krn pusing mikirin trll banyak partai.jd kebanyakam nyoblos caleg yg ada kontribusi di daerah mrk atau yg ngasi reses atau amplop
Dalam hal ini sya mengikuti gus qoyyum. Ini bahaya jika sampai disalah pahami karena konten di indonesia semua muslim dan semua mengklaim bahwa dialah yg membeli kebenaran.
Hal iini sara sya kepada semua penyimak adalah bijaklah memahami konteks gus baha dan ikuti jumhur ulama kita yg jelas mengatakan haram dalam konteks hari ini.
Btul
Betul...kmarin sudah kjadian.fatwa ini d pake untuk pmbenaran.
Semua mengaku benar gmn hayoooo. Aku beli kebenaran....koq.
Cirebon ,Pekalongan hadir Gus baha ..
Masalahnya sekarang di tahun 2024 ini ketika pemilu, kita tidak tau siapa yang baik dan siapa yang tidak baik, karena kita tidak kenal masing-masing calon pemimpin tersebut.
Lah betuuullll
Baik atau tidak itu perspektif. Baik mutlak itu hanya milik tuhan.
Husnudhon...😂😂😂
Nah....cuma pasang banner doang
Sebenarnya tinggal dari niat kita saja, orang buruk pun dapat berita seperti ini justru akan dimanfaatkan untuk membenarkan tindakannya. tapi Allah maha tahu. Sebenaranya kembali ke niat kata saja, tidak usah pusing memikirkannya
1. Kadang orang merasa baik, merasa sholeh dan kemudian menganggap pihak lain dholim. Kemudian dijadikan alasan untuk nyuap. Padahal aslinya syahwat berkuasanya sedang membara.
2. Orang yang sholeh jaman sahabat dan tabiin tidak berebut kekuasaan. Mereka kalau ditunjuk jadi pemimpin, yang pertama kali diucapkan adalah "innalillahi wainnailaihi rojiun". Masa iya sekarang ada orang sholeh terus praktek suap juga agar orang dhalim tidak berkuasa. Lucu kan? hehehe. Jadi yang berebut kekuasaan itu orang sholeh atau bukan?
3. Pemimpin itu cerminan rakyatnya. Kalau Allah memberi pemimpin yang buruk, ya rakyatnya harus berubah. Misalnya jangan mau disuap.
Perhatikan ya pemirsa.. jangan yas yes aja.. wkkkwkk..
Ibnu Sirin mengatakan “Sesungguhnya ilmu ini adalah agama, maka lihatlah dari siapa kalian mengambil agama kalian"
Saya suka fatwa gus baha bikin adem hati
Saya sepakat sama gus baha
Klo ini menurutku perkara syubhat lebih baik ditinggal kn
Setuju banget,,tinggalkan menyuap atau menerima suap
Adakah selama ini diindonesia /dunia utk jadi pejabat..hanya pake daun or kertas...kerja saja yg sudah jelas diterima masih bisa digeser..
Kalau caleg yang dengar ini waduh bisa jadi tameng diaa😅
Lebih baik ditolak..
Pilih sesuai yg kalian anggap lbh baik dr yg lain
Ada partau ngundang kumpul2...trus pas mau pulang kasih uang buat ganti tranport/bensin...yaa saya ambil krna emang butuh transport ksna.
Ada partai/caleg tau2 kasih amplop tanpa suruh saya memilih dia...yaa saya ambil krna bagi saya itu rejeki atau hadiah tanpa ada tujuan...tohh blm tentu saya pilih dia 😊
Kondisi yg gus baha sampaikan hampir tidk pernah ada di indonesia. Karena caleg², capres², partai² adalah sesama muslim.. sehingga sangat jelas yg terjadi mayoritas adalah antara orang muslim. Sdangkan menilai A dan B lebih sulit dbanding haramnya suap.
Jadi sbnernya sangat jelas bahwa gus baha hanya menjelaskan kondisi tertentu dan hampir tak ada di indo
Saya setuju dengan anda, bos..
Tapi masih ada aja netizen berfikiran sempit, bahkan cendrung menyalahkan gus baha yang keilmuan agamanya sangat luar biasa..
Masalahnya Gus. semua Calon Merasa Benar, merasa berhaq jadi pemimpin. 😁
InsyaAllaah intinya di niat...apa niat nya ingin menjadi pimpinan atau penguasa. Pemilih pun jg hrs dgn niat baik utk memilih yg terbaik menurut syariat agama
Fakta dalam youtube gus BAhak ini bisa terbalik... Yang memilih beli dengan dibayar dengan uang...mereka memilih bukan karena pilihan kesholehanya...tapi siapa yang memberi uang lebih besar ... Mereka yang dipilih ...tdk mempertimbangkan kwalitas kesholehan dsb... Sehingga kwalitas pemilihan seperti ajang judi... Ceramah ini mestinya jangan disajikan untuk masyarakat umum...yg belum nyandak cara berpikirnya...seolah2 benar logika pemikiranya tapi malah bisa menyesatkan...
Setuju Gus Baha 👍
Masalahnya sifat caleg di akhir zaman itu sifatnya inkonsisten kemaren2 sebelum jadi caleg perilakunya A besok ketika terpilih berubah jadi B. Kita sangat sulit membedakan caleg mana yang sholeh dan mana yang dzalim karena keterbatasan kita mengenal caleg tersebut. Dan seandainya kita mengenal caleg tersebut dengan apa yang disebut ulama dengan kata Sholeh dan alim, itu tidak menjamin secara konsisten bahwa dia sholeh dan alim ketika mulai menjabat. bahkan tidak sedikit yang berkhianat kepada rakyat salah satunya yang masif adalah caleg yang korupsi karena menginginkan hak/uang yang mereka bagikan kepada rakyat kembali kepadanya ketika dia berhasil terpilih jadi anggota legislatif
Mereka yg beli jabatan akan berusaha kembalikan modal. Sementara, "kembalikan modal itu ada batasnya, sedangkan mencari kelebihan dr pokok modal tak terbatas."
Lebih aman misalnya dapt uang dri caleg untuk ,beli paketan wae,,opo di pakek benerin jalan umum....jngan sampai masuk kdlam tubuh,soalny perbedaan ulama banyak, tinggal kita sja...klo sy wes gtu aman wes...😅tak kerjo wae untuk anak istri......
Saya lebih sepakat uraian gus Qoyyum,,.maaf gus Baha ini pendapat saja,,jika kebenaran bisa dibeli maka artinya kebenaran ada tarifnya/ harganya,murah,mahal tergantung kepentingannya dan tujuannya dan bisa jadi ada tawar menawar harga kebenaran,,,maka kebenaran akan jauh dari kebenaran itu sendiri,,terimakasih
Beranikah admin menanyakan sebagian besar komen yg tdk setuju ke gus baha?
Zaman akhir seng sami ati ati setiti teliti LAN waspodo geh dulooor 🙏
Terimakasih kasih guss penjelasannya, jadi gak takut buat nerima uang caleg.❤
Logika aja,kalau dia ingin jadi pemimpin yg benar kenapa dia tdk memberikan visi dan misi ingin memperluas pengetahuan islam,kenapa malah main duit utk beli suara?
Sudah jelas dalam alquran barang siapa memberi atau menerima suap itu haram sebab jika suap menyuap itu d halalkan maka dunia ini hanya milik si kaya saja dong,walau dgn alasan bagai manapun suap menyuap itu diharamkan guus😂😂😂
Orang yg asli ingin masuk syurga jika ada calon pemimpin yg ingin memperluas pengetahuan islam sudah pasti bakal dipilih
Andai saran gus itu dibenarkan,seharusnya dahulu dijaman rosulullah tdk terjadi peperangan,buat apa perang tinggal bayar aja seluruh orang mekah utk masuk islam,toh juga rosulullah orang kaya dia,tapi kenapa kudu perang?
Yah krn emang suap menyuap itu diharamkaan😂😂😂
Caleg tdk bisa menjangkau semua lapisan masyrakat. . banyak yg gak tau dan gk kenal dgn caleg nya, jd pusing sndr ktika mau milih
Ora ono titik jwbn e . Podo" ngasih uang dan kita gk tau ini uang yg suap apa jihad,&kita yo gk roh ndi seng tuku haq & mna yg beli haq dadi batil , batil dadi haq .
Aku lebih condong pendapat ust Somad lebih hati-hati, beliau mengatakan carilah pemimpin yang Soleh yg tanpa membeli suara rakyat. Dimana mana yg namanya beli pasti hal pertama yang dipikirkan mengembalikan modal, bukan umat.
Zaman sekarang sangat sulit Pemimpin yang jujur,awalnya tapi akhirnya ada uang kemungkinan bisa korup
Faham Gus, cuman masalahnya kita Ndak tau pasti apakah yg ngasi duit(amplop) tersebut dari golongan orang Sholeh atau orang dzolim, untuk antisipasi supaya aman kalo sy ya sy tolak uang(amplop) pilkada tersebut🙏🏻, nyari aman saja.
Ambil aj kan sudah di pertanggung jawab kan Gus baha nanti di akhirad😅😂
Masalahnya disini kita gak bisa tahu apakah caleg yang ngasih uang itu orang sholeh,orang benar,atau dll.
Betul bnget.. itu masalah utamanya,klau memang poinya di "membeli kebenaran dri tangan orang dzolim"
Ya tinggal ga ussah diterima aja uangnya😂😂😂 gitu aja kok repot??😂😂
Aku pilih partainya yg udah aku yakin baik.. Orang nya gak dicoblos..
Biar kalo partainya menang, Insyaa Allah yg diusung kan jg bagus
Bolehlah.... Cuman perhatikan resikonya.
Sdh 78 th.... Tdk bisa bayar hutang negara.
Tambahkan
apa salahnya. jika nanti ada n yg ingin jd pemimpin Rakyat yg Amanah n bisa membawa kemajuan Rakyat yg lebih baik sesuai agama dan hukum bangsa.
nah .... jmn now tdak gampang bs trpilih jd pmimpin.
y psti mngikuti perkembangan zaman n politik lah agar mjd yg trpilih.
kl sdh trpilih baru bisa mnjalankn pemerintahan yg sesuai dg agama n hukum bangsa.
kalu tdak jd pmimpin mana bisa menata bangsa/Kota/Desa tercinfa ini
Bedakan antara suap dan jual beli. Jual beli suara itu boleh sesuai dgn kesepakatan ada tawar menawar harga apa yg di sepakati. Hukum jual beli ada barang dan ada pembeli di situlah terjadi tawar menawar😊 Klo suap itu ketika org koruptor atau maling di ketahui nyuri dan ada bukti yg melihat ia mencuri. lalu si pencuri itu mengasih uang segepok kpd org yg melihat nya biar gk di laporin mencuri baru itu namanya suap.
lebih baik ikhlas karena hati bukan karena ada nya uang
@@STJxgaming
Idealnya mmg bgitu bang...
Tapi saat ini, di potong an video ini, sedang dibahas: .........
Uang pemberian dari orang yg sedang ikut kontestasi dlm pemilu
Kiyai mohon minta keterangan dlm kitab pathul muin yah halaman berapa dan pasal apa ???..
Kalo dlm iantahutholibinnyah juz berapa dan halaman berapa ???..
Mohon buat reperensi aja kiyai biar saya benar2 paham
Yang menjadi masalah, kita masyarakat tidak tahu menahu soal track record yg caleg2 ngasih uang. Apalagi yg daerah kecil, bukan kota besar. Itu rada sulit untuk mencari informasinya di google. Jadi berjaga2 lebih baik nggak terima mungkin
Untuk ini tidak sependapat dengan gus baha, kalau memang tahu orangnya/ caleg nya baik, memang sah-sah saja. Tapi pemilu 2024 ini banyak caleg yang tidak kita kenal secara baik, dan juga ada dari berbagai latar belakang partai yang tidak baik. Maka apakah itu dibolehkan? Kalau saya pribadi mending cari aman dengan cara menolak hal tersebut
Gara2 krungu iki wong awam pd marem2 oleh amplop
Bisa bahaya kalau slah di fahami, masalah nya smua calon merasa dirinya baik, makanya seharusnya gus baha menjelaskan kriteria soleh seperti apa, agar umat tw, siapa yg layak membeli kebenaran. Tapi di lapangan kan gk gitu, mmg tujuan dapat suara, dapat jabatan dan bisa menikmati fasilitas. 99% untuk dunia 1% untuk akhirat mereka
Setujjjuuu gusss 😊😊
Ngapunten geh..ketoe kok akeh seng podo gagal faham..
Coba terangkan kang biar saya sendiri faham apa yg di maksud
problemnya kita tdk tau mana penjabat yg bener2 sholeh... mendekati pemilihan orang2 tdk sholeh mendadak jadi sok sholeh.. maka dari itu yg terhormat para alim ulama kasih kami saran mana yg harus dipilih karena kalian warosatul anbiya, pendapat antum sekalian lebih berkah dan menentukan nasib pemerintah ini
Iya, kebanyakan demi harta dan kedudukan
Gimna klo ada 2 calon bupati satu muslim satunya non muslim seumpama semua memberikan hadiah/uang?
Iki wis pasti dimanfaatkan sama orang2 partai, kemungkinan ulama dulu sudah tau maksud didalam kitab Fathul Mu'in tentang ini dari pada bikin mudharat ditidak bolehkan wis aman... Kalau orang politik tau koyo ngene wis ngge senjata merasa mereka Soleh dan baik semua jadi gk masalah kalau mau nyuap 😭 dawueh Gus Baha leres cuman mengkin pasti dimanfaatkan apalagi semisal masih samar orang2 baiknya dalam pencalonan pemimpin
Gus.. Di lanjutin lagi dakwahnya gus.. Pertanyaan lanjutan gmn kalau org alimnya gk punya uang untuk beli kebenaran gus.. Yg di hubungan dg pilpres.. Kalau hak milik okelah.. Tapi kalau suap pilpres gmn gus sementara org alim gk punya uang untuk beli. Sementara org dzolim di dukung oligarki
Kalau anda memiliki kekayan , itu hibadah anda untuk membantu... 🙏
Hukum bagi masyarakat yg menerima bagaimana? Apakah termasuk menjual kebenaran ?
wkwkwkwk kiye2 sing marekna semakin menjadi 🤣🤣🤣,
Mantep suhu
analoginya sawah dan isteri sendiri.....dari sebuah upaya memperebutkan jabatan dengan upaya suap menyuap, oleh orang sholeh lagi..,.waduh waduh...ga bahaya tah......
Contoh orang yang keduluan jarinya bergerak ketimbang otaknya😂😂😂
Iy setuju jarinya bergerak duluan timbang pikirannya,,
Pertnyaane
Smpean iki bahas pemimpin atau timsesnya lalu bedakke pemimpin soleh karo g soleh piye gus...
Nyebut-nyebut Gus....wong yg disebut gus sj g pernah lihat hp(gus baha) sebaiknya kita sowan saja ke narukan kita ajak diakusi beliau
Izin guss kalo boleh tau itu fathul muin jilid berapa dan di bab apa gus
Kalau misalkan calon nya ada 2 satu orang islam satu lagi orang kristen, baru deh boleh beli suara, tapi masalahnya semua calon beragama islam, gimana dong susah membedakannya, apalagi kita gak kenal dekat 😅
Ayo kita ambil terus kalo ad yang kasih serangan fajar.
Kerna kita semua sudah ad yang menjamin .ad yang mempertanggung jawab kan nanti di akhirad
Siapa yang mempertanggungjawabkan?!
dosa dosa elu ngapain org lain mempertanggung jawab kan ???
kalo semuanya mikir yg lain gak bener dia yg paling bener akhirnya semua akan membenarkan cara2 suap dengan dalih membeli kebenaran.
Kenapa ilmu itu penting ya agar bisa mempertimbangkan orang yang dipilih itu ahli ibadah atau tidak. Orang benar apa tidak.
Konsekuensi la kalo orang bodoh yang memilih, ya pasti itu akan dijadikan alasan (dia itu baik kok)😂😂😂
@@Ikaalfanurkhalwatiyah tapi ini konteksnya suap menyuap bukan tentang pemilih. sementara kita gak kenal caleg2 yg ikut pileg, jadi kita gak tau kalo mereka melakukan suap karna mereka mau membeli kebenaran atau membeli yg lain
Waduh ngampunten gus Ojo di podokno kro wong tuku tanah gus niku sanes ,dipikir secarah logika mawon gus , nek pejabat drung dadi wis bagi duit begitu jadi langkah selanjutnya bagaimana uang sya bisa kembali itu yang bikin haram karna sma aja kita itu nyetak koruptor gus
Ini hukum de biar fahammmmmm
Kulo kok mumet mireng niki...pripun njeh
Dek tolong ngajinya jangan sambil ngantuk ya biar lebih paham lagi.. Biar lebih luas lagi dlm menerima ilmu yg diberikan.
Yg cerdas akan faham logika hukum gus baha,
Jos Gus
Sama menyuap , enk hakimnya dong.. disuap..! Brarti hkimnya yg dosa.. klo ngk disuap ngk mau adil yg salah yg diktakn salah.
Bagaimana kalau kandidatnya semua ngaku tujuan baik Gus?
Terus piye carane ngerti nek sing bagi2 duwit ben dipilih iku tuku kebenaran.
Yg gus baha ceritakan itu tidak ada di Indonesia.
Gak berlaku.
Udh rahasia umum serangan fajar itu pasti ntr hrs balik modal dr nilep anggaran.
Masalahe bisa di pegang gak si rukhin itu.benar gak akan jadi orang benar.hukum islam jgn di bikin ruwet.jng dipas2kan.ya namanya suap haram ya haram.aku yakin orang baik yg dpt jabatan dng cara suap pasti akan memikirkan cara mengembalikan uang yg buat suap itu.gus gus....hukum islam og dinamis bisa lentur dan molor.
Tapi reaksi yang disuap harus ngapain dia kan gak tau dia soleh apa enggak
Maaf,mungkin perlu pahami dengan jelas konteksnya dari gus baha tersebut,ini dalam hal yang jelas jelas tanpa ragu antara yang haq melawan kebatilan dan berdasarkan kitab,tapi kalau yang terjadi sekarang ini "kadang semua sama sama memberi tanpa kita tahu mana yang benar benar haq dan mana yang batil dan kadang tidak tau seluk beluknya pula🤭 " jadi ya agak membingungkan,wallahu a'lam
Akhire kabeh ngaku tuku kebenaran😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂
Terlalu menggampangkan syariat. Akan ada pertanggungjawabanya.
Penjelasan Gus Ambigu secara tak langsung membolehkan sogok menyogok.
Wis dipai penjelasan wenak jelas, kok mengkonon ngomonge? Semoga hidayah menghampirimu
gus baha itu banyak syubhat kl ngaji di ustad sunnah aja jelas dan tegas
gak ngerti bahasa jawa, untung ada translate nya 😊
Membeli kebenaran?? Konsepnya gimana toh . Kalau ketiga calon presiden pada melakukan money politik untuk mendapatkan apa yg mereka inginkan disebut apa? Suap atau membeli kebenaran?
Gus baha bicara 3 calon presiden taaa???😂😂😂 kayanya beliau bicara soal arrasyi dan murtasyi, soal sogok menyogok.
Itulah pentingnya ilmu, biar ga timbul banyak pertanyaan sampah😂😂
Suap tetep suap walaupun pelaku suap adalah orang Soleh. Kalo Soleh nggak bakal nyuap sih. Pasti Taulah kalo yang nyuap dan yang disuap samasama masuk neraka. Dilaknat karo Sik Gawe Urip. Titik.
Oiya, bukannya meminta jabatan itu enggak boleh? Jabatan DPR misalnya, DPD, Presiden?
Kalok caleg nya benar semua apakah bukan rebutan jabatan? 🙂
Itulah pentingnya ilmu dan hati nurani yang jernih. Biar ga timbul banyak pertanyaan sampah😂😂😂
menurut sy ,yg di sampaikan gus baha dlm penggalan ngaji ini tdk sesuai dg realita saat ini..,,,,soalnya semua calon keliatan baik2 semua , tdk ada yg dr gol.kafir / gol.fasik ,...jadi menurutku
Kalu yg nyalon sama sama santri gmn pilihnya sama sama ngasih uang
Gak cocok buat aku
Canga'an genteng banyuwangi hadir gus...
2:01 kalau itu melanggar undang-undang apa hukumnya ustadz?
waduh parah Iki ... jelas ini Fatwa sesat menyesatkan.... terus terang beliau memang ahli tafsir. tapi dalam fiqih masih perlu banyak belajar lagi
Luweh parah cangkemu 😂
Awakmu belajaro maneng ISO opo emange awakmu 😅😅
Jikalau ngaku soleh semua gmn ya? Alasannya membeli kebenaran,
Sepertinya negara ini susah terhindar dari politik amplop 😢
lha ini yg harus ditanyakan ke gus baha. contoh video diatas antara orang soleh dan tdk soleh
sehitamnya hitam yg ingin putih tetap kelihatan mas, masnya kira-kira saja 2 pemberi ini yg mana paling menurut kacamata pandang sampean paling baik/bagus,...
Mau amannya tdk menerima dari siapapun tapi PR.nya Dicek satu-satu kredibilitas dan kepantasannya...
Prinsipnya, Org baik tdk mesti bayar kitapun untuk memilihnya pasti tetap kita pilih... Sebaliknya Sebanyak apapun bayaran org yg membuat ragu dihati tetap kita tolak..
Jadi Bayaran yg datang tdk mempengaruhi pilihan yg kita yakini mas...
Ngapunten gus
Makin hancur Indonesia.. org² Indonesia menjadi jujur itu hanya mimpi.. ga akan bisa selamanya Indonesia spt jepang.. kl ga jujur dia harakiri atau mundur dari jabatan
Sawah dan istri milik sendiri ( yg penjenengan jadikan analogi / gambaran ) tapi kan jabatan itu bukan / belum milik kita gus ,? Ngapunten sak derenge
Sawah dan istri itu benar milik sendiri. Itu disamakan dengan HAK PILIH yang juga menjadi milik sendiri. Yang mana itu hak murni dan ga bisa dibeli.
Pada intinya Cramah diatas hanya bahas bahwa dunia ini hanya milik sikaya sajaa😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂
ya allah , iki kok maasih di indonesia
Kalau mengaku dirinya sholeh gus, dan pakai uang giaman tuh gus?😀 Kan rata2 pejabat mengaku paling sholeh tapi ujungnya bagi2 uang ,apa benar dia beli kebenaran atau mutlak suap gus?
Klo aku pilih nolak, cari amn takutnya jikamenurut allah itu suap, hayo,
Kebenaran ga iso di beli rupiah guss 🤔
Ngomong gawe ilmu ojog sukur njeplak 😂
Sok tau😂😂😂
Yang haq jgn dicampur dg yang bathil.sama kya nyuri buat kasih orang miskin.niatnya baik caranya salah.
Ngajio mas
Jngn br logika yg jelas keharamannya,
Yg dikritik kyai, yg mengkritik ? Sang kyai berdasar kitab, ygmengkritik berdasar ??
Kebodohan@@moh.abdulazis1876
Lain lagi klo itu mas hukum mencuri itu sudah jelas. Klo kita pakai hukum jual beli . Pun boleh hukum jual beli kan ada barang ada penjual dan pembeli dan tawar memawar sesuai kesepakatan si calon A mnwarkan barang nya ayouk jiklo kamu pilih aku ni aku berikan ini dan si B berkata tunggu dulu aku maunya segini lalu setelah tawar menawar si A dan B ia sepakati bersama. Baru itu bukan di suap. Krena ada hakikat hukum jual beli di sana ada tawar menawar dan ada penjual pembeli
Ini gimana membingungkan,,,kan kita belum tau yg nyalon itu bener pa tidak
Kok pada sibuk berdemokrasi ya???
Bukankah ada ajaran Islam yg lebih modern,.....
Tuntunan hidup yg datang pada masa yg lebih baru......
Ngerti dzolim soko ndi?
Ajooor Hak bahak
Siap siap tanggung jawab dihadapan Alloh
Niku misal calege sholeh geh Gus. Lah misale kulo mboten ngertos calege sholeh nopo mboten piye Gus ??
Hukume pripun nrima amplope ?
Ini fatal, karena pasti di paham kalo menerima suap ada yg boleh. Pdhl kalo menerima suap pasti haram.
Kalian manut aja sama orang 'alim, kog malah sok2 memberi pendapat padahal awwam.. Kalian sama artinya menyinari matahari pake senter
Gus ....ampun terlalu bersemangat... monggo di onceki ....rumiyin bab tuku kebenaran suap itu haram yg terima juga haram jika brg itu bathil tentu mboten saget dibenerke
orang pertama yg memberi uang itulah suap.
Kasih contohnya lgsug saja gus spt pemilu president. Contoh capres ganjar vs capres anis baswedan sama2 suap gmn? Kedua calon tsb jg islam sholeh ya sholat ya berilmu. Pripun niku gus?
Ulama su
02 dzolim ,,,wajib pilih 01/03
di tempat saya yang banyak duitnya orang golkar, pdip, nasdem. lainnya zonk, apalagi partai berbasis agama ngaplo