ไม่สามารถเล่นวิดีโอนี้
ขออภัยในความไม่สะดวก

JUMAT AGUNG - Penyaliban dan Kasih Agung | Yohanes 19:16b-27

แชร์
ฝัง
  • เผยแพร่เมื่อ 28 มี.ค. 2024
  • Channel RESMI Pdt I Nyoman Djepun. Terimakasih bagi yang sudah like dan subscribe chanel ini. Silakan share renungan ini untuk berbagi berkat Firman Tuhan

ความคิดเห็น • 20

  • @carmeliaruth8669
    @carmeliaruth8669 4 หลายเดือนก่อน +2

    Trn ksh pak.
    Firman yg di sampai kan selalu membuka pengertian yg baru bg sy
    Tuhan Yesus mmberkati

  • @estherhassan7642
    @estherhassan7642 4 หลายเดือนก่อน

    Shalom. Tks utk renungan Firman Tuhan, pak Pdt Norman Djepun. TYM. 🙏

  • @selvinbogia4605
    @selvinbogia4605 4 หลายเดือนก่อน

    Terima kasih Firmannya... Yesus Kristus memberkati pelayanan Pak Pendeta.

  • @kasiyahkasiyah5523
    @kasiyahkasiyah5523 4 หลายเดือนก่อน

    Terima kasih pak Pdt Nyoman kotbahnya Tuhan Yesus memberkati

  • @wilfriduskuji8827
    @wilfriduskuji8827 4 หลายเดือนก่อน

    Terimakaaih Pak Pendeta, atas khotbah yang memberkati kita..

  • @nuniputu-gp5xe
    @nuniputu-gp5xe 4 หลายเดือนก่อน

    Terimakasih papen khotbahnya. Tuhan Yesus memberkati

  • @pitreslagu1735
    @pitreslagu1735 4 หลายเดือนก่อน

    FIRMAN YG HEBAT....SHALOM..

  • @CorryKolibonso
    @CorryKolibonso 4 หลายเดือนก่อน

    Amin.trimakasih Tuhan Berkati playanan Bpk.

  • @rosyanajyp4689
    @rosyanajyp4689 4 หลายเดือนก่อน +1

    Shalom mat mlm Pdt Nyoman kirax FT mnjdi berkat BG kmi umat yg mndgrx..Amin?Gbu 🙏👍🙏

  • @nurmasihombing751
    @nurmasihombing751 4 หลายเดือนก่อน

    Shalom Pa Pendeta.
    Selamat Jumat Agung

  • @loisaisabella5712
    @loisaisabella5712 4 หลายเดือนก่อน

    Amin... Terima kasih Papen Djepun...

  • @florence8851
    @florence8851 4 หลายเดือนก่อน

    Trimakasih pak Pendeta untuk Kotbahnya, Tuhan Yesus selalu memberkati pelayanan pak Pendeta Nyoman dan keluarga

  • @merciludi7798
    @merciludi7798 4 หลายเดือนก่อน

    Amin... Tuhan Yesus memberkati pak pendeta untuk selalu jadi berkat🙏

  • @leliameilani9903
    @leliameilani9903 4 หลายเดือนก่อน

    Aminn..terimakasih Pak Pendeta utk kotbah2xnya yg selalu menguatkan dan memberi berkat bagi kami..kiranya Tuhan Yesus Memberkati dan memakai Pak Pdt lebih lagi utk kemulianNya🙏😇

  • @melkiorboimau4545
    @melkiorboimau4545 4 หลายเดือนก่อน

    Khotbah yang luar biasa...Tuhan Yesus Memberkati 🙏

  • @aslikaryamanharefa1833
    @aslikaryamanharefa1833 4 หลายเดือนก่อน

    Ternyata pak pendeta

  • @sainoiskandar
    @sainoiskandar 4 หลายเดือนก่อน

    Shalom saudaraku semua di dalam Tuhan Yesus. GBU.

  • @user-op4ge5fx8z
    @user-op4ge5fx8z 4 หลายเดือนก่อน

    Selamat merayakan Jumat Agung TYB ❤

  • @omarnightwatchman2116
    @omarnightwatchman2116 4 หลายเดือนก่อน

    2 of 2
    Ijinkan saya untuk meneruskan (forward) pembahasan yang pernah disampaikan oleh Rita Wahyu Wulandari dalam kontennya di TH-cam yang membahas perumpaman “Orang kaya dan Lazarus”.
    Menurut beliau perumpamaan itu merupakan sindiran kepada keluarga besar imam besar Hanas beserta 5 anak laki-lakinya dan menantunya yaitu imam besar Kayafas. Kayafas adalah siorang kaya itu dan 5 saudara laki-lakinya adalah para iparnya (anak-anak imam besar Hanas), yang mana mereka semua biasa menggunakan kain ungu.
    Kalau memang demikian, berarti selama Yesus ada didunia sudah berkali-kali berusaha menyelamatkan mereka. Diantaranya yaitu ketika Yesus menyampaikan perumpamaan ini. Yang kedua, ketika Yesus dari atas salib memohonkan keampunan bagi mereka. Dan yang ketiga ketika para prajurit penjaga kubur melaporkan kepada para imam & tua-tua tentang fakta-fakta kebangkitan Yesus, namun para imam & tua-tua malah membuat cerita dusta.
    =======================================
    Menurut seorang teman saya, bagian kisah penderitaan Yesus mulai dari Taman Gestsemani sampai Yesus disalib di Kalvari sebenarnya itu merupakan tambahan waktu yang Yesus bersedia menjalaninya demi usaha menyelamatkan umat pilihan itu.
    Lebih lanjut menurut teman saya itu, seharusnya ketika di Taman Getsemani, Yesus sebenarnya secara normatif sudah selesai dengan misi kedatangan-Nya kedunia. Sehingga dengan demikian di Taman Getsemani, Yesus sudah dapat menyerahkan nyawa-Nya, sebagai penebus dosa dunia secara de facto/ritual. Tidak perlu bagi-Nya menunggu sampai harus naik diatas salib dulu, kemudian baru menyerahkan nyawa-Nya. Karena kalau melihat ritual pengorbanan domba-domba penghapus dosa yang dilakukan bangsa Israel pada jaman nabi-nabi, sebelum domba-domba itu disembelih, Allah tidak memerintahkan domba-domba itu harus disiksa dulu.
    Namun, karena dalam Matius 23:37 Yesus sudah mengetahui bahwa akan ada konsekuensi dosa kedegilan yang sangat mengerikan yang akan dialami bangsa Yahudi dimasa datang (diantaranya penyerangan tentara Romawi yang dipimpin jenderal Titus dan juga genosida yang dilakukan kepada mereka secara kejam tidak berperikemananusiaan oleh Nazi) apabila mereka tidak bertobat saat itu, maka demi usaha menyelamatkan umat perjanjian itu, Yesus bersedia menjalani injury time atau waktu tambahan yang penuh siksaan mengerikan bagi-Nya itu, walaupun Yesus sudah mengetahui bahwa mereka akan tetap degil.
    Sehingga dari sini kita melihat bahwa Yesus sendiri menggenapi apa yang diajarkan-Nya yaitu “memberikan lebih dari yang diminta” (Matius 5:39-44) demi memuliakan Allah (Matius 5:45)
    Hal ini sekaligus menunjukkan dan membuktikan kepada alam semesta ini beserta isinya, juga kepada iblis, bahwa Yesus bersedia melakukan segala tindakan proaktif nyata itu dengan apapun konsekuensi bagi-Nya (dihina, dipermalukan, disiksa dan lainnya tanpa harus membalas walaupun Ia sanggup) demi memperoleh pertobatan dan kesadaran umat pilihan itu bahwa Yesus adalah Mesias mereka dan segala yang diajarkan-Nya selama Yesus ada didunia itu berasal dari Allah.
    Bandingkan dengan beberapa peleton pasukan yang diutus Raja Ahazia yang menghadap Elia dengan cara yang tidak sopan, kemudian mati hangus dimakan api dari langit (2 Raja-raja 1). Namun Yesus tidak melakukan itu dan tetap sabar menjalankan itu semua demi menyelamatkan kehidupan, bukan untuk menghancurkan kehidupan. Ini konsiten dengan ucapan-Nya ketika menegur murid-Nya Yakobus & Yohanes : ” *_For the Son of man is not come to destroy men's lives, but to save them_* ….” (perkataan-Nya ini hanya bisa kita temukan dalam Luke 9:56 KJV, tidak ada dalam Lukas 9:56 LAI) sampai akhirnya menyerahkan nyawa-Nya diatas salib, setelah mengucapkan “sudah selesai”. Yesus mati diatas salib, tapi bukan karena di salib. Melainkan karena Yesus sendiri yang menyerahkan Nyawa-Nya (Yohanes 19:30)
    Dalam kitab Yohanes diperlihatkan betapa berkali-kali Pilatus serius berusaha menyadarkan bangsa Yahudi, bahwa tidak ada kesalahan apapun pada Yesus, sehingga dengan demikian Yesus harus dibebaskan. Namun sayang sekali mereka tetap degil. Yesus ditolak dan dikorbankan oleh umat pilihan Allah (Markus 12:8).
    Sehingga terjadilah kemudian apa yang sebelumnya sangat Yesus khawatirkan akan terjadi kepada mereka (Markus 12:9).
    Sebelumnya dibagian lain iblis juga sempat menggunakan Pilatus untuk menunjukkan kekuasaanya bahwa dia berkuasa untuk membebaskan Yesus dari jalan salib, namun Yesus menolak (Yohanes 19:10-11). Sikap ini konsisten dengan yang pernah dilakukan Yesus ketika menghardik Petrus (Matius 16:23).
    Jadi menurut teman saya itu, kalau Pilatus ketika itu berhasil menyadarkan bangsa Yahudi, maka Yesus tetap akan menyerahkan nyawa-Nya (sesuai tuntutan dosa, yang seharusnya dibayar manusia), tetapi tidak harus diatas salib dan juga dipermalukan.