Qadha : keputusan Allah Qadhar : kapasitas dari keputusan itu Qadha : laparnya manusia, hewan (keputusan Allah) dan qadha itu diikuti kepada Qadhar. Qadhar : kalau makan itu kita diberikan kapasitas (kenyang) untuk berhenti makan.
Kita seharusnya selalu bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT, sebab percaya bahwa takdir Allah merupakan ketetapan yang terbaik bagi seluruh makhluk-Nya
dakwah beda2 mas gak harus sama, itu namanya metode dakwah ada porsinya masing2. yg guyon yg jln2 kaki datengin ke rumah2, dakwah yg sambil nongkrong. gak salah. tinggal kita mau milih yg cocok, seling2 juga gpp.
Alhamdulillah, terimakasih banyak ustadz atas penjelasannya. Semoga ustadz di beri kesehatan. Memang kehidupan kita ini sudah di atur oleh ALLAH SWT,. Maka dari itu kita harus banyaj bersyukur atas apapun yang telah di berikan oleh-NYA
Qadha: keputusan allah yang sudah ditetapkan pada zaman azali contoh:kehidupan yang ada dibumi Qadhar: ketetapan allah yang sedang terjadi contoh: kematian,hancurnya alam semesta ini.. Seperti inikah ustadz?
Virus maupun penyakit tdk berhubungan dg maut, tetapi dlm hidup,kita hrs berikhtiar utk sehat. Krn dgn sehat kita bs beribadah & beraktivitas dgn lebih baik.
Penjelasan tentang Qada' dan Qadar oleh Ustadz Khalid sama persis dengan saya berhalaqah dengan kitab Hizbut Tahrir dalam Kitab Nizamul Islam. Tapi, kenapa Hizbut Tahrir difitnah kerana tidak beriman kepada Qada' dan Qadar?
Saya rangkum, 1+1=2 =2 itu Qada', 1+1 itu Qadar Contoh : Qada' nya laper, Qadar nya antara puasa atau sakit gabisa makan Pertanyaan nya, masuk Surga dan Neraka itu Qada' apa Qadar?
Prasangkane kita bisa memilih, pdhl Kl dikaji g ada satupun mahluk yg bisa memilih, smua sudah ditentukan n ditetapkan.. Termasuk jodoh. contoh, KL jodoh bisa memilih sya akan memilih jodoh sya Ariel Tatum.. tp ternyata sya g bisa berjodoh dgn dia, krna jodoh sya udh ditetapkan bukan dia orngnya.. hehehe Mending jgn dibahas deh, ini ilmu tingkat akhir, sesuai urutan nya.. orng2 sprti ini biasanya udh g akan terlihat..
Bwahahaa 😂 Ariel Tatum.. Jadi gni, Apa itu pilihan? Syarat sesuatu bisa disebut pilihan itu apa? Kita punya pilihan, disaat kita dihadapkan langsung dgn pilihan itu. Atau dgn kata lain kita pnya kuasa untuk memilih setiap pilihan" itu ntah itu pilihan yg benar atau salah. Contoh 1 : saat ujian pilihan ganda, kita bebas pilih mau A B C D ya trserah, krna emg soal pilihan ganda yg dikasih ke kita. Jadi itu hak kita untuk milih ntah itu benar atau salah. Yg jelas kita gk bisa n gk punya hak untuk menjawab dengan essai, krna sejak awal kan ujian ny pilihan ganda bukan pertanyaan essai. Contoh 2: mau beli baju, trus uang kita 100rb. Ada bnyak pilihan baju yg bisa dibeli, itu hak kita mau pilih yg manapun slama masih cukup tuh uang 100rb. Nah, itu lah pilihan kita. Krna memang kita pny kuasa untuk stiap pilihan baju" itu. Tapi ingat, harus 100rb ke bawah. Lah ini ada baju harga 500rb, trus uang cuma 100rb. Tp tetap ngotot mau pilih itu, ya jelas ngaco ente 😂 Itu udah bukan pilihan, tp ngarep. Sama kaya perumpamaan ente td mau nikahin Ariel Tatum.
@@adoadobae kl sprti itu si bukan pilihan namanya om.. ttp pd hakikat nya manusia hanya bisa merasa kenyataan mah ora bisa milih.. nafsu nya sja yg besar.. Knp cm dikasih 100rb bukan 1jt, y krna emng sudah ditentukan kl rejekinya hnya segitu, Bahkan sampe urusan surga n neraka pun sudah ditentukan.. "Dan kamu tidak dapat menghendaki (menempuh jalan itu) kecuali apabila dikehendaki Allah, Rabb semesta alam.” (QS. At-Takwir: 29) Imam Al-Muzani rahimahullah berkata, ثُمَّ خَلَقَ لِلْجَنَّةِ مِنْ ذُرِّيَّتِهِ أَهْلاً فَهُمْ بِأَعْمَالِهَا بِمَشِيْئَتِهِ عَامِلُوْنَ وَبِقُدْرَتِهِ وَبِإِرَادَتِهِ يَنْفُذُوْنَ “Kemudian Allah menciptakaan penghuni surga dari keturunan Adam. Orang-orang tersebut adalah para pelaku amalan-amalan mereka sesuai kehendak-Nya. Mereka melaksanakan sesuai dengan kekuasaan dan kehendak-Nya.” Yang Menjadi Penduduk Surga Sudah Ditetapkan Allah telah menciptakan (menetapkan) dari keturunan Adam, siapakah yang menjadi penduduk surga. Dari Muslim bin Yasar Al-Juhani, ‘Umar bin Al-Khaththab pernah ditanya mengenai ayat, وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِنْ بَنِي آدَمَ مِنْ ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلَىٰ أَنْفُسِهِمْ أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْۖ قَالُوا بَلَىٰۛشَهِدْنَاۛأَنْ تَقُولُوا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ هَٰذَا غَافِلِينَ “Dan (ingatlah), ketika Rabbmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): ‘Bukankah Aku ini Rabbmu?’ Mereka menjawab: ‘Betul (Engkau Rabb kami), kami menjadi saksi.’ (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: “Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Allah).” (QS. Al-A’raf: 172). ‘Umar bin Al-Khaththab berkata bahwa ia pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya mengenai ayat tersebut, beliau menjawab, إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ خَلَقَ آدَمَ، ثُمَّ مَسَحَ ظَهْرَهُ بِيَمِينِهِ، فَاسْتَخْرَجَ مِنْهُ ذُرِّيَّةً، فَقَالَ: خَلَقْتُ هَؤُلَاءِ لِلْجَنَّةِ وَبِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ يَعْمَلُونَ، ثُمَّ مَسَحَ ظَهْرَهُ فَاسْتَخْرَجَ مِنْهُ ذُرِّيَّةً، فَقَالَ خَلَقْتُ هَؤُلَاءِ لِلنَّارِ، وَبِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ يَعْمَلُونَ، فَقَالَ رَجُلٌ: يَا رَسُولَ اللَّهِ فَفِيمَ الْعَمَلُ؟ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ: إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ إِذَا خَلَقَ الْعَبْدَ لِلْجَنَّةِ اسْتَعْمَلَهُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ حَتَّى يَمُوتَ عَلَى عَمَلٍ مِنْ أَعْمَالِ أَهْلِ الْجَنَّةِ، فَيُدْخِلَهُ بِهِ الْجَنَّةَ، وَإِذَا خَلَقَ الْعَبْدَ لِلنَّارِ اسْتَعْمَلَهُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ حَتَّى يَمُوتَ عَلَى عَمَلٍ مِنْ أَعْمَالِ أَهْلِ النَّارِ، فَيُدْخِلَهُ بِهِ النَّارَ” “Sesungguhnya Allah ‘azza wa jalla menciptakan Adam, lalu Dia mengusap punggungnya dengan tangan kanan-Nya, dan mengeluarkan darinya sejumlah keturunannya. Allah berfirman, ‘Aku telah menciptakan mereka untuk dimasukkan ke dalam surga dengan amalan penduduk surga, dan mereka pun mengamalkannya.’ Kemudian Allah mengusap punggungnya lagi, lalu mengeluarkan darinya sejumlah keturunannya, dan Allah berfirman, ‘Aku telah menciptakan mereka untuk neraka dengan amalan penduduk neraka, dan mereka pun mengamalkannya.’ Ada seorang laki-laki bertanya, ‘Wahai Rasulullah, lantas apa gunanya beramal?’ Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, ‘Sesungguhnya Allah ‘azza wa jalla apabila menciptakan seorang hamba untuk surga, maka Allah menjadikannya beramal dengan amalan penduduk surga, hingga ia mati dalam keadaan beramal dengan amalan-amalan penduduk surga, lalu ia dimasukkan ke dalam surga dengan amalan tersebut. Dan apabila Allah menciptakan seorang hamba untuk neraka, maka Allah menjadikannya beramal dengan amalan penduduk neraka, hingga ia mati dalam keadaan mengamalkan amalan penduduk neraka, lalu ia dimasukkan ke dalam neraka dengan amalan tersebut.’” (HR. Abu Daud, no. 4703 dan Ahmad, 1:158. Syaikh Al-Albani dalam Shahih Abu Daud mengatakan bahwa hadits ini shahih.
@@ahmadmardani324berarti dengan demikian memang kita diciptakan untuk melakukan dosa dan kebaikan, apapun dosa yang kita lakukan smua memang allah yang atur seperti itu dong? Seperti pemahaman jabariah yang meyakini smua tidak ada campur tangan manusia tp kehendak allah termasuk dosa, lalu kenapa ada ayat yang mengatakan jika kita ga boleh berhujah bahwa dosa kita itu karna allah yg atur demikian, sedangkan hadist terakhir mengatakan allah mengusap punggung nabi adam lalu mengeluarkan mereka yg akan masuk neraka, brarti apapun yg mereka lakukan memang allah atur demikian untuk masuk neraka
Bagaimana jika konteksnya buruk? Semisal dia membunuh, itukan ada campur tangan kita (takdir ikhtiar), jadi Allah membiarkan dia membunuh? Mohon Dijawab 🙏🏻
Allah udah tau dia(orang) bakal bunuh tapi allah memberi pilihan(takdir ikhtiar) mau bunuh atau engga? Kalo dia(orang)pilih bunuh bukannya itu pilihan dia? Bukan berarti allah membiarkan orang itu membunuh
maaf klo ucapanku agak kasar ... jadi di perumpamaan kaya sebuah quis yang sudah di naskahin(setingan) di mana pembawa acara quisnya udh tau semua jawaban , hadianya dan jawaban yg akan di pilih (karena di tau naskahnya) . lalu peserta quis yg sudah di kasi naskah di suruh untu memilih jawabn yg ada dari A dan B , tapi walupun di naskah udah di suruh untuk pilih A tapi si peserta bebas untuk tidak mengikuti naskah juga. jadi ketika peserta pilih A si pembawa quis sudah tau ataupun sebaliknya ketika peserta pilih B . apakah perumpamaannya kaya gini ..? maaf bang klo ad ucapan yg kurang enak 👋
Apakah ikhtiarnya manusia jg sebenernya sudah tertulis dilahul mahfudz bahwa dia akan berikhtiar seperti itu,dan apakah saya berkomentar seperti ini jg memang sudah tertulis di lahul mahfudz?
Agak bingung kenapa ya kalo takdir mutlak itu contohnya anak yg tidak bisa memilih ayah atau ibunya krn sudah ditetapkan tpi takdir ikhtiyar contohnya jodoh yg masih bisa dipilih Bukannya itu bertentangan, krn kalo anak sudah ditetapkan siapa ayah ibunya, pasti pasangan dari ayah atau ibunya juga sudah ditetapkan oleh Allah Mgkn ada yg bisa bantu jawab🙏🏼
sepemahaman sy ikhtiar itu jalan yang ditempuh menuju takdir mutlak kita. jodoh itu takdir mutlak, ikhtiar memilih jodoh jalannya, sejauh apapun kita menghindar apabila sudah ditakdirkan jodohnya pasti dipertemukan. kadang kita terlalu merasa "sok tahu" itu adalah takdir / bukan takdir kita semoga membantu 🙏
maaf boleh nanya , apakah perumpamannya kayak gini ... jadi di perumpamaan kaya sebuah quis yang sudah di naskahin(setingan) di mana pembawa acara quisnya udh tau semua jawaban , hadianya dan jawaban yg akan di pilih (karena di tau naskahnya) . lalu peserta quis yg sudah di kasi naskah di suruh untu memilih jawabn yg ada dari A dan B , tapi walupun di naskah udah di suruh untuk pilih A tapi si peserta bebas untuk tidak mengikuti naskah juga. jadi ketika peserta pilih A si pembawa quis sudah tau ataupun sebaliknya ketika peserta pilih B . apakah perumpamaannya kaya gini ..? maaf bang klo ad ucapan yg kurang enak 👋 please tolong jawab saudaraku 😊
Pembawa acara sdh tau jawabannya, peserta acara akan pilih A/B misalnya. Tp peserta blm tau sblmnya karena blm di jawab dan dia bebas utk menjawab A/B gak di paksa... Baru tau salah/benar jawabannya setelah peserta jawab..
Sy mencntaix ustd dn sy ingn memlihx sbgai pendmping hidp sy tpi sy tidk ingn menykti siappun trutma istrix biarlh cinta in sy simpn dlm hti sy sj ustd.
Brian Pramudita Untuk lebih memahami, baiknya dirincikan dalam rukun² dalam iman thd takdir: al-‘Ilmu (Ilmu) al-Kitaabah (Penulisan) al-Iraadah dan Al Masyii-ah (Keinginan dan Kehendak) al-Khalq (Penciptaan) Silakan baca muslimah.or.id/756-iman-kepada-takdir-baik-dan-takdir-buruk.html
QADA' (KETENTUAN ALLAH) = TERJADI BERDASARKAN IKHTIAR SEOANG MAKHLUK, JADI KITA BERUSAHA DLU SETELAH ITU ALLAH TETAPKAN, (seperti jodoh, Kita boleh memilih siapa yg mau Kita nikahi, yg kulit putih atau coklat, yg baik atau buruk, yg cantik atau sedang, yg suku APA). MESKIPUN SMUA ITU SDAH TERTULIS DALAM LAUHUL MAHFUDZ (KITAB YANG NYATA). Jdi Ada pilihan Dan dsitu Kita disuruh berfkir menggunakan akal, Sama sperti misal kita GA Ada UANG nih untuk makan, disitu Kita bza MEMILIH Mau Cari kerja untuk bza beli mkan atau mencuri, bgitu jga Pas Adzan berkumandang Kita Ada plihan lgi Mau lngsung ke MASJID atau nunda, atau bahkan abaikan, JADI SETELAH KITA MEMILIH BARU KEMUDIAN ALLAH MENETETAPKAN PAHALA baik atau buruk. QADAR (KETETAPAN ALLAH) = ALLAH YG TETAPKAN DAN TAK AKAN BERUBAH SAMPAI KAPAN PUN, DARI LAHIR HINGGA WAFAT. (seperti saat Kita lahir ke dunia Kita GA bza milih keluar dari perut siapa, orang info atau orng cina, suku BUGIS atau jawa, rambut keriting atau lurus, kondisi normal atau cacat, sampai ajal, Allah sdah tetapkan kapan Akan wafat). Itu smua ALLAH yg TETAPKAN kita TDK bisa memilih.
@@adhymuliadi1597 lha kalau gitu kasian orang yang terlahir dengan kondisi fisik jelek donk Dia gak akan bahagia selama hidupnya Karena fisik itu gak bisa di ubah
Takdir ikhtiar pun kembali juga kepada takdir mutlak....takdir azali itu xkan pernah berubah...
penjelasan ustadz mudah di pahami, semoga allah memudhkn ustadz untk mndptkn ilmu yg lbih bnyk lgi
Trvudn
semoga alloh swt sllu menjagamu ustadz khalid basalamah
Aaminnn...
Aamiiinn
Amin
Aamiiin
selama hidup br sekarang sya merasa paham dgn dua hal ini.
mksih,ustad
Januar Shanty sama, selama sekolah dr SD smpe S1 blm.bgtu phm. Skrg bru phm
Ma'af saudaraku intinya tidak ada hal/sesuatu sekecil apa pun tanpa campur tangan ALLOH.
udah titik
Qadha : keputusan Allah
Qadhar : kapasitas dari keputusan itu
Qadha : laparnya manusia, hewan (keputusan Allah) dan qadha itu diikuti kepada Qadhar.
Qadhar : kalau makan itu kita diberikan kapasitas (kenyang) untuk berhenti makan.
@Al Eksan hati-hati, jangn terlalu banyak menggunakan akal logika untuk memahami qadha n qadhar.
Sakit itu takdir ikhtiar apa takdir mutlak🙏🏻🙏🏻🙏🏻
@@29alddo mutlak
Subhanallah sangat gamblang sekali di mengertii Sukron Ya Ustad semogga slmt dunia AQirat Amin
Alhamdulillah pembahasannya mudah dimengerti. izin save untuk pembuatan video pembelajaran
Alhamdulillah, terimakasih Ustadz,
Masya Allah Tabarakallah,terbaik penjelasan Dr Khalid Basalamah.
salam, ustaz ini memberi penerangan yang jelas, dan mudah di fahami , terima kasih
Terima kasih ustaz... pencerahan yang mudah difahami, semoga Allah SWT merahmati dan memberkati ustar dan keluarga..amin
MasyaAllah jadi paham
Masyaallah ini mudah di pahami,jelas dan lugas
Kita seharusnya selalu bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT, sebab percaya bahwa takdir Allah merupakan ketetapan yang terbaik bagi seluruh makhluk-Nya
Matur nuwun, ustadz
suka dengan bahasan dan cara penyampaian nya, saya putar berulang.
supaya meresap ke hati sanubari
Maasya Allah.. pass banget Udztad. mksh.. semoga brmanfaat. insya Allah..
Nyimak Ustadz.. Sy NU .. Tetap love Ustadz
Slalu suka ceramah2 ustadz khalid
Daripada dengar ceramah2 "kyai"yg hanya sampaikan lelucon gurauan
dakwah beda2 mas gak harus sama, itu namanya metode dakwah ada porsinya masing2.
yg guyon yg jln2 kaki datengin ke rumah2, dakwah yg sambil nongkrong. gak salah. tinggal kita mau milih yg cocok, seling2 juga gpp.
Terimakasih banget ustadz semoga allah meridhoi mu dan memasukan mu kedalam surganya allah swt
Bagus sekali penjelasan ust satu ini
Terima kasih ustad penjelasanya mudah di mengerti 🙏
Semoga kita semua mendapat syawafat dsri ALLAH🙏
Semoga Allah menerima amal ibadah dan memaafkan segala kesalahan ustadz🙏
This Ustat make me clear his speech.. from Malaysia 😊
Yeah, he's my favorite ustadz
barakallahu fikum ya ustadz
jodoh mutlak atau ikhtiar/pilihan
Maksih .. Mudah dipahami..
Alhamdulillah akhirnya paham
Alhamdulillah ana paham ustadz
Barakallah ustd
Jelas rinci dan lengkap...👍👍👍
Alhamdulillah..JazakAllahu khayr Ust. Penerangan yg sgt baik.
Alhamdulillah
makasih Pak Ustadz, semoga sehat selalu dan dapat memberi ilmu yang banyak
الحمد الله
الله اكبر
Penjelasannya mudah dipahami terimakasi
Baguss bangett penjelasannya mudah dipahami.. ❤Daripada ust.abdul somad. Sehat selalu tadd
😅 knp harus ada embel2 uas
Ceramah penjelasanya mudah di pahami terima kasih pa ustand 🙏
Subhanallah...sangat detail penjelasan ustad..jazakallah ustad
Alhamdulillah, terimakasih banyak ustadz atas penjelasannya. Semoga ustadz di beri kesehatan.
Memang kehidupan kita ini sudah di atur oleh ALLAH SWT,. Maka dari itu kita harus banyaj bersyukur atas apapun yang telah di berikan oleh-NYA
Alhamdulillah ustad ats penjelasannya, smoga ustad di beri kesehatan selalu. AMIN
alhamdulillah
آمين يارب العالمين
Alhamdulillah mudah dimengerti
Qadha: keputusan allah yang sudah ditetapkan pada zaman azali contoh:kehidupan yang ada dibumi
Qadhar: ketetapan allah yang sedang terjadi contoh: kematian,hancurnya alam semesta ini..
Seperti inikah ustadz?
Inilah ustad yg jelas sejelas jelasnya mengenai kodo kodar, ustad yg lain mutar mutar Ndak jelas
Saya harap aswaja dan salafy tidak ribut bersatu menuju manhaj
Masuk Akal
Qada keharusan yg tidak tertunda....... Yaitu iman nafas makan
Sakit itu takdir mutlak apa takdir ikhtiar 🙏🏻🙏🏻🙏🏻
Ikhtiar
Sy belum faham masalah takdir ini, semoga Allah memberikan KPD saya hidayah
Jazakallahu khoiron
Kalau kematiam takdir mutlak atau ihtiar pa Ustad, khususnya dalam menghadapi Pandemi Covid19 ,?
tadi ada dijelasin kalau msalah ajal/kematian itu termasuk takdir mutlak bro
Virus maupun penyakit tdk berhubungan dg maut, tetapi dlm hidup,kita hrs berikhtiar utk sehat. Krn dgn sehat kita bs beribadah & beraktivitas dgn lebih baik.
@@adoadobae so ajal secara bunuh diri pun kira takdir mutlak kan kan kan
Sangat berbobot
Penjelasan tentang Qada' dan Qadar oleh Ustadz Khalid sama persis dengan saya berhalaqah dengan kitab Hizbut Tahrir dalam Kitab Nizamul Islam. Tapi, kenapa Hizbut Tahrir difitnah kerana tidak beriman kepada Qada' dan Qadar?
Bener gan disitu penjelasannya lebih lengkap
Saya rangkum,
1+1=2
=2 itu Qada', 1+1 itu Qadar
Contoh : Qada' nya laper, Qadar nya antara puasa atau sakit gabisa makan
Pertanyaan nya, masuk Surga dan Neraka itu Qada' apa Qadar?
Prasangkane kita bisa memilih, pdhl Kl dikaji g ada satupun mahluk yg bisa memilih, smua sudah ditentukan n ditetapkan..
Termasuk jodoh. contoh, KL jodoh bisa memilih sya akan memilih jodoh sya Ariel Tatum.. tp ternyata sya g bisa berjodoh dgn dia, krna jodoh sya udh ditetapkan bukan dia orngnya.. hehehe
Mending jgn dibahas deh, ini ilmu tingkat akhir, sesuai urutan nya.. orng2 sprti ini biasanya udh g akan terlihat..
Ahmad Mardani
Maksudnya tuh Memilih atau berikhtiar/ berusaha, tapi pada hakikatnya Allah yang nentuin hasilnya.
Bwahahaa 😂
Ariel Tatum..
Jadi gni,
Apa itu pilihan?
Syarat sesuatu bisa disebut pilihan itu apa?
Kita punya pilihan, disaat kita dihadapkan langsung dgn pilihan itu. Atau dgn kata lain kita pnya kuasa untuk memilih setiap pilihan" itu ntah itu pilihan yg benar atau salah.
Contoh 1 : saat ujian pilihan ganda, kita bebas pilih mau A B C D ya trserah, krna emg soal pilihan ganda yg dikasih ke kita. Jadi itu hak kita untuk milih ntah itu benar atau salah.
Yg jelas kita gk bisa n gk punya hak untuk menjawab dengan essai, krna sejak awal kan ujian ny pilihan ganda bukan pertanyaan essai.
Contoh 2: mau beli baju, trus uang kita 100rb.
Ada bnyak pilihan baju yg bisa dibeli, itu hak kita mau pilih yg manapun slama masih cukup tuh uang 100rb. Nah, itu lah pilihan kita. Krna memang kita pny kuasa untuk stiap pilihan baju" itu.
Tapi ingat, harus 100rb ke bawah.
Lah ini ada baju harga 500rb, trus uang cuma 100rb. Tp tetap ngotot mau pilih itu, ya jelas ngaco ente 😂
Itu udah bukan pilihan, tp ngarep.
Sama kaya perumpamaan ente td mau nikahin Ariel Tatum.
Ma'af saudaraku semua perkara dialam semesta ini meskipun sekecil apapun ada campur tangan ALLOH di situ.
udah titik
@@adoadobae kl sprti itu si bukan pilihan namanya om.. ttp pd hakikat nya manusia hanya bisa merasa kenyataan mah ora bisa milih.. nafsu nya sja yg besar..
Knp cm dikasih 100rb bukan 1jt, y krna emng sudah ditentukan kl rejekinya hnya segitu,
Bahkan sampe urusan surga n neraka pun sudah ditentukan..
"Dan kamu tidak dapat menghendaki (menempuh jalan itu) kecuali apabila dikehendaki Allah, Rabb semesta alam.” (QS. At-Takwir: 29)
Imam Al-Muzani rahimahullah berkata,
ثُمَّ خَلَقَ لِلْجَنَّةِ مِنْ ذُرِّيَّتِهِ أَهْلاً فَهُمْ بِأَعْمَالِهَا بِمَشِيْئَتِهِ عَامِلُوْنَ وَبِقُدْرَتِهِ وَبِإِرَادَتِهِ يَنْفُذُوْنَ
“Kemudian Allah menciptakaan penghuni surga dari keturunan Adam. Orang-orang tersebut adalah para pelaku amalan-amalan mereka sesuai kehendak-Nya. Mereka melaksanakan sesuai dengan kekuasaan dan kehendak-Nya.”
Yang Menjadi Penduduk Surga Sudah Ditetapkan
Allah telah menciptakan (menetapkan) dari keturunan Adam, siapakah yang menjadi penduduk surga. Dari Muslim bin Yasar Al-Juhani, ‘Umar bin Al-Khaththab pernah ditanya mengenai ayat,
وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِنْ بَنِي آدَمَ مِنْ ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلَىٰ أَنْفُسِهِمْ أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْۖ قَالُوا بَلَىٰۛشَهِدْنَاۛأَنْ تَقُولُوا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ هَٰذَا غَافِلِينَ
“Dan (ingatlah), ketika Rabbmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): ‘Bukankah Aku ini Rabbmu?’ Mereka menjawab: ‘Betul (Engkau Rabb kami), kami menjadi saksi.’ (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: “Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Allah).” (QS. Al-A’raf: 172). ‘Umar bin Al-Khaththab berkata bahwa ia pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya mengenai ayat tersebut, beliau menjawab,
إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ خَلَقَ آدَمَ، ثُمَّ مَسَحَ ظَهْرَهُ بِيَمِينِهِ، فَاسْتَخْرَجَ مِنْهُ ذُرِّيَّةً، فَقَالَ: خَلَقْتُ هَؤُلَاءِ لِلْجَنَّةِ وَبِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ يَعْمَلُونَ، ثُمَّ مَسَحَ ظَهْرَهُ فَاسْتَخْرَجَ مِنْهُ ذُرِّيَّةً، فَقَالَ خَلَقْتُ هَؤُلَاءِ لِلنَّارِ، وَبِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ يَعْمَلُونَ، فَقَالَ رَجُلٌ: يَا رَسُولَ اللَّهِ فَفِيمَ الْعَمَلُ؟ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ: إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ إِذَا خَلَقَ الْعَبْدَ لِلْجَنَّةِ اسْتَعْمَلَهُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ حَتَّى يَمُوتَ عَلَى عَمَلٍ مِنْ أَعْمَالِ أَهْلِ الْجَنَّةِ، فَيُدْخِلَهُ بِهِ الْجَنَّةَ، وَإِذَا خَلَقَ الْعَبْدَ لِلنَّارِ اسْتَعْمَلَهُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ حَتَّى يَمُوتَ عَلَى عَمَلٍ مِنْ أَعْمَالِ أَهْلِ النَّارِ، فَيُدْخِلَهُ بِهِ النَّارَ”
“Sesungguhnya Allah ‘azza wa jalla menciptakan Adam, lalu Dia mengusap punggungnya dengan tangan kanan-Nya, dan mengeluarkan darinya sejumlah keturunannya. Allah berfirman, ‘Aku telah menciptakan mereka untuk dimasukkan ke dalam surga dengan amalan penduduk surga, dan mereka pun mengamalkannya.’ Kemudian Allah mengusap punggungnya lagi, lalu mengeluarkan darinya sejumlah keturunannya, dan Allah berfirman, ‘Aku telah menciptakan mereka untuk neraka dengan amalan penduduk neraka, dan mereka pun mengamalkannya.’ Ada seorang laki-laki bertanya, ‘Wahai Rasulullah, lantas apa gunanya beramal?’ Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, ‘Sesungguhnya Allah ‘azza wa jalla apabila menciptakan seorang hamba untuk surga, maka Allah menjadikannya beramal dengan amalan penduduk surga, hingga ia mati dalam keadaan beramal dengan amalan-amalan penduduk surga, lalu ia dimasukkan ke dalam surga dengan amalan tersebut. Dan apabila Allah menciptakan seorang hamba untuk neraka, maka Allah menjadikannya beramal dengan amalan penduduk neraka, hingga ia mati dalam keadaan mengamalkan amalan penduduk neraka, lalu ia dimasukkan ke dalam neraka dengan amalan tersebut.’” (HR. Abu Daud, no. 4703 dan Ahmad, 1:158. Syaikh Al-Albani dalam Shahih Abu Daud mengatakan bahwa hadits ini shahih.
@@ahmadmardani324berarti dengan demikian memang kita diciptakan untuk melakukan dosa dan kebaikan, apapun dosa yang kita lakukan smua memang allah yang atur seperti itu dong? Seperti pemahaman jabariah yang meyakini smua tidak ada campur tangan manusia tp kehendak allah termasuk dosa, lalu kenapa ada ayat yang mengatakan jika kita ga boleh berhujah bahwa dosa kita itu karna allah yg atur demikian, sedangkan hadist terakhir mengatakan allah mengusap punggung nabi adam lalu mengeluarkan mereka yg akan masuk neraka, brarti apapun yg mereka lakukan memang allah atur demikian untuk masuk neraka
Bagaimana jika konteksnya buruk? Semisal dia membunuh, itukan ada campur tangan kita (takdir ikhtiar), jadi Allah membiarkan dia membunuh?
Mohon Dijawab 🙏🏻
Bener
Banget. Smisal ada org yg merampok/membunuh..yg mana kah yg takdir ? Yg membunuh apa yg dibunuh ?
Allah udah tau dia(orang) bakal bunuh tapi allah memberi pilihan(takdir ikhtiar) mau bunuh atau engga? Kalo dia(orang)pilih bunuh bukannya itu pilihan dia? Bukan berarti allah membiarkan orang itu membunuh
@@FajrinDE Alhamdulillah, Syukron atas jawabannya
Sama sama 🙏
maaf klo ucapanku agak kasar ...
jadi di perumpamaan kaya sebuah quis yang sudah di naskahin(setingan) di mana pembawa acara quisnya udh tau semua jawaban , hadianya dan jawaban yg akan di pilih (karena di tau naskahnya) . lalu peserta quis yg sudah di kasi naskah di suruh untu memilih jawabn yg ada dari A dan B , tapi walupun di naskah udah di suruh untuk pilih A tapi si peserta bebas untuk tidak mengikuti naskah juga. jadi ketika peserta pilih A si pembawa quis sudah tau ataupun sebaliknya ketika peserta pilih B . apakah perumpamaannya kaya gini ..?
maaf bang klo ad ucapan yg kurang enak 👋
Bukan nya Qodo dan qodar di urutan ke 5?
Orang Palestine aja udah berjuta-juta mati. Tidak ada takdir melainkan usaha sendiri
Apakah ikhtiarnya manusia jg sebenernya sudah tertulis dilahul mahfudz bahwa dia akan berikhtiar seperti itu,dan apakah saya berkomentar seperti ini jg memang sudah tertulis di lahul mahfudz?
Pptilwah imam and rahman
Agak bingung kenapa ya kalo takdir mutlak itu contohnya anak yg tidak bisa memilih ayah atau ibunya krn sudah ditetapkan tpi takdir ikhtiyar contohnya jodoh yg masih bisa dipilih
Bukannya itu bertentangan, krn kalo anak sudah ditetapkan siapa ayah ibunya, pasti pasangan dari ayah atau ibunya juga sudah ditetapkan oleh Allah
Mgkn ada yg bisa bantu jawab🙏🏼
sepemahaman sy ikhtiar itu jalan yang ditempuh menuju takdir mutlak kita.
jodoh itu takdir mutlak, ikhtiar memilih jodoh jalannya, sejauh apapun kita menghindar apabila sudah ditakdirkan jodohnya pasti dipertemukan.
kadang kita terlalu merasa "sok tahu" itu adalah takdir / bukan takdir kita
semoga membantu 🙏
maaf boleh nanya , apakah perumpamannya kayak gini ...
jadi di perumpamaan kaya sebuah quis yang sudah di naskahin(setingan) di mana pembawa acara quisnya udh tau semua jawaban , hadianya dan jawaban yg akan di pilih (karena di tau naskahnya) . lalu peserta quis yg sudah di kasi naskah di suruh untu memilih jawabn yg ada dari A dan B , tapi walupun di naskah udah di suruh untuk pilih A tapi si peserta bebas untuk tidak mengikuti naskah juga. jadi ketika peserta pilih A si pembawa quis sudah tau ataupun sebaliknya ketika peserta pilih B . apakah perumpamaannya kaya gini ..?
maaf bang klo ad ucapan yg kurang enak 👋
please tolong jawab saudaraku 😊
Pembawa acara sdh tau jawabannya, peserta acara akan pilih A/B misalnya. Tp peserta blm tau sblmnya karena blm di jawab dan dia bebas utk menjawab A/B gak di paksa... Baru tau salah/benar jawabannya setelah peserta jawab..
Penjelasan ini sangat jelas : th-cam.com/video/N5tAs1-L8lQ/w-d-xo.html
Kadar ???
Sy mencntaix ustd dn sy ingn memlihx sbgai pendmping hidp sy tpi sy tidk ingn menykti siappun trutma istrix biarlh cinta in sy simpn dlm hti sy sj ustd.
Insya Allah akan digantikan dgn yg lebih baik...
Semua sudah allah takdirkan th-cam.com/video/Fte_qyLRxHA/w-d-xo.html
Saya rasa tidak begitu cara memahami qodho & qodhar Allah.
Brarti Qada = Takdir Mutlak n Qadar = Takdir ikhtiar...apa betul begitu???
mohon bantuannya..saya lagi berusaha memperdalam agama..
Brian Pramudita
Untuk lebih memahami, baiknya dirincikan dalam rukun² dalam iman thd takdir:
al-‘Ilmu (Ilmu)
al-Kitaabah (Penulisan)
al-Iraadah dan Al Masyii-ah (Keinginan dan Kehendak)
al-Khalq (Penciptaan)
Silakan baca muslimah.or.id/756-iman-kepada-takdir-baik-dan-takdir-buruk.html
Arief Rakhman terima kasih ilmunya👍
QADA' (KETENTUAN ALLAH) = TERJADI BERDASARKAN IKHTIAR SEOANG MAKHLUK, JADI KITA BERUSAHA DLU SETELAH ITU ALLAH TETAPKAN, (seperti jodoh, Kita boleh memilih siapa yg mau Kita nikahi, yg kulit putih atau coklat, yg baik atau buruk, yg cantik atau sedang, yg suku APA). MESKIPUN SMUA ITU SDAH TERTULIS DALAM LAUHUL MAHFUDZ (KITAB YANG NYATA). Jdi Ada pilihan Dan dsitu Kita disuruh berfkir menggunakan akal, Sama sperti misal kita GA Ada UANG nih untuk makan, disitu Kita bza MEMILIH Mau Cari kerja untuk bza beli mkan atau mencuri, bgitu jga Pas Adzan berkumandang Kita Ada plihan lgi Mau lngsung ke MASJID atau nunda, atau bahkan abaikan, JADI SETELAH KITA MEMILIH BARU KEMUDIAN ALLAH MENETETAPKAN PAHALA baik atau buruk.
QADAR (KETETAPAN ALLAH) = ALLAH YG TETAPKAN DAN TAK AKAN BERUBAH SAMPAI KAPAN PUN, DARI LAHIR HINGGA WAFAT. (seperti saat Kita lahir ke dunia Kita GA bza milih keluar dari perut siapa, orang info atau orng cina, suku BUGIS atau jawa, rambut keriting atau lurus, kondisi normal atau cacat, sampai ajal, Allah sdah tetapkan kapan Akan wafat). Itu smua ALLAH yg TETAPKAN kita TDK bisa memilih.
Wallahu a'lam bissowab. 🙏
@@adhymuliadi1597 lha kalau gitu kasian orang yang terlahir dengan kondisi fisik jelek donk
Dia gak akan bahagia selama hidupnya
Karena fisik itu gak bisa di ubah
Assalamualaikum
Saya izin save dan share di IG pribadi saya yah
Jazakillah khairon 🙏
Alhamdulillah
Orang Palestine aja udah berjuta-juta mati. Tidak ada takdir melainkan usaha sendiri