Ilmu Nahwu Shorof Itu Penting | Gus Baha'

แชร์
ฝัง
  • เผยแพร่เมื่อ 5 ส.ค. 2020
  • Ilmu Nahwu Shorof Itu Penting | Gus Baha'
    Assalamualaikan wr. wb.
    Perkenalkan kami team ngaji online gus baha boleh di panggil ARIM (belajar alim) hehe
    Video gus baha ini adalah ceramah / ngaji kitab gus baha dan insyallah akan update setiap harinya
    Jadi temen - temen jangan lupa subscribe & like juga share ke media social karna setiap like atau subscribe anda sudah bersedekah. Karena hasil dari adsense 100 % akan kami sedekahkan ke orang-orang yang perlu di bantu, ke fakir miskin dll, karena tujuan kami adalah beramal.
    Waalaikumsalam wr. wb.
    Update Terus Info Ngaji Melalui Sosial Media Berikut
    Instagram / belajar.alim
    Facebook / ngajigusbaha
    BIODATA GUS BAHA
    KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau yang akrab disapa Gus Baha kini banyak dicari netizen (warganet).
    Gus Baha adalah santri kesayangan almarhum ulama kharismatik, KH Maemun Zubair (Mbah Moen) di Rembang, yang kini sangat populer dan viral di TH-cam.
    Maka pantas saja saat Ibunda Gus Baha yakni Hj Yuchanidz Nursalim meninggal dunia pada Rabu (15/4/2020), ribuan bahkan jutaan netizen menyampaikan duka cita mendalam.
    Ibunda Gus Baha wafat dalam usia 73 tahun dan sempat dirawat di RSUD dr Soetrasno Rembang karena sakit.
    Lalu siapa sebenarnya sosok Gus Baha, ulama hafal Al Quran 30 juz yang kini menjadi primadona di TH-cam?
    Dilansir Surya.co.id dari Wikipedia, KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau lebih dikenal dengan Gus Baha adalah salah satu ulama Nahdlatul Ulama (NU) yang berasal dari Narukan, Kragan, Rembang, Jawa Tengah (Jateng).
    Gus Baha dikenal sebagai salah satu ulama ahli tafsir yang memiliki pengetahuan mendalam tentang Al Quran.
    Dilansir Surya.co.id dari situs Ma'had Aly Jakarta dalam artikel berjudul: Gus Baha’; Ahli Tafsir Didikan Ulama Nusantara Gus Baha disebut sebagai ahli tafsir asli didikan ulama nusantara.
    Gus Baha yang ahli tafsir, dewan ahli tafsir nasional yang berlatar belakang nonformal, dan ahli tafsir yang mondoknya hanya di nusantara.
    Pada sebuah kesempatan Prof Quraisy Syihab berkata, “Sulit ditemukan orang yang sangat memahami dan hafal detail-detail al-Quran hingga detail-detail fikih yang tersirat dalam ayat-ayat al-Quran seperti Pak Baha.”
    Gus Baha adalah putra seorang ulama ahli Quran, KH Nursalim Al-Hafizh dari Narukan, Kragan, Rembang, Jawa Tengah, sebuah desa di pesisir utara pulau Jawa.
    Nursalim adalah murid dari KH Arwani Al-Hafizh Kudus dan KH Abdullah Salam Al-Hafizh Pati.
    Dari silsilah keluarga ayah, dari buyut hingga generasi keempat kini merupakan ulama-ulama ahli Quran yang andal.
    Sedangkan silsilah keluarga dari garis ibu, Gus Baha merupakan silsilah keluarga besar ulama Lasem, Bani Mbah Abdurrahman Basyaiban atau Mbah Sambu yang pesareannya ada di area Masjid Jami Lasem, sekitar setengah jam perjalanan dari pusat Kota Rembang.
    Pendidikan
    Gus Baha kecil mulai menempuh gemblengan keilmuan dan hafalan Al-Quran di bawah asuhan ayahnya sendiri.
    Di usia yang masih sangat belia, ia telah mengkhatamkan al-Quran beserta qiraah dengan lisensi yang ketat dari ayahnya.
    Memang, karakteristik bacaan dari murid-murid Mbah Arwani menerapkan keketatan dalam tajwid dan makharijul huruf.
    Menginjak usia remaja, Kiai Nursalim menitipkan Gus Baha untuk mondok dan berkhidmat kepada Syaikhina KH Maimoen Zubair (Mbah Moen) di Pondok Pesantren Al Anwar Karangmangu, Sarang, Rembang, sekitar 10 km arah timur Narukan.
    Di Al-Anwar inilah Gus Baha terlihat sangat menonjol dalam ilmu syariat seperti fikih, hadits dan tafsir.
    Hal ini terbukti dari beberapa amanat prestisius keilmiahan yang diemban oleh ia selama mondok di Al Anwar, seperti Rais Fathul Muin dan Ketua Maarif di jajaran kepengurusan PP Al Anwar.
    Saat mondok di sana pula Gus Baha mengkhatamkan hafalan Shahih Muslim lengkap dengan matan, rawi dan sanadnya.
    Selain Shahih Muslim, Gus Baha juga mengkhatamkan hafalan kitab Fathul Muin dan kitab-kitab gramatika Arab seperti Imrithi dan Alfiah Ibnu Malik.
    Menurut sebuah riwayat, dari sekian banyak hafalan, Gus Baha lah santri pertama Al Anwar yang memegang rekor hafalan terbanyak di eranya.
    Bahkan tiap-tiap musyawarah yang akan ia ikuti akan serta merta ditolak oleh kawan-kawannya, sebab dianggap tidak berada pada level santri pada umumnya karena kedalaman ilmu, keluasan wawasan dan banyaknya hafalan.
    Selain menonjol dengan keilmuannya, Gus Baha juga sosok
    klik link ini untuk melihat kelanjutan biodata gus baha
    bit.ly/3eUZMER

ความคิดเห็น • 5