Sahabat DW, Pemerintah memperkirakan Indonesia akan mengalami bonus demografi dalam kurun 2030-2040 mendatang. Menurutmu, dengan menurunnya angka kelahiran ini, apakah visi Indonesia Emas akan tercapai di tahun 2045 mendatang?
Indonesia emas 2045 Sangat mungkin, tapi bayangannya bukan semua hidup makmur yah tentu dalam sistem kapitalisme selalu ada yang tumbal untuk kesejahteraan, dan mereka yg kurang mempersiapkan 2045 yg akan jadi tumbalnya 😅
Indonesia cocok buat udah pejabat, orang kaya, orang yg punya koneksi ke keduanya, sama pensiun. Kalo masih miskin atau menengah lebih baik cari peruntungan ke negara kaya apalagi yg rata2 umur penduduk negaranya lebih dari 40tahun.
Ambil sisi positifnya aja. Karena kondisi ekonomi sedang tidak baik-baik saja. Di tambah biaya UKT mahal. Apalagi marak nya kekerasan terhadap anak dan wanita. Di tambah ketika kita punya anak tugas kita bukan hanya memberi dia makan .tapi juga harus memberikan penghidupan yang layak dan berkualitas
orang2 sudah tidak mau lagi melahirkan anak hanya utk menjadikannya budak orang2 super kaya, korporasi dan orang2 berkuasa di dunia yg sdh tdk sehat, aman dan nyaman lagi utk didiami
until you see society collapsing and the government unable to provide for it's various facilities and no money is left for people's pensions and healthcare, people tend to underestimate the effects of a shrinking population, unless we change our economic model, societal collapse is inevitable
@@ryansuryoatmojo1770 i think most young people today already see society collapsing in a 100 years or so as inevitable so they don't really care bc it's not going to affect them
2 Anak Cukup. Dan Supaya lapangan pekerjaan juga terpenuhi. Kita harus melek tehnologi. Dunia digital sangat berpengaruh u lapangan pekerjaan. Lahan kosong sedikit, alam nanti nya tidak mampu menuhi kebutuhan manusia jika jumlah penduduk semakin bertambah banyak. Pembangunan perumahan semakin banyak
Karna org sekarang tdk mau byk anak,,byk anak butuh biaya byk,,ujung2 nya manusia akhirnya sendiri juga,,anak sdh besar di ingin berkeluarga sendir..utk capek2 byj anak ,ujung menyusahkan diri sendiri..melahirkan anak harus bertanggung jawab sampai dia tercapai pendidikannya serta bisa mandiri..org sekarang sdh pintar tdk mau susah lagi..cukup 1atau,2 anak saja cukup..😂😂
Siapa pula yg mau melihat keturunannya sengsara tak ada, bila melahirkan hanya membuat sengsara anak ke depan nya ya untuk apa. KENAPA MUNCUL PEMIKIRAN SEMACAM INI, PERTAMA UNTIK MENCARI NAFKAH SAJA SULIT INI DAPAT DIBUKTIKAN DENGAN BANYAKNYA ANGKA PENGGANGURAN. MENCARI NAFKAH UNTUK DIRI SENDIRI SAJA SULIT SEDANGKAN SEMUA HARGA KEBUTUHAN SEMAKIN MAHAL HARGANYA.
Justru ini kesempatan pemerintah menciptakan generasi berkualitas, Dengan membuat program untuk orang2 dewasa berbibit unggul (otak cerdas,fisik kuat tubuh tinggi) dianjurkan untuk menikahi 4 perempuan beri banyak bantuan tunjangan gratiskan biaya pendidikan anak2nya.
Walaupun sy bkn praktisi Childfree krn sy sdh punya anak 2 yg mn mmg keiginan sy pribadi, tp sy mendukung jika ada psangan yg memilih tdk punya anak dengan alasan apapun itu. Punya anak itu mmg harus 100% sadar n keinginan pribadi n pasangan. Jgn mau punya anak krn dorongan dr pihak manapun apalagi semata2 hanya sekedar utk meneruskan keturunan. Intinya harus bijak n pikirkan juga apakah kita bisa memberikan kesejahteraan kpd anak kita kelak jika mmg ingin memiliki anak.
Anda mendukung orang tidak punya anak.. sedangkan anda sudah punya anak 2 yg notabene mengamankan bahwa tuanya anda biar ada yg mengurusi tidak ditempatkan dipanti jompo..apakah Anda gak memikirkan mereka tua serentak dan membludak dipanti jompo.. mendukung itu harusnya 1 kluarga cukup anak 1 karena bisa menjadi target pencapaian dlm meraih kesuksesan.. g menggampangkan alah g punya anak g usah cari duit yg banyak toh g ada tanggungan lebih..ingat ini negara masih SDM rendah bukan negara luar yg meskipun g menikah mereka punya target gimana cara hidup dimasa tua nanti bukan menjadi beban negara..
@@suryoagni3771 Anda sprtinya kurang paham konteks dr komentar sy pak/bu. D komentar sy tsb tdk ada sy menyebutkan bhwa sy punya anak utk jaminan hari tua nnti agar ada yg merawat. Konteks komentar sy adlh kalo ingin punya anak silahkan, asal minimal mampu secara mental, fisik n finansial. Krn kalo 3 syarat minimal itu sj tdk bisa dpenuhi dipastikan akan menimbulkan masalah kelak utk anak, diri sendiri, dan bisa jd keluarga dekat. Jd kalo dpikir2 lagi 3 syarat itu tdk mampu dpenuhi silahkan kalo mau childfree. Drpd punya anak krn desakan lingkungan, tp diri sendiri blm mampu kasihan anaknya jd banyak kekurangan, ya kekurangan finansial, ya kekurangan kasih syg krn mungkin ortunya masih egois atau tdk mampu secara psikis lah, nnti ujung2nya menyusahkan org lain cth nya nenek kakeknya dsuruh merawat anak,kalo main sekali2 sm nenek kakek ya gpp, tp klo merawat 24jam trus semua kebutuhan yg menyediakan nenek kakek kan kasihan....harusnya mereka santai menikmati masa tua n fokus ibadah. Intinya adlh apapun itu harus atas keinginan diri sendiri bukan paksaan pihak luar. Sy kasihan sm pasangn2 yg d desak lingkungan utk punya keturunan sesegera mgkn pdhl blm siap. Sy rasa menunda punya anak lbh bijak sih dterapkan d negara kita mengingat keadaan negara seperti ini. Tp kan kita tdk tau ya struggle apa yg d alami oleh masing2 pasangan. Jd mau punya anak atau tdk, silahkan.... Dan klo mslh jika childfree khawatir tdk ada motivasi utk cari duit, sy akan beberkan fakta yg ada dsekitar sy aja ya. Temen2 sy ada yg bbrp memilih childfree dan dr skrg mereka getol menabung utk hari tua, agar nnti tua mereka bisa k panti jompo yg bonafit bkn panti jomponya pemerintah. Mereka sadar akan kosekuensi tdk punya keturunan itu sprti apa makanya mereka sdh prepare jauh2 hari.
pada dasarnya, manusia akan memilih cara bertahan hidup utk mereka, krn skrg ekonomi ga baik2 aja, makanya mereka memutuskan untuk menghentikan laju pertumbuhan manusia, dgn membuat ekonomi, alam dan sbgnya lbh seimbang, mngkn nti 100-200 thn k dpn, jika memang dirasa populasi trs menurun, dan membutuhkan byk manusia lagi, manusia mngkn akan mulai "berkembang biak" lagi seperti generasi baby boomer yang dimana tenaga manusia sangat dihargai, karena itu ada jargon "banyak anak banyak anak rejeki" krn memang setiap anak yg sudah dewasa akan bekerja dan memberikan sebagian pendapatannya kepada orang tua. kalau sekarang sudah beralih "banyak anak banyak utang"🤣 yang dimana berarti berita penurunan tingkat kelahiran ini sebenarnya adl hal yg positif, coba bayangkan kalau kesadaran manusia ttp berlomba-lomba pny anak, persaingan dan iklim global akan semakin hancur
Manusia sudah tidak dibutuhkan karena dimasa depan robot dan AI akan menggantikan tugas manusia. Bumi akan lebih sehat dengan berkurangnya jumlah parasit seperti manusia.
Klau 100-200 tahun lagi iklim tidak membaik untuk tumbuh dan membesarkan anak karena kesalahan generasi lalu sedangkan angka kelahiran terus menurun, solusi nya gmn?
Sebenarnya tidak hanya masalah ekonomi, tapi di jaman sekarang hiburan dan kebutuhan lebih mudah di akses daripada dulu, jadi memungkinkan kita untuk hidup sendiri (bukan berarti no life)
nah itu masalahnya kita masih memakan doktrin "banyak anak banyak rejeki" pdhal itu pepatah dulu..bukan sekarang yg artinya tiap orang tua punya lahan sangat luas. semakin banyak anak semakin lahan itu tergarap dengan cepat dan semakin hasilnya jadi uang banyak dalam waktu yg sama.
Selain karena 2 anak cukup, banyak juga sekarang yang sulit punya anak. Faktor stress juga bisa membuat tingkat kesuburan berkurang. Seperti sudah punya 1 anak pingin punya anak lagi susahnya minta ampun. Dikeluargaku aja sekarang semua cuma punya 1 anak. Pdhl ga kb tp ga bisa nambah lagi
coba disurvey bener atau tidak.....utk yg ekonomi menengah ke atas dan berpendidikan biasanya tdk memikirkan utk punya banyak anak atau sama sekali tdk mau punya anak. Sedangkan menengah ke bawah, seringnya tdk memikirkan fakta bahwa punya banyak anak itu butuh biaya besar dan mereka tdk planning punya anak berapa. Saat anda miskin dan punya banyak anak....apa yg terjadi??
Kenaikan jumlah penduduk dan penurunan jumlah penduduk kedepan, adalah cara alam menyeimbangkan kondisinya..pertumbuhan ekonomi suatu negara mungkn akan tergtng pada AI kedepannya, fungsi manusia akan di gantikn robot
Seharus nya yg dikhawatirkan bila prnduduk banyak tp dg mutu sdm yg rendah..lebih baik tingkatkan kesadaran pendidikan secara merata...banyak lowongan pekerjaan butuh kualifikasi tinggi ,gak banyak yg bisa penuhi syarat..akibatnya banyak pengangguran..gdp jd rendah
akar masalah nya di etos kerja dan pendidikan masalah pendidikan nya kurang di perhatikan, kalau pendidikan nya kurang KPR 3 kamar dll bayar nya kan tetep berat kl udah ok pendidikan nya nanti otomatis juga produktivitas naik, kl msh kyk skrg masih kyk lingkaran setan ini sumber daya alam bagus tapi sumber daya manusia kurang lalu di korupsi sumber daya alam nya begitu habis bingung ( contoh minyak bumi dulu lagi eksportir nyantai, skrg importir berat bayar nya)
ujung2nya gap gaji, kesejahteraan sosial, jam kerja, dan di timpa gaya hidup. apalagi di jaman serba medsos, yg ngga kuat iman punya ekspektasi lebih dari kemampuan. belum lg masalah sosial seperti kecanduan judi online yg merusak tatanan keluarga.
Jd inget waktu jd anak kos, di sebelah gw ngekos 5 org ayah, ibu, 1 anak ya stres lah itu, berantem terus, tiap hari nama anak sulungnya berubah jadi nama2 kebun binatang, dan ember aja minjem sama gw.
Sebagai masyarakat kita udh mikir yg realistis soal ekonomi & dampak ke alam krn itu emng problem yg nyata, soal tantangan ekonomi udh tanggung jawab pemerintah yg harus beradaptasi ngurusin masalah itu, bukan warganya yg disuruh ikut pusing jg.
ORANG INDONESIA SUDAH SEMAKIN PINTAR, BERFIKIR PANJANG , JANGAN NIRU GENERASI 50AN CARA BERFIKIR 11/12 SAMA HEWAN, PINTER BERANAK UJUNG2 DITELANTARKAN BERUJUNG JDI BEBAN NEGARA SAMPAH MASYARAKAT
tapi ternyata bad for economy, karena jumlah pembayar pajak turun drastis. Dan di saat yang bersamaan kaum yang semakin lansia mereka membutuhkan duit pajak itu utk mensupport hidup mereka. Pada akhirnya negara as we know it akan kesusahan memenuhi kewajibannya.
@@ilhamrj2599 emg agak sulit karena masing" ada negatifnya, tpi klo saya sih lebih baik ekonomi manusia hancur dripada bumi udh gk bisa di tinggalin manusia lagi dan akhirnya punah. overpoulasi manusia ini bener" bahaya bagi manusia sendiri selama kita masih gk tau gimana caranya merawat bumi agar masih bisa di tinggali.
Biaya hidup semakin mahal, membuat kaum muda semakin malas membangun keluarga, bahkan yang sudah berkeluarga pun terus menunda2 punya anak. Anak2 muda sekarang udah melek jadi gk berlaku lagi yang namanya bnyk anak banyak rezeki.
Ditempat saya dr sekitar 60kk, 20kk diantaranya anaknya cuma 1 orang, dan punya cucu jga 1 orang, sedang lainnya paling cuma anaknya 2 orang, mkanya bukannya bertambah dr jaman dulu hingga skrang jumlah penduduknya malah menurun .
sudah tidak perlu berfikir rencana pemerintah usia produktif atau apapun itu, asalkan kita memiliki hidup yang berkualitas dan baik, oke oke saja. tidak memiliki anak atau cukup 1 anak itu sudah oke, bahkan tidak menikah pun juga oke. sayangnya jika ini hanya dilakukan oleh kelas menengah keatas pemerintah akan punya PR besar karena merawat kelas kecil yang harus dirawat pemerintah.
Ya terserah, pejabat kan dibayar buat berpikir. Silahkan benahi lingkungan Indonesia yang kotor itu, korupsi, gratifikasi, jalanan anjlok, persaingan politik yang gak sehat, mental illness, loker dengan spesifikasi dewa, dsb. Ini bukan cuma buat pejabat, tapi buat orangtua lain di generasi sebelum Gen Z. Gen Z menilai tingkah laku kalian. Kami gak mau ikuti jejak kalian. Silahkan teruskan ambisi kalian, toh yang kena dampak dari residu keambisian kalian kalangan menengah dan bawah juga ujung2nya.
Jaman sekarang terutama di perkotaan antara harga rumah dengan UMR sudah tidak terkejar,orang nggak punya rumah mau rumah tangga musti mikir dulu berkali kali
@bobbyrobbyana3756ya itu yg kebobolan sedikit, tpi kebanyakan kan emang angka kelahiran menurun di data BPS nya. Sama angka pernikahan juga, 2013 angka pernikahan sekitar 2,5 juta pasangan yg nikah. Thn 2023 cuman 1,5 juta.
@@Great515 Madura lagi Madura lagi wkwkwk 😂 Kayaknya orang² Madura suka bikin heboh di Medsos pernah lihat berita nya ) Contoh nya dari maling besi, pagar orang dn maling baut jembatan 😂
Sodara jauh paman gw ada childfree, dia kaya banget gak punya anak, suami istri nya sekarang udah wafat, meninggalkan warisan bnyak, sekarang lg ribut besar ahli warisnya rebutan dari saudara si istri dan suami sampai mau bakar2an rumah
Sy pribadi dan istri sepakat untuk 1 anak. Krn setelah kami punya 1 anak. Kami sadar kalo sepertinya kami tdk sanggup membimbing 1 anak. Kami tdk ingin banyak anak tp kami gagal dalam membimbing. Bimbingan org tua sgt penting untuk perkembangan anak sampai dewasa. Termasuk memberi hidup yg layak. Dan pendidikan yg layak. Punya uanv pun belum tentu bs menjadi org tua bertanggunjawab dalam membimbing anak. Apalagi sy dan istri adalah pekerja. Tdk mgkn cm bs lahirin trus kasi org buat jaga dan mendidik.
Gimana mau nambah jumlah kelahiran, cari kerja sulit, harga rumah, pendidikan, biaya rumah sakit dan kebutuhan hidup bertambah mahal, negara tak bisa menyediakan lapangan pekerjaan. Harapan hidup sejahtera semakin tipis. Ditambah IMPOR WARGA CHINA DAN GELOMBANG IMIGRAN GELAP yg terus bergelombang-gelombang memaksa masuk Indonesia tanpa ijin dan menjadi BEBAN NEGARA. MENYUSAHKAN RAKYAT INDONESIA saja😢
KARENA ORDE BARU ZAMAN SOEHARTO CARI PEKERJAAN SERBA MUDAH, BIAYA HIDUP SERBA MURAH... MAKANYA NGGAK TAKUT MAU BIKIN ANAK SAMPAI 10 JUGA.... KALO SEKARANG? 😔😔
Apakah itu berarti jaman Suharto lebih sejahtera? Bisa dikatakan iya karena bapak saya kelahiran 1973, dia bilang, kalo dijaman Suharto pertanian itu bener bener dijaga, gak akan sampai penduduk kekurangan makanan Nah beda sama jamannya Jokowi😂😂😂😂
Lebih tepatnya gaya hidup Lo yg mahal BKN anak 😂😂😂Ciba lu kgk ngerokok demi bisa beli beras,coba lu kgk belih pulsa hp selain untuk bisnis dll ,coba lu kgk jajan sembarangan demi anak loe,soal masalah gizi ayam dan sayur skrg murah2 pakaian seragam dll terjangkau KLO utk gaji loe,coba turunin target hidup loe dari Hedon ke kesederhanaan 😂😂😂gue anak 3 bisa kok menghidupi wli cmn gaji 90 rebu perhari,80 di bikin kebutuhan sehari hari yg 10 di tabung ,
@@IwanPrasetya-l2b Gue dan suami gak merokok. Gue engineer, laki gue middle level managerial. Tetep bagi gu punya anak itu mahal. Lahiran c-section VIP udah berapa? Hire pospartum nanny buat gue, nanny buat anak. Satu vaksin aja udah sekian juta. Makanan bergizi jelas mahal. Lu makan cuma ayam. Gue kudu ada daging, ikan, cheese aneka rupa. Belum lagi kursus untuk pengembangan minat bakat anak. Belum lagi private school yang bagus. Belum lagi kuliah itb/ui itu UKT mahal. Gue sih gak mau ngasih hidup sederhana ke anak.
pada akhirnya memang sumber daya dan kesempatan akan ada limit nya, populasi terlalu banyak menciptakan kesulitan bagi manusia itu sendiri. dengan menurunnya populasi manusia semua akan terkendali dengan baik. jadi ingat film avenger thanos yg mau memusnahkan setengah populasi agar terjadi keseimbangan
dan orang tua generasi jaman dulu ada yang bilang : pakde umur 25 dulu udah nikah punya 4 anak, itu di tahun 1980 an. sekarang usia 18-25 aja banyak yang nganggur yang kaya raya karena pekerjaanya hanya 10% yang nikah dan punya anak hanya 10%, yang nikah by accident 2%, sisanya masih cari kerja atau kerja dan belom ada kepikiran untuk nikah dan bahkan kepikiran untuk childfree, kalau saya sekarang umur 24 freshgraduate dan menganggur sulit sekali mencari pekerjaan 😂
Saya selalu berpikir dan bertanya angka kelahiran menurun tapi jumlah penduduk terus bertambah sebagai contoh di indonesi jumlah penduduk di tahun ini terus naik dari 273 ,275 ,lalu 278 dan sekarang saya sharcing lagi kaget lah katanya penduduk indonesia Sudah 282 juta .saya selalu iseng cari jumlah penduduk dari 2023 sampai sekarang kok cepet banget pertambahan penduduk nya padahal sekarang angka pernikahaj menurun ,dan saya termasuk untuk tidak menikah dulu duh bayang bayangnya menakutkan.
Satu dekade ini sih yang paling guncang. Entahlah, saya juga bingung segala hal mau dibawah kemana. Boro-boro punya anak-istri, bisa sembuh dari trauma saja saya sulit banget.
no Thanos was wrong, setidaknya bagi para ekonomis. Menghapus setengah populasi, artinya menghapus setengah pembayar pajak... Karena hanya gara2 setengah pembayar pajak menghilang, bukan berarti outstanding hutang negara juga hilang setengah?? yang ada tuh utang bakal diwariskan ke the other halves yang survived 😂. So sorry not sorry 😂
@@ilhamrj2599 bro.. sumber daya alam kian menyusut bro.. belum lagi banyak gagal panen gara-gara la nina, el nino, heatwave, dan ini dan itu.., terlalu banyak perut.. tapi terlalu sedikit makanan.. alih-alih ekonomi bertahan.. dalam keadaan seperti itu malah menimbulkan kekacauan.. so.. dengan mengorbankan kebutuhan biologis kita dengan tidak menikah.. ☠️ setidaknya Bumi masih bisa ditinggali "The hardest choices, requires the strongest wills.." 🗿
Sy sudah menduda selama 10 tahun dan sekarang semakin ngga kepikiran ingin kawin lagi karena di era sekarang keadaan sudah terbalik oleh kebijakan rezim .tp kalo kebijakan itu di kembalikan seperti sebelum 10 tahun yang lalu pasti masyarakat banyak yang ingin kawin .
Karena serba mahal,kebutuhan hidup tinggi,belum biaya dll ,lebih baik 1 atau 2 anak az,liat jepang,disana orang g mau nikah g mau punya anak,karena biaya hidup tinggi,kebutuhan hidup tinggi pada g mau punya anak,banyak rumah rumah terbengkalai karena tak ada penerusnya
Satu satunya alasan punya anak adalah untuk mewarisi usaha,tanah dan segala aset yang diturunkan oleh pendahuluku,ya kali harta warisan yang banyak ini berakhir di dinas sosial kalau ga ada anak 😅
Aku pilih "anak buah" saja. Anak buah klo dinafkahi bisa bantu garap proyek, begitu proyek selesai langsung balik modal. Klo menafkahi anak balita, dana yg dipakai buat beli susu & pampers, entah balik modalnya kapan.
Cari kerja susah Dpt jg gk stabil Menghidupi diri sendiri mandiri saja sudah menjadi cita cita agar tidak memberatkan orang tua Masih di suruh pikirkan buat anak? Tidak. Jawabnya tidak, ses simpel itu karena ekonomi sangat hancur
Ya maklum aja tingkat kelahiran menurun, orang-orang berfikir buat apa nikah & punya anak di tengah-tengah ekonomi & lapangan kerja yg semakin lesu & menurun? Ditambah keuntungan yg didapat setelah menikah sudah tidak make sense untuk kebanyakan orang saat ini. Lebih baik memenuhi nafkah tuk kebutuhan sendiri & orang tua sendiri, daripada menambah beban menafkahi anak orang lain yg dinikahi.
Sedangkan kebutuhan intu hidup makin lama makin mahal tergerus piciknya kenaikan dollar AS.... Makin lama kesenjangan antara si kaya dan si miskin semakin tinggi....gitu loh bosss
Selama patriaki diindo masih tinggi cewek cewek bakal takut nikah.. Dan selama pekerjaan masih kontrak dan ga pasti laki laki memilih enggan menikah karna jadi punya beban ganda
1 x umr jomblo dulu 2 x umr nikah 3 x umr 1 anak. 4 x umr 2 anak 5 x umr 3 anak Vasektomi paksa untuk pecandu narkoba, begal dkk . Tukang parkir jangan berkembang biak
Baguslah ini, mending penduduk dikit tapi berkualitas daripada banyak malah jadi beban Negara, toh juga nggak guna banyak banyak anak, malah anaknya jadi menderita yg diwariskan orang tuanya, lagian banyak anak di Indo yg jadi penerus kriminal dan beban buat negara ajaa
Saya sebagai generasi di era 90han hidup di perkotaan dan susahnya ekonomi sekrng membuat saya sendiri menambah anak... takut gak bisa ngurusin.. jdi merasa 1 anak sesuai kemapuan aj..
akhirnya orang indonesia sudah muak dengan kehudupan yg gitu2an, dan dengan meningkatnya biaya menjadikan generasi yg malas punya anak, tidak mencengangkan sih, dan kedepannya akan makin rendah di beberapa tempat
Sahabat DW, Pemerintah memperkirakan Indonesia akan mengalami bonus demografi dalam kurun 2030-2040 mendatang. Menurutmu, dengan menurunnya angka kelahiran ini, apakah visi Indonesia Emas akan tercapai di tahun 2045 mendatang?
Pake nanya😂
Pesimis 😂
Indonesia emas 2045 Sangat mungkin, tapi bayangannya bukan semua hidup makmur yah tentu dalam sistem kapitalisme selalu ada yang tumbal untuk kesejahteraan, dan mereka yg kurang mempersiapkan 2045 yg akan jadi tumbalnya 😅
Indonesia Emas buat pejabat dan konglomerat Indonesia aja 😝
Indonesia cocok buat udah pejabat, orang kaya, orang yg punya koneksi ke keduanya, sama pensiun. Kalo masih miskin atau menengah lebih baik cari peruntungan ke negara kaya apalagi yg rata2 umur penduduk negaranya lebih dari 40tahun.
Ambil sisi positifnya aja.
Karena kondisi ekonomi sedang tidak baik-baik saja.
Di tambah biaya UKT mahal.
Apalagi marak nya kekerasan terhadap anak dan wanita.
Di tambah ketika kita punya anak tugas kita bukan hanya memberi dia makan .tapi juga harus memberikan penghidupan yang layak dan berkualitas
Banyak yg gak mau punya anak
Ditambah Tapera. Wajar aj org jadi males punya anak. Buat biaya diri sendiri aj susah
@@vinniakp665pakai KB
Nyari kerja susah.. gimana mikirin bikin keluarga buat nikah hadeh capek
@@vinniakp665 mulai juga belum...
1 anak hidup sukses itu lebih baik. Ketimbang banyak anak tapi jadi gelandangan.
setuju
Se7
orang2 sudah tidak mau lagi melahirkan anak hanya utk menjadikannya budak orang2 super kaya, korporasi dan orang2 berkuasa di dunia yg sdh tdk sehat, aman dan nyaman lagi utk didiami
Betul ❤
Setuju sekali.
Masuk akal
childfree, less hassle, less headache
don't forget about adoption
until you see society collapsing and the government unable to provide for it's various facilities and no money is left for people's pensions and healthcare, people tend to underestimate the effects of a shrinking population, unless we change our economic model, societal collapse is inevitable
More money
@@ryansuryoatmojo1770 i think most young people today already see society collapsing in a 100 years or so as inevitable so they don't really care bc it's not going to affect them
bacot
2 Anak Cukup. Dan Supaya lapangan pekerjaan juga terpenuhi. Kita harus melek tehnologi. Dunia digital sangat berpengaruh u lapangan pekerjaan. Lahan kosong sedikit, alam nanti nya tidak mampu menuhi kebutuhan manusia jika jumlah penduduk semakin bertambah banyak. Pembangunan perumahan semakin banyak
Sekarang banyak generasi milenial dan Z punya satu anak sudah cukup
bahkan di luar negri. orang pada pada protesnya .sementara pekerjaan dan biaya hidup termasuk rumah tinggi. tapi pemerintah suruh bikin anak.😅😅😅😅
Efek banyak manusia susah cari pekerjaan, buat kalian yg mau punya anak banyak pikirin hati anak kalian agar tidak menderita
Karna org sekarang tdk mau byk anak,,byk anak butuh biaya byk,,ujung2 nya manusia akhirnya sendiri juga,,anak sdh besar di ingin berkeluarga sendir..utk capek2 byj anak ,ujung menyusahkan diri sendiri..melahirkan anak harus bertanggung jawab sampai dia tercapai pendidikannya serta bisa mandiri..org sekarang sdh pintar tdk mau susah lagi..cukup 1atau,2 anak saja cukup..😂😂
Alasan keuangan
Siapa pula yg mau melihat keturunannya sengsara tak ada, bila melahirkan hanya membuat sengsara anak ke depan nya ya untuk apa. KENAPA MUNCUL PEMIKIRAN SEMACAM INI, PERTAMA UNTIK MENCARI NAFKAH SAJA SULIT INI DAPAT DIBUKTIKAN DENGAN BANYAKNYA ANGKA PENGGANGURAN. MENCARI NAFKAH UNTUK DIRI SENDIRI SAJA SULIT SEDANGKAN SEMUA HARGA KEBUTUHAN SEMAKIN MAHAL HARGANYA.
Bagusla,, makin sedikit penduduk makin lega bumi ini bernapas, hutan tidak makin sempit
😂😂😂😂
lha lu kira generasi produktif itu akan hidup selamanya? koplak
Biarkan orang orang ber uang saja yang meneruskan keturunan
Betul istri 4 anak 20 juga gpp
Justru ini kesempatan pemerintah menciptakan generasi berkualitas,
Dengan membuat program untuk orang2 dewasa berbibit unggul (otak cerdas,fisik kuat tubuh tinggi) dianjurkan untuk menikahi 4 perempuan beri banyak bantuan tunjangan gratiskan biaya pendidikan anak2nya.
@@solihinaoasbun 😂
@@NJSN15faktanya ada sih😂 coba kepoin keluarganya orang-orang yang disebut sembilan naga, istrinya gak resminya banyak, anaknya juga banyak tuh
Org biasa jg boleh lo g ada larangan
Walaupun sy bkn praktisi Childfree krn sy sdh punya anak 2 yg mn mmg keiginan sy pribadi, tp sy mendukung jika ada psangan yg memilih tdk punya anak dengan alasan apapun itu. Punya anak itu mmg harus 100% sadar n keinginan pribadi n pasangan. Jgn mau punya anak krn dorongan dr pihak manapun apalagi semata2 hanya sekedar utk meneruskan keturunan. Intinya harus bijak n pikirkan juga apakah kita bisa memberikan kesejahteraan kpd anak kita kelak jika mmg ingin memiliki anak.
Anda mendukung orang tidak punya anak.. sedangkan anda sudah punya anak 2 yg notabene mengamankan bahwa tuanya anda biar ada yg mengurusi tidak ditempatkan dipanti jompo..apakah Anda gak memikirkan mereka tua serentak dan membludak dipanti jompo.. mendukung itu harusnya 1 kluarga cukup anak 1 karena bisa menjadi target pencapaian dlm meraih kesuksesan.. g menggampangkan alah g punya anak g usah cari duit yg banyak toh g ada tanggungan lebih..ingat ini negara masih SDM rendah bukan negara luar yg meskipun g menikah mereka punya target gimana cara hidup dimasa tua nanti bukan menjadi beban negara..
@@suryoagni3771 Anda sprtinya kurang paham konteks dr komentar sy pak/bu. D komentar sy tsb tdk ada sy menyebutkan bhwa sy punya anak utk jaminan hari tua nnti agar ada yg merawat.
Konteks komentar sy adlh kalo ingin punya anak silahkan, asal minimal mampu secara mental, fisik n finansial. Krn kalo 3 syarat minimal itu sj tdk bisa dpenuhi dipastikan akan menimbulkan masalah kelak utk anak, diri sendiri, dan bisa jd keluarga dekat.
Jd kalo dpikir2 lagi 3 syarat itu tdk mampu dpenuhi silahkan kalo mau childfree. Drpd punya anak krn desakan lingkungan, tp diri sendiri blm mampu kasihan anaknya jd banyak kekurangan, ya kekurangan finansial, ya kekurangan kasih syg krn mungkin ortunya masih egois atau tdk mampu secara psikis lah, nnti ujung2nya menyusahkan org lain cth nya nenek kakeknya dsuruh merawat anak,kalo main sekali2 sm nenek kakek ya gpp, tp klo merawat 24jam trus semua kebutuhan yg menyediakan nenek kakek kan kasihan....harusnya mereka santai menikmati masa tua n fokus ibadah.
Intinya adlh apapun itu harus atas keinginan diri sendiri bukan paksaan pihak luar. Sy kasihan sm pasangn2 yg d desak lingkungan utk punya keturunan sesegera mgkn pdhl blm siap. Sy rasa menunda punya anak lbh bijak sih dterapkan d negara kita mengingat keadaan negara seperti ini. Tp kan kita tdk tau ya struggle apa yg d alami oleh masing2 pasangan. Jd mau punya anak atau tdk, silahkan....
Dan klo mslh jika childfree khawatir tdk ada motivasi utk cari duit, sy akan beberkan fakta yg ada dsekitar sy aja ya. Temen2 sy ada yg bbrp memilih childfree dan dr skrg mereka getol menabung utk hari tua, agar nnti tua mereka bisa k panti jompo yg bonafit bkn panti jomponya pemerintah. Mereka sadar akan kosekuensi tdk punya keturunan itu sprti apa makanya mereka sdh prepare jauh2 hari.
pada dasarnya, manusia akan memilih cara bertahan hidup utk mereka, krn skrg ekonomi ga baik2 aja, makanya mereka memutuskan untuk menghentikan laju pertumbuhan manusia, dgn membuat ekonomi, alam dan sbgnya lbh seimbang, mngkn nti 100-200 thn k dpn, jika memang dirasa populasi trs menurun, dan membutuhkan byk manusia lagi, manusia mngkn akan mulai "berkembang biak" lagi seperti generasi baby boomer yang dimana tenaga manusia sangat dihargai, karena itu ada jargon "banyak anak banyak anak rejeki" krn memang setiap anak yg sudah dewasa akan bekerja dan memberikan sebagian pendapatannya kepada orang tua. kalau sekarang sudah beralih "banyak anak banyak utang"🤣
yang dimana berarti berita penurunan tingkat kelahiran ini sebenarnya adl hal yg positif, coba bayangkan kalau kesadaran manusia ttp berlomba-lomba pny anak, persaingan dan iklim global akan semakin hancur
Manusia sudah tidak dibutuhkan karena dimasa depan robot dan AI akan menggantikan tugas manusia.
Bumi akan lebih sehat dengan berkurangnya jumlah parasit seperti manusia.
Klau 100-200 tahun lagi iklim tidak membaik untuk tumbuh dan membesarkan anak karena kesalahan generasi lalu sedangkan angka kelahiran terus menurun, solusi nya gmn?
@@redodepan952kalau iklim justru membaik gimana?
@@redodepan952yg kita alami saat ini adl kesalahan yg lalu yg sembarangan banyak beranak pinak
Sebenarnya tidak hanya masalah ekonomi, tapi di jaman sekarang hiburan dan kebutuhan lebih mudah di akses daripada dulu, jadi memungkinkan kita untuk hidup sendiri (bukan berarti no life)
Bgus....saatnya kita mengutamakan kulitas.
nah itu masalahnya kita masih memakan doktrin "banyak anak banyak rejeki" pdhal itu pepatah dulu..bukan sekarang yg artinya tiap orang tua punya lahan sangat luas. semakin banyak anak semakin lahan itu tergarap dengan cepat dan semakin hasilnya jadi uang banyak dalam waktu yg sama.
Selain karena 2 anak cukup, banyak juga sekarang yang sulit punya anak. Faktor stress juga bisa membuat tingkat kesuburan berkurang. Seperti sudah punya 1 anak pingin punya anak lagi susahnya minta ampun. Dikeluargaku aja sekarang semua cuma punya 1 anak. Pdhl ga kb tp ga bisa nambah lagi
betul karena udah kecapean kerja, di jalan aja bisa menghabiskan 4 jam
coba disurvey bener atau tidak.....utk yg ekonomi menengah ke atas dan berpendidikan biasanya tdk memikirkan utk punya banyak anak atau sama sekali tdk mau punya anak. Sedangkan menengah ke bawah, seringnya tdk memikirkan fakta bahwa punya banyak anak itu butuh biaya besar dan mereka tdk planning punya anak berapa. Saat anda miskin dan punya banyak anak....apa yg terjadi??
Kenaikan jumlah penduduk dan penurunan jumlah penduduk kedepan, adalah cara alam menyeimbangkan kondisinya..pertumbuhan ekonomi suatu negara mungkn akan tergtng pada AI kedepannya, fungsi manusia akan di gantikn robot
Kakek ku dulu pernah berkata "nak, kakek yakin.. di masa depan nanti, teori 'jentikan thanos' bakal di perlukan"
Alfatihah buat kakek ku🤲
Seharus nya yg dikhawatirkan bila prnduduk banyak tp dg mutu sdm yg rendah..lebih baik tingkatkan kesadaran pendidikan secara merata...banyak lowongan pekerjaan butuh kualifikasi tinggi ,gak banyak yg bisa penuhi syarat..akibatnya banyak pengangguran..gdp jd rendah
rumah KPR dengan 1 atau 2 kamar, pikir 2 x buat bikin anak lebih dr 2.
pengennya program perumahan begini, minimal 3 kamar, tanah minimal 120-150m2.
akar masalah nya di etos kerja dan pendidikan
masalah pendidikan nya kurang di perhatikan, kalau pendidikan nya kurang KPR 3 kamar dll bayar nya kan tetep berat
kl udah ok pendidikan nya nanti otomatis juga produktivitas naik, kl msh kyk skrg masih kyk lingkaran setan ini sumber daya alam bagus tapi sumber daya manusia kurang lalu di korupsi sumber daya alam nya begitu habis bingung ( contoh minyak bumi dulu lagi eksportir nyantai, skrg importir berat bayar nya)
ujung2nya gap gaji, kesejahteraan sosial, jam kerja, dan di timpa gaya hidup. apalagi di jaman serba medsos, yg ngga kuat iman punya ekspektasi lebih dari kemampuan.
belum lg masalah sosial seperti kecanduan judi online yg merusak tatanan keluarga.
Jd inget waktu jd anak kos, di sebelah gw ngekos 5 org ayah, ibu, 1 anak ya stres lah itu, berantem terus, tiap hari nama anak sulungnya berubah jadi nama2 kebun binatang, dan ember aja minjem sama gw.
Makanya jumlah siswa yang masuk SD semakin berkurang tiap tahunnya.
Iya pernah ada sekolah negeri muridnya 1, krn sekolah negeri bs bertahan, kalau sekolah swasta bubarlah itu.
Kami susah boro boro mau nikah mikir sendiri aja susah apalagi, nafkahin anak dan istri weah
Jumlah mahasiswa baru lulus yg jd pengangguran jg meningkat tiap tahunnya, kemaren ada berita 10 jt gen z nganggur
Indonesia bertambah jumlah penduduk karena cina2 daratan pindah ke indonesia,, lihat aj di PIK2,,,
Sebagai masyarakat kita udh mikir yg realistis soal ekonomi & dampak ke alam krn itu emng problem yg nyata, soal tantangan ekonomi udh tanggung jawab pemerintah yg harus beradaptasi ngurusin masalah itu, bukan warganya yg disuruh ikut pusing jg.
Bener sih.
Umur saya 30 tahun 2 anak dan temen2 saya seumuran 2 anak dan sebagian 1 anak.
kita sama dan tidak ingin menambahnya lagi
30 an yang belum kawin juga banyak
ORANG INDONESIA SUDAH SEMAKIN PINTAR, BERFIKIR PANJANG , JANGAN NIRU GENERASI 50AN CARA BERFIKIR 11/12 SAMA HEWAN, PINTER BERANAK UJUNG2 DITELANTARKAN BERUJUNG JDI BEBAN NEGARA SAMPAH MASYARAKAT
Less people good for earth and future
Memang benar
betul
Tapi di India sepertinya tidak itu.
tapi ternyata bad for economy, karena jumlah pembayar pajak turun drastis. Dan di saat yang bersamaan kaum yang semakin lansia mereka membutuhkan duit pajak itu utk mensupport hidup mereka.
Pada akhirnya negara as we know it akan kesusahan memenuhi kewajibannya.
@@ilhamrj2599 emg agak sulit karena masing" ada negatifnya, tpi klo saya sih lebih baik ekonomi manusia hancur dripada bumi udh gk bisa di tinggalin manusia lagi dan akhirnya punah. overpoulasi manusia ini bener" bahaya bagi manusia sendiri selama kita masih gk tau gimana caranya merawat bumi agar masih bisa di tinggali.
Great, kita harus focus quality not Quantity
Lebih tepatnya alasan Ekonomi itu yg jadi logika
Bagi sebuah negara yang pemasukan terbesarnya dari memalak rakyatnya sendiri, ini adalah sebuah tragedi 😅
Wkwkwk pemerintah kita ketakutan jumlah manusia yang bisa dipalak berkurang wkwkwk
HAHAHAH
Biaya hidup semakin mahal, membuat kaum muda semakin malas membangun keluarga, bahkan yang sudah berkeluarga pun terus menunda2 punya anak. Anak2 muda sekarang udah melek jadi gk berlaku lagi yang namanya bnyk anak banyak rezeki.
Keep on child free for western....salute👌👍
Matinya populasi
Western should increase their birthrate, while Eastern should decrease their birthrate.
alasan kenapa Indonesia harus invest ke Afrika, mungkin angka tenaga kerja di masa depan afrika lebih banyak
Amin ya rabbal alamin
Mereka kebanyakan calon pemain bola bang genetik nya aja keliatan😂
Ditempat saya dr sekitar 60kk, 20kk diantaranya anaknya cuma 1 orang, dan punya cucu jga 1 orang, sedang lainnya paling cuma anaknya 2 orang, mkanya bukannya bertambah dr jaman dulu hingga skrang jumlah penduduknya malah menurun .
Banyak anaknya zaman sekarang pusing mikirin biaya hidupnya,, biaya pendidikan dan kesehatan di Indonesia mahal 😅😅😅😅
Lebih tepatnya gini bro, semakin banyak anak = semakin banyak Pengangguran 😂😂😂
@@manusiaaneh8082Saya setuju karena Indonesia bukan negara maju
sudah tidak perlu berfikir rencana pemerintah usia produktif atau apapun itu, asalkan kita memiliki hidup yang berkualitas dan baik, oke oke saja. tidak memiliki anak atau cukup 1 anak itu sudah oke, bahkan tidak menikah pun juga oke. sayangnya jika ini hanya dilakukan oleh kelas menengah keatas pemerintah akan punya PR besar karena merawat kelas kecil yang harus dirawat pemerintah.
Ya terserah, pejabat kan dibayar buat berpikir. Silahkan benahi lingkungan Indonesia yang kotor itu, korupsi, gratifikasi, jalanan anjlok, persaingan politik yang gak sehat, mental illness, loker dengan spesifikasi dewa, dsb. Ini bukan cuma buat pejabat, tapi buat orangtua lain di generasi sebelum Gen Z. Gen Z menilai tingkah laku kalian. Kami gak mau ikuti jejak kalian. Silahkan teruskan ambisi kalian, toh yang kena dampak dari residu keambisian kalian kalangan menengah dan bawah juga ujung2nya.
Jaman sekarang terutama di perkotaan antara harga rumah dengan UMR sudah tidak terkejar,orang nggak punya rumah mau rumah tangga musti mikir dulu berkali kali
Saya senang ini terjadi
Cukup 2 anak ..
Cukup 1 anak
@bobbyrobbyana3756ya itu yg kebobolan sedikit, tpi kebanyakan kan emang angka kelahiran menurun di data BPS nya.
Sama angka pernikahan juga, 2013 angka pernikahan sekitar 2,5 juta pasangan yg nikah.
Thn 2023 cuman 1,5 juta.
@bobbyrobbyana3756punya 9 anak rata2 itu thn 1980-2000an
Ayo perempuan indonesia program minimal 4 anak.
2 anak cukup, 2 istri bangkrut
India Bangladesh Rohingya, gas terus bikin anak 🗿
No limits
Sama saja sih dengan Pribumi indo, coba liat di pulau Madura, masih kecil kecil sudah dijodohin dan di nikahkan.
@@Great515 Madura lagi Madura lagi wkwkwk 😂
Kayaknya orang² Madura suka bikin heboh di Medsos pernah lihat berita nya )
Contoh nya dari maling besi, pagar orang dn maling baut jembatan 😂
Nigeria anak 8
Sotil bangladesh sama india lebih kecil angka kelahirannya drpd indonesia
Sodara jauh paman gw ada childfree, dia kaya banget gak punya anak, suami istri nya sekarang udah wafat, meninggalkan warisan bnyak, sekarang lg ribut besar ahli warisnya rebutan dari saudara si istri dan suami sampai mau bakar2an rumah
Sy pribadi dan istri sepakat untuk 1 anak. Krn setelah kami punya 1 anak. Kami sadar kalo sepertinya kami tdk sanggup membimbing 1 anak. Kami tdk ingin banyak anak tp kami gagal dalam membimbing. Bimbingan org tua sgt penting untuk perkembangan anak sampai dewasa. Termasuk memberi hidup yg layak. Dan pendidikan yg layak. Punya uanv pun belum tentu bs menjadi org tua bertanggunjawab dalam membimbing anak. Apalagi sy dan istri adalah pekerja. Tdk mgkn cm bs lahirin trus kasi org buat jaga dan mendidik.
Ihhhh... Gak papa menurun dikit... Stocknya masih overload ini....
Gimana mau nambah jumlah kelahiran, cari kerja sulit, harga rumah, pendidikan, biaya rumah sakit dan kebutuhan hidup bertambah mahal, negara tak bisa menyediakan lapangan pekerjaan. Harapan hidup sejahtera semakin tipis. Ditambah IMPOR WARGA CHINA DAN GELOMBANG IMIGRAN GELAP yg terus bergelombang-gelombang memaksa masuk Indonesia tanpa ijin dan menjadi BEBAN NEGARA. MENYUSAHKAN RAKYAT INDONESIA saja😢
KARENA ORDE BARU ZAMAN SOEHARTO CARI PEKERJAAN SERBA MUDAH, BIAYA HIDUP SERBA MURAH... MAKANYA NGGAK TAKUT MAU BIKIN ANAK SAMPAI 10 JUGA.... KALO SEKARANG? 😔😔
Apakah itu berarti jaman Suharto lebih sejahtera? Bisa dikatakan iya karena bapak saya kelahiran 1973, dia bilang, kalo dijaman Suharto pertanian itu bener bener dijaga, gak akan sampai penduduk kekurangan makanan
Nah beda sama jamannya Jokowi😂😂😂😂
Dikampung saya skrg anaknya cuman 1 pasang gak kayak dulu. Ada yg sampai 9 anak. Skrg banyak 2 ada. Karna apa apa skrg mahal. Sklh mahal. Biaya hidup mahal. BPJS mahal
Punya anak itu mahal.
Punya satu anak saja mahal apalagi lebih dari 2 anak
Ya makannya jaga hawa nafsu terhadap cewek/cowok.
Malas punya anak
Lebih tepatnya gaya hidup Lo yg mahal BKN anak 😂😂😂Ciba lu kgk ngerokok demi bisa beli beras,coba lu kgk belih pulsa hp selain untuk bisnis dll ,coba lu kgk jajan sembarangan demi anak loe,soal masalah gizi ayam dan sayur skrg murah2 pakaian seragam dll terjangkau KLO utk gaji loe,coba turunin target hidup loe dari Hedon ke kesederhanaan 😂😂😂gue anak 3 bisa kok menghidupi wli cmn gaji 90 rebu perhari,80 di bikin kebutuhan sehari hari yg 10 di tabung ,
@@IwanPrasetya-l2b Gue dan suami gak merokok. Gue engineer, laki gue middle level managerial. Tetep bagi gu punya anak itu mahal. Lahiran c-section VIP udah berapa? Hire pospartum nanny buat gue, nanny buat anak. Satu vaksin aja udah sekian juta. Makanan bergizi jelas mahal. Lu makan cuma ayam. Gue kudu ada daging, ikan, cheese aneka rupa. Belum lagi kursus untuk pengembangan minat bakat anak. Belum lagi private school yang bagus. Belum lagi kuliah itb/ui itu UKT mahal.
Gue sih gak mau ngasih hidup sederhana ke anak.
Menurut gue sih.. Karna USIA ORANG MENIKAH.
Mulai banyak yg MENUNDA NIKAH.
Itu ngaruh ke kesuburan dan jumlah anak yg akan dilahirkan.
pada akhirnya memang sumber daya dan kesempatan akan ada limit nya, populasi terlalu banyak menciptakan kesulitan bagi manusia itu sendiri. dengan menurunnya populasi manusia semua akan terkendali dengan baik. jadi ingat film avenger thanos yg mau memusnahkan setengah populasi agar terjadi keseimbangan
Baguslah Klo Begitu Setidaknya Mengurangi Manusia Yg Tdk Berguna..Jgn Smakan Pemikiran Dlu Dgn Sekarang Yg Semakin Modern
dan orang tua generasi jaman dulu ada yang bilang : pakde umur 25 dulu udah nikah punya 4 anak, itu di tahun 1980 an. sekarang usia 18-25 aja banyak yang nganggur yang kaya raya karena pekerjaanya hanya 10% yang nikah dan punya anak hanya 10%, yang nikah by accident 2%, sisanya masih cari kerja atau kerja dan belom ada kepikiran untuk nikah dan bahkan kepikiran untuk childfree, kalau saya sekarang umur 24 freshgraduate dan menganggur sulit sekali mencari pekerjaan 😂
Hidup sendiri aja susah apalagi punya anak jadi tambah susah 🤭😁
Saya selalu berpikir dan bertanya angka kelahiran menurun tapi jumlah penduduk terus bertambah sebagai contoh di indonesi jumlah penduduk di tahun ini terus naik dari 273 ,275 ,lalu 278 dan sekarang saya sharcing lagi kaget lah katanya penduduk indonesia Sudah 282 juta .saya selalu iseng cari jumlah penduduk dari 2023 sampai sekarang kok cepet banget pertambahan penduduk nya padahal sekarang angka pernikahaj menurun ,dan saya termasuk untuk tidak menikah dulu duh bayang bayangnya menakutkan.
Lansia susah koid 😂
@@yogasetiaone wah benarkah ..panjang panjang umur sekali mereka
Child and marriage free adalah cara menikmati hdup diera skarang
Angka kelahiran banyak disuruh 2 anak saja, giliran angka kelahiran menurun dibilang kurang baik juga...
Cukup 1 atau 2 anak saja...yang terpenting di usahakan semaksimal mungkin dalam kualitas..
Justru ini kabar baik bagi keseimbangan alam, bayangkan kalau banyak populasi makin chaos bumi ini
Indonesia (c)emas.
At the end of the day working class will be replaced by robot anyway, so earth doesn’t really need more of us
corporate can make robot but cant make robot buy stuff. corporate and government need people to buy stuff.
Satu dekade ini sih yang paling guncang. Entahlah, saya juga bingung segala hal mau dibawah kemana. Boro-boro punya anak-istri, bisa sembuh dari trauma saja saya sulit banget.
"Thanos was right.."
hehe
About what by the way?
no Thanos was wrong, setidaknya bagi para ekonomis. Menghapus setengah populasi, artinya menghapus setengah pembayar pajak...
Karena hanya gara2 setengah pembayar pajak menghilang, bukan berarti outstanding hutang negara juga hilang setengah?? yang ada tuh utang bakal diwariskan ke the other halves yang survived 😂.
So sorry not sorry 😂
@@ilhamrj2599 bro.. sumber daya alam kian menyusut bro.. belum lagi banyak gagal panen gara-gara la nina, el nino, heatwave, dan ini dan itu.., terlalu banyak perut.. tapi terlalu sedikit makanan.. alih-alih ekonomi bertahan.. dalam keadaan seperti itu malah menimbulkan kekacauan.. so.. dengan mengorbankan kebutuhan biologis kita dengan tidak menikah.. ☠️ setidaknya Bumi masih bisa ditinggali
"The hardest choices, requires the strongest wills.." 🗿
Hai bang ada apa ya panggil saya 😂
02:57 bisa dengan tenaga kerja dari negara lain
siapa yang mau punya anak dijaman skrg? permerintah mau support apa buat keluarga baru?
Sy sudah menduda selama 10 tahun dan sekarang semakin ngga kepikiran ingin kawin lagi karena di era sekarang keadaan sudah terbalik oleh kebijakan rezim .tp kalo kebijakan itu di kembalikan seperti sebelum 10 tahun yang lalu pasti masyarakat banyak yang ingin kawin .
Bayi yg lahir zaman sekarang nantinya sesudah dewasa kelak akan kesulitan mencari pekerjaan karena semua pekerjaan akan di gantikan Ai atau robot
Setuju
terus kalo ban pecah apa AI mau nambalin??
@@lecetneymar7627 bro kau memprihatinkan
@@lecetneymar7627ai udah bisa buat anti pecah di masa depan
@@lecetneymar7627 Orang benerin cvt motor sendiri juga dah banyak sekarang. Apalagi ini cuma tambal ban.
generasi milenial ini rata2 punya anak 2 ampe 3 udah mentok.aku aja satu.. mau nambah lagi memikirkan biaya hidup nya nanti.pendidikan dll nya
Jangan nambah kalau kamu belum punya duit minimal 1M
Balance yg penting
Karena serba mahal,kebutuhan hidup tinggi,belum biaya dll ,lebih baik 1 atau 2 anak az,liat jepang,disana orang g mau nikah g mau punya anak,karena biaya hidup tinggi,kebutuhan hidup tinggi pada g mau punya anak,banyak rumah rumah terbengkalai karena tak ada penerusnya
Manusia selalu ngeklaim kepentingan dng urusan dunia yg bakal ditinggalkan
Kalau semua manusia berasumsi ekonomi
Satu satunya alasan punya anak adalah untuk mewarisi usaha,tanah dan segala aset yang diturunkan oleh pendahuluku,ya kali harta warisan yang banyak ini berakhir di dinas sosial kalau ga ada anak 😅
Kan katanya kedepannya pake robot dan AI, mestinya nggak ada isu kekurangan tenaga kerja
Sebenarnya ga ada isu, tapi mindset masih stuck sebagai buruh pabrik dan pekerjaan kasar lainnya
tapi robot sama ai bakal belanja,beli rumah,punya anak,beli mobil. makanya yg paling takut depopulasi itu pemerintah dan pengusaha😅😅
Gampang dibodohi ttg isu ai lol
Akan jadi masalah, karena orang" india, bangladesh dkk ngegas terus. Mereka akan menenuhi Indonesia cepat atau lambat
Universe 25...similar
Aku pilih "anak buah" saja.
Anak buah klo dinafkahi bisa bantu garap proyek, begitu proyek selesai langsung balik modal.
Klo menafkahi anak balita, dana yg dipakai buat beli susu & pampers, entah balik modalnya kapan.
Haha kapitalis sekali. But its ok
Gaya hidup modern tidak mendukung kelahiran anak manusia..Fix
Bener bre, segalanya canggih, emang gak cocok untuk kelahiran anak, belum juga masalah biaya dan pekerjaan
Ini sudah natural, sudah grand design oleh yang menciptakan alam semesta
Cukup, Indonesia udah overpopulation. Daripada nambah beban negara & belum tentu jadi high quality SDM
Susah nya bertahan hidup di indonesia 8 tahun dari lulus kuliah sampe sekarang belum kerja dan berakhir ngojol.
0 anak cukup,
Yahaahahaha, childfree is the best
Cari kerja susah
Dpt jg gk stabil
Menghidupi diri sendiri mandiri saja sudah menjadi cita cita agar tidak memberatkan orang tua
Masih di suruh pikirkan buat anak?
Tidak. Jawabnya tidak, ses simpel itu karena ekonomi sangat hancur
Semua ada penyebabnya termasuk lapangan pekerjaan
Dan korup😂
Rata rata sudah berfikir bahwa berkluarga di indonesia takut susah dan sengsara itu yg di terapkan oleh wanitanya
Karena laki-laki sendiri jg ga siap sbg suami siaga dan merawat anak jg hanya dibebankan ke wanita padahal bikin anak nya bareng hoho
Sama2 ga siap intinya. Bener sih.
Child free 🫶
BAGUS LAH
Ya maklum aja tingkat kelahiran menurun, orang-orang berfikir buat apa nikah & punya anak di tengah-tengah ekonomi & lapangan kerja yg semakin lesu & menurun? Ditambah keuntungan yg didapat setelah menikah sudah tidak make sense untuk kebanyakan orang saat ini. Lebih baik memenuhi nafkah tuk kebutuhan sendiri & orang tua sendiri, daripada menambah beban menafkahi anak orang lain yg dinikahi.
Bergandengan tangan bersama sama menuju kepunahan masal, kembalikan bumi 100% kepada alam ❤
?????
Intinya 2 anak cukup. Pemerintah aja nyediakan rumah murah 2 kamar kok. Berarti target rumah murah itu maksimal 2 anak.
Nice informasi.
Sedangkan kebutuhan intu hidup makin lama makin mahal tergerus piciknya kenaikan dollar AS.... Makin lama kesenjangan antara si kaya dan si miskin semakin tinggi....gitu loh bosss
Alhamdulillah trunn, dripda kualitas sdmnya tmbah ancur
Selama patriaki diindo masih tinggi cewek cewek bakal takut nikah.. Dan selama pekerjaan masih kontrak dan ga pasti laki laki memilih enggan menikah karna jadi punya beban ganda
Justru banyak cewe yang ngebet nikah kawin, tanyak laki mana yang siap nikah nafkah bentuk patriarki
Semakin berkurang jumlah manusia semakin baik untuk ekosistem bumi🙃🙃
1 x umr jomblo dulu
2 x umr nikah
3 x umr 1 anak.
4 x umr 2 anak
5 x umr 3 anak
Vasektomi paksa untuk pecandu narkoba, begal dkk .
Tukang parkir jangan berkembang biak
Lebih baik hidup berdua dengan pasangan.
Mending rakit pc
Tanpa ngerasain cr0t di dalem?
@@beyourself1306 rasanya gimana bree.. bagi pengalaman lah.. bedanya gimana..
Tingkat kesuburan yang menurun. Saya sudah 8 tahun menikah istri saya baru hamil. Banyak diluar sana pejuang garis 2
Bener juga sih. Paling nggak saya kenal 5 orang di kantor yang nggak punya anak karena masalah kesuburan atau masalah kesehatan.
Baguslah ini, mending penduduk dikit tapi berkualitas daripada banyak malah jadi beban Negara, toh juga nggak guna banyak banyak anak, malah anaknya jadi menderita yg diwariskan orang tuanya, lagian banyak anak di Indo yg jadi penerus kriminal dan beban buat negara ajaa
Saya sebagai generasi di era 90han hidup di perkotaan dan susahnya ekonomi sekrng membuat saya sendiri menambah anak... takut gak bisa ngurusin.. jdi merasa 1 anak sesuai kemapuan aj..
Gimana gak krisis populasi laki-laki gak ada yang hamil
akhirnya orang indonesia sudah muak dengan kehudupan yg gitu2an, dan dengan meningkatnya biaya menjadikan generasi yg malas punya anak, tidak mencengangkan sih, dan kedepannya akan makin rendah di beberapa tempat