Anak Cerdas: Aktif dan Istirahat Cukup

แชร์
ฝัง
  • เผยแพร่เมื่อ 8 ส.ค. 2021
  • Dr. Luh Karunia Wahyuni, SpKFR(K) dan Prof. Dr. dr. Rini Sekartini, SpAK(K), pada Parenting Class Online dalam rangka Hari Anak Nasional 2021 dan Grofato Fiesta 2021, tentang “Anak Cerdas: Aktif dan Istirahat Cukup”, Jakarta, 25 Juli 2021.
    Dr. Luh: Yuk, Ajak Anak Bergerak
    Aktivitas anak di era digital disinyalir cenderung kurang gerak. Banyak kegiatan dilakukan dengan bantuan mesin, termasuk gawai. Padahal gaya hidup kurang gerak akan memicu risiko terjadinya obesitas dan gangguan kesehatan serius seperti penyakit kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah).
    Akibat hal tersebut, tak heran bila muncul istilah “duduk dan obesitas setara dengan merokok-baru (new smoking)”. Artinya, gaya hidup anak yang tidak aktif sehingga memicu obesitas, sama bahayanya dengan orang dewasa yang merokok.
    Mari ajak anak bergerak, karena sangat bermanfaat bagi kesehatan fisik dan psikologisnya. Misalnya saja, mengoptimalkan kepadatan mineral tulang, mengoptimalkan proses belajar dengan mengintegrasikan semua indera yang dimiliki anak secara optimal, meningkatkan rasa percaya diri, meningkatkan nafsu makan setelah beraktivitas, dan membantu anak mengembangkan jadwal dan pola tidur yang teratur.
    Berikut rekomendasi aktivitas fisik untuk anak usia balita.
    • Bayi (kurang dari 1 tahun): bergerak aktif seperti bermain di lantai. Bayi yang belum mampu mobilisasi secara aktif sebaiknya melakukan tummy time saat terjaga minimal selama 30 menit.
    • Anak usia 1-2 tahun: melakukan aktivitas fisik yang bervariasi minimal selama 180 menit dengan berbagai intensitas, dan setidaknya aktivitas fisik tingkat sedang hingga aktif selama 60 menit sepanjang hari; lebih lama lebih baik.
    • Anak usia 3-4 tahun: melakukan aktivitas fisik selama minimal 180 menit dengan berbagai intensitas, dan setidaknya aktivitas fisik tingkat sedang hingga aktif selama 60 menit sepanjang hari; lebih lama lebih baik.
    Prof. Rini: Tidur Nyenyak, Cerdaskan Anak
    Setelah aktif bergerak, tubuh anak membutuhkan istirahat yang cukup. Tidur adalah salah satu kebutuhan dasarnya untuk tumbuh dan berkembang optimal.
    Pada saat anak tidur, ada satu organ penting yang justru bekerja, yaitu otak. Pada saat ini, otak si kecil bekerja menyimpan dan menyerap seluruh informasi yang ia dapatkan sepanjang hari. Otak juga menyaring segala informasi yang ditemui: membuang yang tidak ia butuhkan dan menyimpan apa yang diperlukan.
    Hormon pertumbuhan juga lebih banyak diproduksi pada malam hari, pada saat anak tidur tenang, yaitu pukul 23.00 - 24.00. Itu sebabnya, sangat dianjurkan bagi orang tua untuk membiasakan jadwal tidur (bed time) anak sejak dini, yaitu mulai pukul 18.00 - 20.00. Apabila anak tidur larut malam, maka siklus produksi hormon pertumbuhan tidak terjadi.
    Selain bermanfaat untuk tumbuh kembang anak yang optimal, tidur nyenyak juga dapat mengurangi risiko cedera, mempertahankan berat badan ideal, meningkatkan konsentrasi dan kemampuan belajar anak, serta meningkatkan respons imun yang penting di masa pandemi ini. Karena itu, ciptakan rutinitas untuk membangun kebiasaan tidur yang baik pada anak sejak dini, seperti membacakan dongeng, tidur serta bangun pada jam yang sama pada hari sekolah dan hari libur, mengurangi aktivitas fisik menjelang waktu tidur, dan sebagainya. Kebiasaan tidur ini akan membuat tidur anak berkualitas dan mengoptimalkan tumbuh kembang dan kesehatan, termasuk kecerdasannya.
    Website: klinikdrtiwi.com/
    Twitter: / drtiwi
    Instagram: / drtiwi
    / klinikdrtiwidotcom_off...

ความคิดเห็น • 13

  • @bundakamalia
    @bundakamalia 2 ปีที่แล้ว +6

    awal jd ibu saya belajar byk dr dokter tiwi saya ikutin semua,alhamdulillah memang terbukti apa yg kita tanam itu yg kita panen,dr mulai anak yg bicaranya pinter,daya imunnya kuat,bahkan di sekolah kata gurunya anak saya mampu melebihi usianya,ingat kata2 dr tiwi kalau kita susah payah pas mereka bayi nanti hasilnya kelihatan ketika mereka sekolah

    • @andihidayathidayat5783
      @andihidayathidayat5783 2 ปีที่แล้ว

      coba jelaskan sepengetahuan sebagai org tua dr anak sprt itu dari bayi dari tahap dan bertahap dan masa kemasa 1 2 3 4 dst.
      terimakasih

  • @deviadiana3900
    @deviadiana3900 3 ปีที่แล้ว +5

    Saya belajar dari channelnya dokter tiwi sejak saya hamil sampai saat ini anak saya 27bulan, banyak belajar dari dokter tiwi, dokter luh, dokter hardiono, dokter rini dll alhamdulillah sangat membantu saya dalam belajar, bermain dengan anak saya dan tahu asupan nutrisi yg baik, terimakasih semuanya ilmunya sangat bermanfaat untuk new parents, sehat selalu dokter2 hebat

  • @putusaskarawati2839
    @putusaskarawati2839 2 ปีที่แล้ว

    Dari awal hamil anak pertama belajar dari channelnya dr tiwi.. banyak banget yg saya dapat.. saya banyak mengamalkan ke anak saya.. hasilnya juga bagus di anak saya.. terima kasih dokter ilmunya..❤️

  • @Aafiyah_Azzahra
    @Aafiyah_Azzahra 2 ปีที่แล้ว

    Terimakasih banyak ilmunya ibu-ibu dokter

  • @risnamounir137
    @risnamounir137 3 ปีที่แล้ว

    Dr paling hits, energic,logic @dr tiwi

  • @chaeranifauziah3415
    @chaeranifauziah3415 2 ปีที่แล้ว

    Makasiii dr tiwi ilmu ilmunya

  • @maharaniaudji1890
    @maharaniaudji1890 3 ปีที่แล้ว

    Dengerin sambil kerja (wfh).. makasiiih Bu Dokter.. stay safe & healthy

  • @apelpisang6969
    @apelpisang6969 3 ปีที่แล้ว

    Terima kasih ilmunya bu dokter

  • @hestiwijayanti4490
    @hestiwijayanti4490 2 ปีที่แล้ว

    Terima kasih dokter tiwi sudah upload video ini...

  • @kirimfileebook3589
    @kirimfileebook3589 3 ปีที่แล้ว +1

    bapak 2 hadir

  • @yohanawulandari9838
    @yohanawulandari9838 3 ปีที่แล้ว

    Dokter, anak AQ yg baby tgl 20 ini pas 6 bulan. Kmrin sampai 4 bulan rutin imunisasi. Yg 5 bulan ini tdk imunisasi? Seberapa penting ya dok imunisasi yg ke 5 bulan ini? Terima kasih sebelumnya.

  • @dewiartawati
    @dewiartawati 2 ปีที่แล้ว

    Maturnuwun dr. Tiwi, dr. Luh. God Bless you all