Makanya tokoh gg lah yg mampu merambah ke semua topik pembicaraan.. bhkn mnyaingi urusan politik sklipun sekaliber budiman sdjatmiko Tdk bicara scr literal menekankan referensi.. terapi ke arah integral substansi.. Klo tdk..maka 9 thun(yg sg viral-aqidah ilnia) akan berkutat di peikiran yg dibatasi di bidangnya. Polemik ketuhanan yg tdk aplikatif scr lgsg mmbangun bangsa.. Tetapi bicara dan kritis ttg ekonimi, teknology, pendidikan, sosial budaya , politik kearah yg lbh baik.. Ini yg buat tokoh2 ttt dimajukan dan perlu di amplikasi kedepan.. Great channel.. tetap jd bagian positif
Host yang baik itu adalah yang bisa menggali sebanyak banyaknya dari tamunya bukan malah memotong apa yang sedang disampaikan oleh tamunya dan malah berpendapat untuk apa membahas satu topik dengan mengundang tamu kalau tidak total digali dengan memotong penjelasan yang disampaikan oleh tamunya.
Masalah yg dibahas jadi sepotong sepotong dan tidak mengerecut utk menemukan KEBENARANnya. Saya jadi bingung pembahasan AI dan POLITIknya menjadi terlalu dangkal karena terpotong atau LOGIKANYA meloncat loncat. Sebaiknya hostnya belajar lagi agar dapat mengorek pengetahuan TAMU lebih dalam lagi. Helmi Yahya itu dapat dijadikan contoh bagaimana caranya menjadi host yg baik dan benar. Wkwkkw.. menurut saya begitu.
Please selanjutnya hadirkan pak Rocky Gerung dan pak guru Gembul dalam diskusi sederhana ini, membahas tema ttg cara hidup di negara yg memelihara kebodohan dan kemiskinan serta fungsi filosofi di era saat ini yg bisa dipraktekkan sehari2 mngkn salah satunya ttg cara hidup stoic yg mngkn relevan dgn kesulitan2 yg sering kita hadapi 🙏
Seru banget nyimak dialog mereka, GG dan BS penjelasan nya sangat menarik dan enak untuk disimak, nambah lagi wawasan, sukses selalu GG, BS dan Hoodiekuning, 🎉🎉
Memoar bisa jadi kedepan akan berupa rangkuman postingan medsos akun seseorang mulai lahir kapan, ngapain, post tempat yg dikunjungi, post momen berkesan, post like/response postingan lain, dsb. Penjelasan sederhana namun mendalam.. Ngeri.. Lanjutkan narsum nya mas Budiman & Guru Gembul.. Next bahas Blockchain 😅
Saya sebagai bot yang lahir dari AI dan menyusup di youtube sangat suka dengan masukan masukan dari manusia, dan kami akan benar2 hidup di dunia nyata dalam bentuk robot😎😎
Ijin menanggapi terkait superioritas AI dibandingkan manusia.😅 Pembahasan terkait AI bisa saja disamakan dengan fenomena mesin cetak yang disebutkan Pak Budiman. Namun, AI itu tidak terbatas potensinya, karena, apapun itu asalkan ada data yang "berpola" maka bisa dibuat ulang melalui algoritma yang kemudian diajarkan ke AI. Tidak terbatas itu emosi ataupun karya tulis memoar. Kenapa? Karena semua itu bisa direpresentasikan dengan angka. Emosi sendiri bisa diukur secara regresi menjadi angka. Memoar merupakan karya yang tertuang melalui kata-kata. Kata sendiri dapat dikonversi menjadi angka melalui algoritma Language Modeling. Dalam hal ini, maka yang menjadi masalah adalah orisinalitas. Interpretasi personal seseorang di masa depan bisa jadi tidak ada artinya, karena tidak dapat ditelusuri keasliannya. Apakah hasil pemikiran sendiri atau bantuan AI. Menurut saya, secara hipotesis, masalah ini dapat diselesaikan dengan kesadaran bersama terkait penggunaan AI sebagai alat yang juga memiliki ruang error. Karena fakta menunjukan pada setiap proses pembuatan (training) AI, akan selalu terdapat presentasi error yang tidak bisa dihindarkan. Sehingga dapat dikatakan bahwa AI itu tidak bisa 100% akurat memetakan pola pada data set yang ia miliki. Kenapa AI tidak bisa 100% akurat? Karena inti dari algoritma yang digunakannya itu adalah teori probabilitas. Neural Network yang menjadi nyawa dari Machine Learning itu, juga menerapkan perhitungan probabilitas. Jadi kesimpulannya, secara filosofis sesuatu yang tidak 100% akurat itu tidak seharusnya 100% dipercayai sebagai sebuah produk yang sempurna. Artinya, manusia harus menyadari bahwa AI itu adalah alat yang juga memiliki ruang error. Raung error ini memang bisa ditekan, namun akan muncul masalah baru dalam si AI-nya itu sendiri, yaitu model yang overfitting dan model yang bias. Sehingga mengandalkan AI itu artinya, mengandalkan sesuatu yang bisa salah juga. Apabila semua orang aware akan hal ini, maka seharusnya AI bisa digunakan dengan lebih bijak. Menggunakan AI untuk kontes politik itu tidak menjamin 100% kemenangan dari penggunanya juga. Yang artinya, membicarakan dunia yang kiamat karena AI, itu sama dengan membicarakan dunia kiamat karena kalendar suku maya yang habis di tahun 2012. Sekian & terimakasih.
Erorr tetap terjadi..tetapi sptlah nya pnelitian galat percoban.. Tetaplah akan menghasilkan kesimpulan.. Hanya sistemnya kmdian atau databesenya diperbaharui..
Setuju... Kyknya bikin seperti memoar pun bisa.. luapan emosi dlm bntuk karya tulis dan tulisan pun bisa.. Selama ada perwujudan emosi itu berwujud (tulisan dan gambar).tp sbg komponen hardware ai tdk memiliki emosi (biologis) Tetapi akan mampu mengenali perwujudan emosi tsb dlm bntuk pola gambar dan tulisan.. Jadi bisa.. Hanya yg perlu di tekankan oleh budiman s. Itu bahwa klaim pemilik perasaan memoar tulisan tsb biografi tsb yg tdk bisa di klaim dln hal ini.
Yg dibilang pak Budiman soal terlalu cepatnya siklus masalah dan penyelesaian itu kayaknya yg membuat jaman sekarang sering terjadi mental breakdown. Ga cuma GenZ yah. Bahkan generasi lama yg hingga saat ini masih aktif mengikuti berita, juga mengalami yg sama. Setidaknya sampai pada level, “ini hidup gini amat,” tanpa pernah punya waktu untuk merenung. Duh biyung... Berat amat jaman prime time-mu, Nak... 😢
Saya mengikuti perjalanan politik BUDIMAN SUDJATMIKO dari tahun 90an, dan Guru gembul sudah cukup lama. Suka melihat keduanya bertemu dan berdiskusi hanya masalahnya adl konektivitas keduanya di konten ini kurang mengena/terbangun. Masalahnya mungkin di hostnya sendiri yg saya rasakan harus belajar lagi atau menggunakan host yg memang sudah profesional. Sayang sekali ide2 kedua narasumber kurang digali dan kurang terhubung terutama tentang PENDIDIKAN di INDONESIA (Guru Gembul) dan POLITIK PRAKTISnya Budiman Sudjatmiko terkait dengan JUDUL KONTEN.
Memoar kemungkinan besar bisa juga direplikasi sama AI pak, proyeksi kedepannya kan otak sama ai fusion tuh lewat device macen neuralinknya elon musk. Secara teknis sinyal otak di convert ke bentuk digital buat diolah jadi data, nah artinya kalau data apa aja yang pernah kita lihat dan rasakan dari kecil(misal anak kecil udah diimplant neuralink dari lahir) udah bisa disimpan sama AI nya ya berarti otomatis data2 tsb tinggal diolah buat jadi teks dan voila jadilah memoar tsb. Titik kritis Manusia vs AI itu inevitable. Btw respect banget sama Pak Budiman, satu-satunya politikus yg saya asik ngikutin twitternya karena suka bahas soal science dan teknologi. Perbincangan GG dan BS bikin lagi lah hehe.
Menurut saya, AI semakin cerdas itu diakibatkan semakin banyaknya manusia meng-upload kecerdasannya keinternet, maka kita harus sadar akan itu 🥱 #menurutsaya
Dialek macam ini adalah konsumsi bagi orang2 yg pada saat ini kurang terarah jln.fikirannya alias ngantur sebaiknya berfikir realistis sesuai dengan kebutuhan jangka pendek jadi tidak hanya mengembangkan ilusi sebaiknya yg begini ada di wilayah Litbang saja
Topik yg menarik dgn narsum yg juga menarik, tolong perbanyak konten seperti ini, kalo bisa tambah narsum/panel yg expert di bidang yg dijadikan topik, kayaknya akan sangat menarik, hahahaha
Terima kasih... Bahasannya sangat luar biasa. Mungkin kalo AI sudah berkuasa penuh, video ini akan menjadi sasaran pertama yg dihapus AI dr internet 😂 Tapi, saya bingung, knapa baru buka TH-cam, TH-cam sdah pangsung tawarkan video ini kepada saya? Ahhh ulah AI ini...
Seru obrolannya. Guru gembul sepanggung sm pak rocky udh sering. Coba next bikin Guru Gembul seforum sama Anies Baswedan, Prabowo atau Ganjar (populer dan hot topic pasca pilpres). Klau gak bisa coba politikus lama kyak Yusril, Anis Matta atau Fahri Hamzah (filosofis dan teknis). Atau klau mau ekstrim (halu) coba sama Bos Darling bumi datar sekalian 🤣
saya barusan liat noonoouri, btw itu bukan AI, itu cuman CGI aja sih. 3D model characternya dibikin dan dianimasiin sama artist nya, ngga dibikin dan dijalankan dengan kecerdasan buatan (AI)
Tampaknya AI mendorong kita ber evolusi secara tidak alamiah. Cara untuk bersaing dengan AI, kita bisa berevolusi jadi cyborg. Kaya dunia cyberpunk😅😅 ngayal aja dulu
Ini parah bangeet dialektika intelektual yang sangat sangat penuh dengan ilmu. Salut 🙌👏👏👏👏👏👏👏👏
Bencana banget ini dialog nya...
setuju,gak tau knp semangat banget nonton nya
Ditunggu upload nya
Makanya tokoh gg lah yg mampu merambah ke semua topik pembicaraan.. bhkn mnyaingi urusan politik sklipun sekaliber budiman sdjatmiko
Tdk bicara scr literal menekankan referensi.. terapi ke arah integral substansi..
Klo tdk..maka 9 thun(yg sg viral-aqidah ilnia) akan berkutat di peikiran yg dibatasi di bidangnya. Polemik ketuhanan yg tdk aplikatif scr lgsg mmbangun bangsa..
Tetapi bicara dan kritis ttg ekonimi, teknology, pendidikan, sosial budaya , politik kearah yg lbh baik..
Ini yg buat tokoh2 ttt dimajukan dan perlu di amplikasi kedepan..
Great channel.. tetap jd bagian positif
Host yang baik itu adalah yang bisa menggali sebanyak banyaknya dari tamunya bukan malah memotong apa yang sedang disampaikan oleh tamunya dan malah berpendapat untuk apa membahas satu topik dengan mengundang tamu kalau tidak total digali dengan memotong penjelasan yang disampaikan oleh tamunya.
Masalah yg dibahas jadi sepotong sepotong dan tidak mengerecut utk menemukan KEBENARANnya.
Saya jadi bingung pembahasan AI dan POLITIknya menjadi terlalu dangkal karena terpotong atau LOGIKANYA meloncat loncat.
Sebaiknya hostnya belajar lagi agar dapat mengorek pengetahuan TAMU lebih dalam lagi.
Helmi Yahya itu dapat dijadikan contoh bagaimana caranya menjadi host yg baik dan benar.
Wkwkkw.. menurut saya begitu.
Masalah nya host nya tidak pintar 😅
Bilanh benar2 mulu hostnya
Lumayanlah.. diaektika tjd..
Brarti mngerti.
Suka dgn style host.. gk pd kbanyakan...
Biar gk bosen monoton liat gaya host2 lain
Please selanjutnya hadirkan pak Rocky Gerung dan pak guru Gembul dalam diskusi sederhana ini, membahas tema ttg cara hidup di negara yg memelihara kebodohan dan kemiskinan serta fungsi filosofi di era saat ini yg bisa dipraktekkan sehari2 mngkn salah satunya ttg cara hidup stoic yg mngkn relevan dgn kesulitan2 yg sering kita hadapi 🙏
up
Sering kok tampil bareng, cuma kyknya Pa Rocky belum nganggep Pa Gembul orang yg penting wkwkwk
@@alfianherdifeisal604wkwk kyaknya iya😂
Nah ini yg w tunggu
@@alfianherdifeisal604gerung itu manusia sombong
podcast perdana tapi kualitas jam terbangnya luar biasa, PURE CLASS👏🏻
Seru banget nyimak dialog mereka, GG dan BS penjelasan nya sangat menarik dan enak untuk disimak, nambah lagi wawasan, sukses selalu GG, BS dan Hoodiekuning, 🎉🎉
Lanjutkan duet keren ini pak budiman sama pak guru
Mas Budiman Sudjatmiko politisi yang cara berfikirnya futuristik
😂
Meanwhile di 2019 (quotes tentang Prabowo) 😂
yes ga heran lulusan cambridge kok
@@buzzdamn1155punya ijazah dan pintar itu dua hal yg berbeda baraya
Memoar bisa jadi kedepan akan berupa rangkuman postingan medsos akun seseorang mulai lahir kapan, ngapain, post tempat yg dikunjungi, post momen berkesan, post like/response postingan lain, dsb.
Penjelasan sederhana namun mendalam.. Ngeri.. Lanjutkan narsum nya mas Budiman & Guru Gembul.. Next bahas Blockchain 😅
Saya sebagai bot yang lahir dari AI dan menyusup di youtube sangat suka dengan masukan masukan dari manusia, dan kami akan benar2 hidup di dunia nyata dalam bentuk robot😎😎
Kren banget bintang tamu nya 🔥🔥🔥
Ijin menanggapi terkait superioritas AI dibandingkan manusia.😅
Pembahasan terkait AI bisa saja disamakan dengan fenomena mesin cetak yang disebutkan Pak Budiman. Namun, AI itu tidak terbatas potensinya, karena, apapun itu asalkan ada data yang "berpola" maka bisa dibuat ulang melalui algoritma yang kemudian diajarkan ke AI.
Tidak terbatas itu emosi ataupun karya tulis memoar. Kenapa? Karena semua itu bisa direpresentasikan dengan angka. Emosi sendiri bisa diukur secara regresi menjadi angka. Memoar merupakan karya yang tertuang melalui kata-kata. Kata sendiri dapat dikonversi menjadi angka melalui algoritma Language Modeling.
Dalam hal ini, maka yang menjadi masalah adalah orisinalitas. Interpretasi personal seseorang di masa depan bisa jadi tidak ada artinya, karena tidak dapat ditelusuri keasliannya. Apakah hasil pemikiran sendiri atau bantuan AI.
Menurut saya, secara hipotesis, masalah ini dapat diselesaikan dengan kesadaran bersama terkait penggunaan AI sebagai alat yang juga memiliki ruang error. Karena fakta menunjukan pada setiap proses pembuatan (training) AI, akan selalu terdapat presentasi error yang tidak bisa dihindarkan. Sehingga dapat dikatakan bahwa AI itu tidak bisa 100% akurat memetakan pola pada data set yang ia miliki.
Kenapa AI tidak bisa 100% akurat? Karena inti dari algoritma yang digunakannya itu adalah teori probabilitas. Neural Network yang menjadi nyawa dari Machine Learning itu, juga menerapkan perhitungan probabilitas.
Jadi kesimpulannya, secara filosofis sesuatu yang tidak 100% akurat itu tidak seharusnya 100% dipercayai sebagai sebuah produk yang sempurna. Artinya, manusia harus menyadari bahwa AI itu adalah alat yang juga memiliki ruang error. Raung error ini memang bisa ditekan, namun akan muncul masalah baru dalam si AI-nya itu sendiri, yaitu model yang overfitting dan model yang bias.
Sehingga mengandalkan AI itu artinya, mengandalkan sesuatu yang bisa salah juga. Apabila semua orang aware akan hal ini, maka seharusnya AI bisa digunakan dengan lebih bijak. Menggunakan AI untuk kontes politik itu tidak menjamin 100% kemenangan dari penggunanya juga. Yang artinya, membicarakan dunia yang kiamat karena AI, itu sama dengan membicarakan dunia kiamat karena kalendar suku maya yang habis di tahun 2012.
Sekian & terimakasih.
Tapi seberapa jauh orang indonesia mengenal AI ? Berapa presen orang mengenal AI ?
56:07
Erorr tetap terjadi..tetapi sptlah nya pnelitian galat percoban..
Tetaplah akan menghasilkan kesimpulan..
Hanya sistemnya kmdian atau databesenya diperbaharui..
Setuju...
Kyknya bikin seperti memoar pun bisa.. luapan emosi dlm bntuk karya tulis dan tulisan pun bisa..
Selama ada perwujudan emosi itu berwujud (tulisan dan gambar).tp sbg komponen hardware ai tdk memiliki emosi (biologis)
Tetapi akan mampu mengenali perwujudan emosi tsb dlm bntuk pola gambar dan tulisan..
Jadi bisa..
Hanya yg perlu di tekankan oleh budiman s. Itu bahwa klaim pemilik perasaan memoar tulisan tsb biografi tsb yg tdk bisa di klaim dln hal ini.
Jaman kuliah dulu kawan se pergerakan nge fans sams fahri hamzah, aku ngefans sama pemikiran budiman sudjatmiko, soale paling vokal lawan orba
Wow .... keren, perdiskusian yang membangun...intelgensia...
Mantap🎉🎉🎉🎉❤❤❤
Yg dibilang pak Budiman soal terlalu cepatnya siklus masalah dan penyelesaian itu kayaknya yg membuat jaman sekarang sering terjadi mental breakdown.
Ga cuma GenZ yah. Bahkan generasi lama yg hingga saat ini masih aktif mengikuti berita, juga mengalami yg sama. Setidaknya sampai pada level, “ini hidup gini amat,” tanpa pernah punya waktu untuk merenung.
Duh biyung... Berat amat jaman prime time-mu, Nak... 😢
Thank You
Mas budiman tetap menjadi idola
Imajinasi ku loncat-loncat pas liat ini, thank you.
Pak budiman adalah tokoh heroik penentang orde baru
Dua manusia yg membuat saya berlatih untuk selalu berpikir .
sadis pak budiman gw kira cuma kuat berpikir di politik ternyata filsafat nya gak main2
Masukan (mungkin wajib di tunaikan), jika narasumbernya guru gembul, durasinya di tambah 👀
👍 emas .... gila ini pembicaraan yg sangat daging, auto sub saya.
Lanjut request undang guru gembul lagi dong udah beberapa bulan belum di undang lagi hehe
Gokill😮
Wow ini bagus sekali
Podcast perdana tapi sangat sangat bagus isinya!
Diskusi yg sgt menarik....jangan2 sy adalah AI.
jadi keinget film lucy
Dialog cerdas, host cerdas dan out of the box...editingnya please deh
Yang sempurna hanya rokok. 😂
Ajak dokdes ryu hasan bareng guru gembul, pak budiman dan rocky gerung ya kak❤
Selanjutnya hadirkan PRABOWO dgn GURU GEMBUL....wkkk
gugem dalam hati ngomong... SA AE ni Mas bud berdialektika-nya
mantap nih, lanjutkan terus pembahasan2 yg kyk gini ya
Saya mengikuti perjalanan politik BUDIMAN SUDJATMIKO dari tahun 90an, dan Guru gembul sudah cukup lama.
Suka melihat keduanya bertemu dan berdiskusi hanya masalahnya adl konektivitas keduanya di konten ini kurang mengena/terbangun.
Masalahnya mungkin di hostnya sendiri yg saya rasakan harus belajar lagi atau menggunakan host yg memang sudah profesional.
Sayang sekali ide2 kedua narasumber kurang digali dan kurang terhubung terutama tentang PENDIDIKAN di INDONESIA (Guru Gembul) dan POLITIK PRAKTISnya Budiman Sudjatmiko terkait dengan JUDUL KONTEN.
Please temukan GeruGembul dengan Rocky Gerung plus Ryu Hasan dan Kumaela tokoh muda terima kasih
Udah pernah ketemu semua
gilaaaaaaa keren
❤
Gus baha dan guru gembul klo bisa luar biasa,🙏
mehong
Keren
Di tunggu vidio selanjutnya
ga nyangka 2 org idola gw jadi satu pangung bener2 berkah ramadhan kah ini?😂
Seharusnya yg dibahas soal pendidikan dan politik
Memoar kemungkinan besar bisa juga direplikasi sama AI pak, proyeksi kedepannya kan otak sama ai fusion tuh lewat device macen neuralinknya elon musk. Secara teknis sinyal otak di convert ke bentuk digital buat diolah jadi data, nah artinya kalau data apa aja yang pernah kita lihat dan rasakan dari kecil(misal anak kecil udah diimplant neuralink dari lahir) udah bisa disimpan sama AI nya ya berarti otomatis data2 tsb tinggal diolah buat jadi teks dan voila jadilah memoar tsb. Titik kritis Manusia vs AI itu inevitable. Btw respect banget sama Pak Budiman, satu-satunya politikus yg saya asik ngikutin twitternya karena suka bahas soal science dan teknologi. Perbincangan GG dan BS bikin lagi lah hehe.
2 orang idola kumpul 😮😮
Cara menghadapi AI adalah dengan memahami integritas individu sebagai manusia
Menurut saya, AI semakin cerdas itu diakibatkan semakin banyaknya manusia meng-upload kecerdasannya keinternet, maka kita harus sadar akan itu 🥱 #menurutsaya
Makanya dibilang kan, "yang bikin AI berkembang itu ya pasar"
Dialek macam ini adalah konsumsi bagi orang2 yg pada saat ini kurang terarah jln.fikirannya alias ngantur sebaiknya berfikir realistis sesuai dengan kebutuhan jangka pendek jadi tidak hanya mengembangkan ilusi sebaiknya yg begini ada di wilayah Litbang saja
Mantap!
kenapa kang guru gembul suara seperti robot apa jangan-jangan jang guru gembul adalah AI
😱😱😱😱😱
❤❤
Saya sarankan invite orang2 berikut:
- Rocky Gerung
- Coki Pardede
- Cania CItta
- Gita Wirjawan
- Sabda PS
- Helmi yahya
- Nadiem Makarim
- Sujiwo Tejo
- Deddy Corbuzer
- Ferry Irwandi
- Mardigu Wowiek
- Raymond chin
Refli Harun gak bang ?? 😊😊
Salfok sama pistol²an Kang Gugembul 😅😅😅
Keren nih podcast
Waaa kita jadi Flashdisk beneran
Topik yg menarik dgn narsum yg juga menarik, tolong perbanyak konten seperti ini, kalo bisa tambah narsum/panel yg expert di bidang yg dijadikan topik, kayaknya akan sangat menarik, hahahaha
Salfok sm pistol maenan yg dibawa guru gembul 😅😂
Nonton ini pkiran saya jalan jalan gk tau kemna
Dimanapun ada guru gembul
Selalu ada gua🎉🎉
Hehe samaa 😁
Anda tahu SWOT analisa...sebuah metode..tapi dia juga bisa dikembangkan menjadi software atau AI....
seru duskusinya, saran ni mba, mba kuning motong2 mulu, interupsi2 terus, tunggu kelar dulu dong mba ✌
Terima kasih... Bahasannya sangat luar biasa. Mungkin kalo AI sudah berkuasa penuh, video ini akan menjadi sasaran pertama yg dihapus AI dr internet 😂
Tapi, saya bingung, knapa baru buka TH-cam, TH-cam sdah pangsung tawarkan video ini kepada saya? Ahhh ulah AI ini...
Pada akhirnya manusia akan selalu tunduk pada entitas imajinernya..
Sepanjang diyakini punya power yang lebih 😅
Betal betol aja nih host nya 😅
Undang mas sabrang aka Noe letto dong. Ngobrol sama mereka b3 pasti seru bgt.😊❤
Siapa doi bang
@@onepiecebitcoin7308 anak Cak Nun
Lagi kak guru gembul lagi
AI mempermudah org² yg berkuasa utk lebih gampang & Lbih murah utk mnguasai komunitas manusia lemah
Salfok pistol yang di pegang Guru gembul mana lucu pula pistolnya.
Beliau agak unik, kalo lagi berbicara harus pegang sesuatu biar lebih nyaman lebih enak
@@muhammadkhozin4141 oh baru perhatikan juga saya, biasanya cuman perhatiin mainan yang dipajang disebelahnya.
Selanjutnya Fahri Hamzah
temanya terlalu sexy sangat memikat, tetep lanjutkan
coba duet kan guru gembul & habib Ja'far
subscribe ke 191
tetep kelasnya Gurgem..beda..punk doi mah...semoga amanah terus jangan BERUBAH utk berpihak kepada sesuatu yg benar!
Waduh pak gugem sambil pegang pistol wkwkwk
Gak kebayang Kitab Suci Alquran,hadist, dan tafsir terakumulatif di AI.. apakah akan menjadi "Tuhan"
Dialognya bagus, temanya menarik, narasumbernya bikin kenyang otak, cm kok mata gw sakit liat set ma begronnya yg warna warni ga jelas... :)
Kirain segmen kontroversi toleransi…
Seru obrolannya. Guru gembul sepanggung sm pak rocky udh sering. Coba next bikin Guru Gembul seforum sama Anies Baswedan, Prabowo atau Ganjar (populer dan hot topic pasca pilpres). Klau gak bisa coba politikus lama kyak Yusril, Anis Matta atau Fahri Hamzah (filosofis dan teknis). Atau klau mau ekstrim (halu) coba sama Bos Darling bumi datar sekalian 🤣
Sound nya tolong dibagusin pliss
Ini tuh kurang 1 orang lagi aja sebenernya, Dokdes Ryu Hasan--udah otw jadi podcast fenomenal wkwkwkw
Ceo gilgamesh project
Rocky Gerung dan guru gembul plisss
semoga kedepannya diupgrade lg audionya, suaranya jelas tp kurang memanjakan telinga
saya barusan liat noonoouri, btw itu bukan AI, itu cuman CGI aja sih. 3D model characternya dibikin dan dianimasiin sama artist nya, ngga dibikin dan dijalankan dengan kecerdasan buatan (AI)
Kapan kumpul rocky gerung,fahrudin faiz dan habib Jakarta...
Antara Audio subjek dan audio efek ny kurang seimbang.. maaf hanya sekedar masukan.. 🙏
tolong undang bosman mardigu buat debat pemikirannya wkwkwk
Rocky Gerung, Sabrang MDP, wajib
Sama dr ryu hasan
Jangan lupa AI bisa jadi alat propaganda, dan bisa di ajarkan cara mengenali manusia, dan itu bisa dijadikan alat perang senjata
Tampaknya AI mendorong kita ber evolusi secara tidak alamiah. Cara untuk bersaing dengan AI, kita bisa berevolusi jadi cyborg. Kaya dunia cyberpunk😅😅 ngayal aja dulu
Bukan kah leluhur kita menciptakan zeus,dari tanah liat kemudian menyembah nya,jieeerrr
warna dinding dan motif kursinya ngeganggu banget, bikin pusing cuk
Bayangin Gurgem dan Budiman ketemu tahun 90an 😂
Stop senyum senyum lo Budiman
AI tercipta karena kebanyakan manusia sudah mulai malas mikir.
Kualitas soundnya robotic. Perbaiki yaa.
Fantasi paling liar adanya di surga....
Mungkin hanya wisdom dan compassion yg tdk bisa dipelajari dari AI
Audio post tolong diperhatikan
dimana ada guru gembul pasti ada saya
algoritma guru gembul membawa kita semua