Garuda Indonesia Jakarta-Guangzhou by Airbus A330-900

แชร์
ฝัง
  • เผยแพร่เมื่อ 1 ก.พ. 2025

ความคิดเห็น • 20

  • @teguhrulianto7794
    @teguhrulianto7794 หลายเดือนก่อน +1

    Thanks sharing videonya Om.
    Jadi mengenang jaman dulu 2011 naik Garuda dari Jakarta ke Guangzhou lanjut naik Taxi reguler ke Dongguan City, besoknya ke Shenzhen naik bis. Waktu itu ada teman Indo Chinese yg ikut, jadinya aman..karena gak semua orang di sana bisa Bhs Inggris. Sehat selalu sukses selalu Om..amin amin..😊😊🤲🤲

    • @pdl-jogja
      @pdl-jogja  หลายเดือนก่อน

      Terima kasih kembali... sukses selalu juga 🙏

  • @jerrytanuwijaya4767
    @jerrytanuwijaya4767 หลายเดือนก่อน +1

    Haha, betul se x. Saya terkejut juga ketika Bpk ad mention soal kehalusan pilot GA ketika mereka melandingkan si pesawat. Memang hebat pilotnya GA, seperti gak landing, tau2 sudah di daratan saking smoothnya. Jagok sih haha. Good Job Garuda Indonesia's Pilot!

    • @jerrytanuwijaya4767
      @jerrytanuwijaya4767 หลายเดือนก่อน +1

      Bahkan dibandingkan SQ, GA landingnya jauh lbh halus Pak hahaha..

    • @pdl-jogja
      @pdl-jogja  หลายเดือนก่อน

      Iya betul, smooth banget, bahkan gak kerasa landingnya 😄

    • @pdl-jogja
      @pdl-jogja  หลายเดือนก่อน

      Trims infonya tentang SQ landing, Pak 🙏

    • @TunggulSagala
      @TunggulSagala 23 วันที่ผ่านมา +1

      Bukan karena pilot GA jago, justru mereka jelek karena selalu pakai Auto Landing.
      Padahal ini selalu tidak direkomendasikan karena akan membuat skill pilot jadi makin jelek seiring waktu dan ketika Auto Landing ngak memungkinkan maka skill pilot akan jadi taruhan nyawa kalau tidak memadai.
      Sementara pilot airline lain selalu mematikan Auto Landing mendekati touchdown sehinggal skill mereka selalu terlatih, walau memang nanti akibatnya tidak terlalu mulus.

    • @pdl-jogja
      @pdl-jogja  22 วันที่ผ่านมา

      Wah... ini yang penumpang awam kayak saya nggak tahu 😪

  • @TunggulSagala
    @TunggulSagala 23 วันที่ผ่านมา +1

    Bukan karena pilot GA jago, justru mereka jelek karena selalu pakai Auto Landing.
    Padahal ini selalu tidak direkomendasikan karena akan membuat skill pilot jadi makin jelek seiring waktu dan ketika Auto Landing ngak memungkinkan maka skill pilot akan jadi taruhan nyawa kalau tidak memadai.
    Sementara pilot airline lain selalu mematikan Auto Landing mendekati touchdown sehinggal skill mereka selalu terlatih, walau memang nanti akibatnya tidak terlalu mulus.

    • @pdl-jogja
      @pdl-jogja  22 วันที่ผ่านมา

      Wah... ini yg penumpang awam kayak saya nggak tahu 😪

  • @sadapotto70
    @sadapotto70 4 หลายเดือนก่อน +3

    pernaih naik garuda tahun 2008 dari jkt ke guangzhou, waktu itu masih pakai 737-800

    • @pdl-jogja
      @pdl-jogja  4 หลายเดือนก่อน +1

      Iya benar sekali, Boeing yg economy seat-nya 3-3. Sampai 2014an seingat saya masih begini.

  • @rizagirac7317
    @rizagirac7317 4 หลายเดือนก่อน +5

    Knp harga garuda bisa murah, karna bellynya full cargo. Rute guangzhou ini sekarang selalu pakai pesawat besar karna garuda incar cargonya. Dan cargo garuda selalu penuh, makanya harga tiketnya bisa dibuat murah. Jangan kaget kalau suatu saat jadi 2 x daily dengan psawat airbus 330 semua karna saking lakunya cargonya garuda😂

    • @pdl-jogja
      @pdl-jogja  4 หลายเดือนก่อน +2

      Ahhh... nice explanation, Pak.
      Trims sharing-nya...

    • @brobelerianbeleris
      @brobelerianbeleris 3 หลายเดือนก่อน +1

      Kargo ya ternyata penyebabnya...

    • @pdl-jogja
      @pdl-jogja  3 หลายเดือนก่อน

      Iya betul

    • @KakungJuhartono
      @KakungJuhartono 6 วันที่ผ่านมา +1

      🎉

    • @pdl-jogja
      @pdl-jogja  5 วันที่ผ่านมา

      Terima kasih atas atensinya 🙏